Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vindy Ningsih Daskunda
"Pijat punggung dilakukan sebagai manipulasi jaringan lunak tubuh yang membantu mengendurkan ketegangan otot di punggung karena rangsangan dari pelepasan hormon endorfin guna mengurangi rasa cemas dan meringkan rasa sakit sehingga menimbulkan relaksasi dan kenyamanan bagi ibu postpartum. Ketika ibu merasakan energi positif dari kenyamanan yang dirasakan berupa rasa rileks dan rasa bahagia, respon tersebut akan dikirim ke bagian hipotalamus untuk merangsang hipofisis posterior sehingga tubuh memproduksi hormon oksitosin dan endorfin yang membantu pengeluaran ASI untuk membantu efektifitas menyusui. Berdasarkan hasil pengkajian, pasien belum memiliki riwayat menyusui sebelumnya, dan berniat untuk menyusui anak pertamanya. Masalah keperawatan utama yang muncul adalah kesiapan peningkatan menyusui. Masalah yang terjadi selama proses perawatan salah satunya yaitu pengeluaran ASI belum adekuat. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan masalah kurangnya produksi ASI. Hasil analisis setelah dilakukan intervensi pijat punggung yaitu memperlihatkan bahwa adanya proses menyusui yang efektif dipantau menggunakan indikator ibu dan indikator bayi yang meliputi, pemantauan berat badan bayi, frekuensi Buang Air Kecil (BAK) dan karakteristiknya, frekuensi Buang Air Besar (BAB) dan karakteristiknya, serta frekuensi menyusu. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi acuan pengelolaan pasien postpartum untuk meningkatkan efektifitas laktasi dengan masalah tidak adekuatnya pengeluaran ASI.

Back massage is a manipulation of the soft tissues of the body that helps relax muscle tension in the back due to stimulation from the release of endorphins to reduce anxiety and relieve pain so as to cause relaxation and comfort for postpartum women. When the mother feels positive energy from the comfort felt in the form of relaxation and happiness, the response will be sent to the hypothalamus to stimulate the posterior pituitary so that the body produces the hormones oxytocin and endorphins that help milk production to help breastfeeding effectiveness. Based on the assessment results, the patient has no previous history of breastfeeding, and intends to breastfeed her first child. The main nursing problem that arose was readiness to increase breastfeeding. One of the problems that occurred during the treatment process was inadequate breast milk production. The purpose of writing this scientific paper is to analyze nursing care for postpartum mothers with the problem of lack of breast milk production. The results of the analysis after the back massage intervention showed that there was an effective breastfeeding process monitored using maternal indicators and infant indicators which included monitoring the baby's weight, frequency of urination (BAK) and its characteristics, frequency of defecation (BAB) and its characteristics, and frequency of breastfeeding. This paper is expected to be a reference for the management of postpartum patients to improve lactation effectiveness with the problem of inadequate milk production.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati Solekah
"Sectio caesarea (SC) adalah salah satu tindakan persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan pada abdomen/laparotomi dan uterus/histerotomi. Nyeri merupakan keluhan paling umum pada ibu post sectio caesarea akibat insisi jaringan yang dapat menyebabkan insomnia, kelelahan, kecemasa, gangguan mobilitas yang akan mengakibatkan keterlambatan pemulihan ibu serta gangguan perlekatan antara ibu dan bayi. Manajemen nyeri non- farmakologis diperlukan untuk mengurangi nyeri pada ibu yang telah menjalani operasi sectio caesarea. menggunakan teknik massage effleurage pada punggung dapat berfungsi sebagai analgesik epidural yang dapat mengurangi nyeri dilakukan dua kali sehari selama tiga hari pada ibu post sectio caesarea. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan maternitas pada pasien post sectio caesarea yang mengalami nyeri dan pengaruh penerapan massage effleurage untuk menurunkan tingkat nyeri. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus keperawatan dengan menggunakan satu pasien dengan status paritas P1A0 di Rumah Sakit Universitas Indonesia Ruang Asoka. Evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan intervensi massage effleurage pada ibu post sectio caesarea, terdapat penurunan intensitas nyeri yang diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) penurunan yang sangat signifikan dibuktikan adanya penurunan skala nyeri dari 5 (nyeri sedang) menjadi skala 2 (nyeri ringan) dari 10. Temuan lain didapatkan klien merasakan lebih dapat mengontrol nyeri, rileks, dan merasa lebih tenang. Rekomendasi penerapan massage effleurage pada ibu post sectio caesarea untuk mengurangi nyeri. di rumah sakit. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perbadingan efektifitas massage effleurage dengan tehknik non farmakologi lainya untuk mengurangi nyeri pada ibu post sectio caesarea.

