Ditemukan 102776 dokumen yang sesuai dengan query
Viona Naomi Istiqomah
"Makalah ini memaparkan hasil analisis perbandingan kualitas terjemahan dari webtoon “7 Wonders” Bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. Webtoon “7 Wonders” diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh penggemar dengan 2 penerjemah yang berbeda. Hal ini menarik untuk diketahui melihat banyaknya penggemar webtoon dan tidak sedikit webtoon yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori kualitas penerjemahan Peter Newmark (1988), translation as a science, translation as a craft, translation as an art, dan traslation as a taste. Berdasarkan hasil analisis, kedua penerjemah cenderung menerjemahkan teks sumber (Tsu) secara harfiah kata per kata sehingga penerjemahannya hanya sampai pada translation as a science dan craft. Ideologi penerjemah pertama lebih berorientasi pada bahasa sasaran (domestikasi) sedangkan penerjemah kedua tetap mempertahankan unsur budaya bahasa sumber (pengasingan). Diharapkan temuan dari penelitan ini mampu membantu meningkatkan kualitas penerjemahan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra terutama dalam bentuk komik, sehingga nantinya akan ada webtoon resmi berbahasa Arab untuk memberi peluang kepada para komikus Arab dalam berkarya dan memperluas bidang alih bahasa.
This paper presents the results of a comparative analysis of translation quality of two versions arabic translation in the Indonesian webtoon “7 Wonders”. The webtoon “7 Wonders” was translated into Arabic by fans with 2 different translators. It is interesting to know that there are many webtoon fans and not a few webtoons are translated into Arabic. Data analysis used descriptive qualitative method. This study uses Peter Newmark's (1988) translation quality theory, translation as a science, translation as a craft, translation as an art, and translation as a taste. Based on the results of the analysis, the two translators tend to translate the source language word for word so the translation only comes to translation as a science and craft. The ideology of the first translator is more oriented towards the target language (domestication) while the second translator still maintains the cultural elements of the source language (foreignization). Hope this findings of this research can help improve the quality of translation, and increase public appreciation of literary works, especially in the form of comics, so that later will be an official Arabic webtoon to provide opportunities for Arabic comic artists to work and expand the field of translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Janis Ramadhanti Saputri
"Komik adalah media yang dapat dinikmati semua orang segala usia, dan meskipun beberapa komik memiliki batasan usia, Kisah Hidup Paman Gober adalah komik dengan target pembaca tua dan muda. Karena komik tersebut berkisah tentang perjalanan kesuksesan Gober Bebek, komik tersebut menampilkan agresivitas baik secara fisik melalui kekerasan dan ekspresi wajah dan juga secara verbal melalui penggunaan bahasa yang kasar. Tujuan dari studi ini adalah (1) untuk menganalisa prosedur penerjemahan yang digunakan dalam komik Kisah Hidup Paman Gober dan (2) hubungannya dengan aspek visual komik tersebut. Studi ini menggunakan teori prosedur penerjemahan Vinay dan Darbelnet (1958/1998) dengan basis teori yang diajukan Ljung (2011) dan Ford (2016) mengenai penggunaan bahasa kasar. Studi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan data bahasa kasar yang digunakan dibatasi berdasarkan ekspresi wajah karakter saat menggunakan bahasa kasar tersebut. Dari studi ini, dapat disimpulkan bahwa penerjemah menggunakan berbagai prosedur penerjemahan untuk menerjemahkan bahasa yang kasar, terutama prosedur penghilangan. Studi ini juga menunjukkan bahwa prosedur penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan bahasa kasar digunakan juga untuk mengurangi elemen agresivitas verbal, akan tetapi prosedur tersebut tidak mengubah niat di balik pengucapan bahasa kasar tersebut karena agresivitas yang sudah ditunjukkan melalui visual komik.
