Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ai Sri Nurhayati
"Analisis yang dilakukan bertujuan mengidentifikasi kebutuhan inovasi model pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ditinjau dari aspek infrastruktur TIK, kesiapan pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan, dukungan kebijakan, motivasi peserta didik, serta inovasi model pembelajaran yang memanfaatkan TIK. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: 1) apa saja infrastruktur TIK minimal yang diperlukan untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK di SKB; 2) bagaimana kesiapan pendidik dan peserta didik dalam pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis TIK di SKB; 3) bagaimana dukungan kebijakan terkait pemanfaatan TIK untuk pengembangan model pembelajaran inovatif; (4) bagaimana tingkat motivasi belajar peserta didik; dan 5) inovasi model pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SKB. Penelitian kualitatif dilakukan menggunakan metode pengumpulan data campuran. Pemilihan responden dilakukan dengan purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner daring, data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, dilanjutkan pendalaman data melalui wawancara dan diskusi kelompok terpumpun (FGD) secara daring. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan perangkat TIK dan jaringan di SKB telah tersedia dengan memadai. Kesiapan peserta didik memanfaatkan TIK dalam pembelajaran cukup. Namun, di sisi lain, keikutsertaan pamong atau tutor dalam hal peningkatan kompetensi TIK masih rendah karena kurangnya program pelatihan serta minimnya aktivitas forum tutor atau pamong terkait inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Inovasi model pembelajaran di SKB yang akan dikembangkan hendaknya sederhana, bermanfaat, dan menarik dengan menggunakan perangkat TIK yang dimiliki peserta didik dan pendidik. Selain itu, inovasi model pembelajaran ini juga harus memadukan aktivitas tatap muka dan daring (blended), tugas mandiri, presentasi disertai tindak lanjut pada saat kehadiran, serta mengakomodasi karakteristik peserta didik dan kekhasan lingkungan pembelajaran"
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research examines empirically the relationship among the social capital variable set, entrepreneurial orientation variable set, organizational resource variable set, and the impact of these three variable sets towards entrepreneurial performances. data is collected by web survey questionnaire sent to the entrpreneurs who own IT new ventures starting from 2000 onward. The sampling method used in this study is purposive sampling. The results obtained in this research indicate that there are significant relationships among social capital variable set, entrepreneurial orientation variable set, , and organizational resource variable from the entrepreneurial orientation variable set and human capital variable set, innovation variable from the entrepreneurial orientation variable from the social capital variable from the organizational resources variable set have significant impact towards the profit index and the growth index from the entrepreneurial performance variable set with a 5% level of significance. "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is build a social capital models and their influences on the organizational performance. This research examines empirically and analyzes the influences of social capital in forms of network quality and trust, innovations of organizational performance. he populations in this research were the medium furniture businesses in Central Java. This research took sample as many as 127 respondents. The respondents were the managers/medium wooden furniture business owners with the manpower ranging from 20 to 100 people. Data collection technique used questionnaires, and focus group discussion with the managers/business owners. The used technique of analysis was the Structural Equation Modeling (SEM) with Amos Ver.5.0 softwere. The examination on the influence of the moderation of environmental adaptability properties used the Multi-Grouped Sequential Equation Modeling. The theoretical finding in this research is that, it is able to explain (1) uncertainity of the roles of social capital , network and trust in improving organizational performance (3) Uncertainity of the role of innovation in mediating the social capital orientation on the organizational performance (4) Uncertainty of the role of environment moderating the causal relationships among social capital, innovation and organizational performance, and (6) it is able to add the literature concerning social capital orientation, especially the matters concerning wooden furniture medium business, which are still relatively limited."
JUEKBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samantha Constantia
"ABSTRAK
Infrastruktur berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi suatu negara. Untuk membangun sebuah proyek infrastruktur sendiri dibutuhkan sebuah proses mulai dari tahap perencanaan, desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, diikuti oleh pembongkaran atau perbaikan, di mana pada setiap tahap tersebut dibutuhkan pembiayaan. Pembiayaan infrastruktur berbasis syariah menjadi salah satu alternatif pembiayaan infrastruktur di Indonesia untuk mengurangi beban anggaran pemerintah. Saat ini pembiayaan infrastruktur berbasis syariah telah diterapkan pada pembiayaan Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan, Medan. Proyek ini didanai dengan skema istishna oleh Islamic Development Bank (IDB) dan pada akhir masa konstruksi selesai Pemerintah wajib untuk segera mengembalikan pembiayaan kepada IDB dengan menggunakan akad-akad syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah murabahah dapat diterapkan sebagai skema pengembalian pembiayaan Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan. Selain itu penelitian ini juga akan membahas mengenai kondisi perkembangan Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan saat ini, kemudian mengidentifikasi kendala-kendala yang dapat mempengaruhi serta syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam penerapan murabahah sebagai skema pengembalian pembiayaan Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan studi pustaka.

