Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monica Aurellia
"PT. X merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang real estat yang berlokasi di Jakarta. Sebagai perusahaan real estat terdapat berbagai faktor yang dapat memicu stres pekerjanya. Penelitian ini membahas tentang sumber stres dan manajemen stres yang dilakukan karyawan PT. X dalam mencapai employee well-being. Penelitian ini dilakukan di masa pandemi Covid-19 tahun 2021 dan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan melakukan metode wawancara secara daring. Penelitian ini melibatkan 6 orang karyawan pada rentang usia 25-45 tahun dan memiliki anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan mengalami stres disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor organisasional, faktor lingkungan, dan faktor individual. Pada faktor organisasional, sumber stres yang berasal dari ketidakjelasan peran, kepemimpinan organisasi, bekerja lembur, relasi, tidak adanya jenjang karir, kurangnya pelatihan, kurangnya gaji dan bonus, suhu ruangan, dan juga kondisi ruang kerja yang kubikel. Pada faktor lingkungan, sumber stres berasal dari adanya pandemi Covid-19 yang tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaannya namun juga kehidupan sehari-hari. Pada faktor individual, sumber stres berasal dari tidak dapatnya bersosialisasi, tuntutan keluarga, hambatan dalam mengurus keluarga, dan riwayat penyakit. Meskipun karyawan mengalami sumber stres tersebut, namun karyawan memiliki kemampuan untuk mengelola stresnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan melakukan manajemen stres dengan cara membuat skala prioritas pekerjaan, mengelola waktu antara pekerjaan dan keluarga, meluangkan waktu untuk beristirahat, melakukan relaksasi, menonton film komedi dan bermain bersama keluarga, berkeluh kesah kepada teman dan keluarga, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengatur pekerjaan. Dengan melakukan manajemen stres, karyawan telah mencapai kondisi kesejahteraan, sehingga menghasilkan kesehatan mental yang baik, bekerja dengan produktif, dan meningkatkan keberfungsian sosialnya.

PT. X is one of the largest companies in Indonesia engaged in real estate, located in Jakarta. As a real estate company, there are various factors that can trigger employee stress. This study discusses the sources of stress and stress management by employees of PT. X in achieving employee well-being. This research was conducted during the COVID-19 pandemic in 2021 and used a qualitative approach with a descriptive type of research by conducting online interviews. This study involved 6 employees in the age range of 25-45 years and have children. The results showed that employees experience stress caused by 3 factors: organizational factors, environmental factors, and individual factors. On organizational factors, the source of stress comes from unclear roles, organizational leadership, working overtime, relationships, no career path, lack of training, lack of salary and bonuses, room temperature, and also cubicle working conditions. On environmental factors, the source of stress comes from the Covid-19 pandemic which not only affects his work but also daily life. On individual factors, the source of stress comes from the inability to socialize with coworkers, family demands, obstacles in taking care of the family, and a history of illness. Even though employees experience the source of stress, employees have the ability to manage stress. The results showed that employees carried out stress management by making work priorities, managing time between work and family, taking time to rest, relaxing, watching comedy films and playing with family, complaining to friends and family, exercising, eating nutritious food, and organize work. By performing stress management, employees have achieved a state of well-being, resulting in good mental health, working productively, and improving their social functioning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Dinarwati
"Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. X yang mengalami peningkatan tuntutan pekerjaan dan kemampuan kerja untuk berhasil memenuhi tugas di tengah upaya perusahaan mencapai kinerja keuangan yang berdampak pada kesejahteraan karyawan. Meningkatnya tuntutan pekerjaan berasosiasi dengan menurunnya kesejahteraan karyawan. Pada saat yang bersamaan, efikasi diri okupasional yang dimiliki oleh karyawan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan. Penelitian ini terdiri dari dua studi. Studi satu bertujuan untuk menganalisis pengaruh tuntutan pekerjaan dan efikasi diri okupasional terhadap kesejahteraan karyawan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional menggunakan survei, dengan kriteria partisipan yang telah bekerja minimal selama 1 tahun dan diperoleh jumlah responden sebanyak 100 orang. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menggunakan metode stepwise pada SPSS versi 26, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tuntutan pekerjaan yang negatif dan signifikan terhadap kesejahteraan karyawan (β = -0.478, p<0.01), serta terdapat pengaruh efikasi diri okupasional yang positif dan signifikan terhadap kesejahteraan karyawan di PT. X (β = 0.413, p<0.01). Selanjutnya, pada studi dua dilakukan intervensi dengan tujuan untuk mengurangi beban kerja mental sebagai salah satu dimensi penting dari tuntutan pekerjaan. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan manajemen stres kepada 10 partisipan survei yang memiliki skor kesejahteraan yang rendah dan tuntutan pekerjaan yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis evaluasi pembelajaran menggunakan Paired Sample T-Test, diketahui bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata pengetahuan karyawan yang signifikan terhadap beban kerja mental dan manajemen stres, saat sebelum intervensi (M = 2.7, SD = 1.42) dibandingkan setelah intervensi (M = 7.7, SD = 1.94), t(9) = -6.578, p<0.05, d = 0.3 mengindikasikan bahwa intervensi yang dilakukan oleh peneliti memiliki efek yang kecil.

