Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maryadi
Abstrak :
Regional development is an integral part of national development and in line with the principles of fiscal decentralization and regional autonomy. Regional autonomy and fiscal decentralization is a process that is dynamic. In practice, implementation of regional autonomy and fiscal decentralization meant that the region can manage its own finances effectivelyefficiently and accmmtably in order to fund their duties of government provide better public services and creating public decision-making process more democratic. In order to accelerate regional development funds which are not needed less. In the state of region income and Balance Fund as a major source of local revenue is limited, local government is required to explore other revenue sources so as not to hamper the development process, one of which is through the issuance of Islamic Municipal Bonds (Sukuk). To be able to use tl1e Sukuk as an instrument of regional development fmancing, local government must follow the statutory regulations applicable, comply with Sharia compliance and consider the factors that influence the ability of the region, namely capital spending, third party funds and labor force participation rate. Regional groups that have low capital budget, the position of the banking deposits in low-and low labor force participation rate has a probability can be issued Sukuk amounting to 39.35%. Factors affecting the ability of regions to issue Sukuk is a factor in third party funds in the high category. While both categories of factors are capital expenditures and higher categories, third party funding and the medium category of labor force participation rate of both categories of medium and high categories showed no statistically significant effect
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33548
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryadi
Abstrak :
Survey geofisika dengan metode magnetotellurik (MT) digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas dan nilai fasenya. Data mentah berupa data time series dari hasil pengukuran dengan menggunakan unit peralatan Zonge. Kemudian data diolah lebih lanjut dalam bentuk kurva resistivitas semu dan fase terhadap frekuensi. Dalam pengolahannya dilakukan berbagai filterisasi dan koreksi. Hasil akhirnya berupa penampang 2-dimensi dari masing-masing line pengukuran MT. Data hasil pemodelan MT kemudian diinterpretasikan secara terpadu dengan data gravitasi, geologi, dan geokimia yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil menunjukkan hubungan yang cukup baik. Data yang satu dapat di-confirm dengan data yang lain, serta mampu mendeliniasi keberadaan reservoir dan kemungkinan jumlah potensi geothermal di daerah pengukuran. Daerah prospek diperkirakan berada di bagian tengah daerah penelitian. Dari hasil interpretasi dapat diketahui bahwa sistem geothermal di daerah pengukuran memiliki heat source berupa batuan vulkanik yang sudah tua dan aktif akibat proses tektonik. Kedalaman reservoir mencapai sekitar 1200 m, dengan luasan sekitar 9 km2. Potensi geothermal di daerah Suwawa diperkirakan mencapai 61 MWe. ...... Geophysical survey using magnetotelluric method is purposed for understanding the subsurface condition based on resistivity and phase value. Raw data is several time series data as result of MT measurement using Zonge equipment. Then, the data was prosessed to produced resistivity and phase curve versus frequency. In the process, data was filtered and corrected. The final result formed as 2-dimensional vertical section of resistivity for each line from MT measurement. Integrated interpretation of MT inversion model section with gravity, geology, and geochemistry data was then carried out. The result of this integrated interpretation showed good relation between each data. One data was well-confirmed by the others, and then was able to delineate existence of reservoir area and geothermal potential estimation of the area. Interpretation result show that the geothermal system have an old-volcanic body as a heat source that is activated by tectonic activities. Depth of the reservoir area is about 1200 m, with approximately 9 km2 wide. Estimated potential in Suwawa geothermal area is calculated about 61 MWe.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Pradana Maryadi
Abstrak :
