Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhani Ade Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor polusi udara dalam keputusan untuk bermigrasi di Indonesia dan apakah pengaruhnya bervariasi menurut PDRB kabupaten/kota daerah asal. Studi ini menggunakan data PODES 2014, PDRB kabupaten/Kota BPS 2019, dan SUSENAS 2019. Hasil regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa tingkat polusi udara per kabupaten/kota signifikan memiliki pengaruh dalam keputusan bermigrasi dengan arah bervariasi, positif atau negatif, menurut asal dan tujuan migrasi antarwilayah. Efek dari tingkat polusi udara juga bervariasi menurut PDRB kabupaten/kota daerah asal. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran komprehensif bagaimana tingkat polusi udara bisa memengaruhi keputusan bermigrasi antarwilayah. 

This study aims to analyze the effects of air pollution level on migration decision-making and whether its effects vary by the GRDP of the district/municipality of origin in Indonesia. This study employs data from PODES 2014, GRDP district/municipality from BPS 2019, and SUSENAS 2019. The results of multinomial logistic regression show that the level of air pollution per district significantly affects the decision to migrate in varying directions, positive or negative, according to the origin and destination of interregional migration. The effects of air pollution levels also vary by the GRDP of the district/municipality of origin. The results of this research can provide a comprehensive picture of how the level of air pollution can influence interregional migration decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matthew Geoffrey
"ABSTRAK
Berdasarkan studi OECD tahun 2016 yang lalu, polusi udara disimpulkan menyebabkan penurunan GDP sebanyak 0.3 pada tahun 2015, dan diproyeksikan terus meningkat hingga menyentuh 1 pada tahun 2050. Oleh karena itu, cukup penting bagi kita untuk mulai meneliti tren polusi udara, khususnya di Indonesia. Untuk dapat menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat, studi ini meneliti tren polusi udara di tingkat sektor untuk polutan CO, NOx, SO2, dam juga PM2.5. Instrumen utama yang digunakan untuk menentukan baik buruknya tren polusi udara adalah prinsip Environmental Kuznet Curve. Berdasarkan hal tersebut, metodologi yang digunakan adalah ARDL dengan variabel independen mencakup GDP per kapita, GDP per kapita kuadrat, dan variabel penjelas trade openness. Hasil kemudian menunjukkan keberadaan tren yang cukup mengkhawatirkan pada sektor transportasi dan juga energi. Adapun keberadaan EKC hanya ditemukan pada sektor manufakturdan agrikultur.Trade juga ditemukan signifikan dan bernilai negatif pada sektor agrikultur, manufaktur, dan juga transportasi.

ABSTRACT
Based on OECD research in 2016, damage caused by air pollution has become quite significant. Based on the study, the damage cause a decline in GDP up to 0.3 in the year of 2015 and predicted to continuously rise up to 1 in the year of 2050. Thus it has already become quite important, for us, to start studying about the trend of our own air pollution at national level. Responding to the statement, this research will study the trend of four common air pollution which includes CO, NOx, SO2, and PM2.5. The basic of Environmental Kuznet Curve is applied here as the main instrument to determine whether the trend of air pollution will tend to be controllable or not. As for the methodology, we apply ARDL with independent variables include GDP per capita, Quadratic GDP per capita, with Trade Openness as an additional explanatory variable. The result, then, indicates that there is a worrying upward trend on bothtransportation and energy sector. The study also found traces of EKC in agriculture and manufacture sector. Trade openness is also found to be significant with negative coefficients in agriculture, manufacture, and transportation sector."
2017
S68183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Margaretha
"Studi ini membahas mengenai karakteristik rumah tangga miskin antar wilayah di Indonesia. Regresi dilakukan dalam 6 wilayah, yaitu di tingkat nasional, Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Dengan melakukan regresi di 6 wilayah yang berbeda, studi ini berusaha mencari tahu apakah terdapat perbedaan pengaruh variabel independen terhadap kemiskinan rumah tangga di wilayah yang berbeda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga, individu, serta wilayah secara signifikan mempengaruhi probabilita rumah tangga miskin. Beberapa variabel menunjukkan arah serta nilai yang cukup berbeda antar wilayah.

