Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Rika Anggi Fitria
"Pariwisata merupakan salah satu tonggak perekonomian negara yang dimana sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Hal tersebut menyebabkan destinasi wisata harus mampu memilih strategi yang tepat untuk meningkatkan niat berkunjung wisatawan, salah satunya dengan menumbuhkan online brand experience melalui media sosial. Nihi Sumba merupakan salah satu destinasi wisata yang menggunakan sosial media dalam menciptakan pengalaman secara online. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh online brand experience terhadap niat berkunjung wisatawan di Nihi Sumba, NTT melalui brand credibility studi pada followers official instagram @nihi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 110 followers instagram @nihi menggunakan teknik non probability sampling berupa purposive. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi dan Sobel Test untuk melihat pengaruh antar variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara online brand experience terhadap niat berkunjung wisatawan di Nihi Sumba, NTT melalui mediasi brand credibility. Penelitian ini menunjukkan bahwa online brand experience yang tercipta saat menavigasi official instagram @nihi dapat membentuk brand credibility sehingga mampu menimbulkan niat berkunjung langsung ke Nihi Sumba, NTT.

Tourism is one of the pillars of the country's economy, which is in line with the increase tourist visits. This causes tourist destinations to choose the right strategy to increase tourist visiting intentions, one of which is growing online brand experiences through social media. This study was conducted to analyze the effect of online brand experience on visit intention in Nihi Sumba, NTT through brand credibility study of followers instagram @nihi. This study uses a quantitative approach, an explanatory type of research, by distributing questionnaires to 110 followers official instagram @nihi using non-probability sampling techniques in the form of a purposive method. The data analysis technique used is the regression analysis and Sobel Test to see the influence between variables both directly and indirectly. The result showed that there was an influence between online brand experience on visit intention in Nihi Sumba, NTT through brand credibility. This study shows that the online brand experience created when the followers navigating the official instagram @nihi can form brand credibility, so that can generate to visit intention to Nihi Sumba, NTT. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edeline Patricia Lase
"Official destination website (ODW) merupakan salah satu media digital tourism marketing untuk mempromosikan destinasi pariwisata tertentu dengan memberikan pengalaman yang berkesan secara daring kepada pengunjung ODW. Penelitian ini menganalisis pengaruh perceived quality official destination website (ODW) terhadap intention to visit destinasi pariwisata melalui moderasi online destination brand experience (ODBE). Penelitian ini dilakukan terhadap individu yang berdomisili di Jabodetabek yang pernah menggunakan ODW Wakatobi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan mengambil data dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui Google Form terhadap 150 responden. Untuk menganalisis data, Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) melalui perangkat lunak SmartPLS 3 digunakan sebagai teknik analisis data penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap pengaruh yang signifikan antara perceived quality official destination website (ODW) terhadap intention to visit melalui moderasi online destination brand experience (ODBE) pada Wakatobi.

The official destination website (ODW) serves as one of the digital tourism marketing platforms aimed at promoting specific tourist destinations by providing a memorable online experience for ODW visitors. This research analyzes the influence of perceived quality official destination website (ODW) on intention to visit travel destination through the moderation of online destination brand experience (ODBE). The study focuses on individuals residing in Jabodetabek who have previously used the ODW Wakatobi. Employing a quantitative research approach, data were gathered through the distribution of online questionnaires via Google Form to 150 respondents. To analyze the data, Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) was employed using the SmartPLS 3 software as the data analysis technique. The results of this research demonstrate a significant influence of perceived quality official destination website (ODW) on intention to visit, moderated by the online destination brand Experience (ODBE) in the context of Wakatobi."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Dwi Kusumawardhani
"Dengan semakin berkembangnya teknologi dan internet, berdampak pada strategi pemasaran online pada brand fashion. Levi’s Indonesia melakukan promosi sekaligus membangun hubungan yang lebih langsung dengan konsumennya (keterikatan) melalui Instagram Levi’s Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh customer participation terhadap brand loyalty melalui customer-brand engagement pada konsumen brand Levi’s yang mengikuti Instagram Levi’s Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui online questionnaire dengan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif yang terdapat dalam model struktural dengan efek mediasi parsial yang dihasilkan yaitu complementary. Penelitian ini merekomendasikan agar brand fashion Levi’s dapat mewadahi preferensi konsumen dalam berekspresi melalui produk yang ditawarkannya, menyediakan konten yang menarik di media sosialnya, menangani masukan konsumen dengan baik, membangun keterikatannya melalui kesan positif dan pelayanan yang telah dibangun, serta mengelola keterlibatan konsumen dalam halaman media sosial.

