Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsa Muafiroh
"Menurut gagasan Park tentang ekologi kota, pada awalnya kota berkembang karena lokasinya yang subur dengan hubungan sosial dan fisik yang kuat. Konsep pembangunan kota dipengaruhi oleh fokus pandangan pada kepentingan tersebut. Kota Madiun merupakan salah satu kota kolonial yang mengalami perubahan dan tidak terlepas dari pengaruh komponenkomponen yang membentuk struktur kota, salah satunya jaringan sirkulasi yang memberikan aksesibilitas untuk menghubungi fungsi utama kota. Secara spasial, masalah utama adalah kecenderungan perubahan struktur kota karena pertumbuhan aktivitas mendorong pembentukan pusat pelayanan baru yang menunjukkan perubahan struktur kota. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterkaitan aksesibilitas dengan pusat ekonomi. Tujuan kedua adalah untuk menganalisis perkembangan struktur kota Madiun yang dipengaruhi oleh munculnya pusat ekonomi baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial dan diakronik dan menggunakan data dari peta kuno, jurnal penelitian, dan survei lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan aksesibilitas yang tinggi, terutama melalui jaringan transportasi yang berkembang, berperan krusial dalam memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru. Pola perkembangan Kota Madiun menunjukkan bahwa area dengan aksesibilitas tinggi, seperti di sekitar jaringan jalan utama, cenderung memiliki aktivitas ekonomi yang lebih intensif dan beragam. Selain itu, pusat-pusat ekonomi berperan krusial dalam membentuk struktur kota Madiun, dengan perubahan fungsi dari pertanian ke permukiman, lalu perdagangan dan industri, diikuti perkembangan permukiman baru. Keberadaan pasar dan pabrik sebagai fungsi dasar ekonomi kota mendorong berbagai kegiatan lain yang didukung dengan aksesibilitas yang baik mengakibatkan terbentuknya struktur kota. Evolusi ini menciptakan pola multi-nodal dengan konsentrasi aktivitas di lokasi-lokasi strategis, mencerminkan upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi dan adaptasi terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah seiring waktu.

According to Park's ideas about urban ecology, cities initially developed because of their fertile locations with strong social and physical connections. The concept of city development is influenced by the focus of views on these interests. Madiun City is a colonial city that is experiencing change and cannot be separated from the influence of the components that make up the city structure, one of which is the circulation network which provides accessibility to contact the main functions of the city. Spatially, the main problem is the tendency to change the city structure because the growth of activity encourages the formation of new service centers which indicate changes in the city structure. The first aim of this research is to analyze the relationship between accessibility and economic center. The second objective is to analyze the development of the structure of the city of Madiun which is influenced by the emergence of a new economic center. This research uses a spatial and diachronic approach and uses data from ancient maps, research journals, and field surveys. The research results show that the existence of high accessibility, especially through a developed transportation network, plays a crucial role in triggering the growth of new economic centers. The development pattern of Madiun City shows that areas with high accessibility, such as around the main road network, tend to have more intensive and diverse economic activities. Apart from that, economic centers play a crucial role in shaping the structure of the city of Madiun, with changes in function from agriculture to settlement, then trade and industry, followed by the development of new settlements. The existence of markets and factories as the basic economic function of a city encourages various other activities which are supported by good accessibility resulting in the formation of a city structure. This evolution creates a multi-nodal pattern with a concentration of activities in strategic locations, reflecting efforts to equalize economic growth and adapt to changing community needs over time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Wina Saputra
"Setiap kota memilikki rekam jejak literasi dan kesusatraanya masing-masing, begitu juga dengan madiun. Sastra merupakan sarana untuk mendorong manusia berfikir kritis kreatif, oleh sebab itu masyarakat perlu didekatkan dengan sastra. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan eksistensi komunitas sastra di Madiun. Hal itu juga sebagai wujud sumbangsih peneliti terhadap perkembangan pembelajaran sastra di Madiun. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara studi pustaka, wawancara, dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah perkembangan komunitas sastra di Madiun dan eksisitensi komunitas sastra di Madiun."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
400 BEBASAN 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Poeze, Harry A.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011
