Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 248619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zultanul Hakim
"Green human resources management memiliki peran dan dianggap sebagai alat dalam meningkatkan employee green behavior guna mencapai keberlanjutan pada suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh green human resources management terhadap employee green behavior melalui peran mediasi corporate social responsibility, green commitment, dan green physiological climate. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan survei yang melibatkan 233 karyawan pada perusahaan di Indonesia. Pengolahan data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software Lisrel 8.80 dan ditemukan bahwa green human resources management memiliki pengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility, green commitment, dan green physiological climate. Namun, dari tiga mediasi yang digunakan, hanya satu yang berpengaruh signifikan, yaitu green physiological climate. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi peran manajemen sumber daya manusia yang ramah lingkungan dalam memengaruhi perilaku ramah lingkungan karyawan dengan dorongan secara langsung dan tidak langsung melalui peran mediasi green physiological climate. Temuan penelitian mendorong praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang berkelanjutan dalam mendorong perilaku ramah lingkungan karyawan pada perusahaan di Indonesia.

Green human resources management has a role and is considered as a tool in increasing employee green behavior in order to achieve sustainability in an organization. This study aims to examine the effect of green human resources management on employee green behavior through the mediating role of corporate social responsibility, green commitment, and green psychological climate. This study uses a quantitative method using a survey involving 233 employees in Indonesia. Data processing was carried out using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.80 software and found that green human resources management has a significant influence on corporate social responsibility, green commitment, and green psychological climate. However, of the three mediations used, only one has a significant effect, namely green psychological climate. The results of this study confirm the role of green human resource management in influencing employees' green behavior with direct and indirect encouragement through the mediating role of green psychological climate. The research findings encourage sustainable human resource management practices in encouraging employees' green behavior in Indonesia companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melianah
"Masalah lingkungan telah menjadi isu yang mengarah pada manajemen keberlanjutan. Industri layanan kesehatan, salah satunya rumah sakit, merupakan industri yang menggunakan sumber energi secara terus menerus dan menghasilkan limbah yang rentan menggangu lingkungan. Oleh karena itu, rumah sakit perlu mengambil berbagai upaya perlindungan lingkungan dan mengembangkan strategi ramah lingkungan seperti pengelolaan sumber daya manusia ramah lingkungan. Menanggapi hal tersebut, penelitian ini mendukung hasil literatur yang menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia ramah lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan perilaku ramah lingkungan karyawan berdampak pada kinerja lingkungan rumah sakit secara holistik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dari 208 karyawan medis dan non medis rumah sakit di Indonesia. Data yang diperoleh diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan AMOS 22. Temuan mengkonfirmasi bahwa Corporate Social Responsibility (CSR), Green Motivation Enhancing (GME), dan Green Employee Involvement (GEI) berpengaruh signifikan  terhadap Employee Green Behavior (EGB). Lebih lanjut, EGB terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap Environmental Performance (EP). Untuk analisis mediasi, penelitian mengkonfirmasi bahwa EGB memiliki peran mediasi yang signifikan dalam memperantarai GME, GEI dan CSR terhadap EP. Penelitian ini mempertegas peran kritis dari perilaku ramah lingkungan karyawan rumah sakit untuk meningkatkan kinerja lingkungan rumah sakit.

Environmental problems have become an issue that refers to sustainable management. Healthcare industry, hospital as one of them, is organizations that uses energy continuously and produce waste that vulnerable to harm the environment. So that hospital needs undergone various environmental protection efforts and developing green strategies, such as green human resource management and corporate social responsibility. Responding to that, this study supports literature results which stated that green human resource management, corporate social responsibility, and employees’ green behavior possess a holistic impact on the environmental performance of hospital. This research implements quantitative research design, data collection method via online questionnaire from 208 medic and non-medic employees of hospitals in Indonesia. Such data was then analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method in AMOS 22. The findings confirm that Corporate Social Responsibility (CSR), Green Motivation Enhancing (GME), and Green Employee Involvement (GEI) had a significant impact on Employee Green Behavior (EGB). Furthermore, EGB had a significant relationship with environmental performance (EP). For mediating analysis, the study confirmed that EGB had significant role as mediating variable between GME, GEI, and CSR on environmental performance. This study highlights the critical role of hospital employees’ environmentally friendly behavior to enhance hospital’s environmental performance. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifky Santoso
"ABSTRAK
Untuk bisa berkembang, perusahaan harus peduli lingkungan. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menerapkan konsep manajemen sumber daya manusia (Green Human Resources Management atau GHRM) yang dapat menciptakan kinerja yang ramah lingkungan. Proses GHRM dimulai dari budaya organisasi yang didukung oleh direksi, penerimaan karyawan yang peduli lingkungan, dan mempertahankan karyawan agar punya komitmen pada organisasi yang peduli lingkungan. Untuk mempertahankan komitmen karyawan dilakukan dengan training, sistem pengukuran kinerja yang jelas, pemberian rewards dan insentif."
