Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afdal
Abstrak :
Tujuan : Melakukan evaluasi nyeri pada biopsi prostat transrektal (bimbingan USG) dengan pemberian Na Diklofenak 100 mg suppositoria. Materi dan Metoda : Penelitian ini bersifat prospektif, randomized double blind memakai plasebo sebagai kontrol pada 70 pasien biopsi prostat. Pasien dipilih secara random masing-masing 35 orang memakai Na Diklofenak 100 mg suppositoria dan 35 orang memakai plasebo, 1 jam sebelum biopsi. Pasien di tanya skala nyeri saat dibiopsi menggunakan skala nyeri "Visual Analogue Scale” (VAS). Pasien selama 1 minggu kemudian diobservasi untuk menilai komplikasi seperti demam, hematuri, hematosesia, dan nyeri paska biopsi. Skala nyeri dianalisa secara statistik dengan Student T-Test. Hasil : Pemberian Na Diklofenak 100 mg suppositoria mengurangi nyeri secara bermakna dibandingkan dengan plasebo dengan VAS ( 3,22 vs 5,03 p< 0,05). Penelitian ini memiliki kesetaraan dalam hal umur, volume prostat, jumlah biopsi, Prostat Spesifik Antigen (PSA), hasil patologi anatomi dan komplikasi antara lain demam, hematuri, hematosesia. Kesimpulan : Nyeri biopsi prostat paska pemberian Na Diklofenak 100 mg suppositoria bermakna mengurangi nyeri dibandingkan plasebo dan pemberian Na Diklofenak 100 mg suppositoria sebelum biopsi prostat praktis dan aman serta tidak meningkatkan morbiditas.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal
Abstrak :
Permintaan gas untuk pelanggan industri dan pembangkit listrik di pulau Jawa cukup besar dan kondisinya saat ini masih belum seimbang antara pasokan dan permintaaan. Oleh karena itu Pemerintah perlu memprioritaskan lebih banyak alokasi gas untuk penggunaan domestik dalam rangka menghadapi kekurangan gas tersebut. Dalam rangka memenuhi permintaan gas di dalam negeri, khususnya di sektor pembangkit listrik dan industri di wilayah pulau Jawa, maka perlu dibangun infrastruktur baik berupa jaringan pipa yang menghubungkan sumber gas ke pemakai maupun fasilitas non jaringan pipa. Terminal Penerima (Receiving Terminal) dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan gas bumi di pulau Jawa serta untuk jaminan pasokan gas di pulau Jawa. Dalam tulisan ini akan mengevaluasi kelayakan pembangunan Terminal Penerima gas alam cair dengan satu teknologi yang dipilih di pulau Jawa dengan mempertimbangkan aspek teknik dan komersial. Tahapan yang dilakukan adalah dengan menganalisa permintaan dan pasokan gas (gas balance), penentuan teknologi yang dipilih, lokasi Terminal, pengadaan LNG, disain dasar fasilitas, transportasi LNG, analisa ekonomi, kesimpulan dan saran.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal
Abstrak :
Perubahan aturan single presence policy telah memberikan opsi baru bagi pemerintah selaku pemegang saham pengendali bank BUMN dalam mematuhi aturan kepemilikan tunggal tersebut. tujuan dari peneletian ini adalah untuk meneliti perubahan peraturan single presence policy tersebut bagi bank BUMN di Indonesia serta meneliti opsi terbaik bagi bank BUMN dalam melaksanakan aturan single presence policy tersebut dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Dari perubahan kebijakan single presence policy ini telah memberikan opsi baru berupa fungsi holding menggantikan opsi divestasi saham pada aturan single presence policy sebelumnya, dari perubahan tersebut, bank BUMN dalam rangka melaksanakan kebijakan single presence policy tersebut, Opsi bank holding company dinilai lebih baik mengingat fokus usaha dari bank-bank BUMN yang berbeda. Dalam mencapai efisiensi bank dan demi mematuhi aturan single presence policy, maka Opsi terbaik bagi bank BUMN dari segi akibat hukum adalah bank holding company dimana bank BUMN tidak perlu bergabung menjadi satu perusahaan sehingga penerapan opsi tersebut sebaiknya dilaksanakan secepat mungkin apalagi kita sedang dihadapkan dengan masyarakat ekonomi ASEAN dimana perbankan yang kuat dan efisien sangat dibutuhkan. ...... Change the rules of the single presence policy has provided a new option for the government as the controlling shareholder of state banks in the sole possession abide by the rules. this research purpose is to examine the changes in the rules of the single presence policy for state-owned banks in Indonesia and researching the best options for state-owned banks in implementing the single presence policy rules using normative