Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricardo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi niat perilaku pegawai untuk menggunakan e-learning dengan
pendekatan Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model).
Penelitian ini menguji empat faktor yaitu dukungan organisasi, computer selfefficacy,
pengalaman terdahulu dan task equivocality yang diyakini dapat
mempengaruhi persepsi kemanfaaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap dan
niat perilaku pegawai untuk menggunakan e-learning. Responden penelitian ini
adalah 150 pegawai Kantor Pusat Direktorat XYZ. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa niat perilaku dipengaruhi oleh sikap dan persepsi
kemanfaatan. Selanjutnya, persepsi kemanfaatan mempunyai pengaruh lebih kuat
terhadap sikap terhadap penggunaan e-learning dibandingkan pengaruh persepsi
kemudahan penggunaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa persepsi
kemanfaatan dipengaruhi oleh dukungan organisasi dan pengalaman, sedangkan
persepsi kemudahan penggunaan terbukti dipengaruhi oleh computer self efficacy.

ABSTRACT
This study aimed to analyze the factors that influence employees? behavior
intention to use e-learning with applying Technology Acceptance Model. This
study examines four factors: organisational support, computer self-efficacy, prior
experiences and task equivocality that are believed to influence employees?
perceived usefulness, perceived ease of use, attitudes and intention to use elearning
systems. The respondents of this study were 150 employees of
DirectorateXYZ Ministry of Finance?s Head Office. The results of this research
showed that behavioural intention influenced by attitude and perceived
usefulness. Moreover, perceived usefuleness has stronger influence than
perceived ease of ease to affect attitude. This research also found perceived
usefulness was influenced by organisastional support and prior experience, while
perceived ease of use was influenced by computer self efficacy."
2016
S62872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricardo
"ABSTRAK
Dunia public relations mengalami perkembangan seiring berkembangnya teknologi menuju arah yang lebih dinamis dan cepat. Memanfaatkan platform digital dan menggunakan media sosial seperti Twitter, praktisi public relations saat ini seolah difasilitasi untuk dapat berkreasi dalam melaksanakan perannya di perusahaan. Para praktisi public relations menggunakan model yang diungkapkan Grunig dalam menjalankan strategi komunikasi mereka pada Twitter untuk membangun hubungan relasi dengan pelanggan. Dalam makalah ini akan membahas bagaimana strategi praktisi public relations sebuah perusahaan transportasi yaitu PT. KCJ sebagai wujud pelaksanaan customer relations ditinjau dari empat model praktik public relations, yaitu press agrentry, public information, one-way asymetrical, dan two-way symmetrical. Dalam menjalankan strategi komunikasi publik dan membina hubungan dengan publiknya, PT. KCJ menerapkan model prakik public relations two-way symmetrical dan mengandung empat indikator hubungan yaitu yaitu trust, commitment, control mutuality, dan relasi komunal.

ABSTRACT
The world of public relations is evolving as technology evolves toward a more dynamic and fast direction. Utilizing the digital platform and using social media such as Twitter, public relations practitioners today as facilitated to be able to be creative in performing its role in the company. Public relations practitioners use the model that Grunig discloses in executing their communication strategy on Twitter to build relationships with customers. In this paper will discuss how the strategy of public relations practitioner of a transportation company that is PT. KCJ as a form of customer relations implementation in terms of four models of public relations practice, namely press agrentry, public information, one way asymmetrical, and two way symmetrical. In executing public communication strategies and fostering relationships with the public, PT. KCJ implements a two way symmetrical public relations model and contains four relationship indicators, namely trust, commitment, mutuality control, and communal relations."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Ricardo
"Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara kesehatannya. Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 telah ditetapkan 10 program unggulan kesehatan dan salah satu diantaranya adalah program keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagaimana yang tercantum di dalam Undang-undang No.23 pasal 23, program kesehatan kerja ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa mernbehayakan diri sendiri dan masyarakat di sekelilingnya.
