Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi) = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistem penghargaan.

This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis. Result of research found that no significant relationship between reward system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam menjaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi} = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utarna pemberian sistem penghargaan
This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis.
Result of research found that no significant relationship between re\vard system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Aborsi didefinisikan sebagai terminasi kehamilan dengan menggunakan cara apapun sebelum fetus berkembang dan mampu bertahan hidup di luar uterin. (Gant, 1993). Bagi klien dan keluarga pengalaman mengalami aborsi menjadikan stressor tersendiri yang sangat berpengaruh baik dari segi Esik maupun psikologis klien. Kedua hal tersebut sangat berperan penting terhadap proses persiapan kehamilan berikutnya, dimana bila terjadi ketidakseimbangan antara faktor fisik dan psikologis maka dapat berdampak terganggunya tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan riwayat abortus terhadap persiapan kehamilan berikutnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan uji statistik pearson product moment', sampel terdiri dari 30 orang diambil di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan teknik random.
Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0,2 dan niai t = 1,08 yang berani nilai t hitung Iebih kecil dari nilai t kritis, hal ini bermakna bahwa Ho yaitu tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan riwayat abortus terhadap persiapan kehamilan berikutnya diterima."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5215
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota C. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat (p(persepsi perawat)= 0,720;
p(observasi)= 0,716; α= 0,05). Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan
dengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistem
penghargaan.
"
Depok; Serpong: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; STIKES Banten BSD City Serpong, 2012
610 JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Latar belakang: Peningkatan usia harapan hidup dan jumlah lansia yang tinggal di panti menimbulkan tantangan dalam mempertahankan status fungsional dan kualitas hidup mereka. Intervensi Model KMD diharapkan dapat membantu mempertahankan status fungsional serta meningkatkan kualitas hidup lansia.Tujuan: Menilai efektivitas Model KMD dalam mempertahankan status fungsional dan meningkatkan kualitas hidup lansia di panti. Metodologi: Penelitian menggunakan desain riset operasional tiga tahap. Tahap pertama fenomenologi deskriptif melibatkan 64 tim multidisiplin, tahap kedua pengembangan model melibatkan 4 pakar dan 7 tim multidisiplin, dan tahap ketiga pre test and post test design melibatkan 47 tim multidisiplin serta 328 lansia dengan purposive sampling. Hasil: Tersusun sepuluh tema dasar untuk pengembangan model, termasuk tiga modul perangkat Model KMD. Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada status fungsional lansia (p=0,079), kualitas hidup umum (p=0,307), dan kualitas hidup kesehatan (p=0,386) antara kelompok intervensi dan kontrol. Namun, kelompok intervensi menunjukkan peningkatan rata-rata kualitas hidup pada aspek umum, psikologis, dan sosial. Simpulan: Model KMD efektif dalam mengubah perilaku tim multidisiplin dan mempertahankan status fungsional lansia, khususnya lansia dengan disabilitas ringan hingga sedang, serta meningkatkan kualitas hidup lansia, terutama dalam ranah umum, psikologi, dan sosial. Saran: Model KMD diterapkan dalam waktu lama dengan kelompok homogen untuk memperkuat kapasitas pelayanan lansia di panti.

Background: Increasing life expectancy and the number of older people living in institutions pose challenges in maintaining their functional status and quality of life. The KMD Model intervention is expected to help maintain the functional status and improve the quality of life of the elderly. Objectives: To assess the effectiveness of the KMD Model in maintaining functional status and improving quality of life of older adults in nursing homes. Methodology: A three-stage operational research design was used. The first stage descriptive phenomenology involved 64 multidisciplinary teams, the second stage model development involved 4 experts and 7 multidisciplinary teams, and the third stage pre test and post test design involved 47 multidisciplinary teams and 328 elderly with purposive sampling. Results: ten basic themes for model development, including three modules of the KMD Model toolkit. No significant differences were found in the functional status of the elderly (p=0.079), general quality of life (p=0.307), and health quality of life (p=0.386) between the intervention and control groups. However, the intervention group showed an increase in the average quality of life in general, psychological, and social aspects. Conclusion: The KMD model is effective in changing the behavior of the multidisciplinary team and maintaining the functional status of the elderly, especially the elderly with mild to moderate disabilities, and improving the quality of life of the elderly, especially in the general, psychological, and social domains. Suggestion: The KMD model should be applied for a long time with homogeneous groups to strengthen the capacity of elderly services in nursing homes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Royani
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan interferensi bahasa Indonesia dalam penggunaan bahasa Arab melalui kesalahan dalam tulisan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Bahasa Arab Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Terjemah Fakultas Adab dan Humaniora.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan tes sebagai instrumen pengumpulan data, dan pendekatan kualitatif, yaitu menggunakan analisis kontrastif untuk menemukan persamaan dan perbedaan kongruensi kedua bahasa.
