Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firyal Fahirah Fadilah
"Pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai tantangan bagi individu maupun keluarga. Dalam menghadapi tantangan ataupun situasi sulit saat ini, resiliensi keluarga menjadi penting karena dapat membantu keluarga untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan yang dihadapi (Walsh, 2020). Parenting self-efficacy, sebagai faktor kognitif yang kerap memengaruhi pengasuhan dan kontrol orang tua terhadap anak, dapat memfasilitasi resiliensi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi parenting self-efficacy terhadap resiliensi keluarga selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini melibatkan 120 partisipan yang merupakan ibu dengan anak pertama usia toddler, berstatus menikah, dan tinggal di Indonesia. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa parenting self-efficacy memiliki kontribusi yang signifikan terhadap resiliensi keluarga. Dengan temuan ini, dapat diketahui bahwa intervensi terhadap parenting self-efficacy dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan resiliensi keluarga.

The COVID-19 pandemic poses various challenges for both individuals and families. In facing challenges or difficulties, family resilience becomes important as they can help families to adapt and overcome those challenges (Walsh, 2020). Parenting self-efficacy, as a cognitive factor that affects parenting and parents’ control over children, can facilitate family resilience. This study aims to examine the contribution of parenting self-efficacy to family resilience during the COVID-19 pandemic. This study involves 120 toddler’s mothers who are married and live in Indonesia. The results of simple linear regression analysis shows that parenting self-efficacy has a significant contribution to family resilience. With this finding, it can be known that intervention on parenting self-efficacy can be one of the ways to increase family resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Lisa Marsaulina
"Di masa pandemi ini, berbagai macam perubahan dan adaptasi dalam setiap aspek kehidupan memiliki dampak terhadap kesejahteran keluarga (Prime, Wade, & Browne, 2020). Dalam keadaan ini, resiliensi keluarga memiliki peran yang penting dalam membantu keluarga dalam melakukan adaptasi dan menghadapi situasi sulit (Walsh, 2016). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiliensi keluarga adalah mindful parenting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi mindful parenting terhadap resiliensi keluarga pada ibu dengan anak usia toddler selama masa pandemi COVID-19. Sebanyak 120 ibu yang memiliki anak pertama berusia toddler dan berdomisili di Indonesia menjadi pastisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner mindful parenting dan resiliensi keluarga secara daring. Mindful parenting diukur melalui Interpersonal Mindful Parenting Scale dari Duncan, et al. (2009) sedangkan resiliensi keluarga diukur menggunkaan Walsh Family Resilience Questionnaire dari Walsh (2016). Data dalam penelitian ini dianalisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi mindful parenting yang signifikan terhadap resiliensi keluarga. Sebanyak 19,3% variasi skor resiliensi keluarga dapat dijelaskan oleh skor mindful parenting.

During this COVID-19 pandemic, various changes and adaptations that occur in every aspect of life have an impact on family’s wellbeing (Prime, Wade, & Browne, 2020). In this situation, family resilience has an important role in helping families to adapt and overcome adverse situations (Walsh, 2016). One of the factors that can increase family resilience is mindful parenting. The aim of this research is to examine the contribution of mindful parenting toward family resilience among Toddler’s Mothers during COVID-19 Pandemic. Total of 120 mothers who have first child aged toddler and live in Indonesia were completed all questionnaires of mindful parenting and family resilience by online. Mindful parenting was measured by Interpersonal Mindful Parenting Scale (IM-P) (Duncan et al., 2009) while family resilience was measured by Walsh Family Resilience Questionnaire (Walsh, 2016). Data were analyzed with simple linear regression analysis. Results show that there is a significant contribution of mindful parenting on family resilience, where 19,3 % of family resilience’s variation score can be explained by mindful parenting’s variation score."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulya Diesa Maretha
"Pada masa pandemi COVID-19, berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan dapat berdampak terhadap kesejahteraan keluarga, termasuk di dalamnya adalah kepuasan pernikahan (Prime, Wade, & Browne, 2020). Di Indonesia, terdapat peningkatan angka konsultasi mengenai permasalahan dalam hubungan keluarga yang diterima oleh Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (2020). Kontribusi kepuasan pernikahan terhadap resiliensi keluarga menjadi hal yang penting untuk diteliti karena keluarga merupakan gabungan dari subsistem dan fungsi yang saling memengaruhi satu sama lain (Korja et al., 2016). Penelitian ini melibatkan 120 ibu menikah yang memiliki anak pertama berusia toddler. Variabel resiliensi keluarga diukur dengan menggunakan Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan variabel kepuasan pernikahan diukur dengan ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS Scale). Hasil analisis menggunakan regresi linear sederhana menunjukkan adanya kontribusi positif yang signifikan dari kepuasan pernikahan terhadap resiliensi keluarga. Selain itu, hasil analisis menggunakan Pearson Correlation juga menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara tingkat pendapatan keluarga dengan resiliensi keluarga dan kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu ibu dan keluarga memahami pentingnya peran kepuasan pernikahan pada ibu dengan anak usia toddler terhadap resiliensi keluarga

