Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setianto
"ABSTRAK
Bertahun-tahun lamanya pendapatan devisa dari minyak bumi
menjadi andalan penerimaan negara dalam membiayai pembangunan
nasional. Dengan merosotnya harga minyak bumi, maka pendapatan
pemerintahpun menjadi berkurang dengan drastis. Kemerosotan harga
minyak bumi segera di susu1 dengan turunnya harga produk-produk
primer lainnya yang biasanya dipasok oleh Indonesia.
Dengan latar belakang peristiwa tersebut, pemerintah dipaksa
untuk mengembangkan ekspor komoditas nonmigas. Sektor yang selama
komoditas migas masih menjadi primadona bagi penerimaan
pemerintah belum mendapat perhatian.
Salah satu komoditas yang dikembangkan ekspornya adalah
komoditas hasil hutan, sumber daya yang tersedia melimpah di
Indonesia. Industri kayu lapis telah memberikan sumbangan yang
sangat besar bagi penerimaan devisa pemerintah, kemudian disusul
dengan rotan. Pada mulanya rotan diekspor dalam bentuk bahan baku
dan bahan setengah jadi. Adanya keinginan untuk mendapatkan
devisa yang lebih besar ataupun adanya desakan dari golongan
tertentu yang meminta fasilitas (rent seeker) maka diterbitkanlah
kebijakan perdagangan internasional dalam subsektor rotan.
Kebijakan tata niaga ekspor rotan tersebut dimulai dengan
pelarangan ekspor bahan baku kemudian dilanjutkan dengan
pelarangan ekspor rotan setengah jadi. Kebijakan perdagangan
internasional dalam tata niaga ekspor rotan ini telah menimbulkan
berbagai dampak negatif bagi masyarakat berupa merosotnya harga
bahan baku rotan serta hilangnya lapangan pekerjaan bagi puluhan
ribu petani kecil pemungut dan pengumpul rotan.
Merosotnya bukan saja volume ekspor tetapi juga nilai ekspor
rotan mengisyaratkan belum siapnya para calon investor untuk
terjun dalam industri pengolahan rotan.
Kebijakan tata niaga ekspor rotan bukanlah kebijakan yang
optimal, mengingat banyak dampak negatif yang ditimbulkan dengan
adanya kebijakan tata niaga ekspor rotan tersebut.
Analisis keunggulan komparatif industri rotan Indonesia baik
analisis statis (1989) maupun analisis dinamis dengan
menghitung DDRC tahun 2000 dengan pendekatan harga pasar
menghas i 1 kan kes i mpu l an bahwa pengembangan i ndustr i rotan untuk
saat ini maupun sampai tahun 2000 masih layak (feasible), karena
masih memiliki daya saing internasional. Meskipun terjadi
penurunan daya saing internasional karena indeks DRC untuk tahun
1989 = 0,85 meningkat menjadi 0,88 pada tahun 2000.
Dengan terbatasnya waktu, perhitungan keunggulan komparatif
yang bi sa di 1 akukan baru pad a ti ngkat satu macam produk rotan
yaitu mebel (furniture). Sangat diharapkan di kemudian hari akan
dilanjutkan penelitian pada jenis produk yang lain seperti:
anyaman (webbing) lampit (mats) serta produk yang lainnya.
Sehingga akan memberikan gambaran yang lebih lengkap
(comprehensive) lagi tentang keunggulan komparatif pada industri
rotan di Indonesia.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ering Poernomo Setianto
"Tesis ini menguraikan pengembangan dan pengukuran standar frekuensi pada 88 THz yang didasarkan pada garis E dari transisi P(7) CH4. Untuk maksud tersebut kita menggunakan sebuah laser yang frekuensinya digeser menggunakan efek Zeeman untuk mencapai garis E dari CH4.
Laser He-Ne yang digunakan dalam eksperimen ini dibangkitkan menggunakan pelepasan (discharge) RF, yang menghasilkan keluaran laser berderau rendah. Kesesuaian impedansi antara penguatan RF dan laser He-Ne dicapai dengan sangat efektif menggunakan sebuah trafo resonansi.
Dari tiga komponen efek Zeeman hanya komponen a digunakan sebagai garis penguat laser dan dua komponen lainnya 6+ dan 7C ditapis oleh uap Methylbromide dan candela Brewster, sehingga laser RF He-Ne berosilasi pada frekuensi tunggal yang dapat diatur dan keluaran laser berderau rendah.