Comics are media that people of all ages can enjoy, and The Life and Times of Scrooge McDuck is a comic that targets both young and old readers. However, it depicts aggressiveness not only physically through violence and facial expression but also verbally through the usage of harsh language. The objective of this research is to analyze (1) the translation procedures that are used in the comic The Life and Times of Scrooge McDuck and (2) their correlation with the visual elements of the comic. This research uses Vinay and Darbelnet (1958/1998) theories on translation procedures by basing the utterance of harsh language on theories proposed by Ljung (2011) and Ford (2016). This research uses the qualitative descriptive method, and the data were taken by setting the limitation on the character’s facial expression at the time of the utterance of harsh language. From this research, it can be concluded that the translator utilizes many translation procedures to translate the harsh language, in particular the reduction procedure. This research also shows that translation procedures are utilized to reduce the element of verbal aggressiveness, yet the procedures that are used do not influence the intention behind the utterance as the aggressiveness is shown by the visuals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Raffiza Zahra Mulyadihardja
"Webtoon Eggnoid memiliki visualisasi yang menarik serta gaya cerita yang memasukkan unsur jenaka. Unsur jenaka yang berkaitan dengan berbagai faktor ini menarik untuk diteliti, terlebih terjemahannya ke dalam bahasa Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana penerjemahan teks humor webtoon Eggnoid ke dalam bahasa Belanda. Analisis dilakukan berdasarkan teori penciptaan humor Berger (1997) dan teori penerjemahan Molina & Albir (2002). Data yang digunakan adalah webtoon Eggnoid versi bahasa Indonesia dan bahasa Belanda episode 1-6. Dari 261 tuturan, 18 tuturan di antaranya mengandung humor. Teks humor tersebut tercipta dari unsur pembangun humor yang termasuk ke dalam kategori humor bahasa, logika, dan identitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik melebih-lebihkan dari kategori bahasa merupakan unsur pembangun humor yang sering digunakan. Adapun teknik penerjemahan yang banyak digunakan adalah teknik generalisasi dan transposisi. Hal tersebut dilakukan karena tidak adanya padanan leksikal yang memadai dalam bahasa sasaran ataupu karena perbedaan struktur gramatika antara BSu dan BSa.
The Eggnoid webtoon has an appealing visualization and narrative style that incorporates humorous elements. The humorous elements related to various factors make this research interesting to study, especially in the Dutch translation version. This study aims to understand how humorous texts are translated, particularly in the Dutch version of the Eggnoid webtoon. This research is a descriptive analysis research with observation and note-taking methods. Molina and Albir's (2002) translation theory and Berger's (1997) theory of humor are used to support the research. The data used are the Indonesian and Dutch versions of the Eggnoid webtoon episodes 1-6. Based on analysis, out of 261 utterances that appear, only 18 utterances are classified as humorous. The humor text is composed of humor elements that fall into three categories: language, logic, and identity. Results show that the exaggeration technique of language category is a frequently used to build humor. As for the translation process, the translator mostly uses generalization and transposition techniques as there are neither equivalents nor adequate sentence structures in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurul Rohmah Fauziah
"Karena nilai budayanya, metafora disetujui sebagai salah satu masalah penerjemahan, terutama dalam penerjemahan sastra. Dengan demikian, makalah ini menggabungkan teori prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Peter Newmark (1988) dan Gideon Toury's (1995) serta teori foreingnisasi dan domestikasi yang dikemukakan oleh Venuti (1995). Makalah ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana prosedur penerjemahan metafora, serta strategi penerjemahan foreignisasi dan domestikasi, diterapkan dalam dua terjemahan bahasa Indonesia dari novel berjudul Frankenstein yang ditulis oleh Mary Shelley. Penelitian ini menggunakan dua hasil terjemahan yang berbeda untuk mengumpulkan data. Terjemahan pertama (TT1) diterbitkan oleh Gramedia Publisher, dan terjemahan kedua (TT2) diterbitkan oleh Qanita Publisher. Penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh prosedur yang digunakan, hanya satu yang tidak diterapkan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kedua terjemahan tersebut menggunakan strategi foreignisasi dan domestikasi. Namun, TT1 condong ke arah foreignisasi dan TT2 cenderung lebih menggunakan strategi domestikasi.
