Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nayla Mutiara Nashwa
"Latar Belakang
Kasus TB laten yang bersifat tidak bergejala sering ditemukan pada kontak serumah pasien TB aktif melalui investigasi kontak. Penelitian Tim IGRA RSUI 2023 di Puskesmas Pancoran Mas Depok menyebutkan dari 187 kasus TB aktif, ditemukan 70 kasus TB laten kontak serumah. Untuk mencegah reaktivasi TB laten menjadi TB aktif, Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) wajib dikonsumsi oleh pasien TB laten. Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia terkait tuberkulosis masih kurang. Selain itu, hanya 5,5% TPT dari 3.635 kasus TB aktif di Kota Depok yang sudah didistribusikan pada kontak serumah. Salah satu faktor rendahnya tingkat kepatuhan TPT disebabkan oleh pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan terkait TPT serta hubungan tingkat pengetahuan tersebut dengan perilaku penyelesaian TPT di Puskesmas Pancoran Mas Depok.
Metode
Penelitian Cross-sectional ini mengumpulkan data dari kuesioner pilihan ganda. Teknik sampling menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 55 pasien TB laten kontak serumah dewasa di Puskesmas Pancoran Mas. Data diolah menggunakan uji Fisher’s Exact untuk melihat signifikansi antara dua variabel kategorik.
Hasil
Responden didominasi usia 46-55 tahun (30,9%), perempuan (80%), dan tingkat pendidikan SMA (60%). Tingkat pengetahuan sampel didominasi kategori Kurang (38,2%). Distribusi TPT di Puskesmas Pancoran Mas 52,7%, dengan angka penyelesaian 58,6%. Uji Fisher’s Exact menunjukkan hubungan usia (p=0,517), jenis kelamin (p=0,037), tingkat pendidikan (p=0,189) dengan tingkat pengetahuan. Hasil uji Fisher’s Exact hubungan pengetahuan dengan perilaku (p=0,723), dengan perilaku yang sudah dapat TPT (0,937), dan dengan perilaku yang belum dapat TPT (p=0,307).
Kesimpulan
Usia dan tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan kontak serumah terkait Terapi Pencegahan Tuberkulosis, sementara jenis kelamin berhubungan. Tingkat pengetahuan kontak serumah tersebut tidak berhubungan dengan perilaku konsumsi Terapi Pencegahan Tuberkulosis.

Introduction
Latent tuberculosis cases are often found among household contacts of active tuberculosis patients through contact investigation. A study by Universitas Indonesia Hospital IGRA Team at Pancoran Mas Health Center, Depok City, in 2023, reported that out of 187 active tuberculosis cases, 70 latent tuberculosis cases were found among household contacts. To prevent the reactivation of latent tuberculosis into active tuberculosis, tuberculosis preventive therapy (TPT) must be consumed. The Indonesian Ministry of Health stated that public knowledge regarding TPT is low. In addition, only 5.5% of 3.635 active tuberculosis cases in Depok City has received TPT for household contacts. The low adherence to TPT is associated with several factors such as knowledge. This study aims to determine the association between age, gender, and education level with the knowledge level regarding TPT, and the association between knowledge with TPT consumption practice at Pancoran Mas Health Center, Depok.
Method
This cross-sectional study collected data using a multiple-choice questionnaire. Sampling techniques utilized total sampling, with a sample size of 55 adult household contacts with latent tuberculosis at Pancoran Mas Health Center. Data were analyzed using the Fisher’s Exact test to assess the significance of two categorical variables.
Results
Respondents were predominantly aged 46-55 years (30.9%), female (80%), and had a high school education (60%). The knowledge level of the sample was primarily categorized as low (38.2%). The distribution of TPT at Pancoran Mas Health Center was at 52.7%, with a completion rate of 58.6%. The results of the Fisher’s Exact test showed relationships for age (p=0.517), gender (p=0.037), and education level (p=0.189) with knowledge level. The relationship between knowledge and behavior showed no significance (p=0.723), with behavior for those who have received TPT (p=0.937), and for those who have not received TPT (p=0.307).
Conclusion
Age and education level are not associated with the knowledge level of household contacts regarding Tuberculosis Preventive Therapy, while gender is associated. The knowledge level of these household contacts is not related to the behavior of consuming Tuberculosis Preventive Therapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Kusuma Dewi
"Kontak serumah merupakan faktor paling dominan penyebab TB pada anak, untuk mencegahnya perlu diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam pemberian TPT pada anak dengan kontak serumah pasien TB di Wilayah Puskesmas Kabupaten Banyumas tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, desain studi kasus pada 14 orang informan utama, yakni 9 ibu yang memberikan TPT dan 5 orang ibu yang tidak memberikan TPT. Informan kunci terdiri dari 9 keluarga ibu yang memberi TPT dan 5 keluarga ibu yang tidak memberi TPT, 6 kader TB, 6 petugas Puskesmas dan Kasi P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, forum group discussion dan observasi. Dilakukan pada bulan Mei-Juni 2023 dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang menjalani TPT telah melakukan perilaku pemberian TPT sesuai standar tata laksana pemberian TPT, kecuali untuk waktu pemberian obat, stok obat TPT selalu tersedia di Puskesmas, namun terbatas sehingga cakupan TPT rendah. Ibu mendapat dukungan keluarga dan tenaga kesehatan yang baik, namun belum mendapatkan dukungan kader TB. Ibu memberikan imbalan kepada anak agar mau minum obat TPT. Ibu yang tidak memberikan TPT pada anaknya kurang memiliki pengetahuan, dukungan keluarga, kader dan tenaga kesehatan. Perilaku ibu dalam pemberian TPT dipengaruhi persepsi kerentanan, keparahan terkait penyakit TB serta manfaat, hambatan dan kepercayaan diri dalam pemberian TPT. Dorongan yang didapatkan ibu untuk memberikan TPT berasal dari keluarga, teman sebaya yang memiliki pengalaman dengan penyakit TB, kader, petugas kesehatan, media sosial dan pengalaman dari ibu yang tidak ingin anaknya terkena TB. Untuk itu, diperlukan pelatihan kepada tenaga kesehatan untuk dapat melakukan strategi promosi kesehatan dan pengelolaan logistik dalam pemberian TPT. 