The development of technology and internet, has impacted fashion brands on their online strategy marketing. Levi's Indonesia does promotions while at the same time building a more direct relationship with its consumers (engagement) through Instagram Levi's Indonesia. This study aims to analyze the influence of customer participation on brand loyalty through customer-brand engagement with Levi's brand consumers who follow Instagram Levi's Indonesia. This study method uses a quantitative approach by conducting a survey using a purposive technique. The study showed there are positive influences in the structural model with the resulting partial mediating effect namely complementary. This study recommends that the Levi's fashion brand can accommodate consumer preferences in expression through the products it offers, provide interesting content on its social media, handle consumer input well, build engagement through positive impressions and services that have been built, and manage consumer engagement on social media pages."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velly Priliana
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu dengan jumlah mencapai 87,18 % dari populasi 232,4 juta jiwa pada tahun 2018. Tahun 2015, Indonesia menduduki peringat pertama terhadap interaksi mengenai halal lifestyle, ini menjadi potensi yang baik guna meningkatkan perkembangan wisata halal di Indonesia. Era digital telah menjadi bagian penting dalam perkembangan pariwisata halal karena saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada 2018, pengguna internet di Indonesia sekitar 64,8 % dan alasan utama dari penggunaan internet adalah untuk melakukan komunikasi. Social Media sebagai platform yang paling banyak dipilih untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat wisatawan muslim pada destinasi wisata halal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis SEM yang diolah melalui Lisrel. Survei dilakukan terhadap 304 responden. Adapun variable exogen yang digunakan yaitu Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, dan Sharia Compliance in Destination, sedangkan variable endogen yang digunakan yaitu Attitude Towards Destination dan Intention to Visit.
Hasil yang didapatkan, social media marketing dan sharia compliance in destination memiliki hubungan yang positif pada attitude, dan attitude berpengaruh signifikan terhadap intention, sedangkan sharia compliance in social media marketing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude.
Berdasarkan hasil tersebut, banyak faktor yang menyebabkan keapatuhan pemasaran media sosial terhadap aturan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap wisatawan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan pemasaran media sosial yang membahas tentang wisata halal secara khusus.

Indonesia is a country with the largest Muslim population, with a number reaching 87.18% of the population of 232.4 million people in 2018. In 2015, Indonesia was the first warning of interactions regarding halal lifestyle, this has a good potential to increase the development of halal tourism in Indonesia. The digital age has become an important part in the development of halal tourism because it has now entered the era of the industrial revolution 4.0. In 2018, internet users in Indonesia are around 64.8% and the main reason for using the internet is to communicate. Social Media as the most chosen platform for communication. This study aims to determine the effect of social media marketing on Muslim tourist interest in halal tourist destinations.
This research uses a quantitative approach with SEM analysis which is processed through Lisrel. The survey was conducted on 304 respondents. The exogenous variables used are Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, and Sharia Compliance in Destination, while the endogenous variables used are Attitude Towards Destination and Intention to Visit.
The results obtained, social media marketing and sharia compliance in destination have a positive relationship on attitude, and attitude has a significant effect on intention, while sharia compliance in social media marketing has no significant effect on attitude.
