Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramon Bangun
"Paper ini bertujuan untuk mengetahui struktur daya saing dan pola tata kelola rantai nilai industri aparel Indonesia dalam rantai nilai global serta mengembangkan strategi industri aparel Indonesia masa depan. Penelitian ini merupakan studi kasus untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan industri aparel Indonesia mampu bertahan ditengah persaingan global meskipun diterpa berbagai permasalahan. Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan industri aparel Indonesia melambat. Untuk memahami lebih jauh mengapa industri aparel Indonesia mengalami stagnasi, dilakukan analisis rantai nilai dan melihat faktor pembatas dengan model sistem dinamis.Struktur daya saing unik telah terbentuk pada industri aparel Indonesia, dimana temuan penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan industri aparel Indonesia mampu bertahan ditengah persaingan global adalah keberhasilan memproduksi barang medium-up, yang utamanya ditentukan oleh 2 faktor dari Cho, yaitu: 1 wirausaha dan 2 peluang serta satu faktor baru, yaitu 3 hubungan historis berdasarkan trust. Akibat dari keberhasilan memproduksi barang medium-up, dua faktor yaitu: 4 tenaga kerja serta 5 manajer dan insinyur professional, yang tadinya merupakan penghambat merubah menjadi pendorong peningkatan daya saing industri aparel Indonesia.Penyebab adanya stagnasi pada ekspor produk aparel adalah karena industri aparel Indonesia hanya melakukan aktivitas yang bernilai tambah rendah, dimana tingkatan keterlibatan pada rantai nilai adalah original equipment manufacturing OEM . Meskipun sudah memproduksi produk yang medium-up, pada umumnya industri aparel Indonesia belum siap untuk memasuki ODM dan OBM karena keterbatasan sumber daya. Pola tata kelola adalah relational. Disamping itu, penyebab lain adalah kurangnya kapasitas produksi. Jadi, strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan share ekspor adalah dengan membuat kebijakan yang membuat entrepreneurs berminat untuk melakukan investasi dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM serta kapasitas mesin dan peralatan.

This paper aims to identify the competitiveness structure and the value chain governance pattern of Indonesia apparel industries in global value chain and also develop future strategy of Indonesia apparel industry. The research is a case study to determine the factors that enable Indonesian apparel industry to survive in global competition even hit by several problems using Cho rsquo s Nine Factor model. Although Indonesia apparel industry can survive in global competition, the growth gets slower. In order to analyze why Indonesia apparel industry is stagnant, an analysis on Gereffi rsquo s value chain model is conducted, and restricting factors are analyzed by using a system dynamics model.Unique competitiveness structure has been developing in Indonesia apparel industry, where the research shows that Indonesia apparel industry rsquo s competitiveness is caused by the movement to medium up products. The drivers are only two out of nine Cho rsquo s factors, namely 1 entrepreneurs and 2 opportunities. There is one new factor that makes the movement become successful, which is 3 historical relationship based on trust. As the result of the product upgrading to medium up goods successfully, there are two other factors that support the enhancement of the Indonesia apparel industry competitiveness, namely 4 workers and 5 professional. While, three factors hindering competitiveness, which are 6 business environment, 7 supporting and related industry, and 8 politicians and bureaucrats, could be solved even by increasing cost. And 9 domestic demand, even though it does not hinder, it does not support the competitiveness.The reason that the export is stagnant is that Indonesia apparel industry only involves in lower value added activity, where the stage of involvement in value chain is original equipment manufacturing OEM . In grneral, Indonesia apparel industry is not ready to perform functional upgrading to original design manufacturing ODM and or original brand name manufacturing OBM , due to the limitation of resources. The workers and professionals are enough for OEM, but have to increase to perform funcrional upgrading to ODM and or OBM. The value chain governance pattern is relational.The strategies that can be done in order to promote Indonesia apparel industry are to encourage entrepreneurs to invest in order 1 to increase the capacity of workers and professionals, both quality and quantity 2 to increase the production capacity."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2308
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kesia Adelina
"Industri kreatif adalah industri baru yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Indonesia memiliki kekuatan tersendiri untuk mengembangkan industri ini melalui keragaman keunikan geografisnya. Subsektor fashion adalah salah satu sub-sektor yang memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi di industri kreatif. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar, industri fashion terus berjuang untuk eksis. Untuk dapat menganalisis perubahan yang cepat seperti itu, para pelaku di industri fashion dapat menggunakan pendekatan dinamika sistem.