This research studied interregional household poverty characteristics in Indonesia. Regression analysis was conducted in six different regions, national, Java and Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, and Maluku, Nusa Tenggara, and Papua. The aim of this study is to determine characteristics of poor household and find out whether poor household in different region has different characteristics. The result shows that individual, household and regional characteristics significantly affect probability of poor household. Several variabele shows different sign and value among regions."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Fitrial
"ABSTRAK
Data konsentrasi rata-rata bulanan NO2, SO2 dan TSP dari tahun 2009 sampai 2012 di tiga stasiun pemantau polusi udara di Jakarta telah dianalisis dengan menggunakan metode Biplot. Tujuannya adalah untuk menentukan hubungan antara polutan, pengaruh musim terhadap polusi udara dan untuk menggambarkan evolusi polusi udara di kota ini. Metode Biplot dipilih untuk menganalisis karena metode ini dapat digunakan untuk menampilkan variabel dan kasus secara bersamaan. Dengan menggunakan metode Biplot, hubungan antar variabel, kesamaan antar kasus dan posisi relatif variabel dan kasus dapat ditunjukkan.
Evolusi polusi udara di Jakarta menunjukkan suatu perubahan kecenderungan dalam tingkat polusi selama periode pengamatan, dimana konsentrasi TSP dan NO2 cenderung untuk menurun, sementara itu konsentrasi SO2 cenderung meningkat. Biplot juga menunjukkan bahwa musim tidak mempengaruhi tingkat polusi di Jakarta dan tidak ada korelasi yang signifikan diatara jenis-jenis polutan yang berbeda.

ABSTRACT
The data of monthly average concentration of NO2, SO2 and TSP from 2009 to 2012 in three air pollution monitoring stations in Jakarta have been analyzed by using Biplot methods. The objective is to determine the relationship among pollutants, the effect of seasons on air pollution and to describe the evolution of air pollution in the city. Biplot method was chosen to conduct the analysis because it could be used to present the variables and cases simultaneously. By using Biplot method, the relationship among the variables, the similarity among the cases and the relative positions of variables and cases can be shown. Evolution of air pollution in Jakarta shows a change of trend in the pollution levels during the observation periods, where the concentration of TSP and NO2 tends to decrease, while the concentration of SO2 tends to increase. Biplot also shows that seasons do not affect the air pollution level in Jakarta and there was no significant correlation between the different types of pollutants."
Lille: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2014
T41889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Ayu Hastiaty
"Polusi udara dapat meningkatkan kerentanan terhadap COVID-19. Pengendalian polusi udara serta pengendalian COVID-19 di Kota Tangerang belum dilaksanakan dengan maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model prediksi hubungan polusi udara terhadap kasus COVID-19 Kota Tangerang Tahun 2020-2022. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi tren waktu serta kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tangerang pada bulan April- Juni 2023. Penelitian ini menggunakan data sekunder meliputi data ISPU (NO2, SO2, PM10, dan PM2,5), suhu, kelembapan udara dan kasus COVID-19 di Kota Tangerang. Analisis data menggunakan analisis univariat, uji korelasi, uji regresi linier berganda. Gambaran NO2, SO2, PM10 tahun 2020-2022 berada dalam kategori baik, sedangkan PM2,5 adalah kategori sedang. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan SO2 (p= 0,001 ; r= -0,109) dan PM10 (p= 0,000 ; r= -0,210) berhubungan signifikan terhadap kasus konfirmasi COVID-19. Analisis multivariat menunjukkan polusi udara yang paling dominan mempengaruhi kasus COVID-19 di Kota Tangerang adalah PM10, setelah dikontrol dengan PM2,5, suhu dan kelembapan. Variabel PM10, PM2,5, suhu, dan kelembapan dapat menjelaskan variasi variabel kasus COVID-19 sebesar 17,7%. Model prediksi hubungan polusi udara dengan kasus COVID-19 di Kota Tangerang Tahun 2020-2022 adalah kasus konfirmasi COVID-19 = 4384,38 + 22,47PM10 + 1,63PM2,5 - 120,39suhu - 13,33kelembapan.