juridical research. Change of single presence policy change has provided new options in the form of a holding function replaces divestiture option on the single presence policy rules previously, of the amendment, the state bank in order to carry out the policy of the single presence policy, the bank holding company options considered better considering the focus of business from state-owned banks are different. In achieving the efficiency of banks and to comply with the rules of the single presence policy, then the best option for the state bank in terms of legal consequences is a bank holding company in which state owned banks do not need to be merged into one company so that the application of these options should be implemented as soon as possible especially we are faced with economic society ASEAN where a strong and efficient banking is needed.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T42866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afdal
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah pengajuan platform cooperative untuk geolokalisasi kontainer menggunakan teknologi RFID dalam rangka lokalisasi kontainer di pelabuhan. Platform ini akan memberikan informasi untuk pengendara truk secara spesifik tentang lokasi dan waktu pelayanan untuk mengambil atau mengirim kontainer di pelabuhan sehingga pengelolaan truk dapat tercapai berdasarkan informasi tersebut. Desain umum platform ini disajikan secara konsep menggunakan diagram sequence untuk memvisualisasikan desain sistem. Dengan konsep platform ini diharapkan pemodelan piranti lunak untuk smart seaport dapat dibuat dalam rangka pengelolaan urutan proses penanganan kontainer bagi setiap pengendara truk sebagai bagian dalam program pengelolaan truk untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh truk di pelabuhan
ABSTRACT
The aim of the research is to propose a cooperative platform for container geolocalization using RFID technology in order to assessing location of container at seaport. The platform will provide information to the truck drivers specifically about location and time service to pick or offload container at seaport so that truck management can be achieved based on the obtained information through this platform. General design of the platform as the conceptual implementation is presented by using sequence diagram to visualize the design of the system. With this conceptual platform, the software modeling for smart seaport concept is expected can be made in order to manage the order of container handling process for each trucker as the truck management program to reduce truck congestion at seaport.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Afdal
Abstrak :
Latar belakang: Kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia. Kemudahan akses ini terwujud dengan bertambahnya fasilitas kesehatan yang melayani peserta JKN. Indikator kemudahan akses terlihat dari bertambahnya jumlah peserta yang berkunjung ke fasilitas kesehatan baik di tingkat pelayanan rawat jalan maupun rawat inap. Kunjungan peserta JKN per 1.000 penduduk dikenal dengan isitilah rate sebagai salah satu indikator utilisasi pelayanan kesehatan untuk menjaga kesinambungan program JKN. Tujuan: penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi rate rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) maupun rawat inap inap tingkat lanjutan (RITL) dan pemodelan prediksi rate RJTL dan rate RITL. Data yang digunakan berasal dari database BPJS Kesehatan dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2016 – 2019 yang diolah berdasarkan faktor predisposing, faktor enabling, dan faktor need dimana semua data digunakan dalam penelitian atau total sampling. Metode: analisis data panel dinamis yang ditujukan untuk membuat model prediksi rate RJTL dan rate RITL. Hasil: model prediksi yang digunakan pada rate RJTL dan rate RITL adalah estimator First Difference Generalized Method of Moment (FDGMM). Kesimpulan: rate RJTL dipengaruhi oleh variabel nilai tagihan klaim dibayar per kunjungan RJTL; jumlah rumah sakit kelas A, B, C, D; jumlah peserta pria; jumlah peserta berusia > 50 tahun; jumlah peserta dengan jumlah anggota keluarga > 3 orang; jumlah peserta berpengeluaran di bawah garis kemiskinan; jumlah peserta dengan penyakit tidak menular; rasio fragmentasi; rasio rujukan; dan jumlah peserta berpendidikan SMP. Sedangkan, rate RITL