Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Nugroho
Abstrak :
Tesis ini tentang Pengelolaan Pengamanan Mall Taman Anggrek di Jakarta. Perhatian utama tesis ini adalah pengelolaan pengamanan Mall Taman Anggrek yang dilakukan olch Satuan Pengamanan. Pengelolaan pengamanan ditujukan untuk membuat rasa aman, tertib dan nyaman kegiatan usaha yang dilakukan pimpinan, karyawan, penyewa jasa properti dan pengunjung Mall Tamara Anggrek yang rnclakukan aktifitas bisnisnya dan aktititas berbelanja. Dalam tesis ini pengelolaan pengamanan dilihat dari proses manajerial dan tindakan Satuan Pengamanan yang berpcran sesuai tugas, timgsi dan peranannya dalam menjalankan pengarnanan di kawasan Mall Taman Anggtek. Metode penelitian yang digunakan adalah metodc etnografi dengan tehnik pengumpulan data secara pengamatan, wawancara dengan pedoman dan pengamatan terlibat untuk mclihat proses pengelolaan pcngamanan yang diungkapkan melalui tindakan Satuan Pengamanan yang dikelola dan diatur sorta dikcndalikan oleh Departemen Sekuriti Mall Taman Anggrek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pengamanan yang dilakukan Satuan Pengamanan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diatur Departemen Sekuriti dengan melibatkan seluruh pimpinan, karyawan, penyewa properti, pihak Kepolisian dan masyarakat lingkungan sekitar Mall Taman Anggrek. Hal ini dapat terwujud karena sccara struktural dalam pengorganisasian manajemen PT. Mulia Land Tbk, bahwa pengelolaan Mall Taman Anggrck diwadahi oleh Departemen Sekuriti yang kedudukannya sederajat dengan Departemen lainnya. Sehingga dalam mengelola pengamanan Mall Taman Anggrek Depanemen Sekuriti yang didukung oleh 252 orang untuk mengamankan kawasan perbelanjaan seluas 8 Ha dengan pengunjung perhari 4.000 orang untuk melakukan aktititas berbclanja dapat dilakukan secara teorganisir dalam menciptakan rasa aman, tertib dan nyaman.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T5221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Tri Nugroho
Abstrak :
[Baja Bake Hardening (BH) merupakan baja baru yang mulai digunakan pada industri otomotif karena material ini menjadi solusi dari proses pembentukan panel mobil yang mudah dan keinginan hasil akhir berupa panel yang kuat. Sifat material BH ini yaitu akan menjadi lebih kuat dengan kenaikan yield strength sebesar 30-40 MPa hanya dengan mendapatkan pre-strain / regangan awal minimal 2% dan pemanasan 170°C selama 20 menit. Dalam proses pembuatan mobil, regangan awal didapat saat proses pembentukan panel mobil atau tekanan saat spot welding dan pemanasan didapat saat oven rangka mobil di proses pengecatan. Pada penelitian ini, perubahan parameter arus dan proses pemanasan di teliti dan didapatkan bahwa kekuatan spot welding akan naik setelah mendaptkan pemanasan dan arus yang optimal pada 11kA karena lebih dari itu akan turun. Serta pada arus 8kA sebelum pemanasan tidak terbentuk nugget (cold weld) namun bisa diperbaiki kualitas nuggetnya dengan pemanasan. Hal ini tidak terjadi pada material bukan BH. Dan secara kekerasan, mulai Base Metal-HAZ-Nugget juga mengalami kenaikan setelah oven. Secara mikrostruktur, berubah mulai dari dominasi ferrite menjadi ferrite-perlite dan pada nugget terdapat bainit walapun dalam jumlah yang kecil.;Bake Hardening Steel is a new material has been using in automotive industry because this material become solution for easy forming panel car and last product is good strength. Characteristic material will increase yield strength until 30-40MPa only by get pre strain minimum 2% and get baking on temperature 170°C at 20 minutes. In Manufacturing Cars, pre-strain get from forming process panel or pressure during spot welding process and for baking get during oven process body car on painting process. On this research, variation welding current and baking process had been studied and get result strength of spot welding will increase after get baking process and parameter optimal in current 11kA and if current more than 11kA, strength will decrease. Also for current parameter 8kA before baking nugget not occurred but can be improve after baking. For hardness, from base metal-HAZ-Nugget also increase after baking. And for microstructure, change from dominant ferrite become ferrite-perlite and on nugget small area had bainit., Bake Hardening Steel is a new material has been using in automotive industry because this material become solution for easy forming panel car and last product is good strength. Characteristic material will increase yield strength until 30-40MPa only by get pre strain minimum 2% and get baking on temperature 170°C at 20 minutes. In Manufacturing Cars, pre-strain get from forming process panel or pressure during spot welding process and for baking get during oven process body car on painting process. On this research, variation welding current and baking process had been studied dan get result strength of spot welding will increase after get baking process and parameter optimal in current 11kA and if current more than 11kA, strength will decrease. Also for current parameter 8kA before baking nugget not occurred but can be improve after baking. For hardness, from base metal-HAZ-Nugget also increase after baking. And for microstructure, change from dominant ferrite become ferrite-perlite and on nugget small area had bainit.