324.2 POE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Poeze, Harry A.
"Pada tanggal 10 Agustus 1948 Moeso kembali ke Indonesia. Sejak tahun 1926, setelah pemberontakan komun is, ia menghilang ke Moskow dan mengabdikan dirinya pada Komintern - Komun is Internasional. Pada tahun 1936 sebagai agen rahasia ia tinggal selama enam bulan di Surabaya untuk membangun kembali Partai Komun is Indonesia (PK I). Kemudian ia bermukim di Uni Soviet dengan aktivitas utamanya sebagai penasihat untuk urusan Indonesia. Sesudah kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, PK I memperoleh posisi yang kuat di dalam Republik, tapi tetap mempertahankan eksistensinya yang setengah ilegal. Anggota-anggotanya menyebar masuk ke dalam berbagai macam partai. Amir Sjarifoeddin - anggota rahasia PK I - pernah menjadi perdana menteri, tapi pada Januari 1948 ia mengundurkan diri. Kabinet di bawah pimpinan Wakil Presiden Hatta tampil tanpa mengikutsertakan komun is. Sementara itu, Soviet mengubah haluan politiknya menjadi beroposisi keras terhadap Barat. Moeso mendapat restu dari Moskow untuk melakukan reorganisasi terhadap PK I."
Jakarta: yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
324.2 POE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desak Made Oka Purnawati
Semarang : Intra Putra Utama, 2004
333.750 598 DES h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Soetanto
"Tahun 1948, tahun ketiga perjuangan mempertahankan kemerdekaan merupakan tahun yang paling berat bagi Republik Indonesia. Diterimanya persetujuan Renville oleh Republik Indonesia menimbulkan banyak kerugian baginya. Wilayah kedaulatan Republik Indonesia menjadi semakin sempit, pasukan-pasukan gerilya Indonesia yang belum dapat dikalahkan oleh Belanda harus dipindahkan dari "kantong-kantong" gerilyanya ke daerah Republik yang semakin sempit. Pengunduran pasukan bukan disebabkan karena telah dikalahkan secara militer di dalam medan pertempuran, tetapi disebabkan keputusan yang disepakati bersama di dalam meja perundingan. , suatu "negotiated retreat". Tetapi Belanda melakukan pelanggaran demi pelanggaran persetujuan Renville, menolak diadakannya pebliscite, menunda-menunda diadakannya perundingan lanjutan pasca Renville dan lain-lain. Renville menimbulkan hubungan Indonesia dan Belanda suatu suasana perdamaian yang semu, suatu "state of uneasy peace". Belanda tetap memelihara kekuatan militernya, tidak menguranginya setelah Renville. Jumlah kekuatan 120.000, tetap dipertahankannya, suatu kekuatan militer yang terbesar yang ditugaskan ke Indonesia di dalam sejarah Belanda. Kenyataan ini bagi Republik Indonesia merupakan indikasi bahwa Belanda sewaktu-waktu akan menggunakan kekuatan militernya untuk melakukan agresi militer, memaksakan kehendaknya apabila perundingan-perundingan pasca Renville tidak menghasilkan keputusan politik yang memuaskan baginya.
Mengalirnya para pengungsi di dalam jumlah besar dan pasukan Republik yang ber"hijrah"dari daerah-daerah yang diduduki Belanda kewilayah Republik, menimbulkan problema ekonomi dan sosial yang besar, kesulitan diperbesar dengan adanya blokade ekonomi yang ketat fihak Belanda.
Akibat diterimanya persetujuan Renville juga menimbulkan krisis parlementer. Perdana Menteri Amir Syarifudin meletakkan jabatannya, setelah kabinet "Sayap Kirinya" tidak mendapat dukungan dari Masyumi dan Partai Nasional Indonesia.
