Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This volume provides a good illustration of the sorts of insights that qualitative and conceptual analysis can provide. Using some of the latest qualitative research tools, this volume highlights insights about consumption ranging from how consumers process advertising messages, how skiers consume a ski resort, and how small retailers can combat the practice of "showrooming" by consumers comparing online prices with mobile devices to the nature of consumer "presence, rethinking the meanings of prices, and buying counterfeit luxuries with friends. These and other practices provide eye-opening insights of their own. But they also spark the imagination by demonstrating what qualitative research can do and why it is an increasingly popular set of techniques."
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469484
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"ABSTRAK
Transmisi epiderniologi dan demografi, serta pergeseran struktur ekonomi menyebabkan meningkatnya tuntutan akan pelayanan kesehatan Perkembangan ekonomi masyarakat Jepara meningkat tetapi ternyata sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 1996 terjadi penurunan jumlah pasien di R.S.U.D RA.Kartini khususnya yang berasal dari konsumen perusahaan swasta, B.U.M.N. dan Asuransi. R.S.U.D RA Kartini adalah rumah sakit klas C milik Pemerintah Daerah Tingkat II Jepara.
Masalah pokok yang menjadi dasar penelitian adalah belum diketahuinya gambaran tentang faktor-faktor yang menjadi permintaan konsumen perusahaan terhadap pelayanan kesehatan di R.S.U.D RA Kartini dalam rangka rnenyusun strategi bauran pemasaran (product, price, place, promotion). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian operasional dengan analisis strategik. Penelitian dilakukan terhadap 12 perusahaan yang terdiri dari perusahaan swasta, BUMN/BUMD dan asuransi dan terletak di Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati, 6 perusahaan telah mengadakan kerjasama dan 6 perusahaan belum mengadakan kerja lama dengan RSUD R.A Kartini. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan antara kedua kelompok tersebut.
Perusahaan yang telah mengadakan kerjasama didapatkan bahwa prosedur dan keputusan untuk dapat berobat telah dibuat suatu aturan yang jelas. Sedangkan kebutuhan berupa produk inti ( core product ) banyak tertuju kepada kualitas dokter, perawat, tenaga non medis. Kebutuhan fasilitas yang dapat dirasakan dan dilihat ( tangible product ) berupa keramahan petugas, kenyamanan, kebersihan ruangan dan lingkungan. Suatu kebutuhan yang membuat pasien lebih yakin untuk kembali kerumah sakit (augment product) berupa perawatan pasien setelah pulang dari rumah sakit.
Sedangkan yang belum mengadakan kerjasama: prosedur dan keputusan untuk berobat belum diatur secara jelas dan bila terjadi masalah kemudian diselesaikan secara kekeluargaan. Dan semua perusahaan rata-rata menghendaki sarana transport siap setiap saat dan proses menunggu dan mendapat pelayanan tidak terlalu lama. Informasi tentang rumah sakit disamping dari masyarakat, peranan tenaga kesehatan/dokter juga cukup besar. Sedangkan faktor-faktor yang ikut berperan untuk mengambil keputusan berobat dan bekerjasama dengan rumah sakit adalah: staf perusahaan, individu , dokter perusahaan yang ditunjuk/dokter keluarga sedangkan faktor power/people ikut juga menentukan keberhasilan proses ini. Sebagai langkah selanjutnya perlu pendidikan dan latihan untuk tenaga medis/nonmedis. Ditunjuk staf rumah sakit untuk dapat mengadakan pendekatan formal dan informal kepada perusahaan dalam rangka kerjasama.

ABSTRACT
The transmission of epidemiology and demography and the shift in the economic structure result in the increase for medical care demands. Between 1994 and 1996 the development of economic status of Jepara society increased but the number of patients in R.S.U.D R.A. Kartini decreased, especially those the consumer of private firms, BUMN (State owned corporations), and insurance firms.
R.S.U.D. RA. Kartini is a General Hospital of the Second Autonomous Region of Jepara, a C class with 144 beds. The main issue underlying this research is that there is not yet a clear perspective of factors that is related to the demand of hospital benefits mainly from the third firm-consumers in relation with the marketing mix (product, price, place, promotion). The type of research to be undertaken is the operational research through strategic analysis. This research is carried out against 12 private firms, BUMNBUMD (State owned corporations), insurance firms, located in the Regencies of Jepara, Kudus and Pati, of which 6 of them have made a cooperation with RSUD RA Kartini, while the rest have not. Data processing and analyze is done in a descriptive manner by making a comparison between those two groups.