Household contact is the most dominant factor causing TB in children. However, to prevent the cause it is necessary to be given the drugs of Tuberculosis Preventive Therapy (TPT). This study aims to determine the behavior of mothers in giving TPT to children with household contacts of TB patients in Public Health Center of Banyumas District in 2023. This study uses a qualitative approach and case study design on 14 main informants, they are 9 mothers who provided TPT and 5 mothers which did not provide TPT. The key informants consisted of 9 mothers’ family who provided TPT and 5 mothers’ family who did not, 6 TB cadres, 6 Puskesmas officers and Head of P2PM Section of the Banyumas District Health Office. Data collection was conducted through in-depth interviews, forum group discussion and observation in May-June 2023 and analyzed thematically. The results showed that most of the mothers who experience TPT had carried out the behavior of giving TPT in accordance with the TPT administration standard, except for the time of drug administration. TPT drug stock was always available at the Puskesmas, but it was limited so TPT coverage became low. Mothers have received positive family and health worker support, but they have not received the support of TB cadres. Mothers reward children for taking TPT drugs. Mothers who do not give the drug to their children have less knowledge and insufficient support from families, cadres and health workers. Mother's behavior in giving TPT is influenced by perceptions of vulnerability, severity related to TB disease, benefits, barriers and confidence to give TPT. The encouragement that mothers get to provide TPT came from family, peers who have experience with TB disease, cadres, health workers, social media and experiences from mothers who do not want their children to get TB. For this reason, training is needed for health workers to be able to carry out health promotion strategies and manage logistics in administering TPT."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Istita
"Tuberkulosis ditetapkan sebagai penyebab kematian akibat agen infeksi tunggal terbesar kedua di dunia pada tahun 2022. Indonesia menempati peringkat kedua kasus tuberkulosis tertinggi di dunia, dengan kasus mencapai 724.309. Pada tahun 2021-2022, terdapat peningkatan 79,61% kasus tuberkulosis di Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Kenaikan kasus tersebut mengakibatkan tingginya risiko penularan, sehingga diperlukan perilaku kesehatan untuk mencegah penularan tuberkulosis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilodong tahun 2024. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Data dikumpulkan dari lembar kuesioner 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata perilaku masyarakat terhadap pencegahan penularan tuberkulosis dalam skala 100 adalah 80,3. Variabel yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru meliputi jenis kelamin, pendapatan keluarga, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, isyarat untuk bertindak, dan efikasi diri, dengan nilai-p < 0,05. Usia tidak memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan penularan tuberkulosis paru. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberian informasi mengenai tuberkulosis paru kepada masyarakat dengan cakupan lebih luas agar dapat menekan angka kasus tuberkulosis.

