Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hariyanto
"Kehadiran Sistem Teknologi Informasi (STI) sudah menjadi salah satu komponen dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam mengarungi jaman. Program organisasi dalam menyikapi era industri 4.0 mengakibatkan penggunaan STI menjadi sebuah keharusan, dengan tujuan untuk memudahkan segala proses yang berhubungan dengan kualitas layanan dalam penyelenggaraan tugas pokok melindungi dan melayani masyarakat. Penerapan STI sesungguhnya tidaklah mudah, bayang-bayang ancaman hambatan tantangan dan gangguan dalam bentuk risiko-risiko menghantui operasional STI. Kondisi tersebut harus mampu dikenali dan dianalisis kemudian mengambil tindakan yang bertujuan mengurangi dampak negatif hingga risiko-risiko dapat diterima. Penelitian ini akan mempelajari tentang manajemen risiko STI dengan menggunakan panduan Service Operation dari kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL) untuk menyusun strategi bagi terjaminnya layanan STI di Data Center (DC) XYZ Cikeas, agar dapat berjalan dengan baik dalam bentuk rekomendasi. Berdasarkan survey pada unsur pelaksana pengemban fungsi TI, 82,18 % respoden menilai bahwa layanan TI yang diberikan DC sangat penting, 86,49 % responden tahu pentingnya memiliki rencana darurat untuk memastikan produk dan layanan mereka selalu tersedia, dan sebanyak 67,17 % responden berpendapat DC tersebut sudah dikelola dengan baik. Hasil penelitian menyimpulkan DC XYZ Cikeas berada pada posisi yang positif dan bepeluang, rekomendasi yang diberikan adalah progresif dimana perlu segera dibentuknya organisasi DC secara struktural untuk menyiapkan jalur yang baik bagi terselengaranya Data Center yang profesional dalam mendukung Sistem teknologi informasi layanan publik.

The presence of the Information Technology System has changed the world in all aspects of life both for the lives of individuals, communities and organizations and has become one of the components of basic needs that must be met in navigating through the ages. Organizational programs in responding to the industrial era 4.0 make the use of IT systems in life a necessity, with the aim of facilitating all processes related to service quality in carrying out the main task of protecting and serving the community. Implementation of Information Technology Systems is actually not easy, the shadow of the threat of challenges and disruptions in the form of risks haunts the operation of IT systems in an organization. These conditions must be able to be identified and analyzed and then take action aimed at reducing the negative impact so that the risks are acceptable. This research will study about IT system risk management using the Information Technology Infrastructure Library (ITIL) framework guide to develop operational strategies for ensuring that IT system services at the Papa Oscar Cikeas Institute's Data Center (DC) can run well. Based on a survey on implementing elements of IT function, 82.18% of respondents considered that the IT services provided by DC were very important, 86.49% of respondents knew the importance of having an emergency plan to ensure their products and services were always available, and 67.17% of respondents believes that DC is well managed. The result of the resereach comes to conclusion that DC is on the positive position and it also has a possibility to recommend for constructing the DC organisation structure to prepare the right track to achieve the right way to conduct the professional Data Center in order to support IT public service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fikri Adriansyah
"PT XYZ menghadapi persaingan bisnis teknologi informasi (TI) dan komunikasi dengan melakukan transformasi bisnis dari penyedia layanan telekomunikasi tradisional menjadi penyedia solusi ICT (Information Communication Technology). PT XYZ mencanangkan peningkatan penetrasi pasar layanan Cloud sebagai inisiatif strategis berdasarkan analisis ukuran pasar ICT selama periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 yang menyatakan bahwa layanan Cloud diprediksikan akan menjadi layanan TI dengan pertumbuhan tertinggi di regional asia-pasifik, yaitu sebesar 49%. Namun, fakta menunjukkan bahwa kontribusi layanan Cloud bagi pendapatan PT XYZ pada tahun 2014 hanya mencapai 52% dari target yang harus dicapai Salah satu akar masalah atas tidak tercapainya target pendapatan tersebut adalah belum adanya standar desain layanan Cloud.