Jakarta: BPPK Kementerian Keuangan, 2019
370 EDUK 52 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diella Alvina
"Meningkatnya emisi karbon mengarahkan dunia pada perubahan iklim yang menjadi ancaman global bagi kehidupan manusia. Bersamaan dengan hal tersebut, sektor kuliner menjadi salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan. Hal tersebut menimbulkan tuntutan dari stakeholder agar sektor bisnis lebih memperhatikan aspek sustainability dengan mengimplementasikan manajemen yang lebih ramah lingkungan, salah satunya melalui green innovation. Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu faktor yang dinilai dapat meningkatkan green innovation. Namun, perbedaan hasil penelitian masih ditemukan terkait pengaruh CSR terhadap green innovation. Sehingga, hubungan keduanya masih perlu diteliti. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh CSR terhadap green innovation. Penelitian ini juga meneliti pengaruh green dynamic capability sebagai variabel yang memediasi hubungan antara keduanya. Sampel penelitian diambil dari 108 usaha kuliner berskala kecil di DKI Jakarta. Data kemudian dianalisis menggunakan regresi linier sederhana dan uji Sobel menggunakan SPSS. Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) CSR berpengaruh secara signifikan terhadap green innovation; (2) CSR mendukung green dynamic capability; (3) Green dynamic capability berpengaruh signifikan terhadap green innovation; dan (4) Green dynamic capability berperan sebagai mediator antara CSR terhadap green innovation.

The rise of carbon emissions is directing the world to climate change which is a global threat to human life. Along with that, the culinary sector is a significant source of greenhouse gas emissions. This raises demands from stakeholders for the business sector to pay more attention to sustainability aspects by implementing more environmentally friendly management, one of which is through green innovation. Corporate social responsibility (CSR) is considered to be one of the factors that support green innovation. However, differences in research results are still found regarding the influence of CSR on green innovation. Thus, the relationship between the two still needs to be investigated. Therefore, this study aims to examine the effect of CSR on green innovation. This study also examines the effect of green dynamic capability as a variable that mediates the relationship between the two. By surveying 108 small-scale culinary businesses in DKI Jakarta and analyzing with linear regression and the Sobel test using SPSS, this study find that: (1) CSR has a significant effect on green innovation; (2) CSR supports green dynamic capability; (3) Green dynamic capability has a significant effect on green innovation; and (4) Green dynamic capability acts as a mediator between CSR and green innovation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Ashwin Hadits
"Seiring berkembangnya zaman, teknologi yang digunakan pada industri manufaktur juga semakin meningkat. Hal ini memberikan dampak positif bagi industri maupun perusahaan dari berbagai sisi. Namun seiring meningkatnya proses produksi industri manufaktur, memberikan dampak terhadap negatif terhadap lingkungan, seperti peningkatan gas rumah kaca, kadar karbon monoksida di udara, hingga meningkatnya limbah buangan. Hal ini menimbulkan perhatian dari berbagai pihak, baik masyarakat, praktisi, edukasi, hingga pemerintah. Salah satu cara untuk menghadapi hal ini, adalah dengan mengimplementasikan Green HRM dalam pengelolaan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dampak dari implementasi Green / Sustainable HRM pada tahap Rekrutmen, Pelatihan, Penilaian Kinerja dan Reward & Benefit, terhadap faktor Triple Bottom Line (People, Profit, & Planet) di perusahaan Industri Manufaktur yang berada di Tangerang, Indonesia. Menggunakan metode survey pada 57 orang karyawan yang berada pada berbagai level jabatan, dan menggunakan teknik Spearman’s Correlation Coefficient untuk menganalisa keterhubungan, didapatkan hasil bahwa tahap Rekrutmen, Pelatihan, Penilaian Kinerja dan Reward & Benefit memiliki keterhubungan kuat dengan faktor Planet (Lingkungan). Sedangkan tahap Rekrutmen, Pelatihan, Penilaian Kinerja dan Reward & Benefit memiliki hubungan menengah dengan faktor People (Sosial) dan Profit (Keuangan).

