Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwansyah
"Dibandingkan dengan negara tetangga dilingkunganAsia Tenggara, pembiayaan kesehatan di Indonesia masih relative kecil. Sebelum krisis, biaya kesehatan adalah sekitar 2,5 % GDP atau sekitar $ 12.00 per kapita per tahun. Jumlah tersebut menurun drastis menjadi rata-rata dibawah $ 1.00 atau dibawah Rp.10.000; /capital tahun karena adanya krisis yang berkepanjangan ditambah dengan inflasi biaya kesehatan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peta pembiayaan sektor kesehatan melalui institusi pemerintah menurut sumber dan alokasinya di Kabupaten Lampung Selatan untuk periode tahun 2003. Ruang lingkup penelitian dilakukan di Kabupaten Lampung Selatan yang meliputi Dinas Kesehatan, RSU Kalianda, BKKBN, Dinas PU, Badan PMD, yang kesemuanya yang bersumber dari sektor publik dan memakai dasar alokasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kajian dokumen dan melakukan wawancara mendalam dengan informan terpilih.
Studi ini menunjukkan bahwa alokasi anggaran pembiayaan sektor kesehatan adalah sebesar Rp. 41.857,38 atau US $ 4.87 per kapita per tahun. Angka dinilai cukup karena sudah memenuhi standard per kapita dari Bank Dunia sebesar Rp.41.174,-
Walaupun jumlahnya sudah besar, tetapi alokasi dana belum mengacu pada program prioritas, yakni zona pantai sehat, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dan peningkatan manajemen pelayanan. Hal ini terbukti dari minimnya alokasi dana untuk program-program tersebut, dibandingkan dengan program lain yang tidak menjadi prioritas. Disamping itu juga peruntukkan alokasi dana untuk program dimaksud kurang mendukung untuk keberhasilan suatu program. Lebih banyak ditemukan mata anggaran yang bersifat umum, belum spesifik untuk menjangkau sasaran program yang diharapkan.
Dari wawancara mendalam didapat informasi bahwa sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas untuk mendapat prioritas perolehan dana-APBD. Sedangkan dari hasil perhitungan pembiayaan diperoleh bahwa sektor kesehatan mendapat alokasi dana 6,12% dari APBD, masih lebih rendah dari alokasi dana beberapa sektor lain.
Sebagai kesimpulan bahwa dari analisis kecukupan, alokasi dana sudah memadai karena sudah memenuhi standard Bank Dunia. Namun dari analisis terhadap program prioritas, alokasi anggarannya tidak sesuai dengan besarnya proporsi yang ditetapkan untuk suatu program prioritas.
Disarankan agar dalam menyusun perencanaan anggaran, menyesuaikan dengan program prioritas yang telah disusun, dengan cara meningkatkan alokasi pembiayaannya, disamping juga jenis kegiatan, sifat program, dan mata anggaran harus lebih menyentuh kepentingan rakyat.
Daftar bacaan : 32 (1977-2002)

Compared to neighbor countries within South East Asia, health financing in Indonesia is relatively still little. Prior to crisis, the GDP share for health is about 2.5% or about $ 12.00 per capita per year. This amount was drastically reduced to average below $ 1.00 or below Rp 10,000 per capita per year due to prolonging crisis and added by high inflation rate of health cost.
This research aims at getting a description of map of health financing of government institutions based on sources and its allocation in the District of Lampung Selatan for the period of 2003. The scope of research is including District Health Office, General Hospital Kalianda, Family Planning, Civil Work Office, and Community Empowerment Board; which is all fund are from public sector and is using allocation based method. Data collected by literature review and in-depth interview with selected informer.
This study shows that budget allocation for health sector is about Rp 41.857,38 or US$ 4.87 per capita per year. This figure is adequate and met with the standard per capita from the World Bank at Rp 41.174.
Although the amount of allocation is big, however the allocation is not line with program priority such as healthy beach zone, and improvement quality and management of health service. This evidence can be seen from the low amount of budget allocation compared to program, which is not a priority. Beside that, the purpose of allocated fund for program is not directly support the success of program. Mostly found that budget line is still using general category and not yet specifically to reach to the expected target program.
