Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sophia
"ABSTRAK Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai peta jalan (roadmap) menuju
jaminan kesehatan semesta / Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019,
seluruh penduduk menjadi peserta Jaminan Kesehatan. Untuk itu Rumkital Dr.
Mintohardjo harus selalu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu karena
jumlah pasien BPJS Kesehatan yang di rawat inap semakin meningkat setiap
tahunnya. Analisis biaya merupakan tindakan strategis yang sangat perlu dilakukan
karena saat ini rumah sakit telah menjadi suatu lembaga sosial-ekonomi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis biaya satuan tindakan bedah appendiktomi di kamar
operasi Rumkital Dr. Mintohardjo tahun 2017 dengan menghitung biaya langsung dan
tidak langsung. Penelitian ini merupakan operational research yang bersifat deskriptif,
melakukan analisis biaya satuan tindakan appendiktomi di kamar operasi tahun 2017.
Metode analisis yang digunakan adalah metode distribusi sederhana. Hasil penelitian
yaitu biaya investasi tindakan appendiktomi sebesar Rp 26.280.456,- atau 5,2% dari
biaya total tindakan appendiktomi. Biaya operasional merupakan biaya yang paling
besar dibandingkan dengan biaya investasi dan biaya pemeliharaan yaitu sebesar
Rp 420.142.348,- atau 83,7% dari biaya total tindakan appendiktomi dan biaya
pemeliharaan sebesar Rp 1.992.830,- atau 0,4%, Alokasi biaya unit penunjang untuk
tindakan appendiktomi sebesar Rp 52.313.904,- atau 10,4% dan alokasi biaya tidak
langsung lainnya sebesar Rp 1.430.090,- atau 0,3%. Total biaya tindakan
appendiktomi sebesar Rp 502.159.628,- Biaya satuan aktual tindakan appendiktomi
sebesar Rp 3.025.058,-. Cost Recovery Rate (CRR) sebesar 109,07%. Perhitungan
biaya satuan merupakan strategi awal dari setiap perhitungan tarif pelayanan.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophia
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran utilisasi pelayanan rawat inap 10 diagnosis penyakit terbanyak peserta Askes Sosial di RSAL Dr Mintohardjo tahun 2011 berdasarkan variabel umur, jenis kelamin, lama hari rawat, kelas perawatan serta menggambarkan total biaya pelayanan rawat inap. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan ditunjang dengan penelitian kualitatif, dengan rancangan penelitian cross sectional.
Hasil penelitian ini adalah utilisasi pelayanan rawat inap di RSAL Dr Mintohardjo bersifat fluktuatif, peserta Askes yang dirawat mayoritas berusia > 56 tahun, dengan diagnosa Diabetes Mellitus, didominasi oleh peserta Askes Sosial dengan jenis kelamin laki-laki dan di rawat di ruang perawatan I.
Penulis menyarankan sebaiknya Askes Center melakukan perbaikan jaringan komputer dan segera merealisasikan Askes Center sesuai standard dan RSAL Dr Mintohardjo sebaiknya meningkatkan sosialisasi kepada pegawai RSAL tentang kesepakatan dan kebijakan kedua belah pihak dan membentuk tim edukasi Diabetes Mellitus.

This study is about the description of inpatient care utilization to the most suffered of ten diagnosis of diseases of social Askes participants in RSAL Dr Mintohardjo 2011, based on age variable, sex , length of stay, class of treatment, and description of the total fee calculation of the inpatient service. This study use the quantitative research that has descriptive characteristic, and its supported by qualitative research which has cross sectional design experiment.
The result of this research is the inpatient care utilization has a fluctuation identifying, and majority of Askes member patients who being treated are above fifty ? six years old, they?re also dominated by social Askes participants with a kind of male sex, therefore they will be treated in a room care I.