Untuk meningkatkan rasio SIN dari pendeteksi spektrum garis absorpsi E, telah dikembangkan sistim dispersi tersaturasi menggunakan laser He-Ne bermode ganda. Sistim ini bekerja sebagai pendeteksi heterodyne internal untuk merekam frekuensi denyut (beat). Sistim ini memperbaiki rasio SIN mencapai faktor 4 sampai 5 kali.
Dengan menggunakan sistim tersebut telah dilakukan pengamatan ketergantungan frekuensi pusat garis E terhadap parameter kerja seperti: power laser, lebar modulasi laser dan tekanan methane. Pergeseran frekuensi diukur menggunakan sistim Offset lock dengan komponen pusat dari hyperfineyang terurai sebagai referensi yang stabil. Diperoleh untuk perubahan parameter kerja tertentu pergeseran frekuensi pusat garis E dibatasi antara 100 dan 150 Hz. Juga telah diamati pergeseran frekuensi yang terbesar adalah karena tekanan methane.
Untuk pengukuran frekuensi absolut dan garis E, laser Zeeman He-Ne distabilkan menggunakan sebuah sistim deteksi ganda yang unik, yang telah dikembangkan dalam percobaan Penentuan frekuensi absolut garis E dilakukan menggunakan rantai pengukuran frekuensi yang ber-phasa koheren, yang dihubungkan dengan jam Cs dari PTB. Sebagai hasil dari pengukuran ini diperoleh frekuensi pusat garis E :
vE = 88 373 149 028 553 ± 230 Hz, ini menunjukkan penambahan ketelitian yang cukup berarti terhadap pengukuran sebelumnya.

This thesis describes the development and measurement of a frequency standard at 88 THz, based on E-line of P(7) transition of CI-4 For this propose we use a He-Ne laser tuned by Zeeman effect to E-line.
The He-Ne laser used in this experiment is excited by RF-discharge, which gives a low noise laser output. The matching condition of the impedance between RF power amplifier and the He-Ne laser is achieved more effectively by using a resonator transformer.
From three components of the Zeeman effect only 6 component is used as the laser gain line in this experiment and the two a+, n components are suppressed by methylbromide vapour and Brewster window respectively, so that the E-line RF He-Ne laser oscillates at a single adjustable frequency with a low noise laser output.
To enhance the SIN ratio of the detection of the E-line absorption spectrum, a saturated dispersion system using a double mode RF He-Ne laser have been studied and developed. This system works as an ideal internal heterodyne detector for recording the beat frequency. As a result the SIN ratio is improved by a factor of 4 to 5 times.
Employing this detection system has been carried out to study the dependency of the E-line center frequency on the operating parameters such as the laser power, the laser modulation width and the methane pressure. The frequency shift was measured by using an offset lock system with respect to the center component of the hyperfine resolved F2 -line as a stable reference. It was found that within the variation range of the operatings parameters the center frequency shift of the E-line, was limited between 100 and 150 Hz. It was also observed that the largest frequency shift was due to methane gas pressure.
For measurement of the absolute frequency of the E-line, the Zeeman tuned He-Ne laser was stabilized using an unique double detection system, which was developed in this work. The determination of the absolute frequency of the E-line was carried out using a phase coherent frequency measurement chain linked to a Cs clock of PTB. As the result of this measurement the E-line center frequency of CH4 was found to be:
vE = 88 373 149 028 553 ± 230 Hz and this result shows a substantial increasing accuracy over the previous measurements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
D370
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dradjat Sri Setianto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai budaya perusahaan dan kepuasan kerja pegawai ini bertitik tolak dari pendapat Edwin B Flippo bahwa berbagai macam perilaku pegawai dalam mengejar kebutuhan kepuasan dapat dihambat oleh budaya perusahaan. Budaya perusahaan sebagai suatu sistem nilai bersama mengikat anggota organisasi untuk patuh pada sistem nilai bersama tersebut dan dalam konteks keterikatannya untuk berperilaku patuh pada sistem nilai bersama tersebut anggota organisasi dapat merasakan kepuasan atau ketidak puasan.