From in depth interview shows that health sector is priority to get government allocation fund. Meanwhile from computation shows that health sector get only 6.12% of total government allocation fund, and this figure is still below other sectors.
As conclusion, from the viewpoint of adequacy, budget allocation is met to the standard of the World Bank. However, from the viewpoint of program priority, budget allocation is not inline with the proportion of predetermined program priority.
Suggested that in the process of budget planning has to follow program priority that is predetermined before, increasing the allocation of budget, variety of activities, type of program, and budget lines has to fulfill the need of people.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia selalu terkait dengan adanya perbedaan persepsi, pemahaman, dan tanggapan. Oleh karena itu dengan menggunakan konsep konflik komunikasi dari Krauss dan Morella, penelitian ini menganalisis media baru dan media sosial berbasis forum diskusi online untuk menemukan isu perbatasan yang sering menjadi diskursus. Dengan menggunakan metode netnografi, teks-teks diskursus yang menyebabkan perbedaan persepsi, paham, dan konstruksi dianalisis yang kemudian dibandingkan dengan temuan-temuan keadaan daerah perbatasan yang aktual dengan metode etnografi. Gabungan metode netnografi dan etnografi dalam pengumpulan, pengolahan, analisis serta mendiskusikan data-data potensi konflik daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat menemukan dan menguraikan konflik Indonesia-Malaysia yang sebenarnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna forum diskusi online belum memahami konteks perbatasan, sedangkan masyarakat lokal memperlihatkan bahwa harmonisasi interaksi dan komunikasi. Konflik dalam forum komunitas online merupakan ekstensi konflik bilateral Indonesia-Malaysia yang sebenarnya telah selesai.
Indonesia and Malaysia border conflict is always associated with the differences in perceptions, understanding and responses. Therefore, by using the concept of conflict of Krauss and Morella communication, this study analyzes the new media and social media-based online discussion forums to find the border issue which often becomes discourse. By using netnografi, texts discourse that causes differences in perception, understanding, and construction is analyzed and then compared with the findings of the actual state of border areas with ethnographic methods. Combined netnografi and ethnographic methods in collecting, processing, analyzing and discussing the data potential conflict border areas of Indonesia and Malaysia are expected to find and decipher the Indonesia-Malaysia conflict truth. This study shows that online discussion forum users do not understand the context of the border, while the local community shows that the harmonization of interaction and communication. Conflict in the online community forum is an extension Indonesia-Malaysia bilateral conflict has actually been completed."
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Penyebarluasan gagasan keluarga berencana (KB) secara massif dan jangkauan luas salah satunya dilakukan melalui iklan televisi. Iklan dapat menimbulkan efek yang dapat mengubah pengetahuan, sikap, keyakinan dan perilaku individu yang melihat iklan. Artikel ini mendiskusikan tiga level efek iklan televisi program KB terhadap level (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) perilaku. Penelitian ini menunjukkan bahwa terpaan iklan KB memiliki efek pada level pengetahuan. Hal ini dapat terukur dari memori terhadap pesan program KB. Kemudian, terpaan iklan KB juga terbukti tidak mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku responden. Namun, responden memiliki sikap positif terhadap program KB dan adanya keinginan untuk menerapkan gagasan KB di masa akan datang. Terdapat juga indikasi bahwa penerimaan program KB tidak dipengaruhi dari iklan televisi saja melainkan melalui berbagai aspek lainnya seperti ekonomi, keluarga, lingkungan dan lain-lain. Iklan KB berperan sebagai stimulator yang dapat menggiring masyarakat untuk menerima program KB.
One of family planning idea dissemination in massive and wide coverage is television ads. Ads could influence the change of people’s knowledge, attitude, belief dan behavior who watches the ads. This article discusses effects of television ads toward (1) cognitive, (2) affective, (3) behavior level. This study shows that exposure of television ads has affected knowledge level. Meanwhile, exposure of television ads does not have any effect on attitude and behavioral level. Respondents have positive attitude toward family planning program and strong willingness to adopt the program in the future. There is also indication that family planning program acceptance is not affected by only televion ads, but it could be influenced by other aspects such as economy, family, environment and etc. Therefore, family planning television ads role as stimulator that could persuade people to adopt the program."