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Tri Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK Permasalahan yang dihadapi oleh Sampoerna University (SU) senada dengan pemasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan organisasi di seluruh dunia, yaitu mengabaikan pentingnya manajemen pengetahuan, kondisi tersebut terlihat dari tidak tersedianya kebijakan terkait. Penelitian ini ingin mendapatkan pemahaman serta gambaran yang jelas tentang kebutuhan pengetahuan, sumber pengetahuan yang telah tersedia dan belum tersedia, pola berbagi pengetahuan, serta sarana yang mendukung kegiatan berbagi pengetahuan di kalangan dosen. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan manajemen pengetahuan di SU. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena akan mendeskripsikan hasil identifikasi pengetahuan yang mendukung berbagi pengetahuan antar dosen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan penelitian ini ditemukan kebutuhan pengetahuan dosen adalah yang mendukung pengajaran dan penelitian, seperti buku, SAP dan slide presentasi, pangkalan data akademik (e-journal dan e-book), studi kasus, serta dokumentasi program kegiatan. Perpustakaan dijadikan tempat rujukan utama dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Ketika berbagi pengetahuan dengan dosen pola berbagi pengetahuan dosen adalah dengan pengaturan kelompok kecil dan kelompok besar. Sarana yang mendukung kegiatan berbagi pengetahuan adalah ketersediaan sarana penyimpanan berbasiskan teknologi informasi yang mampu mengakomodasi penyimpanan materi perkuliahan dan penelitian.
ABSTRACT The Problem encountered by Sampoerna University (SU) is similar with most other organization, they unnoticed the importance of knowledge management program. The unavailability of knowledge management policy become an evident for this situation. This research aim to get clear picture of knowledge need, availability of knowledge resources, sharing knowledge pattern, and tools to support knowledge sharing among lectures. The results from this research can contribute to develop knowledge management policy in SU. As a descriptive research, this research will provide some explanations of knowledge identification results that support knowledge sharing among lectures. The research found that knowledge needs of lectures are books, course modules and presentation slides, library e-resources, case studies, as well as documentation of program activities. The library as main resources for lectures to acquire these knowledge materials. When lectures do sharing knowledge, the pattern of knowledge sharing are formed in small group setting and large group setting. Tools to support knowledge sharing activity is technology enable the knowledge of teaching and research storing.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T49243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Tri Nugroho
Abstrak :
Meningkatnya kompleksitas dan interkonektivitas dalam globalisasi membuat pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat berkembang pesat. Perkembangan teknologi ini menimbulkan berbagai macam aspek, diantaranya memberikan suatu kemudahan bagi penggunanya. Dan menimbulkan budaya baru dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi TIK tidak hanya membuat TIK menjadi bernilai sangat strategis. Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut, dalam pemanfaatan teknologi untuk mencegah dan menanggulangi perbuatan melawan hukum dan perlindungan terhadap keamanan nasional terus ditingkatkan. Pemanfaatan teknologi ini dapat bersifat langsung (interception) dan tidak langsung (the use of data). Yang dimaksud dengan pemanfaatan teknologi yang bersifat langsungyaitu dengan melakukan intersepsi atau saat ini lebih dikenal dengan istilah Lawful Intercept (LI). Yang dapat diartikan sebagai suatu proses intersepsi yang dibenarkan dalam kaca mata hukum. Lawful Interception (LI) mempresentasikan regulasi berpayung hukum atas otorisasi penyelidikan jalur komunikasi pada operator penyelenggara layanan telekomunikasi untuk tujuan penegakan hukum, menjaga kepentingan keamanan negara serta untuk menangkal upaya