Sectio caesarea (SC) is a delivery procedure to remove the baby through an incision in the abdomen/laparotomy and uterus/hysterotomy. Pain is the most common complaint in mothers after caesarean section due to tissue incision which can cause insomnia, fatigue, anxiety, impaired mobility which will result in delays in the mother's recovery and impaired attachment between mother and baby. Non-pharmacological pain management is needed to reduce pain in mothers who have undergone caesarean section surgery. Using the effleurage massage technique on the back can function as an epidural analgesic which can reduce pain twice a day for three days for mothers after caesarean section. The aim of writing this scientific work is to report maternity nursing care for post caesarean section patients who experience pain and the effect of applying effleurage massage to reduce pain levels. The writing method used is a nursing case study using one patient with parity status P1A0 at the University of Indonesia Hospital, Asoka Room. Evaluation obtained after the massage effleurage intervention was carried out on postcaesarean section mothers, there was a reduction in pain intensity as measured using the Numeric Rating Scale (NRS), a very significant reduction as evidenced by a decrease in the pain scale from 5 (moderate pain) to 2 (mild pain) from 10. Another finding was that the client felt more able to control pain, relaxed and felt calmer. Recommendations for applying effleurage massage to mothers after caesarean section to reduce pain. in the hospital. It is hoped that future research will be able to compare the effectiveness of massage effleurage with other non-pharmacological techniques to reduce pain in post-cesarean section mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Martini
"Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia 228/ 100.000 KH dan AKB 34/1000 KH. Salah satu dari tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah tercapainya Millenium Development Goals (MDG?s) tahun2015, yaitu terjadinya penurunan AKB 23/1000 KH, mengurangi jumlah AKI saat hamil dan melahirkan menjadi 102/100.000 KH, melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan IMD dengan tinggi fundus uteri postpartum hari ketujuh. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen utama IMD dan variabel kontrol (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, mobilisasi dini dan ASI eksklusif 7 hari, variabel dependen adalah TFU. Penelitian kohort prospektif ini menggunakan sampel 78 responden, masing-masing kelompok 39 responden. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi square dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil penelitian, usia terbanyak 20-30 tahun 71,8%, pendidikan responden terbanyak pendidikan tinggi 73%, paritas responden terbanyak primipara 60,3%, status pekerjaan adalah tidak bekerja 82,1%, responden dengan TFU normal 61,5%. Ratarata waktu yang diperlukan bayi untuk IMD adalah 61,1 menit. Hasil analisis multivariat, ibu yang memberikan ASI eksklusif sampai 7 hari mempunyai peluang mendapatkan proses TFU normal 29,8 kali lebih tinggi, dibanding yang tidak menyusui ekslusif (95% CI : 4,921-138,131) setelah dikontrol variabel mobilisasi dini, IMD, pendidikan dan paritas.

Indonesian Health and Demographic Survey 2007 indicate that a high level the point of Maternal Mortality Rate (MMR) is 228/100.000 life births. While Infant Mortality Rate (IMR) of 34/1000 life births. One of the MDG?S purposes 2015 are to increase maternal health and decrease IMR down to ¾ of the MMR for both of pregnant and delivery women to become 102/100.000 life births by Early Initation of Suckling.
This research is purpose to identify the relationship between early initiation and the impact of fundus uteri at a postpartum women in seventh day. The variable of this research consist of independent variable which are early initation and control variable (age, parity, education, work, early mobilization and exclusive breastfeeding up to seventh day). While dependent variable is the high impact fundus of a postpartum women in seventh day. The research of this prospective kohort use 78 responder as a samples, with each group are exsposure group and control group which amount to 39 responder. The data which have been gathered will be analysed by univariate, bivariate analyse use chi square and multivariat with double logistics regression.
From the result of univariate analyse, the most age is around 20-30 year 71,8%, the most responder education is to higher education 73%, the most responder parity is to primipara 60,3%, work status of responder is a housewife 82,15%, women with a normal high uteri fundus counted 61,5%, the avarage time for a baby to do early initation is around 61,1 minute. The Result of multivariate analyse shows that the opportunity of a mother who gives exclusive breastfeeding up to seventh day has a better involution process 29,8 higher times than a mother without exclusive breastfeeding (95% CI: 4,921-138,131) after controlled with early mobilization variable, early initation, parity and education. Sugested to a stakeholder or health worker especially for midwife should be doing this early initation program as a part of professional practice midwifery.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31318
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angelique Tallulah Joaqin
"Periode postpartum merupakan waktu dimana ibu mengalami perubahan fisiologis dan psikologis pada enam minggu pertama setelah melahirkan. Pada masa ini ibu sangat rentan terdampak komplikasi postpartum, salah satu komplikasi yang memiliki tingkat morbiditas dan mortilitas tinggi, bahkan di negara maju adalah Deep Venous Thrombosis (DVT). Namun, DVT dapat segera dicegah apabila diketahui lebih dini tanda dan gejalanya. Intervensi yang digunakan untuk mencegah DVT adalah early mobilization atau mobilisasi dini. Intervensi yang diberikan dilakukan selama tiga hari berturut-turut, dilakukan mulai dari 6 jam post SC, lalu dilanjutkan 16 jam, 20 jam, dan 24 jam pasca operasi. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu post SC yang berisiko sedang mengalami komplikasi DVT dengan intervensi mobilisasi dini. Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya penurunan tanda dan gejala DVT serta tidak bertambahnya DVT score milik klien pra operasi dan post operasi. Keterbatasan dari penelitian ini adalah intervensi yang diberikan baru diterapkan pada satu orang klien.

