Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmat Basuki
"Keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam bisnis di Indonesia telah ada sejak zaman revolusi kemerdekaan hingga saat ini, pada awalnya hal tersebut dimaksudkan hanya untuk menutupi kekurangan anggaran dari pemerintah serta kesejahteraan prajurit TNI yang tidak dapat dipenuhi dari anggaran saja. Permasalahan timbul ketika lahirnya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI yang mengatur tentang penertiban bisnis militer tersebut. Selanjutnya, titik berat masalah terletak pada penggunaan fasilitas negara oleh badan hukum milik TNI, sehingga tidak jelas aturan, status hukum serta kepemilikan unit usaha tersebut. Pokok permasalahan adalah mengapa Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendirikan badan usaha yang menghasilkan keuntungan? dan badan hukum apakah yang sesuai dengan kriteria Undang-undang nomor 34 Tahun 2004? Serta bagaimana status hukum keuangan dalam perseroan yang didirikan oleh TNI? dalam penulisan ini, digunakan penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif, memakai studi dokumen atau studi kepustakaan dan wawancara sebagai alat pengumpulan data, sedangkan studi dokumen tersebut menggunakan bahan hukum primer dan sekunder, lalu setelah dilakukan analisa.
Simpulan dalam penulisan ini adalah TNI mendirikan mendirikan unit-unit usaha untuk menutupi kekurangan anggaran yang tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah, sedangkan badan hukum yang sesuai adalah badan hukum yang masih dapat menggunakan fasilitas negara sebagai asetnya, tetapi tetap memberikan keuntungan bagi TNI untuk menutupi kekurangan anggaran yang ada. Bentuk badan hukum yang cocok adalah Persero. Mengenai status hukum keuangannya, Persero merupakan ruang lingkup keuangan negara, sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, yangmenyatakan kekayaan pihak lain yang menggunakan fasilitas negara merupakan ruang lingkup kekayaan negara. Saran dalam penulisan ini, pembentukan persero hendaknya dilandasi peraturan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah agar dapat menjadi dasar serta memperkuat keputusan pemisahan kekayaan negara yang akan dijadikan aset persero. Terakhir, Solusi penertiban bisnis TNI hendaknya bersifat menguntungkan semua pihak, baik pemerintah maupun TNI sendiri."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prasetyo
"Pertumbuhan telekomunikasi selular di Indonesia tumbuh dengan pesat sehingga dalam kurun waktu 11 tahun jumlah pelanggan selular di Indonesia sudah mencapai 35 juta. PT X dengan 52% pangsa pasar telepon selular mempunyai peran penting dalam perkembangan tersebut.PT X merupakan pelopor pelayanan selular prabayar dengan sun card yang terpisah dengan handphone pertama di Asia. Produk ini menjadi pendorong pertumbuhan usaha perusahaan sehingga sejak tahun 1998 PT X sudah mendominasi jumlah pelanggan dan jaringan di Indonesia. Keunggulan tersebut merupakan kekuatan dan keunggulan kompetisi bagi PT X sehingga tetap menjadi operator terbesar di Indonesia sampai hari ini.
Pada tahun 2004, kondisi persaingan perusahaan selular semakin meningkat disebabkan karena tekanan dari perusahaan selular lain yang mendapatkan investor baru, tekanan dari produk substitusi terutama dari perusahaan dengan teknologi CDMA dan strategi pemasaran dari perusahaan selular yang ada.
Untuk memenangkan persaingan perusahaan, PT X harus mampu mengukur tingkat profitabilitas yang diniiliki sehingga dapat menentukan strategi yang tepat untuk menjaga tingkat pertumbuhan pelanggan yang disertai tingkat profitabilitas yang optimum dari tiap produk maupun kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan.
Pengukuran tingkat profitabilitas dilakukan berdasarkan pendapatan operasional sebagai tolok ukur keberhasilan strategi perusahaan. Analisa terhadap laporan laba rugi perusahaan bertujuan untuk menentukan komponen pendapatan dan biaya yang utama dalam laporan tersebut. Langkah selanjutnya adalah melakukan segmentasi laporan laba rugi yang diperoleh berdasarkan produk yang dihasilkan sehingga dapat ditentukan tingkat profitabilitas untuk masing-masing produk. Setelah memperoleh laporan laba rugi yang tersegmentasi berdasarkan produk yang dihasilkan kemudian dilakukan analisa tingkat keuntungan yang dihasilkan berdasarkan tingkat aktifitas pelanggan yaitu panggilan dan sms.