Penelitian ini akan menganalisis variabel apa yang berperan dalam perubahan ekosistem di industri fashion. Hasil analisis dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk opsi kebijakan yang dapat diambil dalam kondisi industri yang telah ditampilkan. Kami melihat bahwa perkembangan industri fashion di Indonesia berpusat di kota-kota besar di Jakarta, Bandung, Makasar, Padang dan Bali.

Creative industry is a new industry that has great potential to develop. Indonesia has its own strength to develop this industry through its diversity of geographic uniqueness. Fashion subsector is one of the sub sectors that have a big influence on economic growth in the creative industry. But along with the development of technology and market demand, fashion industry is continuing struggling to exist. To be able to analyze such rapid changes, actors in the fashion industry can use system dynamics approach.
This study will analyze what variables that play a role in ecosystem changes in the fashion industry. The results of the analysis can provide appropriate recommendations for policy options that can be taken in the industry conditions that have been displayed. We see that the development of the fashion industry in Indonesia is centered on the big cities of Jakarta, Bandung, Makasar, Padang and Bali.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang didasari oleh dukungan organisasi terhadap prestasi kerja dan dalam membangun ketahanan serta pemberdayaan dari karyawan. Dalam penciptaan sustainable competitive advantage kemampuan manajemen sangat diperlukan. Pengalaman dan kompetensi serta konsistensi dengan lingkungan eksternal dapat sebagai hal yang penting dalam membentuk kesuksesan dalam perusahaan. Menurut Barney (1991), SCA memiliki atribut tertentu, seperti nilai, kelangkaan, ketidakmampuan untuk diduplikasi, dan non-substitusi. Seiring dengan perkembangan “organized” mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi sumberdaya atau kapabilitasnya. Selain itu juga sebaiknya didukung dengan praktik stratejik manajemen sumberdaya, yang terarah untuk pengelolaan sumberdaya manusia dari dalam. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui apakah dukungan organisasi dapat mempengaruhi resilience sumberdaya manusia serta empowerment dalam meningkatkan kinerja. Industri garmen saat ini merupakan salah satu industri dengan sumber daya manusia yang kompleks serta massive dalam jumlahnya. Tentunya sumber daya manusia merupakan tonggak utama dalam perusahaan agar tetap dapat berjalan, pengaruh kecil dapat memberikan harapan yang besar. Perusahaan garmen harus dapat mengeksploitasi sumber daya manusia dengan baik, dan memberikan keuntungan terhadap karyawan dan juga perusahaan, dengan tata kelola perusahaan yang baik, dan manajemen yang mempunyai kapabilitas. Studi ini didasarkan pada penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, Tufts University dan Realtime Analytics Vietnam. Ada 540 pekerja garmen dari 52 perusahaan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data diolah menggunakan Structural Equation Modeling PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting untuk perusahaan melihat situasi kerja terhadap resiliensi dan pemberdayaan dan untuk meningkatkan produktifitas dari karyawan, sangat bagus diketahui bahwa semakin banyak pekerjaan justru menurunkankan kinerja.