During the COVID-19 pandemic, there are several changes and challenges in different aspects of life that could impact the family’s wellbeing, including marital satisfaction (Prime, Wade, & Browne, 2020). In Indonesia, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (2020) found an increase in the amount of consultation that was related to family problem. The contribution of marital satisfaction to family resilience becomes a very important topic as a family consists of subsystems and functions that are mutually influencing (Korja et al., 2016). This study involves 120 married mothers whose first children are of toddlers-age. Family resilience is measured using Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) and marital satisfaction is measured using ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS Scale). Simple linear regression analysis shows a positive and significant contribution of marital satisfaction on family resilience. In addition to that, Pearson Correlation analysis also shows a positive and significant correlation between family and family resilience as well as marital satisfaction. These findings hopefully could bring awareness to mothers and their families regarding the importance of mothers’ marital satisfaction on family resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Syafira Dumbi
"COVID-19 memberikan tantangan pengasuhan baru bagi ibu bekerja yang memiliki anak usia sekolah dasar. Kondisi tersebut berdampak pada rendahnya keyakinan ibu dalam pengasuhan karena ibu merasa bahwa waktu dan tenaga yang dapat dialokasikan dalam pengasuhan tidak maksimal. Rendahnya keyakinan diri ibu dalam pengasuhan sebenarnya dapat diatasi melalui mindful parenting sebagai strategi pengasuhan baru yang fokus pada aspek interpersonal maupun intrapersonal ibu. Akan tetapi, penelitian yang melandasi hal tersebut masih sangat terbatas. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi mindful parenting terhadap parenting self-efficacy pada ibu bekerja yang memiliki anak usia sekolah dasar (N=306) menggunakan Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale dan Self-efficacy for Parenting Task Index. Uji analisis regresi dengan mengontrol variabel demografis yang berkaitan dengan pengalaman pengasuhan menunjukkan bahwa mindful parenting berkontribusi dalam memprediksi parenting self-efficacy. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan sekaligus menunjukkan bahwa intervensi untuk meningkatkan parenting selfefficacy dapat dilakukan melalui pelatihan implementasi mindful parenting.

COVID-19 becomes new challenge for working mothers with primary school-age children. This condition has an impact on the mother’s low efficacy in parenting because the time and energy that can be allocated in parenting is limited. Low parenting self-efficacy can actually be overcome through mindful parenting as a new parenting strategy which focus on interpersonal and intrapersonal aspect of mother. However, the research that underlies contribution of mindful parenting toward parenting self-efficacy is still very limited. Thus, this study aims to investigate the contribution of mindful parenting toward parenting self-efficacy in working mothers with primay school-age children (N=306) using Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale and Self-efficacy for Parenting Task Index. The multiple linear regression analysis test by controlling demographic variables showed that mindful parenting was contributes to predicting parenting self-efficacy. The result of this study can be used as the basis for further research and show that intervention to increase parenting self-efficacy able to be done through implementation of mindful parenting."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wahyu Utami
"ABSTRAK
Di negara-negara barat, bentuk keluarga yang umum ditemukan adalah keluarga
batih. Namun di Indonesia, masih banyak ditemukan keluarga dengan bentuk
keluarga besar. Keluarga batih maupun keluarga besar memiliki dampak positif
maupun negatif masing-masing pada parenting, termasuk pada parenting selfefficacy.
Parenting self-efficacy yang tinggi penting untuk dimiliki orang tua agar
bisa menjalankan tugasnya sebagai orang tua dengan optimal, terlebih bagi ibu
dengan anak toddler karena masa ini merupakan masa yang paling menatang bagi
parenting orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui parenting selfefficacy
ibu dengan anak toddler dalam keluarga batih dan keluarga besar, baik
secara keseluruhan maupun dari tiap domain pengukuran. Pengukuran parenting
self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index-
Toddler Scale (Coleman & Karraker, 1998). Partisipan penelitian berjumlah total
242 ibu dengan anak toddler yang terdiri dari 123 ibu dalam keluarga batih dan
119 ibu dalam keluarga besar. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara parenting self-efficacy ibu dengan anak toddler
dalam keluarga batih dan keluarga besar (t = 2,87, p < 0,05), di mana parenting
self-efficacy ibu dengan anak toddler dalam keluarga batih lebih tinggi secara
signifikan daripada ibu dengan anak toddler dalam keluarga besar.

