Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bianca Abigail Wantania
"A24, sebuah perusahaan film independen, menggunakan strategi pemasaran meme untuk melibatkan audiens muda, khususnya generasi Milenial dan Generasi Z. Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran meme A24 melalui lensa Analisis Wacana Kritis (CDA) untuk memahami penerimaannya dalam konteks budaya yang beragam, dengan tujuan yang spesifik yaitu fokus pada penerimaan generasi millenial dan Gen-Z Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana faktor linguistik dan budaya memengaruhi tanggapan audiens terhadap meme A24, yang berakar pada budaya pop Amerika dan humor internet. Memanfaatkan kerangka CDA oleh Norman Fairclough, penelitian ini mengkaji tiga meme A24 terbaru, meme "Summer of American Women" dari Midsommar (2019) & The Farewell (2019), meme “They Would be Best Friends“ dari The Whale (2022) & Beau is Afraid (2023), dan 'Are You Stupid' dari Lamb (2021). Untuk memberikan analisis komprehensif mengenai strategi pemasaran meme A24 dan penerimaannya di kalangan generasi muda Indonesia, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis statistik deskriptif. Temuan-temuan tersebut mengungkapkan adanya tantangan signifikan dalam pemahaman dan keterlibatan karena keterputusan budaya dan bahasa, sehingga menyoroti hubungan kompleks antara strategi pemasaran global dan konteks budaya lokal. Studi ini menekankan perlunya pemasaran meme yang disesuaikan dengan budaya untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan audiens dalam lingkungan budaya yang berbeda.

A24, an independent film company, employs meme marketing to engage younger audiences, particularly Millennials and Generation Z. This study analyzes A24’s meme marketing strategy through the lens of Critical Discourse Analysis (CDA) to understand its reception across diverse cultural contexts, with a specific focus on the reception of Indonesian millennials and Gen-Z-ers. The research explores how linguistic and cultural factors influence audience responses to A24’s memes, which are rooted in American pop culture and internet humor. Utilizing Norman Fairclough's CDA framework, the study examines three recent A24 memes "Summer of American Women" meme from Midsommar (2019) & The Farewell (2019), 'They Would be Best Friends' meme from The Whale (2022) & Beau is Afraid (2023), and 'Are You Stupid?" from Lamb (2021). To provide a comprehensive analysis of A24's meme marketing strategy and its reception from Indonesian youth, this study utilizes a qualitative approach with descriptive statistical analysis. Findings reveal significant challenges in comprehension and engagement due to cultural and linguistic disconnects, highlighting the complex relationship between global marketing strategies and local cultural contexts. The study emphasizes the need for culturally tailored meme marketing to enhance effectiveness and audience engagement in different cultural settings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Abigail Wantania
"A24, sebuah perusahaan film independen, menggunakan strategi pemasaran meme untuk melibatkan audiens muda, khususnya generasi Milenial dan Generasi Z. Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran meme A24 melalui lensa Analisis Wacana Kritis (CDA) untuk memahami penerimaannya dalam konteks budaya yang beragam, dengan tujuan yang spesifik yaitu fokus pada penerimaan generasi millenial dan Gen-Z Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana faktor linguistik dan budaya memengaruhi tanggapan audiens terhadap meme A24, yang berakar pada budaya pop Amerika dan humor internet. Memanfaatkan kerangka CDA oleh Norman Fairclough, penelitian ini mengkaji tiga meme A24 terbaru, meme "Summer of American Women" dari Midsommar (2019) & The Farewell (2019), meme “They Would be Best Friends“ dari The Whale (2022) & Beau is Afraid (2023), dan 'Are You Stupid' dari Lamb (2021). Untuk memberikan analisis komprehensif mengenai strategi pemasaran meme A24 dan penerimaannya di kalangan generasi muda Indonesia, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis statistik deskriptif. Temuan-temuan tersebut mengungkapkan adanya tantangan signifikan dalam pemahaman dan keterlibatan karena keterputusan budaya dan bahasa, sehingga menyoroti hubungan kompleks antara strategi pemasaran global dan konteks budaya lokal. Studi ini menekankan perlunya pemasaran meme yang disesuaikan dengan budaya untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan audiens dalam lingkungan budaya yang berbeda.