ABSTRACT
Infrastructure plays an important role in supporting the economic delvelopment of a country. To build an infrastructure project require a process begin from planning, design, construction, operation, maintenance, followed by demolition or refurbishment, where every phase requires financing. Islamic financing became one of Indonesia's infrastructure financing alternatives to reduce the burden on the government budget. Currently Islamic financing for infrastructure has been applied in The Development of Belawan Port Project. This project is funded by Islamic Development Bank (IDB) with istisna financing and at the end of the construction period, the government is obliged to immediately return the financing to the IDB by using sharia contracts. This study aims to determine whether the murabaha can be applied as an alternative financing in The Development of Belawan Port Project. In addition, this study will discuss the current condition of The Development of Belawan Port Project, and then identify the constraint of murabaha financing implementation and the requirements that need to be considered in the implementation of murabaha as an alternative financing in The Development of Belawan Port Project. This study used qualitative method with techniques of collecting data through in-depth interview, documentary study and literature.
"
2015
S60240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicken Shidqia Nurahman
"Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing global. Hal ini terlihat pada peningkatan pembangunan jembatan beton pracetak di Indonesia. Tetapi sayangnya hal tersebut diiringi dengan peningkatan kecelakaan kerja, dimana jatuh dari ketinggian merupakan salah satu penyebab utama cedera serius dan kematian pada pekerja konstruksi. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan dalam mengidentifikasi risiko dan penyebab karena terdapat aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi dengan baik. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) diperlukan karena dapat mengidentifikasi risiko dan penyebab berdasarkan aktivitas pekerjaan, tetapi masih kurang efektif karena bersifat tradisional yaitu pengamatan melalui gambar spesifikasi teknis 2D, dan memberikan informasi usang sehingga mengakibatkan kesalahan dalam tahap pelaksanaan. Building Information Modelling (BIM) dapat membantu mengidentifikasi risiko secara lebih efektif karena visualisasi desain 3D serta pembaruan informasi yang up to date. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan RKK yang terintegrasi dengan BIM untuk mencegah kecelakaan jatuh dari ketinggian pada jembatan beton pracetak. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur, survey kuesioner, dan studi kasus. Hasil survey menunjukkan terdapat 30 penyebab dengan nilai risiko tinggi, dimana penyebab utama sebesar 57% dikarenakan unsafe act, seperti fatigue, kecerobohan pekerja, dan salah pijakan. Serta dilakukan pengendalian risiko, sasaran program, dan biaya keselamatan konstruksi. Selain itu, RKK yang terintegrasi dengan BIM lebih efektif dalam perencanaan karena visualisasi kondisi lapangan yang sebenarnya dan memberikan informasi pengendalian risiko terkini. Sehingga dengan adanya RKK berbasis BIM dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

Infrastructure development is an important factor in increasing global competitiveness. This can be seen in the increase in the construction of precast concrete bridges in Indonesia. Unfortunately, this has been accompanied by an increase in work accidents, where falling from heights is one of the main causes of serious injury and death to construction workers. This is due to the inability to identify risks and causes because there are work activities that are not properly monitored. The Construction Safety Plan (RKK) is needed because it can identify risks and causes based on work activities, but it is still ineffective because it is traditional, namely observation through 2D technical specification drawings, and provides obsolete information, which results in errors in the implementation stage. Building Information Modeling (BIM) can help identify risks more effectively due to the visualization of 3D designs and up-to-date information updates. This study aims to develop RKK that is integrated with BIM to prevent accidental falls from heights on precast concrete bridges. The methods used are literature review, questionnaire survey, and case studies. The survey results show that there are 30 causes with a high-risk score, where the main cause is 57% due to unsafe acts, such as fatigue, carelessness of workers, and wrong footing. As well as risk control, program objectives, and construction safety costs. In addition, RKK, which is integrated with BIM, is more effective in planning because it visualizes actual field conditions and provides up-to-date risk control information so that the BIM-based RKK can improve construction safety performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenita Indrasari
"artikel ini membahas tentang perlunya penyediaan prasarana lingkungan yang memberikan keselamatan bagi anak yang pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda. Prasarana lingkungan ini dibutuhkan untuk melengkapi skema zona selamat sekolah (ZOSS) dan rute aman selamat sekolah (RASS) yang diusung oleh kementerian perhubungan ."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abbas Monginsidi S
"ABSTRAK
Untuk memenuhi tuntutan tnasyarakat atas
fasilitas-fasilitas baru yang diperlukan, maka perernaiaan
kawasan Segi Tiga Senen sangat dibutuhkan.
Segi Tiga Senen terletak dekat persimpanqan utama dan
Ja].an Pasar Senen, Jalan Senen Raya, Jalan Kramat Bunder,
Jalan Kramat Raya, Jalan Kramat Kwitang, yang mana ruas jalan
tersebut telah dibebani arus lalu-lintas yang sangat padat.
