Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nagaparama Suryakara Husodo
"Angkutan umum di Jakarta telah ada sejak masa kolonial Belanda, namun kebijakan pembangunan yang berpusat pada mobil pada tahun 1950an di bawah Presiden Sukarno menyebabkan peningkatan kepemilikan mobil secara signifikan dan minimnya perkembangan angkutan umum. Peningkatan kepemilikan mobil tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk memitigasi hal ini dengan meluncurkan MRT Jakarta pada tahun 2019, kemacetan lalu lintas masih menjadi masalah utama dikarenakan pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi pengunaan MRT Jakarta, dari sudut pandang operator PT MRT Jakarta. Terdapat dua variabel dependen yang akan digunakan: frekuensi penguaan MRT untuk kegiatan utama dan frekuensi penguaan MRT untuk kegiatan rekreasi, terhadap 11 variabel independen: kepemilikan mobil; ketersediaan parkir; jarak berjalan kaki ke stasiun MRT terdekat; penghasilan bulanan; pendidikan; pekerjaan; kelancaran perpindahan antara KRL dan MRT; kelancaran perpindahan KRL dan Transjakarta; koefisien interaksi antara kepemilikan mobil dan ketersediaan tempat parkir; variabel kontrol domisili; dan variabel kontrol untuk gender. Dengan menggunakan model regresi Poisson, penelitian ini menemukan bahwa penghasilan bulanan dan interaksi antara kepemilikan mobil dan ketersediaan tempat parkir berpengaruh signifikan terhadap frekuensi penggunaan MRT Jakarta pada kegiatan utama, sedangkan hanya kepemilikan mobil berpengaruh signifikan terhadap pengunaan MRT untuk kegiatan rekreasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan fasilitas park-and-ride agar mendorong pemilik mobil untuk menggunakan angkutan umum, sehingga meningkatkan jumlah penumpang MRT Jakarta dan mengurangi kemacetan. Keterbatasan dari penelitian ini adalah pengecualian pemeriksaan tarif tiket, yang disarankan untuk diperiksa di penelitian selanjutnya.

Public transit in Jakarta has existed since the Dutch colonial era, but car-centric development policies in the 1950s under President Soekarno led to minimal public transit development and a significant increase in car ownership. This surge in car ownership has resulted in persistent traffic congestion. Despite the government’s efforts to mitigate this by launching MRT Jakarta in 2019, traffic congestion remains a major issue due to continuous private vehicle growth. This study investigates the factors influencing MRT Jakarta ridership frequency from the perspective of the operator PT MRT Jakarta. Two dependent variables will be used: frequency of primary activity and leisure, against 11 dependent variables: car ownership; parking availability; walking distance to nearest MRT station; monthly income; education; employment; smoothness of transfer between KRL and MRT; smoothness of transfer between KRL and Transjakarta; an interaction term between car ownership and parking availability; control variable for domicile; and a control variable for gender. Using Poisson regression models, the study finds that income and the interaction between car ownership and parking availability significantly influence ridership for primary activities, while car ownership alone is significant for leisure activities. The study recommends enhancing park-and-ride facilities to encourage car owners to use public transit, thereby increasing ridership and reducing congestion. A noted limitation is the exclusion of fare price examination, which is suggested for future research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Ahmad
"Kemacetan merupakan masalah besar kota Jakarta. Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pemda DKI merencakan membangun suatu system transportasi masal (Mass Rapid Transit). Identifikasi faktor-faktor dominan dalam menentukan elevasi jalur MRT merupakan acuan penting dalam proses penentuan jalur MRT yang sistematis, berintegrasi dan berkesinambungan. Dilakukan proses penyebaran kuisioner validasi pakar dan responden dari pihak stakeholder MRT Jakarta. Lalu dilakukan analisis rata-rata faktor yang berpengaruh dominan. Kemudian dilakukan validasi pakar dan pembahasan detail dari 10 faktor-faktor dominan tertinggi.