Air pollution can increase vulnerability to COVID-19. Air pollution control and COVID-19 control in Tangerang City have not been implemented optimally. The purpose of this study is to determine the prediction model of the relationship between air pollution and COVID-19 cases in Tangerang City in 2020-2022. This research uses a time trend ecological study design and qualitative. This research was conducted in Tangerang City in April-June 2023. This study used secondary data including ISPU data (NO2, SO2, PM10, and PM2,5), temperature, humidity and COVID-19 cases in Tangerang City. Data analysis used univariate analysis, correlation test, multiple linear regression test. The overview of NO2, SO2, PM10 in 2020-2022 is in the good category, while PM2,5 is in the moderate category. The results of the spearman correlation test showed that SO2 (p = 0.001; r = -0.109) and PM10 (p = 0.000; r = -0.210) were significantly associated with confirmed cases of COVID-19. Multivariate analysis shows that the most dominant air pollution affecting COVID-19 cases in Tangerang City is PM10, after controlling for PM2,5, temperature and humidity. PM10, PM2,5, temperature, and humidity variables can explain 17,7% of the variation in COVID-19 case variables. The prediction model of the relationship between air pollution and COVID-19 cases in Tangerang City in 2020-2022 is confirmed COVID-19 cases = 4384,38 + 22,47PM10 + 1.63PM2,5 - 120.39 temperature - 13.33 humidity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara penerapan kebijakan thin capitalization rules dengan keputusan investasi pada perusahaan publik di Indonesia. Aturan ini membatasi deduktibilitas biaya bunga pinjaman dalam struktur modal perusahaan berbasis utang untuk memitigasi penghindaran pajak. Penelitian ini menggunakan data panel perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 sampai dengan 2023, mencakup periode sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.101/2015 (PMK-69) yang memperkenalkan rasio aman 4:1 antara utang dan ekuitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberlakuan aturan ini berhubungan negatif dengan tingkat investasi, dengan dampak yang lebih signifikan pada perusahaan dengan leverage tinggi. Penemuan ini memberikan implikasi penting bagi pembuat kebijakan terkait efektivitas regulasi dalam menjaga basis pajak tanpa mengurangi kondusifitas iklim investasi.

This study examines the relationship between thin capitalization rules and investment decisions in publicly listed companies in Indonesia. These rules limit the deductibility of interest expenses in corporate capital structures to mitigate debt-based tax avoidance. The study employs panel data of companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015–2023, covering periods before and after the implementation of Regulation of The Minister of Finance No. 169/PMK.010/2015, which introduced a safe-haven debt-to-equity ratio of 4:1. The findings reveal that the implementation of these rules negatively correlates with investment levels, with more pronounced effects on highly leveraged companies. These results have important implications for policymakers regarding the effectiveness of regulations in safeguarding the tax base without diminishing the investment climate. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Fitri Salsabilla
"Polusi udara di Jakarta termasuk dalam kategori tidak sehat atau sensitif dan berada di posisi nomor satu dengan PM2,5 terburuk se-Asia Tenggara (KLHK, 2019; IQAir, 2023). Hal tersebut berdampak buruk untuk kesehatan pernapasan para pekerja di jalanan, terkhusus ojek online yang berkendara dengan durasi rata-rata 10 jam per hari. Dibutuhkan perilaku kesehatan yang baik untuk diterapkan oleh para pekerja untuk melindungi sistem pernafasannya agar tidak terdampak paparan polusi udara, terutama kebiasaan penggunaan masker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang polusi udara terhadap kebiasaan penggunaan masker pada pekerja ojek online di Jakarta Selatan. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 107 pekerja ojek online. Penelitian ini menggunakan kuesioner modifikasi tingkat pengetahuan tentang polusi udara dan kebiasaan penggunaan masker. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang polusi udara dengan kebiasaan penggunaan masker (ρ value (0,016) < α (0,05); n = 107). Perawat kesehatan kerja perlu memberikan perhatian lebih terhadap status kesehatan pekerja ojek online dengan upaya promotif dan preventif keperawatan.

