Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes Margaretha Surbakti
"Kemacetan telah menjadi salah satu permasalahan utama di Jakarta. Sistem JakLingko merupakan inisiatif yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menarik minat masyarakat untuk beralih ke penggunaan transportasi publik melalui pengintegrasian berbagai moda, baik secara fisik, informasi, dan moneter. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana keberhasilan penerapan integrasi transportasi publik, baik integrasi fisik, informasi, dan moneter dalam Sistem JakLingko di Jakarta berdasarkan perspektif pengguna. Penelitian ini menggunakan empat kriteria evaluasi Dunn (2018) yaitu efektivitas, kesetaraan, responsivitas, dan ketepatan serta dikombinasikan menggunakan indikator integrasi fisik, informasi, dan moneter menurut Zimmerman & Fang (2015). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui survei kepada 131 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa bahwa penerapan integrasi transportasi publik, baik integrasi fisik, informasi, dan moneter dalam Sistem Jaklingko di Jakarta telah sesuai dengan ukuran nilai efektivitas, kesetaraan, responsivitas, dan ketepatan. Dengan demikian menunjukkan bahwa integrasi dalam Sistem JakLingko telah menyediakan layanan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan mobilitas penggunanya.

Congestion has become one of the main problems in Jakarta. The JakLingko system is an initiative taken by the Provincial Government of DKI Jakarta to attract people to switch to using public transportation through the integration of various modes, both physically, informationally, and monetarily. This study aims to analyze the success of the implementation of public transportation integration, both physical, informational, and monetary integration in the JakLingko System in Jakarta based on the user's perspective. This research uses Dunn's (2018) four evaluation criteria, which include effectiveness, equity, responsiveness, and appropriateness and is combined using indicators of physical, informational, and monetary integration according to Zimmerman & Fang (2015). The approach used in the research is a quantitative approach, using data collection techniques through surveys to 131 respondents. The results showed that the majority of respondents felt that the implementation of public transportation integration, both physical, information, and monetary integration in the Jaklingko System in Jakarta was in accordance with the measures of effectiveness, equality, responsiveness, and accuracy. Thus indicating that integration in the JakLingko System has provided appropriate services to meet the mobility needs of its users."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sambuaga, Timothy Andrue
"Skripsi ini membahas mengenai PT JakLingko Indonesia dalam Penyelenggaraan Integrasi Sistem Transportasi di Provinsi DKI Jakarta, di mana integrasi sistem transportasi merupakan salah satu hal yang penting untuk dilaksanakan demi mendukung pengarusutamaan penggunaan transportasi publik dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi. Pada skripsi ini, pembahasan akan difokuskan ke dalam tiga pokok bahasan. Pertama, relevansi dari pembentukan badan usaha yang baru untuk menyelenggarakan sistem integrasi transportasi publik di Provinsi DKI Jakarta. Kedua, perihal kelembagaan PT JakLingko Indonesia dalam penyelenggaraan sistem integrasi transportasi publik di Provinsi DKI Jakarta. Ketiga, mekanisme pengawasan, pengendalian, dan pertanggungjawaban dari PT JakLingko Indonesia dalam penyelenggaraan integrasi sistem transportasi publik di Provinsi DKI Jakarta. Adapun penelitian ini merupakan penelitian doktrinal yang dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan dari berbagai bahan pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan PT JakLingko Indonesia merupakan suatu badan usaha swasta dengan bentuk joint venture yang menyelenggarakan integrasi sistem pembayaran transportasi publik dan implementasi paket tarif transportasi publik. Pembentukan PT JakLingko Indonesia merupakan hal yang relevan dan perlu untuk dibentuk dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan, memaksimalkan penyelenggaraan integrasi transportasi publik, dan memandirikan risiko yang ditimbulkan dari penyelenggaraan integrasi sistem pembayaran transportasi publik. Kemudian, sebagai suatu badan usaha dengan bentuk perseroan, PT JakLingko Indonesia tunduk pada ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Penelitian ini juga menunjukkan, sebagai badan usaha swasta yang turut terlibat dalam kebijakan integrasi sistem transportasi publik, terdapat beberapa badan/lembaga yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, terlibat dalam pengawasan, pengendalian, dan pertanggungjawaban terhadap integrasi sistem pembayaran transportasi publik yang diselenggarakan oleh PT JakLingko Indonesia.