A24, an independent film company, employs meme marketing to engage younger audiences, particularly Millennials and Generation Z. This study analyzes A24’s meme marketing strategy through the lens of Critical Discourse Analysis (CDA) to understand its reception across diverse cultural contexts, with a specific focus on the reception of Indonesian millennials and Gen-Z-ers. The research explores how linguistic and cultural factors influence audience responses to A24’s memes, which are rooted in American pop culture and internet humor. Utilizing Norman Fairclough's CDA framework, the study examines three recent A24 memes "Summer of American Women" meme from Midsommar (2019) & The Farewell (2019), 'They Would be Best Friends' meme from The Whale (2022) & Beau is Afraid (2023), and 'Are You Stupid?" from Lamb (2021). To provide a comprehensive analysis of A24's meme marketing strategy and its reception from Indonesian youth, this study utilizes a qualitative approach with descriptive statistical analysis. Findings reveal significant challenges in comprehension and engagement due to cultural and linguistic disconnects, highlighting the complex relationship between global marketing strategies and local cultural contexts. The study emphasizes the need for culturally tailored meme marketing to enhance effectiveness and audience engagement in different cultural settings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Budi Kurnianto
"Era globalisasi telah mendorong terciptanya aktifitas perdagangan bebas di mana kemudian batas-batas fisik antar negara menjadi kabur. Dengan kesepakatan perdagangan bebas diantara beberapa negara maka pelaku bisnis dapat mengembangkan aktifitas usahanya lintas antar negara-negara tersebut dengan lebih mudah.
Bentuk nyata dari kesepakatan perdagangan bebas (free trade) adalah North American Free Trade Agreement (NAFTA), Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asia Pacific Economic Corporation (APEC) dan bentuk-bentuk kesepakatan perdagangan lainnya antar negara.
Dengan dibentuknya kesepakatan seperti tersebut di atas, berdampak pada rata cara perdagangan internasional dan perubahan tersebut akhinya akan mempengaruhi jalannya bisnis di dunia termasuk sektor industri migas di Indonesia. Dan kondisi tersebut, dapat dibayangkan bagaimana akan membanjirnya beragam produk dari luar yang akan memasuki pasar Indonesia, di mana akan berakibat semakin ketatnya persaingan yang terjadi dan bahkan bisa jadi akan membunuh perusahaan nasional.
PT XYZ yang telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah bekerja sama lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sebagai agen dan distributor gas turbin ABC yang berasal dari Amerika Serikat. PT XYZ dengan produk gas turbin ABC menguasai pangsa pasar gas turbin untuk kapasitas 1 - 20 MW di pasar Indonesia dengan mayoritas populasi di sektor industri migas. Dengan adanya globalisasi dan perdangan bebas secara langsung keberadaan PT XYZ akan terancam. Ancaman paling utama adalah kemungkinan forward integration di mana dengan kebijakan open market sebagai konsekuensi perdagangan bebas akan memungkinkan pihak pabrikan untuk langsung memasarkan dan mendistribusikan produknya di pasar Indonesia.
Dengan globalisasi, iklim persaingan menjadi semakin kompetitif sehingga pelaku bisnis berupaya melakukan efisiensi biaya antara lain dengan hanya fokus pada bisnis inti perusahaan. Perubahan ini berdampak pada pegeseran pola pengadaan barang dan jasa ke arah pola outsourcing. Pergeseran tersebut disadari membuka peluang "bisnis solusi" di pasar. Sebelumnya kebutuhan pelanggan adalah peralatan untuk menunjang operasi antara lain gas turbin, sekarang ini kebutuhan pelanggan bergeser tidak lagi peralatan operasi melainkan output dari masing-masing peralatan tersebut, misalnya energi listrik, energi mekanik untuk menggerakkan kompresor dan pompa.
