Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eti Surtiati
Abstrak :
Angka kematian Bayi di Indonesia tahun 1999 masih merupakan masalah karena masih tinggi dibandingkan negara tetangga (40 / 1000 kelahiran hidup). Salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi atau neonatal adalah berat badan bayi lahir rendah (BBLR). BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram yang mempunyai risiko tinggi dan harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter / perawat. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR pada penelitian ini adalah umur, paritas, jarak kelahiran, umur kehamilan, status gizi, status sosial ekonomi dan layanan antenatal. Upaya yang di lakukan untuk menurunkan BBLR antara lain adalah dengan meningkatkan pelayanan antenatal, mengurangi faktor risiko BBLR, meningkatkan dan memperbanyak materi atau isi pelayanan antenatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR dalam konteks keperawatan maternitas di RSU PMI Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan data primer. Sampel penelitian adalah semua ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram selama periode Agustus - September 2002. Analisis data yang digunakan adalah melalui tiga tahap yaitu analisis univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi - Square dan mutivariat dengan menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian pada analisis univariat dari variabel dependen menggambarkan bahwa kejadian BBLR di RSU PMI Kota Bogor tahun 2002 adalah 18,1 % dan variabel independen menggambarkan bahwa sebagian besar ibu umur 20 - 35 tahun (81,16 %), paritas 2 - 4 tahun (48,60 %), jarak kelahiran kurang dari 2 tahun (54,30 %), umur kehamilan lebih atau sama dengan 37 minggu (89,90 %), pendidikan SMU (48,60 %), pekerjaan IRT (81,90 %), penghasilan keluarga tinggi (66,70 %), tinggi badan lebih atau sama dengan 145 cm (95,65 %), penambahan BB lebih atau sama dengan 10 kg (63,77 %), kadar Hb lebih atau sama dengan 11 gr % (58,70 %), kuantitas ANC 1 - 3 kali (82,61 %) dan kualitas ANC lebih atau sama dengan 5 jenis pemeriksaan (88,40 %). Berdasarkan uji Chi - Square didapatkan bahwa dari kedua belas faktor yang diteliti ada sebagian kecil yang terbukti mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian BBLR yaitu umur ibu dengan nilai p = 0,023 dan odds ratio sebesar 3,176, umur kehamilan dengan nilai p = 0,0001 dan odds ratio sebesar 10,031 dan penambahan BB dengan nilai p = 0,012 dan odds ratio sebesar 3,343. Variabel yang masuk analisis multivariat adalah faktor umur ibu, umur kehamilan dan penambahan berat badan. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara umur ibu dengan nilai p = 0,016 dan odds ratio 3.966, umur kehamilan dengan nilai p = 0,0001 dan odds ratio 10,989 dan penambahan BB dengan nilai p = 0,024 dan odds ratio 3,118. Setelah dilakukan uji interaksi ternyata tidak ada interaksi antar variabel umur ibu, umur kehamilan dan penambahan BB. Kesimpulannya adalah bahwa faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian BBLR adalah variabel umur kehamilan dengan nilai odds ratio sebesar 10,989 yang mempunyai arti bahwa umur kehamilan kurang dari 37 minggu akan terjadi risiko BBLR sekitar 11 kali lebih besar dibandingkan dengan umur kehamilan lebih dari 37 minggu sehingga disarankan kepada ibu untuk melahirkan anak pada usia kehamilan lebih atau sama dengan 37 minggu dan kepada para pemeriksa kehamilan supaya dapat menekankan pada setiap ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur dan sesuai jadual pemeriksaan sehingga bila ada kelainan akan segera terdeteksi dan akan segera mendapatkan pertolongan.