ABSTRACT
Nuclear family is one form of family that is commonly found in the western
countries. On the other hand, Indonesia is one of the eastern countries that is
frequently found to have the extended family. Both the nuclear family and
extended family have their own impacts on parenting, including the parenting
self-efficacy. The high rate of parenting self-efficacy is considered important to be
adapted by parents so that they can perform their parental duties effectively. The
parenting self-efficacy in mothers with toddlers is considered more important
because this stage is supposed to be more challenging for parents. This study is
conducted to discover the parenting self-efficacy in mothers with toddlers in the
nuclear family and the extended family. It is conducted for each domain as well as
for the entire set of domains. Measurement of parenting self-efficacy in this study
used the self-efficacy parenting for task index toddler scale (Coleman & Karraker,
1998). This study involved 242 mothers with toddlers that consisting of 123
mothers in nuclear family and 119 mothers in extended family. The results of this
study show that there is a significant difference of parenting self-efficacy between
mothers with toddlers in nuclear family and mothers with toddlers in extended
family (t = 2,87, p < 0,05). The results show that the parenting self-efficacy of
mothers with toddlers in nuclear family is significantly higher than those of
mothers with toddlers in extended family."
2014
S54388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Ayu Karlina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting selfefficacy dan family functioning pada ibu dari toddler. Untuk mengukur parenting self-efficacy digunakan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index- Toddler Scale yang dikembangkan oleh Coleman (1998), sedangkan family functioning diukur melalui Family Assessment Devices version 3 yang dikembangkan oleh Epstein, dkk. (1983). Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dari toddler yang terikat dalam ikatan pernikahan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara parenting selfefficacy dan family functioning (r=-0.567, n=83, p< 0.01, two tail). Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi parenting self-efficacy pada ibu dari toddler, maka semakin tinggi pula family functioning yang ia miliki; begitu pula sebaliknya.

This study examined the relationship between parenting self-efficacy and family functioning among mothers of toddler. Parenting self efficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Tasks Index-Toddler Scale developed by Coleman (1998), whereas the family functioning was measured by Family Assessment Devices Version 3 developed by Epstein, Baldwin, and Bishop (1983). The participants of this study were 83 mothers of toddler who married.
The results of this study showed that there is a significant, negative relationship, between parenting self-efficacy and family functioning (r=-0.567, n=83, p< 0.01, two tail). It indicates that the higher parenting self-efficacy from mothers of toddler, the higher family functioning; and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranindra Anandita
"ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai parenting self efficacy pada ibu yang melakukan perkawinan campuran dan memiliki anak toddler. Pengukuran parenting self efficacy dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Self Efficacy for Parenting tasks Index – Toddler Scale (SEPTI-TS) dari Coleman (1998) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Jumlah partisipan dalam penelitian ini ialah sebanyak 41 orang dengan kriteria yaitu ibu Indonesia yang menikah dengan warga negara asing dan memiliki anak toddler (12-36 bulan). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar partisipan memiliki penilaian yang positif terhadap kemampuannya dalam menjalankan tugas parenting. Kemudian apabila dilihat berdasarkan domain yang ada pada alat ukur SEPTI-TS, diketahui bahwa partisipan memiliki skor rata-rata tertinggi pada domain teaching dan skor rata-rata terendah pada domain discipline


ABSTRACT

The study was conducted to gain the description about parenting self efficacy among mother who do mixed marriages who have a toddler; and want to know which domain has the highest and the lowest parenting self efficacy. Measurement of parenting selfefficacy performed quantitatively using Self Efficacy for Parenting Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) from Coleman (1998) that has been adapted into Bahasa Indonesia. The number of participants in this study is 41 Indonesian mothers who is married to foreign nationals and have a toddler (12-36 months). The results showed that most of the participants have positive evaluation of the ability to perform tasks of parenting. The result also showed that participants get the highest average score in the domain of teaching and lowest average scores on the domain discipline.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farraas Afiefah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas Islam dengan parenting self-efficacy pada ibu dari toddler. Pengukuran religiusitas Islam dilakukan dengan alat ukur The Revised - Muslim Religiosity-Personality Scale yang dibuat oleh Krauss (2011), sedangkan parenting self-efficacy diukur melalui Self-Efficacy Parenting for Tasks Index- Toddler Scale yang dibuat oleh Coleman (1998). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 69 ibu dari toddler yang beragama Islam dan merupakan warga negara Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas Islam dengan parenting self-efficacy (r=0,475; p=0,000; p<0,05). Artinya, semakin tinggi religiusitas Islam ibu, semakin tinggi pula parenting self-efficacy-nya; begitu pula sebaliknya. Kedua dimensi religiusitas ditemukan memiliki korelasi yang positif dengan parenting self-efficacy, namun korelasi antara religious personality dengan parenting self-efficacy ditemukan lebih kuat, karena religious personality mengukur tingkat penerapan agama Islam ke dalam ibadah serta perilaku sehari-hari. Religiusitas Islam juga ditemukan memiliki korelasi yang positif dengan semua domain parenting self-efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, religiusitas Islam ibu perlu ditingkatkan karena dapat memiliki dampak positif pada keyakinan ibu dalam melakukan parenting terhadap anaknya.