The postpartum period is a time when mothers experience physiological and psychological changes in the first six weeks after giving birth. During this time mothers are very vulnerable to postpartum complications, one of the complications that has a high morbidity and mortality rate, even in developed countries is Deep Venous Thrombosis (DVT). However, DVT can be prevented if signs and symptoms are recognized early. The intervention used to prevent DVT is early mobilization. The intervention given was carried out for three consecutive days, starting from 6 hours post SC, then continued 16 hours, 20 hours, and 24 hours postoperatively. This paper aims to analyze nursing care for post SC mothers who are at moderate risk of DVT complications with early mobilization interventions. This scientific work uses a case study method on one patient at the University of Indonesia Hospital. Evaluation of the intervention found a decrease in signs and symptoms of DVT and no increase in DVT score belonging to preoperative and postoperative clients. The limitation of this study is that the intervention was only applied to one client.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahyaningsih
"Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran asuhan keperawatan pada klien dengan post kolostomi karena Hirschprung. Hirschprung merupakan kelainan kongenital yang dapat disebabkan oleh faktor genetik dan non genetik diantaranya nutrisi yang tidak adekuat dan polusi udara akibat rokok yang banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan. Pada asuhan keperawatan post kolostomi dilakukan pemberian non nutritive sucking (NNS) dan pemberian ASI untuk meningkatkan kenyamanan pada klien selama menjalani perawatan. Implementasi ini dilakukan pada An. A (2 bulan) yang dirawat selama empat hari di ruang rawat bedah anak Lantai 3 utara RSUP Fatmawati. Evaluasi tindakan keperawatan pemberian NNS dan ASI menunjukkan bahwa klien lebih tenang dan durasi menangis klien menjadi lebih singkat.

The objective of this scientific paper is to provide an overview of nursing care to clients with post colostomy et causa Hirschprung. Hirschprung is a congenital disorder that can be caused by genetic and non-genetic factors such as inadequate nutrition and air pollution caused by smoking, found in many urban communities. On nursing care delivery post colostomy performed Non Nutritive Sucking (NNS) and breastfeeding to improve the comfort of the client during nursing care period. This implementation is done to a 2 months kid named A that has been treated for four days in the pediatric surgical room 3rd floor north Fatmawati Hospital. The evaluation of nursing action giving NNS and breastfeeding shows that clients are more calm and the duration of crying client becomes shorter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Habibah Nur Alawiah
"Salah satu prosedur bedah yang paling umum dilakukan dalam menangani masalah persalinan yaitu sectio caesarea. Hal ini tentunya mengakibatkan komplikasi postpartum salah satunya yaitu nyeri pasca bedah. Nyeri dapat diatasi salah satunya dengan penerapan mobilisasi dini terhadap Ibu post sectio caesarea. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan asuhan keperawatan serta analisis perbandingan antara teori dan hasil studi empiris pada pasien post sectio caesarea melalui penerapan mobilisasi dini untuk mengatasi nyeri. Metode yang digunakan adalah studi kasus melalui penerapan intervensi mobilisasi dini pada Ibu K usia 32 tahun dengan indikasi infeksi intrauterine. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, Ibu K mengungkapkan bahwa ia belum bisa melakukan pergerakan karena takut dan masih nyeri, pasien tampak masih bedrest. Oleh karena itu diagnosa keperawatan utama yang diangkat adalah nyeri akut. Hasil evaluasi didapatkan bahwa mobilisasi dini dapat mengurangi nyeri akibat prosedur bedah sectio caesarea yang ditunjukkan dengan adanya penurunan skala nyeri pada pasien.

