Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rendi
"Tulisan ini menganalisis dan menggambarkan bagaimana pelaksanaan ketentuan hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pekerja perempuan yang bekerja di coffee shop X Kota Pontianak serta hal-hal yang menjadi hambatan dan kendala yang dihadapi pihak coffee shop X dalam pelaksanaan ketentuan K3 atas pekerja perempuan yang bekerja di coffee shop tersebut. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan serta didukung dengan observasi ke coffee shop bersangkutan dan wawancara kepada informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di coffee shop X Kota Pontianak masih belum dilaksanakan secara maksimal terutama bagi perempuan yang bekerja sampai malam berupa penyediaan fasilitas antar jemput, makanan bergizi yang memenuhi standar 1300 kalori, dan tenaga keamanan di tempat kerja.

This paper analyzes and describes the implementation of Occupational Health and Safety (OHS) regulations for female workers at Coffee Shop X in Pontianak City, as well as the obstacles and challenges faced by Coffee Shop X in enforcing OHS provisions for female workers at the shop. This paper is written using a doctrinal research method and utilizes secondary data obtained from library studies, supported by observations at the coffee shop and interviews with informants. The research findings indicate that the implementation of health and safety regulations (OHS) at Coffee Shop X in Pontianak City has not been maximally carried out, especially for female workers who work late, such as providing transportation facilities, nutritious meals meeting the 1300-calorie standard, and security personnel at the workplace."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nabilla Khansa
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia harus bekerja, begitu juga para wanita. Di Ibukota Jakarta, banyak tempat hiburan malam yang menjadi tempat mencari nafkah bagi sebagian besar wanita dan mengharuskan seluruh pekerja, termasuk pekerja wanita di tempat hiburan malam tersebut bekerja pada waktu malam hari. Pengusaha yang mempekerjakan wanita di malam hari memiliki beberapa kewajiban yang harus di laksanakan dan hal ini telah diatur di Undang-Undang. Namun banyak pengusaha yang mengabaikan kewajiban tersebut.
Skripsi ini membahas mengenai Perlindungan Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Terhadap Pekerja Wanita Yang Bekerja Pada Malam Hari Di Pub X Jakarta. Ini merupakan penelitian Yuridis Normatif yang bersifat deskriptif analitis. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Data yang dibutuhkan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Hasil dari penelitian adalah diketahui bahwa belum terlaksananya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) berupa penyediaan fasilitas antar jemput dan penyediaan makanan 4 sehat 5 sempurna bagi pekerja wanita yang bekerja di malam hari di Pub X.

To fulfill the necessities of life, people have to work and so are the woman. In Jakarta, many night club become a place to earn money for many woman and it require all workers, including the woman workers, to work at night. Employers who employ a woman at night has some obligations that must be carried on and this has been regulated in the Act. But in fact, many employers are ignoring that obligation.
