Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulius Hayden Bonaparte
Abstrak :
Kontrol manajemen TI yang baik diperlukan untuk memastikan terciptanya keselarasan antara tujuan bisnis perusahaan dengan TI sebagai perangkatnya. Salah satu bagian dari manajemen TI yang lebih khusus adalah manajemen proyek TI. Fenomena yang sangat mengganggu adalah banyak proyek TI bernilai besar yang dirasakan tidak membawa manfaat signifikan pada perusahaan, bahkan gagal. Salah satu penyebab kegagalan proyek TI adalah karena kurangnya kontrol dalam manajemen proyek TI, meyebabkan banyak kesalahan dibuat dan hasil yang tidak tercapai. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan kerangka kerja dengan cakupan paling komprehensif yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan control pada manajemen TI, dengan ukuran, indikator, proses, dan kumpulan praktik terbaik untuk membantu organisasi mendapatkan hasil optimal dari pengelolaan TI dan mengembangkan kontrol terhadap manajemen TI. COBIT merupakan kerangka kerja yang bersifat umum, yang perlu dijabarkan lebih lanjut sesuai kondisi perusahaan dan area manajemen TI yang ingin difokuskan. Penelitian ini mengangkat kasus proyek SAP di PT. TIMAH Tbk, dimana kurangnya kontrol terhadap manajemen proyek TI terlihat dari hasil proyek yang kurang memenuhi harapan dan tingkat ketergantungan yang tinggi pada konsultan luar. Dalam tulisan ini diteliti bagaimana implementasi COBIT dalam manajemen proyek SAP TIMAH, menggunakan pemetaan COBIT ke PMBOK. Tingkat kontrol manajemen proyek akan terlihat dari tingkat kematangan proses TI berdasarkan gap-analysis control objective COBIT. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan telaah dokumen proyek SAP TIMAH. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat 46 detailed control objectives yang terpetakan pada area manajemen proyek untuk studi kasus proyek SAP PT. TIMAH Tbk yang menjelaskan tingkat kematangan manajemen TI TIMAH. Manajemen TI TIMAH memiliki empat proses TI yang berada pada level Managed, satu proses TI pada level Repeatable, dan satu proses TI pada level Initial.
In implementing information technology, an adequate control is needed to ensure the alignment between business and the IT as an enabler. IT management is a wide management area, which includes IT project management as one of sub-areas. Nowadays people often hear and experience the lack of benefit taken from IT projects or even failure of IT implementation projects, and it is geeting worse considering the amount of the investation. One of the causes of IT project failure is the lack of control in project management, causing lot of mistakes created which leads to unreached project goals. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) is a means that we can use to control IT project management. COBIT provides measures, indicators, processes, and best practices to help the company gains optimal result from IT and to develop an appropriate IT management for the organization. COBIT is a general framework which needs to be tailored to fit the company character and the management area in which the control to be implemented. This study takes SAP implementation project in PT. TIMAH Tbk as study case. PT. TIMAH Tbk has experienced the lack of knowledge and result from the SAP project due to the lack of control in the SAP project management. This study will examine how mature is the IT project management control in PT. TIMAH Tbk SAP project, using COBIT to PMBOK mapping. The maturity level, which will reveal the control level for IT project management, will be drawn based on gap-analysis for the project management. Data were collected using interviews and SAP project documents. Conclusion of this study show 46 control objectives was successfully mapped to project management area exclusively to the case studied. These 46 control objectives explain the maturity level for PT. TIMAH Tbk IT management. PT. TIMAH Tbk had four IT processes in the Managed level, one IT process in the Repeatable level, and one IT process in the Initial level.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Bayu Putra
Abstrak :
Penerapan tata kelola pemerintahan dan percepatan penerapan teknologi Informasi pada pemerintahan membuat institusi-institusi pemerintah harus meningkatkan fungsi teknologi Informasinya, dengan meningkatnya peran teknologi Informasi maka investasi di bidang teknologi Informasi semakin besar dan semakin kompleks dalam pengelolaannya oleh karena itu dibutuhkan suatu tata kelola teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing organisasinya. Bappenas sebagai institusi perencanaan pemerintah merasa perlu untuk memiliki suatu tata kelola teknologi Informasi yang baik agar investasi teknologi informasinya dapat berjalan dengan baik, Tulisan ini akan merancang suatu tata kelola teknologi Informasi untuk Bappenas dengan menggunakan gabungan model tata kelola teknologi Informasi diantaranya model Peterson, model Weill & Ross, model ITGI fokus area, model AS 8015 standar Australia, dan kontrol objektive dari COBIT. Dari keseluruhan model tersebut dapat dilihat seberapa jauh tingkat kematangan tata kelola TI pada Bappenas yang kemudian akan ditentukan solusi.