Di dalam telaah ini dibicarakan beberapa konsep yang mendasari analisis penelitian. Konsep-konsep itu mencakup pengertian kontak bahasa, interferensi, bahasa Arab di Indonesia, dan analisis kontrastif.
Melalui penelitian ini diketahui bahwa terdapat interferensi sintaktis Indonesia pada pemelajar Indonesia dalam kemampuan menulis dan menerjemahkan bahasa Arab. Dari 40 buah karangan dan 40 buah terjemahan, telah diidentifikasi sebanyak 107 kesalahan. Dari 107 kesalahan sintaksis, 30 adalah kesalahan kongruensi subjek-predikat, 15 adalah kesalahan kongruensi predikat-subjek, 2 adalah kesalahan kongruensi keterangan al-ha:l, 4 adalah kesalahan kongruensi pronomina-anteseden, 45 adalah kesalahan kongruensi induk-pewatas, 8 adalah kesalahan kongruensi pewatas-induk, dan 3 adalah kesalahan kongruensi hipotaksis. Dilihat dari jumlah kesalahan terbanyak adalah kesalahan kongruensi induk-pewatas (42%) pada tataran frasa dan kesalahan kongruensi subjek-predikat (28%) pada tataran kalimat.

This Research is aimed at disclosing Indonesia language interference in Arabic language based on the mistakes in the article, by the student of Arabic language major of the faculty of Tarbiyah and Teachers Training, and Translation majors of the faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah of State Islamic University (UIN) Jakarta.
This Research uses quantitative approach, that is using test as data collecting instrument, and qualitative approach that is using contrastive analysis to find similarities and differences of both language congruence. In this study some concepts are analyzed including congeniality of language contact and interference, Arabic language in Indonesia, and contrastive analysis.
Through this research we will know that there is a syntax interference with Indonesian students in their ability to write and translate Arabic language. From 40 compositions and 40 translations, works 107 mistakes have been identified. From 107 mistakes of syntax, 30 are in subject-predicate congruence, 15 are in predicate-subject congruence, 2 are in modification congruence al-ha: l, 4 are in induk-pewatas congruence, 8 are in pewatas-induk congruence, and 3 are in hipotaxis congruence. Seen from the number of mistakes, most mistakes are in induk-pewatas congruence (42%) and in predicate-subject (28%).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Royani
"Kemajuan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan kecerdasan dalam menggunakanya akan membawa dampak buruk bagi sebuah peradaban. Saat ini penyebaran informasi begitu cepat dan mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa melalui proses verifikasi, sehingga informasi palsu mudah tersebar secara masif. Sebagai salah satu upaya untuk menurunkan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax, penelitian ini akan menganalisis hubungan antara kecenderungan perilaku tersebut dengan dua variabel bebas yaitu regulasi emosi dan berfikir kritis. Melalui regulasi emosi yang baik, mahasiswa akan mampu mengontrol emosinya terutama saat menerima informasi yang sensasional. Selain itu dengan berfikir kritis mahasiswa akan mampu menyaring informasi dari berbagai sumber.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, responden yang terlibat adalah mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta. Responden dipilih melalui teknik convenience sampling. Instrument yang digunakan adalah skala regulasi emosi, skala berpikir kritis dan skala kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan analisis pearson corelation.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara regulasi emosi dengan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax pada mahasiswa. Sementara itu terdapat korelasi negatif yang signifikan antara berfikir kritis dengan kecenderungan perilaku penyebaran informasi hoax pada mahasiswa.

