Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zea Shafira Rizaldy
"Konsumen muslim saat ini sedang dihadapkan oleh aksi boikot terhadap produk/layanan yang terafiliasi dengan Israel. Penelitian terdahulu menemukan hubungan antara identitas individu dan intensi boikot konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran identity fusion dan religious identification dalam memprediksi intensi konsumen memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Sebanyak 250 konsumen muslim berusia 18–56 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis regresi menunjukkan bahwa identity fusion dengan masyarakat Palestina (β=0.36, p<0.001) dan religious identification (β=0.26, p<0.001) memprediksi intensi boikot, sementara identity fusion dengan muslim (β= –0.14, p=0.15) tidak memprediksi intensi boikot.

Muslim consumers are currently facing boycotts of products/services affiliated with Israel. Previous research has found a relationship between consumer identity and the intention to boycott. This study aims to determine the role of identity fusion and religious identification in predicting consumers' intention to boycott products/services affiliated with Israel. A total of 250 Muslim consumers aged 18–56 participated in an online survey. Regression analysis showed that identity fusion with Palestinian (β=0.36, p<0.001) and religious identification as muslim (β=0.26, p<0.001) predicted boycott intention, while identity fusion with muslims (β= –0.14, p=0.15) did not predict boycott intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulati Aziza Zain
"Tujuan-Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan dari elemen-elemen marketing 4.0 dengan kepuasan dan loyalitas konsumen, serta bagaimana peran preferensi merek religius dalam hubungan tersebut. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan pada pelanggan wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal di Indonesia.
Desain/metodologi/pendekatan- metode yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan pengukuran Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data dari sampel yaitu pelanggan Wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal yang berjumlah 259 responden.
Hasil- Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara elemen-elemen marketing 4.0 yaitu identitas merek, citra merek, integritas merek, dan interaksi merek dengan kepuasan serta, citra merek dan interaksi merek pada hubungan nya dengan intensi kesetiaan wanita muslim Indonesia dari merek fashion muslim lokal. Hasil lainya, menemukan adanya moderasi preferensi merek religius pada hubungan hubungan elemen marketing kecuali pada integritas merek dengan kepuasan dan intensi kesetiaan konsumen nya.
Implikasi praktis- Penelitian ini memberikan insight dari elemen-elemen marketing 4.0 dalam industri yang berkembang. Secara khusunya implikasi manajerial dituju bagi kewirausahaan merek fashion muslim lokal untuk mendapat insight dan pemahaman terkait efektifitas marketing pada konsumen wanita muslim di era digital ini.
Originalitas- Marketing 4.0 telah mendapat banyak perhatian dan implementasi dari kalangan akademisi dan praktisi, namun masih kurangnya penelitian tentang model teori di bidang pemasaran, khususnya pada industri yang belum established dan kaitannya dengan kepuasan dan loyalitas pelanggannya.

