Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elena Feridani
Abstrak :
PT. X sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi migas memiliki resiko operasional yang tinggi sehingga spesifikasi terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan juga kompleks. Maka keputusan pemilihan pemasok di PT. X juga menjadi penting. Karena itu dibutuhkan suatu metode yang objektif dan mampu mengatasi permasalahan multikriteria secara proporsional. Dalam penelitian ini akan dibahas dua alternatif metode yang dapat digunakan, yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy AHP. Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus, yaitu pemilihan pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore di PT X. Pertama-tama kriteria dan sub kriteria yang digunakan untuk memilih pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore, dipilih oleh Procurement Specialist di PT. X kemudian dilakukan pembobotan kriteria dan sub kriteria dengan menggunakan metode AHP dan Fuzzy AHP. Dari penelitian ini didapatkan 7 kriteria dan 34 sub krteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih pemasok. Kriteria Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan merupakan kriteria yang memiliki prioritas dan bobot tertinggi untuk memilih pemasok. Sedangkan kedua metode yang digunakan memberikan hasil pembobotan yang tidak jauh berbeda satu sama lain dengan rata-rata perbedaan bobot sebesar 0,032.
As an oil and gas company, PT X has a very high operational risk in every of its activities. This cause the company has very detail specifications on goods or services that they needed. So, the decision on supplier selection becomes important. This situation needs an objective and accommodative method for multi criteria supplier selection problem. This research will introduce two alternatives method which can be used to solve these problems; they are the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy AHP. This research using study case approach in off shore facilities maintenance service supplier selection problem at PT.X. First, the criteria and sub criteria used to evaluate supplier is chosen by some procurement specialist in PT X, then the criteria and sub criteria is weighted by AHP and Fuzzy AHP Method. This research resulting 7 criteria and 34 sub criteria used to evaluate the supplier. Health, Safety and Environmental is the criteria with highest priority and weight for selecting supplier. The two methods used here, give weighting result which is not too different each other with said average difference is 0,032.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Niryono
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan industri di jaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. Kemampuan dalam melihat peluang bisnis menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi. Kemampuan dalam mengelolah proyek diharapkan akan mendapatkan benefit yang baik secara organisasi. Diperlukan Manajer proyek yang bisa mengidentifikasi, merencanakan, mengevaluasi serta memonitor seluruh proyek yang sedang dilaksanakan supaya mendapatkan benefit yang baik. Untuk mendapatkan seorang Manajer proyek yang handal diperlukan evaluasi yang kompeherenship terhadap kinerja Manajer proyek. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor-faktor sukses manajer proyek dan menentukan peringkat manajer proyek yang sesuai dengan faktor-faktor sukse. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mendapatkan nilai bobot prioritas yang paling signifikan terhadap kriteria yang sesuai dalam menentukan tingkat keberhasilan seorang Manajer proyek. Penelitian ini menghasilan bobot nilai prioritas dari kriteria utama yang dijadikan faktor-faktor sukses yaitu Schedules and Plan 0.105, Communication 0.042, Project Mission 0.084 dan Managing Resources 0.077. Manajer proyek 9 (PM9) menjadi peringkat teratas dengan nilai 0.246. Manajer proyek dengan peringkat tertinggi diharapkan dapat menjalankan proyek-proyek saat ini dan masa yang akan datang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
ABSTRACT
Industry competition in the era of globalization depends on the ability of human resources in carrying out the functions of the organization. The ability to see a business opportunity be of great significance if the company will continue to sustain and move in accordance with the vision and mission. Ability to manage projects are expected to receive benefits that both organizations. Project Manajer required that can identify, plan, evaluate and monitor the entire project is being implemented in order to get a good benefit. To obtain a reliable Project Manajer required kompeherenship evaluation of the performance of the Project Manajer. The purpose of this study is to get success factors Project Manajer and Project Manajer rankings. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to get the value of the most significant priority weight to the appropriate criterion in determining the level of success of a project Manajer. This research resulted in the priority weighting of the main criteria that made success factors that schedules and plan is 0.105, Communication is 0.097, Project Mission is 0.084 and Managing resources is 0.077. Project Manajer 9 (PM9) is the best rank with a value of 0.246. Project Manajer with the highest ranking is expected to run projects current and future tailored to the needs of the organization