Penelitian karya akhir dilakukan dengan dengan studi kepustakaan dan pengamatan langsung pada kegiatan usaha. Dengan penelitian tersebut dapat diperoleh pengetahuan mengenai faktor-faktor lingkungan baik eksternal maupun internal yang kemudian digunakan untuk merumuskan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada di pasar.
Dengan mengacu hasil penelitian yang secara detail dirumuskan dalam TOWS Matrix dan Grand Strategy Matrix. maka harus disadari bahwa kondisi kelemahan internal perusahaan masih lebih dominan dibandingkan dengan posisi kekuatan internal perusahaan tentunya pembenahan kondisi internal perusahaan harus menjadi agenda utama perusahaan. Prioritas pembenahan internal perusahaan antara lain adalah:
? Perumusan rencana jangka panjang perusahaan dalam upaya mencapai visi dan rnisi yang telah ditetapkan. Dengan adanya rencana jangka panjang maka perusahaan dapat dengan lebih mudah merumuskan target jangka pendek baik untuk perusahaan secara keseluruhan maupun untuk masing-masing S BU.
Pembenahan sistem kepegawaian dan pelatihan SDM yang dikaitkan dengan jenjang kepegawaian. SDM merupakan aset yang akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan untuk berkornpetisi di pasar yang terbuka.
? Penyiapan SDM yang memiliki kompetensi yang cukup untuk menggarap peluang bisnis solusi termasuk pula penyiapan wadah organisasinya yang terpisah dari PT XYZ. Pemisahan ini adalah agar organisasi di bisnis solusi dapat beroperasi secara kompetitif dengan tidak memiliki keterbatasan hanya menggunakan produk gas turbin ABC saja. Pemisahan ini juga merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi resiko usaha bisnis solusi yang bisa berdampak buruk terhadap bisnis inti perusahaan.

Globalism economy had driving the Free Trade which has almost no 'barrier to entry' between countries in doing trading activities. The Free Trade Agreement among several countries has enabled the company easily to develop their business across countries.
Some of Free Trade agreements are North American Free Trade Agreement (NAFTA) Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asia Pacific Economic Corporation (APEC) and other trade agreement in countries.
The Free Trade agreements were made impact on the mode of international trading, changes the business process as well as oil and gas industry in Indonesia When the free trade happens, it could be imagined that lots of products and services from outside will enter the Indonesia's market which further might kill the local company due to light competition.
PT XYZ had establish since 1973 and more than 30 (thirty) years as sole agent and sole distributor of ABC gas turbine from USA. PT XYZ and ABC gas turbine has largest market share in the small-medium size (1-20 MW) which majority in the oil and gas industry.
As consequences of globalism, Free Trade and World Trade Organization (WTO), government should establish the open market policy, which further triggers a threat, Forward Integration where principal (ABC gas turbine) performs direct marketing and has own distribution channel of products and services in Indonesia.
Globalism and Free Trade was made competition in the market become more competitive, thus organization should operate in cost efficient. in order to efficient, many organizations are focusing the activity in core business only and outsourcing the non-core activity. This philosophy was made significant change on the mode of procurement products and services and creates an opportunity Solution Business. Solution Business was concentrate on customer's need, instead of proposing equipment such as gas turbine Solution Business is delivering the output such as electricity or energy for boosting the gas thru compressor and pumping the oil thru pump.
This thesis was carrying out thru literature study and direct observation on the activity of PT XYZ. The analysis had resulted external and internal key environment factors and further mapping the company's strength and weakness to respond on threat and opportunity in the market.