The Analysis of Risk Factor That Relate To the Baby Who Has Low Weight in the Context of Maternities Nursery in PMI General Hospital, BogorThe infant mortality rate in Indonesia in 1999 still become problem for it was still high compare with neighbor countries (40/1000 alive birth). One of the causal factors of high infant mortality or neonates is the infant who has low weight in birth. The infant who has low weight in birth is the infant who was born with the weight less than 2500 gram and it has high risk and has to be cared intensively by the doctor/nurse. In this study the risk factor that relation to the infant who has low weight in birth was the age, paritas, pregnancy range, the age of pregnancy, the condition of nutrient, social economic status and the antenatal service. The efforts to decrease the infant who has low weight in birth are done by increasing antenatal services, decrease the risk factor of the infant who has low weight in birth, increase and multiply the material or the content of the antenatal services. The purpose of this study was to obtain the risk factors in relation to the infant who has low weight in birth in the context of maternity nursing in PMI general hospital, Bogor. The research method used was Cross Sectional, with primary data. The sample of research was all of mothers who delivered the infant with in the weight under 2500 gram in period August - September 2002. The data were analyzed by using 3 phases: univariat analysis, bivariat by using Chi - Square exam and multivariat used regression logistic exam. The result of the study in univariat analysis of independent variable described that the infant who has low weight in birth in PMI general hospital, Bogor in 2002 showed 18, 1% and independent variable described that most of mothers in the age of 20 - 35 years old (81,16%), paritas 2 - 4 years old (48,60%), pregnancy range less than 2 years (54,30%) the age of pregnancy more or equal to 37 weeks (89,90 %), education : senior high school (48,60%), house wives (81,90%), income : high enough (66,70%), the height of body is more or equal to 145 an (95,65%), increasing the weight of body is more or equal to 10 kg (63,77%), hemoglobin is more or equal to 11 gr % (58,70%), the quantity of ANC is 1 - 3 times (82,61%) and the quality of ANC is more or equal to 5 kinds of examination (88,40%). Based on the exams of Chi - Square, it is found that among 12 factors that are researched, there is only small numbers can be proved have meaningful relationship to the infant who has low weight in birth i.e. the age mother with p = 0,023 and odds ratio 3,176 , the age of pregnancy with p = 0,0001 and odds ratio 10.031 and gaining weigh with p = 0,012 and odds ratio 3,343. Variable belongs is multivariat analysistis the factor of mother's age, the age of pregnancy and gaining the weight, The result of multivariant analysis together with double logistic regression exams will be found the result that shows that there is meaningful relationship in statistic way between the age of moth with p = 0,016 and odds ratio 3, 966, the age of pregnancy with p = 0.0001 and odds ratio 10,989 and gaining weight with p = 0,024 and odds ratio 3,118. After intersection examining, so we find that there is no interaction among the variable of mother's age, the age of pregnancy and gaining weight. The conclusion is the risk factor that has the most relationship the infant who has low weight in birth is the variable of the pregnancy's age with the value of odds ratio 10,989 it has meaning that the pregnancy's age less than 37 weeks will have the risk of the infant who has low weight is birth about 11 times more than compare to the pregnancy's ages more 37 weeks, so it is advised to the mother to give a birth in the age of pregnancy more than or equal to 37 weeks, and those who examine the pregnancy should force to the every pregnant woman to examine her pregnancy regularly and follow the time schedule of examination, so that if there is improper of the pregnancy can be detected soon and can be helped soon.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T7126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiana Setyorini
Abstrak :
Ibu dengan seksio sesaria akan menghadapai berbagai macam permasalahan baik dari aspek fisik, maupun permasalahan psikologis. Permasalahan psikologis yang sering pada ibu dengan seksio sesaria adalah kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian paket "IBU" untuk menurunkan kecemasan pada ibu dengan seksio sesaria di Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian Design Quasi Experimental pretest-Posttest with kontrol group. Populasi penelitian ini adalah ibu dengan seksio sesaria elektif yang periksa di poli hamil RS Darmo, RS Dares Syifa', RB Nur Ummi Numbi, RSUD Dr Soetomo dan RS William Booth Surabaya. Jumlah sampel 60 orang, 30 orang kelompok kontrol dan 30 orang kelompok intervensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan Quota sampling. Hasil uji homogenitas responden didapatkan hasil antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi adalah homogen (p ≥ 0,05). Analisis efektifitas paket "IBU" terhadap penurunan kecemasan dengan menggunakan uji t (independent samples t-test). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna terhadap penurunan kecemasan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p = 0,00), kelompok kontrol mempunyai rata-rata kecemasan lebih tinggi daripada kelompok intervensi setelah mendapat paket "IBU". Demikian pula untuk tingkat kecemasan, tingkat kecemasan menurun setelah mendapatkan paket "IBU" (p = 0,018). Hal ini menunjukkan paket "IBU" efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu dengan seksio sesaria di Surabaya. Implikasi dari penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dengan paket "IBU" dapat diterapkan pada ibu dengan rencana seksio sesaria elektif pada saat antenatal edukasi.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumaryani
Abstrak :
Insiden kematian neonatal yang masih tinggi dan mencapai 20/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2002). Penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah penyakit infeksi, sedangkan penyebab utama kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari adalah infeksi yang disebabkan oleh tetanus neonatorum, diare, pneumoni dan infeksi tali pusat yang mencapai 57,1% (Djaja, 2003). Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif `comparative study' yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu pelepasan tali pusat dan kejadian omphalitis pada perawatan tali pusat dengan ASI, alkohol 70%, dan perawatan keying terbuka. Populasi penelitian adalah bayi sehat yang lahir secara spontan di RB Sakina Idaman, RS PKU Muhammadiyah Kota Gede, dan RB Queen Latifa. Sampel daiam penelitian ini adalah 93 bayi baru lahir. PcngambiIan sampel dilakukan dengan quota sampling. Untuk menguji perbedaan rerata waktu pelepasan tali pusat digunakan uji Anova, dan untuk melihat perbedaan jumlah kasus omphalitis digunakan uji Fisher exact. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu pelepasan tali pusat yang dirawat dengan ASI 5.32, alkohol 70% 6,87 hari, sedangkan kering terbuka 6,65. Waktu pelepasan tali pusat yang dirawat dengan alkohol 70% tidak ada perbedaan yang bermakna bila dibandingkan dengan kering terbuka (p=1,000) dan tidak ada perbedaan yang berrnakna kejadian infeksi lokal tali pusat atau omphalitis antara perawatan tali pusat dengan ASI, alkohol 70% maupun kering terbuka (p=1,000). Kesimpulan penelitian ini adalah waktu pelepasan tali pusat yang dirawat dengan ASI secara signifikan lebih cepat bila dibandingkan tali pusat yang dirawat dengan alkohol 70% maupun kering terbuka (p=4,001). Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan masukan untuk mengambil kebijakan dan memilih metode terbaik perawatan tali pusat yang aman, efektif dan efisien.
Incident of neonatal mortality in Indonesia is still high around 20/1000 life birth (Depkes, 2002). Infection disease leads to be the major cause of infants mortality in Indonesia, while infection due to tetanus neonatorum, diarrhea, pneumonia, and umbilical cord infection leads to be the major of neonatal mortality at the age between 8-28 days, which reaches about 57,1% (Djaja, 2003). This study used `comparative study' descriptive design to identify the different time of umbilical cord separation, between umbilical cord care by using breast milk, alcohol 70%, and dry.care. Population of this study are healthy infants who were delivered spontaniously at Sakina Idaman hospital, PKU Muhammadiyah Kota Gede hospital, Queen Latifa hospital Yogyakarta. A total sample of 93 newborn were taken by quota sampling. The average time of umbilical cord separation was analyzed by Anova test, whereas, the different amount of omphalitis was analyzed by Fisher exact test. The result of the study shown that the average time of umbilical core separation with breast milk care 5,32 days, alcohol 70% 6,87 days, and dry care is 6,65 days. There is significant different in time of umbilical cord separation between breast milk care and with alcohol 70% care (p=0,001), but there is no significant different in time of umbilical cord separation between alcohol 70% care and dry care (p=1,000). This study result is suggested to be one resource to decide the best umbilical care that very safe, effective and efficien. In another hand there is no significant different of the omphalitis incidens between three group (p=1,000). Conclusion of this study shown that the time of umbilical cord separation with breast milk is more faster than alcohol 70% and dry care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Yumni
Abstrak :