Purpose-The purpose of this study is to empirically examine the impacts of Marketing 4.0 Elements on customer satisfaction and loyalty intention and how religious brand preference contributes to the relationship. This study specifically examines on Indonesian Muslim consumers of local Modest Fashion Brands.
Design/methodology/approach- The method used was quantitative analysis with Structural equation modeling to analyze the data collected from 259 Indonesian Muslim Woman customers of Modest Fashion Brands.
Findings- The result found the significant effects of marketing 4.0 elements on the customers’ satisfaction that is brand identity, brand image, brand integrity, and brand interaction while the marketing 4.0 elements that is found to have a significant effect on the loyalty intentions are brand image and brand interaction. Other findings are the moderation role of religious brand preference on the marketing 4.0 elements to customer satisfaction and loyalty intentions of Indonesian Muslim woman customers of local modest fashion brands, except for brand integrity.
Practical implications- This study provides new insights to the marketing 4.0 model theory in an emerging industry. Specifically, the managerial implication is directed to Indonesian modest fashion brands entrepreneurs, to gain insights and understanding the effectivity of marketing modest fashion brands in the digital age among Muslim consumers.
Originality- Marketing 4.0 has received levels of attention and implementations from academics and practitioners, however there is still a lack of research on the model theory in the marketing field, particularly on a non-established industry and its relation to satisfaction and loyalty of its customers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Amalia Primaputri
"Penelitian ini bertujuan melihat dampak yang ditimbulkan atribut religius dalam konten promosi di media sosial terhadap perilaku konsumen Muslim ketika termediasi consumer offensiveness (kekecewaan). Model diaplikasikan pada obyek studi kasus Hanamasa Indonesia, restoran yang sempat ramai disebut dalam e-WOM sebab isu kehalalannya. Penelitian bersifat kuantitatif dengan melibatkan 204 konsumen Hanamasa Indonesia yang datanya diolah dengan teknik SEM (structural equation modelling). Dari penelitian ini terungkap bahwa: 1) atribut visual memicu e-WOM negatif secara tidak langsung, 2) consumer offensiveness memediasi atribut visual pada konten promosi di media sosial terhadap disampaikannya e-WOM negatif, 3) sikap responsiveness konsumen memediasi atribut visual pada konten promosi di media sosial terhadap kekecewaannya, dan 4) perceived importance of Halal logo menghindari konsumen dari rasa kecewa.

This study investigates the effect of religious-related attributes in social media promotion materials towards Muslim consumers’ behavioural intention, with consumer’s offensiveness mediating. Theories are applied to a case where Hanamasa Indonesia’s promotion materials were treated with skeptical e-WOMs since a customer revealed her experience was contrast to what appears visually and audibly on the restaurant’s social media posts. This quantitative study utilized 204 samples in a SEM (structural equation modelling) analysis and resulted: 1) visual attributes cause negative e-WOM indirectly, 2) consumer’s offensiveness mediates visual attributes on social media promotion materials to cause negative e-WOM, 3) consumer’s responsiveness mediates visual attributes on social media promotion materials to their offensiveness and 4) how consumers perceive the importance of Halal logo prevents them from getting offended."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Salsabila Cahyaningrum
"Boikot konsumen terhadap Israel sudah berjalan di Indonesia lebih dari satu tahun. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa boikot dapat terjadi karena berkaitan dengan dasar moral yang dimiliki oleh setiap individu. Dasar moral merupakan pedoman alamiah manusia yang membedakan tindakan benar maupun salah. Dasar moral ini kemudian memengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan boikot. Dasar moral terbagi menjadi dua, yaitu fondasi moral individual dan fondasi moral kolektif. Berdasarkan penelitian sebelumnya, fondasi moral individual memiliki sikap yang mendukung aksi boikot. Maka dari itu, peneliti berhipotesis fondasi moral individual memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan fondasi moral kolektif terhadap intensi boikot produk yang terafiliasi Israel. Hasil penelitian ini menemukan fondasi moral individual tidak memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan fondasi moral kolektif dalam mengestimasi intensi boikot terhadap produk terafiliasi Israel. Namun, ditemukan bahwa agama secara kuat mengestimasi intensi boikot.

Consumer boycotts against Israel have been ongoing in Indonesia for more than a year. Previous research has found that boycotts may occur due to the moral foundations held by individuals. Moral foundations are innate human guidelines that distinguish between right and wrong actions. These moral foundations then influence consumers' decisions to engage in boycotts. Moral foundations are divided into two categories: individualizing moral foundations and binding (collective) moral foundations. Based on previous studies, individualizing moral foundations are more likely to support boycott actions. Therefore, the researcher hypothesized that individualizing moral foundations would have a stronger relationship with boycott intention compared to binding moral foundations toward products affiliated with Israel. However, the findings of this study revealed that individualizing moral foundations did not have a stronger relationship than binding moral foundations in predicting boycott intention. Nonetheless, it was found that religion strongly predicts the intention to boycott."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Salsabila Cahyaningrum
"Boikot konsumen terhadap Israel sudah berjalan di Indonesia lebih dari satu tahun. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa boikot dapat terjadi karena berkaitan dengan dasar moral yang dimiliki oleh setiap individu. Dasar moral merupakan pedoman alamiah manusia yang membedakan tindakan benar maupun salah. Dasar moral ini kemudian memengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan boikot. Dasar moral terbagi menjadi dua, yaitu fondasi moral individual dan fondasi moral kolektif. Berdasarkan penelitian sebelumnya, fondasi moral individual memiliki sikap yang mendukung aksi boikot. Maka dari itu, peneliti berhipotesis fondasi moral individual memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan fondasi moral kolektif terhadap intensi boikot produk yang terafiliasi Israel. Hasil penelitian ini menemukan fondasi moral individual tidak memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan fondasi moral kolektif dalam mengestimasi intensi boikot terhadap produk terafiliasi Israel. Namun, ditemukan bahwa agama secara kuat mengestimasi intensi boikot.