The writer has suggestion that Askes Center should fix the computer network and immediately have to make realization of the Askes Center standarisation, and RSAL dr Mintohardjo should increase the socialization of agreement and obligation that has been made between Askes Center and RSAL dr Mintohardjo to the whole RSAL employees and should make the education team of Diabetes Mellitus.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sophia
"In the developing countries, millions of HIV positive-infected women of childbearing age are currently not using contraceptive to delay or terminate pregnancy. Prevention of unintended pregnancy among HIV positive-infected women is very important to improve these women and their baby`s quality of life. This study aimed to analyze factors related to the unmet need among HIV positive-infected women of childbearing age. This study used cross-sectional method with 130 samples taken consecutively. This study was conducted on March 24 to June 30, 2015 at Mawar Clinic in Bandung City. Interviews using a questionnaire were performed to collect data that were then analyzed by using chi square test and multiple logistic regression. The results showed that desire to have children (OR= 2.67; 95%CI= 1.034 - 6.891, husband`s support (OR= 7.803; 95%CI = 2.037 - 29.884) affected the unmet need and husband`s HIV status (OR= 0.168; 95%CI= .064 - 0.44) had lower effect to the unmet need. The husband`s support was found as the most influential factor to the unmet need in this study. The husband`s role is important in reducing the unmet need among the HIV positive-infected women, so that contraceptive counseling in pair should be performed.

Jutaan wanita usia subur (WUS) dengan HIV positif di negara berkembang saat ini tidak menggunakan kontrasepsi untuk menunda atau mengakhiri kehamilan. Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan pada WUS dengan HIV positif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unmet need pada WUS dengan HIV positif. Metode penelitian adalah cross sectional dengan sampel berjumlah 130 WUS dengan HIV positif yang diambil secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada 24 Maret - 30 Juni 2015 di Klinik Mawar Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, kemudian data dianalisis dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan memiliki anak dengan OR= 2,67 (CI 95%= 1,034 - 6,891), dukungan suami dengan OR= 7,803 (CI95%= 2,037 - 29,884) berpengaruh terhadap unmet need dan status HIV suami dengan OR= 0,168 (CI95%= 0,064 - 0,44) berpengaruh lebih rendah untuk terjadi unmet need. Dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap unmet need. Peran suami merupakan faktor penting untuk menurunkan angka unmet need pada WUS dengan HIV positif sehingga disarankan untuk dilakukan konseling kontrasepsi berpasangan."
Jendral achmad yani ehalth institute, diploma program for midwifery, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Fifi Sophia
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi hutan dan industri kehulanan di Indonesia dan khususnya di Kalimantan Selatan yang sudah sangat memprihatinkan. Pengusahaan hutan melalui Hak Pengusahaan Hutan (HPH) selama lebih dari 20 tahun lernyata telah menyebabkan areal hutan yang rusak (deforeslasi) sernakin bertambah dan disisi lain kemampuan pasok bahan baku kayu bulat (log) dari hutan alam produksl lebih kecil dari kapasitas industri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi hutan alam produksl di Kalimantan Selatan dengan mempertimbangkan beragam kepentingan serta merumuskan kebijakan publik bagi pengelotaan hutan alam produksi Kalimantan Selatan dengan memanfaalkan hasil perhitungan optimalisasi yang telah didapatkan.
Dengan pendekatanlmetode Linear Goal Pmgramming, optimalisasi manfaat ekonomi hutan alam produksi dapal dijelaskan melalui besar kecilnya nilai penyimpangan terhadap target menurut tujuan yang ingin dicapai. Semakin besar nilal penyimpangan negalif, semakin jauh dari target yang ditetapkan. Berdasarkan informasi yang ada, maka dilakukan pengembangan model LGP sebagai berikut : 1). Penetapan tujuan atau target dan prioritasnya; 2). Menentukan peubah dan paramelernya; 3). Menentukan fungsi kendala model; 4). Menentukan Fungsi Tujuan Model dan; 5). Penyelesaian Oplimasi.