Tuberculosis was the second leading cause of death from a single infectious agent globally in 2022. Indonesia ranked second worldwide for the highest number of tuberculosis cases, with 724,309 cases. In 2021-2022, there was a 79.61% increase in tuberculosis cases in Cilodong District, Depok City. This rise led to a high risk of transmission, necessitating health behaviors to prevent tuberculosis transmission. This study aims to analyze factors related to pulmonary tuberculosis transmission prevention behaviors in the working area of the UPTD Puskesmas Cilodong in 2024. The study used a quantitative method with a cross-sectional design. Data were collected from questionnaires distributed to 100 respondents. The average score for community behavior towards preventing tuberculosis transmission was 80.3 out of 100. Variables related to pulmonary tuberculosis transmission prevention behavior included gender, family income, knowledge, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, and self-efficacy, with a p-value < 0.05. Age did not relate to prevention behavior. Therefore, providing broader information about pulmonary tuberculosis to the society is necessary to help reduce tuberculosis cases. Public awareness and education efforts are crucial to mitigating the spread of this disease."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Setyaningtyas
"Tuberkulosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis masih terjadi peningkatan kasus terutama pada anak. Tesis ini membahas hubungan kontak serumah dan faktor lingkungan dengan Tuberkulosis pada anak di wilayah kerja Puskesmas Sirnajaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control yang dilakukan pada April-Juni 2024. Hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kontak serumah dan faktor lingkungan meliputi kepadatan hunian, kelembaban, pencahayaan, jenis lantai dan luas ventilasi dengan kejadian Tuberkulosis pada anak.

Tuberculosis is caused by bacteria of Mycobacterium Tuberculosis increasing in children case. This research discuses the household contact and environment factors to tuberculosis in children at Puskesmas Sirnajaya. This research is a quantitative study with case controll design conducted on April to June 2024. The research results show that there was no significant relationship between household contact and environmental factors including residential density, humidity, lighting, floor type and ventilation area with the incidence of tuberculosis in children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Putri
"ABSTRAK
Latar Belakang: Indonesia menempati urutan ketiga dengan insiden terbanyak TB (8%) di dunia. Program dunia mewajibkan investigasi kontak dan terapi preventif dilakukan kepada seluruh kontak serumah pasien TB terutama kontak anak, karena termasuk kelompok risiko tinggi. Di Indonesia, program ini belum belum dilaksanakan secara optimal tercermin dari pencatatan data kontak dan pemberian profilaksis yang masih kurang. Tujuan: Mengetahui angka kejadian TB pada kontak serumah anak (0-18 tahun) pasien TB dan faktor-faktor yang memengaruhi. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan pada kontak serumah anak pasien TB yang masih dalam pengobatan di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada bulan Agustus hingga September tahun 2019. Pemeriksaan kontak dilakukan melalui anamnesis terkait gejala, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan dahak dan foto toraks untuk anak yang bergejala, atau pemeriksaan IGRA untuk skoring TB anak apabila dahak tidak didapat. Etik penelitian didapatkan dari Komite Etik FKUI dan izin penelitian didapatkan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Hasil: Sebanyak 36 kontak serumah anak dari 19 kasus indeks TB diinvestigasi. Kontak mayoritas laki-laki (58,3%), rerata usia 9,72 (s.b. 5,398), status gizi mayoritas normal (83,3%) dan mayoritas memiliki parut BCG (69,4%). Tipe resistansi kasus indeks 78,9% SO dan 21,1% RO. Sebanyak 8 subjek (22%) didiagnosis TB klinis. Terdapat hubungan antara tipe resistansi kasus indeks dengan kejadian TB pada kontak serumah anak. Tidak terdapat hubungan antara bacterial load dan bentuk lesi kasus indeks, jenis kelamin, usia, status gizi dan parut BCG kontak dengan kejadian TB pada kontak serumah anak. Kesimpulan: Angka kejadian TB pada kontak serumah anak sebanyak 22%."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Novia Sari
"Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang kejadiannya terus meningkat sehingga menjadi salah satu ancaman serius bagi dunia kesehatan di Indonesia bahkan dunia. Penanganan diabetes melitus yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada organ lain. Sehingga diperlukan penanganan yang tepat dari berbagai pihak seperti tim medis dan juga dukungan dari orang sekitar seperti keluarga untuk mendorong dan mendukung keberhasilan dari program kesehatan yang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku perawatan keluarga dengan status diabetes mellitus di Puskesmas Pancoran Mas Depok.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 pada 97 klien diabetes melitus yang melakukan rawat jalan. Status diabetes melitus klien 84,5% dalam keadaan tidak terkontrol. Terdapat hubungan antara perilaku perawatan keluarga dan status diabetes melitus dengan p=0,013 (95% CI, OR=2,06). Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pengetahuan, kepercayaan, tradisi, dan nilai keluarga dengan status diabetes melitus.