This study aims to determine the effect of work environment based on organizational support performance and building resilience and empowerment of employees. To create sustainable competitive advantage, management capabilities are indispensable. Experience and competence as well as consistency with the external environment can be important to shape the success of the company. According to Barney (1991), SCA has certain attributes, such as value, rarity, inability to be duplicated, and non-substitution. Along with the development of "organized" refers to the company's ability to exploit its resources or capabilities. In addition, it must also supported by strategic practice of resource management, which is directed at managing human resources from within. The purpose of this study is to determine whether organizational support can affect the resilience of human resources and empowerment to improve performance. The garment industry on the industries with complex and massive human resources. Of course, human resources are the main core of the in the company so that it can continue to run, a small influence can give big change. Garment companies must be able to exploit human resources well, and provide benefits to employees as well as the company, with good corporate governance, and capable management. This study based on quantitative research conducted by the University of Indonesia, Tufts University and Realtime Analytics Vietnam. There were 540 garment workers from 52 companies who participated in this study. The data was processed using Structural Equation Modeling PLS. The results show that it is important to look at the work situation for resilience and empowerment and to increase the productivity of employees, it is good to know that more work decreases performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nony Rizpriharet Destami
"Tesis ini menganalisa persepsi konsumen terhadap Produk Pakaian Kerja Dimana pendekatan untuk melihat persepsi ditinjau dari penilaian terhadap atribut-atribut yang ada. Dalam penelitian ini juga diuji apakah ada perbedaan persepsi antara pakaian kerja merek G2000 dan The Executive dan dilihat juga bagaimana tingkat pengaruh negara asal (COO) terhadap keputusan konsumen dalam memilih pakaian kerja. Metode yang digunakan pma penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey dimana penelitian ini dilakukan kepada 109 orang responden yang bekerja di .Jakarta Setelah diolah penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa atribut ketersediaan ukuxan paling dianggap panting dalam melakukan pemilihan pakaian kerja, adanya perbedaan persepsi atas atribut pakaian kerja bila dilihat dari COO-nya, dan secara garis besar antara G2000 dan The Executive tidak memiliki perbedaan persepsi.

This thesis analyzed consumer perception toward work wear apparel. The approach employed to check on the perception is through the rating of attributes addressed to the apparel brands. In this study also examined whether there were differences of perception between G2000 and the Executive brands and also examined how the level of influence of country of origin (COO) on consumers decisions in choosing work wear apparel. The method used in this study is to use the survey method in which research is conducted to the 109 respondents who worked in Jakarta. Once processed this research lead to the conclusion that the "size availability" considered as an important attribute for the customer in choosing work wear apparel, there?s differences in the perception of work wear apparel attributes from their COO, between G2000 and The Executive does not have a difference of perception."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32336
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Natalin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji model penelitian yang menyelidiki kelelahan emosional sebagai mediator pengaruh work-family conflict dan perceived organizational support terhadap turnover intention pekerja industri garmen di Indonesia. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh tim riset Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , dan Real-Time Analytics RTA Vietnam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diberikan oleh tim peneliti Universitas Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dirancang oleh tim peneliti antara Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , dan Real-Time Analytics RTA Vietnam. Sampel penelitian ini melibatkan 2071 responden valid dari lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Metode pengolahan data yang digunakan untuk menguji delapan hipotesis dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model SEM dengan aplikasi Lisrel 8.7. Hasil uji hipotesis dan analisis data menyimpulkan bahwa work-family conflict memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap perceived organizational support, perceived organizational support memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap emotional exhaustion, emotional exhaustions tidak memediasi pengaruh work-family conflict dan perceived organizational support terhadap turnover intention, serta perceived organizational support memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap turnover intention.

ABSTRACT
This study seeks to test a research model that investigates emotional exhaustion as a mediator of the effects of work family conflict work family conflict and perceived organizational support on turnover intention to garment industry rsquo s worker in Indonesia. This study is a part of umbrella research between Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , and Real Time Analytics RTA Vietnam. This study uses a quantitative approach by using secondary data that prepared by researcher team of Universitas Indonesia. Questionnaire in this study is designed by researcher team between Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , and Real Time Analytics RTA Vietnam. Eight proposed hypotheses was tested by using Structural Equation Modeling SEM with Lisrel 8.7 application based on secondary data collected from 2071 valid respondents around garment industry worker in DKI Jakarta, Banten, West Java, Central Java, and Yogyakarta Province. Based on the results of SEM, it can be concluded that work family conflict has significant negative effect on perceived organizational support, perceived organizational support has significant negative effect on emotional exhaustion, emotional exhaustion doesn rsquo t mediate the effect of work family conflict and perceived organizational support on turnover intention, also perceived organizational support memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap turnover intention. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsanty Noveria Syamsi
"Industri garment atau pakaian hampir dapat dikatakan tidak mempunyai entry barrier karena tidak diperlukan modal yang besar, teknologi yang cangg .ih maupun pekerja yang trampil. Disisi lain, sektor mi mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga sangat cocok diterapkan dinegara-negara berkembang.