The companies which have made a cooperation were found to have settled a procedure for applying medical treatment where the payment system was also clear. While the need in the form of core product substantially was aimed at the quality of physicians, nurses, and non medical personnel?s. The need of patient for tangible product facilities was met by the enmities of the officials, comfort, room and environment sanitation. The need of the patient for an augment product was the medical care after leaving the hospital.
For the corporations which have not had cooperation, the procedures and decision to have medical care have not yet been clearly regulated, and when a problem arises it is solved in a family atmosphere .On the average all companies insist that transportation facilities should stand-by and waiting process/getting medical services should not take too long.
Information about the hospital besides from the public the role of the medical team/the physicians is also of great importance . While other factors also playing a big role in deciding whether to purchase a medical treatment and cooperate with the hospital are, the company's staff, individuals, the appointed company's physicians /the family doctor, while the power/people's factor also determines the success of this process.
As the next step, an education and training facility is needed for medical/non medical personnel in or outside the hospital .A staff should be appointed to make an informal/formal approach towards companies/third party within this frame work.
Bibliography 31 (1982 - 1997).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangindaan, Belinda
"Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dalam perkembangannya, Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif telah banyak diminati oleh para pemodal terutama nasabah bank karena proses pembentukkannya lebih mudah. Dalam kegiatan penjualan produk Reksa Dana saat ini lembaga perbankan mulai berperan aktif sebagai agen penjual dalam bentuk kerja sama antara lembaga perbankan dengan Manajer Investasi sebagai penerbit Reksa Dana. Sehingga permasalahan yang diajukan adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah bank pemegang Reksa Dana yang telah membeli Unit Penyertaan melalui bank sebagai agen penjual dan bagaimana tanggung jawab bank sebagai lembaga terpercaya terhadap nasabahnya yang telah membeli Unit Penyertaan Reksa Dana melalui bank sebagai agen penjual?
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dan termasuk dalam bentuk penelitian yang evaluatif. Tidak berbeda dengan pemegang Reksa Dana yang membeli Unit Penyertaan tanpa melalui bank sebagai agen penjual, perlindungan hukum terhadap nasabah bank pemegang Reksa Dana yang membeli Unit Penyertaan Reksa Dana melalui bank sebagai agen penjual hanya terlihat dari kewajiban Manajer Investasi yang memberikan kesempatan dengan jangka waktu tertentu kepada pemodal untuk menjual kembali Unit Penyertaannya. Tanggung jawab bank sebagai agen penjual Reksa Dana hanya sebatas kewajiban memberikan transparansi informasi produk secara utuh mengenai karakteristik, risiko serta biaya-biaya yang melekat pada produk yang ditawarkan. Karena Bank Indonesia melalui peraturannya telah mengizinkan perbankan untuk memasarkan produk yang diterbitkan oleh lembaga keuangan selain bank, maka saran yang dapat penulis berikan untuk dapat memberikan kepastian hukum kepada para nasabah bank adalah agar Bank Indonesia segera membuat ketentuan mengenai kebijakan dan prosedur perbankan dalam kegiatannya sebagai agen penjual Reksa Dana."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Djoko Saputro
"Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi kemajuan model transaksi perdagangan pada umumnya dan transaksi perbankan pada khususnya. Transaksi perbankan secara elektronik memiliki dua macaw mekanisme yaitu melalui jaringan internal banking dan mobile banking. Kedua sistem tersebut pads prinsipnya memiliki mekanisme kerja yang sama dimana finalitas semua transaksi dilakukan secara elektronis clan komputerisasi. Namun demikian, dalam kondisi tertentu tidak dapat dihindarkan dad munculnya resiko-resiko tertentu bagi para pengguna mobile banking.
Konsumen pengguna mobile banking lebih berada pads posisi yang tidak menguntungkan secara teknis prosedural baik secara mekanismenya maupun segi perlindungan hukumnya. Kelemahan konsumen mobile banking diakibatkan oleh sifat transaksi on-line yang masih memerlukan pengaturan-pengaturan khusus, yang nantinya hal ini diharapkan dapat lebih melindungi konsumen pengguna mobile banking. Selama ini kekuatan alat bukti elektronik dan ketiadaan cetak bukti transaksi menjadi perrnasalahan yang krusial bagi pemerintah dan aparat penegak hukum terkait dalam rangka menjamin kepastian hukum di masa mendatang.