This research was conducted on PT. X employees who experienced an increase in job demands and work ability to successfully fulfill their duties amidst the company's efforts to achieve financial performance, which has an impact on employee well-being. Increased job demands are associated with decreased employee well-being. At the same time, occupational self-efficacy possessed by employees can improve employee well-being. This research consists of two studies. The first study aims to analyze the effect of job demands and occupational self-efficacy on employee well-being. The research method used in this study is a correlational method using a survey with the criteria of participants having worked for at least 1 year and obtaining a total of 100 respondents. Based on the results of multiple regression analysis using the stepwise method in SPSS version 26, it is concluded that there is a negative and significant effect of job demands on employee well-being (β = -0.478, p<0.01), and there is a positive and significant effect of occupational self-efficacy on employee well-being at PT. X (β = 0.413, p<0.01). Furthermore, in the second study an intervention was carried out with the aim to reduce mental workload as an important dimension of job demands. The intervention was stress management training for 10 survey participants who had low well-being scores and high job demands. Based on the results of the learning evaluation analysis using the Paired Sample T-Test, it is known that there is a difference in the average score of employees' perceptions of mental workload and stress management, before the intervention (M = 2.7, SD = 1.42) compared to after the intervention (M = 7.7, SD = 1.94), t(9) = -6.578, p<0.05, d = 0.3 This indicates that the intervention carried out by the researcher had a small effect."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra Fadilla
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan atasan dan tempat kerja terhadap well-being karyawan perusahaan startup di Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden secara daring maupun luring. Alat ukur yang digunakan adalah 19 indikator dari penelitian Jang (2009). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability dengan purposive sampling, dengan syarat responden harus merupakan karyawan pada perusahaan startup yang memiliki kebijakan fleksibilitas dalam penjadwalan kerja. Setelah menyebarkan kuesioner selama 2 bulan didapatkan sebanyak 228 kuesioner namun hanya 224 kuesioner yang bisa di olah di tahap selanjutnya. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program Lisrel 8.8 diketahui bahwa dukungan atasan serta dukungan dari tempat kerja tidak dapat secara langsung memengaruhi well-being karyawan. Diperlukan adanya kebijakan baik berupa formal atau informal dari perusahaan yang dapat mendukung jalannya fleksibilitas penjadwalan kerja. Sehingga bagi karyawan yang menjalankan fleksibilitas tersebut merasa dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan mereka. Dan pada akhirnya well-being karyawan dapat terpenuhi dengan baik. Selain hubungan mediasi, pada penelitian ini juga menguji hubungan satu-per-satu antar varibel, dan hasil uji untuk semua hipotesis dinyatakan positif signifikan atau dengan kata lain semua hipotesis diterima.

ABSTRACT
The aim of this study is to examine the effect of supervisory and workplace support on employee well-being at start-up companies in Indonesia. This study uses quantitative methods with a questionnaire. Questionnaires were distributed by offline and online. We use 19 indicators by Jang (2009) as a measuring instrument. The sample selection method is non-probability with purposive sampling. It specifically selected employees of start-up companies that have implemented flexible work schedule thus obtaining 228 respondents. After data cleaning, there are 224 questionnaires could be processed further with structural equation modelling (SEM) by using the Lisrel 8.80. The finding shows that supervisory and workplace support implementation would not directly effect employee well-being. They need formal or informal policies written by the company to support the flexibility of work schedule. If flexible work schedule is implemented properly, work-life balance could be enhanced. Employees who can balance their work and life will experience a significant increase in employee well-being. In addition, besides the mediation effect, this study also found the effect each relationship between variables, and results for all hypotheses were stated to be significantly positive."
2019
T54482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Aldita Ramadhanty
"