Implement a good public governance and acceleraty IT application at government institution are enable the government institution to increase IT functionality, develop IT role can lead to increase investment in IT and can lead to complexity in IT management. Therefore, it is needed to develop of IT governance that fits need for each organization. Bappenas organization as the government planning institution needs to have an IS/IT a good governance. So that the IT Investment is able to work properly. This study will construct an IT governance for Bappenas by using combination of Peterson model, Weill and Ross model, ITGI Focus area model, AS 8015 model and control objective from COBIT. From all models above, it can be seen how extend maturity level of IT governance at Bappenas. In which, it can be define the solution.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caecilia Westi Sekar Wangi
Abstrak :
Industri penerbangan mengalami penurunan kinerja keuangan di masa pandemi sebagai dampak berkurangnya jumlah penumpang akibat pembatasan perjalanan. Meskipun demikian, maskapai tetap perlu melakukan pengembangan TI untuk memfasilitasi peningkatan proses pembelian tiket secara daring. Penelitian kualitatif ini dilakukan untuk menilai tingkat kapabilitas aktual proses perencanaan TI pada digital sales channel dan menganalisis kesenjangan terhadap target internalnya. COBIT 2019 digunakan sebagai kerangka kerja terkait isu-isu tata kelola dan manajemen TI. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan wawancara, serta dinilai dan dianalisis menggunakan acuan detail aktivitas pada COBIT Detailed Guidance. Hasil penilaian menunjukkan kapabilitas Domain APO rata-rata berada pada tingkat 3, sesuai dengan target internalnya. Proses perencanaan TI pada maskapai telah ditentukan dan diorganisir dengan baik untuk pencapaian tujuan. ......The aviation industry's performance suffered during the pandemic as a result of the drop in trip numbers. On the other hand, to assist the increasing of the online ticket transaction, airline must continue to enhance IT. The author performed qualitative research to assess the capability level of the IT planning process on the digital sales channel and to analyze the gap compared to the internal target. COBIT 2019 is used as a framework for IT governance and management issues. Literature reviews and interviews were used to gather data, which was then evaluated and analyzed using specific reference activities from the COBIT Detailed Guidance. According to the evaluation results, the APO Domain capability is at level 3, which is achieved its internal target. The airline's IT planning process is well defined and organized to achieve the objectives.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsy Rahajeng
Abstrak :
Perusahaan semakin menyadari pentingnya teknologi informasi (TI) untuk mendukung percepatan bisnisnya. Untuk menghadirkan layanan TI di perusahaan, dibutuhkan investasi TI. Pengelolaan investasi TI adalah salah satu pilar penting dalam tata kelola TI. Pada kenyataannya, tidak semua investasi TI yang dilakukan perusahaan bisa memberikan manfaat seperti yang diharapkan sebelumnya. Dalam penelitiannya tentang tata kelola TI, Peterson mengungkapkan bahwa pengelolaan investasi TI yang baik harus mengakomodasi keterlibatan unit bisnis pada setiap proses pengambilan keputusan dalam investasi TI. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengkajian tentang keterlibatan unit bisnis pada pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di KKKS ABC yang bergerak di industria MIGAS. Kajian yang dihasilkan juga sertai pengukuran tingkat maturitas dari setiap proses pengelolaan investasi TI, sehingga KKKS ABC memiliki gambaran tentang proses-proses yang membutuhkan pengembangan selanjutnya. KKKS ABC telah memanfaatkan layanan TI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional bisnisnya. Adanya pengkajian pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT bisamembuat KKKS ABC menyadari keunggulan-keunggulan yang dapat dipertahankan dan kekurangan-kekurangan harus diperbaiki terkait pengelolaan investasi TI.