Congestion is a major problem in Jakarta. To overcome the congestion that occurs DKI government plan to build a mass transit system (Mass Rapid Transit). Identification of the dominant factors in determining the elevation of the MRT lines is an important benchmark in the process of determining the MRT track systematic, integrated and sustainable. Do the validation questionnaire respondents from the experts and stakeholders MRT. Then the average analysis of factors influencing dominant. Then do the validation expert and detailed discussion of the 10 highest dominant factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Ahmad
"Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pemda DKI merencanakan membangun suatu system transportasi masal Mass Rapid Transit . Identifikasi faktor-faktor dominan dalam menentukan elevasi jalur MRT merupakan acuan penting dalam proses penentuan jalur MRT yang sistematis, berintegrasi dan berkesinambungan. Dilakukan proses penyebaran kuisioner validasi pakar dan responden dari pihak stakeholder MRT Jakarta. Lalu dilakukan analisis rata-rata faktor yang berpengaruh dominan. Kemudian dilakukan validasi pakar dan pembahasan detail dari 10 faktor-faktor dominan tertinggi.

Identification of the dominant factors in determining the elevation of the MRT lines is an important benchmark in the process of determining the MRT track systematic, integrated and sustainable. Do the validation questionnaire respondents from the experts and stakeholders MRT. Then the average analysis of factors influencing dominant. Then do the validation expert and detailed discussion of the 10 highest dominant factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Khansa
"Polusi udara dan kemacetan kerap kali menjadi permasalahan yang dihadapi oleh Kota Jakarta. Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah penggunaan kendaraan pribadi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan transportasi umum. Untuk meningkatkan perilaku penggunaan moda transportasi umum, dibutuhkan pemahaman mengenai faktor yang dapat memengaruhi masyarakat dalam memilih menggunakan transportasi umum. Penelitian ini mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku penggunaan MRT Jakarta dengan menerapkan perluasan dari Theory of Planned Behavior (TPB) yang mempertimbangkan pengaruh dari kualitas layanan transportasi umum dan perilaku individu. Kuesioner penelitian disebarkan kepada pengguna MRT Jakarta Fase 1 yang berdomisili di Jabodetabek dengan minimal frekuensi penggunaan MRT Jakarta satu hari dalam seminggu. Hasil dari pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi perilaku tersebut adalah attitude, perceived behavioral control, perceived service quality, satisfaction, habit, dan intention. Rekomendasi strategi disusun dengan menggunakan pendekatan Pull Strategy dan EAST Framework. Dengan menggunakan Relationship Matrix pada metode Quality Function Deployment, diperoleh prioritas utama rekomendasi strategi berupa mengintegrasikan seluruh stasiun MRT Jakarta dengan moda transportasi lain.

Air pollution and congestion are often the problems faced by Jakarta City. One of the causes of these problems is the use of private vehicles which is higher than the use of public transportation. To increase the behavior of using public transportation modes, an understanding of the factors that can influence people in choosing public transportation is needed. This study identifies factors that influence the behavior of the use of MRT Jakarta by applying an extension of the Theory of Planned Behavior (TPB) which considers the effect of the quality of public transportation services and individual behavior. The research questionnaire was distributed to Phase 1 MRT Jakarta user who lives in Greater Jakarta with a minimum frequency of using MRT Jakarta one day a week. The results of data processing using Structural Equation Modeling (SEM) show that the factors that influence the behavior are attitude, perceived behavioral control, perceived service quality, satisfaction, habit, and intention. Strategy recommendations are prepared using the Pull Strategy and EAST Framework approaches. Through the Relationship Matrix in Quality Function Deployment method, the main priority of the strategy recommendation is to integrate all MRT Jakarta stations with other transportation modes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syara Nabila
"Pandemi Covid-19 yang terjadi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sektor pekerjaan. Namun, angka kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin menurun membuat pemerintah melonggarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan aktivitas yang kembali normal, pekerja yang saat masa pandemi melakukan pekerjaan dari rumah, saat ini mulai kembali bekerja di kantor. Oleh karena itu, pekerja di Indonesia termasuk di DKI Jakarta harus mampu membenahi diri agar dapat bangkit dari keterpurukan setelah masa pandemi. Dengan adanya daya resiliensi, pekerja mampu menghadapi perubahan dan bangkit dari keadaan yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang signifikan memengaruhi daya resiliensi pekerja di Jakarta dan juga untuk mengetahui pola hubungan antara daya resiliensi dengan faktor-faktor lain yang signifikan. Metode yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dan analisis korespondensi berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat dua faktor yang signifikan memengaruhi daya resiliensi pekerja di Jakarta, yaitu kinerja dan daya juang. Dalam penelitian ini juga terlihat bahwa pekerja di Jakarta yang memiliki daya resiliensi yang tinggi memiliki kinerja dan daya juang yang tinggi. Sedangkan pekerja di Jakarta dengan daya resiliensi yang rendah cenderung memiliki kinerja dan daya juang yang rendah. Selain itu, pekerja di Jakarta yang memiliki daya resiliensi yang sedang memiliki kinerja dan daya juang yang sedang juga.

