Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Marsha Nada
"Penelitian ini membahas strategi manajemen acara dalam penyelenggaraan Iron-Summit & Exhibition of Indonesia 2025. Dengan berkembangnya industri pameran di Indonesia, diperlukan pendekatan yang efektif dalam mengelola event agar dapat mencapai target audiens dan tujuan bisnis yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan model Event Management Body of Knowledge (EMBOK) dan teori Event Management Dr. Joe Goldblatt untuk memberikan kerangka kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi acara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi berbasis EMBOK dan teori Goldblatt berkontribusi terhadap efektivitas manajemen acara, terutama pada desain program, koordinasi sumber daya, serta pengelolaan risiko dan logistik. Temuan juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, penggunaan teknologi, dan pemahaman terhadap profil peserta sebagai kunci keberhasilan acara.

This study discusses event management strategies in organizing the Iron-Summit & Exhibition of Indonesia 2025. With the growing exhibition industry in Indonesia, effective approaches are needed to manage events to reach the target audience and achieve desired business goals. This research applies the Event Management Body of Knowledge (EMBOK) model and Dr. Joe Goldblatt’s Event Management theory to provide a framework for planning, executing, and evaluating the event. The research method used is qualitative, with data collected through semi-structured interviews, direct observations, and document analysis. The findings show that strategies based on EMBOK and Goldblatt’s theory significantly enhance the effectiveness of event management, particularly in program design, resource coordination, and logistics and risk management. The study also emphasizes the importance of cross-sector collaboration, the use of technology, and a deep understanding of participant profiles as key factors for event success."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Adrianto H
"Model event management yang dicetuskan oleh Smith dan Peterson
(1988) sangat memperhatikan masalah konteks organisasi yang
cenderung kurang diperhatikan oleh teori-teori kepemimpinan
sebelumnya. Selanjutnya disebutkan pula oleh keduanya bahwa
sumber bimbingan yang digunakan oleh seorang manajer sangat
dipengaruhi oleh setting organisasi dan konteks budaya.
Penelitian Iintas budaya yang diiakukan sejak 5 tahun terakhir oleh
Smith dan Peterson telah membuktikan bahwa sumber bimbingan
utama yang digunakan oleh para manajer di suatu negara sesuai
dengan karakteristik budayanya. Penelitian ini ingin melihat apakah
ada perbedaan sumber bimbingan yang digunakan jika para manajer
berasal dari 2 organisasi yang dikatakan memiiiki setting agak
berbeda. Kondisi birokratis yang sangat mewarnai BUMN ternyata
telah membuat para manajer madyanya cenderung untuk banyak
menggunakan sumber bimbingan aturan dan atasan. Sedangkan
manajer madya perusahaan swasta ternyata lebih bervariasi dalam
menggunakan sumber bimbingan yang ada.
Penelitian event management relatif baru sehingga masih banyak
variabel yang dapat dikaitkan dengan sumber bimbingan yang
digunakan oleh seorang manajer. Variabel variabel itu misalnya usia,
jenis kelamin, pengalaman kerja dan Iain-Iain."
1995
S2286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman Halim
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi manajemen operasional pada bisnis event organizer, khususnya pada Divisi Operasional di Double Tape Agency, yang menghadapi tantangan dalam menyelenggarakan tiga acara secara bersamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara semi-terstruktur kepada manajemen perusahaan. Analisis efisiensi dilakukan berdasarkan teori Othman (2016), yang mencakup empat dimensi utama: efisiensi teknis, skala, harga, dan alokatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Double Tape Agency telah menerapkan strategi efisiensi yang adaptif melalui kombinasi penggunaan tenaga kerja tetap dan freelance, penerapan multitasking, dan alokasi kru berdasarkan kompleksitas tugas. Meskipun demikian, perusahaan masih menghadapi tantangan besar, yaitu keterbatasan sumber daya manusia dan miskomunikasi internal saat pelaksanaan banyak acara secara bersamaan. Oleh karena itu, penguatan sistem perencanaan, komunikasi formal, serta pembangunan talent pool tenaga kerja freelance menjadi langkah strategis yang direkomendasikan untuk meningkatkan efisiensi operasional di masa mendatang.

