Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Yosshika
"Karakteristik yang terbentuk dalam hubungan kemitraan membuat pengemudi ojek online memiliki ciri khas sebagai bagian dari kelompok kelas pekerja rentan, atau biasa disebut dengan prekariat. Melalui studi etnografi dan pendekatan fenomenologi, penelitian ini menemukan bahwa sumber kerentanan utama dipicu oleh implementasi perjanjian kemitraan dan pemberlakuan sistem gamifikasi kerja. Belum lagi pandemi Covid-19 menjadi konteks yang memperburuk sisi kerentanan dalam sistem kerja ojek online. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke beberapa pangkalan dan tempat tinggal informan, serta wawancara mendalam baik secara tatap muka langsung maupun media online yang bertujuan untuk menggali interpretasi individu pengemudi dalam menghadapi situasi yang dialaminya. Terungkap bahwa pemaknaan individu pengemudi turut berpengaruh namun tidak terbatas pada tataran kognitif, tetapi sampai pada level praktik sosial dalam keseharian. Strategi adaptasi kemudian muncul sebagai respon pengemudi ojek online untuk bertahan hingga keluar dari kesulitan pada permainan gamifikasi yang diciptakan oleh perusahaan. Sekaligus sebagai langkah untuk menyesuaikan diri dan meminimalisasi dampak dari pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Strategi yang muncul dalam menghadapi kerentanan dalam hubungan kemitraan dan sistem gamifikasi kerja antara lain: penentuan area operasi, pemanfaatan sistem dalam aplikasi, dan penetapan target harian. Sementara strategi untuk beradaptasi pada konteks Pandemi Covid-19 yaitu: penyesuaian jam operasi, irit/penghematan, dan penerapan protokol kesehatan.

The characteristics that are formed in partnership relation make ojek online drivers have the characteristics of being part of a vulnerable working-class group, or commonly referred as precariat. Through ethnographic studies and phenomenological approaches, this research founds that the main source of vulnerability is triggered by the implementation of partnership agreement and the gamification of work systems. Moreover, the Covid-19 pandemic has become a context that aggravate the vulnerability side of the ojek online working system. Data collection was carried out by direct observation to several bases and informants' residences, then face-to-face in-depth interviews or through online media that aimed to explore the driver’s individual interpretations in dealing with the situations they must faced. It is revealed that the individual meaning of the driver also influences but is not limited to the cognitive level, but also reaches the level of social practice in daily life. The adaptation strategy then emerged as the response of ojek online drivers to survive or got out from the difficulties of the gamification game created by the company. As well as a step to adapt and minimize the impact of the Covid-19 pandemic. Strategies that appear in dealing with vulnerabilities of partnership relation and gamification of work systems include: determining the area of ​​operation, utilizing the system in applications, and setting daily targets. Meanwhile, the strategies to adapt to the context of the Covid-19 pandemic are: adjusting operating time, saving money, and implementing health protocols.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Anshari
"Sistem manajemen pembelajaran adalah platform yang mendukung proses pembelajaran bersifat online. Salah satu mata pelajaran yang bisa terapkan dalam sistem manajemen pembelajaran adalah pembelajaran Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi empat keterampilan, yaitu listnening, speaking, reading dan writing. Salah satu permasalahan dalam online writing adalah kurangnya fitur yang dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe kelas online writing menggunakan metode Gamifikasi dan kerangka kerja Community of Inquiry (CoI) untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Penelitian ini menggunakan metodologi hybrid, yaitu gabungan antara User-Centered Design (UCD) dengan Design Science Research (DSR) yang bertujuan untuk menghasilkan prototipe berbasis kebutuhan pengguna. Penilitan ini memiliki enam tahapan, yaitu spesifikasi konteks penelitian, spesifikasi kebutuhan, desain & pengembangan, demonstrasi, evaluasi, dan komunikasi. Hasil menujukkan bahwa dari 42 responden, nilai rata-rata pengujian System Usability Scale (SUS) mencapai 81.72% dari batas minimal 68%, sedangkan nilai akhir User Engagement Questionnaire (UEQ) mencapai tingkat excellent dengan nilai kritikal kurang dari 2. Terlepas dari suksesnya penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kekurangan pada penelitian ini, yaitu kurangnya analisis terkait penerapan kerangka kerja Community of Inquiry secara keseluruhan pada siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Maka dari itu, peneliti menyarankan penelitian kedepannya berfokus pada pengaruh penerapan kerangka kerja CoI secara keseluruhan terhadap kualitas diskusi siswa Sekolah Menengah Pertama.

