Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Satuan bahasa yang lengkap bukanlah kata atau kalimat sebagaimana dianggap beberapa kalangan dewasa ini, melainkan wacana. Keutuhan wacana dibentuk oleh kalimat-yang merupakan komponen konstruksi wacana-yang saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang mendahuluinya atau dengan kalimat-kalimat yang mengikutinya. Pertautan antar kalimat dalam membentuk keutuhan wacana direalisasikan oleh alat kohesi yang terdiri dari kohesi leksikal dan kohesi gramatikaI.
Penelitian ini menggunakan konsep kohesi yang dipaparkan oleh Halliday dan Hasan Serta Harimurli Kridalaksana. Alat-alat kohesi yang terdapat dalam konsep Halliday dan Hasan meliputi, pengacuan, penggantian, pelesapan, konjungsi, dan kohesi leksikal yang lerdiri dari repetisi, sinonim, antonim, dan superordinat. Harimurti Kridalaksana menggolongkan alat kohesi menjadi sebelas yang meiliputi, pengacuan, pelesapan, paralelisme, konjungsi, repetisi, kolokasi, kosok bali, antonim, hiponim, ekuivalensi Ieksikal, dan penutup/pembuka wacana. Dengan menerapkan kedua konsep tersebut diharapkan tujuan penulisan, yakni untuk mengetahui bagaimana alat-alat kohesi membentuk keutuhan wacana jurnalistik dan wacana fiksi serta alat kohesi apa yang paling dominan dalam memadukan kedua wacana tersebut, dapat tercapai
Hasil dari penerapan kedua konsep tersebut terhadap keempat data yang diteliti memperlihatkan bahwa alat kohesi yang paling dominan dalam membentuk keutuhan wacana adalah repetisi. Dominannya alat kohesi tersebut dimungkinkan karena di dalam data banyak terdapat bentuk-bentuk pengulangan kata atau frase yang dianggap penting, selain itu juga agar tidak terjadi ambiguitas. Selain menjadi wujud realitas pembentuk keutuhan wacana, alat-alat kohesi pun turut membentuk kekhasan ciri wacana jurnalistik dan wacana fiksi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Handi Hartadi
"Penelitian yang saya lakukan dalam skripsi saya ini adalah framing peristiwa bom Madrid dalam pemberitaan majalah Focus dan der Spiegel. Majalah Focus dan der Spiegel, dalam edisi 15 Maret 2004, berusaha untuk mengajukan hipotesis-hipotesis mengenai kemungkinan pelaku yang sebenarnya dalam peristiwa pemboman Madrid karena pada saat itu belum jelas siapa pelaku di balik peristiwa tersebut, apakah Eta atau al-Qaida. Skripsi saya ini menggunakan dekonstruksi sebagai teori utama dan metode penelitian analisis framing model dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosieki membagi metodenya menjadi empat struktur, tetapi saya hanya menggunakan dua, yaitu struktur framing sintaksis dan skrip. Analisis framing yang saya lakukan kepada kedua majalah itu menunjukkan bahwa konsep frame kedua majalah adalah menuduh al-Qaida sebagai pelaku pemboman. Analisis dekonstruksi yang saya lakukan kepada kedua majalah menunjukkan bahwa keduanya berusaha menciptakan polarisasi antara masyarakat Barat dan Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octoria Utami
"Skripsi ini membahas pengkajian mengenai realisasi konsep pasif sintaktis bahasa Prancis dalam ragam jurnalistik, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk memerikan realisasi konsep pasif sintaktis Bahasa Francis dalam ragam jurnalistik. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan analisis terhadap ujaran-ujaran berstruktur pasif sintaktis yang diperoleh dari l6 (enam belas) artikel dalam surat kabar dan majalah Prancis terbitan bulan Februari 2000 hingga Februari 2001. Analisis tersebut dilakukan berdasarkan konsep yang dipaparkan oleh Jean Dubois dalam buku Grammaire Structurale du Francais : Le Verbe. Analisis yang telah dilakukan terhadap 283 ujaran pasif menunjukkan bahwa konsep pasif Jean Dubois dapat diterapkan pada sebagian besar data ; dengan demikian, ada sekelompok ujaran yang tidak sesuai dengan konsep pasif tersebut. Hal itu menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara konsep pasif dan realitanya dalam ragam jurnalistik. Dalam hal ini, kemunculan struktur pasif dalam teks ragam jurnalistik tidak lagi hanya dikaitkan dengan ciri-ciri penanda tertentu seperti dalam konsep Jean Dubois, namun juga merupakan salah satu cara efisiensi penggunaan kata dan cara untuk menjamin linearitas informasi dalam suatu teks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisa Rarasati