This study examined the relationship between Islamic religiosity and parenting self-efficacy among mothers of toddler. Islamic religiosity was measured by The Revised - Muslim Religiosity-Personality Inventory (Krauss, 2011), whereas the parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Task Index - Toddler Scale (Coleman, 1997). The respondents of this study were 69 Indonesian muslim mothers of toddler. The result of this study shows that there is a significant, positive relationship between Islamic religiosity and parenting self-efficacy (r=0,475; p=0,000; p<0,05). It indicates that the higher mothers` Islamic religiosity, the higher their parenting self-efficacy, and vice versa. Based on this study, both of the dimensions of Islamic religiosity is found to have a positive relationship with parenting self-efficacy, but the religious personality dimensions is found to have a stronger relationship with parenting self-efficacy, because religious personality measured participant`s application of Islam in their daily life. In this study, Islamic religiosity is found to have a positive relationship with every domain of parenting self-efficacy. Based on this result, mothers need to increase their Islamic religiosity, because it is found to have and association with their parenting self-efficacy, or their belief about their ability in parenting their children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Natasya Yustilira
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan interaksi ibu-anak toddler pada ibu dari keluarga miskin. Pengukuran interaksi ibu-anak menggunakan alat ukur Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO) (Roggman, Cook, Innocenti, Norman, Christiansen, dan Anderson, 2013). Pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index- Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF) (Van Rijen, Gasanova, Boonstra, dan Huijding, 2014). Partisipan penelitian ini berjumlah 71 pasang ibu dan anaknya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi ibu-anak dan parenting self-efficacy pada ibu dengan keluarga miskin (0.012 pada L.o.S 0.05 ). Domain terendah parenting self-efficacy adalah domain discipline, sedangkan domain tertingginya adalah domain nurturance. Domain terendah interaksi ibu-anak adalah domain teaching, sedangkan domain tertinggi adalah responsiveness.

This study is conducted to obtain the description between of parenting self-efficacy and mother-toddler interaction on poor family. Parenting self-efficacy measurement using Self-Efficacy Parenting for Tasks Index- Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF) (Van Rijen, Gasanova, Boonstra, dan Huijding, 2014). Mother-child measurement using Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO) (Roggman, Cook, Innocenti, Norman, Christiansen, dan Anderson, 2013). Total participants of this research were 71 couples mother and child in a toddler ages.
The result shows that there's significant relationship between parenting self-efficacy and mother-child interaction on mother in a poor family (0.012 pada L.o.S 0.05). The lowest parenting self-efficacy domain is discipline, meanwhile the highest is nurturance. The lowest mother-child interaction domain is teaching, and the highest is responsiveness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wigati Ambar Pertiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting self-efficacy dan konflik peran pada ibu bekerja dari toddler. Pengukuran parenting self-efficacy dilakukan dengan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) yang dikembangkan oleh Coleman (1998), sedangkan konflik peran diukur melalui Wave V Role Conflict Scale yang dikembangkan oleh Markle (1998). Partisipan dalam penelitian ini adalah 142 ibu bekerja dari toddler yang bekerja minimal selama 40 jam per minggunya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara parenting self-efficacy dan konflik peran (r= -0.390, n=142, p< 0.01, two tail). Artinya, semakin tinggi parenting self-efficacy ibu, semakin rendah konflik peran yang dialami, begitupun sebaliknya.

This study examined the relationship between parenting self-efficacy and role conflict among working mothers of toddler. Parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy Parenting for Tasks Index - Toddler Scale (SEPTI-TS) developed by Coleman (1998), whereas role conflict was measured by Wave V Role Conflict Scale developed by Markle (1998). The participants of this study were 142 working mothers of toddler who work at leat 40 hours per week.
The result of this study shows that there is a significant, negative relationship, between parenting self-efficacy and role conflict (r= -0.390, n=142, p< 0.01, two tail). It indicates that the higher mothers’ parenting self-efficacy, the lower their role conflict, and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>