This thesis discusses PT JakLingko Indonesia in the Implementation of Public Transportation System Integration in DKI Jakarta, where the integration of transportation system is an important aspect to be implemented in order to support the prioritization of public transportation usage and reduce reliance on the use of private vehicles. In this thesis, the discussion will be focused on three main topics. First, the relevance of establishing new business entities to organize the public transportation system integration in DKI Jakarta. Second, the institutional aspects of PT JakLingko Indonesia in organizing the public transportation system integration in DKI Jakarta. Third, the mechanisms of supervision, control, and accountability of PT JakLingko Indonesia in the implementation of the public transportation system integration in DKI Jakarta. This research is conducted as a doctrinal research by conducting a literature review from various sources. The results of this research indicate that PT JakLingko Indonesia is a private business entity in the form of a joint venture that organizes the integration of public transportation payment systems and the implementation of public transportation tariff packages. The establishment of PT JakLingko Indonesia is relevant and necessary to be established in order to implement the provisions of laws and regulations, maximize the implementation of public transportation integration, and to be independent of the risks arising from the implementation of the integration of public transportation payment systems. Furthermore, as a business entity in the form of a company, PT JakLingko Indonesia is subject to the provisions of the Limited Liability Company Law. This research also shows, as a private business entity that is involved in the policy of integrating the public transportation system, there are several agencies / institutions that, in accordance with their main duties and functions, are involved in supervision, control, and accountability for the integration of the public transportation payment system organized by PT JakLingko Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harist Kusuma
"ABSTRAK
Transportasi umum berbasis kereta sekarang telah menjadi tulang punggung transportasi massal di kota besar, dan sebagian besar operasinya diintegrasikan dengan sistem angkutan massal lainnya seperti bus dan waterway. Jakarta adalah kota besar yang memiliki kekurangan di transporasi massal, sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas harian dengan kendaraan pribadi untuk membantu mereka untuk pergi ke suatu tempat dan menghindari transportasi umum karena kekurangan luas area layanan dan integrasi transportasi umum. Salah satu alasan nya adalah kurangnya sistem transportasi massal, contohnya adalah lokasi shelter. Lokasi shelter penting untuk integrasi sistem transportasi umum. Masyarakat akan memilikih transportasi umum apabila asal dan tujuan rutinitas harian mereka dekar dengan shelter dan shelternya terintegrasi dengan transportasi umum lainnya untuk akses yang mudah di kota.

ABSTRAK
Railway based public transport is now become the backbone of mass transportation in big city, and most of the operation is being integrated with another mass transportation system such as bus and waterway. Jakarta is a big city with lack of good public transportation system, most people do they daily routine activity with private vehicle to help them getting somewhere within city area and avoid public transport due to lack of coverage and integration of mass transportation. One of the reason is lack of mass transportation system, the example is shelter location. The location of shelter is important for good integrated public transport. People will chose public transport if their daily routine origin and destination is near the shelter, and the shelter is easy to access and can be integrated with other form of public transport for ease of access around the town.