This study aims to analyze the efficiency of operational management in the event organizer business, specifically focusing on the Operational Division of Double Tape Agency, which faces the challenge of managing three simultaneous events. The research uses a qualitative approach through observation and semi-structured interviews with company management. Efficiency analysis is based on Othman's (2016) theory, which includes four key dimensions: technical, scale, price, and allocative efficiency. The findings indicate that Double Tape Agency has implemented adaptive efficiency strategies through a combination of permanent and freelance staff, multitasking practices, and task allocation based on complexity. However, the company continues to face major challenges, notably the limited availability of human resources and internal miscommunication during simultaneous event execution. Therefore, strengthening planning systems, adopting formal communication tools, and developing a freelance talent pool are strategic recommendations to enhance future operational efficiency."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Wisnu Sasongko
"Penelitian ini menganalisis peran divisi operasional Panorama Media dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan event Mega Build Indonesia 2025. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi untuk memahami tanggung jawab operasional yang mencakup perencanaan venue, logistik, penyusunan floorplan, hingga evaluasi pasca-event. Hambatan yang ditemukan meliputi keterlambatan exhibitor, keterbatasan manpower, dan komunikasi internal yang kurang efektif. Divisi operasional menerapkan strategi adaptif seperti pengambilan keputusan cepat, koordinasi lintas divisi, serta evaluasi berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa divisi ini memainkan peran vital dalam keberhasilan event dan membutuhkan penguatan peran serta apresiasi secara organisasi.

This study examines the strategic role of Panorama Media's operational division in ensuring the success of the Mega Build Indonesia 2025 event. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through interviews, observation, and documentation. The operational division's responsibilities include venue planning, floor plan layout, logistics, technical coordination, and post-event evaluation. Challenges such as exhibitor delays, manpower limitations, and ineffective internal communication were addressed through fast decision-making, cross-division coordination, and continuous evaluation. Findings reveal the operational division is not only a technical executor but a key driver of event success, warranting enhanced organizational recognition and support."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Warda Rachmawati
"Skripsi ini mengkaji Konstruksi Indonesia 2024, sebuah acara tahunan berskala nasional di bawah Kementerian PUPR yang bertujuan memperkuat daya saing sektor konstruksi melalui sinergi pemerintah, industri, dan masyarakat. Fokus utama penelitian adalah menganalisis strategi manajemen acara serta penerapan collaborative governance oleh PT Debindo Group sebagai penyelenggara. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi internal, dan kajian lima artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi event management yang diterapkan bersifat sistematis dan terstruktur. Hal ini tercermin dari perencanaan yang matang, keberagaman program, serta keterlibatan multipihak sejak awal hingga akhir. PT Debindo berhasil mengemas pameran, konferensi, peluncuran produk, dan kompetisi ke dalam satu kesatuan acara yang efektif. Penerapan collaborative governance tampak melalui kerja sama antara kementerian, asosiasi industri, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat melalui forum seperti business matching, diskusi kebijakan, serta kampanye Gernas BBI dan BBWI. Dampak positifnya mencakup meningkatnya partisipasi, terbentuknya jejaring bisnis, serta rekomendasi kebijakan sektoral. Keterbatasan studi ini adalah minimnya data dari peserta umum dan belum adanya evaluasi dampak jangka menengah. Penelitian lanjutan disarankan untuk menelusuri pengaruh strategis acara terhadap arah kebijakan konstruksi nasional.

This thesis examines Konstruksi Indonesia 2024, a national-scale annual event under the Ministry of Public Works and Housing (PUPR), aimed at strengthening the competitiveness of the construction sector through synergy among government, industry, and society. The main focus of this research is to analyze the event management strategy and the application of collaborative governance by PT Debindo Group as the main organizer. The study uses a descriptive qualitative approach with a case study method. Data were collected through in-depth interviews, internal documentation, and a review of five relevant academic articles. The results show that the event management strategy implemented by PT Debindo is systematic and well-structured. This is reflected in thorough planning, a diverse agenda, and multi-stakeholder involvement throughout the event. PT Debindo successfully integrated exhibitions, conferences, product launches, and competitions into a single effective national event. The collaborative governance model is evident through cooperation among ministries, industry associations, business actors, academics, and the public via forums such as business matching, policy discussions, and national campaigns (Gernas BBI and BBWI). Positive outcomes include increased participation, new business networks, and the formulation of sectoral policy recommendations. The study's limitations include the lack of data from general participants and the absence of a mid-term impact evaluation. Further research is needed to assess the event’s strategic influence on national construction policy."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library