Referring to analysis results and proposes strategic actions which detail on TOWS Matrix and Grand Strategy Matrix, company has more internal weakness rather than internal strength thus improvement on internal organization as a must. Priority on internal organization improvement was following:
? Prepare a Corporate's Long Term Strategic Plan which has direction to achieve company's vision and mission, The Corporate's Long Term Strategic Plan will be a reference to generate short term strategic plan for corporate as well as each SBU.
? Since people are a key asset for organization to compete in market, therefore organization should develop an integrate HR system which incorporate with training program related to employee hierarchies program.
? Organization should prepare an infrastructure such as competent employee and separated organization for further to follow up on Solution Business opportunity. Separated organization was required in order to be competitive in market thus not has limitation on the selection of main equipment such as ABC gas turbine. Also to disconnect the risk on Business Solution which might be impacted the core business.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Sebin
"Merebaknya virus corona telah mengubah kehidupan banyak orang, dan beberapa industri telah mengalami perubahan besar dan kecil. Diantaranya, industri minuman keras di Korea Selatan adalah salah satu industri yang telah mengalami perubahan terbesar. Dengan tren budaya “minum di rumah”, penjualan melalui saluran penjualan alkohol rumah tangga, seperti supermarket dan toko serba ada, telah meningkat. Oleh karena itu, merek minuman keras harus tanggap dalam mendeteksi perubahan ini dan melakukan kegiatan pemasaran yang sesuai. HiteJinro telah mengatasi pandemi dengan memanfaatkan kemampuan dinamisnya, dan memprioritaskan pemasaran karakternya yang merupakan keunggulan kompetitifnya dalam persaingan tinggi di pasar minuman keras di Korea Selatan. Strategi ini dapat meningkatkan citra merek, loyalitas merek dan pangsa pasar.

The outbreak of the coronavirus has changed many people's lives, and several industries have undergone big and small changes. Among them, the liquor industry in particular is one of the areas that has undergone the biggest changes. With the trend of “drinking at home” culture, the sales via household alcohol sales channels, such as supermarkets and convenience stores, are increasing. Therefore, liquor brands have quickly detected these changes and been conducting marketing activities accordingly. HiteJinro encountered the pandemic by utilizing its dynamic capabilities, prioritizing its character marketing which is its competitive advantage in the highly competitive liquor market in South Korea. The strategies would result in higher brand image, brand loyalty and market share."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Nadia Prastika
"Generasi muda Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun adalah pasar yang potensial bagi UNIQLO. UNIQLO memulai membuka tokonya dari tahun 2013 bersaing dengan brand terkenal lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa UNIQLO yang merupakan brand dari Jepang yang baru masuk ke Indonesia dapat dengan cepat diterima di Indonesia dan mengetahui bagaimana alur konsumen anak muda Indonesia dalam memutuskan pembelian produk UNIQLO. Penelitian ini menggunakan konsep rangsangan pemasaran dari Kotler dan alur keputusan pembelian dan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan kajian literature dan wawancara yang dilakukan kepada lima orang konsumen anak muda kelas menengah Indonesia. Penelitian ini menemukan, strategi UNIQLO dalam memasuki pasar konsumen Indonesia berdasarkan rangsangan pemasaran Kotler, produk yang dijual UNIQLO bagi konsumen kelas menengah dengan menawarkan kenyamanan dalam berpakaian. Alur keputusan pembelian konsumen membeli UNIQLO karena menawarkan produk yang sesuai dengan konsep zen pada budaya Jepang yang mementingkan kesederhanaan dan fungsional.

