Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasya Azari Satria
"Apa yang terjadi ketika tradisi leluhur dan Injil berjalan berdampingan di antara hutan dan gereja di tanah Papua? Tulisan etnografis ini membawa kita menyusuri kehidupan masyarakat Moi Kelim di Kampung Kuadas, yang hidup di persimpangan antara adat dan iman kristiani. Alih-alih melihat perubahan budaya sebagai perpecahan atau penghapusan total, tulisan ini menelusuri proses negosiasi yang lebih halus—di mana nilai-nilai tradisional tidak ditinggalkan, tetapi justru dijahit ulang, diselaraskan, bahkan dipeluk bersama ajaran gereja. Perempuan, yang selama ini tak banyak mendapat ruang dalam ranah adat yang eksklusif dan maskulin, menemukan tempat baru di dalam institusi gereja. Di sana, mereka membangun peran, suara, dan otoritas spiritual. Melalui perjumpaan sehari-hari, sejarah hidup, dan kisah-kisah warga, saya mengikuti bagaimana nilai seperti relasionalitas, sosialitas, dan keselamatan individu saling bertemu, berbenturan, lalu berdamai dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan sekadar kisah tentang masyarakat yang "berpindah" agama, tetapi tentang bagaimana mereka merespons secara aktif—dengan imajinasi, dengan keberanian, dan dengan cara mereka sendiri. Perubahan budaya, dalam hal ini, bukan soal memilih antara masa lalu dan masa depan, tapi tentang merangkul keduanya sekaligus—dan membiarkan ‘terang’ datang dari lebih dari satu arah.

What happens when ancestral traditions and the Gospel walk side by side through the forests and churches of Papua? This ethnographic work takes us into the heart of Kampung Kuadas, where the Moi Kelim people live at the crossroads of customary law and Christian belief. Rather than viewing cultural change as rupture or erasure, this thesis traces a quieter, more complex negotiation—where traditional values are not abandoned but reshaped, reinterpreted, and even harmonized with the teachings of the church. Women, often excluded from exclusive spaces of adat, find belonging and agency within the church, carving out new roles and spiritual authority. Through daily encounters, life histories, and shared stories, I follow how values like relationality, sociality, and individual salvation collide, overlap, and co-exist in unexpected ways. This is not a story of a community that simply converts, but one that responds—creatively and critically— to the arrival of Christian modernity. In doing so, they show that cultural transformation doesn’t always mean choosing between past and future. Sometimes, it means holding both in the same hand, and letting the ‘light’ fall from more than one direction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ordo trappist yang diilhami oleh gaya hidup santo benediktus berdiri di Indonesia pada tahun 1953. Dalam biografinya Santo Benediktus dilahirkan dari keluarga kaya...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diny Starina Rinto
" ABSTRAK
Tulisan ini dibuat untuk membahas moralitas, kekristenan dan perubahan kebudayaan masyarakat Masihulan, Seram Utara. Teknik wawancara dan pengamatan digunakan untuk mendapatkan data yang dapat memberikan penjelasan yang memadai dan komprehensif mengenai hal itu. Dengan memanfaatkan gagasan Joel Robbins yang menyatakan bahwa moralitas senantiasa bertalian dengan perubahan kebudayaan, dipahami bahwa perubahan kebudayaan di Masihulan tidak dapat dilepaskan dari keputusan mereka untuk melakukan konversi ke agama Kristen. Setelah mengadopsi agama Kristen, masyarakat Masihulan hidup dengan dua kerangka moral yang nilai-nilainya saling bersaing dan bertentangan sekaligus. Hal ini membuat masyarakat mengalami keadaan yang Robbins sebut dengan moral torment dan menuntun mereka pada perubahan kebudayaan selanjutnya. Akan tetapi, perubahan ini tidak terjadi dalam model transformasi maupun asimilasi melainkan suatu model baru, yang terjadi dengan menukarkan unsur-unsur dari dua kerangka moral yang ada dalam masyarakat.