Departemen Kesehatan RI telah menyusun pedoman pelaksanaan kesehatan kerja bagi masyarakat kerja sektor informal, agar masyarakat pekerja sektor informal yang jumlahnya sudah mencapai 80% dari seluruh jumlah angkatan kerja dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang gambaran pelaksanaan program UKK sektor informal di Dinas Kesehatan dengan menganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program tersebut seperti pengetahuan tentang program UKK, Komitmen Kepala Dinas Kesehatan terhadap program, Peran Dinas Kesehatan terhadap pelaksanaan dam pengembangan program, tenaga ahli, anggaran, Juklak dan Juknis, perencanaan, pembinaan, advokasi, disinfo UKK, pembentukan Pos-pos UKK, pelatihan, pencatatan dan pelaporan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Subdinas serta Kepala Seksi pengelola program UKK sektor informal rasing-masing Dinas Kesehatan berjumlah 3 orang kemudian dilakukan telaah dokumen. Pengolahan data dibuat dalam bentuk Matriks yang dibuat berdasarkan transkrip hasil wawancara mendalam, kemudian dilakukan analisis isi berdasarkan teori atau pedoman Upaya Kesehatan Kerja lalu dibandingkan antara kenyataan dengan harapan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa program UKK sektor informal di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung selatan belum berjalan seperti apa yang diharapkan. Masih rendahnya pengetahuan Kepala Dinas Kesehatan tentang UKK sektor informal, belum adanya komitmen Kepala Dinas Kesehatan terhadap program UKK, belum berjalannya peran Dinas Kesehatan, belum ada dukungan dari Pemerintah Daerah, tidak tersedianya anggaran, serta belum adanya sistem informasi Kesehatan Kerja merupakan faktor penyebab utama program UKK tidak terlaksana dengan baik.
Komitmen yang kuat dari Kepala Dinas sangat dibutuhkan agar program UKK dapat terlaksana, untuk itu pula upaya advokasi kepada Pemerintah daerah sebagai penentu kebijakan di bidang anggaran sangat perlu dilakukan sehingga dalam pelaksanaan dan pengembangan program UKK mendapat dukungan, dan untuk pemantapan dan pengembangan program UKK maka dari Departemen Kesehatan diharapkan mendesain format yang adekuat untuk Sistem informasi Kesehatan Kerja sehingga dapat dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan dalam membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program UKK.

Study of Informal Sector's Occupational Health Program in District Health Offices of Kota Bandar Lampung and South East Lam pung in 2002Health development aims to increase awareness, ability, and eagerness of living healthy by all population. The people is expected to be actively involved in keeping their health. In health development plan headed for "Healthy Indonesia 2010", it has been effected 10 main health programs. One of them is occupational safety and health program, as stipulated in the law No. 23 article 23. The program is implemented in order to reach the optimum work productivity, so the workers that may work healthily without endanger themselves and the people around them.
Ministry of Health had arranged a manual of work health implementation to the people working in informal sector, where their numbers has reached 80 % from all the work forces, so the informal sector workers that may obtain health services according to their works.
This research was conducted to get information about the implementation of informal sector's Work Health Unit (WHU) in the Health Office, and factors that may influence the program of implementation such as knowledge about WHU, Health Office head's commitment- toward the program. Health Office's role in program implementation and development, skilled personnel, budget, implementing and technical guides, planning, advocacy, WHU's disinformation, WHU's post construction, training, recording and reporting.
This research applied qualitative approach by using in-depth interview to the Head of District Health Office, head's deputy, and coordinator of WHU informal sector, where each Office has three personnel, before conducting document studies. Data were analyzed using matrix form according to the result of in-depth interview. Content analysis was done based on theory or Work Health Effort manual, and then it was compared between the realty and expectation.
The result of the research proved that Occupational's informal sector programs in the District Health Offices of Bandar Lampung and South Lampung did not worked as expected yet. The lack of the Office Heads' knowledge about the WHU's informal sector, static role of the Offices, no commitment of the Heads toward the WHU, not availability of Local Government's supports, budget, and information system of Work Health were the main causes of the not working of WHU program.
Strong commitment from the Office Head is really necessary to make the WHU Program is successful. Advocacy to the local government as the policy maker in budgetting is very important, so the WHU that may receive enough supports in its implementation and development. Ministry of Health is expected to provide adequate format in the Information System of Work Health in making plan, implementation, and evaluation of WHU program.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ricardo
""Olahraga" . Penjelajahan definisi olahraga ( Sport) hingga diperoleh sebagai rumusan yang tuntas tidak akan berhasil, karena olah raga mengalami perkembangan yang cukup panjang. Sehingga definisi olahraga tersebut mengalami perkembangan seiring dengan perubahan - perubahan sosial dan pengaruh penerapan teknologi dalam olahraga. Tidak mengherankan jika definisi klasik olahraga yang bertumpu pada permainan dan peragaan keterampilan fisik dukungan usaha keras kelompok otot-otot besar misalnya, semakin sukar dipertahankan. Muatan teknologi yang menggabungkan otot dan mesin serta temuan ilmiah melahirkan olahraga yang berorientasi teknologi (techno sport), meskipun esensi dari olahraga adalah permainan manusia (human game).