Because of its cultural value, metaphor is agreed as one of the translation problems, especially in literary translation. Thus, this paper combines theories of translation procedures proposed by Peter Newmark (1988) and Gideon Toury’s (1995) and foreignization and domestication theories proposed by Venuti (1995). This paper aims to analyze how the procedure of metaphor translation, as well as the translation strategies of foreignization and domestication, are applied in two Indonesian translations of a novel titled Frankenstein by Mary Shelley. This research uses two different translations of the novel to collect the data. The first translation (TT1) is published by Gramedia Publisher, and the second translation (TT2) is published by Qanita Publisher. The research shows that out of the seven procedures that are utilized, only one that is not applied. Also, this research reveals that the two translations use both of foreignization and domestication strategy. However, TT1 leans towards foreignization and TT2 tends to involve domestication moreBecause of its cultural value, metaphor is agreed as one of the translation problems, especially in literary translation. Thus, this paper combines theories of translation procedures proposed by Peter Newmark (1988) and Gideon Toury’s (1995) and foreignization and domestication theories proposed by Venuti (1995). This paper aims to analyze how the procedure of metaphor translation, as well as the translation strategies of foreignization and domestication, are applied in two Indonesian translations of a novel titled Frankenstein by Mary Shelley. This research uses two different translations of the novel to collect the data. The first translation (TT1) is published by Gramedia Publisher, and the second translation (TT2) is published by Qanita Publisher. The research shows that out of the seven procedures that are utilized, only one that is not applied. Also, this research reveals that the two translations use both of foreignization and domestication strategy. However, TT1 leans towards foreignization and TT2 tends to involve domestication more."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Party Happy Septiani
"Penerjemahan pada berita penting karena membahas hubungan antara norma jurnalistik dan peran penerjemahan. Studi ini bertujuan mendeskripsikan prosedur penerjemahan, metode penerjemahan, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan berita. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua artikel berita berbahasa Inggris dan terjemahan berita bahasa Indonesianya yang diambil dari situs berita Amerika Serikat, yaitu CNN, sebagai dua teks sumber dan dua teks terjemahannya disediakan oleh CNN Indonesia sebagai teks sasaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis berbasis tekstual dan metode deskriptif kualitatif. Terjemahan setia disajikan sebagai perbandingan untuk mengetahui strategi penerjemahan yang diterapkan dalam teks sasaran. Melalui analisis, makalah penelitian ini mengungkap perbedaan mencolok yang terjadi dalam proses penerjemahan berita pada teks sumber dan teks sasaran. Hasil analisis ini menjelaskan bahwa penggunaan prosedur penerjemahan dan metode penerjemahan dalam sampel yang dipilih mengadopsi ideologi domestikasi sebagai cara untuk mendekatkan teks sasaran dengan kebutuhan pembaca sasaran.
News translation is important because it discusses the relationship between journalistic norms and the roles of translation. This paper attempts to describe translation procedures, translation methods, and translation ideology applied in news translation. The samples used in this research are two English news articles that have their Indonesian news translations taken from a US news website, namely CNN, as the two source texts and their two translated texts provided by CNN Indonesia as the target texts. The research was conducted by employing textual-based analysis and descriptive qualitative methods. The faithful translations were presented as comparisons to find out the translation strategies applied in the target texts. Through the analysis, this research paper unveils the notable differences that happen in the process of translating news articles. The results of this analysis explicate that the use of translation procedures and translation methods in the selected samples adopts domestication ideology as the way to make the target text close to the target reader’s need."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dwi Utami Novitarukmi
"Tesis ini menyuguhkan terjemahan beranotasi novel The Kaisho. Anotasi dilakukan untuk menjelaskan masalah penerjemahan istilah budaya dan penyelesaiannya. Keunikan novel dari segi budaya dan keinginan untuk memperkenalkan budaya latar TSu menjadi dasar penerjemahan yang menganut ideologi pengasingan, tanpa mengabaikan ideologi pelokalan. Ideologi pelokalan hanya digunakan pada bagian-bagian tertentu untuk mencapai pemahaman pembaca TSa. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode semantis-komunikatif dengan penggunaan berbagai teknik yang mendukung kesepadanan makna dan kewajaran bentuk.
Penerjemahan yang melibatkan teks sumber (TSu) yang menghadirkan sejumlah budaya kuat memerlukan upaya dari penerjemah agar tidak terjadi 'penjajahan budaya'. Keterlibatan teks sumber yang menghadirkan sejumlah budaya kuat di dalam penerjemahan ini memerlukan upaya penerjemah untuk menghindari 'penjajahan budaya'. Dalam situasi ini, penerjemah perlu mencondongkan pada lima aspek, (1) pemahaman karakteristik TSu; (2) pemahaman tentang calon pembaca TSa; (3) pemahaman budaya-budaya di dalam TSu dan budaya sasaran; (4) pemahaman makna dalam penyampaian pesan; dan (5) pemahaman bahwa ada perbedaan cara pengungkapan suatu ide pada dua budaya yang berlainan.