Sebagai pemegang sertifikat ISO/IEC 20000, PT XYZ dituntut untuk melakukan perbaikan manajemen layanan secara berkesinambungan, termasuk dalam tahap desain layanan. Penelitian ini bertujuan merancang standar desain layanan Cloud di PT XYZ dengan menggunakan kerangka kerja manajemen layanan TI, yaitu Information Technology Infrastructure Library (ITIL) versi 3 dan Microsoft Operation Framework (MOF) 4.0, arsitektur acuan layanan Cloud, dan panduan penerapan ISO/IEC 20000 untuk layanan Cloud.
Hasil penelitian ini adalah standar desain layanan berupa aliran proses desain dan template dokumentasi desain yang direkomendasikan dalam pengelolaan layanan Cloud PT XYZ.

PT XYZ is now transforming its business from traditional telecommunication provider to an ICT (Information & Communication Technology) provider in order to deal with current stringent business competition. One of its strategic initiatives is to improve Cloud service market penetration based on the fact from market size analysis result which has reported that Cloud service would appear as an IT service with highest growth throughout Asia Pacific region from 2013 to 2018 (i.e., 49%). However, PT XYZ has reported its Cloud service sales only achieved 52% of its total revenue target in 2014 fiscal year. One of the root causes found is the lack of standard in performing design on Cloud service.
As ISO/IEC 20000 certification holder, PT XYZ has to improve its IT service management practices continuously including its service design stage. This research goal is to build design standard on Cloud service in PT XYZ using two internationally recognized Information Technology Service Management (ITSM) frameworks, i.e. Information Technology Infrastructure Library (ITIL) version 3 and Microsoft Operation Framework (MOF) version 4, as well as Cloud Computing Reference Architecture (CCRA) and guidance on the application of ISO/IEC 20000-1 to Cloud Services (ISO/IEC TR 20000-9:2015).
As the result, a design process flow and design documentation templates are proposed to be used as Cloud service design standard in PT XYZ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Agus Prihandono
"Manajemen Insiden merupakan bagian yang diperlukan dalam pengelolaan layanan IT. Penerapan manajemen insiden dapat meningkatkan layanan dan membantu mencapai tujuan organisasi. Insiden IT dapat menjadi referensi dan dapat membentuk pola yang dapat dipelajari sehingga dapat dijadikan prediksi sebuah insiden di masa datang. Riset ini membandingkan beberapa teknik awal machine learning (Random Forest, SVM, Multi Layer Perceptron) dengan beberapa teknik terbaru machine learning (RNN, LSTM, GRU) untuk memprediksi insiden IT. Kami menggunakan dataset ITSM data insiden. Grid search akan mencari kombinasi parameter terbaik hingga didapatkan optimal model. Cross-validation sebagai evaluasi teknik digunakan untuk menguji kinerja optimal model. Kami menggunakan 5-fold dan 10-fold cross-validation digunakan untuk mengevaluasi kinerja model dengan membagi dataset menjadi data pelatihan dan data uji. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa akurasi tertinggi sebesar 98,866% yang dihasilkan oleh teknik machine learning LSTM pada 5-fold dan 10-fold cross-validation, SVM mempunyai akurasi terendah sebesar 97,837% yang dihasilkan oleh teknik machine learning SVM pada 5-fold dan 10-fold cross-validation.

Incident Management is a part of managing IT services. The application of Incident Management can improve services and help achieve organizational goals. IT incidents could be a reference and can be learned so that they can be used as predictions of future incidents. This research compares the factors that cause incidents by using some initial machine learning techniques (Random forest, SVM, Multilayer perceptron) and compared with the latest machine learning techniques (RNN, LSTM, GRU) to predict IT incidents. We use the ITSM incident dataset. Grid search will find the best parameter combination until the optimal model is obtained, subsequently cross-validation as an evaluation technique is used to test the optimal performance of the model. We use 5-fold and 10-fold cross-validation to evaluate the performance of the model by dividing the dataset into training data and test data. The results of the comparison show that the highest accuracy of 98,866% produced by LSTM machine learning techniques at 5-fold and 10-fold cross-validation, SVM has the lowest accuracy of 97.837% produced by machine learning SVM at 5-fold and 10-fold cross-validation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Hindarto
"Karyawan musiman atau kontrak merupakan permasalahan dalam penerapan sistem manajemen di perusahaan. Sifatnya yang dipekerjakan dalam waktu tertentu dan merupakan pekerja kasual merupakan hambatan dalam penerapan SMK3, hal ini dibuktikan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan.