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam dunia korporasi karena setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki tujuan untuk dicapai bersama. Tujuan organisasi dapat tercapai apabila kebutuhan pekerja terpenuhi melalui pengelolaan SDM yang baik, yang secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan sosial para pekerjanya. Skripsi ini membahas mengenai penerapan 4 (empat) kegiatan utama Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), yakni acquisition, development, reward and motivation, dan maintenance and departure of an organisation’s human resources sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pekerja agar dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja PT. PELITA INDONESIA DJAYA CORPORATION (PIDC). Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan penelitian kualitatif-deskriptif agar dapat mendeskripsikan penerapan kegiatan tersebut secara mendalam. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam penerapannya, PT. PIDC melakukan beberapa upaya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan karyawannya melalui kegiatan-kegiatan MSDM, meskipun belum optimal karena terdapat berbagai hambatan dalam prosesnya.

 


Human Resources (HR) is an important element that must be considered in the corporate world because every company or organization must have a goal to make together. Organizational goals will achieved if the needs of workers are met, so companies that can manage their human resources well, both directly and indirectly will increase the social welfare of workers. This thesis discusses applying 4 (four) main activities of Human Resource Management (HRM), namely acquisition, development, reward and motivation, and maintenance and departure of an organization's human resources to meet the needs of workers to improve worker welfare PT. PELITA INDONESIA DJAYA CORPORATION (PIDC). This study uses qualitative descriptive research types and approaches to describe apply these activities in-depth. The results of this study is, that in its application, PT. PIDC made several efforts to improve the welfare of its employees through HR activities, although it was not optimal due to various obstacles in the process.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bavner Donaldo
"Pentingnya layanan customer service dalam menentukan kepuasan pelanggan telah menjadi salah satu indikator penting bagi online marketplace di Indonesia, yang mengalami pertumbuhan besar di masa pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah employee well-being mempengaruhi kinerja dari customer service, termasuk dengan peran employee voice behavior dalam memediasi hubungan tersebut. Analisis dalam studi ini dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) dari 239 customer service pada online marketplace di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan oleh psychological well-being terhadap job performance. Penelitian juga menunjukkan adanya peran mediasi dari setiap variabel employee well-being terhadap employee voice behavior, kecuali pada pengaruh psychological well-being terhadap promotive voice. Hasil dari penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya literatur mengenai kajian hubungan employee well-being, employee voice behavior dan job performance, yang masih sangat sedikit pada wilayah Timur; serta berkontribusi dalam mengisi research gap dengan penggunaan promotive voice dan prohibitive voice. Dalam penelitian ini, pengukuran job performance yang dilakukan menurut persepsi responden dan pelaksanaan penelitian yang bersifat cross-sectional research, yang satu dari beberapa keterbatasan penelitian ini.

Customer service's significance in determining customer happiness has become one of the key indicators for online marketplaces in Indonesia, which has experienced a phenomenal growth during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study is to see how employee well-being affects customer service personnel performance along with the mediating effect of employee voice behavior. The analysis was examined using the Structural Equation Modeling (SEM) approach from 239 customer services from online marketplace in Indonesia. The findings revealed that psychological well-being had a favorable and significant influence on job performance. Except for the effect of psychological well-being on promotive voice, the study also demonstrates that each employee well-being component has a mediating role on employee voice behavior. The findings of this study contribute to the growing body of literature on the relationship between employee well-being, employee voice behavior, and job performance, which is still scarce in the Eastern, as well as to filling a research gap by employing both promotive and prohibitive voice behavior. Some of the limitations of this study include the measuring of job performance based on respondents' perceptions and the use of cross-sectional research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Nur Azelia
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan di industri properti dan real estat yang terdaftar dan tidak terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan periode 2009-2019. Penelitian ini menggunakan net trade cycle sebagai proksi manajemen modal kerja dan net profit margin, return on assets, dan total assets turnover sebagai proksi profitabilitas. Dengan melakukan analisis dengan metode data panel, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Penulis menemukan bahwa perusahaan yang terdaftar dalam ISSI cenderung memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi. Secara lebih lanjut, ditemukan perbedaan pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan yang terdaftar dalam ISSI dan Non-ISSI. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan harus melakukan kalibrasi berkelanjutan dan menetapkan berbagai alternatif pilihan dalam menentukan modal kerja yang optimal untuk meningkatkan profitabilitasnya.