2016
T45750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumajad
Abstrak :
ABSTRAK Karya akhir ini bertujuan untuk menelaah secara komprehensif latar belakang dan tujuan dilakukannya akuisisi terhadap perusahaan bermasalah dan mengkaji alternatif lain yang mungkin dilakukan agar tujuan tersebut dapat diraih, kemudian dari alternatif terbaik tersebut dikembangkan beberapa alternatif strategi yang bersifat lebih teknis serta memilih yang terbaik dan ?applied? untuk pencapaian tujuan utama. Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila akan melakukan akuisisi yaitu menilai manfaat dilakukannya akuisisi, menilai SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threath) perusahaan terhadap pemilik lama dan pihak lain yang terkait, mempertimbangkan beberapa strategi yang mungkin dilakukan, mengapa memilih perusahaan bermasalah, kemudian memilih salah satu strategi akuisisi yang terbaik dan paling menguntungkan berdasarkan perhitungan ROI dan NPV untuk mendukung usaha memperkuat struktur bisnis perusahaan (corporate). Langkah-Iangkah sistematis yang penulis coba kembangkan guna menelaah proses akuisisi yang lebih tepat antara lain: - Meneliti goal (tujuan jangka panjang) dan ddakukannya akuisisi perusahaan bermasalah dan mengembangkan alternatif strategi yang lain selain akuisisi tetapi bijuan utama dapat dicapai. - Melakukan penilalan atas beberapa alternatif tersebut balk dan segi kualitatif maupun kuantitatif dan memllih alternatif terbaik - Mengembangkan beberapa alternatif strategl yang lebih bersifat teknis atas pilihan strategl terbalk, dan melakukan penilalan serta memilih alternatif terbaik. Secara keseluruhan ada tiga alternatif yang memenuhi syarat dan sesuai dengan grand strategi perusahaan. 1.1. Alternatif pertama: Melakukan investasi baru 1.2. Alternatif kedua : Menciptakan aliansi strategik 1.3. Alternatif ketiga : Melakukan akuisisi Dalam membandingkan di antara alternatif maka penulis menggunakan metode AHP (Anal/tic Hierarchy Pnxess) dan metode QSPM (Quantitabve Strategic Profile Matii. Dengan kedua metode tersebut dapat ditetapkan bahwa ?melakukan akuisisi? merupakan alternatif 5trategi yang paling menguntungkan. Dengan telah ditetapkannya akuisisi sebagai strategi terpilih, maka dìkembangkan lebih lanjut teknik akuisisi yang dapat dilakukan. liga alternatif teknis yang paling optimal yang berhasil dikembangkan adalah akuÎslsi asset-asset penting, akuisisi perusahaan sendiri dan akuisisi perusahaan bersama mitra lain. Kemudian sebagaimana proses terdahulu, maka atas ketiga alternatif tersebut dikembangkan SWOTnya, kemudian dìpilih kriteria yang mewakili, akhimya dinilai dengan menggunakan metode AHP dan QSPM untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Temyata dan ketiga alternatif tersebut, akusisi bersama mitra lain merupakan pihihan terbaik yang dapat dipilih.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Wibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Pasar BBM bunker di Asia Tenggara sangat potensial. Faktor pajak menyebabkan penjualan di dalam negeri tidak kompetitif. Untuk mengembangkan pasar, Pertamina bekerja sama dengan Third Party Vendor untuk melayani Pelanggan di luar negeri. Dalam melakukan pemilihan Third Party Vendor sebagai mitra dalam pemasaran BBM bunker di luar negeri, perlu dirancang sistem pemilihan vendor yang memudahkan pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini, digunakan metode AHP dan TOPSIS dalam perancangan sistem pemilihan vendor, sehingga diperoleh Third Party Vendor terbaik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor harga Basic Price menjadi kriteria utama dalam sistem pemilihan vendor tersebut dengan bobot sebesar 0,340.
ABSTRACT
Bunker fuel market is very potential in Southeast Asia. Bunker fuel price in Indonesia is not competitive because of tax. As part of market expansion strategy, Pertamina collaborates with Third Party Vendor to enter oveseas market. A vendor selection system design is needed to simplify the decision making process in selecting the best business partner. In this research, AHP and TOPSIS are used for designing the vendor selection system to acquire the best Third Party Vendor. As the result, Basic Price is the most important criteria in Third Party Vendor selection system which weighted 0,340 of the total criteria.