Indonesian youth between 15-34 years old is a potential market for UNIQLO. UNIQLO start opening the store on 2013 compete with other popular brands. The purpose of these studies are to find out why UNIQLO, a brand from Japan, that has just entered Indonesia can quickly be accepted in Indonesia and how is the flow of Indonesian youth consumers in deciding to purchase UNIQLO products. These studies uses the concept of marketing stimuli from Kotler and the flow of buyer decision and qualitative method using literature studies and conducted the interview with five Indonesian middle class youth consumers. These studies found that UNIQLO strategy entering Indonesian consumer market base on Kotlers marketing stimuli is the products which UNIQLO sell, for middle class consumer are offering comfort in dressing. The flow of buyer decision show that consumers buying the UNIQLO because UNIQLO offering the products accordance with Japanese culture of zen concept that emphasize simplicity and functionality."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Yehuda
"Dunia pemasaran memasuki era baru Marketing 4.0, dimana adanya perubahan fokus kepada penciptaan dan pengelolaan interaksi dengan konsumen dan dengan demikian menciptakan proses komunikasi tingkat tinggi antara brand dan konsumen (Kotler et al., 2017). Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas Marketing 4.0 dalam industri otomotif dan fast moving consumer goods (FMCG). Penelitian ini menganalisis hubungan elemen Marketing 4.0, product category, customer satisfaction, dan purchase intention. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 660 responden melalui metode random sampling, terdiri dari 395 responden dari kategori produk FMCG dan 265 responden dari konsumen produk otomotif. Responden disaring melalui beberapa pertanyaan terkait domisili dan periode pembelian produk. PLS-SEM digunakan sebagai metode untuk menganalisis hubungan antara elemen Marketing 4.0 & purchase intention. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Brand Image dan Brand Integrity secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen secara positif. Brand Integrity, Brand Interaction, dan Customer Satisfaction juga secara signifikan mempengaruhi Purchase Intention. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hubungan elemen Marketing 4.0 dan Purchase Intention pada product category yang berbeda dalam level signifikansi 95%. Namun, penelitian ini menemukan bukti empiris perbedaan signifikan antara dua produk kategori pada hubungan Brand Identity terhadap Purchase Intention pada level signifikansi 90 %.

The marketing world has entered a new era called Marketing 4.0, where the focus shifts towards the creation and management of interactions with consumers, thereby establishing high-level communication processes between brands and consumers (Kotler et al., 2017). This study aims to understand the effectiveness of Marketing 4.0 in the automotive and fast-moving consumer goods (FMCG) industries. The research analyzes the relationships between Marketing 4.0 elements, product category, customer satisfaction, and purchase intention using PLS-SEM. A sample of 660 respondents was obtained using random sampling, consisting of 395 respondents from the FMCG product category and 265 respondents from automotive product consumers. Respondents were filtered based on questions related to their domicile and purchase period. This study’s result indicate that Brand Image and Brand Integrity significantly influence customer satisfaction in a positive manner. Brand Integrity, Brand Interaction, and Customer Satisfaction also significantly affect Purchase Intention. Furthermore, this research shows there is no significant difference in the relationships between Marketing 4.0 elements and Purchase Intention across different product categories at 95% significance level. However, the study found empirical evidence of a significant difference between two product categories in the relationship between Brand Identity and Purchase Intention at a significance level of 90%."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Rodrick M. K.
"Saat ini bisnis logistik merupakan salah satu sektor bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat yang diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perusahaan X merupakan cucu perusahaan dari grup Pertamina dan merupakan anak perusahaan dari Pertamina Patra Niaga sebagai sub holding Commercial and Trading. Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan oleh X masih kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya pendapatan lain dan hanya bergantung pada operasional perusahaan induk. Tidak adanya strategi pemasaran khusus yang secara langsung dapat menarik pelanggan di luar perusahaan induk PT. Pertamina menjadi salah satu penyebab tidak adanya pemasukan lain selain dari perusahaan induk. Dalam memecahkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menganalisis strategi pemasaran dengan menggunakan analisis eksternal dan internal. Berdasarkan hasil analisis SWOT, perusahaan membutuhkan strategi dalam kategori Pertahanan (Kombinasi W-T) dimana strateginya adalah periklanan, promosi penjualan, meningkatkan fokus pada saluran proyek dan merevitalisasi peran Departemen SDM.