Hasil penelitian memberikan informasi faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan bisnis, tingkat profitabilitas perusahaan atau informasi kinerja operasional perusahaan. Dengan analisa yang lebih komprehensif, perusahaan dapat menentukan estimasi harga pasar tarif dari setiap aktif setiap aktifitas pelanggan sehingga tingkat profitabilitas perusahaan dapat terjaga. Lebih dari itu, pengaruh dan karakteristik setiap produk terhadap tingkat dapat dijelaskan dengan analisa profitabilitas yang di lakukan. Data yang diperoleh tidak saja penting untuk penentuan strategi opersional namun menjadi dasar dalam pengembangan produk perusahaan.

Indonesia faced an economic crisis in 1997, most companies had a problem to run their business. In an uncertainty market condition, they didn't have much capital for investing, That condition didn't happened in Global System Mobile Communication (GSM)) companies, these company had a fast growth and prospective market at that time. They run the business in the beginning 1996, they had more than 50% EBITDA and more than 30% market share growth in 1997-2000. In 2004, they have reached 35 million subscribers.
In 1996, PT X was established their network in Batam, North Sumatera. It has been the largest coverage operator and largest market share 1998. It had been the best operator 1999 which had 54% of total market share. PT's key success factor in run their business until today is largest coverage and largest market share in Indonesia so the company have better operational and financial performance than other operator in Indonesia. They could maintenance their high profit margin and cooperative in their business.
In 2004, PT X faced a fierce competition because there are many new players in telecommunication industry. PT X had to compete against CDMA Company which had a cheaper calling tariff. Another challenge is come from GSM operators because they had doing an aggressively marketing strategy before CDMA company had better positioning in the market The easiest way to get subscriber is pricing strategy because customer in Indonesia a price sensitive. It would make their subscriber loyal to their product but it would be decrease their company profitability.
To win the competition, PT should maintenance the profitability carefully so they can manage their tariff as well as their maintenance their profitability. In order to know their optimum pricing, PT X should understand their product profitability so they can choose the best strategy to win the competition. To understanding product profitability, company should know whatever activities which have dominant contribution to their income statement.
After getting the activities, an comprehensive and detail study should be done for segmenting an annual income statement into product income statement. By theses segmentation, company could data whatever subscribers activities which significantly contribute to their product profitability. Company could segment their product income statement more detail into subscriber activities income statement each product. Based on subscriber activity and operational activity, company could estimate their subscriber activity minimum tariff for each product. By these data, company can develop best business solution and operational strategy to their business. These data would be valuable to the company to face the fierce competition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Dodi Narindra
"Sebagai bagian terpenting dari penilaian perusahaan, profitabilitas telah menjadi ukuran standar untuk dipakai sebagai proksi dari kinerja perusahaan. Banyak penelitian berusaha mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu seiring dengan dinamisnya dunia usaha.