Anak sindrom Down memiliki risiko komorbiditas yang tinggi akibat silent aspiration yang persisten. Hingga saat ini, belum ada data secara khusus mengenai gambaran disfagia pada anak sindrom Down dengan menggunakan instrumen FEES. Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran disfagia pada anak sindrom Down dengan melihat prevalensi, karakteristik subjek dan gambaran disfagia berdasarkan parameter FEES. Metode: Penelitian cross-sectional yang bersifat deskriptif terhadap 43 anak sindrom Down dengan kecurigaan disfagia di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan pemeriksaan FEES periode November 2019–Januari 2020. Hasil: Prevalensi disfagia didapatkan 13 dari 43 subjek (30,2%). Gejala disfagia pada anak ≤6 bulan adalah apnea saat menyusu (2/2), pada anak >6 bulan adalah hanya makan makanan tertentu atau lebih menyukai cairan kental (8/11). Komorbid yang paling banyak menyertai adalah kelainan jantung dan tiroid (6/13). Komplikasi yang sering terjadi adalah pneumonia aspirasi (4/13). Pada pemeriksaan awal FEES didapatkan lip seal lemah (12/13). Pada pemeriksaan FEES, Preswallowing leakage, residu, penetrasi dan aspirasi paling sering terjadi pada konsistensi air dan susu. Standing secretion (6/13) dan silent aspiration (1/13). Kesimpulan: Prevalensi disfagia sebesar 30,2% dan pada pemeriksaan FEES penetrasi dan aspirasi pada konsistensi cair terutama terjadi pada usia ≤24 bulan. ......Background: Persistent silentaspiration is an often unrecognized comorbidity in children with Down syndrome. However, there is still limited study on the characteristic of dysphagia in children with Down syndrome using FEES. Aim : To find the prevalence and the characteristics of the subjects and dysphagia in children with Down syndrome using FEES’ parameters. Methods: This is a descriptive cross-sectional study involving 43 Down syndrome children with dysphagia suspicion in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital from November 2019–January 2020. Results: The prevalence of dysphagia was 13 out of 43 subjects (30,2%). Dysphagia symptom in children ≤ 6 months was apnoea while bottle/breast feeding (2/2). Meanwhile, in children > 6 months was food texture selectivity or liquid consistency food preferred (8/11). The comorbidities found mostly were heart anomaly and congenital hypothyroid (6/13). The complication mostly was aspiration pneumonia (4/13). In pre-FESS examination, poor lip sealed was dominant (12/13). In FEES examination, pre-swallowing leakage, residue, penetration, and aspiration were more common in thin and thick liquid. Standing secretion (6/13) and silent aspiration (1/13). Conclusion: The prevalence of dysphagia was 30,2% and in FEES examination, penetration and aspiration were found mostly in thin liquid, ≤24 months of age predominantly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisva Maryadi
Yogyakarta: Diva Press, 2018
390.598 36 SIS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sisva Maryadi
Yogyakarta: Kepel Pess, 2017
610 SIS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Maryadi
Abstrak :
Tingginya angka perceraian di daerah-daerah yang penduduknya banyak bekerja sebagai TKI di luar negeri berkorelasi dengan permasalahan pelanggaran hak-hak perempuan dan anak dalam keluarga TKI, yang berkisar pada tidak terpenuhinya kebutuhan perempuan dalam hidup berumah-tangga baik nafkah lahir maupun batin, begitu juga kebutuhan anak-anak akan pengasuhan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Salah satu permasalahan hukum yang sangat menonjol dalam hal ini adalah tidak jelasnya pengaturan mengenai harta perkawinan. Meski tidak populer di tengah-tengah masyarakat Indonesia, lembaga perjanjian perkawinan sebenarnya dikenal baik dalam hukum adat, hukum agama, maupun hukum Negara, dan merupakan alternatif solusi bagi permasalahan hukum tersebut. Kecuali Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer), Baik UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam (KHI) tidak tegas mengatur isi perjanjian perkawinan. Karena itu, perjanjian perkawinan dapat saja mengatur mengenai harta perkawinan, sepanjang tidak melanggar hal-hal yang dilarang. Berbagai hal yang perlu diatur dalam suatu perjanjian perkawinan yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan hukum calon mempelai TKI meliputi ketentuan mengenai harta bawaan, pisah harta, bukti kepemilikan atas harta, utang dan pembiayaan keperluan rumah-tangga, termasuk biaya mengasuh dan membesarkan anak sekiranya sampai terjadi perceraian. Agar dapat menjadi solusi hukum yang efektif, perjanjian perkawinan harus disosialisasikan dan difasilitasi oleh institusi-institusi formal pemerintah sebagai inisiator didukung oleh unsur-unsur masyarakat sipil. Dalam hal pelaksanaannya, perlu diadakan dukungan penegakan bertingkat dimulai dari level pemerintahan daerah propinsi maupun kabupaten, sampai pemerintahan desa yang paling dekat dan, karena itu, memahami kebutuhan masyarakat setempat. Pada akhirnya, penegakan terpulang pada level rumah tangga, yaitu keluarga dan kerabat, dan pemimpin informal seperti pemuka agama dan tetua adat.