Learning management system (LMS) is a platform that supports online learning processes. One of the subjects that can be applied in the LMS is learning English language. English subjects cover four skills, namely listening, speaking, reading and writing. One of the problems in online writing is the lack of features that can increase user engagement. Therefore, this study aims to design an online writing class prototype using gamification and community of inquiry (CoI) framework methods to increase user engagement. This research uses a hybrid methodology, which is a combination of User-Centered Design (UCD) with Design Science Research (DSR) which aims to produce prototypes based on user needs. This research has six stages, namely research context specification, requirement specification, design & development, demonstration, evaluation and communication. The results show that from 42 respondents, the average value of System Usability Scale (SUS) testing reached 81.72% from the minimum limit of 68%, meanwhile the final User Engagement Questionnaire (UEQ) score reached the excellent level with a critical score of less than 2. Despite the success of this study, the researcher found several shortcomings in this study, namely the lack of analysis related to the overall application of Community of Inquiry framework towards Junior High School Students. Therefore, the researcher recommends that future research focuses on the effect of the overall implementation of COI framework on the quality of discussion among Junior High School Students."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Yosshika
"Karakteristik yang terbentuk dalam hubungan kemitraan membuat pengemudi ojek online memiliki ciri khas sebagai bagian dari kelompok kelas pekerja rentan, atau biasa disebut dengan prekariat. Melalui studi etnografi dan pendekatan fenomenologi, penelitian ini menemukan bahwa sumber kerentanan utama dipicu oleh implementasi perjanjian kemitraan dan pemberlakuan sistem gamifikasi kerja. Belum lagi pandemi Covid-19 menjadi konteks yang memperburuk sisi kerentanan dalam sistem kerja ojek online. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke beberapa pangkalan dan tempat tinggal informan, serta wawancara mendalam baik secara tatap muka langsung maupun media online yang bertujuan untuk menggali interpretasi individu pengemudi dalam menghadapi situasi yang dialaminya. Terungkap bahwa pemaknaan individu pengemudi turut berpengaruh namun tidak terbatas pada tataran kognitif, tetapi sampai pada level praktik sosial dalam keseharian. Strategi adaptasi kemudian muncul sebagai respon pengemudi ojek online untuk bertahan hingga keluar dari kesulitan pada permainan gamifikasi yang diciptakan oleh perusahaan. Sekaligus sebagai langkah untuk menyesuaikan diri dan meminimalisasi dampak dari pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Strategi yang muncul dalam menghadapi kerentanan dalam hubungan kemitraan dan sistem gamifikasi kerja antara lain: penentuan area operasi, pemanfaatan sistem dalam aplikasi, dan penetapan target harian. Sementara strategi untuk beradaptasi pada konteks Pandemi Covid-19 yaitu: penyesuaian jam operasi, irit/penghematan, dan penerapan protokol kesehatan.

The characteristics that are formed in partnership relation make ojek online drivers have the characteristics of being part of a vulnerable working-class group, or commonly referred as precariat. Through ethnographic studies and phenomenological approaches, this research founds that the main source of vulnerability is triggered by the implementation of partnership agreement and the gamification of work systems. Moreover, the Covid-19 pandemic has become a context that aggravate the vulnerability side of the ojek online working system. Data collection was carried out by direct observation to several bases and informants' residences, then face-to-face in-depth interviews or through online media that aimed to explore the driver’s individual interpretations in dealing with the situations they must faced. It is revealed that the individual meaning of the driver also influences but is not limited to the cognitive level, but also reaches the level of social practice in daily life. The adaptation strategy then emerged as the response of ojek online drivers to survive or got out from the difficulties of the gamification game created by the company. As well as a step to adapt and minimize the impact of the Covid-19 pandemic. Strategies that appear in dealing with vulnerabilities of partnership relation and gamification of work systems include: determining the area of operation, utilizing the system in applications, and setting daily targets. Meanwhile, the strategies to adapt to the context of the Covid-19 pandemic are: adjusting operating time, saving money, and implementing health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harrianto Diaz Zarkasi
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang mempengaruhi customer intention to reuse online food delivery (OFD) pada saat pandemi Covid-19. Peneliti menggunakan kuesioner dengan non-probability sampling dimana persyaratan responden adalah telah menggunakan aplikasi online untuk memesan makanan dan/atau minuman dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Dari data 241 responden dapat diambil kesimpulan bahwa lima variabel (perceived usefulness, perceived ease of use, price saving benefits, time saving benefits, dan perceived severity) terbukti berpengaruh secara positif kecuali variabel food safety risk perception dan perceived vulnerability. Pada aplikasi Gofood dan Grabfood terdapat perbedaan variabel price saving benefit, food safety risk perception, dan customer intention to reuse OFD.