Consumer boycotts against Israel have been ongoing in Indonesia for more than a year. Previous research has found that boycotts may occur due to the moral foundations held by individuals. Moral foundations are innate human guidelines that distinguish between right and wrong actions. These moral foundations then influence consumers' decisions to engage in boycotts. Moral foundations are divided into two categories: individualizing moral foundations and binding (collective) moral foundations. Based on previous studies, individualizing moral foundations are more likely to support boycott actions. Therefore, the researcher hypothesized that individualizing moral foundations would have a stronger relationship with boycott intention compared to binding moral foundations toward products affiliated with Israel. However, the findings of this study revealed that individualizing moral foundations did not have a stronger relationship than binding moral foundations in predicting boycott intention. Nonetheless, it was found that religion strongly predicts the intention to boycott."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gesti Prastiwi
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku yang mempengaruhi intensi pembelian mi Samyang halal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif dan persepsi kendali perilaku memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian mi Samyang halal. Sikap memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap intensi pembelian mi Samyang halal.

This study discusses the factors attitudes, subjective norms, perceived behavior control that affect the intention of purchasing mi Samyang halal. This study is a quantitative descriptive research. The result of this research shows that subjective norms and perceived behavior control have positive and significant influence on Samyang noodle purchase intention. Attitudes have positive but not significant influence on Samyang noodle purchase intention. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
"Studi mengenai intensi pembelian produk-produk beretika termasuk sustainable fashion telah banyak berkembang dalam literatur ilmiah. Namun demikian, sangat sedikit studi yang dikembangkan memasukkan unsur religiusitas dalam penelitiannya. Aspek ini krusial di negara-negara berkembang yang menggunakan unsur agama dalam pedoman kehidupannya termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aspek religiusitas masyarakat Indonesia dalam intensi pembelian sustainable fashion yang dimediasi oleh faktor materialisme dan guilt (perasaan bersalah) yang dikembangkan oleh Adil (2022). Penelitian dilakukan dengan mengirimkan survei yang diisi oleh 701 responden penduduk Indonesia yang beragama Islam dan berusia minimal 17 tahun. Dengan menggunakan metode pengolahan PLS-SEM, ditemukan bahwa religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian sustainable fashion serta terdapat peran mediasi signifikan oleh faktor guilt, namun tidak oleh faktor materialisme. Implikasi dan keterbatasan penelitian dicantumkan dalam tulisan ini.