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2010
S21452
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Maryadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pengumpan (feeder) material termoplastik yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan prototipe pada mesin Rapid Prototyping berbasis FDM (Fused Deposition Modelling). Material termoplastik padat berbentuk batang dengan diameter tertentu dimasukkan kedalam barel pemanas yang akan mendeformasinya menjadi wujud semi cair. Setelah berwujud semi cair, material diekstrusi melalui lubang nosel yang memiliki diameter sangat kecil untuk kemudian dibentuk sebuah produk prototipe dengan bantuan robot artikulasi 3 derajat kebebasan. Parameter proses tersebut adalah temperatur kawat pemanas, kecepatan putar motor dan dimensi masukan dan keluaran material. Analisa keluaran material dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan kualitas keluaran material pada sistem. Proses ekstrusi berjalan kontinyu dengan dibantu oleh gerakan rolling pulley driver yang digerakkan motor DC dan pulley driven. Elemen pemanas adalah kawat berhambatan yang dialiri arus listrik yang dililitkan pada barel pemanas. Temperatur dijaga sehingga material masukan dapat mencapai titik lelehnya. Pada proses pemanasan material terjadi kehilangan panas yang disebabkan konduksi dan konveksi permukaan-permukaan pemanas. Untuk mengurangi kehilangan panas digunakan isolator panas. Sistem feeder dapat bekerja dengan baik pada keluaran yang kontinyu dengan diameter keluaran 1 mm.
This research aims to design a feeder system for thermoplastic materials used as raw material for Rapid Prototyping based on FDM. Rod-shaped solid thermoplastic material with a certain diameter is inserted into the barrel heater that will deform become semiliquid form. After the semi-liquid form, the material is extruded through a nozzle hole having a very small diameter and then formed a prototype product with the help of robotic articulation 3 degrees of freedom. The Continuous Extrusion process running with the rolling motion is assisted by the driver pulley driven by a DC motor and pulley driven. The process parameters are temperature heater wire, the motor rotational speed and the dimension of input and output material. Output analysis of material made to understand the characteristics and quality of material on the system. The heating element is a wire that has electrified resistance that wrapped around the barrel heaters. The temperature is maintained so that the input material to reach its melting point. In the heating process the material, heat loss occurs due to conduction and convection heating surfaces. To reduce heat loss heat insulator used. Feeder system to work properly on a continuous output with 1 mm diameter output.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50880
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Maryadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kementerian Agama sebagai organisasi pemerintah tentunya fokus pada peningkatan pelayanan masyarakat yang transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, teknologi informasi TI harus dikelola dengan tepat sehingga berimbas pada kualitas layanan kepada masyarakat. Fokus tatakelola TI bukan pada teknik keputusan, tetapi pada siapa yang secara sistematis memutuskan dan memberikan masukan pada pengambilan keputusan, serta mekanisme yang dapat menjaga agar perilaku dalam mengambil keputusan yang selaras dengan misi, strategi, dan nilai-nilai organisasi.Dalam hal ini penulis mencoba mengembangan dan memperbaharui peran dan fungsi Unit TI dengan meneliti tatakelola TI terkait struktur organisasi pemerintah dengan menggunakan COBIT 5 dan CISR. Aktivitas proses grafik RACI dengan struktur organisasi dan/atau peran individu dalam organisasi. Menggambarkan tingkat keterlibatan masing-masing peran untuk setiap praktek proses: bertanggung jawab, akuntabel, berkonsultasi atau informasi.Penelitian ini menghasilkan rancangan tatakelola TI dengan mekanisme struktural dan mekanisme fungsional sehingga peran dan fungsi TI mendapatkan posisi penting di Kementerian Agama. Secara struktural perlu dilakukan penyesuaian dalam struktur organisasi yang ada, dengan membentuk struktur organisasi TI baru yang dapat mendukung mekanisme fungsional tatakelola TI dengan membentuk Dewan Pimpinan, Perencana Strategis, Forum TI dan lain-lain. Serta metode pengambilan keputusan penting mengenai kebijakan TI. Selain itu penelitian dapat dijadikan referensi serta kajian lebih lanjut bagi pihak akademis terkait dengan kajian lebih lanjut terkait proses tatakelola TI terkait struktur organisasi pemerintah.