Based on these results, many factors that cause social media complicity with sharia rules are not significant to tourist attitudes. The way to do this is to develop social media that specifically addresses halal tourism."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Alifah Febrianti
"Perusahaan sebagai pemilik brand semakin sulit dalam menawarkan produk dan pengalaman yang berbeda kepada konsumen setiap harinya, namun di sisi lain dibutuhkan investasi yang besar dalam melakukan kegiatan untuk membangun brand. Sehingga perusahaan perlu membangun hubungan antara brand dan konsumen. Sehingga perusahaan perlu mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan hubungan dengan konsumen sesuai dengan perkembangan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand involvement, online brand experience, dan self-brand image congruency terhadap online customer brand engagement dan online customer brand engagement terhadap electronic word of mouth melalui satisfaction dan brand love. Penelitian ini juga mengukur pengaruh langsung antar variabel penelitian di dalam model penelitian. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei dan menyebarkan kuesioner kepada 182 pengikut media sosial resmi objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand involvement, online brand experience, dan self-brand image congruency memiliki pengaruh positif terhadap online customer brand engagement. Selain itu, online customer brand engagement memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction dan brand love. Selain itu satisfaction dan brand love memiliki pengaruh positif terhadap electronic-word of mouth serta brand love menjadi mediator yang paling efektif terhadap online customer brand engagement dan electronic-word of mouth dibandingkan satisfaction.

Companies as brand owners find it increasingly difficult to offer different products and experiences each day, but on the other hand, a large investment is needed in carrying out activities to build a brand. So companies need to build relationships between brands and consumers. Companies need to develop more effective strategies in improving relationships with consumers in accordance with technological developments. This study aims to analyze the effect of brand involvement, online brand experience, and self-brand image congruency on online customer brand engagement and the effect of online brand interactions on brand satisfaction and love. Accordingly, the study measures the direct effect of the interplay variables pertaining to the research models. The study uses a quantitative approach by employing survey and delivering questionnaires to 182 official social media of the object. The results of this study reveal that brand involvement, online brand experience, and self-brand image congruence have a positive effect on online customer brand engagement. In addition, online customer brand engagement has a positive effect on satisfaction and brand love. In addition, satisfaction and brand love have positive effects on electronic-word of mouth and brand love is the most effective mediator for online brand customer engagement and electronic-word of mouth compared to satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levana Theophilia Pattipeilohy
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepercayaan pada social media influencers terhadap keputusan untuk melakukan kunjungan turisme ke Indonesia. Hubungan ini juga dimoderasi oleh budaya bangsa yang berfokus pada budaya individualistik dan kolektivistik. Penelitian ini menggunnakan metode eksperimental untuk menguji hipotesis-hipotesis, yang mengumpulkan 149 responden dari Indonesia dan Belanda untuk data makalah ini. Berdasarkan temuan makalah ini, penelitian ini menolak hipotesis-hipotesis tersebut, yang berarti kepercayaan pada pengaruh media sosial dan budaya bangsa tidak signifikan dan tidak dapat dibuktikan untuk memengaruhi keputusan untuk melakukan kunjungan turisme. Makalah ini menambah pengetahuan dalam literatur pemasaran digital dan media sosial, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Penelitian ini dapat membantu para manajer di Indonesia dalam mengiklankan destinasi pariwisata untuk mengumpulkan lebih banyak calon pelanggan. Masih ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yang terutama terkait dengan survei, seperti responden sebagian besar berasal dari Indonesia yang menciptakan ketidakseimbangan dalam data.