Dikaitkan dengan teori 7's dari Mc Kinsey, budaya perusahaan tersebut terdapat didalam faktor culture dan merapakan salah satu faktor lingkungan internal penentu keberhasilan perusahaan yang berfungsi sebagai pengikat yang inheren di dalam faktor-faktor penentu lainnya yaitu strategy, structure, system, style ,staff dan skill sehingga secara kultural terbentuk pertalian yang logis (coherency) dan harmonis antara seluruh faktor tersebut.
Penelitian kepuasan kerja pegawai Bank Rakyat Indonesia ini dilakukan dengan cara membandingkan kepuasan kerja antara kelompok pegawai Unit BRI dan pegawai Kantor Cabang BRI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan kerja pegawai terhadap budaya perusahaan atau budaya organisasi yang inheren dalam Organization Strategy, Organization Structure, System , Leadership Style , Employee Staffing dan Skill Development .
Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survai yaitu penelitian dengan mengambil sampel dan satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Sampel penelitian diambil 400 responden terdiri dari 200 pegawai Unit BRI dan 200 pegawai Kantor Cabang BRI. Analisis kepuasan relatif antara kelompok pegawai dilakukan dengan cara membandingkan distribusi frekuensi tingkat kepuasan kerja antara dua kelompok pegawai BRI tersebut dan selanjutnya untuk mengukur signifikansi perbedaan kepuasan kerja tersebut dilakukan dengan metode statistik Tes Kai Kuadrat (Chi Square Test).
Penelitian ini terutama telah berhasil menunjukkan bahwa baik pegawai Unit BRI maupun pegawai Kantor Cabang BRI rata-rata merasakan puas terhadap totalitas budaya organisasi masing-masing unit kerjanya dan kepuasan kerja pegawai tersebut diperkirakan merupakan salah satu faktor pendukung kinerja keuangan jangka panjang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Temuan lainnya adalah bahwa totalitas kepuasan kerja pegawai Unit BRI terhadap budaya organisasi Unit BRI relatif lebih tinggi dibanding dengan totalitas kepuasan kerja pegawai Kantor Cabang BRI terhadap budaya organisasi Kantor Cabang BRI dan pebedaan tersebut ternyata signifikan. Dari kenyataan perbedaan kepuasan kerja tersebut maka untuk meningkatkan kinerja PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero), disarankan untuk diadakan perbaikan dan perubahan budaya organisasi Kantor Cabang BRI dengan cara melakukan internal benchmarking terhadap budaya organisasi Unit BRI."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Budi Setianto
"ABSTRAK
Krisis moneter atau krisis ekonomi yang terjadi saat ini, telah mengakibatkan menurunnya nilai penghasilan masyarakat Indonesia, meningkatnya biaya operasional rumah sakit dan telah mengakibatkan tertundanya ekspansi kapasitas Rumah Sakit Krakatau Steel Cilegon dan 117 menjadi 200 tempat tidur.
Pelayanan Ambulatory Surgery diperkirakan dapat menurunkan kebutuhan tempat tidur, meringankan biaya pasien dan sekaligus mendatangkan peluang pendapatan dari pasien-pasien yang selama ini ditolak.
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran implikasi pelayanan Ambulatory Surgery di Rumah Sakit Krakatau Steel terhadap BOR, aspek finansial dan peluang pendapatan yang akan diperoleh melalui simulasi, menggunakan metode Eksperimental Kuasi tipe Simulatif dengan desain eksperimen Before & After atau One Group Pretest-Posttest Design melalui 151 sampel ( Januari 1998 - Mei 1998 ).
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa terjadi penurunan BOR rata-rata sebanyak 2,83 %, penghematan biaya pasien rata-rata 26,4 %, penurunan pendapatan rumah sakit tetapi cost recovery rate nya > 100 %, peluang pendapatan yang diperoleh oleh Unit Rawat Inap sebesar 1,07 % dari total pendapatan Unit tersebut dan peluang pendapatan Unit Penunjang Diagnostik sebesar 0,5 % dari total pendapatan Unit tersebut.
Disarankan agar melakukan upaya-upaya lainnya untuk mengatasi tingginya BOR, meningkatkan kualitas & kuantitas pelayanan Ambulatory Surgery, melakukan efisiensi penggunaan obat, alat dan bahan habis pakai, penyesuaian pola baru Ambulatory Surgery serta pengusulan adanya kebijakan tentang pelayanan Ambulatory Surgery bagi pasien perusahaan.