Pada tingkat internasional sekalipun, para ahli dihadapkan dengan kesulitan untuk merumuskan sebuah definisi olahraga sehigga tidak mengherankan apabila kita menjumpai beberapa definisi-olahraga sehigga tak mengherankan bila kita jumpai beberapa definisi yang cukup beragam, sesuai dengan sudut pandang disiplin ilmu keolahragaanan yang digunakan untuk memahami fenomena olahraga. Memang, tidak akan dijumpai definisi yang paling memuaskan karena karakteristik olahraga yang kian lama berkembang dan semakin kompleks baik ditinjau dari jenis kegiatannya yang semakin beragam, penekanan motif dan tujuan yang ingin dicapai maupun konteks lingkungan sosial-budaya tempat pelaksanaannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T18841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baeza-Yates, Ricardo
Harlow: Addison-Wesley , 1999
025.524 BAE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Ricardo
"Pertumbuhan ekonomi nasional secara langsung berimbas pada tumbuhnya bisnis ritel. Saat ini terdapat berbagai perusahaan ritel yang membuka berbagai format gerai dari hypermarket hingga minimarket. Peningkatan jumlah pemain dalam bisnis ritel ikut mempengaruhi ketatnya persaingan. Perusahaan ritel membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan. Pada umumnya peritel memasuki pasar atau mereposisi pasar dengan menekankan pada komunikasi pemasaran dan kualitas pelayanan. Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang sering digunakan peritel adalah promosi penjualan.
Promosi penjualan merupakan sebuah rangkaian teknik pemasaran yang diciptakan untuk menambah nilai dari produk. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan. Saat ini banyak peritel mengeluarkan anggaran besar untuk melaksanakan program promosi penjualan, namun keefektifan dan pengaruh program ini terhadap peningkatan intensi membeli konsumen masih harus diteliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis variabel promosi penjualan, ekuitas merek dan sikap yang diduga mempengaruhi intensi membeli konsumen. Penelitian ini dilakukan terhadap 184 orang responden yang merupakan konsumen Matahari Department Store di wilayah DKI Jakarta. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) dengan metode estimasi maximum likelihood.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel promosi penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek maupun terhadap sikap konsumen di Matahari Department Store. Dalam studi kasus ini ditemukan suatu fenomena dimana promosi penjualan memiliki pengaruh yang negatif terhadap intensi membeli konsumen. Selain itu terlihat pula bahwa variabel ekuitas merek memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi membeli konsumen dan sikap konsumen Matahari Department Store. Sementara itu, variabel sikap konsumen juga memiliki pengaruh yang positifterhadap intensi membeli konsumen.
Fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini menghasilkan beberapa implikasi manajerial bagi manajemen Matahari Department Store. Anggaran promosi penjualan yang besar dapat dialihkan ke elemen komunikasi pemasaran lain seperti iklan, hubungan masyarakat, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Manajemen juga dapat lebih fokus terhadap strategi peningkatan ekuitas merek karena pengaruhnya yang besar dalam membentuk sikap dan intensi membeli konsumen.

The growth of national economic has a direct effect on the growth of retail business. Nowadays, many retailers have developed various formats of store, from minimarket to hypermarket. Number of player increasing in retail business influenced the light of competition among them. Retail companies need an appropriate marketing strategy to hold out and to win the competition. Retailers usually focus on marketing communication and service quality when entering and repositioning market. And, sales promotion is one of marketing communication elements.
Sales promotion is a set of marketing technique which is created to increase product value. The main purpose of this program is to increase amount of sales. Recently, many retailers expanding a lot of budget in running sales promotion program, but the effectiveness and the influence of this program in increasing customer-buying intention are still in research.
The purposes of this research are to analyze sales promotion variable, brand equity, and consumer attitude in influencing customer-buying intention. This research involved 184 respondents who became consumer of Matahari Department Store in Jakarta. Technique for data processing is structural equation modeling {SEM} with maximum likelihood method.
Result of data processing showed sales promotion variable has no significant effect to brand equity and consumer attitude in Matahari Department Store. This study case found a phenomenon that sales promotion has a negative effect to consumer buying intention. In other side, brand equity variable has a positive effect to consumer buying intention and consumer Matahari Department Store attitude. Meanwhile, consumer attitude has a positive effect to consumer buying intention.