Tugas dari manajemen adalah memaksimalkan profitabilitas perusahaan. Konsistensi dari manajemen untuk tetap menjalankan perusahaan sesuai dengan kepentingan pemilik adalah wujud dari good corporate governance. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana pengaruh dari konsentrasi kepemilikan saham dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan publik di Indonesia dan seberapa besar pengaruh pemegang saham terhadap tingkat efisiensi perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemegang saham pada perusahaan publik di Indonesia terhadap kinerja perusahaan. Dengan menggunakan data panel dari konsentrasi kepemilikan saham dan rasio keuangan perusahaan untuk 190 perusahaan publik di Indonesia dalam periode tahun 1999-2004 , dilakukan analisa untuk mengetahui apakah konsentrasi kepemilikan saham dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan di Indonesia. Dalam menganalisa data, digunakan metode rerata set untuk mendapatkan rata-rata profitabilitas pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan klasifikasi struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan yang telah dibuat.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingginya konsentrasi kepemilikan saham dan ukuran perusahaan di Indonesia tidak menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan untuk profitabilitas RDA. Namun terdapat perbedaan yang signifikan dari rata-rata profitabilitas NPM menurut klasifikasi konsentrasi kepemilikan sahamnya dan ukuran perusahaan, dengan kepemilikan dominan terbukti memiliki peran besar dalam memberikan pengaruh yang lebih bail( terhadap profitabilitas perusahaan. Dari semua variabel yang terpilih sebagai variabel penjelas, leverage merupakan faktor terpenting dalam memengaruhi profitabilitas pada perusahaan publik di Indonesia

Profitability is a very important aspect of business. The task of management is maximization of profit. The management consistency to run firm on behalf of owner's interests is the implication of good corporate governance. This paper is, focused to the influence of ownership concentration and size of the firm on firm profitability in Indonesia public firms.
Management objective is to maximize firm's profitability. Conducting good corporate governance on behalf pf owner's interest would drive firm to be consistent to pursue firm's objective. This study focus on how ownership concentration and scale of the firm influence on firm's profitability. For some extend, ownership concentration would influence the efficiency of the firm.
This study investigates the effect of large block shareholders on publicly listed firms in Indonesia by examining the impact of different patterns of ownership structure on performance. Using a panel data of ownership concentration and accounting ratio of 190 public firms in Indonesia for 1999-2004 period, I analyze weather large block holder and size of the firm are related to firm profitability. Cell mean model is used to analyze the collected data in order to obtain profitability mean of each group of firm in terms of ownership and size of the firm.
The result evidence that highly concentrated of ownership in Indonesia and size of the firm are not significantly affect firm's return on assets (ROA). On the contrary, other performance measurement, ?VP Ad, is found significantly different for each of classified firms in terms of ownership and size of the firm. From all chosen explanatory variables, leverage is the most influencing variable on firm profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanivi S. Bachtiar
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara manajemen laba dengan tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan. Manajemen laba dalam laporan keuangan dapat dilakukan melalui dasar akrual dan fleksibilitas yang dimiliki oleh pihak manajemen sebagai pembuat laporan keuangan. Pihak manajemen juga menentukan kelengkapan dari tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan. Karena pihak manajemen menentukan sejauh mana manajemen laba yang dilakukan maka keputusan ini juga akan mempengaruhi kelengkapan dari informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan persamaan simultan untuk meneliti hipotesa awal yaitu apakah manajemen laba berkorelasi negatif dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Tingkat pengungkapan yang digunakan berasal dari indeks tingkat pengungkapan sukarela dari penelitian sebelumnya, sementara manajemen laba diukur melalui discretionary accruals yang dihitung dari model Jones yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hipotesa awal dapat dibuktikan yaitu bahwa rnanajemen laba berkorelasi negatif dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan. Meskipun begitu perlu diperhatikan kelemahan dari pengukuran indeks pengukuran yang hanya mengukur kelengkapan item yang diungkapkan. Perusahaan yang mengungkapkan lebih sedikit item diberikan skor yang lebih kecil tanpa mernperhatikan relevansi dari item yang diungkapkan. Korelasi negatif ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang mengungkapkan lebih banyak informasi cenderung tidak banyak melakukan rnanajemen laba dan sebaliknya. Adanya hubungan negatif antara tingkat pengungkapan sukarela dan manajemen laba mencerminkan bahwa manajemen menggunakan fleksibilitas dalam menentukan tingkat pengungkapan untuk melakukan manajemen laba dalam bentuk discretionary accruals. Karenanya impplikasi penelitian ini adalah mendukung badan pengatur pasar modal, dalam hal ini Bursa Efek Jakarta dan Bapepem, untuk mewajibkan perusahaan yang tercatat di Bursa mengungkapkan lebih banyak Iagi informasi untuk mengurangi kemungkinan dilakukannya manajemen laba dalam pengukuran laba bersih perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Putra Aryanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan EBITDA terhadap intensitas investasi di perusahaan-perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bagaimana tingkat growth opportunity perusahaan mempengaruhi hubungan EBITDA terhadap intensitas investasi. Penelitian menggunakan sampel perusahaan-perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2011. Hasil penelitian menunjukkan nilai EBITDA perusahaan berubungan positif signifikan terhadap intensitas investasi perusahaan di periode berikutnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat growth opportunity yang tinggi memiliki pengaruh EBITDA yang lebih besar terhadap intensitas investasi perusahaan.
