Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rayandra Amadeo Rishaputra R.
"Iklan elektronik merupakan jenis iklan yang pengguna dan peminatnya terus bertambah seiring dengan berkembangnya teknologi. Influencer marketing dan search engine marketing adalah dua contoh iklan elektronik yang paling populer saat ini. Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan hukum terkait influencer marketing dan search engine marketing di Indonesia dan Belanda. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian doktrinal, yang akan dilakukan dengan mengkaji data sekunder, yaitu peraturan perundang-undangan, buku, hasil penelitian, dan teori atau konsep hukum yang berhubungan dengan penelitian ini. Hal ini berarti penelitian akan dilakukan secara yuridis normatif. Perbandingan akan dilakukan antara peraturan perundang-undangan yang terkait di Indonesia, seperti Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik dengan regulasi dan peraturan yang relevan di Belanda dan Uni Eropa. Selain peraturan secara umum, skripsi ini juga membahas proses penyelesaian sengketa terkait influencer marketing dan search engine marketing di Indonesia dan Belanda.

Electronic advertising is a type of advertising whose users and interest continue to increase along with the development of technology. Influencer marketing and search engine marketing are two of the most popular examples of electronic advertising today. This thesis aims to compare the laws related to influencer marketing and search engine marketing in Indonesia and the Netherlands. The research in this thesis uses a doctrinal research method, which will be carried out by examining secondary data, namely statutory regulations, books, research results, and legal theories or concepts related to this research. This means that the research will be carried out in a normative juridical manner. Comparisons will be made between related laws and regulations in Indonesia, such as Law no. 8 of 1999 concerning Consumer Protection and Ministry of Trade Regulation Number 31 of 2023 concerning Business Licensing, Advertising, Guidance and Supervision of Business Actors in Trading via Electronic Systems with relevant regulations and rules in the Netherlands and the European Union. Apart from general regulations, this thesis also discusses the process of resolving disputes related to influencer marketing and search engine marketing in Indonesia and the Netherlands."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Nadhila Aisya Pratiwi
"Skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang semakin berkembang dalam periklanan digital yang melibatkan influencer sebagai pengiklan di platform media sosial. Di Indonesia, ketiadaan regulasi yang jelas terkait pemasaran melalui influencer menimbulkan risiko signifikan bagi konsumen, yang dapat menjadi korban informasi palsu atau menyesatkan tentang produk atau layanan yang dipromosikan. Banyak kasus yang muncul di mana influencer gagal mematuhi etika periklanan yang semestinya, terutama dengan menggunakan iklan berbasis testimoni untuk mendorong calon konsumen membeli produk berdasarkan pengalaman positif yang diklaim. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Etika Pariwara Indonesia, praktik periklanan semacam itu dianggap tidak etis jika terbukti bahwa influencer tidak benar-benar menggunakan produk yang mereka dukung, sehingga menyesatkan konsumen. Lebih lanjut, influencer sering kali lalai mengungkapkan bahwa mereka sedang beriklan, baik dengan tidak menggunakan hashtag iklan yang sesuai maupun tidak menjelaskan bahwa unggahan mereka bersifat promosi. Kurangnya transparansi ini dapat merugikan konsumen ketika produk yang dipromosikan tidak memenuhi ekspektasi yang telah dibangun oleh dukungan influencer. Bentuk penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah doktrinal. Metodologi penelitian tersebut meneliti data sekunder, yaitu menganalisis bagaimana norma hukum tertulis mengatur perlindungan konsumen terkait misinformasi dalam periklanan di media sosial di Indonesia dan Australia. Dengan membandingkan kerangka regulasi pemasaran melalui influencer di kedua negara, tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam regulasi perlindungan konsumen di Indonesia, dengan menyoroti perlunya pengakuan terhadap influencer sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menjunjung hak-hak konsumen di industri periklanan.