This thesis discusses about the legal protection of occupational health and safety for woman employees who work at night on Pub X Jakarta. This research is normative, descriptive analytical data used is secondary data. This study is Data analytical technique with a qualitative approach. The data that is required is secondary data that consist of primary, secondary and tertiery sources of law. This research has found that the implementation of occupational health and safety such as providing a pick up car facillites and providing a good food for woman employees who work at night on Pub X Jakarta has not been implemented by Pub X for their woman employees."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ocksania
"Penelitian ini mengenai kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan petugas atas penerapan K3 di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang diukur melalui Indikator-Indikator Penerapan K3. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil dari analisis kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok adalah petugas masih belum merasa puas atas penerapan K3 yang diberikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

This research is about the satisfaction of firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office in Depok. This research uses descriptive quantitative approach which aims to determine the officer's satisfaction over the implementation of OHS in Depok Fire Department as measured by Indicators Application of OHS. The number of samples in this study about 80 respondents, the sampling technique is using total sampling. Result of the analysis of satisfaction firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office of Depok is that officers still do not feel satisfied with the implementation of OHS given by Depok Fire Department."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Non Dwi Zulaeha
"

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian terpenting dalam hal memberikan perlindungan terhadap pekerja. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat menimbulkan potensi yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu contoh yaitu industri Rumah Sakit. Saat ini Rumah Sakit sudah didukung dengan alat-alat yang canggih dan modern untuk menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Rumah Sakit merupakan industri pelayanan kesehatan atau tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia rumah sakit seperti pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit. Dalam hal ini sumber daya manusia rumah sakit salah satunya yaitu Perawat. Tesis ini akan mengkaji pengaturan perlindungan hukum terhadap perawat yang terkena penyakit akibat kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, serta bagaimana pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit X. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif, menggunakan data sekunder melalui studi dokumen dan dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian, Pemerintah telah memberikan perlindungan hukum terhadap perawat yang terkena penyakit akibat kerja. Kemudian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan di Rumah Sakit agar tercipta lingkungan rumah sakit yang sehat, aman, selamat dan nyaman, dengan begitu dapat menurunkan angka kecelakaan kerja dan menurunkan prevalensi penyakit akibat kerja. Rumah Sakit X harus membuat prosedur atau pedoman terkait penanganan perawat yang terkena penyakit akibat kerja. Pengkajian lebih lanjut terhadap data karyawan yang berobat dan data penyakit karyawan di unit kerja yang berisiko mengalami penyakit akibat kerja belum dilakukan oleh Komite K3RS. Diperlukan peran pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala agar pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja khususnya dirumah sakit dapat terpantau dengan baik.


Occupational safety and health are the most important part of providing protection to workers. With the rapid development of technology raises the potential to threaten occupational safety and health. One example is the Hospital industry. At present the Hospital has been supported by sophisticated and modern tools to support the health services provided to patients. Hospital is a health service industry or workplace that has a high risk to the safety and health of hospital human resources such as patients, visitors, and the hospital environment. In this case the hospital human resources, one of them is Nurse. This thesis will examine the legal protection arrangements for nurses affected by occupational diseases based on applicable laws and regulations in Indonesia, the application of occupational safety and health management systems, as well as how the implementation of occupational safety and health in Hospital X. The research method used is juridical normative, using secondary data through document studies and analyzed qualitatively. From the results of the study, the Government has provided legal protection for nurses affected by occupational diseases. Then the occupational safety and health management system must be implemented in hospitals to create a healthy, safe and comfortable hospital environment, thereby reducing work accident rates and reducing the prevalence of occupational diseases. Hospital X must make procedures or guidelines related to the handling of nurses affected by occupational diseases. Further assessments of employee medical data and data on employee illness in work units at risk of occupational diseases have not been conducted by the K3RS Committee. The role of government is needed in conducting guidance and supervision on a regular basis so that the implementation of occupational safety and health, especially in hospitals can be monitored properly.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josheline Charmaine Myrtle
"Perlindungan hukum kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hak yang wajib diperoleh bagi pekerja dan wajib di terapkan di setiap tempat kerja agar pekerja terhindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja dan/atau penyakit akibat kerja. Dewasa ini, semakin berkembangnya teknologi digital menyebabkan banyak bermunculan pekerjaan yang mengandalkan teknologi digital, seperti Host Live Streaming untuk memasarkan dan memperkenalkan produk ke masyarakat luas melalui aplikasi belanja online atau sosial media. Pekerja host live streaming dituntut untuk dapat bekerja sepanjang waktu secara bergantian. Bagi pekerja yang mendapatkan jam kerja pada waktu malam hari hingga dini hari butuh mendapatkan perlindungan khusus agar tetap menjalankan pekerjaannya secara optimal. Kesesuaian penerapannya dilihat berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja serta peraturan pelaksanaan lainnya. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Teknik pengumpulan data dari data sekunder yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan didukung dengan wawancara kepada informan untuk menunjang datadata yang diperoleh dari studi dokumen. Hasil dari penelitian adalah pengaturan untuk perlindungan hukum kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari sudah ada tercantum dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia dan diketahui bahwa perlindungan hukum kesehatan dan keselamatan kerja berupa penyediaan fasilitas antar jemput dan penyediaan makanan bergizi bagi pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari sebagai host live streaming di PT AWI belum terlaksana.