Currently, the logistics business is one of the business sectors that has a high growth rate, this is in line with the increasing needs of people's lives accompanied by increasingly sophisticated technological developments. X Company is the grandson of the Pertamina group and is a subsidiary of Pertamina Patra Niaga as a Commercial and Trading sub-holding. Currently, the marketing strategy carried out by X is still not good. This can be proven by the fact that there is no other income and only depends on the operations of the parent company. There is no specific marketing strategy that can directly attract customers outside of the parent company PT. Pertamina is one of the reasons for the lack of income other than the parent company. In solving this problem, this study aims to formulate and analyze marketing strategies using external and internal analysis. Based on the results of the SWOT analysis, the company needs a strategy in the Defense category (W-T Combination) where the strategy is advertising, sales promotion, increasing focus on project channels and revitalizing the role of the HR Department."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghossan Alqurnain
"Peneleitian ini akan membahas terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku negatif konsumen seperti Negative Past Experience, Symbolic Incongruity, Ideological Incompatibility, dan Rumor pada kebencian masyarakat pada suatu merek atau perusahaan. Hal ini dilakukan karena jurnal-jurnal pemasaran terdahulu menyatakan bahwa perilaku negatif konsumen memiliki peran yang sama pentingnya dengan perilaku positif konsumen. Disisi lain penelitian terkait perilaku negatif masih jarang dilakukan hingga sekarang. Subjek dari penelitian ini adalah Restoran Holywings yang telah terkena kasus cancel culture karena penerapan strategi pemasaran yang dianggap kontroversial. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik purposive sampling pada 371 responden yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara daring. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS melalui analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengaruh yang signifikan yaitu pengaruh ideological incompatibility terhadap brand hate, pengaruh symbolic incongruity terhadap brandhate. Telah ditemukan variabel negative past experience dan rumor tidak memilik pengaruh yang signifikan terhadap brand hate.

This research will discuss the factors that influence negative consumer behavior such as Negative Past Experience, Symbolic Incongruity, Ideological Incompatibility, and Rumors on public hatred of a brand or company. This is done because previous marketing journals state that negative consumer behavior has an equally important role as positive consumer behavior. On the other hand, research related to negative behavior is still rarely done until now. The subject of this research is Holywings Restaurant which has been exposed to cancel culture cases due to the implementation of marketing strategies that are considered controversial. A quantitative approach was used in this study with a purposive sampling technique on 371 respondents obtained through distributing questionnaires online. The data obtained was processed using SPSS through descriptive statistical analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that there were several significant influences, namely the influence of ideological incompatibility on brand hate, the influence of symbolic incongruity on brand hate. It has been found that the variables negative past experience and rumors do not have a significant influence on brand hate."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisyu Mafa Sofura
"Sebagai bentuk pelaksanaan fungsi komunikasi publik, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut memanfaatkan media sosial sebagai salah satu sarana utama komunikasi publik, termasuk Twitter. Dalam menyajikan konten media sosial, Kementerian PUPR kerap memanfaatkan isu atau fenomena yang sedang populer atau disebut sebagai strategi riding the wave agar tetap mengikuti perkembangan di ruang percakapan, termasuk dalam konten edukasi melalui akun Twitter @KemenPU. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang terdapat dalam rute periferal maupun rute sentral dalam pemrosesan pesan, seperti kredibilitas, daya tarik, tampilan visual, maupun kualitas argumen terhadap sikap yang kemudian berlanjut pada intensi keterlibatan sebagai bentuk penerimaan pesan konten edukasi Twitter @KemenPU. Dengan menggunakan analisis kuantitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil survei secara daring terhadap 138 responden yang merupakan pengguna aktif Twitter dan pernah melihat konten edukasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan strategi riding the wave dalam penyajian konten edukasi oleh akun Twitter Kementerian PUPR didapatkan berhasil memperluas jangkauan konten mereka. Selanjutnya, baik rute sentral maupun rute periferal berpengaruh positif terhadap sikap maupun intensi keterlibatan audiens. Namun, pada rute periferal hanya kredibilitas sumber informasi yang mampu mempengaruhi sikap. Sedangkan, daya tarik sumber informasi dan tampilan visual tidak berpengaruh secara positif. Pemilihan platform media sosial, karakteristik audiens, motivasi penggunaan media sosial, serta konteks pesan yang disampaikan menjadi faktor penting dalam penerimaan pesan. Dengan demikian, Kementerian PUPR perlu menyusun strategi yang sesuai dengan target audiens dan objektif penyampaian pesan agar pesan dapat tersampaikan secara efektif.