2017
T47722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinthya Nila Kristy
Abstrak :
ABSTRAK
Kegiatan konstruksi bersifat dinamis jika dibandingkan dengan sektor bisnis lainnya. Hal ini dikarenakan kegiatan konstruksi memiliki ketidakpastian yang tinggi, yang disebabkan oleh cuaca, kondisi ekonomi-politik, dan faktor tidak pasti lainnya yang mempengaruhi selama berjalannya proses konstruksi. Pemilihan supplier memiliki peranan yang penting dalam kegiatan konstruksi. Keterlambatan pada pengadaan material dan peralatan akan mempengaruhi durasi penyelesaian proyek. Banyak penelitian mengenai pemilihan supplier pada kegiatan konstruksi. Penelitian yang ada menggunakan penggabungan metode pengambilan keputusan dengan model matematika yang bersifat deterministik. Selain itu, model pemilihan supplier dari penelitian yang menggabungkan metode pemilihan supplier dengan metode Monte Carlo masih kurang cocok dengan kegiatan konstruksi. Maka tujuan dari penelitian ini yakni merumuskan model pemilihan supplier yang bersifat probabilistik untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian pada kegiatan konstruksi menggunakan metode AHP dan metode Monte Carlo. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) berfungsi untuk menentukan bobot prioritas dari faktor ketidakpastian, dimana membutuhkan opini dari pakar sebagai data awal. Kemudian metode Monte Carlo berfungsi sebagai simulasi dari kriteria ketidakpastian yang terpilih dari AHP dengan menggunakan case study dari suatu perusahan konstruksi. Kontribusi penelitian ini yakni untuk merumuskan model pemilihan supplier yang probabilistik untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian yang berkaitan dengan pemilihan supplier pada kegiatan konstruksi.
ABSTRACT
Construction is typically more dynamic than any other business sector because of development have a high uncertainty which can be affected by weathers, political-economy conditions, and unpredictable situation along the process. Supplier selection is an essential key in construction, delay in supply materials, and tools can affect the project's duration. There are many studies for supplier selection to solve the problem of supplier selection in construction-recent studies using the Decision-Making Method with a deterministic mathematical model. Furthermore, the supplier selection model in some studies which combine Decision Making Method with the Monte Carlo method still not suitable for construction's supplier selection that has high uncertainty. This study aims to build a model for supplier selection with a probabilistic mathematical model to solve the uncertain problem in construction. This paper proposes an integrated MCDM methodology. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to determine the weight of the unclear criteria for supplier selection, which needs an opinion from the experts. And Monte Carlo Method is used as a simulation for selected uncertain criteria in construction using a case study from a construction company. The contribution of this research is to propose a probabilistic model MCDM for supplier selection in construction to conquer the uncertainty.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sisilianingsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi yang komprehensif dan terfokus pada portal Open Government Data (OGD) di Indonesia. Portal OGD memiliki peran penting dalam meningkatkan keterbukaan pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan campuran (mixed methods) yang menggabungkan elemen kualitatif dan kuantitatif. Dalam pengembangan indeks komposit evaluasi, peneliti menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh penilaian dari lima ahli yang berasal dari kalangan regulator dan akademisi. Proses pembentukan indeks komposit melibatkan pengamatan terhadap semua aspek portal OGD di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Dari total 518 pemerintah daerah yang ada, peneliti mengidentifikasi 325 portal OGD, kemudian diverifikasi menjadi 207 portal sebagai sampling frame yang akan digunakan dalam penelitian ini. Sampel akan diambil menggunakan metode multistage cluster sampling. Selain penilaian dari produsen data, model penelitian ini juga akan dievaluasi dari perspektif 544 responden (pengguna website OGD) yang akan dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menghasilkan model evaluasi OGD yang mencakup berbagai kriteria, termasuk ketersediaan data, regulasi, kualitas data, kualitas sistem, dampak OGD, infrastruktur, keterlibatan pengguna, serta integrasi dengan prinsip Satu Data Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kondisi portal OGD di Indonesia secara keseluruhan mendapatkan indeks evaluasi sebesar 75,31 dengan nilai terbesar pada kriteria System Quality (96,99) dan Data Availability (86,62) serta nilai indeks yang paling kecil pada penerapan prinsip Satu Data Indonesia (SDI) (8,72). Daerah yang mendapat nilai tertinggi, yaitu portal Kabupaten Cianjur dengan nilai 81,73. Pemerintah dapat fokus pada indikator yang mendapatkan indeks yang rendah, khususnya, penerapan prinsip SDI untuk perbaikan kualitas portal. ......The study aims to develop an evaluation model for Indonesia's Open Government Data (OGD) portals, utilizing a mixed-methods approach blending qualitative and quantitative techniques. Researchers employed the Analytic Hierarchy Process (AHP) to gather assessments from five experts, comprising regulators and academics, to form a composite evaluation index. Out of 518 identified portals, 325 OGD portals were verified using multistage cluster sampling. Additionally, 544 OGD website users were surveyed using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The research produced an OGD evaluation model covering various criteria, such as data availability, regulations, system and data quality, OGD impact, infrastructure, user engagement, and alignment with Indonesia's One Data initiative. Overall, Indonesia's OGD portals received an evaluation index of 75.31, with the highest scores in System Quality (96.99) and Data Availability (86.62), and the lowest in One Data Initiative implementation (8.72). Kabupaten Cianjur portal scored highest at 81.73. The findings suggest a need for government focus on areas with lower indices, particularly in enhancing One Data Initiative principles for portal quality improvement.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayrafedi
Abstrak :
Pengambilan keputusan adalah suatu metoda pencarian multi alternatif solusi yang setiapnya merupakan gagasan yang memberikan pengaruh atau hubungan yang menguatkan. Metoda ini dikelompokkan dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang terdiri dari metoda pengolahan data kualitatif dan metoda pengolahan data kuantitatif, bahkan pengolahan ini dapat menggabungkan keduanya dengan hasil data kualitatif sebagai penegasan cara pandang untuk data kuantitatif. Dalam pengambilan keputusan multi solusi, pengolahan data kualitatif dengan metoda analytic Hierarchy Process (AHP) yang diambil berdasarkan perspektif responden ini menghasilkan nilai hirarki sebagai penegasan data atribut. Untuk pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan metoda Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) yang data atributnya telah dipengaruhi perpektif responden. Sehingga objektif yang dihasilkan merupakan proses menentukan solusi terbaik dan terpercaya sesuai menurut pembuktian criteria. Pada manufaktur konstruksi baja penggunaan bahan baku dikontrol untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan sisa bahan. Data yang menunjukkan sisa bahan merupakan permasalahan awal dari efisiensi material sehingga dilakukan pengelola multi criteria decision making untuk permasalahan ini. Metoda ini diterapkan pada konstruksi baja, diperoleh langkah perubahan rancangan, proses pemotongan, pengelasan dan testing dimana diperoleh penurunan material sisa sebesar 26.2% dari rancangan sebelumnya. Perubahan yang dilakukan tanpa menurunkan kualitas dan kekuatan konstruksi.
Decision making is a multi search for alternative methods of solution each with an idea that gives influence or strengthens relationships. These methods are grouped in Multi-Criteria Decision Making (MCDM) of processing methods of qualitative data and quantitative methods of data processing, this processing can even combine them with the results of the qualitative data as a confirmation of the perspective or perception to quantitative data. In a multi-solution decision-making, processing of qualitative data with analytic Hierarchy Process (AHP) method is taken based on respondents' perspective this result as confirmation of the value hierarchy attribute data. For quantitative data processing is done by a method Technique for Order Preference by similarity to Ideal Solution (TOPSIS), which attributes have influenced the data perspective of respondents. So that the resulting objective is to determine the best and reliable solution in accordance according to criteria of evidence. In the manufacture of metal construction materials using controlled to improve efficiency and reduce the residual material. Data showing residual material is the beginning of the efficiency problems that made the management of material multi criteria decision making for this problem. This method is applied to metal construction, obtained by step changes in the design, the process of cutting, welding and testing where the residual material obtained decrease of 26.2% from the previous design. Changes made without lowering the quality and strength of construction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26786
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Suziana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah - masalah dalam pengembangan kakao di Kabupaten Padang Pariaman serta menentukan masalah utama yang perlu mendapatkan prioritas penanganan. Disamping itu juga diteliti dampak pengembangan kakao ini terhadap perekonomian daerah. Data utama yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner Analytic Hierarchy Process (AHP) dan data sekunder yaitu Tabel Input Output Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2007 Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masalah utama yang perlu mendapatkan prioritas penanganan adalah permodalan. Dampak pengembangan kakao terhadap perekonomian daerah untuk saat ini masih rendah. Namun simulasi kebijakan menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan di sektor kakao akan mampu meningkatkan output, Nilai Tambah Bruto (PDRB) dan pendapatan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman. Untuk itu disarankan kepada stake holder terkait agar melakukan terobosan untuk mengatasi permodalan, meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan serta pengembangan industri pengolahan kakao. ......The objective of the research was to understand both of problems of cocoa development on padang pariaman regency and its priority treatment to solve. Despitefully, this research is also attributed to understand the cocoa development impact on regional economy of padang pariaman regency. The research utilizes the prominent data which consist of primary data and secondary data. The primary data was collected by analytic Hierarchy Process (AHP) quisioner whereas the secondary data was provided by domestic input-output tabel transaction base on producer price of Padang Pariaman regency on year 2007. The observational result indicates that the capital is the priority treatment which must be performed. Nowadays, the cocoa development impact on regional economy is still contemning. However, the policy simulation shows that the investment which done on the cocoa sector will increase the output, Gross District Product (GDP), and society income of Padang Pariaman Regency. There is several recommendations for relevant stakeholder to increase attainment of cocoa development impact on regional economy such as breakthrough the overcame capital, improving guidance and counseling activities, and development of cocoa processing industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28754
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carlo Jose G. Polii
Abstrak :
ABSTRAK
PT XYZ, yang bergerak di bidang farmasi, membutuhkan suatu metode yang memberikan evaluasi secara menyeluruh terhadap tingkat kemampuan pemasoknya dalam menyediakan material. Pada penelitian ini, metode evaluasi pemasok dibuai dengan menerapkan prinsip Proses Hirarki Analitik (PHA).

Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kriteria dan subkriteria dengan cara menyebarkan kuesioner kepada beberapa responden yang berasal dan dalam maupun luar perusahaan. Kemudian dengan krileria dan subkriteria tersebut sebagai elemen hirarki, disusunlah suatu hirarki metocle evaluasi pemasok. Karena terdapat perbedaan kebutuhan antara material bahan baku obat dengan kemasan, maka dibuat dua metode evaluasi yang berbeda Perbedaan terietak pada subkntena ?Sertifikat analisis" yang terdapat pada metode evaluasi pemasok bahan baku.

Ketiga, dengan melakukan perbandingan berpasangan antar elemen hirarki tersebut, dapat ditentukan bobot masing-masing kliteria dan subkriteria meiode evaluasi pemasok. Berdasarkan perhitungan bobot, dapat diketahui bahwa kualitas merupakan pertimbangan utama PT XYZ dalam mengevaluasi pemasok, dilkuti dengan pertimbangan biaya, pengiriman, pelayanan dan terakhir (dengan bobot terkecil) adalah manajemen perusahaan pemasok. Setelah dianggap konsisten, dimana indikatomya adalah rasio konsistensi yang harus lebih kecil atau sama dengan 10%, maka hirarki beserta seluruh elemennya dapat ditentukan sebagai dasar metode evaluasi pemasok.

Hasil uji coba metode evaluasi pemasok menunjukkan metode evaluasi pemasok ini dapat memberikan dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemasok. Dalam penggunaan metode evaluasi pemasok, terdapat beberapa subkriteria evaluasi yang akan lebih mudah dinilai jika terdapat indikator yang ditentukan berdasarkan data kuantitatif pemasok.
2001
S50408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainina Saphira
Abstrak :
Procurement is the earliest step in supply chain management. Performance of these vendors have a direct influence on the efficiency of the company. The evaluation of the performance of the vendor is required to be able to know the advantages and disadvantages of each vendor in order to facilitate the process of vendor management. There are several methods to determine the vendor assessment criteria but Analytic Hierarchy Process is the method used in this research. To develop an evaluation system vendor, several criterias and sub-criteria are selected ande compared kecara pair-wise by experts. AHP model shows that the most important criteria is quality, followed by delivery, service, and flexibility. Clustering vendor is also performed to determins the priority in this evaluation process.
Pengadaan material merupakan langkah paling awal dalam menejemen rantai pasok . Performa dari vendor-vendor tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat efisiensi perusahaan. Evaluasi terhadap performa vendor diperlukan untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing vendor sehingga dapat memudahkan proses menejemen vendor. Terdapat beberapa metode dalam menentukan kriteria penilaian vendor, namun metode yang digunakan dalam penelitian ini Analytic Hierarchy Process. Untuk mengembangkan suatu sistem evaluasi vendor, dipilih beberapa kriteria dan sub kriteria yang dibandingkan kecara pair-wise oleh para ahli. Dari model AHP ini menunjukkan bahwa kriteria paling penting adalah kualitas, diikuti pengiriman, layanan, dan fleksibilitas. Pengelompokkan vendor juga dilakukan untuk mengetahui vendor yang diprioritaskan dalam proses evaluasi ini, dimana terdapat 15 vendor prioritas utama.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>