Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagong Setyo Nugroho
Abstrak :
Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang terjadi selama ini berkaitan erat dengan tingkat pertambahan penduduk dan pola penyebarannya yang kurang seimbang dibandingkan dengan penggunaan sumberdaya alam serta daya dukung lingkungan yang tersedia. Disamping itu kerusakan tersebut juga merupakan akibat dari pengaturan penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan yang belum memadai. Akibat dari kondisi tersebut menyebabkan di beberapa daerah kerusakan lingkungan telah menjadi sedemikian parah dan rawan (kritis). Di daerah lingkungan permukiman masalah utama yang masih tetap merupakan hal yang belum terpecahkan adalah masalah limbah. Bahan limbah, baik padat maupun cair yang dihasilkan belum dapat sepenuhnya ditangani dengan baik, karena masih menghadapi beberapa kendala, terutama dalam hal pengumpulan dan pengelolaan limbah serta dalam mendapatkan tempat buangan akhir yang baik. Sampai saat ini cara pembuangan limbah masih ada yang dibuang langsung ke sungai, ke got atau ke dalam lapisan bumi yang lebih dalam, di mana cara pembuangan yang demikian itu akan membahayakan kelangsungan kehidupan dunia. Angle (dalam Murray and Lappin, 1967), mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi seseorang dalam kegiatan di lingkungannya, ialah: usia, pekerjaan, penghasilan, pendidikan, dan lama tinggal di suatu tempat. Dalam uraiannya diterangkan bahwa individu dengan usia menengah keatas cenderung untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di lingkungannya. Keaktifan dalam berpartisipasi ini merupakan implementasi pengetahuan yang diperoleh dari informasi atau pengalaman dalam kehidupannya, yang kemudian diistilahkan menjadi pemahaman. Dipakainya istilah pemahaman dalam penelitian Pemahaman Masyarakat di Bantaran Sungai Ciliwung tentang Sanitasi Lingkungan, karena dalam penelitian literatur yang ditemukan istilah pemahaman mengandung makna "mengerti dan slap melaksanakan". Artinya apabila seseorang telah memahami suatu masalah, berarti dia sudah mengerti dan siap melaksanakan pengertian tersebut. Jadi dengan penelusuran terhadap pemahaman masyarakat tentang sanitasi lingkungan dapat kita lihat tingkat keikutsertaan masyarakat di dalam pengelolaan lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat di bantaran sungai Ciliwung kelurahan Kampung Melayu tentang sanitasi lingkungannya, dan mengidentifikasi sarana sanitasi lingkungan yang ada di daerah penelitian tersebut. Sedangkan hasilnya diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan peningkatan pemahaman sanitasi lingkungan di masyarakat dalam pengelolaan lingkungan terutama untuk daerah bantaran sungai Ciliwung, sehingga normalisasi fungsi sungai Ciliwung dapat dilaksanakan. Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa tingkat pemahaman masyarakat di bantaran sungai Ciliwung kelurahan Kampung Melayu tentang sanitasi lingkungan akan mempengaruhi kondisi sanitasi lingkungannya, dan pemahaman masyarakat di bantaran sungai Ciliwung kelurahan Kampung Melayu tentang sanitasi Iingkungan dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat pendapatan, dan lamanya tinggal di tempat tersebut. Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif, sedangkan teknik korelasi dipergunakan untuk mencari hubungan antar variabel serta menggunakan analisis korelasi regresi berganda dan uji statistik. Data primer diperoleh dengan cars wawancara terstruktur melaui kuesioner dan wawancara mendalam. Pengambilan sampel secara purposif, mengingat populasi yang ada dalam kondisi homogen. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kelurahan, kecamatan, atau instansi yang terkait. Sedangkan hasil penelitian ditinjau dari kondisi daerah penelitian secara umum, kondisi sosial ekonomi responden, dari hasil penelitian serta pembahasan yang difokuskan pada masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat bantaran sungai Ciliwung tentang sanitasi lingkungan ditinjau dari pemahamannya terhadap air bersih, pengelolaan air limbah, dan pengelolaan sampah; dapat ditarik kesimpulan bahwa: sarana sanitasi lingkungan yang teridentifikasikan berupa air bersih ketersediaannya sudah cukup memadai ditinjau dari pengertian air bersih yang berlaku di masyarakat bantaran sungai Ciliwung, di mana air bersih yang dimaksud adalah hanya air yang digunakan untuk memasak dan minum; karena kebanyakan masyarakat telah memiliki sumur pompa atau berlangganan dengan PDAM. Tetapi apabila air bersih yang dimaksud termasuk air untuk mencuci dan mandi, yang masih bertumpu kepada keberadaan air sungai, maka ketersediaan sanitasi lingkungan berupa air bersih masih kurang mencukupi. Kondisi saluran drainase sebagai sarana pembuangan air limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga yang ada di daerah penelitian, secara umum baik dan memenuhi syarat teknis serta memenuhi syarat bangunan; tetapi kondisi peruntukan dan perawatan saluran drainase sebagai sarana pengaliran air limbah kurang baik, terbukti dengan adanya air limbah rumah tangga yang menggenang (ngembeng), banyak terdapat sampan, terdapat timbunan tanah bekas sisa pembangunan, dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Juga dijumpai saluran drainase tertutup oleh berbagai penggunaan seperti teras rumah, tempat mencuci, tempat meletakkan gerobak, tempat duduk, tempat memelihara ayam dan keperluan lain dalam kehidupan rumah tangga. Tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) keberadaannya relatif sangat jauh, yaitu berada di Jalan Jatinegara Barat, di dekat rel kereta api yang berbatasan dengan kelurahan Kebon Manggis, dan di pasar dekat kantor kelurahan, sehingga mereka memanfaatkan sungai dan badan sungai sebagai sarana pembuangan sampak Secara umum masyarakat membuang sampah langsung ke sungai Ciliwung dengan cara membungkus dengan plastik, di mana hal ini dilakukan untuk memudahkan pengangkatan sampah di pintu air Manggarai yang dianggapnya sebagai TPSS. Pemahaman masyarakat bantaran sungai Ciliwung kelurahan Kampung Melayu tentang sanitasi lingkungan berada pada tingkatan sedang. Tingkatan jelek/buruk dalam hasil pembahasan ini tidak muncul. Tingkatan tinggi dalam pengetahuan, perilaku atau pemahaman berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu apabila minimal 60% responden memiliki kategori tinggi. Pemahaman masyarakat bantaran sungai Ciliwung kelurahan Kampung Melayu tentang sanitasi lingkungan dipengaruhi secara nyata oleh jenis kelamin, pendidikan, dan lamanya tinggal di lokasi, sedangkan usia dan pendapatan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (non signifikan). Ketidaknyataan yang terjadi sebagai akibat adanya keterbatasan yang merupakan kendala terhadap pemahaman masyarakat, seperti padatnya permukiman, tingginya jumlah penduduk dengan segala sikap dan tabiatnya, atau sempitnya lahan yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan peningkatan sanitasi lingkungan. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sanitasi lingkungan, disarankan peningkatan operasional aparat pemerintah ataupun lembaga struktural seperti aparat Kelurahan, RW, RT dan dapat menggunakan kelompok organisasi LSM yang sudah ada dimasyarakat, serta organisasi keagamaan; memasyarakatkan penggunaan MCK - umum, dengan pemeliharaan dan perawatan secara swa kelola dengan cara memberikan penjadwalan perawatan yang sifatnya wajib sesuai dengan musyawarah yang disepakati, pengguna MCK tidak harus membayar setiap kali memakai, tetapi dengan kompensasi wajib ikut menjaga dan merawat sesuai jadwalnya; disediakannya tempat pembuangan sampah di "sungai" dan pemrogramam secara "bottom up" pada proyek-proyek bantuan yang akan diberikan.