Ketentuan-ketentuan hukum positif yang sudah berlaku di masyarakat ternyata belum mampu mengimbangi kemajuan teknologi serfs belum mampu mengakomodir hak-hak konsumen yang seringkali dilanggar clan tidak dipenuhi oleh pihak perbankan. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen masih memiliki kemampuan terbatas untuk melindungi hak-hak konsumen pengguna mobile banking secara komprehensif. Acuan terhadap UU lain seperti UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 23 Tabun 1999 beserta ketentuan-ketentuan teknis Bank Indonesia belum mampu menjawab secara maksimal terhadap kendala pengelolaan hak-hak pengguna mobile banking secara maksimal.
Kesemuanya masih bertaraf sebagai peraturan perundang-undangan yang memayungi kegiatan-kegiatan jasa perbankan spesifik tersebut. RUU Informasi Teknologi Elektronik dan praktek pengaturan penggunaan mobile banking di negara lain dijadikan sebagai kerangka pemikiran yang diharapkan bisa diadopsi di Indonesia dengan beberapa penyesuaian struktur, budaya hukum dan masyarakat. Sinergi antara UU No. 8 Tabun 1999 dengan UU teknis lainnya diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif penyelesaian masalah hak-hak konsumen pengguna mobile banking."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T17975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Dewa Barata
"Saat ini kondisi persaingan penyedia jasa layanan penerbangan semakin tajam, terutama sejak kenaikan harga serta pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Avtur, sebagai bahan bakar pesawat, menjadikan biaya operasional perusahaan penerbangan meningkat. Peningkatan ini tentu juga berimbas pada kenaikan harga tiket sehingga mengurangi keunggulan bersaing dari perusahaan penerbangan. Peningkatan biaya operasional ini juga berimbas pada penyampaian informasi kepada konsumen yang biasanya dilakukan melalui kampanye iklan.
Solomon (2004) menyatakan bahwa informasi kepada konsumen menjadi faktor yang panting dalam proses pengambilan keputusan membeli konsumen. Salah satu sumber informasi yang digunakan oleh konsumen adalah melalui Word of Mouth (WOM) dimana informasi dicari oleh konsumen dari orang lain. Pencarian informasi WOM ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu pengetahuan konsumen tentang layanan penerbangan dan persepsi resiko konsumen tentang layanan penerbangan. Kedua hal itu rnempengaruhi pencarian WOM secara aktif oleh konsumen dan pada akhirnya mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa layanan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana WOM yang dicari secara aktif oleh konsumen dapat berpengaruh pada keputusannya menggunakan jasa layanan penerbangan.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada konsumen jasa layanan penerbangan di lima wilayah DKI Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 187 orang. Jumlah responden yang besar dikarenakan pengolahan data dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) menggunakan program Lisrel 8.30 dengan metode estimasi Maximum Likelihood.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel pengetahuan konsumen berpengaruh secara positif terhadap persepsi resiko konsumen tentang jasa layanan penerbangan. Variabel pengetahuan konsumen berpengaruh secara positif terhadap pencarian WOM secara aktif oleh konsumen. Penelitian ini juga menemukan pengaruh negatif persepsi resiko terhadap pencarian WOM oleh konsumen secara aktif. Variabel WOM secara aktif dicari oleh konsumen kemudian akan berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen. Dalam konteks penelitian ini, keputusan membeli konsumen adalah keputusan konsumen untuk menggunakan jasa layanan penerbangan.
Selain itu terlihat pula bahwa persepsi resiko konsumen juga mempengaruhi keputusan membeli konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumen tidak ingin mengambil resiko dengan mengambil keputuan yang salah. Oleh sebab itu konsumen membutuhkan lebih informasi dan salah satu sumber yang digunakan adalah melalui WOM. Ini menunjukkan bahwa WOM merupakan suatu sumber informasi yang dianggap penting, bukan hanya sebagai sumber informasi pelengkap raja. Key point dari penelitian ini adalah bahwa WOM memiliki keunggulan untuk menyebarkan informasi secara efektif dan dapat dipercaya oleh konsumen sehingga apabila dapat dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

Recent development in rapid competition of airline industries, especially since the rise of price fuel (AVT'UR) and more higher tax deduction, implies that more operation cost is needed which effect to the rise of ticket price and the reduction of airline' s competitive advantages The rise of operation cost also implies information deliverance process from the airlines to their consumer which usually used advertising campaign as its channel.