Diabetes mellitus is a metabolic disorder that the incidence continues to increase. It becomes one of the serious threat to Indonesian health status and even the world. Improper practice can cause complications or damage to other organs. Proper practiceis required by various parties such as the medical team and from relatives to encourage and support the success of health programs. The purpose of this study was to determine the relationships between family care behavior and diabetes mellitus status at Puskesmas Pancoran Mas, Depok.
This study used a correlative descriptive design with cross-sectional study conducted between May and June 2016, involving 97 diabetes mellitus clients that outpatient care. Diabetes mellitus status of the clients is 84.5% uncontrolled. The result shows that there is a relationship between family care behavior and diabetes mellitus status (95% CI, p=0.013, OR=2,06). It is necessary to conduct further research about the relationship between knowledge, trust, tradition, and the value of the family with diabetes mellitus status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armelia Hayati
"Kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan terapi, namun kepatuhan untuk melakukan pengobatan oleh pasien sering kali rendah, termasuk pada pengobatan tuberkulosis (TB) paru. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Desain penelitian menggunakan studi potong lintang dengan 76 responden. Pengambilan data melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner dengan metode consecutive sampling. Sampel adalah penderita TB paru berusia minimal 15 tahun yang telah minum obat minimal selama 2 bulan dan datang berobat pada bulan Februari-April 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 43% responden yang patuh terhadap pengobatan tuberkulosis paru. Ada hubungan antara jarak dan peran keluarga/ pengawas menelan obat (PMO) dengan kepatuhan berobat penderita TB paru, tetapi tidak ada hubungan antara factor sosiodemografis (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah pendapatan keluarga per bulan), pengetahuan, efek samping obat, riwayat penyakit lain, ketersediaan transportasi dan peran petugas tuberkulosis di puskesmas dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Studi menunjukkan tingginya angka ketidakpatuhan berobat pada penderita tuberkulosis paru. Oleh karena itu, peran keluarga/ PMO dalam mengawasi pengobatan perlu ditingkatkan sehingga penyebaran penyakit dan meluasnya resistensi bakteri dapat dicegah.

Compliance of patients in making treatment is one factor that determines the success of therapy, but adherence to treatment by patients is often low, including in the treatment of tuberculosis (TB). The study aims to evaluate treatment compliance of patients with pulmonary tuberculosis in Pancoran Mas Depok District Health Center. Design research using cross sectional study with 76 respondents. Retrieval of data through direct interviews using a questionnaire with a consecutive sampling method. Samples were pulmonary TB patients at least 15 years old who had been taking medication for at least two months and come for treatment in February-April 2011. The results showed that there were 43% of respondents who adhere to the treatment of pulmonary tuberculosis. There is a relationship between the distance and family's role/ supervisor-medication (PMO) with pulmonary TB patient treatment compliance, but there is no relationship between sosiodemografis factors (sex, age, education, occupation, total family income per month), knowledge, drug side effects, history of other diseases, avaibility of transport, and the role of the tuberculosis officer at the health center with pulmonary TB patient treatment compliance in Pancoran Mas Depok District Health Center. Studies show high rates of medication adherence in patients with pulmonary tuberculosis. Therefore, the role of family / PMO in monitoring the treatment needs to be improved so that the spread of disease and spread of bacterial resistance can be prevented."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S121
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Elida Hairunida Br.
"Posyandu berguna untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan sampel 298 ibu balita yang dipilih secara acak di 20 posyandu.
Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berperilaku baik berkunjung ke posyandu masih rendah sebanyak 39,9%. Ada 5 variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu yaitu lebih banyak pada ibu yang berpendidikan dibawah SMP, berpengetahuan baik, bersikap positif, memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) serta membutuhkan pelayanan posyandu.
Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervisi langsung ke posyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada di Posyandu.

Posyandu is useful to empower communities and to provide the easiest of obtaining basic health services. The objectives of this study was conducted to determine the related factors with the behavior visits to posyandu on toddlers mothers in the working area of health center Depok Pancoran Mas in 2012. This study was a descriptive with cross sectional design. There were 298 samples of toddlers mothers randomly chosen in 20 posyandu.
The results obtained are wellbehaved toddler mothers as much as 39.9%. There are five variables that were statistically related with the behavior visits to posyandu namely: there were more on educated mothers under Junior School, good knowledge, positive thinking, the ownership of Health Child Card (KMS) and the needs to posyandu.
It is further recommended to perform and improve the monitoring of health promotion efforts with direct supervision to posyandu and provide counseling to the public about the existing activities in posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Verra Widhi Astuti
"Gizi buruk pada anak balita merupakan masalah yang selalu dialami bangsa Indonesia dari tahun ke tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola diet berperan terhadap masalah gizi yang dialami balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu tentang diet balita dengan pola diet balita. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel ibu yang mempunyai anak balita di Kelurahan Pancoran Mas. Sebanyak 104 responden yang dipilih dengan teknik cluster dan quota sampling mengisi kuisioner yang meliputi data sosiodemografi, kuisioner pengetahuan diet, dan kuisioner pola diet balita. Analisis uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diet balita dengan pola diet balita. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan dan pertimbangan guna mengurangi masalah gizi agar terbentuk balita yang sehat.