One of the most common surgical procedures performed to treat childbirth problems is caesarean section. This of course results in postpartum complications, one of which is post-surgical pain. One way to overcome pain is by applying early mobilization to mothers post caesarean section. The aim of writing this scientific paper is to explain nursing care as well as a comparative analysis between theory and the results of empirical studies on post caesarean section patients through the application of early mobilization to treat pain. The method used is a case study through the implementation of early mobilization intervention on Mrs. K aged 32 years with indications of intrauterine infection. Based on the assessment carried out, Mrs. K revealed that she had not been able to move because she was afraid and was still in pain, the patient appeared to be still on bed rest. Therefore, the primary nursing diagnosis raised is acute pain. The evaluation results showed that early mobilization could reduce pain due to caesarean section surgical procedures as indicated by a decrease in the patient's pain scale. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ersa Aulia Rachma
"Keluhan yang paling umum dirasakan pada ibu post sectio caesarea (SC) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman selama beberapa hari. Nyeri yang dirasakan pasca operasi caesar dapat menyebabkan insomnia, kelelahan, kecemasan, serta gangguan mobilitas yang berakibat pada keterlambatan pemulihan ibu dan pembentukan hubungan antara ibu dan bayi. Oleh karena itu, penatalaksanaan nyeri sangat penting dalam perawatan ibu postpartum, baik dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan adalah penggunaan aromaterapi lavender. Aromaterapi lavender memiliki efek baik dalam mengurangi nyeri persalinan pasca operasi caesar. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu post sectio caesarea yang mengalami nyeri dengan intervensi aromaterapi lavender. Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien post sectio caesarea di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan intervensi yaitu terjadi penurunan tingkat nyeri yang diukur menggunakan Numeric Pain Rating Scale (NPRS). Hasil tersebut membuktikan bahwa aromaterapi lavender dapat mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien pasca melakukan persalinan sectio caesarea. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perbandingan efektivitas aromaterapi lavender dengan aromaterapi lainnya untuk mengurangi nyeri post sectio caesarea.

The most common complaint felt by post-section cesarean (SC) mothers is pain or discomfort for several days. The pain felt after a cesarean section can cause insomnia, fatigue, anxiety, and impaired mobility which results in delays in the mother's recovery and the formation of the relationship between mother and baby. Therefore, pain management is very important in the care of postpartum mothers, both with pharmacological and non-pharmacological therapy. One non-pharmacological therapy that can be used is the use of lavender aromatherapy. Lavender aromatherapy has a good effect in reducing labor pain after cesarean section. This paper aims to analyze nursing care for post-cesarean section mothers who experience pain with lavender aromatherapy intervention. This scientific work uses the case study method on one post-cesarean section patient at the University of Indonesia Hospital. The evaluation obtained after the intervention was a decrease in pain levels as measured using the Numeric Pain Rating Scale (NPRS). These results prove that lavender aromatherapy can reduce the pain felt by clients after having a caesarean section. It is hoped that future research will be able to compare the effectiveness of lavender aromatherapy with other aromatherapy to reduce post-cesarean section pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naadiyah Zakiyyah
"Nyeri dan kecemasan merupakan masalah yang rentan terjadi pada ibu post sectio caesarea. Keterlambatan dalam penanganan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada ibu post sectio caesarea dengan penerapan relaksasi finger hold untuk menurunkan nyeri dan kecemasan postpartum. Intervensi finger hold diberikan sebanyak dua kali sehari dengan durasi 20 menit selama tiga hari. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan Numeric Pain Rating Scale (NRS) dan tingkat kecemasan diukur menggunakan Postpartum Spesific Anxiety Scale-Research Short Form (PSAS-RSF) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil implementasi didapatkan terjadi penurunan skala nyeri dari skala 7 (nyeri berat) menjadi 2 (nyeri ringan) dan tingkat kecemasan berkurang dari skor 40 menjadi 33. Terapi nonfarmakologis finger hold dapat dikembangkan ke dalam keperawatan maternitas untuk menurunkan kecemasan dan nyeri pada ibu postpartum.