Air pollution in Jakarta is the unhealthy or sensitive category and is in number one position with the worst PM2,5 in Southeast Asia (KLHK, 2019; IQAir, 2023). This has a negative impact on the respiratory health of road workers, especially online motorcycle taxi drivers who drive an average of 10 hours per day. Workers need to implement good health behavior to protect their respiratory system from being affected by exposure to air pollution, especially the habit of wearing masks. This research aims to determine the relationship between the level of knowledge about air pollution and the habit of using masks among online motorcycle taxi workers in South Jakarta. The research design used was quantitative with a cross sectional approach on 107 online motorcycle taxi workers. This study used a modified questionnaire on the level of knowledge about air pollution and mask usage habits. The results showed that there was significant relationship between the level of knowledge about air pollution and the habit of using masks (ρ value (0,016) < α (0,05); n = 107). Occupational health nurses need to pay more attention to the health status of online motorcycle taxi workers with promotive and preventive nursing efforts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meylani Agustina Heruputeri
"Skripsi ini ingin melihat pengaruh dari preferensi risiko dan preferensi waktu terhadap keputusan migrasi pada individu usia kerja di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data cross-section dengan analisis data sekunder menggunakan regresi logistik dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga (SAKERTI) gelombang 5 (2014). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa preferensi risiko dan preferensi waktu secara signifikan berkaitan dengan keputusan migrasi seseorang. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga memengaruhi keputusan migrasi seperti faktor pribadi.