The Covid-19 pandemic that occurred had a significant impact on the employment sector. However, the declining number of Covid-19 cases in Indonesia has made the government reduce the policy of Enforcing Restrictions on Community Activities (PPKM). With activities returning to normal, workers who during the pandemic period worked from home, are now starting to return to work in the office. Therefore, workers in Indonesia including DKI Jakarta, must be able to improve themselves so that they can rise from the slump after the pandemic. With resilience, workers are able to face changes and rise from unpleasant circumstances. This study aims to determine what factors significantly affect the resilience of workers in Jakarta and also to determine the pattern of the relationship between resilience and other significant factors. The methods used are Partial Least Square (PLS) and multiple correspondence analysis. This research concluded that there are two factors that significantly affect the resilience of workers in Jakarta, namely performance and adversity quotient. This research also found that workers in Jakarta with have high resilience have high performance and adversity quotient. Meanwhile, workers in Jakarta with low resilience tend to have low performance and adversity quotient. In addition, workers in Jakarta who have moderate resilience have moderate performance and adversity quotient as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Santika
"Dengan diberlakukannya Permenhub Nomor PM 98 Tahun 2017, setiap penyelenggara transportasi publik wajib untuk melaksanakan kebijakan penyediaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, termasuk MRT Jakarta. Kebijakan tersebut menuntut MRT Jakarta untuk menyediakan layanan yang aksesibel dan ramah terhadap disabilitas. Akan tetapi, masih terdapat sejumlah permasalahan yang ditemukan dalam penyediaan layanan bagi disabilitas di MRT Jakarta. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan penyediaan aksesibilitas pada pelayanan transportasi publik MRT Jakarta bagi penyandang disabilitas yang ditinjau berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik milik Mazmanian dan Sabatier (1983). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivist, teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi, serta data sekunder dilakukan melalui studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penyediaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di MRT Jakarta sudah berjalan dengan optimal. Dari 16 indikator yang dibahas, masih terdapat 1 indikator yang tidak terpenuhi dan 2 indikator yang kurang terpenuhi yang dapat menjadi faktor penghambat jalannya implementasi. Adapun faktor penghambat tersebut antara lain kemajemukan masyarakat disabilitas yang bersifat heterogen, tidak adanya aturan keputusan yang secara spesifik mengatur mengenai pelayanan disabilitas di MRT Jakarta, serta masih tertutupnya penyandang disabilitas di DKI Jakarta adanya perubahan terkait manfaat dari implementasi kebijakan aksesibilitas pada transportasi publik disebabkan karena kondisi sosial ekonomi yang kurang mendukung dan kurang optimalnya sosialisasi terkait fasilitas digital yang terdapat di stasiun MRT Jakarta.