This research was conducted to determine whether the variables that influence customer intention to reuse Online Food Delivery (OFD) during the Covid-19 pandemic. Researchers used a questionnaire with non-probability sampling that required respondent to have used an online application to order food and/or drinks within the last 6 months. From the data of 241 respondents, it can be concluded that five variables (perceived usefulness, perceived ease of use, price saving benefits, time saving benefits, and perceived severity) proved to have a positive effect, except for the food safety risk perception and perceived vulnerability variables. In Gofood and Grabfood applications, there are differences in the variables of price saving benefit, food safety risk perception, and customer intention to reuse OFD.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidisca Anggraini
"Pendekatan gamifikasi yang mereplikasi pemikiran dari konteks game ke dalam non-game dapat diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya pekerjaan. Studi sebelumnya telah membahas dampak gamifikasi seperti “ilusi kebebasan”, ketidakjelasan status mitra dan aspek pendorong pengemudi tetap bekerja dalam sistem gamifikasi pekerjaan dari segi ekstrinsik (uang, bonus, lencana, papan kemajuan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara pengemudi Grab tetap bertahan dalam sistem gamifikasi pekerjaan dan menggambarkan narasi “making out” (perlawanan) dan “making do” (persetujuan) pengemudi Grab di ruang virtual. Penelitian ini berangkat dari Burawoy (1979), namun menempatkan “making out” dan “making do” seperti studi McCabe (2014) sebagai satu pasangan dalam melihat penghargaan intrinsik sebagai pendorong pengemudi untuk bekerja. Argumentasi peneliti adalah adanya penghargaan intrinsik (kekuasaan, pengakuan, tanggung jawab, penguasaan, serta prestasi pribadi) mendorong pengemudi untuk tetap bertahan dan memberikan kapasitas pengemudi untuk melakukan “making out” (perlawanan) maupun “making do” (persetujuan) menghadapi sistem gamifikasi pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam dan dilengkapi visualisasi data digital yakni Grup WhatsApp dengan metode Pivot Table. Temuan membuktikan bahwa dalam menghadapi gamifikasi pekerjaan, pengemudi memanfaatkan penghargaan intrinsik (kekuasaan, tanggung jawab, pengakuan) untuk beradaptasi dengan melakukan perilaku “making out” (perlawanan) dan “making do” (persetujuan) yang juga mereka bangun melalui ruang virtual yakni Grup WhatsApp.

The gamification approach that replicates thinking from game contexts into non-games can be applied in various fields, one of which is work. Previous studies have discussed the impact of gamification such as the “illusion of freedom”, unclear partner status, and aspects that encourage drivers to keep working in the gamification of work in terms of extrinsic (money, bonuses, badges, progress boards). The purpose of this study is to describe how Grab drivers stay in the gamification of work and describe the narratives of “making out” (resistance) and “making do” (consent) of Grab drivers in a virtual space. This study departs from Burawoy (1979), but places "making out" and "making do" as McCabe's (2014) study as a pair in viewing intrinsic rewards as driving drivers to work. The researcher argues that the existence of intrinsic rewards (power, recognition, responsibility, mastery, and personal achievement) encourages drivers to stay afloat and provides the driver's capacity to do "making out" (resistance) and "making do" (consent) against the gamification of work. This study uses a qualitative approach, through in-depth interviews and is equipped with digital data visualization, namely WhatsApp Groups with the Pivot Table method. The findings prove that in dealing with gamification of work, drivers take advantage of intrinsic rewards (power, responsibility, recognition) to adapt by performing “making out” (resistance) and “making do” (consent) behaviors which they also build through virtual spaces, namely WhatsApp Groups. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Rahayu Agustin
"Tulisan ini mengkaji mengenai praktik sharing economy dalam layanan antar jemput ojek online. Layanan tersebut memberikan kemudahan dan efisiensi kepada pengguna, yaitu driver dan customer saat melakukan transaksi. Namun begitu, kondisi layanan antar jemput ojek online memberikan berbagai hambatan, terutama pada saat pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk menjelaskan pentingnya hubungan interpersonal antara driver dan customer yang diperkuat melalui interaksi secara berulang. Skripsi ini menyajikan bahwa dari adanya interaksi tersebut, tercipta trust antara driver dan customer yang memberikan manfaat dalam aktivitas ekonomi. Manfaat yang didapatkan antara driver dan customer merupakan kerja sama yang digunakan sebagai jalan keluar dari adanya dinamika pada layanan antar jemput pada saat pandemi Covid-19.