Legal protection for occupational health and safety is a right that workers must obtain and must be implemented in every workplace so that workers avoid undesirable things such as work accidents and/or work-related diseases. Nowadays, the increasing development of digital technology has caused many job opportunities to emerge that utilize digital technology, such as Hosting Live Streaming to market and introduce products to the wider community through online shopping applications or social media. Live streaming host workers are required to be able to work around the clock in shifts. Workers who work hours from night to early morning need special protection to continue carrying out their work optimally. The suitability of its implementation is seen based on Law Number 13 of 2003 concerning Employment and Law Number 1 of 1970 concerning Work Safety as well as other implementing regulations. Writing this thesis uses normative juridical research methods. Data collection techniques from secondary data obtained through library research and supported by interviews with informants to support the data obtained from document study. The results of the research are that arrangements for legal protection of occupational health and safety for female workers who work at night are already included in Indonesian legislation and it is known that legal protection of occupational health and safety takes the form of providing pick-up and drop-off facilities and providing nutritious food for workers. women who work at night as live streaming presenters at PT AWI have not yet been implemented."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Sriastuti
"Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kelja (K3) di Rumah Sakit adalah salah satu benluk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dad penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan keja serta bebas pencemaran Iingkungan menuju peningkatan produktifitas. Keberhasilan program K3 di Rumah Sakit tergantung pada kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam melakukannya. SDM yang kompeten merupakan kunci dan pemicu (enabler) untuk keberhasilan praktek manajemen K3 Rumah Sakit. Kompetensi SDM dapat diperoleh melalui pelatihan. Salah satu faktor yang membérikan konhibusi dalam tercapainya efektifitas pelatihan adalah materi pelatihan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi materi pelatihan K3 Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh PT X Tahun 2008. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan Studi deskriptif analilik. Sedangkan sampel penelitian adalah materi (teori) pelatihan K3 RS yang diselenggaxakan pada tanggal 26-29 Mei 2008 di Jakarta. Pengukuran data menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun kedalarn kategori kognitifl afektif, dan psikomotor yang sudah reliabel. Pengukuran dilakukan dengan metode analisa isi (content analysis) untuk mengobservasi dan mengukur isi dari mated pelatihan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan. Kemudian dilakukan validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan bantuan key injbrman untuk menguji keabsahan data. Selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan valiabel penelitian kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi, agar mudah dibaca dengan pengelompokan temuan penelitian sesuai dengan kategori-kategori.
Hasil penelitian diperoleh gambaran materi pelatihan K3 RS terdiri dari 11 materi teori dan 73 tema. Uraian materi yang belum rinci adalah materi audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3, dan Kegawatdaruratan di RS. Materi yang memiliki unsur kognitif paling tinggi adalah materi bahaya potensial di RS (l00%) dan PAK/KAK di RS (83%), sedangkan unsur kognitif paling rendah adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Materi yang memiliki unsur afektif pa!ing tinggi adalah materi peraturan pemndangan (50%), yang paling rendah adalah PAK/KAK di RS, Bahaya Potensial di RS, dan Manajemen Risiko K3 RS sebesar 0%. Materi yang memiliki unsur psikomotor paling tinggi adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Sedangkan yang paling rendah adalah materi peraturan perundangan (0%). Secara keseluruhan unsur kompetensi yang paling tinggi didalam materi pelatihan K3 RS adalah unsur kognitif (51%), sedangkan unsur afeklif dan psikomotor relatif sama. Materi yang belurn tercakup dalam persyaratan OHSAS 18001: 2007 adalah Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan.