"
2016
S64219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nur Kartikoseno
"Pertumbuhan jumlah kendaraan di provinsi DKI Jakarta terus mengalami kenaikan dimana pada tahun 2016 terdapat 18 juta kendaraan bermotor. Untuk mengatasi kemacetan yang terus meningkat setiap tahunnya, pemerintah DKI Jakarta tengah mempersiapkan moda transportasi umum baru yaitu Mass Rapid Transit MRT Jakarta. Salah satu persiapan yang harus diperhatikan MRT Jakarta sebagai penyedia jasa transportasi baru adalah kualitas pelayanan yang optimal sebagai salah satu faktor utama yang menentukan keputusan calon penggunanya dalam memilih jenis transportasi umum. Penelitian ini mengidentifikasi kriteria apa yang mempengaruhi kualitas pelayanan menggunakan 5 dimensi SERVQUAL dan Model Kano. Terdapat 34 atribut standar kualitas yang disesuaikan dengan standar nasional pelayanan transportasi kereta penumpang perkotaan yaitu PM No. 48 Tahun 2015 dan standar internasional yaitu EN 13816. Hasil dari Model Kano menunjukkan terdapat 15 kriteria standar pelayanan yang memiliki kategori Attractive, 13 One-dimensional, dan 5 Must be yang diterjemahkan sebagai Customer Needs untuk merumuskan strategi standar pelayanan serta 1 kriteria dengan kategori Kano Indifference yang tidak dimasukkan kedalam House of Quality Fase 1. Melalui pembentukan House of Quality, diperoleh 5 Technical Response utama yang perlu dilakukan Mass Rapid Transit MRT Jakarta untuk mempersiapkan kualitas pelayanan yang optimal yaitu: penyediaan fasilitas utama dalam stasiun dan kereta, pengembangan teknologi dan manajemen sistem informasi pendukung layanan, penerapan sistem evaluasi pelayanan yang berasal dari pelanggan, evaluasi performa pelayanan secara berkala, dan on-job training khusus maintenance staff

The number of vehicle growth in DKI Jakarta continues to increase, as in 2016 it is known that there are 18 million vehicles registered. To overcome this increasing amount of congestion every year, the government of DKI Jakarta is currently preparing a new public transportation known as Mass Rapid Transit MRT Jakarta. In this situation, one of the preparations that plays a big role is the transportation service quality itself. It rsquo s considered as one of the main factors that affects the decision of prospective users in order to choose their public transportations to reduce the usage of private car. This preliminary study identifies what, and which service criterias should considered first in order to deliver the optimum service performance using the 5 dimensional SERVQUAL and Kano Model. There are 34 attributes of service quality criterias identified which adapted from PM No. 48 2015 as national standard service quality for railway passenger transportation mode and international standard service quality from EN 13816 as a main external reference to improve its service quality standard. The result of Kano Model shows that there are 15 service criterias in ldquo Attractive rdquo category, 13 in ldquo One dimensional rdquo , and 5 in ldquo Must be rdquo which translated as ldquo Customer Needs rdquo to formulate standardized service strategies. Through the establishment of House of Quality phase 1, there are 5 major ldquo Technical Responses rdquo that needed to be done for Mass Rapid Transit MRT Jakarta to prepare in order to deliver its optimal service quality which are The provision of main facilities in stations and trains, technology and management of information system development, implementation of customer service evaluation system, periodical service performance evaluation system, and special on job training for maintenance staffs."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fajri Nurachman
"Penelitian ini menganalisis dampak kebijakan tarif integrasi JakLingko terhadap jumlah penumpang MRT Jakarta dengan pendekatan data panel pada 13 stasiun selama periode 2021–2023. Kebijakan yang diperkenalkan pada Agustus 2022 ini memungkinkan perpindahan seamless antar moda transportasi dengan tarif maksimal Rp10.000 per perjalanan, bertujuan meningkatkan efisiensi dan keterjangkauan transportasi publik.
Dengan menggunakan model Fixed Effects (FE), hasil regresi menunjukkan bahwa kebijakan tarif berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penumpang MRT, mengindikasikan bahwa penyesuaian tarif mampu mendorong peningkatan penggunaan layanan. Robustness checks yang dilakukan dalam berbagai spesifikasi model mengonfirmasi konsistensi temuan ini.
Namun, efektivitas penuh dari kebijakan ini dalam konteks integrasi antarmoda belum dapat dipastikan. Meskipun terdapat indikasi peningkatan jumlah penumpang seiring dengan faktor kontrol seperti musim/cuaca, kebijakan pembatasan mobilitas (PPKM), serta konektivitas dan karakteristik strategis stasiun, dampak spesifik dari integrasi tarif terhadap pola perjalanan masih memerlukan kajian lebih lanjut.