ABSTRACT
This undergraduate thesis is intended to discuss morality, Christianity and cultural changes in Masihulan society, North Seram. Interview and observation techniques used to obtain data to provide an adequate and comprehensive explanation about it. Utilizing Joel Robbins's thought, stated that morality is always related to cultural change, it is understood that cultural change in Masihulan can?t be separated from their conversion to Christianity. After adopting Christianity, Masihulan live in two moral framework with each competing and conflicting values. This makes people experience a state that called moral torment by Robbins and lead them to further cultural change. However, these changes do not occur in the model of transformation and assimilation, but a new model, which is occur by exchanging the elements of the two moral framework that exist in the society.
"
2016
S61770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi M. Syarif
Bogor: Pustoko Latin, 2005
306.959 8 SAN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
"In September 1945, a few days after The Republic of Indonesia proclaimed its independence, the Allied army who were assigned to disarm the Japanese army and control the internees in several areas of Indonesia was in conflict with the Republic of Indonesia. Even in Surabaya (East Java) the conflict led to an open war. Using historical method with primary and secondary sources, this research looks at the solidarity among members of Nahdatul Ulama in their struggle to defend Surabaya city at the beginning of the Indonesian independence."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pristiwanto
"Perubahan londe ke pumpboat (perahu sampan tradisional ke perahu modern bermesin) berproses begitu cepat di Perbatasan Indonesia Filipina. Pertimbangan utama bagi nelayan karena londe berat dibanding pumpboat, kurang cocok dipasang mesin motor perahu, hanya mengandalkan ornamen bernilai arstistik dengan kesakralan tetapi berat melawan arus, ombak dan angin. Sementara pumpboat saat ini tepat berdasarkan fungsi dan pemanfaatan, rancang bangun sesuai dengan kondisi laut dan lincah bergerak diantara ombak laju dalam membelah arus laut. Pengetahuan pasang layar dan mendayang beralih ke memahami komponen utama pada pumpboat seperti as, crosjoin, propeler harus mampu diutak atik tanpa bekal pelatihan khusus. Disatu sisi pengetahuan tradisi bahari tentang seni sastra khususnya messambo (kebiasaan melantunkan lagu lagu daerah dan lagu rohani ketika berperahu, sebagai pengiring dan penyemangat para pendayung) makin ditinggalkan di tengah hiruk pikuk dan derum mesin perahu pumpboat. Studi ini menunjukkan pengetahuan lokal dan ketrampilan berlayar nelayan menjadi bertambah setelah kehadiran perahu bermesin motor dari negara Filipina dengan menggunakan metode deskriptif analisis."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2019
959 PATRA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Indrayani
"Sebagai warga negara yang baik, ketika kita berkumpul antara sesama pengguna bahasa yang saling berbeda bahasa daerah, kita harus selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea dan bagaimana hambatan-hambatan perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea di Namlea Kabupaten Buru, Maluku. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengkaji tentang fenomena kebahasaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan yang digunakan antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea yang mengandung bahasa daerah kedua suku tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi nonpartisipasi. Sementara teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Data yang sudah diklasifikasi kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea pada awalnya kurang begitu baik mengingat mereka saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing, namun seiring dengan berjalannya waktu hal tersebut bisa teratasi sehingga antara suku Buton dan suku Buru terjalin kerja sama dengan baik. Temuan berikutnya hambatan-hambatan yang terjadi dalam perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea yaitu pengaruh bahasa daerah masing-masing antara kedua suku tersebut tidak bisa saling memahami karena kedua suku tersebut menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing ketika berinteraksi.

As good citizens, when we gather among fellow language users who have different regional languages, we must always use Indonesian as a language of unity. This study aims to describe how the language behavior between the employees of the Buton tribe and the Buru tribe tive and how the language behavior barriers between Buton and Buru tribe employees at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative in Namlea Buru Maluku Regency. This qualitative descriptive study examines linguistic phenomena. The data source in this study is the utterances used between the employees of the Buton tribe and the Buru tribe in the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative which contains the regional languages of the two tribes. The method of data collection is done through non-participant observation. While the technique of data collection is done through the technique of referring to skillful engagements, recording techniques, and note-taking techniques. The data that has been classified is then analyzed by qualitative descriptive analysis techniques. The results of this study revealed that the language behavior between the employees of the Buton tribe and the Buru tribe at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative was initially not very good considering they communicated with each other in their respectivelanguages but over time this could be overcome so that between the Buton tribes and the Buru tribe cooperated well. Subsequent findings of language barriers between Buton and Buru tribes employees at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative influenced their respective regional languages, between the two tribes unable to understand each other because the two tribes used their respective regional languages. when interacting"
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bungaran Antonius
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011
230.992 246 SIM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Subarkah
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Kholisoh
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pembentukan dan pengembangan hubungan pertemanan antar etnis, khususnya antara etnis Betawi dan non-Betawi yang ada di Jakarta.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori penetrasi sosial (Altman dan Taylor, 1973) sebagai teori utama, sedangkan teori zeduksi ketidakpastian, self-disclosure, teori pertukaran sosial dan manajemen konflik merupakan teori pendukung. Altman dan Taylor dalam teori penetrasi sosial mengemukakan adanya empat tahapan pengembangan hubungan, yaitu; tahap orientasi, tahap penjajakan pertukaran afektif, tahap pertukaran afektif dan tahap stabil. Sebagian besar dari kelima pasangan dalam penelitian ini melalui proses tahapan penetrasi sosial yang dikemukakan oleh Altman dan Taylor tersebut, namun demikian cara dan waktu yang diperlukan untuk sampai kepada tahap stabil, masing-masing pasangan berbeda-beda.
Dalam upaya memperoleh informasi tentang pasangannya, setiap narasumber menggunakan strategi yang berbeda-beda tergantung kepada situasi dan kondisi yang ada, namun ketika hubungan berada pada tahap stabil, kelima pasangan tersebut sama-sama menggunakan strategi interaktif. Dalam setiap hubungan antarpribadi yang sehat tentunya tidak akan terlepas dari konflik. Semua nara sumber dalam penelitian ini sepakat bahwa konflik yang timbul harus diselesaikan secara baik dan dapat mengarah kepada peningkatan hubungan. Kendati demikian, pengelolaan konflik yang digunakan oleh kelima pasangan ini berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi yang ada serta tidak terlepas dari karakter masing-masing individu, misainya; nara sumber yang memiliki karakter pendiam seperti narasumber 7 (Hamzah), cenderung menggunakan cara avoiding dalam mengatasi konflik. Analisis terhadap data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan paradigma constructivist terhadap kelima pasangan nara sumber yang terdiri dari satu pasangan laki-laki dengan laki-laki, satu pasangan perempuan dengan perempuan dan tiga pasangan laki-laki dengan perempuan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>