Ada tanda-tanda bahwa Indonesia akan semakin berperandalam industri mi baik untuk pasaran dalam negeri rnaupur untuk pasaran ekspor. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam hal jumlah tenaga kerja yang melimpah dan relatif murah, tersedianya bahn baku dan iklim. Investasi yang kondusif.
Dengan kondisi seperti disebutkan diatas,. Dipastikan pendatang baru dalam bidang mi akan semakin meningkat dan persaingan akan semakin tajam. Persaingan ini tidak hanya dalam hal kualitas, tetapi konsumen juga menuntut mode yang mengikuti jaman serta citra atau image yang ditimbulkan oleh produk tersebut.
Store image sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mewakili semua aspek yang ingmn ditampilkan oleh sebuah toko, dapat merupakan umpan balik yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang stratejis dan dapatmenjadi pedoman untuk melakukan perubahan-perubahan untuk mencapai tujuan.
Masalahnya tidak mudah bagi H & R untuk menciptakan image dan positioning yang dikehendaki karena ada faktor-faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi pembinaan citra ini.Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain adalah adanya globalisasi pasar dimana, kemajuan teknologi informasi perilaku konsumen di Indonesia serta persaingan yang semakin tajam dalam pasar dalam negeri.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi sukses tidaknya bisnis retail. pakaian jadi antara lain adalah bauran produk dan pelayanan, baurari komunikasi dan bauran harga yang diterapkan untuk mendukung citra tokonya tersebut. Bila ditinjau dari segi demografis yaitu dari jumlah dan distribusi umur serta potensipasar dalam negeri yaltu daya beli masyarakat, maka peluang dan prospek H & R sangat balk dimasa-masayang akan datang.
Pada usianya yang relatif masih sangat muda yaitu kurang lebih dua tahun, dapat dikatakan bahwa H & R cukup berhasil dalam menerapkan strateji retaiuingnya meskipun belum bisa mencapai store image yang diharapkan karena bila ditinjau dari realisasi penjualan, H & R belum mencapal target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan dari penerapan .strateji retailing H & R ini banyak ditunjang oleh tersedianya dana untuk kepenluan tersebut, sehingga H & R dapat melakükan trial and error dalam produknya, melakukan promosi-promosi untuk meningkatkan citra atau. Image dari produknya serta mampu tetap menempati lokasi-lokasi yang dinilai stratejis di pusat-pusat perbelanjaan.
Namun demikian, agar citra atau store image yang diharapkan dan target penjualannya dapat tercapai maka beberapa saran yang dapat diterapkan oleh H & R antara lain adalah pertama H & R harus lebih selektif dan efektif dalam mengeluarkan biaya promosi agar kerugian dapat dihindari. Saran kedua adalah bahwa koordinasi dan komunikasi antar departemen perlu ditingkatkan dan dibina terus menerus. Ketiga, untuk menunjang penerapan system distribusi yang dipil.ihnya, sebaiknya H & R mempunyai ciri yang. khas untuk seluruh outletnya (prototype store) agar dapat menunjang upayanya dalarn dalam menciptakan store image dan posisi yang diharapkan.