Respon psikologis pada ibu bersalin diantaranya adalah kecemasan yang disebabkan adanya nyeri selama persalinan. Respon tersebut merupakan stressor yang mempengaruhi aktifitas uterus dan dapat mengakibatkan persalinan berlangsung lama. Kecemasan dan nyeri pada ibu bersalin membutuhkan dukungan dari suami selama persalinan untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap lama kala I, kecemasan dan nyeri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi sejurnlah 62 responden yang terdiri dari 42 responden sebagai kelompok perlakuan dan 20 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah protokol intervensi pendampingan suami, lembar observasi pendampingan suami, format wawancara, partograf, kuesioner kecemasan, skala nyeri berdasarkan visual analogue scale. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat yaitu independent sample t rest. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna lama kala I, kecemasan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p lama kala I= 0,002, p kecemasan = 0,000 pada a = 5%). Karena kedua kelompok sampel setara, maka perbedaan ini dianggap sebagai pengaruh intervensi yang diberikan, sedangkan untuk nyeri tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p 0,180, a = 5%), namun sec-am kl nis, adanya pendampingan suami selama persalinan dapat menurunkan nyeri, terbukti pada kelompok perlakuan nilai nyeri 6 dan kelompok kontrol nilai nyeri 6,6. Hal itu menunjukkan bahwa pendampingan suami berpengaruh terhadap lama kala I, kecemasan dan bermanfaat menurunkan nyeri.
Psychological respond of the laboring woman is anxiety which cause by pain during the delivery process. That respond could be a stressor to the client and her fetus where it could influence to the uterine activity and cause prolong labor. The anxiety and pain on the woman in laboring might need spouse support in order to provide safe and comfort feeling to the client. The goal of this study is to identify the influence of husband existence the woman in laboring on the 1st stage of delivery process on the safe and comfort of the client. This quantitative research using quasi experiment using post test only method. The sample is chosen based on the inclusive criteria with the number of respondents were 62 participants, 42 as the treatment group and 20 as a control group. The instrument that have been used is the husband attendance intervention protocol, husband attendance observation form, interview guidance form, parto-graph, anxiety questioner, and visual analogue pain scale. The data analyze process used univariate and bivariate with independent sample t test. The result of this study shows the significant different on the length on 1st stage of delivery process and the anxiety of the client between intervention and control groups (with p=0,002 on length of 1st stage, p0,000 on anxiety with a=5%). Because the result were equal on the intervention and control group, therefore the different result was assumed as the influenced of the intervention group, where for pain aspect there was no significant different between intervention and control group (p=-0,150, c t=5%). Instead, on the clinical appearance shows that the husband attendance during the 1st stage of delivery process could minimize the pain on the client with pain scale score were 6 where on the control group the pain scale sore were 6,6. The conclusion of this study shows that the husband attendance could give significant influence on the length of the 1st stage of delivery process, and could minimize the anxiety and pain.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warsiti
Abstrak :
Mempunyai anak merupakan suatu bagian dari siklus kehidupan perempuan yang secara natural terjadi. Infertilitas adalah keadaan yang menyimpang dari apa yang seharusnya terjadi dan dianggap sebagai suatu ancaman terhadap kehidupan perempuan. Suatu studi kualitatif fenomenologi telah dilakukan untuk menggali berbagai pengalaman berupa stres dan koping, termasuk kebutuhan yang diinginkan dan makna pengalaman hidup perempuan dengan infertilitas. Partisipan dipilih dengan kriteria tertentu berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional penelitian sebelumnya (theorybased/operational construct sampling). Delapan partisipan yaitu perempuan dengan masalah infertilitas yang tinggal di daerah Yogyakarta telah berpartisipasi pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam sebanyak dua kali yang dilengkapi dengan catatan lapangan. Wawancara direkam kemudian dibuat transkip wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengalaman hidup dengan infertilitas adalah tidak menyenangkan, ketegangan terjadi baik bersumber dari diri sendiri yang berupa harapan mempunyai anak yang belum tercapai maupun faktor eksternal karena tuntutan dari mertua, orang tua dan juga orang lain. Cara atau upaya yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah bervariasi, baik upaya yang berfokus masalah maupun berfokus emosi. Untuk mengatasi masalahnya, mereka membutuhkan dukungan sosial dari suami, keluarga, teman maupun dari tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa pemberi pelayanan kesehatan perlu lebih memahami keadaan psikologis dan kebutuhan akan dukungan sosial pada perempuan dengan infertilitas dan perlunya dibentuk support group di tatanan pelayanan kesehatan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi perempuan dengan masalah infertilitas.