This study aims to identify the effect of working capital management and liquidity on the profitability of companies in the property and real estate industry that listed and unlisted in the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) for the 2009-2019 period. This study uses the net trade cycle as a proxy for working capital management and net profit margin, return on assets, and total assets turnover as proxies for profitability. By analyzing the panel data method, this study shows that there is a significant effect of working capital management on company profitability. The author finds that companies listed on ISSI tend to have a higher level of profitability. Furthermore, it is found that there are differences in the effect of working capital management on the profitability of companies that listed and unlisted in the ISSI. This indicates that the company must carry out continuous calibration and determine various alternative options in determining the optimal working capital to increase its profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Gamaria Fatimah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived supervisory support terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being dengan mediasi work-life balance pada generasi Milenial yang bekerja di industri IT khususnya di Pulau Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dan menyebarkan kuesioner untuk pengumpulan data primer. Penelitian ini melibatkan 275 responden yang merupakan tenaga kerja yang tergabung dalam generasi milenial (lahir antara 1980-2000). Teknik analisis data yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived supervisory support memiliki pengaruh positif terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being. Work-life balance juga ditemukan memediasi hubungan antara perceived supervisory support terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being.

This study aims to determine the effect of perceived supervisor support on three components of employee well-being, namely life well-being, workplace well-being, and psychological well-being, by mediating work-life balance in Millennials. They work in the IT industry, especially in Java. This research is quantitative research using a cross-sectional method and distributing questionnaires for primary data collection. This research involved 275 respondents who are members of the millennial generation (born between 1980-2000). The data analysis technique used is structural equation modeling (SEM). The study results show that perceived supervisor support positively influences the three components of employee well-being, namely life well-being, workplace well-being, and psychological well-being. Work-life balance was also found to mediate the relationship between perceived supervisor support and the three components of employee well-being: life well-being, workplace well-being, and psychological well-being."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryn Nabiela
"Tenaga kesehatan mengalami tingkat stres dan kelelahan yang tinggi, yang dapat berdampak negatif terhadap well-being dan bagaimana mereka memberikan pelayanan kepada pasien. Organizational justice terbukti menjadi prediktor well-being tenaga kesehatan. Sebaliknya, hubungan antara workplace spirituality dan well-being tenaga kesehatan belum diteliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara workplace spirituality, organizational justice dan well-being tenaga kesehatan, serta untuk menentukan apakah employee engagement berperan sebagai mediator dalam hubungan ini. Sebuah survei cross-sectional dilakukan dengan sampel tenaga kesehatan dari sebuah rumah sakit di Jakarta. Pertanyaan mengenai organizational justice, workplace spirituality, employee engagement, dan well-being diberikan. Structural Equation Model digunakan untuk menguji model mediasi yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational justice berhubungan secara signifikan dan positif terhadap well-being tenaga kesehatan, sedangkan workplace spirituality tidak berhubungan secara signifikan. Selanjutnya, employee engagement memediasi hubungan antara spiritualitas tempat kerja, keadilan organisasi dan well-being, sehingga dampak positif lebih besar untuk tenaga kesehatan dengan tingkat engagement yang tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa intervensi yang ditujukan untuk meningkatkan organizational justice secara tidak langsung dapat meningkatkan well-being tenaga Kesehatan dengan meningkatkan employee engagement. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji generalisasi dari temuan ini dan untuk mengeksplorasi potensi intervensi untuk meningkatkan keadilan organisasi dalam pengaturan kesehatan.