Ciliwung Community Understanding on Environmental Sanitation (Case study in kelurahan Kampung Melayu Jakarta. Timur)The damage incurred on natural resources and environment which is happening at present has close relationship with the increase of population and its dissemination pattern that is imbalance compared with the use of natural resources and environmental support provided. Beside that, the damage was also as the result of in-appropriate management of natural resources and environmental. The result of that condition makes the environment damages in some areas are so badly and critical. In the living environment, the main problem which has not yet been solved is the solid waste problem. The waste, both solid and liquid resulted have not yet been fully handled seriously because of some constrains mainly in the form of waste collective, handling, and finding the appropriate places to dispose them. Up to the present, some people dispose of domestic waste into rivers, sea, or buried them in the deep hole in the land. All of those methods will threaten the survival of living creature in the world. Angle (in Murray and Lappin, 1967), stated that several factors which influence people's participation toward environmental activities are: age, occupation, income, level of education, and duration of stay that locality. In his further explanation, Angle mentioned that middle age persons and over tend to participate actively in every activity in their surroundings. This active participation is as an implementation of knowledge received from information or experience in their life which is later on called "understanding". The reason why the understanding is used in this research on Ciliwung Community Understanding Watershed on Environmental Sanitation, because in the literature's study, "Understanding", means "understand and ready to implement". It means that if somebody has an understanding about something, it means that he or she has already understood and ready to implement what he/she has already understood. So research toward community understanding on environmental sanitation can be seen from the level of their participation in the environmental management. The goal of this research is to know the level of community understanding who live in the Ciliwung watershed of lain, kelurahan Kampung Melayu on environmental sanitation, and to identify the level of understanding toward environmental sanitation in the research area The results obtained, will be, it is hoped, useful as a consideration in the policy and program formulation of understanding improvement on community sanitation in the environmental management especially in the Ciliwung watershed area, so that normalization of the function of the Ciliwung river can be realized. The hypothesis of this research is Ciliwung watershed community in kelurahan Kampung Melayu on environmental sanitation is affected by age, level of education, gender, level of income, and duration of living in that area. All of those mentioned above will influence the condition of environmental sanitation. The technical analysis used in this research is descriptive and correlation is used to find out the correlation among variables, and statistical analysis is also used The data taken are primary and secondary data. Primary data are obtained through structural interview The sample is taken purposively, because the population is homogeneous. The secondary data are obtained from the kelurahan, sub-district office, and related institutions. Based on the over all research results, the general condition of the research area such as social-economic condition of respondents, and research result and discussion which is focused on knowledge and behavioral problems of community in the Ciliwung watershed on environmental sanitation if it is looked from its understanding towards clean water, waste water management, and waste management, it can be concluded that: environmental sanitation equipment which can be identified such as clean water provided is appropriate, because most of the community have had their own water pump or clean water from Government Water Supply Center (PDAM). But if it is seen from the meaning of clean water that exist in the community of the Ciliwung river's flood plain, where the clean is meant the only water for cooking and drinking purposes, and the water for washing and having shower are still depending on the water of a river. So, the provideness of environmental sanitation on clean water, it is felt has not enough yet. The drainage condition as a tool for disposal of waste water produced by housing in the research area, in general is good and fulfilled the technical and construction criteria. But in terms of allocation and maintenance of drainage channel is improper This is shown by the presented of blocked waste water from community houses, a lot of trash and a mound of soil come from renovated houses, and putrid odor. If we look into further, we will find out that in some areas, canals are covered by terraces, washing places, parking car, public meeting places, chicken coops and other purposes of community daily life. The temporary waste disposal location (TPSS) is relatively far from the community houses. It is located at Jatinegara Barat Street (Jalan Jatinegara Barat), next to the railway which is in the border of Kebon Manggis sub-sub district area (kelurahan Kebon Manggis), and at the traditional market next to sub-sub district office (kantor kelurahan), so the community use river as a place to throw their house waste. Generally, the community, before throwing their house trash, they wrap up their trash with a plastic's bag. They pack their trash in order to simplicity in lifting them when its arrive to the Manggarai water gate that is considered by community as a TPSS. The understanding of kelurahan Kampung Melayu's community on environmental sanitation is at the medium level. The lowest level of understanding has not come out in this discussion. It means that if other communities have already understood at the high level category even though, they are very few, it is considered that they are at medium level of understanding. The high level in knowledge, behavior or understanding, based on the pre-determined decision that if 60% of the respondents are at the high level category, then in general the level is high. The understanding of the community of the Ciliwung river's flood plain on environmental sanitation is influenced obviously by gender, education, the duration of stay at the location, nevertheless, age and income showed an insignificant influence (non significant). This is due to the various limitations, and it is considered as constraints toward community understanding, for example, the dense population area or the limitation of land space to conduct activities related to environmental sanitation development. To improve community understanding on environmental sanitation, it is suggested to improve the operation of government personnel or structural institutions such as personnel of kelurahan, RW, RT and to encourage the existing NGOs to use the existing organizational group especially religious organizations; socialization of using public facilities (MCK) the preservation and maintenance of which are carried out by the community themself based on the agreed regulation such as self-help. Through these efforts, it is hoped that by using the MCK the community do not have to pay; and bottom-up program upon the project-aid given.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Setyo Nugroho
Abstrak :
Teknologi intranet portal semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Pemanfaatan teknologi intranet dirasakan oleh perusahaan sebagai suatu hal yang mutlak dan perlu dilakukan. Perlunya suatu tempat atau sarana yang sentral sebagai pusat segala informasi mengenai perusahaan dan aktifitasnya menjadi kebutuhan utama. Dengan adanya intranet maka kebutuhan mengenai sumber informasi perusahaan dan karyawan akan terpenuhi. PT. VICO Indonesia, sebuah perusahaan minyak dan gas bumi menyadari kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, suatu perancangan intranet portal yang terencana dengan baik akan menghasilkan website atau portal yang komplit dan komprehensif. Penelitian ini akan membahas mengenai perancangan intranet portal yang diperlukan oleh VICO sebagai pintu masuk dalam mendapatkan informasi dan dokumen perusahaan, system penataan muatan atau isi portal yang segar, menarik dan terkini. Serta membahas mengenai penerapan knowledge management dalam Intranet Portal.