To have a child is part of the live cycle of the women that happen naturally. Infertility could be seen as deviation that could happen in some woman where threat their live because of this condition. The goal of this qualitative study using phenomenology approach is to explore the live experience on stress and coping mechanism, included wanted requirement and meaning life experience on women with infertility. The participant is chosen with criteria on theory based or operational construct sampling. Eight participants joined with this study and data were collected by deep interview twice to each participant. The interview is recorded and transcribes and analyzed. The result of this study shows that the live experience of the infertility woman were inconvenience and tense feeling not only caused by internal expectation to have a child but also external expectation from the parents, parents in law, and the people surrounding them. Various way and effort that they have done in order to solve their problem focused on their personal and emotion focused coping. To solve their problem they need support from their husband, family, friends or the health workers. The result of this study provides implication that the health workers are expected to be more empathy to the psychological condition and the need of support to the infertility woman and the demand of support group on the health care setting to help and solve the problem which is faced by the infertility woman.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misrawati
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory yang akan menggali lebih dalam pengalaman dan perilaku suami dalam menunggu istri melahirkan dengan seksio sesarea tidak terencana. Populasi dalam penelitian ini adalah suami yang menunggu istri melahirkan dengan seksio sesarea tidak terencana di rumah sakit Koja Jakarta. Jumlah sampel enam orang partisipan yang memenuhi kriteria inklusi dan telah mencapai saturasi data. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan telaah literatur. SeteIah analisa data kualitatif, peneliti mendapatkan lima tema, antara lain: 1. Suami merasakan cemas dan marah dalam mengambil keputusan segera terhadap persalinan seksio sesarea tanpa rencana, 2. Hal ini disebabkan karena persepsi suami terhadap ancaman keselamatan istri dan anaknya, 3. Beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah situasi & kondisi yang meningkatkan kecemasan meliputi informasi yang tidak jelas, trauma, keyakinan yang menentang seksio sesarea, belum ada pengalaman dioperasi dan tidak ada dana, serta situasi dan kondisi yang menurunkan kecemasan yaitu dukungan keluarga, teman, istri, pengalaman bekerja di lingkungan berbahaya, pengetahuan tentang seksio sesarea, budaya tradisi sebagai laki-laki dan ketersediaan dana, 4. Kondisi ini mempengaruhi perilaku suami dalam menunggu istri melahirkan, dengan strategi dan kopingnya, sehingga, 5. Suami mengharapkan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang jelas, komunikatif dan bersikap tenang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa suami merasakan cemas dan marah saat memutuskan istri harus seksio sesarea segera tanpa rencana karena persepsinya terhadap ancaman keselamatan istri dan anaknya, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor kecemasan serta informasi dan sikap tenaga kesehatan. Untuk itu perlu pelaksanaan program ketas prenatal khusus ibu beserta pasangannya dan melaksanakan asuhan keperawatan dengan melibatkan peran serta suami. ...... This qualitative study used grounded theory approach which explore deeper on the experience & behavior of the husband who accompany their wife during non-elective sectio-cesarean surgery. The population of this study was husbands who accompany their wife during non-elective sectio-cesarean surgery in Koja hospital Jakarta. The number of participants was 6 participants who fulfill the inclusive criteria and reached data saturation. Data collection were using observation, deep interview and following by literature study. From the qualitative analysis it is found 5 different themes, which are 1. The husbands feel anxious & upset on deciding the non-elective cesarean surgery, 2. The perception of the husband on their wife & fetus condition, 3. The influence factors to their anxious are unclear information, trauma & disbelieve on cesarean surgery, lack of experience, lack of financial, 4. The influence factors that could decrease their anxious were support system from their family, friends, their-own wife, working experience on dangerous environment, well knowledgeable on cesarean surgery, the culture tradition as a man & financial support. This condition influence to the husband behavior & coping strategy when accompany their wife. 5. The participants (husband) expect health care team could inform & explain them well, patiently & effectively about anything related to their wife. From this study it could be concluded that the husband might feel anxious & upset when they accompany their wife during non-elective sectio-cesarean surgery because of the threaten feeling of loosing their wives & child new. The anxious & upset feeling was influenced by the anxiety factors & health team performance & attitude. Therefore, it is needed to implement pre-natal class program for mother & their spouse and the implementation of nursing care with spouse involvement.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murtiningsih