Saran penelitian ini berupa usulan kepada PT. X (Bagian Diklat) sebagai penyusun modul pelatihan untuk memberikan stmktur program pelatihan kepada instmktur/nara sumber pelatihan dengan menyertakan Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan menjadi bagian dari materl pelatihan K3 RS, sedangkan mated Audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3 agar dapat disempumakan Iagi, sehingga tujuan pelatihan K3 RS dapat dicapai.

Hospital occupational health and safety (OHS) program is one of etforts to create a safe workplace, health, human being, free from occupational diseases and work related disesases, free fiom environmental pollution to get increase productivity. A successful of OHS programs depend on the ability or competence of human resources in doing it. The competent human resources are a key or enabler to gain a success of Ol-IS practiced. One of contributing factors to gain training effectivity is a training material.
The goals of this research are to analyze a content material of hospital OHS training that organized by PT. X 2008. The approach of this research is a qualitative with descriptive analytic study. The sample of this study is a teoritic training materials of hospital OHS on 26-29 May 2008 in Jakarta. Data measurement is using an instrument research that was constructing to cognitif, affective and psychomotor category that have been reliabeled. The measurement was done with content analysis methods to observe and measure about content of training materials based on categorization. Data validity and reliability was used with using some helping fiom key informan to data validity testing. Data analysis with using descritive statistics to describe research variables into frequency distribution tables is supposed to easy while reading with grouping results based on categorization.
Result of the research that gained about review of hospital OHS training material emphasis of ll teoritical material and 73 themes. The description of material that was not cleared is intemal audits, emergency responses, OHS management system documentation, and emergency in hospital. Material with high cognitive unsure is a potcnsial hazard in hospital (l00%), and occupational diseases/work related diseases (PAK/PAHK) in hospital (83%), Material with low cognitive unsure is a OHS management in hospital (3S,29%). Material with high affective unsure is a legal role (50%), material with low affective unsure is PAK/PAHK in hospital, potensial hazard in hospital, and risk management of OHS in hospital (0%). Material with high psychomotor unsure is a managemen policy of OHS in Hospital (35,29%). Material with low psychomotor unsure is a legal role (0%). Mostly of whole material, cognitive unsure is a high competence unsure in training material of OHS in hospital. The material that was not scouped in OHSAS 1800122007 requirements is a compliance of evaluation.
The researcher suggest to PT. X, especially to training divison as a arranger of training modul to give some programme structur to instmctur/trainer about compliance of evaluation being part of material of hospital OHS training. About intemal audit, emergency responses, OHS management system documentation have to be described; it is suppose to get hospital OHS training goals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold Fernando
"ABSTRAK
Latar Belakang. Tenaga kesehatan di rumah sakit memerlukan tingkat kewaspadaan yang tinggi saat kerja gilir dimalam hari, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan medis ataupun kelalaian medis akibat penurunan tingkat kewaspadaan. Memberikan waktu tidur singkat dapat merupakan suatu solusi untuk dapat tetap menjaga tingkat kewaspadaan saat bekerja gilir dimalam hari.Tujuan. Mengetahui seberapa besar pengaruh intervensi tidur singkat terhadap tingkat kewaspadaan pekerja medis dan paramedis di RSUD Tanah Abang saat kerja gilir di malam hari.Metode. Penelitian pre-post experiment dilakukan di RSUD Tanah Abang dengan proportional random sampling. Kriteria inklusi subyek meliputi pekerja gilir malam yang dalam kondisi laik kerja. Pengukuran karakteristik subyek termasuk aktivitas harian dan asupan makanan saat dinas dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan kuesioner terstandar. Intervensi diberikan berupa satu siklus waktu tidur singkat selama maksimal 30 menit pada saat waktu gilir malam. Pengukuran tingkat kewaspadaan dilakukan dengan Mackworth clock test pada awal dan akhir shift saat subyek tidak mendapatkan perlakuan tidur singkat maupun mendapatkan perlakuan tidur singkat. Pada saat mendapatkan perlakuan tidur singkat dilakukan pengukuran tambahan pada saat sebelum dan sesudah tidur singkat.Hasil. 4 pekerja medis dan 14 paramedis diikutsertakan dalam penelitian. Subyek penelitian tidak memiliki karakteristik dasar dan pola asupan makanan yang homogen. Tidak ada perbedaan tingkat kewaspadaan yang bermakna antara kerja gilir malam tanpa tidur singkat skor 571,45 458-1477 dengan kerja gilir malam dengan perlakuan tidur singkat skor 609,33 466-1658 dengan p=0,500.pada populasi yang diteliti. Hasil yang sama didapatkan setelah penyesuaian dilakukan berdasarkan aktivitas harian dan asupan makanan.Kesimpulan. Tidak ada pengaruh intervensi tidur singkat terhadap tingkat kewaspadaan pekerja medis dan paramedis.