Berdasarkan jenis kayu olahan yang diproduksi industri kayu di Kalimantan Selatan, Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan menetapkan 4 target pokok dalam pengusahaan hutan produksi, yailu Memperoleh devisa paling sedikit US$ 313.0,00.000,- ; Penyerapan tenaga kerja sebanyak 60.000 orang; Memperoleh Mai tambah sektor kehutanan paling sedikit US$ 287.000.000,- ;dan Memperoleh penerimaan pungutan kehutananlpajak paling sedikit US$ 64.000.000,
Sedangkan kendala dalam mencapai target pengusahaan hutan alam produksi tersebut yaitu : Jatah TebanglProduksi Tahunan Lestari (AAC), Kapasilas Produksi Industri Pengolahan Kayu, Produksi Kayu Olahan, dan Ekspor Kayu Olahan.
Berdasarkan hasil analisis, solusi optimal yang dihasilkan jika mengacu pada besarnya jatah tebang tahunan (AAC) yang ditetapkan Pemerintah (Pusat) yailu 66.000 m3ltahun maka banyaknya lag yang diproduksi adalah 66.000 m3, log yang dipasarkan dalam negeri sebanyak 3.801.093,25 m3, kayu olahan yang diproduksi sebanyak 2.280.656 m', kayu olahan yang dipasarkan dalam negeri sebanyak 1.475.998 m3. dan kayu olahan yang diekspor sebanyak 804.658 m . Adapun tingkat pencapaian tujuan ekonomi pengusahaan hutan dengan MC 66.000 m3 yaitu penerimaan devisa sebesar US$ 313.000.000, penerimaan nilai lambah sektor kehutanan sebesar US$ 481.365.952. penyerapan tenaga kerja sebanyak 57.452 orang dan penerimaan pungutan kehutanan/pajak sebesar US$ 208.496.192. Solusi optimal yang dihasilkan jika mengacu pada besarnya AAC menurut perhitungan berdasarkan potensi hutan yailu 186.253,44 m3/tahun, maka banyaknya log yang diproduksi sebesar 186.253,438 m3, log yang dipasarkan dalam negeri sebanyak 3.801.115 m, kayu olahan yang diproduksi sebanyak 2.280.669 m3, kayu alahan yang dipasarkan dalam negeri sebanyak 1.475.305,875 m3 dan kayu olahan yang diekspor sebanyak 805.363,25 m3. Adapun tingkat pencapaian tujuan ekonomi pengusahaan hutan dengan MC 186.253,44 m3 yaitu penerimaan devisa sebesar US$ 313.000.000, penerimaan nilai tambah seklor kehutanan sebesar US$ 481.482.032, penyerapan tenaga kerja sebanyak 58.246 orang dan penerimaan pungutan kehutananlpajak sebesar US$ 212.919.360.
Dengan bantuan program LINDO, diperoleh hasil bahwa perubahan koefisien variabel keputusan berpengaruh pada nilai variabel, besarnya penyimpangan (variabel deviasional) dan pada- pencapaian tujuanltarget. Peningkatan nilai sisi kanan (righthand sides) atau nilai target akan menyebabkan nilai penyimpangan (variabel deviasional) semakin besar, atau dengan kata lain semakin jauh dari target yang ditetapkan.
Berdasarkan solusi optimal dan hasil analisis terhadap manfaat ekonomi hutan alam produksi Propinsi Kalimantan Selatan, keputusan optimal yang diambil dapat didasarkan pada 2 (dua) pertimbangan. Pertama, jika melihat kondisi hutan produksi di Propinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2003 yang sudah sangat memprihatinkan dengan potensi rata-rata 30 m3 ha, maka hasil perhitungan berdasarkan MC sebesar 66.000 m3/tahun yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan, khususnya dalam pengusahaan hutan produksi. Hai ini semata-mata untuk mencegah agar kerusakan hutan produksi tidak bertambah parah dan eksploitasi kayu yang berlebihan dapat ditekan. Kedua, jika didasarkan pada potensi iuas hutan produksi yang masih ada pada tahun 2003, maka hasil perhitungan berdasarkan MC sebesar 186.253,44 m3/tahun yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan, khususnya dalam pengusahaan hutan produksi. Namun dengan syarat, bahwa pemenuhan jatah tebangan tahunan itu diperoleh dengan hasil legal logging."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppi Sophia
"Sesuai dengan UU No. 19 tahun 2003 tentang Perbendaharaan Negara, misi rumah sakit adalah urituk menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Pasal 68 dan 69 mengamanatkan- untuk membentuk suatu Badan Layanan Umum (BLU) yang bersifat nirlaba, yang dikelola secara profesional dan independen serta dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan juga untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau yang sumber pembiayaannya berasal dari tarif yang dikenakan kepada pengguna jasa dan dari subsidi Pemerintah. BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan 1 atau jasa yang dijual tanpa meroari keuntungan dan dalarn melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas (PP No. 23 tahun 2005 tentang Pcngelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU ) ).