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman hubungan seksual perempuan paska melahirkan dengan seksio sesarea. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 6 partisipan dengan karakteristik berbeda. Perempuan yang menjadi partisipan sudah diidentifikasi mempunyai pengalaman hubungan seksual paska seksio sesarea dan mampu menceritakan pengalamannya. Pengumpulan data dengan tehnik wawancara mendalam. Metoda yang digunakan untuk analisa data yaitu metoda Colaizzi's. Setelah data dianalisa, peneliti mendapatkan 5 thema: (1) persepsi adanya perubahan hubungan seksual sesudah seksio sesarea, hubungan seksual sebagai kewajiban dan hal penting, (2) pengalaman perempuan memulai hubungan seksual setelah 7 minggu sampai 4 bulan paska seksio sesarea, atas inisiatif suami, dan respon seksualnya berbeda-beda (3) perasaan sakit dan takut saat hubungan seksual merupakan masalah yang dialami partisipan (4) perempuan mengharapkan hubungan seksual dilakukan apabila luka operasi sembuh, dilakukan dengan tenang dan perlahan (5) partisipan membutuhkan informasi atau penyuluhan dari perawat, diharapkan lebih tanggap terhadap permasalahannya. Kesimpulan penelitian ini bahwa pengalaman hubungan seksual paska seksio sesarea dari keenam partisipan didominasi oleh perasaan takut. Rekomendasi berupa: pengembangan program disharge teaching, pemberian pendidikan kesehatan yang efektif, membentuk layanan konseling, penelitian lebih lanjut dan masukan untuk program keperawatan maternitas.
The purpose of this research was to explore deeply an experience the woman's sexual activity who delivered with caesarean section. A qualitative research used phenomenological approach. Sample in this research was six participants with different characteristics. The women who became participants were identified that they had an experience of sexual activity post caesarean section and capable to explain their experiences. Data collection utilized in-depth interviews. Colaizzi's method was used for data analysis, so researcher found five themes: (1) perceptions of presence changing after caesarean section in sexual activity, it was as duty and important (2) women's experiences initiated intercourse after 7 weeks until 4 months post caesarean section because of their husband's initiative, and their sexual response were different (3) Feeling of pain and fear were participants problem when they were making love (4) Women's hope that intercourse should be done if the wound repaired, with calmly and slowly (5) the participants needed information or health education from nursing and they hope that nurse could bit, well aware of their problem. Conclusion of this research, the experience of each participant was dominated with fear. Recommendations were: to develop discharge teaching program, to provide effective health education, available counseling program, continuing research and input for maternity nursing program.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Melani Astari
Abstrak :
Tingginya angka kematian ibu masih menjadi masalah yang kompleks, dikarenakan adanya faktor yang melatarbelakangi kematian ibu yaitu terjadinya tiga keterlambatan. Dan salah satunya adalah keterlambatan di tingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya, dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran serta keluarga, terutama suami terhadap kesehatan maternal dan bagaimana pola pengambilan keputusan dalam keluarga terkait dengan komplikasi perinatal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan enam pasang suarni istri yang berada di Desa Bojongherang Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur dengan berbagai pengalaman yang terkait dengan komplikasi perinatal. Hasil wawancara pada enam pasang partisipan didapatkan informasi bahwa pengambil keputusan dalam keluarga umunnnya adalah suami, kecuali pada partisipan istri yang bekerja, istri mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan pada keenam pasang partisipan umumnya secara musyawarah. Meski hanya pada keluarga dengan istri bekerja keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama. Sedangkan yang lainnya pengambilan keputusan dikembalikan