This research phenomenon delivers some managerial implication for management of Matahari Department Store. A part of sales promotion budget could be shifted to the other element of marketing communication budget such as advertising, public relation, and corporate social responsibility. Management could be focus in strategy of increasing brand equity because its significant effect on building consumer attitude and consumer buying intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ricardo
"Sebagai perusahaan minyak dan gas yang bertujuan selalu meningkatkan produksi terbaik, maka KUFPEC (Indonesia) Ltd selalu berusaha melakukan bisnisnya dengan langkah-langkah yang bijak Dengan kebutuhan bisnis yang berkembang di mana teknologi informasi harus dapat melayani kebutuhan proses bisnis, maka suatu perencanaan infrastruktur sangat diharapkan dilakukan dengan baik, karena tanpa perencanaan yang baik infrastruktur yang ada tidak saling mendukung, padahal banyak kemungkinan sumber daya yang ada dapat dipakai bersama untuk mengoptimal kemampuan sistem.
Perencanaan infrastruktur adaptif menjadi salah satu alternatif yang perlu diterapkan dalam mengembangkan infrastruktur yang harus dapat terus memenuhi kebutuhan bisnis, dengan bentuk pola-pola dan pelayanan yang dapat dikelompokkan, maka pemakaian infrastruktur yang ada dapat digunakan secara optimal dalam mendukung kebutuhan aplikasi yang beraneka ragam.
Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah perencanaan infrastruktur secara adaptif melalui identifikasi standard pola, services dan platform untuk dapat digunakan menjadi dasar pengembangan teknologi informasi di perusahaan sehingga menghasilkan infrastruktur yang lebih optimal tanpa harus merubah infrastruktur yang ada secara keseluruhan.

As an oil and gas with aim to always increase product bestly, hence KUFPEC (Indonesia) Ltd always make an attempt on its business with wise decision. With requirement of business expanding where information technology have to earn to serve business process requirement hence planning of infrastructure very expected to be put accross, because without good planning, existing infrastructure do not supporting each other, though many possibility of existing resource can utilize to reach optimal performance of the system.
Planning of infrastructure of adaptive become one of the alternative way which need to be applied in developing infrastructure which must earn to continue to fulfill requirement of business, with patterns form and services able to be grouped, hence usage of existing infrastructure can be used in an optimal fashion in supporting requirement of multifarious application need.
The result which is obtained from this study is planning of infrastructure by adaptive through identify standard of pattern, services and platform, to be able to be used and become base development of information technology in company so that yield more optimal infrastructure without having to change existing infrastructure as a whole."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jose Ricardo
"Permasalahan yang sering dihadapi oleh konstruksi bangunan sipil yang berada di wilayah perairan adalah bahaya korosi yang disebabkan oleh air laut. Dampak dari bahaya korosi terhadap konstruksi bangunan adalah dapat memperpendek umur layan dari struktur. Hal ini disebabkan karena material yang sudah terkena korosi tidak mampu berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu struktur yang sudah terkorosi perlu mengalami perbaikan pada materialnya yaitu pada material beton dan tulangan beton. Pada penelitian yang telah dilakukan Sdr. Ending A. Kodir, simulasi pembebanan dilakukan pada balok sederhana yang telah mengalami perbaikan pada material beton dan tulangan betonnya untuk mengetahui besar lendutan yang terjadi. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kapasitas kekuatan balok yang mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan balok yang tidak mengalami perbaikan (balok standar). Dalam laporan ini akan dianalisa perbandingan hasil hubungan beban dengan lendutan yang didapat dari hasil percobaan di atas dengan analisa perhitungan teoritis. Analisa perhitungan menggunakan metode diskretisasi elemen pada struktur dimana struktur dibagi menjadi elemen-elemen kecil, dimana tiap elemen dibagi dalam beberapa layer. Tiap layer menyumbangkan nilai modulus geser (nilai G) yang berbeda-beda tergantung dari besarnya regangan material beton yang didapat dari hubungan moment-curvature. Berdasarkan hubungan moment-curvature, maka setiap penambahan beban yang terjadi pada struktur dapat diketahui besarnya lendutan yang terjadi (baik lendutan akibat lentur maupun akibat geser) dengan menggunakan metode conjungated beam. Berdasarkan analisa perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, maka didapat hasil hubungan beban-lendutan yang cukup signifikan (sesuai) dengan hasil percobaan. Selain itu dari hasil analisa perhitungan didapat bahwa kapasitas kekuatan balok yang mengalami perbaikan cukup baik dan aman untuk digunakan di dalam lapangan."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S35022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthin Ricardo
"ABSTRAK
Teknologi lnfonnasi merupakan salah satu sarana utama bagi manusia untuk meningkatkan kualitas dan aktititas hidupnya. Pergeseran dan perubahan linglcungan yang menuju arah dunia tanpa batas disebut globalisasi yang menyebabkan kompetisi global, tidak luput juga merupakan pengaruh dari kemajuan dan kemampuan teknologi informasi.