Business practitioners are more and more apprehend the importance of information technology (IT) to support business growth. To deliver IT services in an organization, it takes IT investment. IT investment governance is a pillar of IT governance framework. In practice, not all IT investments performed by an organization deliver benefits as expected. Based on Peterson?s research, good IT governance has to accommodate other business units? involvement in decision-making process as well as decision making in the IT investment process. This research is about an assessment of in involvement of other business units within organization`s IT investments using VAL IT and COBIT framework. The research case study case is executed at KKKS ABC, Oil and Gas Company. The assessment comes with measurement of maturity level of each process in governance of IT investment in order for KKKS ABC has awareness about its eminence and weakness related to governance of IT investment. KKKS ABC takes IT as an indispensable part of its operations. Research study of governance on IT investments using VAL IT and COBIT frameworks could make KKKS ABC realizes high qualities that should be maintained and deficiencies that must be corrected, related to its IT investments.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arliyana
Abstrak :
Peran teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan di banyak bidang pekerjaan. Hal ini juga sejalan dengan tuntutan atan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih efektif dan efisien. Penerapan teknologi informasi dalam sistem pendidikan tinggi ukan untuk mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi merupakan penting untuk mendukung berbagai kebutuhan pengajaran dan pelayanan administrasi bagi civitas masyarakat perguruan tinggi. n begitu, munculnya berbagai faktor dapat menyebabkan kualitas sistem teknologi informasi dan komunikasi menjadi tidak stabil ak kornpatibel, sehingga diperlukan identifikasi berbagai faktor penyebab dan pemecahan masalah. Dalam memproduksi sistem gl informasi dan komunikasi sistem yang menjadi nilai di perguruan tinggi, maka diperlukan adanya tata kelola perusahaan aSI dan sistem teknologi komunikasi perguruan tinggi sehingga emua faktor yang berhubungan dengan teknologi informasi dapat mendukung dan dapat memberikan dampak positif terhadap civitas masyarakat perguruan tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah pSI pelaksanaan informasi tata kelola audit sistem teknologi informasi dan komunikasi Perguruan Tinggi dengan menggunakan gka COBIT 4.1. Kerangka ini mengatur tujuan yang ingin dicapai oleh Perguruan Tinggi dalam memberikan pelayanan informasi knologi komunikasi.
Program Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2016
384 JPPKI 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Munanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan memberikan rekomendasi tingkat kapabilitas proses tata kelola Teknologi Informasi TI di STIE XYZ. Kebutuhan TI telah berkembang dengan pesat hampir di tiap lingkungan organisasi, baik yang bersifat komersial maupun non-profit. Penelitian ini menilai tingkat kapabilitas terhadap seluruh proses yang ada di STIE XYZ menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Berdasarkan hasil pengukuran, secara keseluruhan tingkat kapabilitas proses tata kelola di STIE XYZ berada pada tingkat 1 Performed yang berarti bahwa proses pengelolaan TI pada STIE XYZ sudah berjalan dan mencapai tujuan yang diharapkan tetapi sebagian besar proses di STIE XYZ belum memiliki dokumentasi dan proses standar yang dipersyaratkan. Dalam rangka meningkatkan tingkat kapabilitas tata kelola TI, STIE XYZ perlu melakukan perbaikan dengan memfokuskan pada inisiasi proses yang belum dilaksanakan dan melengkapi dokumentasi serta prosedur untuk proses yang telah berjalan.
The purpose of this research is to assess and give recommendation about Information Technology IT Governance Process Capability Level at STIE XYZ. IT needs has been growing rapidly in almost every type of organization, both commerial and non profit. This research is assess the process capability level of the whole process in STIE XYZ according to COBIT 5 framework. Based on the measurement, the overall result of governance process capability at STIE XYZ is at level 1 Performed which means that the IT governance procces at STIE XYZ already running and achieve the desired goals but STIE XYZ yet have documentation and standards process as required. In order to increase the process capability level, STIE XYZ need to makes improvements by focusing on the initiation of a process that does not exist and completing documentation and procedures for processes that are already running.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Wicahyani Mutiara
Abstrak :
Teknologi Informasi di PT ABC memiliki peran penting untuk mendukung tugas dan fungsi operasional anak perusahaan. Maka dari itu, TI perlu dikelola dengan baik untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Dalam tesis ini, Tata Kelola TI di PT ABC dievaluasi menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk mendapatkan tingkat kemampuan saat ini yang kemudian diikuti oleh rekomendasi untuk memperbaiki tingkat kapabilitas. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa proses Tata Kelola TI PT ABC berada pada tingkat 2, hal ini menunjukkan bahwa proses TI telah telah terlaksana dan terkelola namun hanya sebagian besar proses yang sudah memiliki standar operasional prosedur. Rekomendasi untuk perbaikan proses mengacu pada target jangka pendek yang sudah disepakati dan memprioritaskan proses perbaikan pada proses yang masih berada pada tingkat kapabilitas 1.