Along with the development of the times, the technology used in the manufacturing industry is also increasing. This has a positive impact on the industry and companies from various sides. However, as the production process of the manufacturing industry increases, it has negative impacts on the environment, such as increasing greenhouse gases, carbon monoxide levels in the air, and increasing waste disposal. This raises the attention of various parties, both the community, practitioners, education, and the government. One way to deal with this, is to implement Green HRM in company management. This research was conducted to measure the impact of the implementation of Green / Sustainable HRM at the Recruitment, Training, Performance Appraisal and Reward & Benefit stages, on the Triple Bottom Line factor (People, Profit, & Planet) in a Manufacturing Industry company located in Tangerang, Indonesia. Using a survey method on 57 employees at various position levels, and using the Spearman’s Correlation Coefficient technique to analyze the relationship, it was found that the Recruitment, Training, Performance Appraisal and Reward & Benefit stages have a strong relationship with the Planet factor. While the Recruitment, Training, Performance Appraisal and Reward & Benefit stages have a medium relationship with the People and Profit factors."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sofriana Imaningsih
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas keterkaitan values orientation yang terdiri dari egoistic, altruistic, dan
biospheric dengan green functional benefit, green monetary cost, dan green satisfaction
sehingga terbentuklah green commitment dan green loyalty. Non-probability sampling dan
metode purposive sampling digunakan dengan kriteria tertentu, di mana konsumen adalah
mereka yang membeli dan menggunakan produk green brand. Terdapat 402 konsumen sebagai
sampel penelitian yang terkumpul dan dianalisa menggunakan Structural Equation Modeling.
Hasil menunjukkan bahwa data mendukung hipotesis pengaruh egoistic dan biospheric values
terhadap green functional benefit dan green monetary cost. Hipotesis terdukung juga
ditunjukkan pada pengaruh green functional benefit dan green monetary cost terhadap green
satisfaction, pengaruh green satisfaction terhadap green commitment, dan pengaruh green
commitment terhadap green loyalty. Sedangkan hipotesis lainnya tidak terbukti. Penelitian ini
menunjukkan bahwa green loyalty ditentukan oleh egoistic dan biospheric values, serta green
commitment sebagai mediasi penting dalam hubungan green satisfaction dan green loyalty.
Implikasi manajerial dari hasil penelitian ini menyarankan agar strategi marketing menekankan
pada pembentukan nilai egoistic dan biospheric, baik melalui promosi maupun penyampaian
pesan marketing.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of egoistic, altruistic and biospheric value
on green functional benefit, green monetary cost, green satisfaction and green loyalty. The
study also analyze the effect of green functional benefit and green monetary cost on green
satisfaction and green loyalty, as well as green satisfaction on green loyalty. The research use
quantitative method with customers who has green brand purchase experience as the
population in Indonesia. Non-probability sampling then conducted using purposive sampling
method based on predetermined criterias, which are customers who has already purchase and
use green brand products. There are 402 sample of customers that were gathered and analyzed
using Structural Equation Modeling. The result shows that the data support hyphotheses on
egoistic and biospheric value to green functional benefit and green cost monetary. The
supported hyphotheses also show on green functional beneft and green cost monetary to green
satisfaction. This study found there is positive on green satisfaction to green commitment, as
well as green commitment to green loyalty. The other hyphotheses are not supported by data. As
a conclusion, it is egoistic and biospheric values that has positive effect on green loyalty, while
green functional benefit, green monetary cost, green satisfaction, and green commitment act as
mediation between the value orientation and green loyalty. For managerial implication, green
brand marketing strategy should incorporate egoistic and biospheric values in messages in
advertising and promotion."
2019
D2656
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nisrina Windra
"Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan membuat banyak pelaku bisnis mengubah operasi perusahaannya menjadi lebih berkelanjutan. Penelitian ini menganalisis pengaruh Green Human Resource Management terhadap Employee Green Behavior dengan Organizational Identification sebagai variabel mediasi pada karyawan Generasi Z di perusahaan FMCG di Jabodetabek, menggunakan data dari 201 responden yang dianalisis dengan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Green Human Resource Management berpengaruh positif signifikan terhadap Employee Green Behavior, baik secara langsung maupun melalui mediasi Organizational Identification, meskipun efek mediasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan hubungan langsung. Selain itu, efek mediasi pada hubungan Green Human Resource Management terhadap Voluntary Green Behavior lebih kecil dibandingkan dengan Task-Related Green Behavior.