Improvement in information technology that is not balanced with intelligence in using the same will have a negative impact on a civilization. At present, the dissemination of information is so fast and easy to be carried out by anyone without going through the verification process, so that false information is easily spread massively. As an effort to reduce the tendency of hoax information dissemination behavior, this study will analyze the relationship between these behavioral trends and two independent variables, namely emotional regulation and critical thinking. Through good emotional regulation, students will be able to control their emotions, especially when receiving sensational information. In addition, with critical thinking students will be able to filter information from various sources.
This study uses quantitative methods, respondents involved are college students in Jakarta. Respondents were selected through convenience sampling techniques. The instrument used is the emotion regulation scale, critical thinking scale and the tendency of hoax information dissemination behavior. Data were analyzed by descriptive statistical techniques and Pearson correlation analysis.
The result of this study shows that there is no significant correlation between emotion regulation and the tendency of hoax information dissemination behavior to students. Meanwhile there is a significant negative correlation between critical thinking and the tendency of hoax information dissemination behavior to students.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T51744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Silvia Royani
"Penulisan mengenai Makna Kata Benda Gramatikal wake berikut Padanan Katanya. Tujuan Penulisan ini adalah untuk menemukan batasan yang jelas antara kata wake sebagai kata benda biasa yang bermakna leksikal dan kata wake sebagai kata benda gramatikal, berserta dengan kemungkinan-kemungkinan makna yang dimilikinya. Pengujian dilakukan pada data-data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu dari buku Nihongo II sebagai buku acuan utama. Sebagai landasan teoritis digunakan pendapat dari Masuoka Takahashi untuk kata benda gramatikal secara umum dan Nagara Susumu untuk kata benda gramatikal wake secara khusus. Hasilnya menunjukkan bahwa kata wake sebagai kata benda biasa secara sintaksis dapat langsung menduduki fungsi gramatikalnya sebagai subjek, objek atau keterangan pelengkap, secara semantis memiliki makna leksikal, yaitu makna yang sesuai dengan kamus. Sebagai kata benda gramatikal secara sintaksis kata wake tidak dapat digunakan secara mandiri di dalam mengisi fungsi gramatikalnya, secara semantis maknanya sangat bergantung pada kata-kata lain yang menjadi lingkungan sintaksisnya di dalam sebuah kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agretha Imelda Royani
"Telah dilakukan studi pendahuluan efek filtrat tanaman seledri
{A. graveolens L.) terhadap jumlah total, persentase motilitas, viabiiitas, dan abnormalitas spermatozoa mencit (M. musculus L.) gaiur Swiss. Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh pencekokan filtrat tanaman seledri tertiadap kualitas spermatozoa dengan hipotesis penelitian pencekokan filtrat tanaman seledri akan meningkatkan kualitas spermatozoa mencit. Pencekokan dilakukan selama 36 hari, terhadap mencit yang diberi perlakuan dengan filtrat seledri tanpa pengenceran (mumi) 1:0 (10 ml/Kg BB/hari); pengenceran 1:1 (5 ml/Kg BB/hari);
1:2 (3,33 ml/Kg BB/hari); dan 1:3 (2,5 ml/Kg BB/hari). Kelompok kontrol terdiri atas kelompok mencit yang diberi perlakuan dengan akuabides (10 ml/Kg BB/hari) dan kelompok tanpa perlakuan. Uji nonparametrik Kruskal Wallis menunjukkan bahwa filtrat tanaman A. graveolens L. pada pengenceran 1:1 (6,17 + 3,53 juta/ml)
dan 1:2 (7,97 ±4,17 juta/ml); meningkatkan jumlah total spermatozoa secara sangat nyata (a = 0,01); dan pada pengenceran 1:1 (11,5 + 2,09 %);
1:2 (28,25 + 6,63 %); dan 1:3 (26,42 + 2,48 %) meningkatkan persentase viabiiitas spermatozoa secara sangat nyata (a = 0,01). Tetapi, pada pengenceran'1:0, 1:1,
1:2, dan 1:3 tidak memberikan pengaruh yang sangat nyata (a = 0,01)'terhadap persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Ida Royani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>