Information Technology at ABC Company has an important role to support the operational functions of all its subsidiaries. Therefore, information technology needs to be well managed to achieve company goals. In this research, IT governance capability at ABC Company is evaluated by COBIT 5 framework focusing on the pain points encountered at ABC Company. Evaluation result shows that the IT governance capability process at ABC Company has achieved level 2 managed , indicates that the IT Governance processes have been large to fully perform and managed but most of the process has not yet been established. Recommendation for process improvement focuses on achieving the short and long ndash term targets based on COBIT 5 activities best practices.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Takarendehang, Stenly Cicero
Abstrak :
Perusahaan semakin menyadari pentingnya teknologi informasi (TI) untuk mendukung percepatan bisnisnya. Untuk menghadirkan layanan TI di perusahaan, dibutuhkan investasi TI. Pengelolaan investasi TI adalah salah satu pilar penting dalam tata kelola TI. Pada kenyataannya, tidak semua investasi TI yang dilakukan perusahaan bisa memberikan manfaat seperti yang diharapkan sebelumnya. Dalam penelitiannya tentang tata kelola TI, Peterson mengungkapkan bahwa pengelolaan investasi TI yang baik harus mengakomodasi keterlibatan unit bisnis pada setiap proses pengambilan keputusan dalam investasi TI. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengkajian tentang keterlibatan unit bisnis pada pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di KKKS ABC yang bergerak di industria MIGAS. Kajian yang dihasilkan juga sertai pengukuran tingkat maturitas dari setiap proses pengelolaan investasi TI, sehingga KKKS ABC memiliki gambaran tentang proses-proses yang membutuhkan pengembangan selanjutnya. KKKS ABC telah memanfaatkan layanan TI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional bisnisnya. Adanya pengkajian pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT bisa membuat KKKS ABC menyadari keunggulan-keunggulan yang dapat dipertahankan dan kekurangan-kekurangan harus diperbaiki terkait pengelolaan investasi TI.
Business practitioners are more and more apprehend the importance of information technology (IT) to support business growth. To deliver IT services in an organization, it takes IT investment. IT investment governance is a pillar of IT governance framework. In practice, not all IT investments performed by an organization deliver benefits as expected. Based on Peterson?s research, good IT governance has to accommodate other business units? involvement in decision-making process as well as decision making in the IT investment process. This research is about an assessment of in involvement of other business units within organization?s IT investments using VAL IT and COBIT framework. The research case study case is executed at KKKS ABC, Oil and Gas Company. The assessment comes with measurement of maturity level of each process in governance of IT investment in order for KKKS ABC has awareness about its eminence and weakness related to governance of IT investment. KKKS ABC takes IT as an indispensable part of its operations. Research study of governance on IT investments using VAL IT and COBIT frameworks could make KKKS ABC realizes high qualities that should be maintained and deficiencies that must be corrected, related to its IT investments.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Yunita Anggriani
Abstrak :
Transformasi digital merupakan salah satu visi PT XYZ, perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan non-bank untuk dapat mendukung proses bisnisnya. Dalam mencapai visi transformasi digital tersebut, infrastruktur teknologi informasi merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki secara matang dan baik. Selain teknologi terkini yang diterapkan dalam infrastruktur teknologi informasi, tata kelola pada infrastruktur juga diperlukan untuk memastikan keberhasilan transformasi digital dalam implementasi infrastruktur. Berdasarkan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI tahun 2019 PT XYZ hanya mencapai tingkat 2.1 sedangkan ekspektasi mencapai tingkat 3 menggunakan COBIT 5. Sehingga dalam karya akhir ini akan dilakukan pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola infrastruktur TI yang telah dijalankan saat ini di PT XYZ serta memberikan rekomendasi dalam rangka perbaikan untuk meningkatkan tingkat kapabilitas. Pengkuran tingkat kapabilitas menggunakan Process Assessment Model (PAM). Berdasarkan hasil pengukuran tersebut akan dianalisis rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan PT XYZ berdasarkan pemetaan proses pada COBIT 5. ......Digital transformation is one of PT XYZ's visions as non-bank finance sector company to be able to support its business processes. In achieving the digital transformation vision, information technology infrastructure is one of the components