In past few years, we have taken considerable interest in the technology of intranet portal. Using the intranet technology is a must and needed by organization. The requirement of centralized corporate information become a primary need. Having an intranet portal will accomplish the needs of information both company and employee. PT. VICO Indonesia as an oil and gas company, had been realized this unrefuse requirement. Therefore, they need an integrated and comprehensive plan to enhance the existing unstructured website. The objectives of this document is to get a reference in designing the VICO Intranet portal as one stop information gateway, the management of content to obtain the content which is attractive and up to date and an implementation of knowledge management onto intranet portal.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagong Setyo Nugroho
Abstrak :
Pembangunan Nasional yang sedang kita laksanakan sekarang ini telah mencapai tahap tinggal landas berarti pada tahap ini kita akan membangun industri kita secara besar besaran yang berarti diperlukan kewaspadaan dalam rangka mencegah timbulnya pencemaran akibat proses industri itu sendiri.

Jumlah penduduk yang makin berkembang juga tidak dapat kita abaikan. Penyediaan ''papan? dan lahan untuk membuatnya juga merupakan kendala yang kita hadapi baik keterbatasan pemerintah dalam menyediakannya maupun juga keterbatasan lahan yang tersedia menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam perencanaan pembangunan terutama di kota - kota besar sebagai akibat pembangunan yang pesat menyebabkan terjadinya urbanisasi besar-besaran dari desa ke-kota.

Penduduk Jakarta yang hampir mencapai 20 juta orang sekarang ini, akan meberikan tekanan yang makin besar karena daerah JABOTABEK merupakan daerah yang berkembang paling pesat dewasa ini di Indonesia. Perkembangan ini tentunya perlu kita waspadai bagaimana mengatur dan menyediakan fasilitas kota yang diperlukan untuk menampung bertambahnya penduduk dan keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menyediakan fasilitas tersebut, hal ini akan menimbulkan berbagai masalah antara lain ialah masalah lingkungan. Dengan telah dikeluarkannya Undang - undang Nomar 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka perlu dilaksanakan dan perlu ditindak lanjuti dengan mengeluarkan peraturan pelaksanaannya diantaranya adalah Peraturan Daerah (PERDA). Dan untuk melihat bagaimana kesiapan daerah dalam mengatisipasi perkembangan pengelolaan lingkungan dan bagaimana pelaksanaannya maka sebagai tempat penelitian dipilih Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sebagai studi kasus pelaksanaannya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang Jakarta Timur.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas isu akuntansi yang terjadi dalam penerapan PSAK berbasis IFRS pada industri hulu migas, dengan studi kasus pada PT. ABC, meliputi permasalahan penerapan PSAK atas penggunaan mata uang fungsional, kerjasama unitisasi, indikasi penurunan nilai pada sumur migas, piutang usaha, provisi asset retirement obligation, dan kegiatan eksplorasi migas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya perbaikan dalam penyusunan dan pengungkapan laporan keuangan di masa mendatang agar sesuai dengan ketentuan PSAK terkait, dengan didukung perbaikan pada pedoman akuntansi perusahaan dan usulan penyelesaian atas permasalahan akuntansi yang menjadi penghambat bagi penyusunan laporan keuangan perusahaan.