ABSTRACT
Background. Healthcare provider at hospital need to be in high vigilance during their night shift. This is important to minimize medical mishap and negligence. Power nap allocation could be one of the solutions to maintain the level of vigilance during night shift.Aim. To identify how power nap influences medic and paramedic staff vigilance during night shift at Tanah Abang regional hospitalMethods. A pre post experimental study was conducted at Tanah Abang regional hospital using proportional random sampling. Inclusion criteria includes night shift workers who were fit to work. Baseline characteristics including daily activities record and food consumption were measured using standarize physical examination and questionnaires. Intervention was given a single cycle of power nap of maximal 30 minutes during night shift. Measurement of vigilance was conducted using Mackworth clock test at the begining and at the end of shift with or without intervention. During the intervention period, additional vigilance measurements were conducted.Result. We included 4 medics and 14 paramedics into the study. Subjects were relatively similar in baseline characteristics and food consumptions pattern. There is no signficance difference in vigilance between night shift without intervention score 571,45 458 1477 or with intervention score 609,33 466 1658 , with wilcoxon comparative test p 0,500 . Similar results persist even with adjustment in daily activities. Conclusion. There was is no significant improvement of vigilance level at the end of night shift with power nap interventionKeywords. Power Nap, Vigilance, Food Intake, Daily Activity, Medic, Paramedic, Night Shift"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alif Pratama
"Penelitian ini membahas mengenai kedai kopi sebagai salah satu budaya perkotaan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kehadiran Kedai kopi di perkotaan dipengaruhi dengan digitalisasi dan penciptaan ruang publik perkotaan, lalu dengan jadwal aktivitas perkotaan yang padat dan kebutuhan akan tempat rekreasi, relaksasi dan hiburan untuk tetap produktif dan fleksibel. Dengan begitu kedai kopi menjadi tempat ketiga yang dibutuhkan masyarakat perkotaan, dengan berbagai fasilitas, suasana, lingkungan dan interaksi sosial yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan pada beberapa kedai kopi di Kota Bekasi, seperti Cotta Coffee, Fwb Coffee dan Kopi Prijaji dengan menggunakan metode etnografi dengan nongkrong langsung dan wawancara kepada pelanggan dan barista kedai kopi dan juga studi pustaka. Dalam penelitian ini menggambarkan budaya perkotaan yang ter manifestasikan ke dalam sebuah kedai kopi dengan melihat pola-pola interaksi didalamnya dan menganalisis pemikiran kedai kopi sebagai tempat ketiga.

