"Latar belakang: Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan di Indonesia, dengan data Global Cancer Observatory 2022 mencatatkan 68.271 kasus baru, 209.748 kasus dalam lima tahun terakhir, dan 22.598 kematian. Angka kesintasan 5 tahun pasien kanker payudara di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Berbagai faktor, termasuk faktor individu dan layanan kesehatan, dapat memengaruhi kesintasan pasien. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesintasan pasien kanker payudara peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode: Penelitian ini menggunakan Data Sampel BPJS Kesehatan tahun 2018-2023 dengan desain studi kohort retrospektif. Analisis dilakukan dengan metode Kaplan-Meier dan uji Cox Proportional Hazard. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesintasan 5 tahun sebesar 52,2% (95% CI: 46,4- 58,7%), yang menunjukkan tingkat kesintasan yang masih rendah. Faktor individu yang berpengaruh terhadap kesintasan adalah status kawin/cerai (aHR = 1,632; 95% CI: 1,102 – 2,416), wilayah tinggal di Regional 4 (aHR = 2,230; 95% CI: 1,497 – 3,321), dan adanya penyakit penyerta ≥1 (aHR = 1,498; 95% CI: 1,182 – 1,899). Sementara itu, faktor penyedia layanan kesehatan yang memengaruhi kesintasan adalah tingkat keparahan II (aHR = 5,566; 95% CI: 3,396 – 9,12) dan tingkat keparahan III (aHR = 11,118; 95% CI: 6,706 – 18,432). Kesimpulan: Kesintasan 5 tahun pasien kanker payudara di Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan upaya penanggulangan kanker payudara secara komprehensif, mulai dari masyarakat, BPJS Kesehatan, hingga pemangku kebijakan.
Background: Breast cancer is the leading cause of cancer-related deaths among women in Indonesia, with data from the Global Cancer Observatory 2022 recording 68,271 new cases, 209,748 cases in the last five years, and 22,598 deaths. The 5-year survival rate of breast cancer patients in Indonesia remains relatively low compared to other countries. Various factors, including individual factors and healthcare services, may affect patient survival. Therefore, this study was conducted to determine the 5-year survival rate of breast cancer patients under the National Health Insurance (JKN) program and the factors influencing it. Methods: This study uses data from the BPJS Kesehatan sample from 2018 to 2023 with a retrospective cohort study design. The analysis was conducted using the Kaplan-Meier method and Cox Proportional Hazard test. Results: The study found a 5-year survival rate of 52.2% (95% CI: 46.4-58.7%), indicating a still-low survival rate. Individual factors that influenced survival were marital status (aHR = 1.632; 95% CI: 1.102 – 2.416), residence in Regional 4 (aHR = 2.230; 95% CI: 1.497 – 3.321), and the presence of one or more comorbidities (aHR = 1.498; 95% CI: 1.182 – 1.899). Meanwhile, healthcare provider-related factors influencing survival were severity level II (aHR = 5.566; 95% CI: 3.396 – 9.12) and severity level III (aHR = 11.118; 95% CI: 6.706 – 18.432). Conclusion: The 5-year survival rate of breast cancer patients in Indonesia remains low. Therefore, comprehensive efforts are needed to address breast cancer, involving the community, BPJS Kesehatan, and policymakers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025