Untuk mengetahui persepsi stakeholder, kelebihan dari BLU dan faktorfaktor yang menghambat serta solusinya di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS ) Bandung - Sawa Barat tahun 2006.
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen pada Rumeh Sakit Dr. Hasan Sadikin ( RSHS ) Bandung - Sawa Barat pads bulan Juni sampai dengan Juli 2006. Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin ( RSHS ) Bandung sudah melakukan persiapan untuk menjadi rumah sakit dengan Pala Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( PPK -- BLU ). Hal ini dapat dilihat dari rencana kerja yang dibuat, perubahan-perubahan yang ada serta kebijakan I keputu'san yang dibuat pimpinan di RSHS Bandung dan dipatuhi oleh angotaanggotanya, antara lain : Perubahan budaya kerja rrelalui pelatihan, Secara keuangan lebih. balk karena berpikir secara akrual basis sehingga bisa lebih efektif dan efisien, Sumber daya 1 asset dapat dikelola oleh nimah sakit sendiri, Perubahan perilaku 1 mindset dari birokrat ke enterpreuner, Perubahan performa ( lebih rapi ), Peningkatan pendapatan karyawan, Manajemen operasional berjalan balk, Membangun sistem manajemen di tiap level RSHS Bandung secara terintegrasi yang berfokus pada customer oriented, Menyusun Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RICA - KL) dan Rencana Bisnis Anggaran ( RBA) sejak tahun 2006. SDM yang sangat beragam, sehingga sosialisasi dan perubahan yang dilakukan rumah sakit sehubungan dengan perubahan PPK - BLU jadi agak lambat, Peraturan MenKeu belum lengkap sehingga Standar Operasional Prosedur ( SOP ) pun belum lengkap. ]ika rumah sakit berubah menjadi rumah sakit dengan PPK - BLU tidak masalah asalkan tetap survive dan berkembang lebih baik serta tetap dapat menjalankan fungsi sosial sesuai Pancasila dan UUD 45 dan fungsi usaha tetap berjalan baik tanpa melepas tanggung jawab sosial, memberikan aspek manfaat bagi sernua pihak serta memberikan pelayanan bagi masyarakat dengan memperhatikan aspek-aspek efisiensi, efektifitas, bermutu dan terjangkau.

As according to UU No. 19 in year 2003 about Exchequer of Nation, hospital mission is to guarantee available of health service for all society. Section 68 and 69 commending to form Public Service ( BLU ) having the character of nirlaba, managed professionally and independent and also foul-led to increase service to society in order to moving forward public prosperity and educate life of nation, as well as to yield service which with quality and reached by which source of its defrayal come from imposed tariff to service user and from governmental subsidy. BLU is institution in governmental environment which formed to give service to society in the form of goods supply and 1 or sold service without searching advantage and in conducting its activity is relied on efficiency and productivity principle (PP No. 23 year 2005 about Finance Management of Public Service ( BLU ).
To find stakeholder perception, excess from BLU and factors pursuing and also solution its in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung - West lava in year 2006.