According to Solomon (2004), information deliverance to the customer is the critical factor in consumer buying decision process. One of the information sources used by the customer is through word of mouth (WOM) which customer seeks the information from the other people. The process of seeking the WOM are effected by two variables, consumer knowledge and risk perception of airline services. These two variables effects the customer 's WOM searching activity and at the end also effects consumer buying decision for using the airline services. The main purpose of this research is to study how WOM, that actively sought by customer, effects customer buying decision for using the airline services.
This Research is a case study on airline's customer in Jakarta. Total respondent are 187 which are gathered from five districts in Jakarta Data analysis use SEM (Structural Equation Modeling) with applicable software package Lisrel 8.30. Estimation Method in analyzing the data is Maximum Likelihood
The results of data processing shows that consumer knowledge variable positively effect customer risk perception variable on airline services. Customer knowledge variable also positively effects WOM actively sought by customer. This research found that consumer perceive risk negatively effects WOM actively sought by customer. This variable, WOM actively sought by customer, then positively effects consumer buying decision. In this research context, consumer buying decision is describe as consumer decision for using airline services.
This research also found that customer risk perception implies consumer buying decision. This because customer do not want to take the risk by making a wrong decision. They need more information and one of the sources used to find information is through WOM. This shows that WOM is important source of information. The key point of this research is WOM has an advantage to spread the information effectively and trustable to the customer and iIt can give a large benefit for the company if it manage properly.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmiati
"Kepuasan konsumen selalu berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat yang ada. Perusahaan muu tidak mau hares selalu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Dalam hal minuman coklat kesehatan ovaltine telah hadir di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu, sekitar tahun 1980 an sempat menjadi market leader bagi minuman coklat untuk kesehatan di Indonesia, seiring berjalannya waktu dan terjadinya perpindahan kepemilikan saham perusahaan beberapa kali ovaltine `lupa" berkomunikasi dengan konsumennya sehingga konsumen tidak peas dan beralih ke produk !competitor yang gencar berkomunikasi dan dinilai dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dari situ penulis mencoba melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi siapa sajakah konsumen ovaltine selama ini dan berusaha mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi pembeda kepuasan konsumen serta mengetahui harapan konsumen ovaltine terhadap produk ini dimasa mendatang.
Dan bahwa cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan atau konsumen adalah terus menerus mencari jalan 'intuk memberi kepada mereka lebib dari yang mereka bayar atau selalu berusaha memuaskan konsumen sehingga konsumen akan tetap loyal dan setia terhadap produk tersebut (Kotler, 2002.442). Dan menurut Michael Hamlin penulis Asias Best bahwa fokus dan kompetensi inti suatu produk terletak pada daya saing suatu perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat memuaskan konsumennya. Dan menurut Myers, 1996 persepsi konsumen terhadap suatu produk memegang peran penting dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen sehingga akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut atau tidak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur basil penelitian yang berhubungan dengan kepuasan konsumen dilingkungan Departemen Komunikasi Fisip UI dan juga berguna bagi perusahaan pemilik merek ovaltine saat ini yaitu PT ABF (Associated British Foods and Beverages) maupun di masa mendatang bila saham ovaltine dijual ke perusahaan lainnya.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang berangkat dari hipotesis deduktif terhadap sekelompok individu pembeli atau konsumen ovaltine di salah satu toko makanan dan minuman didaerah Jakarta Selatan yang menurut data dari PT ABF merupakan daerah yang terbesar memberikan kontribusi penjualan di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan yaitu cross sectional survey yaitu pengumpulan data variabel bebas dan terikat dilakukan dalam satu waktu yang sama. Karena keterbatasan waktu dan biaya, dengan teknik penarikan sampel acak sederhana, maka dari 250 pembeli yang tercatat oleh pemilik toko selama periode April - Juli 2005 ditarik 124 orang sampel dengan tingkat presisi 95% dan kesalahan penarikan sarnpel 5% dengan teknik pengumpulan data adalah penyebaran kuesioner secara langsung kecalon responden yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konsumen ovaltine yang puas dan tidak puas pada umumnya adalah ibu rumah tangga yang masih mengenal merek atau brand ovaltine akan tetapi mereka tidak puas dengan pelayanan perusahaan dan mutu produk yang dalam hal ini diterjemahkan kedalam bentuk kurang atau tidak adanya komunikasi yang cukup signifikan mengenai merek ovaltine selama jangka waktu yang cukup lama dan mengenai mutu produk diterjemahkan tidak adanya kegiatan komunikasi dan promosi yang cukup menarik sebagai bentuk pelayanan perusahaan kepada konsumen ovaltine. Dari hat tersebut konsumen ovaltine berangsur berkurang dan dengan sendirinya konsumen yang tidak puas akan beralih ke produk lain yang lebih memperhatikan konsumennya dan komunikasinya lebih baik ke konsumen.