terorisme global. Hal ini berarti, intersepsi pada kanal komunikasi baik berupa penyadapan jalur komunikasi layanan suara, sms, ataupun dalam bentuk komunikasi data seperti browsing, chating, email bisa dilakukan secara legal bila jalur-jalur tersebut terindikasi menjadi sarana untuk melakukan suatu tindakan pelanggaran hukum, mengancam keamanan negara serta menjadi media untuk aksi teroris. LI telah menjadi isu penting bagi negara-negara maju seperti Uni Eropa, USA, Australia, dan sejumlah negara Asia untuk diimplementasikan sesuai kebutuhan dari negara-negara bersangkutan......The increase in the complexity and interconnectivity in the globalization made the development of Information and Communication Technology (ICT) developing very fast. The development of this technology caused various aspect sorts, among them to give an ease for his user. And caused the new culture in the everyday life. The ICT implementation didn't only make ICT become valuable very strategic.Together with the progress of this technology, in the utilization of technology to prevent and deal with the action against the law and the protection towards the national security continued to be increased. The utilization of this technology could be direct (interception) and indirectly (the use of the data). That was meant with the utilization of technology that was direct that is with interception or at this time more was known with the Lawful Intercept (LI) term. That could be interpreted as a process interception that was justified in the legal aspect.Lawful Interception (LI) presented the law of regulation on authorization of lines of communication investigation to the organizing operator of the telecommunications service for the aim of law enforcement, maintained the interests of the security of the country as well as to ward off global terrorism efforts. This was significant, interception on communication canal took the form of the tapping of lines of communication of the voice service, sms, or in the form of data communication like browsing, chatting, the email could be carried out in a legal manner when the lines is indicated became means of carrying out aviolation action of the law, threatened the security of the country as well as to the media for the terrorist's action. LI became important rumors for advanced country like the European Union, the USA, Australia, and several Asian countries to implement in accordance with the requirement from relevant countries.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang perjuangan untuk kebebasan sebelum dan sesudah Reformasi. Kajian ini akan melihat dari sudut pandang sebuah Komunitas Epistemik yang bernama Komunitas Utan Kayu, yang sebagiannya berkembang menjadi Komunitas Salihara. Kisah tentang Komunitas ini dimulai pada tanggal 21 Juni 1994 ketika majalah Tempo, Detik dan Editor dibredel. Kegaduhan tentang ini bersama dengan hal lainnya berujung pada jatuhnya pemerintahan Soeharto di bulan Mei 1998. Komunitas ini melanjutkan upayanya untuk mempromosikan kebebasan pada banyak hal. Dimulai dari kebebasan pers, kebebasan berorganisasi, kebebasan berbicara dan berpendapat, kebebasan menyiarkan, kebebasan atas informasi, kebebasan beragama dan berkeyakinan, dan kebebasan lainnya dalam kerangka kebebasan berfikir dan kebebasan berekspresi. Promosi kebebasan dari komunitas ini pada akhirnya harus berkontestasi dengan kelompok dan komunitas lainnya yang memiliki prinsip dan nilai yang berbeda, epistema yang berbeda. Semuanya berebut untuk dapat terlembagakan menjadi kebijakan dan praktik negara. Pada akhirnya ini adalah perjuangan mengelola imaginasi yang berbeda tentang Indonesia.
ABSTRACT
This paper examines the struggle for freedom in Indonesia before and after the reformation. It would be seen from the perspective of an epistemic community namely Utan Kayu Community, a community which later established Salihara Community. The story of the community begun in 21 June 1994 when Tempo magazine was banned along with Detik and Editor media. This created one of crowds that brought Soeharto government into end in May 1998. The community continued to promote freedom in all kinds. It started with the promotion of freedom of the press, freedom to established associations, freedom of speech and opinion, freedom of broadcasting, freedom of information, freedom of religions and beliefs and other freedoms under the freedom of thought and expressions. Promotion of freedoms by this community has been contested with other interest groups who have different principles and values, different episteme. All want to be adopted and institutionalized into policies and practices of the state. At end, this is about the struggle of managing different imaginations of Indonesia.