Research by using approach qualitative through in depth interview and document study in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung - West Java in June to July 2006 Result Indicating that Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung have conducted preparation to become hospital with Finance Pattern Management of Public Service (PPK - BLU ). This Matter can be seen from made activity plan, existing change and also policy / decision made by director in Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung and obeyed by officer, for example : Cultural change of activity through training, monetaryly better because thinking by acrual bases so that can more effective and is efficient, Resource 1 asset can be managed by hospital, Behavioral change 1 mindset from bureaucrat to enterpreuner, change of Performa, Make-Up of earnings of employees, Operational management work well, Develop Build management system in every level integrated which focusing at oriented customer, Compiling Plan Work Budget Ministry (RKA - KL) and Plan Business Budget ( RBA) since year 2006. Immeasurable Human Resource which is very, so that conducted by change and socialization is hospital referring to change of Finance Pattern Management of Public Service ( PPK - BLU )-become rather tardy, Regulation of Minister for Finance not yet complete so that Standard Operational Procedure ( SOP ) even also not yet is complete. If hospital turn into hospital with Finance Pattern Management of Public Service ( PPK - BLU) do not the problem of so long as remain to survive and expand better and also remain to earn to run social function according to Pancasila and UUD.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lubis, Mira Sophia
"Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia, yang memiliki ratusan, bahkan ribuan, sungai dan anak sungai. Sungai Kapuas di Kalimantan Barat, dengan panjang 1.143 kilometer, merupakan sungai terpanjang di Indonesia, yang selama berabad-abad telah membentuk masyarakat yang berkebudayaan sungai, dalam wujud kota-kota tepi sungai dari hulu hingga hilir sungai-sungainya. Dengan mengangkat 'lanting', salah satu bentuk permukiman tepi sungai di Kalimantan, penelitian ini ingin mengungkap fenomena kehadiran permukiman tepi sungai dalam konstitusi masyarakat perkotaan di Kalimantan. Ekologi politik digunakan sebagai pendekatan untuk mengungkap proses-proses sosial, ekonomi dan politik serta lingkungan pada permukiman lanting, untuk memberikan makna yang lebih mendalam terhadap hubungan kota dan sungai, yang merupakan representasi hubungan manusia dan alam yang kompleks. Lokasi studi adalah Kota Sintang, Kalimantan Barat. Penelitian di lapangan dilaksanakan dalam rentang waktu Oktober 2016 hingga Januari 2018. Partisipan berjumlah 25 orang, dengan penentuan partisipan melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling, untuk menghasilkan sampel ilustratif. Data-data diolah dengan mengikuti kaidah teori beralas klasik (classic grounded theory), yang meliputi tahapan pengodean terbuka, penyusunan kategori dan properti (sub kategori) serta kategori inti, yang dijalin oleh proses penulisan memo dan perbandingan konstan hingga mencapai tahap saturasi. Penelitian ini menghasilkan usulan teori substantif baru yaitu 'urbanisme jejaring berbasis sungai' atau 'urbanisme dendritik' yang menawarkan cara pandang baru dalam memahami permukiman tepi air perkotaan sebagai manifestasi dari 'nexus' sosial-ekonomi-politik-lingkungan yang kompleks.