pada pihak suami. Faktor yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan komplikasi perinatal, adalah faktor sosioekonomi dan kepemilikan askes serta pengetahuan keluarga akan komplikasi perinatal. Faktor lain yang berpengaruh namun tidak terlalu dominan, yaitu status perempuan, pendidikan, dan budaya. Pengambilan keputusan yang tepat dan cepat diperlukan bila terkait dengan komplikasi perinatal karena dampak dari keterlambatan yang terjadi dapat mengakibatkan kematian baik maternal maupun perinatal. Perawat maternitas, hendaknya mengantisipasi berbagai faktor yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam keluarga, yang terkait dengan komplikasi perinatal terutama dalam hal edukasi yang akan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang tanda dan bahaya terjadinya komplikasi. Sehingga tercapainya tujuan utama seorang perawat maternitas terhadap kesehatan maternal, yaitu dapat menjaga kesehatan keluarga tetap optimal untuk meyakinkan siklus yang optimal pada fase childbearing dan childbearing. ......The high number of maternal mortality rate caused by 3 complex problems. One of those problems was delay identification by the family on the risk factors of the maternal and makes decision in seeking help related to their problem. The goal of this study was to identify how the family involvement role, especially their husband, to the maternal health and how the decision making pattern in the family, related to the prenatal complication. This study is qualitative research using phenomenology approach. The number of participant iii this study were six couples husband and wife who live in Bojongherang, Cianjur, west lava. The findings were identified that most of the decision maker in the family were the husbands, except those wife who are the carrier woman. In general, the process of decision making start with discussion from both husband and wife before the decision making is made. Some other is decided by their husband instead. The most influenced factors to the decision making process were socio-economic, accessibility to the health insurance and the family knowledge on the prenatal complications. The other less influenced factors were gender, educational background and cultural background. The proper and the exact time of decision making are needed in order to prevent the risk to the pregnant mother and their fetus. Therefore, the maternity nurse should anticipate factors that may give influence to the decision making in the family, especially those related to the prenatal complication, by educating people on recognizing the sign & symptom of early prenatal complication. As a result, the main goal of maternity nursing in maintaining the optimum level of family health can be achieved includes in ensuring the optimum cycle in the stage of childbearing and childrearing.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita Agus
Abstrak :
Penelitian lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja mengunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang bertujuan untuk menguji hubungan antara lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja dengan komplikasi pada masa persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta. Populasi penelitian adalah 85 orang responden, yang dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kasus positif sebanyak 18 orang dan kelompok kasus negatif sebanyak 67 orang (perbandingan 1 : 4). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara Purposive Sampling. Hasil penelitian dengan bivariat dan multivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya cuti sebelum melahirkan dengan komplikasi persalinan dengan p Value = 0.355 dan OR = 0.48 yang berarti lamanya cuti sebelum melahirkan mempunyai peluang 0.48 kali terjadinya komplikasi pada masa persalinan, Hasil analisis untuk confounding ,factor dengan alpha 0.05 ada faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan p value < 0.05 yaitu usia, pendidikan dan riwayat komplikasi pada kehamilan yang lalu, sementara untuk pekerjaan, jarak kelahiran penghasilan keluarga, paritas, aktivitas ibu dan kunjungan antenatal tidak mempunyai hubungan secara bermakna (p value > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel utama, tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan komplikasi pada masa persalinan. Hal ini terjadi karena kurang tergalinya bagaimana beban kerja ibu Untuk itu peran perawat maternitas dalam hal ini sebagai peneliti mampu untuk menggali lebih dalam tentang pekerjaan ibu khususnya beban kerja dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi ibu bekerja terhadap lamanya cuti melahirkan. Bagi pengambil kebijakan untuk dapat tetap memberlakukan cuti sebelum melahirkan dalam rangka mempersiapkan ibu secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan.