Tesis ini mengembangkan penelitian terhadap investigasi kecelakaan untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan pada karyawan musiman atau kontrak.
Penelitian dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan aktif maupun laten sehingga tindakan yang sistemik dapat ditentukan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan.
Hasil penelitian ini menyarankan tindakan perbaikan pada elemen-elemen sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan-kesalahan baik aktif maupun laten sehingga akan memperkuat ketahanan sistem terhadap terjadinya kecelakaan.

Temporary or contract worker has an issue on implementing safety management system in the company. The type of their employment with short term/temporary basis and as casual worker become a burdain on implementing safety management system, this shown on the safety accident that happened in the company.
This Thesis developed a research on the incident investigation to find the factors of accident that caused an injury to the temporary or contract worker.
The research is to identify active and latent failure, so the systemic improvement action plans could be developed. The research type is in depth analysis with descriptive qualitative as a result.
The result of the research propose improvement on the safety management system elements to minimize or eliminate active or latent failure and so, develop strong defense to accident to.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T25386
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Wijaya Adisaputra
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia. Saat ini departemen manajemen Sistem Informasi PT XYZ memiliki lebih dari 80 jenis layanan Teknologi Informasi (TI) yang beroperasi. Jumlah layanan yang cukup banyak memerlukan pengelolaan manajemen layanan TI yang baik. Permasalahan ditandai dengan tidak tercapainya SLA penyelesaian incident sejak tahun 2020 hingga 2021. Dari 24 bulan data yang didapatkan, hanya tujuh bulan saja yang persentase SLA bulanannya dapat tercapai. Penelitian ini memetakan permasalahan ke dalam tiga proses dalam kerangka kerja ITIL v3 2011 yaitu incident management, change management, dan problem management. Analisis data menggunakan metode mixed method yaitu kuantitif dengan melakukan evaluasi menggunakan OGC self-assessment tools dan kualitatif dengan melakukan studi pustaka, wawancara, dan observasi untuk memperdalam pengetahuan dari jawaban evaluasi yang didapatkan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, kondisi manajemen layanan TI di PT XYZ saat ini yaitu Incident Management berada pada level 2-Process Capability, Change Management pada level 2.5-Internal Integration, dan Problem Management pada level 1.5-Management Intent. Hal ini menunjukan evaluasi manajemen layanan TI saat ini kurang memuaskan dan mempengaruhi kualitas layanan TI yang diberikan. Oleh karena itu penelitian ini juga merancang analisis rekomendasi sebagai saran dalam meningkatkan kualitas manajemen layanan TI.

XYZ is one of the companies engaged in the Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) in Indonesia. Currently, XYZ’s Information System Management Department has more than 80 types of Information Technology (IT) services in their business operation. Many services require good IT service management. The problem was marked with the failed achievement of incident resolution SLAs from 2020 to 2021. Within 24 months, the monthly SLA percentage was only achieved seven times. This study maps the problems into three processes based on ITIL v3 2011 framework: Incident Management, Change Management, and Problem Management. The Data analysis used a mixed-method method, a quantitative method by using OGC self-assessment tools and qualitative methods by conducting literature studies, interviews, and observations to deepen knowledge from the evaluation answers obtained. Based on the results of this study, the current condition of IT service management at XYZ are Incident Management at level 2-Process Capability, Change Management at level 2.5-Internal Integration, and Problem Management at level 1.5-Management Intent. The result shows that the current IT service management is unsatisfactory and affects the quality of the IT services provided. Therefore, this study also designed an analysis of recommendations to be used as a reference in improving the quality of IT service management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aman Subanjar