ABSTRACT
This thesis discusses the accounting issues that occur in the application of IFRS-based PSAK specific to the upstream oil and gas industry, with a case studies on PT. ABC, includes problems applying PSAK for the use of functional currency, unitization cooperation, impairment on oil and gas wells, accounts receivable, provision of asset retirement obligation, and oil and gas exploration activities. This research is a qualitative research with descriptive design. The results suggest that there is need for improvement in the preparation and disclosure of financial statements in the future to comply with relevant PSAK, supported by improvements in the company's accounting guidelines and the proposed settlement of the accounting issues that become a barrier for the preparation of financial statements.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T33776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Setyo Nugroho
Abstrak :
Latar belakang. Dispepsia fungsional merupakan masalah yang sering pada anak dan dapat mengganggu kualitas hidup anak. Belum ada penelitian yang mengevaluasi faktor risiko yang berhubungan dengan dispepsia fungsional di Indonesia menggunakan kritereia Rome IV. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prevalens, kualitas hidup, dan faktor risiko dispepsia fungsional pada anak sekolah menengah atas (SMA). Metode. Penelitian potong lintang ini melibatkan anak/sederajat SMA di Jakarta Pusat yang dipilih menggunakan metode cluster random sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang sosiodemografi dan faktor risiko, kuesioner Rome IV yang sudah dilakukan adaptasi budaya, serta Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL) 4.0 Generic Core Scale Laporan Remaja. Hasil. Terdapat 875 subjek yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Prevalens dispepsia fungsional pada anak SMA/sederajat di Jakarta Pusat sebesar 3,1% (27 dari 875 subjek). Anak dengan dispepsia fungsional memiliki kualitas hidup yang secara signifikan lebih rendah (p < 0,001). Faktor risiko yang memengaruhi dispepsia fungsional anak adalah keluarga dekat memiliki sakit berat (p 0,034, adjusted OR 2,46, IK95% 1,072 – 5,625). Kesimpulan. Dispepsia fungsional secara signifikan menurunkan kualitas hidup anak. Keluarga dekat memiliki sakit berat merupakan faktor yang memengaruhi dispepsia fungsional anak. ...... Background. Functional dyspepsia is commonly found in children and affects quality of life. There is no study assessing the risk factors associated with functional dyspepsia in Indonesia based on the Rome IV criteria. Objectives. This study describes the prevalence, quality of life, and risk factors of functional dyspepsia in high school students. Method. This cross-sectional study involved high school students in Central Jakarta who were selected using cluster random sampling method. This study was conducted using questionnaire consisted of questions on sociodemographic and risk factors, the Rome IV questionnaire which has undergone cultural adaptation, and Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL) 4.0 Generic Core Scale self-report form for teens. Result. A total of 875 subjects were included in this study. The prevalence of functional dyspepsia in high school students in Central Jakarta is 3,1%. Children with functional dyspepsia had significantly lower quality of life (p < 0,001). The risk factor associated with functional dyspepsia is serious illness in a close family member (p 0,034, adjusted OR 2,46, IK95% 1,072 – 5,625). Conclusion. Functional dyspepsia significantly reduces children’s quality of life. Serious illness in a close family member is associated with functional dyspepsia in children.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Setyo Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penerapan benchmarking atas sebuah Rincian Output (RO) yang bersifat generik yang dilakukan pada tahapan tinjau ulang Angka Dasar dalam Penyusunan Anggaran Kementerian/Lembaga di Direktorat Jenderal Anggaran. Penelitian dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif studi kasus untuk menangkap gejala dalam tahapan tinjau ulang angka dasar. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan penelaahan dokumen. Data akan dijabarkan dengan logic model dalam penerapan konsep benchmarking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benchmarking dapat meningkatkan efisiensi pada RO Layanan Perkantoran dengan menyesuaikan komposisi RO dengan rincian RO pada Kementerian Lembaga yang menjadi benchmark. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi anggaran di Kementerian/Lembaga serta memberikan alternatif pengembangan mekanisme baru dalam tinjau ulang angka dasar yang dapat diterapkan pada RO lainnya pada dokumen perencanaan anggaran K/L. Penelitian ini terbatas pada penjabaran data pada pada Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga dan dokumen pelaksanaan anggaran yang sudah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Responden wawancara terbatas di Direktorat Jenderal Anggaran dan unit perencanaan pada Kementerian/Lembaga. ......The study aims to analyze the benchmarking application conducted at the stage of the baseline review on Output Detail (RO) in the Budgeting of line ministries in the Directorate-General of Budget. The research was carried out by applishing a qualitative method of case studies to capture phenomena in the stage of baseline review. Data is collected through interviews, observations, and document scrutiny. Data will be presented with the logic model in the application of benchmarking concepts. Research results show that benchmarking can improve the efficiency of Office Services RO by adjusting the composition of RO based on the Ministry of Institutions that are the benchmark. This research is expected to optimize budget efficiency in line ministries and provide an alternative to the development of new mechanisms in the review of Line Ministries budget baseline that can be applied to other ROs in budget planning documents. This research is limited to the source of documentation and sources from the units in charge of the planning and maintenance process.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Setyo Nugroho
Abstrak :
Selama ini standar biaya premi asuransi di Indonesia menggunakan peraturan dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Surat Edaran OJK No. 6/SEOJK.05/2017 Tentang Penetapan Tarif Premi. Nilai premi asuransi kebakaran dikelompokkan berdasarkan fungsi dan ketinggian bangunan gedung berdasarkan kelas risiko. Pada prakteknya setiap perusahaan asuransi menterjemahkan dengan nilai yang bervariasi dimana nilainya berbeda dengan besaran hingga 4 x (empat kali) dibandingkan lembaga asuransi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan fire safety management pada bangunan gedung, mengkaji hubungan antar variabel terhadap biaya premi asuransi kebakaran, dan mengembangkan model biaya premi asuransi kebakaran pada bangunan gedung tinggi. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan bantuan instrumen kuesioner dan wawancara pakar. Data sekunder berasal dari data yang dimiliki oleh stakeholder gedung dan data hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu biaya premi asuransi kebakaran pada bangunan gedung bertingkat tinggi fungsi hotel dan kantor dari yang terbesar pengaruhnya berturut-turut adalah penerapan Fire Safety Management (FSM), Work Breakdwon Structure (WBS), Stakeholder Gedung, Kebijakan Pemerintah, Okupansi Bangunan, dan Building Information Modelling (BIM). Peningkatan penjaminan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung tinggi dilakukan dengan cara melakukan treatment dengan prioritas dimulai dari penerapan FSM. ......So far, the standard cost of insurance premiums in Indonesia uses regulations from the Financial Services Authority (OJK), namely OJK Circular No. 6/SEOJK.05/2017 Regarding Premium Rate Determination. The value of fire insurance premiums is grouped based on the function and height of the building based on the risk class. In practice, each insurance company translates with varying values ​​where the value differs by up to 4 x (four times) compared to other insurance institutions. The purpose of this study is to evaluate the application of fire safety management in buildings, examine the relationship among variables on the cost of fire insurance premiums, and develop a model for the cost of fire insurance premiums in high-rise buildings. The type of data consists of primary and secondary data. Primary data was obtained with the help of questionnaires and expert interviews. Secondary data comes from data held by building stakeholders and data from previous research. The results showed that the determinants of the cost of fire insurance premiums in high-rise buildings with hotel and office functions, from the greatest influence, respectively, were the application of Fire Safety Management (FSM), Work Breakdown Structure (WBS), Building Stakeholders, Government Policy, Building Occupancy, and Building Information Modeling (BIM). Increased fire safety assurance in high-rise buildings is carried out by conducting treatment with priority starting from the application of FSM.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wandra Setyo Nugroho
Abstrak :
Properti investasi merupakan satu hal yang berbeda dengan aset tetap. PSAK 13 (Revisi 2011) mengatur properti investasi dalam klasifikasi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Terdapat dua aspek yang memengaruhi pengklasifikasian Properti Investasi dan Aset Tetap, independensi arus kas dan signifikansi tambahan jasa. PT M berencana mengubah model pengukuran Properti Investasi dari model biaya ke model nilai wajar. Laporan magang ini berisi penerapan PSAK 13 (Revisi 2011) dalam pengklasifikasiannya dan dampak perubahan model perhitungan pada laporan keuangan PT M. Properti yang dimiliki PT M lebih tepat diklasifikasikan sebagai Aset Tetap karena terdapat syarat dalam PSAK 13 yang tidak terpenuhi. Sekalipun syarat tersebut dapat dipenuhi, PT M perlu mempertimbangkan dampak atas perubahan model pengukuran Properti