Dengan melalui pelayanan Ambulatory Surgery dan upaya-upaya lainnya diharapkan dapat mengurangi masalah yang timbul akibat krisis ekonomi.
Daftar Bacaan 31 (1984 -1998)

ABSTRACT
Monetary crisis or economic crisis has been affecting Asian countries including Indonesia. The crisis has decreased the income value substantially also increased prices medical care resources that lead to higher hospital operational cost. This crisis also has constrained the plan to expand the hospital capacity from 117 to 200 beds.
Based on this crisis, so it must be striven the service can aid to overcome that problem.
It is supposed that Ambulatory Surgery can reduces need for beds, decrease the patient's cost and give the revenue opportunity from refused recent patients.
A Quasi-Experimental Simulative type research which use Before & After or One Group Pretest-Posttest Design aim to gain the illustration of Ambulatory Surgery upon BOR, finance aspect and revenue by inpatient units and ancillary units in Krakatau Steel Hospital through simulation.
The results are, the BOR. reducing in average is 2.83 %, and the patient's cost efficiency in average is 26.4 %. There is a hospital income reducing, but its cost recovery rate is more then 100 %, income opportunity gained by inpatient unit. It is 1.07 % from its total revenue and the ancillary unit opportunity take 0.5 percentage.
Suggest to carry out some other exertions to control BOR., to increase quality and quantity of Ambulatory Surgery service, using medicines and medical consumables efficiently, tariff adjustment and to propose the statement policy of Ambulatory Surgery service for the companies.
In such Ambulatory Surgery with other striving could decrease the crisis problem.
Bibliography: 31 (1984 - 1998).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ering Poernomo Setianto
"ABSTRACT
The principles of frequency stabilization is to keep constant the optical path length in laser cavity by controlling the laser- tube length. In this system used temperature servo control to control the laser tube length.
As reference to an error derived by a sensitive frequency discriminator. Basically the operation of this sensitive frequency discrimantor utilized the longitudinal Zeeman Laser, which splits atomic gain profile.
When a longitudinal magnetic field is applied to an internal mirror of single mode He-Ne Laser, the active medium acquires a negative circular dichroism. There fore the intensity of the left cicular polarization (LCP) output of the, laser will be different from the intensity of the right circular polarization (RCP) output and only when the two are simmetrically disposed about the center line will their intensities be equal. This intensity difference as feedback can be detected by passing the output beam throught Wallaston prism and the two orthogonally polarized beams are received by two identical photodiodes. The difference between the output of photodiode as amplified and the resulting signal is passed throught a system controller (PID) before it is fed back as heating or cooling current of peltier elements. This current controls the resonator length thermally and lock the laser frequencies of the two polarized beam symmetrically on either side of the profile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Budi Setianto
"Krisis moneter atau krisis ekonomi yang terjadi saat ini telah mengakibatkan menurunnnya nilai penghasilan masyarakat Indonesia dan meningkatkan biaya operasional rumah sakit. Pelayanan Ambulatory surgery diperkirakan dapat meringankan beban biaya pasien.
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran implikasi pelayanan Ambulatory surgery di sebuah rumah sakit milik BUMN terhadap beban biaya pasien yang akan diperolah melalui simulasi menggunakan metode eksperimental kuasi tipe simulatif dengan desain eksperiman before & after atau one group pretest postest desing melalui 151 sampel (januari 1998 - Mei 1998).
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa penghematan biaya per pasien rata-rata sebesar 26.4%.
Disarankan agar melakukan upaya upaya lainnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan Ambulatory surgery, melakukan efisiendi penggunaan obat, alat dan bahan habis pakai penyesuaian pola dari eksperimental kuasi serta pengusulan adanya kebijakan tentang pelayanan Ambulatory surgery bagi pasien perusahaan."
1999
JMAR-1-2-Jun1999-81
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Heru Setianto
"Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) No. 29 Tahun 2002 telah memberikan implikasi yang luas, terutama menyangkut perubahan dalam sistem penganggaran berbasis kinerja sehingga diharapkan akan Iebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran daerah.