Studies on purchase intention of ethical products including sustainable fashion have been conducted in various literatures. However, little did incorporate religiosity aspect into their studies. This aspect is crucial in emerging market economies which consider religiosity as a factor in their life including in Indonesia. The purpose of this study is to determine the effect of religiosity aspect upon Indonesians on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by materialism and guilt factor that is developed by Adil (2022). The study is conducted by sending survey filled by 701 Indonesian muslim respondents that are at least 17 years old. Using PLS-SEM method, the study found that religiosity has indeed positive and significance effect on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by guilt factor, but not by materialism factor. The implications and limitations of this study is discussed within."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Erviena Haniev
"Industri halal dunia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, akan tetapi di Indonesia sendiri perkembangan industri halal relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara Islam lain. Saat ini Indonesia merupakan konsumen produk makanan halal terbesar di dunia, akan tetapi hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk makanan halal. Pada sektor makanan cepat saji di Indonesia, merek restoran cepat saji asing pun masih lebih mendominasi dibandingkan restoran cepat saji lokal. Beragamnya restoran cepat saji di Indonesia baik lokal maupun asing membuat konsumen Indonesia dihadapkan pada berbagai faktor yang akan menentukan produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji mana yang akan dikonsumsi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah religiusitas, animosity atau rasa kebencian, serta etnosentrisme.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, animosity, dan etnosentrisme konsumen Muslim Indonesia terhadap penilaian produk dan pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan mengetahui restoran cepat saji asal Amerika Serikat di Indonesia. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan software Lisrel 8.5.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity dan religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Akan tetapi pada penelitian ini, etnosentrisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Penelitian ini juga menunjukkan etnosentrisme dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap animosity, serta religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etnosentrisme. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa etnosentrisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian produk, namun demikian variabel animosity tidak berpengaruh signifikan pada penilaian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Terakhir, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penilaian produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.Industri halal dunia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, akan tetapi di Indonesia sendiri perkembangan industri halal relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara Islam lain. Saat ini Indonesia merupakan konsumen produk makanan halal terbesar di dunia, akan tetapi hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk makanan halal. Pada sektor makanan cepat saji di Indonesia, merek restoran cepat saji asing pun masih lebih mendominasi dibandingkan restoran cepat saji lokal. Beragamnya restoran cepat saji di Indonesia baik lokal maupun asing membuat konsumen Indonesia dihadapkan pada berbagai faktor yang akan menentukan produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji mana yang akan dikonsumsi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah religiusitas, animosity atau rasa kebencian, serta etnosentrisme.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, animosity, dan etnosentrisme konsumen Muslim Indonesia terhadap penilaian produk dan pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan mengetahui restoran cepat saji asal Amerika Serikat di Indonesia. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan software Lisrel 8.5.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity dan religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Akan tetapi pada penelitian ini, etnosentrisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Penelitian ini juga menunjukkan etnosentrisme dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap animosity, serta religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etnosentrisme. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa etnosentrisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian produk, namun demikian variabel animosity tidak berpengaruh signifikan pada penilaian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Terakhir, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penilaian produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.

The global halal industry is currently experiencing rapid growth, yet it is a contradictory for Indonesia of which its development of halal industry is relatively slower than other Islamic countries. This also includes the halal food sector in which Indonesia has become the largest consumer market but it still not able to become the main producer. Moreover, in terms of the fast food sector, the existence of foreign fast food restaurant still dominates the market. The various fast food restaurants in Indonesia both local and foreign make Indonesian consumers face many factors in determining from which fast food restaurant they should buy the foods or beverages. Some of these factors include the religiosity, animosity, as well as ethnocentrism.
This research aims to analyze the influence of religiosity, animosity and ethnocentrism towards the product judgment and the purchase of food or beverage products from US fast food restaurants among Indonesian Muslim consumers. The sample of this research was Indonesian Muslim consumers who are at least 17 years old and aware of the US fast food restaurants in Indonesia. The data then was processed using the Structural Equation Modelling SEM method with Lisrel 8.5.1 software.
The result shows that the animosity and religiosity have significant negative effect on the purchase of US fast food restaurants rsquo products. However, in this study, ethnocentrism has no significant effect on US fast food restaurants rsquo products purchase. This study also shows that ethnocentrism as well as religiosity has a significant positive effect on animosity, and religiosity also has a significant positive effect on ethnocentrism.
In addition, this study also found that the ethnocentrism has a significant negative effect on product judgment, while animosity has no significant effect on product judgment. Lastly, the results of this research also show that product judgment has a significant positive effect on US fast food restaurants rsquo products purchase.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risman Hadi Ansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap perilaku berbelanja yang meliputi beberapa faktor, yaitu kesadaran atas kewajiban islam, kesadaran atas harga, kesadaran atas kualitas, kesadaran atas mode, kesadaran atas pembelian impulsif, dan kesenangan berbelanja, serta partisipasi olahraga, pendapatan, usia, dan jenis kelamin sebagai variabel kontrol. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data primer yang didapatkan melalui proses survei secara online. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen muslim yang pernah atau sedang menggunakan produk pakaian olahraga dan berdomisi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan tipe convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 195 orang. Metode analisis yang digunakan adalah factorial ANOVA dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh secara umum terhadap perilaku berbelanja pakaian olahraga muslim, terutama pada faktor kesadaran atas kewajiban islam dan kesadaran mode. Kemudian dengan menambahkan variabel kontrol berupa pendapatan, maka religiusitas akan mempengaruhi perilaku berbelanja pakaian olahraga dari segi merek dan mode.