Selain itu, peningkatan jumlah penumpang MRT juga didukung oleh kenaikan Customer Satisfaction Index (CSI), yang menunjukkan tren positif dalam pengalaman pengguna MRT Jakarta. Hal ini menandakan bahwa selain kebijakan tarif, perbaikan layanan dan pengalaman perjalanan juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penumpang.
Temuan ini menggarisbawahi bahwa kebijakan tarif yang didukung oleh peningkatan kualitas layanan memiliki peran penting dalam meningkatkan penetrasi MRT Jakarta dalam ekosistem

This study analyzes the impact of the JakLingko fare integration policy on MRT Jakarta's ridership using a panel data approach across 13 stations during the 2021–2023 period. Introduced in August 2022, this policy enables seamless transfers between transportation modes with a maximum fare of Rp10,000 per trip, aiming to enhance efficiency and affordability in public transportation.
Using the Fixed Effects (FE) model, regression results indicate that the fare policy has a positive and significant impact on MRT ridership, suggesting that fare adjustments can encourage increased service utilization. Robustness checks across various model specifications confirm the consistency of these findings.
However, the full effectiveness of this policy in the context of intermodal integration remains uncertain. While there are indications of increased ridership alongside control factors such as season/weather conditions, mobility restrictions (PPKM), and station connectivity and strategic characteristics, the specific impact of fare integration on travel patterns requires further study.
Additionally, the increase in MRT ridership is also supported by the rising Customer Satisfaction Index (CSI), which shows a positive trend in MRT Jakarta users' travel experiences. This suggests that, beyond fare policies, service improvements and travel experiences also contribute to ridership growth.
These findings highlight that fare policies, when supported by service quality improvements, play a crucial role in enhancing MRT Jakarta's penetration within the urban transportation ecosystem
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gary Ekatama Bangun
"Tesis ini membahas tentang evaluasi Integrasi Angkutan Pengumpan ke Dalam Sistem Bus Rapid Transit pada segmen angkutan bus kecil melalui program Mikrotrans Jaklingko, yang merupakan salah satu layanan Transjakarta pada segmen angkutan bus kecil yang bertujuan untuk mengintegrasikan angkutan pengumpan ke dalam sistem bus rapid transit dalam rangka memberikan layanan transportasi umum yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat, kehadiran program ini juga bertujuan untuk memperbaiki pola operasional transportasi umum, terutama di segmen angkutan bus kecil agar memenuhi SPM yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang digagas oleh Stufflebeam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan pengumpulan data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kendala dari pelaksanaan Mikrotrans Jaklingko dari segi Input yang berdampak kepada dimensi lain yaitu Dimensi Process dan Product. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan antara lain penyediaan tempat khusus penyimpanan armada, optimalisasi sarana penyediaan informasi, pembakuan syarat dan ketentuan di dalam Surat Keputusan, dan juga pengevaluasian trayek existing untuk keperluan penyesuaian jumlah armada.

This thesis discusses the evaluation of Integration of Feeder Transport into the Bus Rapid Transit System policy for the small bus segment through Mikrotrans Jaklingko program, which is one of the Transjakarta services in the small bus transportation segment which aims to integrate feeder transportation into the bus rapid transit system in order to provide affordable and quality public transportation services to the community, the presence of this program also aims to improve the operational pattern of public transportation, especially in the small bus segment so that it meets predetermined SPM. This study uses the CIPP evaluation model initiated by Stufflebeam. The research approach used is post-positivism with qualitative data collection. The results of the study indicate that there are a number of obstacles to the implementation of Mikrotrans Jaklingko in terms of input which have an impact on other dimensions, namely the Process and Product Dimensions. There are several recommendations that can be given, including providing a special place for storing fleets, optimizing information provision facilities, standardizing terms and conditions in Decrees, as well as evaluating existing routes for the purpose of adjusting the number of fleets."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Ahmad
"Kemacetan merupakan masalah besar kota Jakarta. Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pemda DKI merencakan membangun suatu system transportasi masal (Mass Rapid Transit). Identifikasi faktor-faktor dominan dalam menentukan elevasi jalur MRT merupakan acuan penting dalam proses penentuan jalur MRT yang sistematis, berintegrasi dan berkesinambungan. Dilakukan proses penyebaran kuisioner validasi pakar dan responden dari pihak stakeholder MRT Jakarta. Lalu dilakukan analisis rata-rata faktor yang berpengaruh dominan. Kemudian dilakukan validasi pakar dan pembahasan detail dari 10 faktor-faktor dominan tertinggi.