This paper examines the practice of sharing the economy in online two-wheeler taxis (ojek). These services provide convenience and efficiency to users, i.e., drivers and customers, in online two-wheeler taxi transactions. However, the condition of the online motorcycle taxi shuttle service provides various obstacles, especially during the Covid-19 pandemic. The study is qualitative research with an ethnographic approach to explaining the importance of interpersonal relationships between drivers and customers, which are strengthened through repeated interactions. This thesis presents that from these interactions, trust is created between drivers and customers, which provides benefits to economic activity. Benefits obtained between drivers and customers are cooperation that is used as a way out of the dynamics of shuttle services during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasian Laurentius Tonggo
"Lansia merupakan golongan masyarakat yang kerap kesulitan dalam menggunakan teknologi komunikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengalaman dan hambatan yang dialami lansia Kristiani ketika mengikuti ritual ibadah daring menggunakan media berbasis teknologi akibat kondisi pandemi yang
terpaksa membuat kegiatan ibadah tatap muka ditiadakan. Konsep digital divide, digital religion, ritual, serta teori kesempurnaan media digunakan dalam penelitian ini untuk menelaah permasalahan tersebut.
Dengan menggunakan strategi penelitian fenomenologi deskriptif, peneliti mewawancarai enam lansia di Stasi St. Laurensius Parung Panjang, Kabupaten Bogor, yang bersedia menjadi informan. Para informan menonton tayangan ibadah dari beragam kanal gereja yang ada di YouTube. Hasil menunjukkan beberapa
temuan. Mayoritas informan sudah menggunakan media berbasis teknologi dalam kegiatan sehari-hari, namun masih menemui kendala akibat kurangnya keahlian, akses, hingga penurunan kemampuan fisik dan kognisi. Para informan pun akhirnya harus mengandalkan bantuan dari orang lain. Selain itu, mayoritas
informan merasakan ritual ibadah daring belum bisa membawa kekhusyukan penuh. Hal ini membawa pemaknaan ritual ibadah daring menjadi hal yang banal dan tidak sepenuhnya membawa kesenangan.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah pengetahuan mengenai digital divide dan digital religion di Indonesia, sementara secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan untuk pengembangan penyajian ibadah daring khususnya bagi lansia.

Senior citizens are a group of people who often encounter difficulties in using communication technology.
This study aims to examine the experiences and obstacles experienced by Christian senior citizens when participating in online worship rituals using technology-based media due to the pandemic, which forced face-to-face worship activities to be abandoned. This study uses the concepts of digital divide, digital religion, ritual, and the theory of media richness to examine these problems. Using a descriptive phenomenological research strategy, the researcher interviewed six senior citizens who are members of the
St. Laurensius Parung Panjang Church, Bogor Regency, and are willing to be informants. The informants watched worship programs from various church channels on YouTube. The results show several findings.