This study aims to determine the effect of religiosity on shopping behavior which includes several factors, namely Islamic obligations conciousness, price conciousness, quality conciousness, fashion conciousness, impulsive shopping conciousness, and shopping enjoyment, as well as sports participation, income, age, and gender as an control variable. The type of data used in this study came from primary data obtained through the online survey process. Respondents in this study are Muslim consumers who have used or are currently using sports apparel products and are in Indonesia. This study uses a non probability sampling method with the type of convenience sampling with 195 respondents. The analytical method used is ANOVA factorial using the IBM SPSS 26 application. The results of this study indicate that religiosity has a general influence on shopping behavior of Muslim sportswear, especially on the Islamic obligations conciousness and fashion conciousness. Then by adding interaction factors, especially income, religiosity will influence the shopping behavior of sportswear in terms of brand conciousness and fashion conciousness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliani Saputri
"Consumer animosity menjadi variabel penting dalam teori mengenai perilaku konsumen. Faktor animosity menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam kegiatan seperti aksi boikot. Di Indonesia, aksi boikot sering terjadi, salah satunya adalah aksi boikot produk Amerika Serikat. Aksi boikot ini merupakan aksi solidaritas masyarakat Muslim Indonesia sebagai bentuk protes terhadap Amerika Serikat yang memiliki hubungan dengan Israel untuk mendukung kejahatan genosida terhadap Palestina.
Penelitian ini bertujuan uuntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh animosity dan boycott motivation pada perilaku konsumen masyarakat Muslim Indonesia yang dilihat dari purchase intention produk apparel asal Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan variabel animosity, religiosity, ethnocentrism, subjective norm, product judgment, dan boycott motivation terhadap purchase intention.
Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Model-Partial Least Square SEM-PLS dengan objek penelitian masyarakat Muslim Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mengikuti organisasi Islam dan kelompok yang tidak mengikuti organisasi Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity, religiosity, ethnocentrism, subjective norm memiliki pengaruh signifikan terhadap boycott motivation di dua kelompok. Hasil lainnya menunjukkan bahwa purchase intention dipengaruhi secara signifikan oleh product judgment dan boycott motivation di dua kelompok.

Consumer animosity is a prior variabel in the consumer behavior theory. Animosity becomes one of the factors that play an important role in boycott activity. In Indonesia, boycotts are common, one of which is a boycotting US products. Boycott activity is an act of solidarity of the Indonesian Muslim community to protest the United States that has links with Israel to support genocide crimes against the Palestinians.
This study aims to determine and analyze the effect of animosity and boycott motivation on the behavior of Indonesian Muslim consumen seen from the purchase intention of apparel products from the United States. The variables of this study are animosity, religiosity, ethnocentrism, subjective norm, product judgment, and boycott motivation to purchase intention.
This study using Structural Equation Model Partial Least Square SEM PLS with research object of Indonesian Muslim consumer which is divided into two groups groups that follow Islamic organization and groups that do not follow Islamic organization.
The results showed that animosity, religiosity, ethnocentrism, subjective norms have significant effect on boycott motivation in two groups. Other results indicate that purchase intention is significantly affected by product judgment and boycott motivation in two groups.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>