This thesis is motivated by the growing phenomenon of digital advertising that involves influencers as advertisers on social media platforms. In Indonesia, the absence of clear regulations governing influencer marketing poses significant risks for consumers, who may become victims of false or misleading information about the products or services being promoted. Numerous cases have surfaced where influencers fail to uphold proper advertising ethics, primarily using testimonial advertising to encourage potential consumers to purchase products based on purported positive experiences. According to Law No. 8/1999 on Consumer Protection and the Indonesian Ethics of Advertising, such advertising practices are deemed unethical if it is proven that the influencer has not genuinely used the product they endorse, thereby misleading consumers. Furthermore, influencers often neglect to disclose that they are advertising, either by failing to use appropriate advertising hashtags or by not clarifying that their posts are promotional. This lack of transparency can lead to consumer harm when the products do not meet the expectations set by influencer endorsements. The research methodology is doctrinal by examining secondary data, by analyzing how written legal norms regulate consumer protection regarding misinformation in social media advertising in Indonesia and Australia. Through comparing the regulator frameworks for influencer marketing in both countries, this thesis aims to identify areas for improvement in Indonesia’s consumer protection regulations, highlighting the need to recognize influencers as responsible parties in upholding consumer rights within the advertising industry. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chintamy Dwi Noviana
"ABSTRAK
Media yang digunakan pemasar produk maupun jasa mulai beralih dari media konvensional ke media internet. Hal ini didukung dengan jumlah penetrasi penggunaan internet yang terus bertambah, termasuk di Indonesia. Penetrasi internet tersebut menjadi salah satu kekuatan internet sebagai media komunikasi pemasaran. Terlebih lagi, biaya penggunaan internet sebagai media komunikasi pemasaran relatif murah jika dibandingkan dengan penggunaan media konvetional. Website merupakan salah satu media yang digunakan untuk komunikasi pemasaran online. Tapi untuk membuat sebuah website internet menjadi website yang banyak dikunjungi oleh pengguna internet, website tersebut tidak hanya baik dari tampilan luar saja. Website internet yang dijadikan sebagai media komunikasi pemasaran harus dibangun dengan kaidah-kaidah yang benar, sehingga website internet tersebut menjadi media komunikasi pemasaran yang optimal. Salah satu kaidah-kaidah yang baik dalam membangun website internet sebagai media komunikasi pemasaran adalah bagaimana isi dari website internet tersebut terindex dengan baik di Search Engine seperti google. Optimasi pada Search Engine yang lebih dikenal sebagai SEO Search Engine Optimization merupakan kaidah penting agar website internet lebih mudah dicari pengguna dengan kata kunci yang diinginkan. Dengan SEO, pemasar dapat meningkatkan jumlah dan kualitas kunjungan suatu websites dari hasil pencarian melalui search engine.

ABSTRACT
Marketers of products and services began to switch from conventional media to internet. This is supported by the amount of penetration of Internet usage continues to grow, including in Indonesia. Internet penetration has become one of the strengths of the Internet as a marketing medium. Moreover, the cost of using the Internet as a marketing medium is relatively inexpensive when compared to the use of conventional media. Website is one of the media used for online marketing communication. The purpose of making an internet website into a website with many visited users, the website not only look good on the outside only. Websites that serve as media for marketing communication must be built with correct rules, so that the website be optimal marketing communication media. One of the good rules in building an internet sites as a communicatin marketing medium is how the contents of the website properly indexed in Search Engines like Google. On Search Engine Optimization better known as SEO Search Engine Optimization is an important rule that internet website easier for users to search with the desired keywords. With SEO, marketers can increase the number and quality of a visit websites from search results through search engines."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Sephira Yandonita Putri
"Skripsi ini membahas perlindungan data pribadi dalam bidang Digital Marketing khususnya terhadap influencer online. Di Indonesia, teknologi sudah menjadi salah satu bagian utama dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan sebagai banyak hal salah satunya untuk mempromosikan usaha. Data Pribadi sendiri telah dibahas dalam beberapa peraturan serta perundang-undangan yaitu dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 (UU ITE) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Namun, di Indonesia belum terdapat pengaturan maupun pedoman dasar yang mengatur mendalam ke arah media sosial maupun digital marketing, terutama terkait domain publik dan privat. Hal tersebut lebih lengkap dijelaskan dalam pengaturan dan pedoman internasional, seperti Uni Eropa dan Amerika yang telah mengembangkan doktrin legitimate expectations to privacy yang dapat diimplementasikan dalam masalah ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu dengan meneliti norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, serta meneliti bahan pustaka. Dalam skripsi ini juga akan membahas mengenai implementasi peraturan perundang-undangan terkait data pribadi yang akan membantu untuk menganalisis situasi terkait pembahasan dalam skripsi ini. Penulis menemukan bahwa privasi dapat dilihat sebagai hak yang melekat yang dijamin dalam setiap hak asasi manusia. Dengan menilai sifat media sosial, kita dapat menyimpulkan bahwa sifat publik dari media sosial tergantung pada bagaimana pengguna mengontrol tingkat privasi mereka. Maka dari itu penting untuk mengetahui apakah media sosial merupakan domain publik atau privat.