The majority of informants have already utilised technology-based media in their daily activities, but still encounter obstacles due to lack of skill, access, to decreased physical and cognitive abilities. In the end, the informants had to rely on help from other people. In addition, the majority of informants feel that online worship rituals have not been able to bring full solemnity. This brings the meaning of online worship rituals
to be banal and not entirely fun. Academically, this research is expected to expand the wealth of knowledge
regarding the digital divide and digital religion in Indonesia, while practically this research is expected to
provide input for the development of online worship services, especially for the senior citizens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhrul
"Salah satu bentuk ancaman nyata yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ancaman asimetris. Dalam hal ini, ancaman asimetris merupakan ancaman yang bersifat non tradisional dan bersifat nyata terhadap keselamatan Kepala dan Wakil Kepala Negara.Terkait pengamanan VVIP khususnya pada pengamanan instalasi di lingkungan Lembaga Kepresidenan Republik Indonesia dilakukan oleh Paspampres. Namun pada pelaksanaannya Paspampres tidak bekerja sendiri melainkan bersama Kementerian/Lembaga lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan sistem pengamanan VVIP serta kendala yang dihadapi dalam upaya menghadapi potensi ancaman asimetris di lingkungan Lembaga Kepresidenan Republik Indonesia.. Tidak hanya dalam penindakan, pihak – pihak yang menjadi operator dan first responder yang terkait dalam penanganan ancaman asimetrisjuga melakukan pencegahan melalui kegiatan intelijen. Melalui penanganan yang kolaboratif dari semua pihak diharapkan dapat meminimalisisr potensi ancaman asimetrissecara komprehensif dan propfesional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara terhadap beberapa pihak – pihak yang berkompeten di bidang pengamanan VVIP

One form of real threat that threatens the sovereignty of the Unitary State of the Republic of Indonesia is the asymmetric threat. In this case, asymmetric threats are non-traditional and real threats to the safety of the Head and Deputy Head of State. Regarding the security of VVIP, especially in securing installations within the Presidential Institution of the Republic of Indonesia, Paspampres is carried out. However, in its implementation Paspampres does not work alone but with other Ministries/Institutions. This study aims to analyze the VVIP security strategy and system as well as the obstacles faced in an effort to deal with potential asymmetric threats within the Presidential Institution of the Republic of Indonesia. Not only in taking action, the parties who are the operators and first responders involved in handling asymmetric threats also carry out prevention through intelligence activities. Through collaborative handling from all parties, it is expected to minimize potential asymmetric threats in a comprehensive and professional manner. This study uses qualitative research methods with interview data collection techniques to several competent parties in the field of VVIP security."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghrawiraharto Wicaksono
"ABSTRAK
Saat ini kondisi pengemudi ojek daring di Indonesia mengalamai eksploitasi oleh perusahaan dalam bentuk target pencapaian, tarif,dan waktu kerja fleksibel--sehingga tidak memiliki proteksi berupa jaminan kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Kondisi ini menyebabkan pengemudi ojek daring belum memiliki status pekerjaan yang jelas. Upaya pengorganisasian secara otonom yang bersifat informal dipilih sebagai siasat sekaligus adaptasi untuk memproteksi dari resiko pekerjaannya. Studi-studi terdahulu berpandangan bahwa pengemudi ojek daring sebagian memilih ikut dalam situs daring, sementara yang lainnya dibentuk berdasarkan bantuan dari elemen masyarakat sipil. Berbeda dengan studi terdahulu, artikel ini melihat proses adaptasi pengemudi ojek daring dalam komunitas dan serikat buruh dalam memperjuangkan hak pengemudi kepada perusahaan dan pemerintahan. Aktivitas tersebut merupakan sebuah cara dari lembaga informal dan formal menyesuaikan norma baru dalam sebuah kerangka institusi. Penelitian ini berpendapat terdapat dua usaha yang dilakukan pengemudi ojek daring yakni mewujudkan komunitas dan ikut organisasi perburuhan. Dengan mengikuti komunitas dan serikat buruh, tercipta sebuah mekanisme yang digunakan untuk menyesuaikan dengan kondisi institusional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Subjek penelitian ini adalah pengemudi ojek daring yang sudah setahun bekerja atau lebih. Lokasi penelitian ini terbatas di daerah Jakarta Timur dengan dua kelompok wadah komunitas di Jakarta Timur serta serikat buruh SPDT FSPMI.

ABSTRACT
Currently online motorcycle taxi drivers are exploited by companies in the form of achievement targets, rates, and flexible work times. Online motorcycle taxi drivers have no protection from companies in the form of health insurance, education and others. This condition causes online motorcycle taxi drivers not to have clear employment status. Organizing efforts are autonomously chosen as a tactic to protect the risk of their work. Previous studies held that online motorbike drivers partially opted for online sites while others were formed based on the involvement of civil society. In contrast to the foregoing, this study looks more at the adaptation process for online motorcycle taxi drivers in communities and trade unions to fight for the rights of drivers to companies and governments. This activity is a way of informal and formal institutions adjusting new norms in an institutional framework. This study argues that there are two attempts by online motorcycle taxi drivers to realize the community and join labor organizations. By following communities and trade unions, a mechanism is created that is used to adapt to institutional conditions. This study uses a qualitative approach with in-depth interview data collection techniques. The subjects of this study were online motorcycle taxi drivers who had worked a year or more. The location of this study is limited to the East Jakarta area with two community groups in East Jakarta and the FSPMI SPDT trade union.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Darmawan