This research is aimed to identify the relationship between EBITDA and investment intensity on companies listed in Indonesia Stock Exchange and how the growth opportunity level affects the relationship between EBITDA and investment intensity. This research uses non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2007 to 2011 as research samples. The result shows the value of EBITDA has significant positive association with the investment intensity in the next period. This result also shows that companies with high level of growth opportunity have greater EBITDA influence on the investment intensity of the companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Agus Sutrisno
"ABSTRAK
Dalam RPJMD Tahun 2009-2014 industri pengolahan menjadi salah satu program
prioritas pembangunan di Kabupaten Magetan. Salah satunya adalah Industri
penyamakan kulit yang menunjukkan penurunan produktivitas selama tiga tahun
terakhir. Studi ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keuntungan pengusaha penyamakan kulit di Kabupaten Magetan dengan menggunakan
model regresi linier berganda metode OLS. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor yang
berpengaruh positif terhadap keuntungan pengusaha penyamakan kulit di Kabupaten
Magetan adalah pendidikan pengusaha, faktor lokasi usaha, lama usaha, modal usaha,
jumlah mesin (stol, togling, roll coating, fleshing, dan vacum), asal bahan baku lokal
Magetan dan Jawa Timur, jumlah produksi dan harga jual, penjualan ke pasar Jawa
Timur, serta promosi. Sedangkan harga bahan baku dan kemitraan berpengaruh
signifikan negatif terhadap keuntungan pengusaha penyamakan kulit.

ABSTRACT
In Magetan medium development planning 2009-2014, processing industry
becomes one of the priority program in Magetan. The leather tanning industry is
one of it, which shows decreasing in productivity over the last three years. This
study aims to identify the factors that influence profits tannery entrepreneur
Magetan using multiple linear regression model OLS. The study shows that
entrepreneur education, business location, age business, venture capital, the
number of machines (stol, togling, roll coating, fleshing, and vacuum), origin of
raw materials from local Magetan and East Java, production, selling price, sales
to the market in East Java and promotion has positive significant effects. While
raw material prices and partnership significant negative effect on profits tannery
entrepreneurs."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdiah Aulia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan kualitas laba perusahaan shariah compliant dan non shariah compliant di Indonesia. Penelitian ini juga menguji peran periode krisis sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi hubungan kategorisasi perusahaan tersebut dengan kualitas labanya. Dengan menggunakan 970 observasi yang terdiri atas 194 perusahaan dengan periode 2008-
2012, ditemukan bukti bahwa kualitas laba perusahaan shariah compliant lebih tinggi secara signifikan dibandingkan perusahaan non shariah compliant. Periode krisis terbukti mempengaruhi hubungan kategorisasi perusahaan dengan kualitas labanya, dimana periode krisis memperkecil perbedaan kualitas laba perusahaan shariah compliant dan non shariah compliant di Indonesia.

ABSTRACT
This study is aimed to investigate the difference between quality of earnings in shariah compliant and non shariah compliant firms in Indonesia. This study is also aimed to examine the role of crisis period as the moderating variable that influence the relationship between each firms categorization and their quality of earnings. Using 970 observations consisted of 194 firms in 2008-2012, it is found that the quality of earnings in shariah compliant firms are significantly higher than in non shariah compliant firms. Furthermore, crisis period is proven significantly influence the relationship between firms categorization and the quality of earnings; the difference between quality of earnings in shariah compliant and non shariah compliant firms become smaller in crisis period."
2017
S66107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salangka, Max Karel
"The result of this study show that the owner managers tend to view the accounting information as an absolute truth seen from its function as a means of score keeping, attention directing and problem solving.