This thesis discusses the protection of personal data in the area of Digital Marketing, especially against online influencers. In Indonesia, technology has become one of the main parts of people’s daily life and is used as many things, one of which is to promote brands and businesses. Personal data itself has been discussed in several regulations and laws namely Law No. 11 of 2008 (ITE Law) regarding Information and Electronic Transactions, Minister of Communication and Information Regulation No. 20 of 2016 regarding Protection of Personal Data in Electronic Systems, and Government Regulation No. 71 of 2019 regarding the Implementation of Electronic Systems and Transactions. However, in Indonesia, there have not been any basic regulations or guidelines that govern in depth towards the area of social media and digital marketing, especially related to the discussion of public and private domains. This is more fully explained in international regulations and guidelines, such as the European Union and the United States which have developed various doctrines in which one of them is regarding legitimate expectation to privacy that can be implemented in this matter. This study uses normative juridical research methods, namely by examining legal norms contained in laws and regulations, as well as examining library materials. This thesis will also discuss the implementation of laws and regulations related to personal data that will help to analyze the situation related to the discussion in this thesis. The Author finds that privacy can be seen as an inherent right that shall be guaranteed in every human right. By assessing the nature of social media, we can conclude that the public nature of social media depends on how users control their level of privacy. Therefore, it is important to know whether social media is a public or private domain"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Andrianti Malfian
"Kecenderungan konsumen mencari informasi dan referensi melalui internet membuat pembelian produk bergeser ke era digital. Pengembangan bisnis Ryzn Embroidery dengan menggunakan strategi digital marketing perlu dilakukan dikarenakan 100% penjualan saat ini berasal dari customer yang menemukan Ryzn Embroidery melalui websitenya sehingga dibutuhkan strategi digital marketing melalui search engine optimization (SEO) dan penggunaan pay per click advertising (Google Ads).  Sebelum menerapkan Google Ads, dibutuhkan penyusunan anggaran dan analisis kelayakan investasi untuk memberikan gambaran berapa biaya yang dibutuhkan dan bagaimana kelayakan dari investasi tersebut dengan metode capital budgeting pada tiga skenario, yaitu optimis, moderat dan pesimis, serta mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi customer baru untuk pencapaian target jangka panjang Ryzn Embroidery melalui analisis customer lifetime value.

 

 

 


The tendency of seeking information and references through the internet in consumers makes the purchasing decision shift into digitalization. The development of the Ryzn Embroidery business by using a digital marketing strategy needs to be done because 100% of the current sales are from customers who found Ryzn Embroidery through their website, therefore it needs digital marketing strategy to optimize the website by using search engine optimization (SEO) and pay per click advertising (Google Ads). Before implementing digital marketing by Google Ads, it needs to construct the budgeting plan and investment feasibility analysis in order to give an overview about how much it costs to run digital marketing activities, find out the feasibility of the investment with capital budgeting method in three scenarios; optimistic, moderate, and pesimistic, and find out how much it will cost to acquire new customers to achieve Ryzn Embroidery's long-term target through customer lifetime value analysis.

 

 

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Sonia Sofyan
"Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) menggunakan influencers dalam pelaksanaan Electroning Word of Mouth Marketing sebagai bentuk Social Media Marketing. Video Youtube "Beautiful Transformation Series with Mrs. Soraya Hylmi" dan highlight Instagram Donna Agnesia merupakan dua contoh konten eWOM yang diunggah oleh JAC. Makalah ini menganalisis kedua konten tersebut dengan tujuan untuk melihat apakah JAC telah menerapkan konsep eWOM dalam pembuatan konten. Dalam menganalisis kedua konten, penulis menggunakan konsep Social Media Marketing, Social Media Influencers, dan Electronic Word of Mouth. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Konsep 5T seperti talkers, topics, tools, taking part, tracking dan dimensi eWOM seperti kredibilitas sumber, kualitas argumen, tipe review, recomendation sideness, dan visual cue digunakan untuk menganalisis kedua konten yang disebutkan di atas. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar konsep 5T dan dimensi eWOM sendiri telah terpenuhi dalam kedua konten, hanya saja masing-masing konten memiliki kelemahan dalam hal taking part dan tracking.

Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) uses influencers in the implementation of Electroning Word of Mouth Marketing as a form of Social Media Marketing. The Youtube video "Beautiful Transformation Series with Mrs. Soraya Hylmi" and Donna Agnesia's Instagram highlight are two examples of eWOM content uploaded by JAC. This paper analyzes those two content in order to see if JAC has implemented the eWOM concept in content creation. In analyzing the two content, the writer uses the concept of Social Media Marketing, Social Media Influencers, and Electronic Word of Mouth. The method used is literature study. 5T concepts such as speaker, topic, tool, taking part, tracking and eWOM dimensions such as source credibility, quality of argument, type of review, recommended sideness, and visual cues are used to analyze the two content above. The results of the analysis shows that most of the 5T concepts and eWOM dimensions themselves have been fulfilled in both content, however, each content has weaknesses in terms of taking part and tracking."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adrieka Ferisko Muzzaki
"Fenomena sport influencer di media sosial telah menjadi strategi pemasaran digital yang efektif dalam memengaruhi perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang memengaruhi efektivitas sport influencer di media sosial melalui tinjauan 10 jurnal yang relevan. Temuan memperlihatkan adanya lima aspek utama yang memengaruhi keterlibatan audiens : parasocial relationships (PSR), source credibility, content quality, engagement metrics, dan team identification. Dari kelima aspek tersebut, dua variabel utama, yaitu exercise intention dan purchase intention, muncul sebagai indikator keberhasilan konten yang diunggah oleh sport influencer di media sosial. Temuan juga menunjukkan adanya peran platform media sosial seperti, Instagram dan YouTube dalam penyampaian konten visual yang interaktif. Serta pengaruh yang berbeda terhadap gender perempuan dan laki-laki. Studi ini tidak hanya memberikan wawasan strategis bagi pemasaran digital berbasis influencer, tetapi juga mendorong eksplorasi lebih lanjut mengenai pengaruh gender, platform baru seperti TikTok, dan peran emosional dalam interaksi audiens dengan sport influencer

The phenomenon of sport influencers on social media has become an effective digital marketing strategy in influencing consumer behavior. This study uses a literature review approach to identify the aspects that affect the effectiveness of sport influencers on social media through a review of 10 relevant journals. The findings reveal five key aspects that influence audience engagement: parasocial relationships (PSR), source credibility, content quality, engagement metrics, and team identification. Among these aspects, two main variables, exercise intention and purchase intention, emerge as indicators of content success uploaded by sport influencers on social media. The findings also highlight the role of social media platforms such as Instagram and YouTube in delivering interactive visual content, as well as the different influences on male and female audiences. This study not only provides strategic insights for influencer-based digital marketing but also encourages further exploration of the impact of gender, new platforms like TikTok, and the emotional role in audience interaction with sport influencers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yabunaya Salsabila Yuniar
"Pengiriman surat elektronik pemasaran atau dikenal dengan email marketing yang dilakukan tanpa persetujuan sah secara eksplisit telah menjadi suatu masalah yang mengganggu kenyamanan konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu permintaan persetujuan yang dilakukan oleh pelaku usaha melalui metode opt-in kepada konsumen sebelum dapat melaksanakan pengiriman surat elektronik pemasaran. Dalam hal ini, tidak adanya pembatasan metode opt-in yang dapat digunaj menimbulkan kebingungan bagi konsumen, dan bagi pelaku usaha dalam mengaplikasikannya dalam formulir permintaan persetujuan terkait. Hal tersebut dapat mengancam pemenuhan hak konsumen atas rasa aman dan nyaman. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian yuridis normative serta pendekatan komparatif dimana Penulis membandingkan peraturan serta penerapan opt-in di Indonesia dan Kanada. Hasil dari penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah bahwa pengaturan metode permintaan persetujuan opt-in di Indonesia belum cukup melindungi konsumen walaupun telah terdapat kewajiban bagi pelaku usaha untuk mendapatkan persetujan konsumen sebelum dapat mengirimkan surat elektronik pemasaran e-commerce. Sementara itu, Kanada telah mengatur metode opt-in secara lebih terbatas dengan melarang metode opt-out seperti pre-checked boxes serta permintaan persetujuan langsung melalui surat elektronik. Penelitian ini menyarankan agar Indonesia memberikan panduan lebih terkait penerapan metode opt-in dalam rangka melindungi konsumen dan mempermudah pelaku usaha dalam meminta persetujuan.