Perrnasalahan yang timbul akibat pengembangan Segi Tiga
Senen adalah Pertama, jumlah kendaraan yang dibangkitkan
relatif besar. Kedua, r-uas ialan di Persimparigan Senen akan
nempera1eh tambahan beban lalu-1intas akibat pengembangan
Segi Tiga Senen. Ketiga, beban lalu-lintas pada masing-masing
ruas jalan di pensimpangan Senen harus dapat diantisipasi
oleh jalan yang ada.
Dengan nemperkirakan kebangkitari lalu-lintas dan
proyeksi ialu-ljntas d'iadakan perbandingan secara hiphothesis
kinerja persiinpangan pada saat sekarang (1991), saat Segi
Tiga Senen selesaj (1992) dan saat Jembatan Layang selesai
dibangun (1995) dengan inelihat ke1aibatan dan kapasitas jalan
berdasarkan Highway Capacity Manual (HCM) 1985.

"
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ineswari Syifa Hayuningtiyas
"Infrastruktur adalah salah satu sarana penunjang pembangunan. Sistem transportasi merupakan bagian penting dan stategis bagi pembangunan suatu negara dan merupakan sarana penunjang kemajuan ekonomi karena akan mendukung mobilitas penduduk dan mendistribusikan barang dari satu daerah ke daerah lain. Namun, adanya ketidakmerataan akses masyarakat dan kesenjangan pengembangan wilayah dalam bidang infrastruktur transportasi di Indonesia. Maka perlunya pemetaan infrastruktur transportasi pada Ibukota Provinsi di Indonesia diharapkan dapat menentukan pola pembangunan dan pembenahan infastruktur transportasi pada pembangunan masa mendatang.
Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi literatur untuk menetapkan indikator penilaian pada pemetaan infrastruktur transportasi di Indonesia dan penyebaran 30 kuesioner pada stakeholder terkait untuk melakukan pembobotan pada setiap indikator dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan perhitungan manual. Setelah mendapatkan pembobotan pada setiap indikator, dilakukan scoring atau penilaian pada setiap infrastruktur pada 33 Ibukota Provinsi di Indonesia dan didapatkan pemetaan infrastruktur transportasi pada 33 Ibukota Provinsi di Indonesiadari nilai tertinggi sampai terendah.
Hasil yang didapatkan adalah pada kuadran I yaitu Kota Jakarta di posisi pertama, disusul oleh Kota Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Padang, Palembang dan Makassar. Pada kuadran II, Kota Yogyakarta berada pada posisi kesembilan diikuti oleh Kota Ambon, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Banda Aceh dan Samarinda. Pada kuadran III, Kota Jambi pada posisi ke-17 diikuti oleh Manado, Kendari, Bengkulu, Pangkal Pinang, Kupang, Pekanbaru dan Bandar Lampung. Pada kuadran IV, Kota Gorontalo berada pada posisi ke-25 diikuti oleh Jayapura, Tanjung Pinang, Palu, Manokwari, Serang, Mamuju, Ternate, Palangka Raya.
Dibuktikan dari pemetaan infrastruktur transportasi ini sebagian besar kota-kota pada bagian barat Indonesia memperoleh penilaian yang lebih baik dari kota-kota di bagian timur Indonesia. Maka perlu adanya pembenahan infrastruktur transportasi pada kota-kota dengan nilai rendah yaitu sebagian besar berada pada kota-kota di bagian timur Indonesia.

Infrastructure is one of the definitions of supporting development. The transportation system is an important and strategic part of the development of economic progress of a country because it will support the mobility of people and to distribute goods from one place to another. However, There are the existence of inequality in access and gap in the sector of transportation infrastructure in Indonesia. Hence, the need for mapping of transportation infrastructure in the Capital of Provinces in Indonesia is expected to determine the pattern of development and improvement of future transportation infrastructure?s development.
Reasearch methodology for this research are study of literature to establish the indicators of mapping transport infrastructure in Indonesia and spread of 30 quetioners on the related stakeholders to get weight for each indicator with manual counting of AHP (Analytical Hierarchy Process). After weighting of each indicator, the next step is scoring the transport infrastructure components at 33 Capital of Provinces in Indonesia to get the results of mapping transportation infrastructure from the highest to lowest score.
The results on this reaseach are in quadrant I, the city of Jakarta in the first position, followed by the city of Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Padang, Palembang dan Makassar. In quadrant II, the city of Yogyakarta is at ninth position followed by the city of Ambon, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Banda Aceh dan Samarinda. In quadrant III, City of Jambi in the 17th position followed by Manado, Kendari, Bengkulu, Pangkal Pinang, Kupang, Pekanbaru dan Bandar Lampung. In quadrant IV, Kota Gorontalo are at the 25th position followed by Jayapura, Tanjung Pinang, Palu, Manokwari, Serang, Mamuju, Ternate, Palangka Raya.
Evidenced from the result of mapping of transport infrastructure is mostly cities in the western part of Indonesia get better scores than the cities in the eastern part of Indonesia. Hence the improvement of transport infrastructure is needed for the cities with low scores that are mostly located in the eastern part of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>