Congestion is a major problem in Jakarta. To overcome the congestion that occurs DKI government plan to build a mass transit system (Mass Rapid Transit). Identification of the dominant factors in determining the elevation of the MRT lines is an important benchmark in the process of determining the MRT track systematic, integrated and sustainable. Do the validation questionnaire respondents from the experts and stakeholders MRT. Then the average analysis of factors influencing dominant. Then do the validation expert and detailed discussion of the 10 highest dominant factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunuj Nurdjanah
"Pembangunan angkutan massal berbasis listrik seperti MRT merupakan aksi mitigasi efisiensi energi di bawah skema Clean Development Mechanism (CDM) sektor transportasi. Pembangunan MRT diharapkan berimplikasi positif pada Nationally Detremined Contribution (NDC) dan sosial ekonomi Indonesia, dengan beralihnya (shifting) pengguna angkutan pribadi ke MRT. Masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya pengguna angkutan pribadi yang shifting ke MRT serta implikasinya pada NDC. Tujuan penelitian adalah merumuskan strategi peningkatan implikasi MRT pada NDC di bawah skema CDM. Metode yang digunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan MRT Jakarta Fase 1 menghasilkan: shifting dari angkutan pribadi 53,8%; efisiensi energi 24,4%; reduksi emisi 2.732,7 Ton CO2 Tahun 2019 dan 1.004,95 Ton CO2 Tahun 2023; nilai ekonomi karbon Rp210.417.900 Tahun 2019 dan Rp77.381.150 Tahun 2023. Kesimpulan penelitian ini adalah pembangunan MRT berimplikasi positif pada NDC dan sosial ekonomi. Strategi yang direkomendasikan: penggunaan sumber energi terbarukan; mengimplementasikan penggunaan metodologi CDM; peningkatan penggunaan MRT dan mode shifting dari angkutan pribadi; pengembangan creative dan green financing

The development of electric mass transit such as the MRT is an energy efficiency mitigation action under the Clean Development Mechanism (CDM) for the transport sector. The development of the MRT is expected to have a positive impact on Indonesia's Nationally Determined Contribution (NDC) and socioeconomics by shifting private transport users to the MRT. The problem in this study is that it is not yet known which private transport users will shift to MRT and its impact on NDC. The research objective is to formulate a strategy to improve the impact of MRT on NDC under the CDM scheme. The method used is quantitative method. The results showed that the Jakarta MRT Phase 1 resulted in: shift from private transport 53.8%; energy efficiency 24.4%; emission reduction of 2,732.7 tons of CO2 in 2019 and 1,004.95 tons of CO2 in 2023; carbon economic value of Rp210,417,900 in 2019 and Rp77,381,150 in 2023. The conclusion of this study is that MRT development has positive impact on NDC and socio-economy. Recommended strategies: use of renewable energy sources; implementation of CDM methodology; increased use of MRT and mode shift from private transport; development of creative and green financing"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulil Abshor Ramadhani
"Isu kemacetan merupakan permasalahan umum yang kerap terjadi pada setiap wilayah. Kemacetan tidak hanya dimaknai sebagai fenomena penumpukan kendaraan tetapi juga berdampak multidimensional kepada sektor ekonomi, sosial, dan lainnya sehingga perlu segera diatasi. Kota Tangerang merupakan salah satu daerah yang terdampak oleh kemacetan lalu lintas dengan 18 titik kemacetan dan jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya mencapai 1 juta kendaraan. Salah satu solusi dari persoalan kemacetan adalah dengan menyediakan layanan transportasi publik yang berkualitas di mata pengguna untuk menjadi pilihan utama dibanding penggunaan kendaraan pribadi. Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini mengeluarkan inovasi transportasi publik di Kota Tangerang dengan merevitalisasi angkutan kota (angkot) konvensional menjadi angkot modern yang dikenal dengan Angkot Si Benteng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan angkot 'Si Benteng' sebagai inovasi transportasi publik di Kota Tangerang dari sisi pengguna. Dalam melakukan analisis kualitas layanan pada penelitian ini menggunakan Transit Capacity and Quality of Service Manual Third Edition (2013) yang terdiri dari 2 dimensi, yaitu Availability (keterediaan) & Comfort and Convenience (Keamanan dan Kenyamanan) yang terdiri dari 11 subdimensi yang mengusung kedua dimensi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data campuran yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner terhadap 100 responden dengan kriteria yang telah ditentukan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Layanan Angkot Si Benteng berada dalam kategori memadai.