"Integrasi Big Data oleh sebuah organisasi mempengaruhi bagaimana mengolah data mulai dari proses mining sampai dengan tmg. Proses tersebut mempengaruhi semua komponen organisasi sehingga dibutuhkan sebuah tata kelola. COBIT 5 merupakan tu kerangka kerja yang menyediakan tujuh pengungkit yang diperlukan agar tata kelola sebuah organisasi dapat optimal. Penelitian jelaskan tentang cara pandang organisasi terhadap Big Data dilihat dari risiko. Pendekatan dilakukan dengan bantuan skenario genenk yang sudah dikeluarkan oleh COBIT 5 dan disesuaikan dengan kontek integrasi Big Data. Skenario tersebut menghasilkan rapa proses yang menunjang integrasi Big Data. Sesuai dengan kontek organisasi, terpilih lima belasan generik skenario risiko erhubungan dengan kebutuhan integrasi Big Data. Skenario risiko tersebut selanjutnya diturunkan menjadi pengungkit proses. -proses tersebut diukur tingkat kematangannya dengan menggunakan Process Assesment Model (PAM) sehingga menunjukkan nilai tangan proses yang bersangkutan. Objek dari penelitian ini adalah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Pendekatan dilakukan adalah kualitatif untuk proses tata kelola dan pengumpulan informasi dan kuantitatif untuk hasil pengukuran kematangan Hasil penelitian berupa nilai kematangan proses yang mendukung untuk dilakukan integrasi Big Data. Secara umum manfaat nehtian ini adalah memberikan gambaran yang utuh ten tang bagaimana Big Data harus disikapi oleh pengambil keputusan dalam organisasi dan bagaimana memetakan proses-proses pengungkit yang dianggap perlu agar Big Data dapat diterapkan dan dipetik atnya."
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herison Metinaro
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisis risiko operasional khususnya risiko
teknologi informasi pada PT. XYZ menggunakan metode Cause-Effect. Metode
Cause-Effect merupakan metode penilaian risiko yang menggunakan logika
hubungan sebab-akibat (cause-effect) dalam menentukan kemungkinan risiko
yang dapat terjadi. Implementasi ISO 27001 pada bagian Teknologi Informasi PT.
XYZ menghasilkan profil risiko Teknologi Informasi yang menjadi dasar
pelaksanaan Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Penelitian ini
menggunakan profil risiko bagian Teknologi Informasi PT. XYZ sebagai dasar
untuk melakukan kuantifikasi penilaian risiko operasional menggunakan metode
Cause-Effect. Kuantifikasi risiko operasional PT. XYZ dimulai dengan melakukan
dekomposisi dan membentuk submodel profil risiko teknologi informasi yang ada.
Berdasarkan parameter risiko yang ada pada Kebijakan PT. XYZ, kemudian
dilakukan simulasi kuantifikasi risiko dengan pendekatan Loss Distribution
Approach - Aggregation model untuk memberikan gambaran kerugian finansial
yang dapat terjadi.

ABSTRACT
This thesis analyze the operational risk specifically information
technology risk at PT. XYZ using Cause-Effect method. Cause-Effect method is a
risk assessment method that uses a logic of causality relationship in determining
the possible risks that can occur. Implementation of ISO 27001 at the Information
Technology unit of PT. XYZ generate risk profiles that is used as the basis of the
Information Technology Security Management System implementation. This
study uses the risk profile of Information Technology unit PT. XYZ as the basis
for quantifying operational risk assessment using the Cause-Effect method. PT.