Dunia baru dalam bisnis operator jasa telekomunikasi telah dimulai seiring dengan pembahan lingkungan kearah globalisasi. Keadaan ini dipastikan akan mempengaruhi PT Telkom sebagai perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia, karena itu perlu adanya tindakan dan langkah yang dilakukan PT Telkom agar siap untuk menghadapi kompetisi global yang akan semakin ketat. Langkah ini dapat diperoleh dari manajemen strategi.
Manajemen Strategi meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan analisa ekstemal dan internaI.Visi, misi dan tujuan harus ditenlukan dulu untuk dapat membuat strategi, sebab misi merupakan pedoman strategi yang akan dibentuk guna mencapai tujuan perusahaan sedangkan visi merupakan gambaran ideal yang ingin dicapai perusahaan di masa yang akan datang.
Pada tugas akhir ini peneliti menganalisa lingkungan ekstemal dan intemal dari yang data-datanya diperoleh dari kuesioner, PT Telkom dan sumber-sumber lain. Dari analisa linglcungan tersebut didapat faktor-faktor utama yang menjadi peluang dan ancaman (lingkungan ekstemal) faktor-faktor utama kekuatan dan kelemahan (linglcungan intemal) yang dimiliki PT Telkom. Dengan teknik analisa lingkungan Matriks EFE (lingkungan eksternal) dan Matriks IFE (Iingkungan Intemal) akan diperoleh faktor-faktor yang paling berpengaruh dengan menentukan bobot dan peringkatnya A
Kekuatan PT Telkom yang utama ialah tingkat lobying pada pemegang kebijakan jastel dan pengalaman perusahaan sedangkan kelemahan utamanya ialah penyampaian informasi jenis layanan, tempat pelayanan, tarifjasa telepon.
Peluang terbesar PT Telkom aclalah densitas telepon yang masih rendah sedangl-can ancaman terbesar yang dihadapinya adalah Perkembangan teknologi yang cepat.
Dari matrilcs IFE dan BFE dibentuk beberapa altematif strategi dengan metode matliks SWOT, pada akhirnya darl matriks IE diproleh strategi yang lebih detail.

"
2001
S49761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Frans Ricardo
"Pembelian Terselubung sebagaimana diatur Undang-Undang No 22 Tahun 1997 yang telah diganti menjadi Undang-Undang No 35 Tahun 2009 merupakan penambahan kewenangan penyidik dalam upaya pemberantasan pengedaran narkotika. Hal ini mengingat tindak pidana narkotika merupakan kejahatan yang terorganisasi, rahasia, serta dalam pelaksanaannya menggunakan modus operandi dan teknologi yang tergolong canggih sehingga sulit dalam mengumpulkan barang buktinya. Berbeda dengan tindak pidana lainnya pelaksanaan pembelian terselubung dalam tindak pidana narkotika tidaklah bertentangan dengan Hak Asasi Manusia bila dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Akan tetapi, akan menjadi berbeda bila tidak dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini dikarenakan bahwa dalam pelaksanaan pembelian terselubung tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga masyarakat yang ikut serta harus dilindungi hak-haknya. Untuk mengurangi kesalahan dari pelaksanaan pembelian terselubung tersebut maka perlu diketahui dan dipahami secara jelas oleh penyidik tentang pelaksanaan pembelian terselubung itu sendiri sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 35 Tahun 2009.

Undercover buy as stipulated in Law No. 22 of 1997 concerning narcotic replaced by Law No 35 of 2009 as a provision of investigator competence in combating narcotic dealing. This is due the nature of narcotic crime which is an organized, undisclosed, done with complex modus operandi and high level of technology resulting difficulties to gather evidence. On the contrary of other crimes, undercover buy didn?t violate Human Rights, if done under the law. However it will differ if done discordantly based on the law. This is caused by the involvement of people to combating narcotic crime, thus their rights must be preserve.In consequence, to diminish the errors of undercover buy, investigator must know and acknowledge the procedures of undercover buy as stipulated in Law 35 of 2009."
2012
S42383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>