Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kussusilowati Trihandayani
"Dalam pasar persaingan bebas, merek lokal bersaing ketat dengan merek global. Pembangunan merek global memiliki keunggulan utama yaitu economies of scale, khususnya dalam iklan dan promosi, public relations, kemasan, dan kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. Dengan menggunakan satu wajah tunggal perusahaan atau produk, keputusan-keputusan desain menjadi lebih mudah dan lebih hemat dalam produksi, penelitian, dan pengembangan. Sedangkan keunggulan pembangunan merek lokal mempunyai kebebasan untuk mengembangkan nama-nama merek, unsur-unsur visual, asosiasi untuk masing-masing konsumen, dan memproduksinya secara lokal. Salah satu cara membangun merek suatu produk untuk memenangkan persaingan adalah dengan beriklan.
Dalam tesis ini, penulis menganalisis makna tanda dalam iklan merek lokal dan global, dan strategi penyusunan pesan iklan merek lokal dan merek global. Iklan yang digunakan adalah iklan kosmetik Sariayu versi Kharisma Jogja dan versi Bunga Khatulistiwa dan iklan kosmetik Revlon versi Animal Instinct dan versi James Bond 007.
Penelitian deskriptif ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik analisis semiotik-Dalam melakukan analisis semiotik, penulis menggunakan konsep strategi penyusunan pesan iklan dari Philip Kotler. Untuk itu penulis menggabungkan konsep analisis semiotika iklan dari Roland Barthes dengan konsep elemen-elemen iklan dari Gilson dan Berkman serta konsep signeme non verbal dari Arthur Asa Berger. Selain itu, penulis juga menggunakan konsep teknik pengambilan gambar dari Arthur Asa Berger.
Paduan antara konsep-konsep tersebut menghasilkan rumusan baru yang dikemukakan oleh penulis, yaitu Analisis Semiotika Iklan Kosmetik Terpadu yang mangandung unsur (1) pesan linguistik: a. headline, subhead, body copy, slogan, (2) pesan ikonik terkodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f warna, (3) pesan ikonik tak dikodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f. warna, (4) teknik pengambilan gambar.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa makna tanda iklan kosmetik merek lokal lebih menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Sedangkan iklan merek global lebih menonjolkan hal-hal yang sifatnya universal dan trend dunia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi penyusunan pesan iklan kosmetik lokal dan global adalah: (1) Menggunakan gaya citra (image), (2) menggunakan pendekatan seksual dan emosional, (3) menggunakan beberapa kata asing, (4) menggunakan model wanita cantik, (5) menggunakan teknik pengambilan gambar secara close up.
Dan hasil analisis, penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi praktis, yaitu (1) Iklan merek lokal dapat tetap menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sedangkan iklan merek global sebaiknya menyesuaikan isi pesan dengan budaya Indonesia, agar tercipta kedekatan dengan konsumen. (2) desain iklan dibuat menarik dan unik, (3) teknik pengambilan gambar dibuat secara close up yang melambangkan keintiman antara model dengan pembaca. Sedangkan rekomendasi akademisnya adalah dibuat penelitian lanjutan yang menggali seberapa efektif strategi penyusunan pesan iklan kosmetik terpadu bagi khalayak, karena berhasil tidaknya suatu kampanye iklan adalah bila iklan tersebut berpengaruh terhadap khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T12401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Kussusilowati Trihandayani
"Karakteristik slogan diduga berhubungan dengan tingkat pemahaman nasabah terhadap slogan bank. Karakteristik slogan ini meliputi (1) kejelasan makna, (2) kemudahan diingat, (3) pendeknya kalimat dan (4) sifat khusus slogan. Demikian pula dengan frekuensi eksposure iklan, baik di surat kabar, majalah, radio, televisi dan direct mail, berhubungan dengan tingkat pemahaman terhadap slogan. Dari sinilah peneliti tertarik melakukan studi mengenai gambaran pemahaman para nasabah terhadap slogan bank, gambaran mengenai variabel-variabel ' yang mempengaruhi pemahaman serta bagaimana hubungan di antara keduanya. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini ialah analisa kuantitatif. Dalam penelitian eksplanatif ini digunakan metode penelitian survai (penelitian penelitian yaitu para nasabah Bank Danamon, Bank Bali Dalam lapangan) dengan sampel dan Bank Duta sebanyak 90 orang. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman responden terhadap slogan bank cukup tinggi. Karakteristik slogan ternyata, berhubungan tingkat pemahaman terhadap slogan, terutama pada kejelasan makna kalimat, pendeknya kalimat slogan, slogan untuk diingat, dan sifat khusus slogan. dengan mudahnya Hubungan antara karakteristik slogan dengan tingkat pemahaman terhadap slogan adalah kuat dengan arah positif, yaitu semakin positif karakteristik slogan, maka semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap slogan. Dan semakin negatif karakteristik slogan, maka semakin rendah tingkat pemahaman terhadap slogan. Sementara itu, hubungan antara frekuensi eksposure iklan dengan tingkat pemahaman terhadap slogan ternyata sangat lemah, dengan arah hubungan yang negatif. Ini berarti walaupun frekuensi eksposure iklan rendah, tingkat pemahaman terhadap slogan tinggi. Dan pada responden yang memiliki frekuensi eksposure iklan yang tinggi ternyata tingkat pemahamannya terhadap slogan rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library