XYZ's operational risk quantification begins by decomposing and forming
submodel of technology risk profile information. Based on the risk parameters
that exist in PT. XYZ's risk management policy, risk quantification simulations
using Loss Distribution Approach - Aggregation model can be done to provide
illustrations on financial loss that may occur."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adyan Pamungkas Ganefi Putra
"Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membawa perkembangan jaman menjadi serba digital. Pesatnya teknologi informasi, membawa suatu institusi atau organisasi memanfaatkan suatu teknologi informasi yang tidak dapat dipisahkan dari layanan proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan aktivitas dan mencapai tujuan bisnisnya. Dalam menggunakan layanan teknologi informasi ini tidak terlepas dari kelemahan dan permasalahan seperti terjadinya insiden yang yang dapat mengakibatkan buruknya layanan teknologi informasi dan dapat mengancam keberlangsungan bisnis suatu organisasi. Untuk meminimalisir ancaman availability layanan bisnis yang didukung oleh teknologi informasi, pengelolaan layanan teknologi informasi yang baik menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan agar menghasilkan kualitas layanan yang baik. Satuan Kerja XYZ merupakan satuan kerja yang bertugas untuk mengelola TI di Institusi X yang bergerak di bidang keuangan dan perbankan yang memiliki tim pengelolaan insiden dalam menjaga kualitas layanan TI nya. Dalam operasionalnya Satuan Kerja XYZ memiliki berbagai insiden yang berdampak besar pada ketersediaan layanan sistem pembayaran yang disediakannya untuk pihak internal dan eksternal. Sejauh ini belum diketahui apakah tim pengelolaan insiden di Satuan Kerja XYZ sudah berjalan dengan baik serta apakah hal yang perlu dilakukan seharusnya sudah diimplementasikan oleh Satuan Kerja XYZ. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukannya assessment terhadap Incident Management yang berjalan di Satuan Kerja XYZ. Oleh karena itu, kegiatan penelitian ini yaitu melakukan assessment Incident Management menggunakan OGC Self-Assessment Tools serta memberikan usulan perbaikan atas kekurangan yang didapatkan dari hasil assessment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil Assessment Incident Management menggunakan OGC Self-Assessment Tools di Satuan Kerja XYZ yaitu mencapai Level 3.

The development of information technology is very fast bringing the development of the era to become completely digital. The rapid development of information technology brings an institution or organization to use information technology that cannot be separated from business process services to increase efficiency and effectiveness in carrying out activities and achieving its business goals. In using information technology services, it is inseparable from weaknesses and problems such as incidents that can result in poor information technology services and can threaten the business continuity of an organization. To minimize the threat to the availability of business services that are supported by information technology, good management of information technology services is an important thing to consider in order to produce good service quality. The XYZ Work Unit is a work unit in charge of managing IT at Institution X which is engaged in finance and banking which has an incident management team to maintain the quality of its IT services. In its operations, the XYZ Work Unit had various incidents that had a major impact on the availability of the payment system services it provided to internal and external parties. So far, it is not known whether the incident management team at XYZ Work Unit is running well and whether the things that need to be done should have been implemented by XYZ Work Unit. Based on these problems, an assessment of Incident Management running in XYZ Work Unit is required. Therefore, this research activity is to conduct an Incident Management assessment using the OGC Self-Assessment Tools and provide suggestions for correcting the deficiencies that are obtained from the assessment results. The results showed that the results of the Incident Management Assessment using OGC Self-Assessment Tools in the XYZ Work Unit reached Level 3."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didy Nurchahyo
"Inisiatif optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu bentuk inisiatif strategis dari Sekretariat Presiden (Setpres) yang tertuang dalam rencana strategis Setpres 2020-2024. Setpres dalam menjalankan kegiatan operasional maupun administrasi menetapkan konsep zero mistake, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan diharuskan untuk teliti dan berhati-hati agar dapat meminimalisir munculnya risiko kesalahan dan timbulnya persepsi yang buruk terhadap kinerja Setpres. Layanan Setpres dituntut agar dapat memberikan data dan informasi yang aman dan handal dalam proses pengambilan keputusan. Namun pada kenyataannya pengelolaan aset dan risiko pada pusat data belum dikelola dengan baik dan bersifat spontanitas saja. Oleh karenanya dengan penelitian ini diharapkan pengelolaan risiko dan penanganan terkait keamanan informasi pada pusat data Setpres dapat dikelola dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana proses pengumpulan data primer menggunakan wawancara, diskusi atau rapat dan melalui observasi serta dilengkapi dengan data sekunder. Kerangka kerja yang digunakan dalam proses manajemen risiko keamanan informasi penelitian ini adalah ISO/IEC 27005:2018 dan menggunakan panduan dari NIST SP 800-30 Rev.1 dalam proses penilaian risiko, kemudian menggunakan ISO/IEC 27002:2013 untuk memberikan rekomendasi kontrol penanganan risikonya. Penelitian ini menghasilkan 119 skenario risiko dimana 97 diantaranya perlu dimitigasi dan 22 risiko dapat diterima. Risiko yang dimitigasi 75 risiko ditangani dengan memodifikasi risiko, 22 dengan berbagi risiko, dan 22 risiko diterima. Rancangan manajemen risiko keamanan informasi pusat data Setpres ini diharapkan dapat bermanfaat bagi organisasi Setpres dalam mengelola risiko keamanan informasi pusat data maupun unit kerja lain di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan juga pihak atau peneliti lain yang berkaitan dengan manajemen risiko keamanan informasi.