With the implementation of Ministerial Regulation Number PM 98 of 2017, every public transportation provider is required to implement a policy on accessibility for persons with disabilities, including MRT Jakarta. This policy demands that MRT Jakarta provides accessible and disability-friendly services. However, there are still several issues found in the provision of services for disabilities in MRT Jakarta. Therefore, this research aims to analyze the implementation of the accessibility provision policy in the public transportation service of MRT Jakarta for persons with disabilities, based on influencing factors using the policy implementation theory by Mazmanian and Sabatier (1983). The method used in this research is post-positivist, primary data collection techniques are conducted through in-depth interviews and observations, and secondary data is obtained through literature studies. The analysis results show that the implementation of the accessibility provision policy for persons with disabilities in MRT Jakarta is running optimally. Out of the 16 discussed indicators, there is still 1 indicator that is not fulfilled and 2 indicators that are partially fulfilled, which can act as inhibiting factors for the implementation process. The inhibiting factors include the heterogeneous nature of the disabled community, the absence of specific decision rules governing disability services in MRT Jakarta, and the limited participation of persons with disabilities in DKI Jakarta due to changes related to the benefits of accessibility policy implementation in public transportation, caused by socio-economic conditions that are less supportive and inadequate socialization regarding digital facilities available at MRT Jakarta stations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Fahad
"Jakarta dikenal akan jumlah pusat perbelanjaan yang banyak dan terus bertambah. Pertumbuhan ini perlu disikapi dengan dukungan sarana mobilitas yang memudahkan masyarakat dalam mengunjungi pusat perbelanjaan. MRT Jakarta menjadi moda transportasi publik yang potensial dalam mendukung kemudahan masyarakat dalam bermobilitas dari dan ke pusat perbelanjaan. Penelitian ini kemudian membawa konsep Transit-oriented Development (TOD) berbasis pusat perbelanjaan untuk melihat faktor yang berdampak terhadap keputusan pengunjung pusat perbelanjaan untuk menggunakan MRT Jakarta melalui stasiun terdekat. Konsep TOD berbasis pusat perbelanjaan terdiri atas faktor daya tarik pusat perbelanjaan dan faktor rancangan TOD (TOD Built-form Indicators). Survei terhadap 307 responden dilakukan dan diuji dengan menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor daya tarik pusat perbelanjaan dan faktor rancangan TOD berpengaruh terhadap keputusan pengunjung pusat perbelanjaan untuk menggunakan MRT melalui stasiun terdekat. Adapun preferensi antara penduduk Jakarta dan pengunjung dari luar Jakarta menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan di antara kedua kelompok.

Jakarta is well-known for its large and growing number of shopping centers. This growth needs to be addressed with the support of mobility facilities that make it easier for people to visit shopping centers. MRT Jakarta is a potential public transportation mode in supporting the convenience of the community in moving from and to shopping centers. This research then brings the concept of Transit-oriented Development (TOD) with shopping center as a basis to see the factors that have an impact on the decision of shopping center visitors to use the Jakarta MRT via the nearest station. The TOD concept based on the shopping center consists of the attractiveness factor of the development center and the TOD design factor (TOD Built-form Indicators). A survey of 307 respondents was conducted and tested using the Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results showed that the shopping center attractiveness factor and the TOD design factor influenced the shopping center visitor's decision to use the MRT via the nearest station. Meanwhile, the preferences between Jakarta residents and visitors from outside Jakarta showed no significant difference between the two groups."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Maharani
"ABSTRAK
Batuk berulang pada balita dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
balita dan meningkatkan kunjungan ulang balita ke pelayanan kesehatan. Tujuan
studi ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi
kunjungan karena batuk pada balita. Penelitian ini menggunakan desain potong
lintang dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 133 ibu dan balita yang
memiliki keluhan batuk. Hasil studi statistik frekuensi kunjungan karena batuk
rata-rata 3 kali kunjungan dalam setahun dengan maksimal kunjungan 10 kali.
Hasil analisis multivariat ditemukan hubungan bermakna faktor klasifikasi batuk
dan musim hujan. Implikasi keperawatannya adalah optimalisasi pendidikan
kesehatan pada ibu dan petugas kesehatan untuk angka kesakitan anak khususnya
karena batuk. Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah untuk mengidentifikasi
faktor lainnya (seperti, pemberian ASI eksklusif, status imunisasi, pemahaman
petugas kesehatan terhadap pengobatan dengan program MTBS).

ABSTRACT
Under five children with recurrent cough can interfere with the growth and
development of under five children and increase repeat visits to health care. The
purpose of this study is to identify the factors that influence the frequency of visits
for cough in under five children. This study uses cross-sectional design with a
sample taken as many as 133 mothers and toddlers who have a complaint cough.
The results of statistical studies the frequency of visits for cough average 3 visits
in a year with a maximum of 10 times a visit. Multivariate analysis found a
significant relationship classification factor coughing and rainy season.
Implications of nursing education is to optimize the health of the mother and
health workers to child morbidity especially due to coughing. Recommendations
for further research is to identify other factors (such as exclusive breastfeeding,
immunization status, understanding health workers to treatment with IMCI
program).
"
2013
T36093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ine Silvianasari
"Pembangunan di sektor transportasi dianggap sebagai salah satu solusi dalam mengurangi jumlah kemacetan di Jabodetabek, khususnya di Jakarta sebagai pusat roda bisnis nasional. Sebagai moda transportasi baru, MRT diharapkan dapat meningkatkan jumlah penggunaan transportasi publik di Jakarta. Namun MRT Jakarta dianggap kurang efektif menarik minat masyarakat untuk berpindah moda dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Pada situasi ini, salah satu faktor yang berperan besar adalah kualitas layanan transportasi itu sendiri yang kemudian memengaruhi keputusan calon pengguna untuk memilih transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan dan kepuasan penumpang terhadap niat penggunaan kembali MRT Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini non-probabilita, purposive sampling, menggunakan survei melalui instrumen kuesioner kepada penumpang MRT Jakarta yang sesuai dengan kriteria responden pada penelitian ini sebanyak 163 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa niat penggunaan kembali dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan dan kepuasan.