Investasi. ......Investment Property is different from Fixed Assets. PSAK 13 (Revised 2011) discusses Investment Property related to its classification, recognition, measurement, and disclosure. There are two aspects that differentiate the classification of Investment Property and Fixed Assets, cash flow independencies and ancillary service significances. In 2013, PT M plans to change their measurement model of investment property from cost model to fair value model. This report discusses the application of PSAK 13 (Revised 2011) in the classification and the effect of change in measurement model in PT M's financial statements. Properties owned by PT M are more accurately classified as fixed assets because one of the requirements under PSAK 13 is not met. Nevertheless, if the property can be classified as Investment Property, PT M still needs to consider the effect of change of measurement model to its financial statements.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Setyo Nugroho
Abstrak :
Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi mematikan yang disebabkan oleh parasit darah, Plasmodium sp. Setiap tahunnya lebih dari satu juta orang meninggal akibat malaria. Kematian akibat malaria terutama disebabkan oleh resistensi parasit terhadap obat antimalaria. Flamboyan (Delonix regia) telah digunakan sebagai obat tradisional terhadap malaria di Zambia, beberapa negara Afrika lain dan, Nusa Tenggara Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antimalaria pada tikus yang diinfeksi Plasmodium berghei dan kandungan fitokima kulit batang dan biji Delonix regia. Desain penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental. Penelitian ini menggunakan ekstrak kulit batang dan biji Delonix regia dalam tiga dosis, yaitu 2,8 mg/20 g mencit; 8,4 mg/20 g mencit; dan 14 mg/20 g mencit. Kloroquin dosis 0,52 mg/20 g mencit digunakan sebagai kontrol positif, sedangkan air digunakan sebagai kontrol negatif. Perlakuan diberikan pada hari ke-0 saat mencit dinyatakan terinfeksi Plasmodium berghei. Parasitemia diamati sebelum pemberian perlakuan (hari ke-0) dan hari ke-3. Selisih densitas parasit pada Hasil penelitian dan uji statistik dengan One Way ANOVA menunjukkan ekstrak kulit batang dan biji Delonix regia tidak memiliki efek penghambat pertumbuhan Plasmodium berghei yang bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif (p>0,05). ......Malaria is one of deadly infectious disease caused by blood parasite; Plasmodium sp. Malaria caused more than one million deaths every year. Deaths caused by malaria were particularly due to the parasite's resistance to malarial drugs. Delonix regia has been used as a traditional medicine against malaria in Zambia, some of African countries, and in Nusa Tenggara Timur. This research was done to understand antimalarial effect of Delonix regia bark and seed in mice infected with Plasmodium berghei and to know their phytochemical substances. This research used three doses of Delonix regia bark and seed, which were 2,8 mg/20 g mouse; 8,4 mg/20 g mouse; and 14 mg/20 g mouse. Chloroquine 0,52 mg/20 g mouse was used as positive control, whereas water as negative control. The treatments were given at day 0 when the mice have been proven infected by Plasmodium berghei. The observation of parasitemia conducted at day 0 before giving the treatments and day 3. The results and statistical analysis using One Way ANOVA showed Delonix regia bark and seed extract didn't show growth inhibitory effect of Plasmodium berghei compared with negative control.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh dari keterbukaan perdagangan dan keterbukaan finansial terhadap efisiensi informasi pasar saham di negara-negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan sampel lima 5 negara dengan pasar saham paling mapan di ASEAN - Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Dalam melakukan pengujian, peneliti menggunakan data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa saat Singapura dikeluarkan dari sampel, keterbukaan perdagangan de facto memiliki dampak negatif terhadap efisiensi efisiensi informasi pasar saham, sedangkan keterbukaan finansial de facto memiliki dampak positif terhadap efisiensi informasi pasar saham. Pengukuran de jure atas keterbukaan perdagangan terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi informasi.
ABSTRACT
This Paper investigates the impact of trade openness and financial openness towards information efficiency of the ASEAN countries rsquo stock market. The sample of this paper are five 5 of the most developed stock market in ASEAN ndash Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand. Researcher employ panel data analysis in the model. The result suggest that when Singapore is excluded from the sample, de facto trade openness has a negative impact on information efficiency, while de facto financial openness has a positive impact on information efficiency. De jure measure is shown to have no significant impact on information efficiency.
2017
S66964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>