This thesis wants to look at the effect of risk preferences and time preferences on migration decisions among working age individuals in Indonesia. This research uses cross-section data with secondary data analysis using logistic regression from wave 5 (2014) of the Indonesian Family Life Survey (IFLS). The results of this study found that risk preferences and time preferences are significantly related with migration decisions. Apart from that, there are other factors that also affect migration decisions, such as personal factors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amelina
"Polusi udara lintas batas negara merupakan permasalahan lingkungan yang terjadi ketika polusi dari suatu negara berpindah ke negara lain. Penanganan terhadap polusi udara lintas batas negara menjadi penting karena kerugian tidak hanya terjadi di negara asal melainkan negara yang terkena dampak polusi. Polusi udara lintas batas negara terus berkembang terutama di ASEAN. Polusi asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Indonesia saat musim El Nino berpindah ke Singapura dan Malaysia dipicu oleh angin muson. ASEAN memiliki instrumen hukum ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (?AATHP?) yang mulai berlaku sejak tahun 2003. AATHP mengatur adanya pengumpulan data, pengawasan, evaluasi dan penanganan kebakaran hutan untuk mengurangi polusi asap lintas batas negara. Namun, pada praktiknya, ketentuan tersebut dirasa belum mampu melakukan pengembangan teknologi pemadaman api di hutan atau lahan yang berada di wilayah terpencil. Koordinasi dan kerja sama regional dalam penanganan polusi asap lintas batas negara juga belum optimal. Selain itu, diperlukan penegakan hukum yang memadai di tingkat nasional untuk mencegah sistem tebang bakar lahan (slash and burn); tindak lanjut bagi pelanggar, baik pelaku industri skala kecil maupun skala besar; dan adanya sosialisasi kepada masyarakat terpencil akan bahaya sistem tebang bakar lahan yang tadinya merupakan salah satu kearifan tradisional yang diakui oleh negara Indonesia.
Transboundary air pollution is an environmental problem that occurs when pollution moves from one country to another country. Managing and handling transboundary air pollution become important because loss does not only suffered by home country but also affected country. Transboundary air pollution has been growing continually, especially in ASEAN. Haze pollution caused by land and forest fires in Indonesia during El Nino season moved to Singapore and Malaysia triggered by monsoon. ASEAN has legal instrument named ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution ("AATHP") which has came into force since 2003. AATHP has several main provis1ion namely data collection, monitoring, evaluation and handling of forest fires to reduce transboundary haze pollution. However, in practice, these provisions are still not be able to provide and develop sufficient land or forest fire fighting technology that happened in remote areas. Regional coordination and cooperation yet has not performed optimally. In addition, this also required strict law enforcement at the national level to prevent slash and burn; further investigation for offenders, both small scale industry and large scale industry; and socialization to remote communities or indigenous people about the dangers of slash and burn method that had been one of their local wisdoms that also recognized by Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S60444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bartiana Sari
"Ekspor maupun PMA merupakan pendorong peningkatan output (pertumbuhan ekonomi). Namun ekspor dan PMA Indonesia yang masih banyak dilakukan pada sektor industri pengolahan, dapat menimbulkan dampak buruk salah satunya berupa pencemaran udara dari berbagai jenis polutan yang dikeluarkan oleh aktivitas sektor industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspor dan PMA industri penyumbang polusi terhadap pencemaran udara di Indonesia menggunakan data 26 kota di Indonesia. Periode pengamatan dilakukan secara bulanan sejak Agustus 2019 hingga Februari 2020 yaitu saat stasiun pemantauan kualitas udara telah memiliki titik pantau di 26 kota. Dari pengolahan data menggunakan metode data panel fixed effect, diperoleh hasil bahwa ekspor dari total pelaku Ekspor di 7 industri penyumbang polutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap polusi udara O3. Sementara itu aktivitas ekspor di 7 industri dari hasil produksi PMA di wilayah pengamatan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan pada semua variabel polutan yang diamati. PMA signifikan mempengaruhi polusi PM2,5. Pertumbuhan ekonomi signifikan meningkatkan polusi O3, PM10 dan PM2,5. Adanya aktivitas industri di wilayah dengan pangsa PDRB Industri pengolahan yang tinggi dan memiliki Pelabuhan ekspor utama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kenaikan polusi CO, PM10 dan PM2,5. Sementara itu kepadatan penduduk tidak memberikan pengaruh signifikan pada dependen variabel. Meskipun rata-rata partikulat O3 serta PM10 masih berada di bawah ambang batas KLHK dan WHO, namun pemantauan tetap perlu ditingkatkan diantaranya melalui pemanfaatan kendaraan umum serta terus menggalakkan ketentuan yang dapat mengakselerasi penggunaan energi ramah lingkungan di sektor industri.

Exports and FDI are drivers of increased output (economic growth). However, Indonesia's exports and FDI, which are still mostly carried out in the industrial processing sector, can have adverse effects, one of which is air pollution from various types of pollutants released by industrial sector activities. This study aims to determine the influence of exports and FDI of polluting industries on air pollution in Indonesia using data from 26 cities in Indonesia. Our monthly observation begins from August 2019 until February 2020, this is the period when the air quality monitoring stations have already been set up in 26 cities in Indonesia. From data processing using the fixed effect panel data method, the result is that exports from a total of export actors in 7 pollutant contributing industries have a positive and significant effect on O3 air pollution. Meanwhile, export activities in 7 industries from FDI production in the observation area did not show a significant relationship to all the pollutant variables observed. FDI significantly affects PM2.5 pollution. Significant economic growth increases O3, PM10 and PM2.5 pollution. The presence of industrial activity in areas with a high share of GRDP in the manufacturing industry and having major export ports shows a positive and significant relationship with CO, PM10 and PM2.5 pollution. Meanwhile, population density does not have a significant effect on the dependent variable. Even though the average O3 and PM10 particulates are still below the KLHK and WHO thresholds, monitoring still needs to be improved, among others through the use of public transportation and continuing to promote provisions that can accelerate the use of environmentally friendly energy in the industrial sector."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>