Development in the transportation sector is considered as one of the solutions in reducing the amount of congestion in Jabodetabek, especially in Jakarta as the center of the national business wheel. As a new mode of transportation, MRT is expected to increase the number of uses of public transportation in Jakarta. However, MRT Jakarta is considered less effective in attracting people to switch modes from private vehicles to public transportation. In this situation, one of the factors that play a major role is the quality of the transportation service itself which then influences the decision of prospective users to choose public transportation and reduce the use of private vehicles. This study aims to analyze the effect of service quality and passenger satisfaction on the intention to reuse MRT Jakarta. The method used in this study is quantitative and the technique used to collect data on This research is non-probability, purposive sampling, using a survey through a questionnaire instrument to MRT Jakarta passengers according to the criteria of respondents in this study as many as 163 respondents. The results of this study indicate that the intention to reuse is positively influenced by service quality and satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Ratnasari
"ABSTRAK
Pelayanan publik mengalami tranformasi digital. Salah satu cara pemerintah DKI Jakarta mengembangkan Jakarta Smart City adalah dengan menyediakan layangan perpustakaan digital iJakarta. Dengan mengembangkan model konseptual yang berkaitan dengan intensi masyarakat untuk menggunakan aplikasi perpustakaan digital, penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model TAM sebagai latar belakang teori. Penelitian ini bertujuan untuk 1 Menjelaskan pengaruh perceived ease of use dan perceived usefulness terhadap intention to use, dan 2 Menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hubungan ketiga konsep tersebut, yaitu: computer experience, domain knowledge, aksesibilitas, dan relevansi. Data diambil melalui survei kepada 130 pengguna aplikasi iJakarta dengan menggunakan metode sampel acak sederhana. Dengan menggunakan analisis jalur, hasil dari penelitian ini mendukung secara kuat teori dari TAM untuk memahami niat masyarakat untuk menggunakan aplikasi iJakarta. Faktor yang paling memengaruhi intention to use adalah perceived of usefulness, walaupun perceived ease of use juga berpengaruh signifikan. Perceived of usefulness dipengaruhi oleh aksesibilitas, relevansi, dan perceived ease of use, dengan pengaruh terbesar adalah variabel relevansi. Sementara, faktor yang signifikan mempengaruhi perceived ease of use adalah domain knowledge dan aksesibilitas, dengan pengaruh terbesar berasal dari variabel domain knowledge.

ABSTRACT
Public service has undergone digital transformation. The government of Special Region of Jakarta has provided iJakarta digital library as a way to develop Jakarta Smart City. By developing a conceptual model associated with people 39 s intention to use digital library application, this research uses Technology Acceptance Model TAM as its theoretical framework. The objectives of this research are 1 to provide explanation of the influence of perceived ease of use and erceived usefulness towards intention of use, and 2 to describe the factors which influence the relations of the three concepts computer experience, domain knowledge, accessibility, and relevance. Data was gathered in a survey on 130 users of iJakarta, using simple random sample. Using path analysis, the outcome of the research strongly supports the theory in TAM in understanding people rsquo s intention to use iJakarta application. This study found that the factor that influences Intention to use the most is perceived of usefulness, despite the significant influence of perceived ease of use. Perceived of usefulness is affected by accessibility, relevance, and perceived ease of use with relevance variabel having the most influence. At the same time, the significant factors affecting perceived ease of use are domain knowledge and accessibility with domain knowledge variabel having the most influence. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>