The purpose of this study is to examine the effect of trust in social media influencers on the decision to travel to Indonesia. The relationship is also moderated by the nation’s culture which focuses on individualist and collectivist cultures. An experimental study was developed to test the hypotheses, which gathered 149 survey respondents from Indonesia and The Netherlands for the data. Based on the findings, the study rejects the hypotheses, which means trust in social media influencers and the nation’s culture are insignificant and does not affect the decision to travel. This paper adds knowledge to digital marketing and social media literature, however further research is still needed. This study could help managers in Indonesia advertise the tourist destination to gather more potential customers. There are still some limitations in this study, which are mainly related to the survey, such as the respondents are mostly from Indonesia which creates an imbalance in the data.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Darmashanti
"Pariwisata merupakan kebutuhan hidup manusia dimana manusia perlu berpergian keluar dari tempat tinggalnya. Hadirnya media sosial dan social media influencer orang yang berpengaruh di media sosial pada era digital ini telah mengubah metode pemasaran pariwisata menjadi lebih masif dan efektif. Penelitian ini membahas tentang unggahan Dorippu di media sosial yang bertema perjalanan wisata serta pengaruhnya terhadap minat pengikut Dorippu di media sosial untuk berwisata ke Jepang. Hal tersebut secara langsung menjadikan Dorippu sebagai agen promosi pariwisata Jepang melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah uji sampel melalui survei dengan tujuan untuk mengetahui respons pengikut terhadap unggahan Dorippu. Kunci keberhasilan promosi pariwisata Jepang terletak pada kekuatan personal brand Dorippu sehinga mampu mempengaruhi pengikutnya. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh pihak pemasar pariwisata Jepang untuk menerapkan metode pemasaran melalui media sosial dengan cara menjadikan Dorippu sebagai endorser. Penelitian ini menemukan bahwa kuatnya personal brand Dorippu berhasil memunculkan keinginan pengikutnya di media sosial untuk berwisata ke Jepang serta informasi yang disampaikan melalui unggahannya menjadi sumber informasi wisata Jepang yang dapat diandalkan oleh calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang.

Tourism is a necessity of human life that humans need to travel out of their homes. The presence of social media and social media influencers digital influential people in this digital era has changed the method of tourism marketing to become more massive and effective. This study discusses about Dorippu rsquo s post on social media that influence her followers to travel to Japan. It directly makes Dorippu a promotional agent of Japan tourism through social media. The research method is using sample test through survey with the aim to know the Dorippus followers response to Dorippus post. The success key of Japan tourism promotion lies in the strength of the Dorippus personal brand that has power to influence her followers. This opportunity is utilized by the Japan tourism marketers to apply marketing methods through social media by making Dorippu as an endorser. The research finds that Dorippus personal brand power has succeeded in raising the desire of her followers in social media to travel to Japan as well as the information conveyed through her post into a reliable source of Japanese tourist information by would be tourists who want to visit Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rufina Fitri Anjani
"Potensi penggunaan media sosial bagi desa wisata di era digitalisasi ini sangatlah besar. Mempertimbangkan besarnya potensi penggunaan tersebut, Kemenparekraf menghimbau para pengelola desa wisata untuk meningkatkan adaptasi mereka terhadap media sosial. Namun sangat disayangkan, realitasnya masih banyak pengelola desa wisata yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya hal tersebut. Terbukti dari total 40 desa wisata di Kabupaten Bogor saja, baru 19 yang diketahui telah memanfaatkan media sosial. Penyebabnya adalah masih banyak pengelola desa wisata yang resisten. Terlebih lagi, kebanyakan dari mereka juga belum meyakini betul manfaat dari pengadopsian media sosial. Jika masalah ini dibiarkan tanpa upaya penyelesaian, maka akan berdampak pada timbulnya berbagai risiko kerugian jangka panjang, seperti: terhambatnya keberlanjutan pembangunan desa wisata, hilangnya peluang untuk bertahan dan pulih dari kondisi krisis pasca Covid-19, tidak mampu berkontribusi maksimal terhadap PDB, serta kehilangan atensi calon pengunjung sebesar 70% dari kegiatan search dan share. Perlu disusun rekomendasi strategi yang dapat mempercepat proses pengadopsian media sosial, khususnya untuk desa-desa wisata di Kabupaten Bogor. Namun, sebelum rekomendasi strategi dapat disusun, perlu diketahui dahulu faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi pengelola desa wisata untuk mengadopsi media sosial serta bagaimana dampak penggunaannya. Untuk tujuan tersebut, dilaksanakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal embeddeed terhadap delapan desa wisata di Kabupaten Bogor yang terpilih sebagai unit analisis melalui penerapan teknik maximum variation. Model penelitian dibangun berdasarkan perspektif multi-teori guna memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengaruh tiap-tiap faktor adopsi sekaligus menjamin kredibilitas hasil penelitian. Secara khusus teori adopsi inovasi TOE digunakan sebagai kerangka kerja menyeluruh, sedangkan indikator di dalamnya dikembangkan melalui eksplorasi empat teori adopsi inovasi lainnya yaitu DOI, TAM, UTAUT, dan Institutional Theory. Pengolahan dan analisis data penelitian dilakukan melalui penerapan tiga tingkat pengodean yaitu terbuka, aksial, dan selektif, dengan bantuan computer-assisted qualitative data analysis software NVivo 12. Hasil studi memvalidasi perceived benefit, perceived risk, perceived compatibility, perceived ease of use, cost,top management support, member capability, financial and IT resources, competitive pressure, customer pressure, dan social influence sebagai faktor-faktor yang memengaruhi pengadopsian media sosial. Hasil studi lebih lanjut mengidentifikasi bahwa penggunaan media sosial tidak hanya memberikan dampak positif berupa manfaat, tetapi juga bisa membawa dampak negatif berupa risiko. Meski demikian, para pengelola desa wisata meyakini bahwa manfaat yang dapat diterima jauh lebih besar dan signifikan jika dibandingkan dengan risiko yang mungkin dihadapinya.