Sedangkan untuk jangka panjang, H & R perlu mempersiapkan internal capabilities untuk mengembangkan franchise yang telah dimulai pembukaannya. Sistem ini selain dapat meningkatkan volume penjualan, dapat juga meningkatkan citra tokonya dimata konsumen."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinira Kania Saraswati
"Fesyen adalah satu industri yang berkontribusi pada ekonomi kreatif di Indonesia. Ritel dalam industri fesyen sudah mulai berkembang mempunyai toko offline dan toko online dan mulai mengimplementasi strategi omnichannel. Preferensi masyarakat dalam berbelanja secara online dan offline serta perilaku masyarakat yang suka membandingkan produk antar ritel sebelum membeli membuat ritel omnichannel fesyen di Indonesia harus memperhatikan Customer Retention dan Interest in Alternatives oleh konsumens sehingga ritel omnichannel membutuhkan strategi untuk meningkatkan Customer Retention dan menurunkan Interest in Alternatives pada ritel omnichannel fesyen Indonesia dengan melakukan analisis faktor faktor yang mempengaruhi Customer Retention dan Interest in Alternatives yang juga meneliti pengaruh dari Cross Channel Integration dan Showrooming terhadap faktor faktor tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode Structural Equation Model untuk mengerahui pengaruh faktor dan dilakukan metode Importance-Performance Analysis untuk menganalisa prioritas strategi yang sebaiknya diterapkan. Dalam penelitian ditemukan konsumen dominan dari ritel omnichannel fesyen adalah wanita umur 18 – 29 tahun, Dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa Identity Attractiveness dan Switching Cost dapat meningkatkan Customer Retention. Hasil dari penelitian ini merupakan strategi untuk meningkatkan Customer retention dan menurunkan Interest in Alternatives pada wanita umur 18 – 29 tahun sehingga dapat meningkatkan daya saing antar ritel omnichannel fesyen di Indonesia
Fashion industry is one of creative economy’s sector which has a role in increasing Indonesia's GDP. Ritel in fashion industry has begun developing both of offline stores and online stores and also statring to implement omnichannel strategy. Buyers preferences in online and offline shopping and buyers behavior that like to compare products between ritel before buying products makes omnichannel ritel fashion in Indonesia must pay attention to customer retention and interest in alternatives. Omnichannel fashion ritel in Indonesia need strategies to increase customer retention and reduce interest in alternatives by analyzing factors that influence customer retention and interest in alternatives. This research also examine the effect of cross channel integration and showrooming on these factors. This research was conducted using Structural Equation Model (SEM) method to analyze influential factors and Importance-Performance Analysis method to analyze prioritized strategies based on discussion with expert. In this study, it was found that the Identity Attractiveness and Switching Costs increase Customer Retention. The results of this study are strategies to improve customer retention and reduce interest in to increase competitiveness for omnichannel fashion retailers in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anggada Putra Prabowo
"Global Value Chain, salah satu fenomena perdagangan internasional terbaru, sedang dialami oleh industri apparel Indonesia. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan apakah keterlibatan industri apparel Indonesia ke dalam global value chain akan mempengaruhi permintaan terhadap tenaga kerja terampil. Studi ini akan mencoba untuk meneliti dampak dari keterlibatan industri apparel Indonesia ke dalam global value chain, dengan menggunakan faktor yang berkaitan dengan perdagangan vertical specialization dan faktor yang tidak berkaitan dengan pedagangan kepemilikan asing sebagai proxy dari global value chain. Studi ini juga menggunakan jenis pekerjaan sebagai tolak ukur dari keterampilan/skill dari tenaga kerja. Hasil dari studi ini adalah keterlibatan industri ini ke dalam global value chain ternyata meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja terampil, namun hanya untuk faktor yang berkaitan dengan perdagangan, sedangkan faktor lainnya tidak berpengaruh.

Global value chain, one of the newest trade phenomenon, is being experienced in Indonesias apparel industry. This makes a remarkable question whether it would affect the demand for skilled labor in Indonesia. This study is going to examine the impact of an involvement of Indonesias apparel industry in global value chain using trading related factor vertical specialization and non trading related factor foreign ownership as a proxy of global value chain and using an occupational level to categorize skill of labor. By using a panel data regression, the result is an involvement of the industry in global value chain increases demand for high skilled labor yet it is only for trading related factor. Non trading related factor does not affect the demand for skilled labor in Indonesias apparel industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library