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanegara, 2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Pemimpin dan kepemimpinan merupakan diskursus antara ideologi dan budaya. Diskursus tidak hanya terjadi dalam dunia nyata tetapi juga dunia virtual seperti dalam forum komunitas online. Dengan menggunakan konsep kepemimpinan timur dan barat, dan metode netnografi dalam diskursus teks, kajian ini menemukan adanya kategorisasi level netizen dalam memberi komentar atau pendapatnya. Kepemimpinan transaksional lebih dipilih ketimbang kepemimpinan transaksional oleh netizen kaskuser. Pemimpin yang melakukan perubahan dan berorientasi bekerja dengan dilengkapi dengan aksentuasi ketimuran merupakan gambaran ideal versi komunitas forum online. Walaupun demikian harapan dan keinginan anggota forum komunitas online yang terbagi berdasarkan level netizen versi Kozinet belum tergambarkan dengan baik berdasarkan level atau kategori berdasarkan versi pengelola forum komunitas online.
Leader and leadership states between ideological and cultural discourses. These discourses are not only occurred in the real world but also in the virtual world particularly in an online communitu forum. By using East and West leadership concepts and netnography method in text discourses, this study finds that there is netizen level categorization in giving comments and opinions in the forum. Transactional leadership is prefered by Kasku~er netizen than transformational leadership. Leader who makes a change, work oriented, and has the East accent, is idealfigure of online commuity forum. Although, expectation and need offorum online community member which are decided into Kozinets netizen level, are not depicted according to level of observed online community forum."
Prodi Ilmu Komunikasi UAI, 2015
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"ABSTRAK
Indonesia adalah populer di keragaman kuliner dan makanan secara etnis dan tempat. Potensi kuliner dan makanan menjadi gastronomy brand telah diusulkan sebagai bagian dari representasi merek nasional. Gastronomy brand dapat menjadi bagian dari kehidupan vital, representasi sejarah, tradisi dan budaya universal dan emosional. Penelitian ini menggunakan analisis netnografi pada kuliner kelompok masyarakat dan pecinta makanan Indonesia virtual tertentu. Komunitas mem-posting gambar dan komentar teks atau deskripsi tentang item kuliner dan makanan di google + (kelompok GOOGLEPLUS). Studi ini menemukan bahwa tipe insider dari anggota komunitas yang diamati dapat memberikan ikatan yang kuat terhadap tipe lain dari anggota komunitas tentang makanan dari Indonesia. Postingan insider juga bisa mempengaruhi loyalitas anggota lain untuk melibatkan diri dalam diskusi produk gastronomi. Insider memberikan lebih banyak data dan fakta tentang produk makanan tradisional yang bisa menjadi bagian dari gastronomy brand dari Indonesia.

ABSTRACT
Indonesia is popular on diversity of culinary and food on ethnic and place basis. The potential of culinary and food become gastronomy brand has been proposed as a part of national brand representation. Gastronomy brand could be a part of vital life, history representation, tradition and culture universally and emotionally. This study used netnography analysis on specific virtual Indonesia culinary community and food lover group. The community posted pictures or images and text’s comments or descriptions about any culinary and food items on google + (googleplus group). This study found that insider type of observed community member could give strong ties to other types of community member about any food of Indonesia. The posting of insiders could also influence and affect other members’ loyalty to involve on discussion of gastronomy products. The insiders provide more data and facts about traditional food products that could become a part of gastronomy brand from Indonesia."
Medwell Journals, 2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Momentum memperkuat nation brand Indonesia semakin tinggi seiring dengan penguatan sistem pemerintahan yang demokratis dan eksplorasi keberagaman kultur. Namun persepsi negatif masih muncul dan Indonesia belum memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat dari negara lain. Oleh karena itu dengan pendekatan grounded theory berbasis wawancara mendalam, konsep triple helix yang memadukan aspek pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil digali dan dianalisis secara tematik. Hasil temuan memperlihatkan, perspektif triple helix dalam nation brand dapat dipertimbangkan sebagai kekuatan yang penting dan tidak terpisahkan. Mulai dari kualitas sistem pelayanan terpadu, reformasi birokrasi, revolusi mental, sinkronisasi antar sektor dan regulasi, kualitas sumber daya manusia, budaya mental bekerja, infrastruktur, fasilitas, nilai luhur dan filosofis bangsa, kemasan dan daya tahan produk merupakan penguat dan pelengkap keramahtamahan Indonesia dalam membangun nation brand.