that must be carefully and properly owned. Besides the latest technology that applied in information technology infrastructure, infrastructure governance is also needed to ensure digital transformation in infrastructure implementation. Based on the measurement of the level of IT governance capability in 2019, PT XYZ only at level 2.1 while expectation is level 3 using COBIT 5. So that in this final work will measure the level of IT infrastructure governance capability that has been implemented at PT XYZ and provide recommendations for improvement to increase the level of capability. Capability level measurement using Process Assessment Model (PAM). Based on measurement result, the improvements will be analyzed based on the mapping process on COBIT 5.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairen Niza Mefid
Abstrak :
Pada masa ini perkembangan pada teknologi informasi memberikan pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan. Teknologi informasi (TI) merupakan kebutuhan penting yang telah mendukung pertumbuhan berkelanjutan pada seluruh jenis organisasi. Pemerataan penerapan TI di suatu lembaga pendidikan penting untuk mendukung proses peningkatan layanan dan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Semua pihak dapat merasakan peningkatan layanan yang diterapkan dan juga membutuhkan sumber daya manusia yang memahami konsep implementasi TI. Tentunya setiap institusi pendidikan mengimplementasikan TI, namun implementasinya belum sepenuhnya terintegrasi dan merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi di Universitas Negeri Padang dengan kerangka kerja COBIT 2019. Pada proses pengumpulan data dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara kepada Kepala UPT-PTIK, Staf UPT-PTIK serta Kepala Penjaminan Mutu Internal serta melakukan studi dokumen. Pada proses kuantitatif menggunakan kuesioner yang dibuat berdasarkan pada pendoman kerangka kerja COBIT 2019. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua domain pada level 2 yaitu APO07 dan APO11, serta delapan domain pada level 1 yaitu APO04, APO05, APO06, APO08, BAI01, BAI02, BAI03, BAI05. Namun, harapan Kepala UPT-PTIK untuk tingkat kapabilitas tata kelola TI ialah pada level 3. Rekomendasi terhadap perbaikan proses tersebut dibuat merujuk kepada COBIT 2019. Perlu adanya dokumentasi, transparansi dalam pengelolaan layanan TI yang dilakukan oleh UPT-PTIK sebagai pedoman untuk menyampaikan kepada pemangku kepentingan yaitu Wakil Rektor 4 untuk memantau adanya keselarasan dengan tujuan UNP, serta melakukan analisis investasi TI yang akan dilakukan agar sesuai dengan strategi yang akan dikembangkan. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap teknologi baru, dan mendokumentasi hasil pengujian tersebut. Hasil analisis tersebut disampaikan oleh Kepala UPT-PTIK kepada Wakil Rektor 4 sebagai penanggungjawab. .....At this time developments in information technology have a significant influence on all aspects of life. Information technology (IT) is an important requirement that has supported the sustainable growth of all types of organizations. The equitable application of IT in an educational institution is important to support the process of improving services and learning to be more effective and efficient. All parties can feel the improvement of the services implemented and also need human resources who understand the concept of IT implementation. Of course, every educational institution implements IT, but its implementation has not been fully integrated and evenly distributed. This study aims to determine the level of Information Technology Governance capability at Padang State University with the COBIT 2019 framework. The data collection process is carried out qualitatively, namely by conducting interviews with the Head of UPT-PTIK, UPT-PTIK Staff, and Head of Internal Quality Assurance and conducting document studies. In the quantitative process using a questionnaire made based on the guidelines of the 2019 COBIT framework. The results of this study indicate that there are two domains at level 2, namely APO07 and APO11, as well as eight domains at level 1, namely APO04, APO05, APO06, APO08, BAI01, BAI02, BAI03, BAI05. However, the expectation of the Head of UPT-PTIK for the level of IT governance capability is at level 3. Recommendations for improving the process are made referring to COBIT 2019. There is a need for documentation, and transparency in the management of IT services carried out by UPT-PTIK as a guide to convey to stakeholders, namely Vice-Chancellor 4 to monitor the alignment with UNP objectives, as well as to conduct an IT investment analysis to be carried out following the strategy to be developed. After that, testing of the new technology is carried out, and documenting the results of these tests are. The results of the analysis were submitted by the Head of UPT-PTIK to Deputy Chancellor 4 as the per
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>