Dengan melakukan penelitian terhadap proses penyusunan anggaran kinerja pada APBD Kota Depok berdasarkan Kepmendagri No 29 tahun 2002 penulis mencoba untuk melihat proses pembahan sistem yang terjadi, akuntabilitas kinerja dari sistem baru serta kelebihan dan kekurangan dari penerapan sistem baru tersebut.
Dari hasil penelitian terhadap penerapan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) No. 29 Tahun 2002 dalam Penyusunan RAPBD Kota Depok tahun 2003 didapati :
1. Unit-unit kerja telah dapat melakukan a) perubahan dalam format usulannya dari pola DIP/DIK menjadi format RASK, b) merubah struktur anggaran dari belanja rutin dan pembangunan menjadi Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja Modal c) merubah sistem pengkodean rekening anggaran serta d) membuat indikator dan target kinerja dalam usulan kegiatan yang dibiayai belanja langsung.
2. Masih rendahnya tingkat kelengkapan dokumen usulan Unit kerja (47 %), disebabkan terbatasnya tingkat pemahaman SDM, kurangnya waktu, kurang disiplinnya unit kerja dan tim anggaran dalam melengkapi dan mereview dokumen usulan anggaran. Unit kerja masih lebih berorientasi pada pembuatan dokumen usulan yang berkaitan dengan usnlan kegiatan (S3B1) dan usulan anggaran belanja administrasi umum (S3B2) seperti pola lama yang lebih berorientasi pada dokumen DIK dan DIP.
3. Rendahnya tingkat kesesuaian sistematika usulan anggaran unit kerja dengan sistematika perencanaan strategis dalam penyusunan anggaran kinerja menunjukkan masih kurang dipahaminya sistematika perencanaan strategis yang menjadi dasar bagi penyusunan anggaran kinerja.
4. Tidak ada informasi yang menggambarkan indikator-indikator dan terget kinerja yang harus dicapai oleh pemerintah daerah dalam RAPBD sebagai akibat tidak diaturnya hal tersebut dalam Kepmendagri No 29 tahun 2002.
5. Masih kurangnya akuntabilitas dalam sistem penganggaran yang baru, karena hanya 43,47 % dari belanja dalam RAPBD yang diusulkan Unit-Unit Kerja yang disertai indikator kinerja yaitu dalam BOP dan BM sedang belanja lainnya tidak disertai indikator dan target kinerja.
Untuk lebih meningkatkan disiplin anggaran, trensparansi dan akuntabilitas kinerja penulis menyarankan agar untuk penyusunan anggaran tahun-tahun berikutnya perlu dilakukan pelatihan yang lebih mendalam tentang penyusunan perencanaan strategis dan penyusunan usulan kegiatan dan anggaran kinerja.
Tim anggaran Pemerintah Kota Depok agar lebih ketat dalam mereview usulan-usulan anggaran Unit Kerja sesuai dengan pedoman yang telah diberikan sehingga tujuan dari perubahan format-format usulan anggaran tersebut dapat tercapai.
Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran, agar dalam RAPBD dimasukkan informasi tentang indikator dan target kinerja, sehingga masyarakat dan DPRD dapat menilai dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan penggunaan anggaran oleh pemerintah daerah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoko Setianto
"Hak Kekayaan Intetektual Intellectual Property Rights adalah hak yang timbal bagi basil idelpemikiran yang memberikan dampaklrnanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Di Indonesia Hak Kekayaan Intelektual diatur dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang merupakan institusi dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Hak Kekayaan Intelektual.
Permasalahan yang ada dapat dirumuskan: "Bagaimana kualitas pelayanan di Direktorat Jena/era/ Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dikaji dari aspek tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy serta npaya apa sajakah yang hams dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Direkfor-at Jenderal Hak Kekayaan Intelektual?".