dipengaruhi oleh variabel nilai tagihan klaim dibayar per kunjungan RITL; jumlah rumah sakit kelas A, B, C, D; jumlah peserta pria; jumlah peserta berusia > 50 tahun; jumlah peserta dengan jumlah anggota keluarga > 3 orang; rate readmisi; jumlah peserta berpendidikan SMP; dan jumlah peserta berpendidikan Perguruan Tinggi. Saran: hasil penelitian menyarankan agar Pemerintah Daerah turut mendukung pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan agar masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan dengan mudah, mengelola perencanaan penambahan rumah sakit sesuai kebutuhan; Kementerian Kesehatan dapat memberikan regulasi terkait pemenuhan dan pemerataan fasilitas kesehatan maupun tenaga medis, terutama pada daerah dengan keadaan geografis yang sulit; BPJS Kesehatan dapat menggunakan model prediksi rate RJTL dan rate RITL sebagai alat bantu dalam menilai kebutuhan penambahan kerjasama dengan rumah sakit. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan faktor utilisasi yang lebih luas dan lengkap serta melakukan kajian yang lebih mendalam pada satu wilayah tertentu dengan mempertimbangkan pengaruh aspek geografis, seperti jarak antar fasilitas kesehatan, luas wilayah dan kondisi akses ke fasilitas kesehatan. ......Background: easy access to health services for participants of the National Health Insurance (JKN) is one of the efforts to improve the health status of the Indonesian population. This accessibility is achieved through an increase in health facilities serving JKN participants. The indicator of accessibility can be observed from the rising number of participants visiting health facilities, both at the outpatient and inpatient levels. The rate of visits by JKN participants per 1.000 population is considered an indicator of health service utilization, which contributes to the continuity of the JKN program. Objective: this study aims to analyze the factors that influence the advanced level of outpatient care (RJTL) and inpatient care (RITL) and to model the prediction of RJTL rates and RITL rates. The data used is derived from the BPJS Kesehatan database and the 2016-2019 National Socioeconomic Survey (SUSENAS), which are processed based on predisposing factors, enabling factors, and need factors. All data is utilized in the research, employing total sampling. Method: dynamic panel data analysis is employed to develop prediction models for RJTL rates and RITL rates. Results: the prediction model used for the RJTL rate and RITL rate is the First Difference Generalized Method of Moment (FDGMM) estimator. Conclusion: RJTL rate is influenced by several variables: value of claims bills paid per RJTL visit, number of class A, B, C, and D hospitals, number of male participants, number of participants aged over 50 years, number of participants with more than 3 family members, number of participants with expenditures below the poverty line, number of participants with non-communicable diseases, fragmentation ratio, referral ratio, and number of participants with junior high school education. On the other hand, the RITL rate is affected by value of claim bills paid per RITL visit, number of class A, B, C, and D hospitals, number of male participants, number of participants aged over 50 years, number of participants with more than 3 family members, readmission rate, number of participants with junior high school education, and number of participants with university education. Recommendations: the results of this study suggest that the Regional Government should also support the fulfillment of health service infrastructure so that partisipant can reach health services easily, manage plans for adding hospitals as needed; The Ministry of Health can provide regulations regarding the fulfillment and equity of health facilities and medical personnel, especially in areas with difficult geographical conditions; BPJS Kesehatan can use RJTL rate prediction model and RITL rate as a tool in assessing the need for additional collaboration with hospitals. Future researchers can conduct research with broader and more complete utilization factors and conduct more in-depth studies in a particular area by considering the influence of geographical aspects, such as the distance between health facilities, area size and conditions of access to health facilities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library