The potential use of social media for tourism villages in this digitalization era is extensive. Considering the magnitude of the potential use, the Ministry of Tourism and Creative Economy urges tourism village managers to improve their adaptation to social media. However, it is miserable that many tourism village managers are still unaware of this importance. The proof is from 40 tourism villages in Bogor Regency alone; only 19 are known to have used social media. The reason is that there are still many resistant tourism village managers. Moreover, most are also unsure of the benefits of adopting social media. Suppose this problem is left without any efforts to resolve it, it will have an impact on the emergence of various risks of long-term losses, such as delays in the sustainability of tourism village development, loss of opportunities to survive and recover from the post-Covid-19 crisis, unable to contribute optimally to GDP, and loss of attention of potential visitors by 70% from search and share activities. Therefore, it is necessary to formulate strategic recommendations to accelerate social media adoption, especially for tourism villages in Bogor Regency. However, before strategic recommendations can be drawn up, it is necessary to know what factors can influence tourism village managers to adopt social media and its impact. For this purpose, a qualitative study with an embedded single-case studies approach was carried out on eight selected tourism villages in Bogor Regency by applying the maximum variation technique. The research model is built based on a multi-theory perspective in order to provide a comprehensive understanding of the influence of each adoption factor while at the same time ensuring the credibility of the research results. In particular, the TOE framework was employed and complemented by four other innovation adoption theories: DOI, TAM, UTAUT, and Institutional Theory. Research data processing and analysis are carried out through the application of three coding levels: open, axial, and selective, with the help of computer-assisted qualitative data analysis software NVivo 12. The study results validate perceived benefits, perceived risk, perceived compatibility, perceived ease of use, cost, top management support, member capability, financial and IT resources, competitive pressure, customer pressure, and social influence as factors that influence the adoption of social media. The results of further studies identify that the use of social media not only has a positive impact in the form of benefits but can also have a negative impact in the form of risks. However, the tourism village managers believe that the benefits that can be received are more remarkable and significant when compared to the risks they may face."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Fanuela Henrik
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kredibilitas Sumber Influencer Media Sosial pada Akun Instagram Tasya Farasya terhadap Sikap Merek Kosmetik Make Over di JABODETABEK dan menentukan dimensi Kredibilitas Sumber yang memiliki pengaruh paling besar terhadap Sikap Merek. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan kuesioner berupa Google Form dan dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: (1) Wanita pengguna media sosial Instagram berusia 18-35 tahun yang berdomisili di JABODETABEK, (2) Mengetahui Influencer Media Sosial Tasya Farasya, (3) Mengetahui Merek kosmetik Make Over, (4) Pernah mengunjungi akun Instagram Tasya Farasya lebih dari satu kali, dan (5) Pernah melihat konten promosi Tasya Farasya dengan brand kosmetik Make Over di Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas social media influencer berpengaruh terhadap sikap konsumen terhadap merek, dimana dimensi trustworthiness merupakan dimensi yang paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap terhadap merek. Hasil penelitian merekomendasikan jika ingin mencari endorser lain, Make Over perlu memilih seseorang dengan kredibilitas yang baik, terutama seseorang yang dapat dipercaya.