The initiative to optimize the use of Information Technology and Communication (ICT) is a form of strategic initiative of Presidential Secretariat (Setpres) which is can be found in the 2020-2024 Presidential Secretariat strategic plan. Setpres in carrying out the operational and administrative activities, Presidential Secretariat sets the concept of zero mistake, so that when doing the activities had to be thorough and careful in order to minimize the risk of errors and the emergence of a bad perception of the performance of the Presidential Secretariat. Presidential Secretariat services were required to provide be safe dan reliable data and information in the process of decision making. However, in the reality data center management of assets and risks was not managed properly, where the risk management and risk treatment were conducted spontaneously. Therefore, with this research risk management and the risk treatment related to the data center information security could be managed properly. This study uses qualitative method that the primary data collection by interviews, discussions or meetings, and observation, also uses the secondary data collection. Framework that is used by this research in the information security risk management process is ISO/IEC 27005:2018, and uses guidelines from NIST SP 800-30 Rev.1 in the risk assessment process, also completed with the ISO/IEC 27002:2013 for the recommendation for the risk controls. This study resulted 119 risk scenarios where 97 of them need to be mitigated and 22 risks are acceptable. Risks that were mitigated, 75 of the risks will be handled by modifying risks, 22 by sharing the risks, and 22 risks were acceptable. The design of data center information security risk management of the Presidential Secretariat was expected to be useful for Setpres Organization itself to manage information security risks and other works units within the Ministry of State Secretariat of the Republic of Indonesia as well as other parties or researchers related to the information security risk management."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Syarifudin Aminsyah
"PT Data Sinergitama Jaya (PT DSJ) sebagai penyedia layanan data center bagi pihak ketiga, dihadapkan pada tantangan dalam mengelola data center-nya yaitu efisiensi sumber daya infrastruktur data center yang rendah. Untuk membantu mengatasi masalah rendahnya efisiensi sumber daya infrastruktur data center yang rendah tersebut, sesuai dengan best practice yang ada, PT DSJ berencana untuk menggunakan tool Data Center Infrastructure Management (DCIM). Produk DCIM yang ada di pasaran cukup banyak, sedangkan biaya investasi yang harus dikeluarkan cukup besar serta DCIM adalah sistem yang cukup kompleks, untuk itu diperlukan analisis yang komprehensif atas alternatif produk DCIM yang akan digunakan. Analisis perbandingan produk DCIM dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process dengan membandingkan alternatif produk DCIM yang ada dengan kriteria kualitas perangkat lunak berdasarkan standar ISO/IEC 25010 dan kriteria bisnis. Hasil akhir pemeringkatan menunjukkan peringkat produk DCIM yang paling tepat bagi PT DSJ berturut-turut adalah StruxureWare, RaMP, Cormant-CS, dcTrack dan Nlyte DCIM.

PT Data Sinergitama Jaya as a data center provider that give data center service for third party; facing challenge in managing their data center; which is low efficiency of their infrastructure resources. In order to solve data center infrastructure resources inefficiency problem, following known best practice PT DSJ is planned to implement Data Center Infrastructure Management system. Currently there are several DCIM product that available in the market. Considering DCIM implementation cost is high and DCIM is a complex system, therefore a comprehensive analysis has to be performed before deciding which DCIM product that will be implemented. The process of selecting the most suitable DCIM product was done by using AHP methode that compared between alternatives with software quality criteria that follow ISO/IEC 25010 standard quality model and business criteria. The final result of prioritation process is this following order: StruxureWare, RaMP, Cormant-CS, dcTrack and Nlyte DCIM
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>