Marketing electronic mail, also known as email marketing, which is carried out without explicit valid approval has become a problem that disturbs consumer comfort. Therefore, a request for approval is required by business actors through the opt-in method to consumers before sending marketing e-mails. In this case, the absence of restrictions on the opt-in method that can be used creates confusion for consumers, and for business actors in applying it in the related approval request form. This can threaten the fulfillment of consumer rights to a sense of security and comfort. This research was conducted in the form of normative juridical research and a comparative approach in which the author compared the regulations and implementation of opt-in in Indonesia and Canada. The results of the research in the preparation of this thesis are that setting the opt-in approval request method in Indonesia is not enough to protect consumers even though there is an obligation for business actors to obtain consumer approval before sending e-commerce marketing e-mails. Meanwhile, Canada has regulated the opt-in method in a more limited way by prohibiting opt-out methods such as pre-checked boxes and direct approval requests via electronic mail. This research suggests that Indonesia should provide more guidance regarding the application of the opt-in method in order to protect consumers and make it easier for business actors to seek approval."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Deardaza
"ABSTRAK Tesis ini membahas tentang implementasi pengoptimalan digital marketing dan implementasi strategi peningkatan exposure pada UMKM yang bergerak pada industri edukasi yaitu lembaga kelas persiapan Ultimate Education. Pemetaan yang telah dilakukan pada UMKM membuktikan bahwa segmentasi pasar yang dilakukan oleh Ultimate Education belum optimal dan juga saluran pemasaran yang digunakan juga belum optimal. Diharapkan Ultimate Education dapat menggunakan sosial media mereka dengan optimal dan mendapatkan exposure yang lebih besar pada segmentasi pasar. Metode yang dilakukan adalah penelitian kualitatif pengoptimalan saluran pemasaran dengan menggunakan sosial media Ads, Google Ads dan juga perbaikan website dan struktur Instagram feed. Selain itu, pengembangan segmentasi pasar juga dilakukan terhadap Ultimate Education.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of digital marketing optimization and the implementation of strategies to increase exposure to MSMEs engaged in the education industry, namely the Ultimate Education preparation class. The mapping that has been done on MSMEs proves that the market segmentation carried out by Ultimate Education is not optimal and that the marketing channel used is also not optimal. It is expected that Ultimate Education can use their social media optimally and get greater exposure to market segmentation. The method used is qualitative research on marketing channel optimization using social media Ads, Google Ads and also improving websites and Instagram feed structures. In addition, the development of market segmentation was also carried out on Ultimate Education.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Dian Chaerunnisa
"This paper focuses on Garuda Indonesia, in broadening its business position to be a leading airline representing Indonesia's culture and tourism industry during a pandemic, which led Garuda to maintain its brand relevancy by developing a campaign called “BecauseYouMatter” by collaborating with local influencers. Past research shows trust is the key to maintaining relationships with consumers during a crisis. This research paper aims to see the impact of influencer marketing in Garuda Indonesia’s Travel Campaign in maintaining brand relevance, building consumer relationships, and gaining back trust during the COVID-19 pandemic. The data are collected through observing and analyzing content from the influencers who are conducting the campaign, as well as media outlets related to the campaign. The main findings centered on the diversity of influencers who were used to assess a more widespread engagement throughout the campaign through the use of varied social media platforms to connect users. The internal effort from Garuda Indonesia in creating a mini live talk-show program, hosted by Garuda Indonesia’s CEO, along with local influencers to share their experiences flying with Garuda Indonesia. Therefore, these efforts have shown how Garuda Indonesia came forth as a leader in broadening its relevance through the use of influencer relationships with its key audiences.

Karya tulis ini berfokus pada Garuda Indonesia dalam memperluas bisnisnya untuk menjadi maskapai terkemuka yang mewakili industri budaya dan pariwisata Indonesia selama pandemi. Untuk mempertahankan relevansi bisnisnya terhadap publik, Garuda Indonesia mengembangkan kampanye yang disebut “BecauseYouMatter” yang berkolaborasi dengan beberapa influencer lokal Indonesia. Karya tulis ini bertujuan untuk melihat dampak influencer marketing dalam mempromosikan kampanye Garuda Indonesia dalam menjaga relevansi brand, membangun hubungan dan meningkatkan kepercayaan konsumen selama pandemi COVID-19. Data dikumpulkan melalui observasi dan analisis konten dari influencer yang melakukan kampanye, serta outlet media yang terkait dengan kampanye. Temuan utama berpusat pada beragam influencer yang digunakan untuk memperluas dan menghubungkan informasi kampanye kepada publk, dan upaya internal Garuda Indoensia dalam membuat program mini live talkshow yang dibawakan oleh CEO dari Garuda Indonesia, mengundang influencer lokal untuk berbagi pengalaman terbang bersama Garuda Indonesia. Dengan itu, upaya ini menunjukan bagaimana Garuda Indonesia tampil sebagai pemimpin dalam memperluas relevansinya melalui penggunaan hubungan influencer dengan publik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>