"Skripsi ini tentang adaptasi pengemudi ojek konvensional pada masa pandemi Covid-19 sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan fisiologisnya yang dibahas dari disiplin ilmu kesejahteraan sosial. Adanya pandemi Covid-19 membuat jumlah penumpang ojek konvensional menurun. Kondisi ini berpengaruh terhadap pendapatan pengemudi ojek konvensional dan mempengaruhi kesejahteraan mereka. Adaptasi menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pengemudi ojek konvensional agar tetap dapat bertahan dan memenuhi kesejahterannya pada masa pandemi Covid-19. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah melihat adaptasi yang dilakukan oleh pengemudi ojek konvensional pada masa pandemi Covid-19 sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan fisiologisnya sekaligus sebagai upaya untuk mempertahankan kesejahteraannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022 sampai bulan Juni 2022 melalui teknik wawancara mendalam pada informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan utama dalam penelitian ini adalah pengemudi ojek konvensional dan informan pendukungnya adalah istri pengemudi ojek konvensional. Hasil penelitian menemukan bahwa adaptasi yang dilakukan oleh pengemudi ojek konvensional adalah melakukan pengurangan pengeluaran, melakukan pekerjaan sampingan, dan membangun relasi sosial. Pengurangan pengeluaran yang dilakukan oleh pengemudi ojek konvensional adalah pengurangan uang belanja, pengurangan pembelian, pengurangan uang jajan anak, dan penghematan listrik. Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh pengemudi ojek konvensional adalah tukang parkir, ojek panggilan, dan tukang bangunan. Relasi atau bantuan yang diterima oleh pengemudi ojek konvensional adalah bantuan dari pemerintah, bantuan dari tetangga, dan bantuan dari saudara. Tujuan pengemudi ojek konvensional melakukan adaptasi adalah untuk mendapatkan tambahan pendapatan dan memenuhi kebutuhan. Menjaga integrasi antar sesama pengemudi ojek dilakukan dengan saling menghormati, saling bekerjasama, dan saling pengertian. Cara pengemudi ojek konvensional menjaga hubungan dengan penumpang adalah bersikap sopan, bersikap ramah, dan berhati-hati dalam berkendara. Pada penelitian ini, ditemukan juga perbedaan pemenuhan kebutuhan fisiologis antara sebelum dan pada masa pandemi Covid-19. Adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan ini menandakan terdapat perubahan tingkat kesejahteraan pengemudi ojek konvensional pada masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu kesejahteraan sosial, terutama pada mata kuliah teori sosiologi terkait dengan konsep AGIL (Adaptation-Goal Attainment-Integration-Latent Pattern Maintenance) dan mata kuliah pengantar psikologi Kesejahteraan Sosial terkait dengan kebutuhan fisiologis.

This is about adaptation of conventional motorcycle taxi drivers during the Covid-19 pandemic as an effort to meet their physiological needs discussed from social welfare disciplines. The Covid-19 pandemic has reduced the number of conventional motorcycle taxi passengers. This condition affects the income of conventional motorcycle taxi drivers and affects their welfare. Adaptation is one of the ways conventional motorcycle taxi drivers can survive and fulfill their welfare during the Covid-19 pandemic. The urgency of this study is that the adaptations made by conventional motorcycle taxi drivers during the Covid-19 pandemic are efforts to maintain their welfare. This is a qualitative and descriptive research. Data collected from May 2022 to June 2022 through in-depth interviews with informants selected through purposive sampling technique. The main informants in this research were conventional motorcycle taxi drivers and the supporting informants were the wives of conventional motorcycle taxi drivers. Results of the research revealed three adaptations made by conventional motorcycle taxi drivers namely reducing expenses, doing side jobs, and building social relationships. Reductions in expenses made by conventional ojek drivers include spending money, reducing purchases, reducing children's pocket money, and saving electricity. Side jobs carried out by conventional motorcycle taxi drivers are parking attendants, on call motorcycle taxis, and construction workers. The relations or assistance received by conventional ojek drivers are assistance from the government, assistance from neighbors, and assistance from relatives. The purpose of conventional ojek drivers to adapt is to get additional income and meet needs. Maintaining integration among motorcycle taxi drivers is carried out with mutual respect, cooperation, and mutual understanding. The way conventional motorcycle taxi drivers maintain relationships with passengers is to be polite, be friendly, and be careful when driving. This study found differences in the fulfillment of physiological needs between before and during the Covid-19 pandemic due to changes of the welfare level of conventional motorcycle taxi drivers during the pandemic. This study expected to contribute to the development of social welfare science, especially in sociology theory courses related to the AGIL (Adaptation-Goal Attainment-Integration-Latent Pattern Maintenance) concept and introductory psychology courses related to physiological needs"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>