This thesis presents an annotated translation of the novel The Kaisho. Annotation is performed to explain the problem and its solution translation of the cultural terms. The uniqueness of the novel in terms of culture and the desire to introduce the cultural background of the source text become a basic of translation that adheres to the ideology of foreignization, without ignoring the localization of ideology. The localization only used on certain parts to achieve the target text reader comprehension. Translation method used is semantic-communicative methods with the use of various techniques that support the equivalence of meaning and reasonableness shape. The involvement of the source text that presents a strong culture in this translation requires some effort of the translator to avoid the 'culturally imperialistic'. In this situstion, translator needs to be leaned on five aspects of understanding, (1) understanding of the characteristics of source text; (2) understanding of the potential reader of the target text; (3) understanding of the cultures in the source text and the target text; (4) understanding of the meaning in the delivery of the message; and (5) an understanding that there are different ways of expressing an idea in two different cultures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T43417
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Raihan Mirza Al Kautsar
"Dalam penelitian ini dianalisis prosedur, teknik, dan metode penerjemahan yang dipakai dalam menerjemahkan lirik lagu Take Me Home, Country Roads dalam lirik lagu adaptasi bahasa Jerman Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). Lirik lagu dianalisis menggunakan teori prosedur, teknik, dan metode penerjemahan dari Newmark (1988). Penulis mengelompokkan masing-masing lagu per bait, satu bait berisi empat baris. Dengan begitu baik lirik lagu bahasa sumber maupun bahasa sasaran memiliki empat bait yang dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan terbatas pada analisis prosedur, teknik dan metode penerjemahan yang digunakan dalam lirik lagu bahasa sasaran atau unsur lingual saja, kalaupun ada unsur lain seperti kultural atau musikal, hanya dijabarkan sepintas. Berdasarkan hasil penelitian, prosedur dan teknik yang dipakai dalam adaptasi lagu ini adalah modulasi bebas dan mempunyai fungsi komunikatif dan fungsi estetik. Metode yang dipakai adalah free translation, adaptation, dan idiomatic translation. Penerjemah dalam adaptasi juga memperhatikan unsur-unsur seperti jumlah suku kata, pemilihan kata, dan rima.
This study analyzes translation procedure, technique, and methods used to translate Take Me Home, Country Roads song lyrics into German adaptation lyrics in Dieser Weg Führt Nach Haus (Neue Version). The lyrics were analyzed using translation procedure, technique, and methods theory by Peter Newmark (1988). The lyrics of two songs are grouped by verse, one verse contains four lines. Therefore both songs will have four verses to analyze. This study uses a qualitative descriptive method and is limited to translation procedure, technique, and methods used or lingual matter, other matters e.g. cultural or musical are briefly discussed. According to the results, translation procedure, technique, and methods used are free modulation, communicative purpose, and aesthetic purpose. Methods used are free translation, adaptation and idiomatic translation. The translator also takes into account elements like syllable count, word choice, and rhyme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Arini Satyandita
"Penelitian ini membahas penerjemahan preposisi pemarkah lokatif dan adverbia lokatif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis padanannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi pemarkah lokatif bahasa Prancis dapat diberi padanan berupa preposisi pula dalam bahasa Indonesia, sedangkan adverbia lokatif bahasa Prancis tidak pernah berpadanan adverbia lokatif bahasa Indonesia, sebab bahasa Indonesia tidak mengenal adverbia lokatif. Oleh karena itu, kesejajaran bentuk dapat diterapkan dalam penerjemahan preposisi pemarkah lokatif, sebaliknya penerjemahan adverbia lokatif tidak terikat pada kesejajaran bentuk dan lebih mementingkan kesepadanan tekstual. Hasil analisis juga menunjukkan pergeseran dalam penerjemahan, baik pergeseran tataran maupun pergeseran kategori. Meskipun demikian, amanat yang terdapat dalam bahasa sumber tetap dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran.