As a form of implementing the public communication function, the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) also utilizes social media as one of the main means of public communication, including Twitter. In presenting social media content, the PUPR Ministry often utilizes issues or phenomena that are currently popular or called riding the wave strategies to keep up of developments in the conversation space, including in their educational content through the Twitter account @KemenPU. This study aims to analyze the influence of factors contained in the peripheral route and the central route in message processing, such as source credibility, attractiveness, visual appearance, and argument quality on attitude changes which then continue to behavioral intentions as a form of message acceptance of educational contents Twitter @KemenPU. Using quantitative analysis, the data used in this study came from the results of an online survey of 138 respondents who are active Twitter users and have seen the educational content. The results showed that the utilization of the riding the wave strategy in presenting educational content by the Twitter account of the Ministry of PUPR was found to be successful in expanding the reach of their content. Using quantitative analysis, the data used in this study is derived from online survey results of 138 respondents who are active Twitter users and have seen the educational content. The results showed that the utilization of the riding the wave strategy in the presentation of educational content by the Ministry of PUPR's Twitter account was found to be successful in expanding the reach of their content. Furthermore, both the central route and the peripheral route have a positive effect on audience attitudes and engagement intentions. However, on the peripheral route, only the credibility of the information source is able to influence the attitude, while the attractiveness of the information source and visual appearance do not influence positively. The selection of social media platform, audience characteristics, motivation for using social media, and the context of the message conveyed are important factors in the reception of messages. Thus, the PUPR Ministry needs to develop strategies that match the target audience and the message delivery objectives so that the message can be delivered effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Andreas
"Berdasarkan analisis kondisi Vit Fresh dan survei terhadap konsumen, permasalahan yang dialami Vit Fresh adalah saluran distribusi penjualan, komunikasi pemasaran, pengembangan produk baru ready to drink dan pencatatan arus kas. Usulan strategi untuk mengatasi permasalahan saluran distribusi adalah penambahan distribusi penjualan, reidentifikasi agen dan penambahan variasi diskon serta promosi. Usulan strategi untuk mengatasi komunikasi pemasaran adalah meningkatkan penggunaan media sosial. Usulan strategi untuk pengembangan produk baru ready to drink adalah perbaikan komposisi ready to drink, perbaikan label kemasan dan potensi pengurangan biaya. Sedangkan usulan strategi untuk mengembangkan pencatatan laporan arus kas adalah template pencatatan laporan arus kas yang baru. Perbaikan dari keempat permasalahan tersebut telah meningkatkan penjualan Vit Fresh. Namun ada beberapa aspek perbaikan yang membutuhkan waktu yang lebih lama.

Based on the analysis of the condition of Vit Fresh and a survey of consumers, some problems consist of a channel of distribution, marketing communication, development of new products ready to drink and cash flow statement. The strategies to overcome the problem of distribution channels are the addition of sales distribution, reidentification agents and addition variety of discounts and promotions. The strategies to overcome marketing communications are the enhance utilization of social media. The strategies for development of new product ready to drink are composition improvement of ready to drink, improve the label of packaging and cost reduction. While the strategy to improve cash flow statement is template to record a cash flow statement. Some changes have increased especially for increasing sales at Vit Fresh SMEs. However, there are some aspects of the improvement that need a long time to improve."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>