The increasing awareness of the importance of environmental sustainability has led many businesses to transform their operations to become more sustainable. This study analyses the influence of Green Human Resource Management on Employee Green Behavior, with Organizational Identification as a mediating variable, focusing on Generation Z employees in FMCG companies in the Jabodetabek area. The data, collected from 201 respondents, was analyzed using the Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The findings indicate that Green Human Resource Management has a significant positive impact on Employee Green Behavior, both directly and through Organizational Identification as a mediator, although the mediation effect is weaker compared to the direct relationship. Furthermore, the mediation effect of Green Human Resource Management on Voluntary Green Behavior is weaker than its effect on Task-Related Green Behavior
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrell Hafizh Fathana Pribadi
"Tumbuhnya tren green consumerism di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia yang mempengaruhi lintas generasi, baik dari generasi X, Y hingga Z mendorong semakin banyak perusahaan untuk mempertimbangkan aspek sustainability ke dalam aktivitas perusahaan. Melihat besarnya peran sustainability dalam meningkatkan brand loyalty dan brand reputation dari green consumers perusahaan mulai melakukan inisiatif strategi dengan aktivitas perusahaan seperti program tanggung jawab sosial perusahaan dan pemasaran hijau. Penelitian ini berfokus untuk melihat pengaruh dari tanggung jawab sosial perusahaan dan pemasaran hijau perusahaan terhadap brand loyalty konsumen dan brand reputation perusahaan. Melalui pengolahan data dengan metode PLS-SEM menggunakan software SmartPLS v3, peneliti menemukan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dan green marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand loyalty dan brand reputation dimana hampir seluruh hipotesis penelitian yang berjumlah 16 terbukti memiliki pengaruh signifikan sebesar dan hanya 1 hipotesis yang terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan, yaitu antara green marketing dan brand image. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa variabel customer satisfaction memiliki nilai pengaruh terbesar kepada brand loyalty dan brand reputation dengan nilai masing-masing sebesar 0.311 dan 0.318. Dimana brand image memiliki pengaruh paling besar terhadap customer satisfaction. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk memperhatikan aspek brand image melalui peningkatan sosialisasi program tanggung jawab sosial perusahaan dan pemasaran hijau terutama dalam bentuk produk ramah lingkungan agar dapat meningkatkan kepuasaan konsumen terhadap produk dan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas konsumen dan reputasi perusahaan secara positif.

The growth of green consumerism trends in various parts of the world, including Indonesia, has influenced different generations, ranging from Generation X,Y, to Z, and has prompted more companies to consider sustainability aspects in their business activities. Recognizing the significant role of sustainability in enhancing brand loyalty and brand reputation amongst green consumers, companies have begun to initiate strategies such as corporate social responsibility programs and green marketing activities. This study focuses on examining the influence of corporate social responsibility and green marketing on consumer brand loyalty and corporate brand reputation. Data processing was done using the PLS-SEM method with the SmartPLS v3 as the statistical software. Researcher found that corporate social responsibility and green marketing have a positive influence on brand loyalty and brand reputation, with almost all 16-research hypothesis showing significant effects, except for one hypothesis, which is the relationship between green marketing and brand image. Additionally, the researchers discovered that customer satisfaction has the highest influence on brand loyalty and brand reputation, with a respective values of 0.311 and 0.318. Brand image, in turn has the greatest impact on customer satisfaction. Therefore, the researchers suggest paying attention to brand image by promoting corporate social responsibility programs and green marketing, especially through environmentally friendly products, to enhance consumer satisfaction with both the products and the company, ultimately leading to increased consumer loyalty and positive company reputation"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2203
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica
"Industri makanan dan minuman Indonesia semakin berkembang dan perusahaan retail yang berkecimpung dalam industri ini bersaing secara ketat. Untuk memenangkan persaingan tersebut, banyak perusahaan yang telah menerapkan green marketing sebagai salah satu strategi pemasarannya. Penelitian ini meneliti perusahaan yang telah menerapkan green marketing khususnya perusahaan yang memproduksi green product dan melakukan praktek tanggung jawab sosial yang bergerak di industri makanan dan minuman di Indonesia. Data dikumpulkan dari 150 orang responden yang berdomisili di daerah Jakarta dan sekitarnya yang belum pernah membeli produk makanan dan minuman ramah lingkungan. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari perceived quality terhadap consumer purchase intentions. Selain itu, corporate social responsibility memediasi secara penuh green product awareness terhadap consumer purchase intentions.