ABSTRACT
As the government organisations, Ministry of Religious Affairs focused on transparent society and accountable service improvement. Therefore, information technology IT must be managed well so that can be impacted to the quality of the society service. IT governance is not focus on decision technic, it refers to the one who decides and provides input in decision-making systematically, and maintaining mechanism so as behaviour in decision-making that appropriate by mission, strategy, and organisation values.In this case the writer tried to develop and improve IT role and function by research IT governance that related to the government organizational structure by COBIT 5 and CISR. RACI graphic activity process with organisational structure and/or individual roles in organisation. Describing the level of involvement each roles for every practice process: responsible, accountable, consultation or Information.This research is resulting IT governance programme with structural mechanism and functional mechanism so that IT 39;s function gets the important position in the Ministry of Religious Affairs. In the Structural existing organizational needs an adaptation structurally by creating a new IT organizational structure which can provide the mechanism of the functional IT governance with establish Board, Strategic Planner, IT Forum, etc. As well as the method of making important decisions about IT policy. Furthermore, the research can become a reference and further study for the related academic with further study that related to IT governance process and related to government organizational structure.
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Nanda Arshani Maryadi
Abstrak :
Remaja dengan thalassemia beta mayor mengalami anemia berat sehingga bergantung pada hipertranfusi. Dampak dari hipertranfusi dapat mengakibatkan gangguan pubertas yang menjadi sumber krisis dan menimbulkan berbagai reaksi adaptasi pertahanan diri dalam bentuk mekanisme koping. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara gangguan pubertas dengan mekanisme koping pada anak remaja penderita thalassemia beta mayor. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 pasien usia 15-20 tahun yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan Chi Square dan regresi logistic untuk mengontrol variabel perancu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara gangguan pubertas dengan mekanisme koping pada anak remaja penderita thalassemia beta mayor (p value = 0,005) serta terdapat pengaruh kontribusi jenis kelamin dan usia saat pertama mendapatkan terapi kelasi besi. Berdasarkan temuan ini disarankan agar perawat dan keluarga pasien dapat lebih dini membangun mekanisme koping adaptif dengan mempersiapkan anak penderita thalassemia beta mayor menghadapi pubertas. ...... Adolescence with beta thalassemia major suffered from severe anemia, that depend on hypertransfussion. The impact of hypertransfussion may result in disorders of puberty as the source of the crisis. It causes a variety of adaptation reaction of self-defense in the conformation of coping mechanism. The research aimed to identify the relationship between of puberty disorders and coping mechanisms in adolescence with beta thalassemia major. This study design was employed a cross-sectional for 44 adolescence (15 to 20 years old) who were selected with a consecutive sampling technique. Data were collected using a questionnaire and analyzed with Chi Square and logistic regression to control for confounding variables. The results shown a significant relationship between of puberty disorders and coping mechanisms in adolescence with beta thalassemia major (p value = 0.005), and there were significant contributions among gender and age at first time got iron chelation therapy. This research suggested that the nurse and the patient's family can develop an early adaptive coping mechanisms to prepare children with beta thalassemia major deal with puberty.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library