This study discusses coffee shops as one of the urban cultures in Bekasi City, West Java. The presence of coffee shops in Indonesia is influenced by digitalization and creating urban public spaces, then with the busy schedule of urban activities and the need for recreation, relaxation and entertainment places to stay productive and flexible. That way the coffee shop becomes the third place needed by urban communities, with various facilities, atmosphere, environment and social interaction needed. This research was conducted in several coffee shops in Bekasi City, such as Cotta Coffee, Fwb Coffee and Prijaji Coffee using the ethnographic method by hanging out directly and interviewing customers and coffee shop baristas as well as literature study. This study describes urban culture that is manifested in a coffee shop by looking at the patterns of interaction in it and analyzing the thinking of a coffee shop as a third place."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Dimassajid
"Pasca ditetapkannya Keppres Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Corona Virus Desease 2019, nyatanya kebiasaan untuk bekerja di luar kantor seperti di kafe, menjadi kebiasaan yang dilanjutkan pasca masa pandemic. Fenomena bekerja dari kafe menjadikan kafe sebagai tempat ketiga produktif atau Productive Third Place bagi para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pekerja sebagai konsumen yang diukur dari usia, jenis pekerjaan, domisili tempat tinggal, dan lokasi bekerja terhadap pilihan coffee shop sebagai tempat bekerja. Untuk mengetahui hal tersebut metode tabulasi silang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen terhadap karakteristik site dan situation dari masing masing coffee shop. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan jawaban dijelaskan secara menyeluruh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen adalah pekerja usia produktif antara 24-39 tahun yang berdomisili di Jakarta Selatan. Adapun motif para konsumen memilih tempat work from coffee dilihat dari site yaitu café yang memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dari variasi tempat duduk, variasi meja, variasi sumber pencahayaan, layanan internet, layanan stop kontak, pengatur suhu ruangan, toilet, dan kesediaan lahan parkir. Selain itu, aspek situation juga turut menjadi pertimbangan konsumen yang dilihat dari aksesibilitas tinggi dan berada di sekitar kawasan jasa dan usaha.

After the Presidential Decree Number 17 of 2023 concerning Determination of the End of the Corona Virus Disease 2019 Pandemic Status applied, in fact the habit of working outside the office such as in a cafe, became a habit that was continued after the pandemic. The phenomenon of working from cafes makes cafes a productive third place for workers. This study aims to determine the characteristics of workers as consumers as measured by age, type of work, domicile of residence, and work location on the choice of coffee shop as a place of work. To find out this, the cross-tabulation method was used to identify consumer characteristics for the site and situation characteristics of each coffee shop. The results obtained were analyzed using descriptive analysis with the aim of explaining the answers thoroughly. The results of this study indicate that most consumers are workers of productive age between 24-39 years who live in South Jakarta. As for the motives of consumers to choose a place to work from coffee, seen from the site, namely a café that has complete supporting facilities, from a variety of seats, a variety of tables, a variety of lighting sources, internet services, socket outlet services, room temperature control, toilets, and availability of parking space. In addition, the situation aspect is also a consideration for consumers, seen from high accessibility and being around service and business areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evryanti
"Fasilitas kesehatan berisiko tinggi terhadap penyakit akibat kerja (PAK), klinik X pada petugas kesehatan dan petugas kebersihan ditemukan perilaku pekerja yang tidak aman seperti tidak mencuci tangan sebelum sebagai bagian dari universal precaution dan sesudah tindakan atau pada saat pemeriksaan sampel urin tidak menggunakan masker yang telah disediakan klinik.
Telitian ini juga menemukan beberapa risiko yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti perilaku yang kurang aman saat menyuntik atau saat mengepel dan membersihkan kamar mandi petugas tidak menggunakan sepatu pelindung. Penelitian ini adalah cross sectional dengan metode pendekatan manajemen risiko AS/NZS 4360 : 2004.
Untuk mengurangi risiko K3 pada petugas kesehatan dan petugas kebersihan bukan hanya sekedar dari tersedianya SOP pekerjaan namun juga pengawasan dan dukungan pihak manjemen serta peningkatan pelatihan dalam pekerjaan sangat dibutuhkan.

Health facilities at high risk of occupational diseases, X clinics to health care workers and cleaning service found unsafe worker behaviors such as not washing hands before as part of the universal Precaution and after the action or upon examination of the urine sample did not use masks that have been provided by the clinic.
Result also found some of the risks that may cause accidents such as unsafe behavior when injected or when mopping and cleaning the bathroom attendant did not use protective footwear. This is a cross sectional study with the method of approach to risk management AS / NZS 4360: 2004.
To reduce the risk of K3 to health care workers and cleaning service is not just the availability of standard operating procedures but also the supervision of the work and support the iterative and an increase in job training is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>