......Borneo is the third-largest island in the world, boasting hundreds, if not thousands, of rivers and tributaries. The Kapuas River in West Kalimantan, with a length of 1,143 kilometers, is the longest river in Indonesia, which for centuries has shaped the culture of the community. By using 'lanting', a form of a river settlement in Kalimantan, this study aims to reveal the phenomenon of the river settlements in the constitution of urban society. Political ecology is used as an approach to reveal social, economic, and political as well as environmental processes in the lanting settlement, to give a deeper understanding of the relationship between the city and the river, which represents a complex relationship between human and nature. The study was conducted in Sintang City, West Kalimantan. In carrying out this research, the Glaserian grounded theory method is used. Field research was carried out in the period from October 2016 to January 2018, at two lanting settlements in Sintang City: Pasar Durian and Tanjung Puri, with 25 participants, which were chosen following the purposive and snowball sampling. This research produces a new substantive theory, 'river-based network urbanism' or 'dendritic urbanism' which offers a new perspective in understanding urban waterfront settlements as a manifestation of a complex socio-economic-political-environmental 'nexus'. The political ecology itself can be seen as a novelty to fill the methodological gap in architectural research and urban settlement studies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastuti Sophia
"Penelitian dan informasi adalah dua hal yang saling berkaitan. Informasi timbul oleh adanya penelitian dan sebaliknya penelitian me_merlukan informasi sebagai pendukungnya. Di dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ( Badan Litbang Pertanian ), pelaksana pengelolaan informasi, perpustakaan, dan publikasi ilmiah biding biologi dan pertanian adalah Pusat Per_pustakaan Biologi dan Pertanian (PUSTAKA). Selain mengelola dirinya PUSTAKA juga memberikan bimbingan mengenai cara-cara mengelola per_pustakaan kepada Balai-balai Penelitian yang bernaung di bawah Ba_dan Litbang Pertanian. Pengaturan pengadaan majalah ilmiah bagi per_pustakaan- perpustakaan tersebut juga dikoordinasi oleh PUSTAKA. Di lain pihak Balai-balai Penelitian yang bernaung di bawah Badan Litbang Pertanian adalah wadah tempat melaksanakan aktivitas penelitian. Dalam pelaksanaan aktivitas ini para peneliti memerlukan informasi. Walaupun setiap Balai Penelitian dilengkapi dengan sebuah perpustakaan, namun apabila informasi yang mereka cari tidak ada di perpustakannya, maka pustakawannya atau mereka sendiri akan mencari ke PUSTAKA. Keperluan semacam ini dapat dipenuhi dengan Jasa Pinjam Antar Perpustakaan atau dengan permintaan fotokopi artikel. Bilamana judulnya belum diketahui dapat digunakan Jasa Penelusuran Informasi. Semua jasa tersebut diselenggarakan oleh PUSTAKA."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Ester Sophia
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh niat terhadap perilaku ketidakpatuhan pajak dari mitra pengemudi Grab dalam melakukan self-assessment system. Penghasilan yang diterima oleh mitra pengemudi Grab dapat berupa ongkos argo dan insentif/bonus. Mitra pengemudi Grab telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai wajib pajak. Sebagai wajib pajak, mitra pengemudi Grab perlu untuk melakukan kewajiban untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak terutang atau yang disebut dengan sistem pemungutan pajak self-assessment system. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh niat terhadap perilaku kepatuhan pajak dari mitra pengemudi Grab dalam melakukan self-assessment system dan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan tersebut. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei, wawancara mendalam, dan studi literatur. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel aksidental untuk mitra pengemudi Grab yang berada di Kota Depok, Jawa Barat. Analisis niat dan perilaku kepatuhan pajak dari mitra pengemudi Grab dibagi menjadi dua bagian berdasarkan kepemilikan NPWP. Mitra pengemudi Grab yang memiliki NPWP disebut wajib pajak dan mitra yang tidak memiliki NPWP disebut bukan wajib pajak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mitra pengemudi Grab yang sudah menjadi wajib pajak dan yang bukan wajib pajak memiliki niat kepatuhan yang tinggi namun memiliki perilaku tidak patuh pajak.
......This research focus to analyse the influence of intention on tax non-compliance behavior of Grab driver-partners to conduct self-assessment system. Grab driver-partners receive income from fees and incentives/bonuses. Grab driver-partners are qualified to the subjective and objective requirements as a taxpayer. As a taxpayer, they need to calculate, make payment and report the tax-return to fulfil the self-assessment system. This research aims to analyze the influence of intention on tax non-compliance behavior of Grab driver-partners to conduct the self-assessment system and the factors that cause this non-compliance behavior. The approach in this research is quantitative. The method used to collect the data are surveys, in depth interviews, and literature studies. The sampling method used is an accidental sampling method for respondent in Depok City, West Java. Analysis of tax compliance intentions and behavior of Grab driver partners are divided into two parts based on tax ID ownership. They who have a tax ID called taxpayers and they who did not have a tax ID called non taxpayers. The result of this research shows that both Grab driver partners who are already taxpayers and non taxpayers have high compliance intention but have non compliance behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romauli Aya Sophia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>