"Metafora adalah salah satu gaya bahasa yang mengumpamakan referen satu dengan referen lain. Dalam skripsi ini, objek yang diteliti adalah metafora yang mendeskripsikan pemain sepak bola dan tim kesebelasan suatu negara. Oleh karena itu, metafora yang digunakan untuk menggambarkannya merupakan metafora nomina. Skripsi ini meneliti metafora dan ranah asal nama posisi pemain sepak bola dan tim kesebelasan dalam artikel on-line Kicker dari aspek semantik dan sintaksis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metafora apa saja yang digunakan untuk mendeskripsikan pemain sepak bola dan tim kesebelasan serta jenis metafora tersebut berdasarkan teori dari Ingendahi (1969: 44-49). Setain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ranah yang digunakan dalam memetaforakan pemain sepak bola dan tim kesebelasan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 28 metafora yang mendeskripsikan pemain sepak bola dan tim kesebelasan di dalam data yang diteliti ini. 15 metafora di antaranya termasuk dalam metafora nomina babas dan 13 metafora termasuk metafora nomina atributif. Penelitian ini menunjukkan juga, bahwa terdapat 25 metafora yang berasal dari ranah asal perang.

This thesis aims ti research metaphor in article on-line Kicker, which use football player if fottball team as its reference from the semantics point of view. Words, which refer to fottball player and football team belong to noun. Therefore I choose the theory of Ingendahl, which describes kind of metaphor as substantive. This research also describes domain of the metaphors.
The aim of this research are to know metaphors, which describe football player or football team in the data to know kinds of the metaphors according to the theory of Ingendahl (1969: 44-49) and to know the dmain of the metaphors.
The result of the research shows, there are 28 metaphors in the data, which describe football player or football team. Fifteen metaphors belong to independent metaphor and the rest belongs to attributive metaphor. The research shows also the facts, that tere are 25 of 28 metaphors, which lexically are related to the war domain. It means, that a big pan of the metaphor, which are searched, comes from war domain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Diana Dewi
"Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah tentang pemakaian deepricastie dalam artikel jurnal sejarah Rusia. Ada berbagai macam bentuk deepricastie baik dari segi aspek, suffiks pembentuk, ataupun posisi yang digunakan dalam kalimat pada artikel jurnal sejarah Rusia. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan bentuk deepricastie, dan menunjukkan proses pembentukannya, serta prosentase pemakaian bentuk deepricastie yang digunakan dalam artikel jurnal sejarah Rusia. Sumber data yang digunakan adalah jurnal sejarah Rusia Rodina sebanyak 4 edisi. yaitu bulan Februari, Maret, Mei, dan Juni 2006, khususnya artikel `Buletin Tanah Air'. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek deepricastie yang paling banyak digunakan dalam sumber data adalah aspek imperfektif yang berjumlah 52 kata dari total 75 kata dengan prosentase 69,4 %, sementara itu penggunaan aspek perfektif berjumlah 23 kata dari total 75 kata dengan prosentase 30.6 %. Posisi decpricastie di dalam kalimat yang paling banyak digunakan pada sumber data adalah di tengah kalimat dengan jumlah 63 kata dari total 75 kata dengan prosentase 84 %. scdangkan decpricastie dengan posisi di awal kalimat berjumlah 12 kata dengan prosentase 16 %. Posisi deepricastie di dalarn kalimat baik di awal maupun di tengah kalimat tidak mempengaruhi maknanya, penempatan ini hanya menggambarkan gaya penulisan masing-masing penulis deepricastie yang terdapat pada sumber data paling banyak dibentuk dengan bantuan suffiks /-ja/, yaitu berjumlah 52 kata dari total 75 kata dengan prosentase 69,4 %, sedangkan deepricastie yang dibentuk dengan bantuan suffiks /_vsi/ berjumlah 17 kata dari total 75 kata dengan prosentase 22,6 %, dan deepricastie yang dibentuk dengan bantuan suffiks /-vsi/ berjumlah 6 kata dari total 75 kata dengan prosentase 8 %. Sementara itu tidak terdapat deepricastie yang dibentuk dengan bantuan suffiks -a/-a/ dan suffiks /-si/ dalam sumber data. Dari hasil analisis pada bab 3 juga didapatkan 5 kalimat yang memiliki lebih dari satu deepricastie dalam satu kalimatnya. Hal ini terjadi pada kalimat majemuk."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Wulandari
"Gedankenstrich (-) merupakan salah satu tanda baca yang digunakan dalam surat kabar BILD. Gedankenstrich memiliki banyak fungsi yang dapat terlihat dalam penggunaannya di antara kalimat dan kata, serta di dalam kalimat. Dalam skripsi ini, saya meneliti fungsi-fungsi dan frekuensi kemunculan Gedankenstrich dalam surat kabar BILD. Data yang dijadikan objek penelitian berasal dari surat kabar BILD edisi 7 Agustus 2004.
Sebagai landasan teori, saya menggunakan teori dan DUDEN mengenai fungsi-fungsi Gedankenstrich menurut tata bahasa Jerman dan teori dari Mittelberg mengenai bahasa BILD dan fungsi-fungsi Gedankenstrich menurut surat kabar BILD. Untuk mendapatkan fungsi-fungsi Gedankenstrich yang lebih lengkap, saya menggabungkan teori mengenai fungsi-fungsi Gedankenstrich dari DUDEN dan Mittelberg sebagai dasar dalam menganalisis.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Gedankenstrich dalam surat kabar BILD edisi 7 Agustus 2004 rnempunyai kaitan dengan bahasa BILD. Kaitan ini disebabkan fungsi-fungsi yang paling banyak digunakan dalam surat kabar BILD edisi 7 Agustus 2004 dapat memberi efek penekanan dan tidak terduga untuk meninggalkan kesan penuh emosi, afektif, dan tidak terduga menurut ciri khas bahasa BILD."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adikusuma
"Dalam jurnalistik, seorang jurnalis harus mengetahui pemakaian kata yang tepat untuk membuat sebuah berita dan dalam hal ini diksi memegang peran penting untuk membuat berita yang baik. Selain itu, makna kata konotatif dan denotatif juga memiliki peran untuk menentukan nilai diksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan diksi yang sensasional dan tidak sensasional pada surat kabar NRC Handelsblad dan De Telegraaf. Tujuan selanjutnya adalah meneliti surat kabar yang paling sering menggunakan makna konotatif dan denotatif dan mencari hubungan antara diksi dan makna kata.
Hasilnya menunjukkan bahwa De Telegraaf memiliki 64,71 % diksi sensasional dan 60 % diksi yang bermakna konotatif. Sementara itu, NRC Handelsblad memiliki diksi tidak sensasional sebanyak 64,71 % dan diksi yang bermakna denotatif sebanyak 60 %. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak semua makna konotatif berhubungan dengan kesan sensasional karena ada juga makna konotatif namun tidak memiliki kesan sensasional. Makna denotatif juga tidak selalu berhubungan dengan kesan tidak sensasional karena ada juga makna denotatif namun memiliki kesan sensasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
499.222 SIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library