Another findings indicate that the owner managers have a fairly positive perception on the capability of the professional managers (non-owner managers) in increasing the welfare of their principal. However, they are still concerned about the negative side of professional managers performance, that is, selfishness.
In spite of this negative perception mentioned above, the owner managers still believe that there are some control devices that can be used as a set of tools for overcoming this potential negative behavior.
Another interesting findings indicates that although the sub-ordinates (non-owner managers) are often involved in financial decision making process, the final decisions still to be made by the owner managers.
Further analysis, employing regression technique, proves that the degree of participation in financial decision making process is influenced by the owner managers' perception on accounting information and the role of professional managers (non-owner managers). It implies that the more positive the owner managers' perception on the accounting information and the role of professional managers, the higher the degree of possibility of professional managers' involvement in financial decision making process is.
Business and personal characteristics were also analyzed in connection with the owner managers' responses on financial control problem.
By using ANOVA technique, the result of this study can be summarized as follows:
- The more complex the organization is , the more positive the owner managers; perceptions on the accounting information and the professional managers (non-owner-managers) capability and also the reliability of control devices in overcoming the negative behavior of professional managers are.
- The more complex the organization is, the more intensive the owner managers asking for advices from subordinate (non-owner managers) about financial problem is.
- The higher of initiation (in starting up the business) is, the more intensive the owner managers asking for advices from subordinates (non-owner managers) about financial problem is.
- The more intensive the owner managers in taking general management courses, the more intensive the owner managers involve the subordinates (non-owner managers) in financial decision making process and in asking for advice about financial problem are.
Concerning the results mentioned above, it is clear that the degree of open management practices in family- owned firms is influenced by several factors, such as organizational complexity (especially its structure), the degree of initiation, and the intensity in taking general management courses. In addition to the factors aforementioned, the owner-managers' perception on the accounting information and the role of professional managers (non-owner managers) also influence the degree of open management practices.
Implications
With regard to the results of the study described in previous pages, the implications of this study are as follows :
- The managerial style in family-owned firms in connection with financial decision making process tends to be centralisticanticipative.
- Centralization practices in making financial decision (i.e. final decision made by the owner managers, although the subordinate, non-owner managers, have been involved in decision making process) might reflects the precautionary motive in order to maintain their properties. This phenomenon might not be conclusive for supporting the organizational growth requirements when the family owned firms become bigger and more complex.
- The findings of this study also support the tentative statement given by the practitioners and management scientists in many seminar occasions (especially, Seminar on "Konsep Manajemen Indonesia" conducted at LPPM Jakarta in 1981) who stated that the managerial decision style in family-owned firms tend to be centralistic, more particularly in financial aspects. The owner-manager is a center power who play the role as "one-man show".
- Since the owner-managers tend to view the accounting information as an absolute truth, the functional fixation in making financial decisions might happen. As we know that every accounting system and procedures applied by accountant has implication on producing accounting information itself. Changes in accounting system and procedures will influence the content of accounting information. Without any adjustment, the information, will be misleading. It is clear that "functional fixation" refers to the human behavior that is unable to see to see alternatives meaning or uses and its implications.
- Since the owner managers tend to believe that there are some control devices that can beused effectively in order to overcome the negative behavior of professional managers (non-owner managers), the control devices such as internal audit, personal observation, budgetary control, etc. can be introduced.
- Management courses offered by management training institutions need to be incited. This effort hopefully can increase the professionalism of owner-managers, particularly in practicing the open management style in line with the organizational growth.
For further research, it is interesting to investigate the problem as follow :
in what ways the large scale family-owned firms, such as Astra Group, Salim Group, Mercu Buana Group, etc, are managing their business, especially regarding financial control ? Are their financial control practices comparable to the small scale one which has been studied in this thesis ?"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
T6616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhita Chairani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh keberadaan wanita dan dewan independen dalam dewan
direksi dan komisaris terhadap kinerja perusahaan yang ditemukan di Indonesia. Sampel
yang digunakan berjumlah total 805 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2013 hingga 2017. Dalam penelitian ini digunakan variabel independen meliputi
persentase dewan direksi wanita, persentase dewan komisaris wanita, persentase dewan
direksi independen, persentase dewan komisaris independen. Penelitian juga menggunakan
variable dummy, diantaranya keberadaan direksi utama wanita, keberadaan komisaris utama
wanita, dan keberadaan dewan direksi dan komisaris wanita dalam satu perusahaan.