Pain and anxiety are problems that are prone to occur in post-cesarean mothers. Delays in treatment can have a negative impact on the health and well-being of the mother and baby. This scientific paper aims to describe nursing care for post- cesarean mothers with the application of finger hold relaxation to reduce postpartum pain and anxiety. Finger hold intervention is given twice a day with a duration of 20 minutes for three days. Measurement of pain levels using the Numeric Pain Rating Scale (NRS) and anxiety levels are measured using the Postpartum Specific Anxiety Scale-Research Short Form (PSAS-RSF) before and after the intervention. The results of the implementation shows a decrease in the pain scale from a scale of 7 (severe pain) to 2 (mild pain) and anxiety levels decreased from a score of 40 to 33. Non-pharmacological finger hold therapy can be developed into maternity nursing to reduce anxiety and pain levels in postpartum mothers. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budiati
"ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan ini di negara- negara maju dan berkembang seperti Indonesia
terjadi peningkatan kejadian seksio sesarea. Ibu yang mengalami seksio sesarea seringkali
mengalami masalah dalam menyusui karena kurangnya produksi ASI dan keterlambatan
menyusui. Peningkatan kejadian seksio sesarea ini juga secara tidak langsung menurunkan
kesuksesan dalam menyusui. Olehkarenanya dibutuhkan usaha yang intensif untuk membantu
ibu post seksio sesarea menyusui bayinya Penelitian ini merupakan penelitian dengan
memadukan pendidikan kesehatan dengan intervensi pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk melihat keefektifan pemberian paket sukses ASI ibu menyusui dengan seksio
sesarea terhadap produksi ASI di wilayah Depok Jawa Barat. Penelitian ini merupakan
penelitian dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Post
Test Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil usia 38- 40 minggu yang
direncanakan sekssio sesarea. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang,
29 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di
RSUD Depok dan RSUD Cibinong. Hasil uji coba instrumen untuk pengukuran validitas dan
reabilitas digunakan uji Cronbach’s alpha. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
consequtive sampling. Dari hasil uji kesetaraan karakteristik responden didapatkan semua
nilai p lebih besar dari alpha (p > alpha, alpha= 0,05). Yang artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji analisis dengan Chi-
Square didapatkan hasil terdapat perbedaan yang bermakna antara kepuasan produksi ASI
(p=0.002), kelancaran produksi ASI dari indikator bayi (p= 0,000) dan kelancaran produksi
ASI dari indikator ibu ( p= 0,004) antara kelompok intervensi dan kontrol.

ABSTRACT
Cesarean birth rate in developing country such as Indonesia is increasing recently, which makes many women have to cope with impact of cesarean birth and also the problems related to breastfeeding. Some of the mother terminate breastfeeding in early weeks of baby born since the insufficient of breast milk production. This situation needs intensive effort to help mother post cesarean birth to solve their problems in breastfeeding their baby. This study
used a quasi experiment with Post Test only Design. This study were combining health education and rolling massage named “ SUKSES ASI” as a package for intervention to the mother with cesarean birth. The aim of this study is to evaluate the effectiveness of “SUKSES ASI” package to Maternal breast milk production in the area of Depok Jawa Barat. The samples consisted 60 women who had planned cesarean birth through post cesarean. The instrument that used in this study had validity and reability test using the cronbach’s alpha. The samples were taken by consecutive sampling. The findings showed that in control and intervention group the results are equal or homogen ( p > alpha, alpha=0,05). Chi-Square test is used to see the different between control & intervention groups. There are significant
differences between intervention and control group in mother satisfaction ( p=0,002), breast milk production from baby indicator (p= 0.000) and from mother indikator (p=0,0004)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
"ASI eksklusif merupakan makanan utama bagi bayi yang mengandung banyak nutrisi yang cocok untuk tumbuh kembang bayi. Banyak factor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah factor inter yaitu pengetahuan dan motivasi. Meskipun banyak manfaat ASI namun masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif bagi bayinya. Menurut data dari SDKI tahun 2002 hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama, sedangkan pada bayi kurang 2 bulan sebsar 64%, antara 2-3 bulan 45%, antara 4-5 bulan 13,9% dan antara 6-7 bulan sebesar 7,8%, dan sisanya tidak memberikan ASI eksklusif.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sejauh mana factor-faktor yang mendukung pemberian ASI eksklusif membuat ibu membetikan ASI secara eksklusiff Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mémpunyai bayi berumur 6-12 bulan dan bekerja di Rumah Sakit Haji Jakarta, dan dipilih secara purposive sampling Sampel bedumlah 56 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif dengan p value=0,033, sedangkan untuk motivasi juga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif dengan p value = 0,006."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5758
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>