Malnutrition amongs under five years children is a problem that remains unsolved in Indonesia for years. Several studies have shown that their dietary patterns contribute to nutritional problems experienced by under five years children. This study aimed to identify the relationship of mother’s dietary knowledge and under five years children’s dietary pattern. The design of study was a correlative description with cross sectional approach. Samples of this study was pair of mothers with children under five years in Pancoran Mas. A total of 104 respondents were selected by cluster and quota sampling technique to fill out questionnaires that include sociodemographic data, dietary knowledge questionnaires, and under five years children dietary pattern questionnaires. The result showed no association between mothers' dietary knowledge to toddler diet pattern. The Results of this study are expected to provide a better consideration to reduce the nutritional problem and make under five years children healthier.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Asyary
"[ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) paru anak merupakan masalah kesehatan global yang
terabaikan (neglected), terlebih dengan proporsi 7,32% dari seluruh kasus TB di
Indonesia (Balitbangkes, 2013). TB paru anak selalu diakibatkan oleh infeksi TB
dari populasi di lingkungan sekitar, khususnya adanya orang dewasa yg sakit TB
serumah. Namun, tidak selalu TB paru dewasa mampu menularkan kesakitan pada
anak serumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang diduga
menurunkan risiko anak tidak sakit TB paru ketika tinggal serumah dengan
penderita dewasa. Metode dengan desain kasus kontrol berdasarkan data rekam
medis di sembilan rumah sakit rujukan TB anak dan puskesmas di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kondisi hunian khususnya kamar tidur yang
baik dan intensitas paparan TB paru dewasa yang jarang serta di pengaruhi
kondisi variabel lain merupakan faktor yang dapat melindungi anak agar tetap
sehat meskipun kontak dengan penderita TB paru dewasa serumah;

ABSTRACT
TB disease in children is a global health problem that still neglected, moreover
with 7,32% proportion of TB cases at Indonesia (Balitbangkes, 2013). Children
with TB disease is most always impacted from TB infection at environment
population especially from adult TB household contacts. However, children not
always get the disease as bad as TB adult then. The objective of this study was to
find protective factors that can keep healthy children who had adult TB household
contacts. A case-control study conducted at nine referred hospital of TB children
and several health centers based on medical records at Special Region of
Yogyakarta Province. The study found that healthy houses, especially with
healthy bedroom and fewer exposures with adult TB in order influenced by
confounders variables. Those variables were reduced the risk of childhood TB
disease eventhough they exposed with adult TB in their environment;TB disease in children is a global health problem that still neglected, moreover
with 7,32% proportion of TB cases at Indonesia (Balitbangkes, 2013). Children
with TB disease is most always impacted from TB infection at environment
population especially from adult TB household contacts. However, children not
always get the disease as bad as TB adult then. The objective of this study was to
find protective factors that can keep healthy children who had adult TB household
contacts. A case-control study conducted at nine referred hospital of TB children
and several health centers based on medical records at Special Region of
Yogyakarta Province. The study found that healthy houses, especially with
healthy bedroom and fewer exposures with adult TB in order influenced by
confounders variables. Those variables were reduced the risk of childhood TB
disease eventhough they exposed with adult TB in their environment, TB disease in children is a global health problem that still neglected, moreover
with 7,32% proportion of TB cases at Indonesia (Balitbangkes, 2013). Children
with TB disease is most always impacted from TB infection at environment
population especially from adult TB household contacts. However, children not
always get the disease as bad as TB adult then. The objective of this study was to
find protective factors that can keep healthy children who had adult TB household
contacts. A case-control study conducted at nine referred hospital of TB children
and several health centers based on medical records at Special Region of
Yogyakarta Province. The study found that healthy houses, especially with
healthy bedroom and fewer exposures with adult TB in order influenced by
confounders variables. Those variables were reduced the risk of childhood TB
disease eventhough they exposed with adult TB in their environment]"
2015
D2058
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>