The traffic issue has been a common problem which occurs everywhere. Traffic isn?t only intepreted as the phenomenon of crammed transportation, but also its multidimensional impacts on economics which urgently needs to be solved. Tangerang is one of these city that affected with traffic congsestion with reflected by its 18 congestion spots and approximately one million vehicle passing though Tangerang daily. One of the solution of this traffic issue is to provide a good quality public transportation service which can be the prioritized option other than individual transportation. The Government of The City of Tangerang, in this case, has made an innovation for public transportation in Tangerang by revitalizing the conventional Angkutan Kota (Angkot) to the modernized Angkot as known as Angkot 'Si Benteng'. This research aims to analyze the Service Quality of Si Benteng as a public transportation innovation in Tangerang. In order to analyze the service quality, this research uses Transit Capacity and Quality of Service Manual Thirds Edition (2013) which consists of 2 dimensions, Availability and Comfort and Convenience. The 2 dimensions has other 11 sub-dimensions which support the 2 main dimensions. The approach of this research uses the quantitative approach with mixed-data analyzing methods which is done by spreading relevant questioners to 100 respondents with specific criteria that has been determined with in-depth interview. The result of this research shows that the service quality of Angkot si Benteng is categorized as adequate the whole dimensional from the standardization of a good public transportation service."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Irene
"Terintegrasinya layanan Mikrotrans dalam sistem BRT dan Program Jaklingko menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mode share masyarakat pada transportasi publik yang dimana tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan layanan Mikrotrans yang didukung dengan opini dari masyarakat selaku pengguna Mikrotrans dengan menggunakan teori implementasi kebijakan yang dibawakan oleh Merilee. S. Grindle dan teori faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan The Policy Implementation Assessment Tools yang dikemukakan oleh Bhuyan, Jorgensen, dan Sharma (2010). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan Teknik pengumpulan data mixed method yaitu survei dan wawancara mendalam. Teknis analisis yang digunakan untuk data kuantitatif adalah teknis analisis univariat dan teknis analisis illustrative untuk data kualitatif. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa implementasi kebijakan layanan Mikrotrans di DKI Jakarta dapat dikatakan baik dikarenakan telah sesuai dengan tujuan dan desain kebijakan, meskipun masih ditemukan beberapa hal yang harus ditinjau kembali dan ditingkatkan kualitasnya agar implementasi kebijakan layanan Mikrotrans ini dapat mencapai target dan hasil yang maksimal.

The integration of Mikrotrans services in the BRT system and the Jaklingko Program is one of the government's efforts to increase public mode share in public transportation, where the long-term goal is to overcome congestion in DKI Jakarta. Therefore, this study aims to find out how the implementation of Mikrotrans service policies is supported by opinions from the public as Mikrotrans users by using the theory of policy implementation presented by Merilee. S. Grindle and the theory of factors influencing policy implementation in The Policy Implementation Assessment Tools put forward by Bhuyan, Jorgensen, and Sharma (2010). This research uses a descriptive quantitative approach and mixed method data collection techniques, namely surveys and in-depth interviews.The analysis technique used for quantitative data is univariate analysis technique and illustrative analysis technique for qualitative data. The results of this study found that the implementation of Mikrotrans service policies in DKI Jakarta can be said to be good, although there are still some things that need to be reviewed and improved in quality so that the implementation of Mikrotrans service policies can achieve targets and maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>