Kesimpulan dari basil penelitian ovaltine yang merupakan faktor pembeda kepuasan konsumennya adalah kualitas produk yang diterjemahkan pada tidak adanya varian baru dan kemasan yang terkesan "tua" atau stagnan serta kepercayaan konsumen yang diterjemahkan pada keraguan konsumen apakah produk ini akan tetap ada dan apakah perusahaan benar-benar memperhatikan konsumen dan produknya. Faktor-faktor tersebut dapat diatasi dengan melakukan berbagai program komunikasi dan promosi pemasaran secara serentak dan terus menerus dengan dukungan dan komitrnen kuat dari perusahaan. Dan sesuai dengan Kotler bila perusahaan tidak tens menerus berusaha memberikan kepada konsumennya sesuatu yang lebih daripada yang mereka telah mereka bayar maka akan segera ditinggalkan oleh konsumennya, sesuai dengan hasii penelitian mengenai produk ovaltine dan sesuai dengan hipotesis deduktif yang digunakan sebagai basis penelitian ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Farmers perform double roles at the same time in treating rice commodity, that are as producers and as consumers. This research tried to find out the average amount of rice marketable surplus at the hand of farmers? households and to analyze which variables significantly influence the surplus. The results of the research conducted in four rice production centres od South Sumatra reveal that the average rice consumption of famers? households were 98,42 kg per person or 402.75 kg per household with 4 members, while their rice production were 5842,75 kg per household. Farmers in all rice production centers have actually carried out marketable surplus on their rice production as their consumed a portion as needed and sold the majority amounts to the market. There were variations of rice consumed between rice production centers. Rice marketable surplus in all production centers (OKU Timur, OKI, Musi Rawas and Banyuasin) were significantly influenced by rice production. In three production centers, the rice production also was influenced significantly by the number of household members and off-farm income, while in two production centers, it was also determined by rice price and age composition of farmer family members. The other variables affected rice marketable surplus exclusively in each area"
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Taylor, Jim
"Based on unprecedented research, "The New Elite" took a behind-the-scenes look at America's most powerful and influential class what motivates them, how they think, where they shop, and how they really spend their money. In this practical and fascinating follow up, the authors reveal how salespeople and marketers can hone in on this wealthy class, pique their interest, and convert them into loyal customers. Presenting the best practices behind hundreds of mutually satisfying interactions between salespeople and buyers based on studies of elite companies such as Lexus, Chanel, Neiman Marcus, Four Seasons, Cartier, and, Louis Vuitton, "Selling to the New Elite" reveals what the truly rich want from brands, what they expect from the marketplace, and how the Great Recession has reshaped their purchasing patterns. Loaded with insight and indispensable techniques, this one-of-a-kind guide shows readers everywhere how they can win over the wealthiest customers and become rich themselves."
New York: American Management Association;, 2011
e20437195
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"We are living in what is called the attention economy. In order words, for more and more affluent consumers, in particular, the target audiences we want to reach, time has become more precious than money. People who have spare money do not have spare time...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The implementation of economic integration under the ASEAN Community is accelerated to 2015. Many observers argued that Indonesian businesses were not ready to compete. Then, a study was conducted to examine how Jakarta consumers perceived the competitiveness of domestic shoes products, a leading Indonesian export products, against similar products made in some ASEAN and other developed and newly industrialized countries. The study
employed six dimensions of Country Image for shoes products in revealing consumers’ perception of “made in” labels and consumers’ perception of brands. The study also adopted the constructs of consumers’ nationalism and worldmindedness. To increase the validity of the study, the respondents were carefully selected with judgemental quota sampling, using gender, area and cohort variables. The research revealed some interesting results that would be important for business people and government as regulator.
"
Bisnis & Birokrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 16 (2) Mei-Agustus 2009: 68-73,
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>