Depok: 2012
D1327
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Tri Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini membahas penggunaan internet oleh para Dosen Departemen Fisika FMIPA-UI dalam kegiatan ilmiah, khususnya jenis sumber informasi yang digunakan, tujuan pemanfaatan sumber informasi dalam, kriteria yang digunakan dalam memilih sumber informasi berbasis internet, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan intemet dalam kegiatan ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian ini wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data. Sedangkan wawancara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan wawancara tak berstruktur, dimana didalamnya terdiri dari wawancara mendalam. Informan yang akan diwawancara dipilih sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh penulis. Data berupa hasil wawancara kemudian diterjemahkan, dan dibuatkan tabel rekapitulasi hasil wawancara. Tabel tersebut digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis. Pada penyajian laporan hasil penelitian dilampirkan hasil wawancara dengan informan tanpa dikurangi atau ditambah kata-katanya, sehingga dapat menjaga keilmiahan penelitian. Hasil penelitian menunjukan jenis sumber informasi yang biasa digunakan oleh para dosen dalam kegiatan ilmiah adalah situs yang memuat jurnal online, lebih disukai yang bersifat gratis, sumber informasi lainnya adalah e-mail yang lebih difungsikan sebagai komunikasi dengan rekan sejawat. Tujuan para dosen memanfaatkan sumber inforrnasi berbasis internet adalah sebagai bahan rujukan dan mengetahui perkembangan kegiatan ilmiah. Strategi yang digunakan dalam mendapatkan sumber informasi adalah dengan memanfaatkan google sebagai search engine. Kriteria yang diterapkan para dosen dalam memilih sumber informasi berbasis intenet adalah sumber informasi yang berasal dari disiplin ilmu science dan sudah dikenal oleh para dosen. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet dalam kegiatan ilrniah oleh para dosen adalah faktor external yaitu aksesibiltas yang baik, dan faktor internal yaitu pengalaman dan ketrampilan, kepuasan terhadap kinerja internet, dan persepsi terhadap mutu dan keakuratan sumber informasi berbasis internet dari para dosen.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nugroho
Abstrak :
Proses pembakaran dengan menggunakan sistem Non-Premixed atau Difusi banyak diterapkan dalam kegiatan industri seperti ruang bakar boiler pada sistem pembangkit listrik, ruang bakar peleburan baja maupun ruang-bakar pada pabrikpabrik kimia lainnya. Akibat bahan bakar dan oksidator tidak tercampur sebelum keluar dari mulut burner menyebabkan titik penyalaan tidak selalu terjadi pada ujung nozel, hal ini diakibatkan dari laju bahan bakar yang cukup besar sehingga reaksi antara bahan bakar dan udara terjadi diatas burner. Hal ini memberikan keuntungan karena temperatur yang terdapat pada ujung nosel tidak terlalu panas sehingga mencegah terjadinya kerusakan nosel akibat beban temperatur. Pengujian dilakukan dengan mendesain terlebih dahulu alat burner yang akan digunakan dengan menggunakan nosel berdiameter dalam sebesar 2 mm. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketinggian lifted flame hingga terjadi blow off, kemudian dicari ketinggian lifted flame yang konstan dari berbagai ketinggian lifted flame tersebut akibat variasi laju aliran bahan bakar. Setelah itu, mengukur temperatur pada daerah lifted flame dari ujung burner hingga flame front menggunakan alat termokopel tipe K. Setelah distribusi temperatur didapat maka dicari nilai ketebalan preheat zone dan bilangan Karlovitz berdasarkan nilai temperatur penyalaan (Ti) berdasarkan literatur yang ada. Hasil yang didapat adalah nilai ketebalan preheat zone berbanding lurus dengan nilai Ti, begitu juga dengan nilai bilangan Karlovitz. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketebalan preheat zone berbanding lurus dengan nilai bilangan Karlovitz. Nilai Bilangan Karlovitz berdasarkan percobaan sebesar 5,528 dan nilai bilangan Karlovitz berdasarkan literatur, yaitu sebesar 1,19. Perbedaan nilai ini disebabkan oleh hasil percobaan dilakukan pada kondisi lifted flame tertinggi/konstan sedangkan pada literatur mulai terjadinya lifted flame sehingga semakin besarnya kecepatan bahan bakar gas maka mengakibatkan nilai residence time semakin kecil dan berakibat pada semakin besarnya nilai bilangan Karlovitz.
Combustion process with non premixed or diffusion system had been used in industrial process, example: boiler in power plant, melted steel, and other chemistry. Because of fuels and oxygen is not mixed before out from nozel, ignition point of fuel is not always in nozel tip, this is because a lot of fuels flow rate, so reaction between fuels and oxygen is take a place on top of burner. It can be an advantages, because temperature on nozel tip is not high and it can make nozel life much longer. The first research was designed the burner with nozel inner diameter is 2 mm. Next, measuring height of lifted flame until blow off and looking for constant lifted flame because variation of fuel flow rate. Then, measuring temperature at constant lifted flame from burner tip to flame front with K type thermocouple. After that, find preheat zone thickness, and Karlovitz number from ignition temperature according to literature. The results is preheat zone thickness value increase when ignition temperature increase and this characteristic same with Karlovitz number. So preheat zone thickness has same trend value with Karlovitz number. Karlovitz number from experiment is 5,528 and from literature is 1,19. This difference is because experiment used when the lifted flame constant and literature when beginning of the lifted flame, usually near of the burner tip. So when velocity of fuel increase, residence time decrease and it is make a Karlovitz number increase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37319
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Tri Nugroho
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Bayu Tri Nugroho
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanus Suroto Tri Nugroho
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>