Penelitian ini bertujuan menguji kualitas pelayanan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dikaji dan aspek tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy serta menjelaskan upaya-upaya apa raja yang hams dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Model yang dipergunakan untuk menganalisa kualitas pelayanan dengan mempergunakan teori SERVQUAL yang terdiri dari 5 dimensi yaitu Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, pengukuran tingkat kepuasan dan analisis dimensi prioritas pelayanan. Teknik pengambilan data yang dipergunakan adalah penyebaran kuesioner pada pelanggan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan IhtelektuaI (HKI) sebanyak 50 responden sebagai sampel data penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual berdasarkan dimensi SERVQIJAL adalah; dimensi Tangible mempunyai tingkat kepuasan 78,86%, Reliability mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.73 (80.5%), Responsiveness mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.87 (77.06%), Assurance mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.67 (83.22%), dan Empathy mempunyai tingkat kepuasan rata-rata -0.95 (76,77%), Hal ini menunjukkan bahwa dimensi Empathy mempunyai tingkat kepuasan yang terendah dan dimensi Assurance mempunyai tingkat kepuasan yang tertinggi.
Alternatif prioritas perbaikan pelayanan yang diperoleh menurut penelitian ini dilihat dari tingkat kepentingan menurut responden adalah dengan melakukan perbaikan dirnulai dari dimensi Reliability, Responsiveness, Empathy, Tangibility, dan Assurance."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Setianto
"This study explored the effect of country of origin information on repurchase intention. Lea Jeans, an Indonesian jean brand which is currently being distributed in the Indonesian market, was used as the focus of the study. The effect of ?madein Indonesia? on repurchase intention of Lea Jeans was investigated through a survey, on a sample of 100 Indonesian consumers that both potential and current users of Lea Jeans.
The research method that researcher used is descriptive. It means that the research is dscribed accurately using facts, spoken or written words, action, and visual images. The approach used in this research is quantitative approach. The goal is to try to find an understanding about the effect country of origin on tepurchase
intention. The research type is descriptive. The data collection technique used in this research is by reading the literature which focus on the research, observation, and intervies.
The finding of this study contribute to the previous research on the effect of origin cue in brand knowledge and provide further insight into understanding consumer behavior. Examining this unexpected success of a less developed country brand in a market occupied by develop country brand points out that consumers don?t always associate products from less developed countries with low quality contrary to what the existing literature suggests."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kris Setianto
"Tugas akhir ini dilakukan sebagai penelitian untuk menganalisa proses pengenalan iris mata manusia dengan teknik pengolahan citra menggunakan metode adaptive neuro-fuzzy inference system (ANFIS). Hal ini didasarkan pada teori bahwa setiap iris mata manusia mempunyai bagian-bagian yang unik dan berbeda antara iris yang satu dengan yang lain. Data iris yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini diambil dari http://pesona.mmu.edu.my/~ccteo/. Data yang didapat sudah dalam grayscale dengan demikian dari data tersebut sudah dapat diolah dengan pengolahan selanjutnya dengan menentukan region of interest, mengubah koordinat citra dari koordinat kartesian menjadi koordinat polar, mengekstrak citra menjadi 3 bagian dan membuat blok-blok dari matriks tersebut, kemudian mengkodekan dengan filter wavelet. Dari hasil pengkodean ini didapat tiga buah parameter yaitu matriks diagonal, matriks vertikal, dan matriks horisontal. Dari ketiga parameter ini diambil nilai rata-ratanya dan hasilnya digunakan untuk pembentukan database yang kemudian digunakan untuk proses pelatihan, pengujian, dan pengecekan pada adaptive neuro-fuzzy inference system dengan menggunakan fungsi keanggotaan gaussian dan metode subtractive clustering. Hasil yang diadapat dari metode ini untuk citra mata yang telah dilatih sebesar 90% sedangkan untuk data uji atau citra yang tidak dilatih sebesar 25%.

This paper was made for studying identification proccess of human iris with image processing using adaptive neuro-fuzzy inference system (ANFIS) methode. The study based on the theory that every human iris have unique parts. Data that used in this paper taken from http://pesona.mmu.edu.my/~ccteo/. Data format in grayscale level therefore this data could be proccess with the further processing decisively region of interest, transform from rectangular coordinate to polar coordinate, extracted the image to 3 parts and made blocs from this matrix, afterwards encode the matrix using wavelet filter. From the results of this coding was gotten three parameters that is the diagonal matrix, the vertical matrix, and the horizontal matrix. From the three parameters was taken average value and results was used for database formation, afterwards was used for training process, testing, and checking in adaptive neuro-fuzzy inference system used the function of the gaussian membership and subtractive clustering methode. The result for his method 90% for image that was trained and 25% for test data or image that was not trained."
2008
S40591
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>