This research explains the translation of locative prepositions and locative adverbs in French language to Indonesian language by analyzing their Indonesian equivalents. It shows that there are Indonesian equivalents for French locative prepositions that work as prepositions as well, whereas Indonesian equivalents for French locative adverbs can never be determined as adverbs because there is no locative adverb in Indonesian language. Therefore, formal correspondence can be applied in the translation of locative prepositions. On the other hand, the translation of locative adverbs ignores formal correspondence but emphasizes textual equivalence. The result of the analysis shows translation shifts, both level shifts and category shifts. Nevertheless, the message in the source language still can be transferred in the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56458
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prihandini Anisa Arinal
"
ABSTRAKArtikel artikel yang diterbitkan di majalah Reader rsquo s Digest edisi USA telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk edisi Indonesia dengan target pembaca yang berbeda baik dari segi kategori budaya maupun pemahaman Proses penerjemahan artikel artikel Reader rsquo s Digest ini memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan misalnya metode penerjemahan yang digunakan dalam menyampaikan isi pikiran dan pesan dari teks yang diterjemahkan Sejauh ini penelitian yang fokus pada penggunaan metode penerjemahan beserta pergeseran makna yang terjadi dalam proses penerjemahan masih terbatas Untuk alasan tersebut artikel ini memiliki tujuan untuk menganalisis metode yang digunakan oleh penerjemah artikel Reader rsquo s Digest untuk mengatasi berbagai masalah penerjemahan dan menemukan jenis jenis pergeseran makna yang muncul dalam artikel yang disebabkan atau diatasi oleh metode penerjemahan yang telah dipilih Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan teks dari edisi USA berbahasa Inggris dengan edisi Indonesia untuk menentukan metode penerjemahan yang telah digunakan oleh penerjemah dan menemukan pergeseran makna di dalam teks Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa pergeseran makna yang muncul di dalam teks dan beberapa pergeseran makna tersebut dapat dihindari dengan penggunaan metode penerjemahan yang tepat atau strategi penerjemahan lainnya yang memperkecil kemungkinan terjadinya pergeseran makna
ABSTRACTThe articles published in Reader rsquo s Digest USA edition have been translated into its Indonesian edition in Bahasa Indonesia with different types of readers cultures and understandings This translation process of Reader rsquo s Digest articles has many issues regarding the translation methods used in order to fulfil the necessity of transferring the whole thought and message of the text Only a few researches that address the use of particular methods of translation as well as the shifts of meanings that result from those methods chosen have been done To solve the problem this paper aims to analyze the methods that are used by the translator of the Reader rsquo s Digest article to tackle any translation problems and to discover the shifts of meanings that occur in the articles caused and minimized by the chosen translation methods The research is done by comparing the Reader rsquo s Digest USA version and the Indonesian version to decide on the most possible translation methods chosen by the translator and to find any shift of meaning The result of the research shows several shifts of meanings that could be solved by using appropriate translation methods or other possible translation strategies"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Arie Andrasyah Isa
"
ABSTRAKDisertasi ini menyingkap strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika dan ungkapan sapaan bahasa Indonesia serta budaya kebahasaan yang terlibat di dalam penerjemahan. Penelitian kualitatif ini menggunakan tiga novel Amerika beserta terjemahan bahasa Indonesianya dan wawancara dengan penerjemah serta narasumber lain. Didukung oleh teori penerjemahan, ungkapan sapaan, dan budaya kebahasaan, penelitian ini menemukan dua ideologi penerjemahan yang berhulu pada strategi penerjemahan pemancaan (foreignization) dan pelokalan (domestication). Di samping itu, juga ditemukan tujuh metode penerjemahan dan dua puluh empat teknik penerjemahan serta budaya kebahasaan yang menyangkut kuasa (power) dan solidaritas (solidarity).
ABSTRACTThis dissertation reveals the translation strategies, ideologies of translation, translation methods, and translation techniques of American-English forms of address into their Indonesian translations within linguistic culture involved in the translation. This qualitative research employs three American novels with their translation versions and interviews with their translators and other resource persons. Through the theories of translation, forms of address theories, and linguistic culture, the research findings indicate that two ideologies of translation: foreignization and domestication. Besides, it is also found that there are seven methods of translation with twenty four techniques of translation and linguistic culture relating to power and solidarity."
Depok:
2015
D2108
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library