Presiden Soekarno menunjuk Wakil Perdana Menteri Mohamad Hatta sebagai formatur kabinet , dan berhasil membentuk kabinet baru pada tanggal 30 Januari 1948. Namun ketidak berhasilan Hatta untuk mengangkat seorang Menteri dari Sayap Kiri menimbulkan mala petaka yang cukup besar. Sayap Kiri menjadi kekuatan oposisi, kekuatan kanan dan tengah revolusi Indonesia di dalam kabinet Hatta melakukan konsolidasi kekuatannya. Sayap Kiri yang telah mengkonsolidasikan dirinya menjadi Front Demokrasi Rakyat, suatu kekuatan politik dan mempunyai sayap militer , melakukan oposisi yang semakin radikal. Pertentangan antara kekuatan kanan dan kiri semakin meningkat dibulan-bulan setelah perjanjian Renville dan berakhir dengan konflik bersenjata di Madiun."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T11237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soe, Hok Gie
"Berbitjara tentang pemberontakan PKI di Madiun pada bulan September 1948, maka kita harus pula membitjarakan latar belakang dari peristiwa2 jang telah membentuk tokoh2nja. Karena sikap dan tindak tanduk tokoh2 ini sangat banjak dipengaruhi oleh masa lampau mereka. Disamping pengaruh komunis internasional, situasi dalam negeri ataupun theori2 perdjuangan Marxist-Loninist individu2 jang telah dibentuk oleh masa lampau ini tetap mempunjai andil besar. Disamping factor tadi, panggung sedjarah dimana mereka telah bermain, mempunyai pengaruh pula. Djawa tahun 1926, Rusia, Negeri Belanda, Australia, Tiongkok, Digul semuanja meninggalkan djedjak2nja dalam _tragedy Madiun_. Kaum _komunis revolusioner_. Sedjak achir abad ke-XIX, teknologi Barat mulai memasuki pedalaman Indonesia, chususnja pulau Djawa-setjara intensip. Rel2 kereta api mulai merajapi tanah Djawa menggantikan tjikar dan kereta kuda. Pabrik2 tebu mulai berkepul-kepul, dan kebun2 tebu merambati persawahan2 tanah Djawa. Dan kota2, bukan dalam arti kata kota tradisional, mulai bermuntjulan. Bandung, Semarang, Tandjung Priok, Magelang, Madiun mulai merupakan pusat2 konsentrasi baru dari penduduk. Penjakit2 jang dahulu begitu menakutkan, wabah pes, disentri, tjatjar, cholera telah dapat dikendalikan. Dan kematian anak2 dapat dikurangi dengan tjepat. Semuanja ini membawa perubahan2 sosial jang besar bagi kehidupan masjarakat Indonesia umumnja, masjarakat Djawa chususnja. Dan bersamaan dengan perkenalan pada tehnik Barat jang _menakdjub_kan ini, berdiri pula sekolah2_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1969
S12661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swift, Ann
Jakarta: Equinox Publishing, 2010
959.8 SWI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Masithoh Hamdiyah
"ABSTRACT
Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan model discovery learning dalam proses pembelajaran untuk mengeksplorasi materi sejarah lokal tentang industri Batik Kenongo di Madiun. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejarh industri Batik Kenongo merupakan bagian dari sejarah lokal yang harus dieksplorasi dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan salah satu model pembelajaran yakni discovery learning. Selain untuk memperkenalkan Batik Kenongo pada siswa (khususnya di Madiun), eksplorasi juga bisa meningkatkan kecintaan mereka terhadap kebudayaan lokal. Hal ini terlihat saat ada siswa melakukan penelitian di Desa Kenongorejo, Kabupaten Madiun yang merupakan tempat industri batik tersebut. Eksplorasi sejarah industri Batik Kenongo dalam pembelajaran sejarah melalui model discovery learning mampu membangkitkan antusiasme siwa terhadap informasi kesejarahan dari Batik Kenongo. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa model discovery learning mampu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengkonstruksi pemahaman sejarah mereka terhadap Sejarah Industri Batik Kenongo di Madiun."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>