Sedangkan variabel control yang digunakan antara lain persentase saham institusional,
persentase saham internal, nilai ROA, leverage, total asset, jumlah anggota dewan, persentase
saham asing. Variabel tersebut akan diregresikan pada variabel dependen, yaitu Tobins Q.
Data yang diregresi akan diuji menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji
koefisien determinasi. Hasil yang diperoleh memungkinkan adanya pengaruh yang
dihasilkan oleh persentase komisaris perempuan, ersentase dewan komisaris independen, dan
pengaruh keberadaan direktur utama dan komisaris utama wanita dalam satu perusahaan
terhadap peningkatan kinerja perusahaan

ABSTRACT
This study discusses the influence of the presence of women and independent councils on the
board of directors and commissioners on the performance of companies found in Indonesia.
The sample used amounted to a total of 805 companies listed on the Indonesia Stock
Exchange in the period 2013 to 2017. The independent variables included the percentage of
female board of directors, percentage of female board of commissioners, percentage of
independent board of directors, percentage of independent board of commissioners. The
research also uses dummy variables, including the presence of the main female directors, the
presence of the main female commissioners, and the presence of main female board of
directors and commissioners in one company. While the control variables used include
percentage of institutional shares, percentage of internal shares, value of ROA, leverage,
total assets, number of board members, percentage of foreign shares. The variable will be
regressed on the dependent variable, namely Tobins Q. The regression data will be tested
using descriptive analysis, classic assumption test, and test coefficient of determination. The
results obtained allow for the influence generated by the percentage of female
commissioners, the percentage of independent commissioners, and the influence of the
presence of female directors and commissioners in one company on improving company performance..
"
2019
T54659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Ariaini
"Profitabilitas adalah salah satu faktor kunci yang menggambarkan kinerja perusahaan. Perusahaan yang sehat biasanya dapat mempunyai laba yang tinggi dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk mendapatkan Iaba perusahaan yang maksimal, perlu didukung dengan ketersediaan modal kerja yang optimal sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar.
Pentingnya modal kerja bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam meningkatkan Iabanya dijelaskan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang dianggap dapat mencerminkan ketersediaan modal kerja yang meliputi Net Trade Cycle (NTC), Current Ratio (CR), Sales Growth (SG) dan Debt Ratio (DR) diteliti pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas BUMN yang diukur dengan Operating Profit Margin (OPM) dan Return on Assets (ROA). Disamping itu, diteliti pula bagaimana perbedaan pengaruh NTC terhadap tingkat profitabilitas tersebut antara BUMN yang bergerak di bidang usaha manufaktur dan non manufaktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NTC, SG dan DR mempunyai pengaruh signifikan baik terhadap OPM maupun ROA. Pengaruh variabel-variabel tersebut khususnya variabel NTC dan DR juga berbeda antara BUMN manufaktur dan non-manufaktur terhadap OPM. CR berpengaruh signifikan terhadap ROA, tetapi tidak signifikan terhadap OPM.

Profitability is one of the key factors indicating the firm performance. A healthy firm should have high profit that continuously increases year by year. It should need an optimal level of working capital for its business to get maximum profit.
The effect of working capital for the State Owned Enterprises (SOEs) in Indonesia will be investigated in this paper. Net Trade Cycle (NTC), Current Ratio (CR), Sales Growth (SG) and Debt Ratio (DR) will be used as variables to measure the Ievel of working capital. Then, the effect of those variables on the SOE's profitability measured by Operating Profit Margin (OPM) and Return on Assets (ROA) will be analyzed. This paper also investigates the difference of the effect between SOEs that have business in manufacturing industry and those that have business in non-manufacturing industry.
The result shows that NTC, SG, and DR have significant effect on the OPM and ROA. The effect of those variables (NTC and DR) on Profitability are also different between those two industries. CR has significant effect on the ROA, but not on the OPM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>