Food and beverage industry in Indonesia is growing and retail companies engaged in this industry compete tightly. For winning this competition, a lot of companies have implemented green marketing as their marketing strategy. This research examines the companies that have implemented green marketing, particularly the companies that produce green products and practices corporate social responsibility which is engaged in food and beverage industry in Indonesia. Data were collected from 150 respondents who live in Jakarta and surrounding areas who have never bought environmental friendly food and beverage products. The data in this study was analyzed using SEM. The result of this research shows that there are positive and significant effects between perceived quality and consumer purchase intentions. Moreover, corporate social responsibility mediated green product awareness towards consumer purchase intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisca Wulansari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Yayasan KEHATI dalam implementasi CSR SEGS, Ltd pada proyek CSR Prakarsa Lintasan Hijau Halimun Salak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian didapati peran KEHATI dalam implementasi CSR adalah peran enabling dan coordinating. Hasil penelitian ini menunjukan ketika bentuk pengelolaan CSR adalah kolaborasi, Yayasan KEHATI memiliki otonomi yang memungkinkannya menjalankan beberapa peran diantaranya sebagai katalisator dalam kerja sama yakni dengan menyeimbangkan kepentingan perusahaan maupun taman nasional dalam kemitraan, menjadi mediator dengan menghubungkan perusahaan dengan NGO lokal yang mampu melakukan pekerjaan teknis restorasi, memfasilitasi kerja sama masyarakat dengan stakeholder terkait demi keberlanjutan proyek serta brokering capacity dalam meningkatkan kapasitas teknis masyarakat dan membangun kapasitas keuangan NGO lokal dan kelompok masyarakat sementara ketika pengorganisasian CSR dijalankan dalam bentuk donasi peran KEHATI hanya sebagai perantara (broker) saja oleh perusahaan. Perubahan peran ini menunjukan kenyataan bahwa kerja sama tidak terjadi dalam kondisi statis tetapi dalam lingkungan yang dinamis, akibatnya ketika orang berubah dan organisasi berubah maka peran NGO dalam implementasi CSR juga ikut berubah. Faktor pendukung KEHATI dalam kerja sama ini adalah pengalaman dan reputasi KEHATI dan linking social capital yang dimiliki KEHATI sedangkan faktor penghambat dalam kerja sama ini adalah perbedaan pandangan terkait pengelolaan proyek antara perusahaan dan KEHATI, belum memadainya pengelolaan sumber daya manusia di KEHATI dan adanya perubahan sistem administrasi dan keuangan di kedua organisasi. Pola relasi yang berubah di periode pertama dan kedua juga telah menyebabkan faktor yang menjadi pendukung di periode pertama malah menjadi faktor penghambat di periode kedua yaitu kepercayaan dan komunikasi.

This study aims to see the role of the KEHATI Foundation in the implementation of CSR SEGS, Ltd in the Halimun Salak Green Corridor Initiative CSR project. This research is a qualitative research with a case study research design. From the research results, it was found that KEHATI's role in CSR implementation is an enabling and coordinating role. The results of this study show that when the governance of CSR is collaboration, the KEHATI Foundation has autonomy which allows it to carry out several roles including as a catalyst in cooperation by balancing the interests of companies and national parks in partnerships, becoming a mediator by connecting companies with local NGOs capable that understand restoration technique, facilitating community cooperation with related stakeholders for the sake of project sustainability as well as brokering capacity in increasing the technical capacity of the community and building the financial capacity of local NGOs and community groups. Meanwhile when CSR governance is carried out in the form of donations, KEHATI's role is only as an intermediary (broker). This change in role shows the fact that cooperation does not occur in static conditions but in a dynamic environment. As a result, when people change and organizations change, the role of NGOs in implementing CSR also changes. The supporting factors for KEHATI in this collaboration are the experience and reputation of KEHATI and the social capital linking owned by KEHATI, while the inhibiting factor in this cooperation is the difference in views regarding project management between the company and KEHATI, the inadequate management of human resources in KEHATI and changes in the administrative system. and finance in both organizations. The changing relationship patterns in the first and second periods have also caused the supporting factors in the first period to become inhibiting factors in the second period, namely trust and communication."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>