This study aims to determine the effect of Social Media Influencer Source Credibility on Tasya Farasya's Instagram Account on Make Over Cosmetic Brand Attitudes in JABODETABEK and determine the Source Credibility dimension which has the greatest influence on Brand Attitude. The type of research used is explanatory with a quantitative approach, using a questionnaire in the form of Google Form and analyzed using multiple regression analysis. In taking the sample, the researcher used a non-probability sampling technique with a purposive sampling technique. The sample criteria in this study are: (1) Female Instagram social media users aged 18-35 years who live in JABODETABEK, (2) Knowing Tasya Farasya Social Media Influencers, (3) Knowing Make Over cosmetic brands, (4) Ever visited accounts Tasya Farasya's Instagram more than once, and (5) Ever seen Tasya Farasya's promotional content with the Make Over cosmetic brand on Instagram. The results show that the credibility of social media influencers has an effect on consumer attitudes towards brands, where the dimension of trustworthiness is the dimension that has the greatest influence on the formation of attitudes towards brands. The results of the study recommend that if you want to find another endorser, Make Over needs to choose someone with good credibility, especially someone who can be trusted."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zilla Rehuel Lanterani
"Consumer-based brand equity (CBBE) merupakan instrumen brand paling bernilai dari instrumen brand lainnya. Salah satu strategi pemasaran yang mampu meningkatkan CBBE adalah dengan social media marketing activities (SMMA) yang dapat dirasakan pengikutnya, atau perceived SMMA. Shopee Indonesia merupakan salah satu e- commerce yang mempunyai media sosial Instagram untuk memberi informasi terbaru dan berhubungan dengan konsumennya, khususnya di Jakarta yang penduduknya mempunyai angka melek media sosial hingga 99%. Perceived SMMA dapat menciptakan brand experience konsumen, serta nantinya brand experience mampu meningkatkan CBBE. Selain itu, co-creation dapat berperan sebagai moderasi antara hubungan perceived SMMA dan brand experience. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perceived SMMA terhadap CBBE melalui brand experience serta co-creation behaviour sebagai moderasi pada pengikut Instagram Shopee Indonesia di Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 211 responden yang diperoleh melalui online quiestionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived SMMA berpengaruh signifikan terhadap CBBE. Perceived SMMA juga berpengaruh signifikan terhadap brand experience. Selain itu, brand experience mempunyai pengaruh signifikan terhadap CBBE. Peran brand experience sebagai mediasi antara perceived SMMA dan CBBE mempunyai pengaruh signifikan. Namun, tidak ada pengaruh signifkan pada co- creation behaviour sebagai moderasi antara perceived SMMA dan CBBE.

Consumer-based brand equity (CBBE) is the most valuable brand instrument among the other brand instruments. One of the marketing strategies that can increase CBBE is social media marketing activities (SMMA) that can be perceived by its followers, or perceived SMMA. Shopee Indonesia is one of the e-commerce sites that has Instagram to provide the latest information and connect with its consumers, especially in Jakarta where the population has a social media literacy rate of up to 99%. Perceived SMMA can affect consumer’s brand experience, and also brand experience can increase CBBE. In addition, co-creation can be a moderator between the relationship between perceived SMMA and brand experience. This study aims to analyze the effect of perceived SMMA on CBBE through brand experience and co-creation behavior as a moderator from Shopee Indonesia's Instagram followers in Jakarta. The research method uses quantitative approach with purposive sampling technique on 211 respondents obtained through online questionnaires. The results showed that perceived SMMA had a significant effect on CBBE. Perceived SMMA also has a significant effect on brand experience. Futhermore, brand experience has a significant influence on CBBE. The role of brand experience as a mediation between perceived SMMA and CBBE has a significant effect. However, there is no significant effect on co-creation behavior as a moderator between perceived SMMA and CBBE."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>