This study was a descriptive analytic with cross sectional design that aims to examine the relations between time begin maternal working off and delivery complication in Fatmawati Hospital. Respondent are 85 working mother divided into, negative and positive delivery complication. 18 respondent are negative cases and 67 respondent are positive cases (Ratio 1 :4) Total sample in the study is determined with Purposive Sampling. The result of the study, shows that there is no significance between maternal off and delivery complication. ( p value = 0.355) and OR 0.48 time the occurrence of complication during labor. From the result of the analysis for confounding factor with Alpha 0.05 i.e., age, education, complication in family, Whereas for employment, family income, parity, activity and antenatal care are not significant (p value > 0,05). This study concludes that main variable is not significant with delivery complication. Therefore, the role of maternity nurse as a researches is needed explore about the work of the mother especially work load. More over, further research with qualitative methods needs to be done. So it can be seen the perception of working mother toward the time begin maternal off. Decision maker can consider whether maternal off is proportionate before and after delivery to prepare pregnant women physic and mentally in delivery process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Komariah Sambas
Abstrak :
Perubahan fisiologis dan psikologis selama proses melahirkan dapat menimbulkan nyeri pada ibu. Apabila tidak dilakukan upaya yang optimal untuk mengurangi nyeri persalinan akan dapat menyebabkan pengaruh buruk pada fisik dan psikologisnya. Perilaku suportif adalah upaya yang dapat dilakukan perawat-bidan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan ibu untuk mengurangi nyeri persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengarah perilaku suportif perawat-bidan terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu intra partum kala 1. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 64 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 32 orang sebagai kelompok intervensi dan 32 orang sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan skala nyeri berdasarkan visual analogue scale. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat yaitu Chi square dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p= 0,000, a= 5 %) Intensitas nyeri pada kelompok intervensi lebih rendah (mean rank 19,53) dibandingkan kelompok kontrol (mean rank 45,47). Karena kedua kelompok sampel tersebut setara maka perbedaan ini dianggap sebagai pengaruh intervensi yang diberikan. Karakteristik responden yang berpengaruh pada intensitas nyeri persalinan adalah usia (p=0,024) dan paritas (p= 0,008) pada kelompok intervensi, sedangkan karakteristik lain tidak berpengaruh. Hal ini berarti bahwa perilaku suportive bermakna pada ibu yang berusia lebih dari 27 tahun dan multipara.
Physiological and psychological changes during labor could cause labor pain to mother. I f there's no optimal support to reduce labor pain bad effects result both physiologically and psychologically. Supportive behavior means to enhance mother's comfort and wellbeing so can reduce labor pain. The purpose of the study was to identify the effect of supportive behavior toward labor pain in first stage intra partum mother. The quasi experiment was used in this study with post test only design. Sixty-four samples were selected according to inclusion criteria?s and were divided into two groups, 32 as intervention group and 32 as control group. Data collection used questioner and visual analogue scale. Data analysis used univariat and bivariat namely Chi square and Mann-Whitney. The study found that labor pain was significant difference on both sample groups (p= 0,000, a= 5 %). Pain intensity in intervention group (mean rank 19,53) was less than control group (mean rank 45,47). Because of homogeneity between both sample groups therefore the difference was assumed as intervention result. The characteristics of respondents that had impact to labor pain were age (p=0,024) and parity (p= 0,008) in intervention group. It means that supportive behavior more significant to reduce labor pain in age more than 27 years and for multipara.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>