Healthcare workers (HCWs) experience high levels of stress and burnout, which can negatively impact their wellbeing and patient care. Organizational justice has been shown to be a predictor of HCW wellbeing. In contrast, the relationship between workplace spirituality and HCW wellbeing is less clear. The purpose of this study was to examine the relationship between workplace spirituality, organizational justice and HCW wellbeing, and to determine whether employee engagement act as mediator in this relationship. A cross-sectional survey was conducted with a sample of HCWs from a hospital in Jakarta. Measures of organizational justice, workplace spirituality, employee engagement, and wellbeing were administered. Structural equation modeling was used to test the proposed mediation model. Results indicated that organizational justice was significantly and positively related to HCW wellbeing, while workplace spirituality was not significantly related. Furthermore, employee engagement mediated the relationship between workplace spirituality, organizational justice, and wellbeing, such that the positive relationship was stronger for HCWs with high levels of employee engagement. These findings suggest that interventions aimed at improving organizational justice may indirectly improve HCW well-being by increasing employee engagement. Further research is needed to test the generalizability of these findings and to explore potential interventions for improving organizational justice in healthcare settings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Caesara Ekhananda
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh empat tipe employee well-being berdasarkan model circumplex, yaitu work engagement, job satisfaction, burnout, dan workaholism, terhadap turnover intention. Penelitian ini juga melihat peran moderasi dari religiosity terhadap pengaruh work engagement dan turnover intention. Fokus penelitian ini adalah karyawan generasi Y di perusahaan swasta, karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa karyawan generasi Y memiliki kecenderungan untuk memiliki turnover intention yang tinggi. Penelitian dilakukan kepada karyawan generasi Y perusahaan swasta di Jakarta. Analisa data menggunakan Structural Equation Model pada AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job satisfaction memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan kepada turnover intention, dan burnout serta workaholism memiliki pengaruh yang positif dan signifikan kepada turnover intention. Namun, tidak ditemukan pengaruh work engagement terhadap turnover intention serta peran moderasi religiosity pada pengrauh work engagement terhadap turnover intention. Sehingga, organisasi perlu memperhatikan kesejahteraan karyawannya dan melakukan tindakan untuk meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi burnout yang dialami karyawan dan menghindarkan karyawan dari menjadi workaholik untuk mengurangi kemungkinan turnover intention.


The purpose of this thesis is to study the effect of the four types of employee well-being based on circumplex model: work engagement, job satisfaction, burnout, and workaholism, to turnover intention. This study also explores the moderating role of religiosity to work engagement and turnover intention relationship. The focus of this study is on generation Y employees in the private sector, as previous studies showed that due to their characteristics, generation Y employees are prone to high turnover intention. The study was conducted on generation Y employees from private sector companies in Jakarta. The data were analyzed using Structural Equation Model on AMOS. The results showed that job satisfaction negatively and significantly affected turnover intention. However, burnout and workaholism positively and significantly influenced turnover intention. However, there was no significant effect found on work engagement to turnover intention and the moderating role of religiosity. It implied that organizations should concern about their employees well-being and ensure their employees satisfaction, lessen employees burnout and avoid the employees to become workaholics to minimize the turnover intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ikhsan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat dukungan sosial terhadap tingkat well-being pekerja di bidang industri kreatif digital. Penelitian sebelumnya cenderung melihat faktor individual dan organisasional sebagai faktor yang berkontribusi terhadap tingkat well-being pekerja. Dalam rangka memperkaya studi-studi sebelumnya, penelitian ini berusaha menjelaskan well-being pekerja melalui dukungan sosial yang dimiliki pekerja, khususnya keluarga, atasan dan rekan kerja. Dukungan sosial diyakini dapat memberikan sumberdaya yang dapat membentuk dan meningkatkan fungsi dalam bekerja, sehingga semakin tinggi dukungan sosial yang diterima maka semakin tinggi well-being yang dirasakan oleh pekerja dan sebaliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data diperoleh melalui survei kepada 130 pekerja kreatif digital di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja kreatif digital memiliki tingkat well-being dan dukungan sosial yang cenderung rendah. Dukungan sosial yang bersumber dari keluarga, atasan dan rekan kerja terbukti berhubungan dengan tingkat well-being pekerja. Selain itu, didapatkan hasil dukungan sosial yang bersumber dari atasan dengan bentuk dukungan appraisal sebagai variabel yang paling berhubungan dengan well-being pekerja di bidang industri kreatif digital.

ABSTRACT
This study explains the effect of social support level to creative digital worker well-being. Previous studies found that individual internal and organizational as factors that contribute to level of worker well-being. To enrich previous studies, This study seeks to explain worker well-being through social supports, especially from family, supervisor and co-workers. Social support is believed to provide resources that can form and improve functionality in work, so the higher the social support is received then the higher the well-being perceived by workers and vice versa. This study uses quantitative approaches with data collection techniques obtained through surveys to 130 creative digital worker in Jakarta. The results show that creative digital worker have a low level of well-being and social support. Social support from family, supervisor and co-workers is positively correlated with workers well-being. This research also found that social support from supervisor and appraisal support as the most associated variabel with worker well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>