Momentum to strengthen nation Indonesian brand increases with the strengthening of democratic system of government and explore the diversity of cultures. However, negative perceptions are still emerging and Indonesia do not have a good reputation in the eyes of people from other countries. Therefore, with a grounded theory approach based on in-depth interviews, triple helix concept that combines aspects of government, business and civil society excavated and analyzed thematically. The findings show, the perspective of triple helix in nation brand can be considered as an important power and inseparable. Ranging from quality integrated service system, bureaucratic reform, mental revolution, synchronization between sectors and regulation, quality of human resources, mental culture works, infrastructure, facilities, noble values and philosophical nation, packaging and durability of products is reinforcing and complementary hospitality Indonesia in building a nation brand."
Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irwansyah
"Mobile apps including for travelers or tourists who always use Agoda as information reference increases significantly. Since, mobile applications (mobile apps) user is living in the first-tier cities and inadequate behavioral research on them, it makes limited understanding about the us er’s acceptance on mobile application especially tourism and hospitality industry. This study focuses on the psychological motives behind user’s acceptance of Agoda mobile applications expect especially on Indonesian user. This study also tries to construct and test a conceptual model to predict user’s attitude toward mobile apps, intent to use and actual use. The study also examines behavioral variables behind user’s acceptance of mobile apps by applying theory of planned behavior/theory of reason action and technology acceptance model. This study adheres online survey as research method. By using partial least square structural equation model, the finding shows all hypothesis are supported. The finding shows that attitude, subjective norms, perceived (behavioral control, usefulness and ease of use) are significant determinants of behavioral intention to use and actual system use toward Agoda mobile apps in Indonesia. This study supports an application of the Theory of Planned Behavior/Theory of Reason Action and Technology Acceptance Model to mobile apps. This study is also success to integrate the constructs of theories that can be applied in tourism and hospitality industry."
2016
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Perubahan paradigma yang panting dilakukan dalam penyelenggaran pemerintahan daerah adalah adanya konsistensi pemerintah daerah terhadap pelaksanaan pembangunan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum good governance.
Berbagai karakteristik utama good governance merupakan pilar dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Efektivitas, efisiensi, dan transparansi yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah wujud akuntabilitas kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Partisipasi masyarakat dan stakeholders akan meningkat apabila akuntabilitas publik dari pemerintah dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Prinsip-prinsip hukum good governance merupakan definisi yang berkaitan dengan aturan-aturan, segala proses dan tingkah laku yang mempengaruhi pemerintah dalam melaksanakan kekuasaan pemerintahannya melalui berbagai aktivitas yang dilakukan oleh administrasi negara.
Dalam melaksanakan kekuasaan pemerintahannya, pemerintah bertanggung jawab terhadap program perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya, sesuai peraturan perundang-undang yang berlaku. Satu bagian program pembangunan adalah bidang pendidikan (dasar) yang telah menjadi kebijakan nasional, serta diimplementasikan pada tingkat daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Pembahasan mengenai kebijakan anggaran (APBN dan APBD) terkait dengan alokasi anggaran belanja publik dalam pembiayaan perencanaan pembangunan khususnya bidang pendidikan dasar merupakan suatu kenyataan hukum yang parlu dilakukan kajian secara sistematik dan menyeluruh dalam perspektif good governance.
Berdasarkan data yang diperoleh, kebijakan anggaran Pemerintah Kota Medan khususnya dalam bidang pendidikan maaih terdapat berbagai hambatan. Dengan pemberdayaan dan pendayagunaan kepemerintahan yang balk, Pemerintah Kota Medan dapat memanfaatan segala potensi untuk keberlangsungan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5   >>