Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Ayu Puspita
Abstrak :
Sejalan dengan gencarnya isu reformasi, desentralisasi dalam bcntuk otouomi daerah menj adi tuntutan banyak pihak_ Pada akhirnya, pemberlakuan otonomi daerah ini akan membawa dampak hagi bidang kesehatan, yang sa\ah satunya adalah Puskesmas. Maka dari itu, mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah yang lebih besar, Puskesmas diarahkan menj adi unit swadana daerah. Berkaitan dengan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengidentiiikasi transformasi Puskesmas Swadana, dengan fokus kajian pada proses perencanaan dan pengeiolaan penerimaan fungsionnl pada Puskcsmas Swadana di DK] Jakarta, tepatnya di Puskesmas Kecamatan Tebet dan Jatinegam. Proses perencanaan dan pengclolaan pcnerimaan fungsional ini akan dibandingkan secara vertikal dan horisontal Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggmmakan pendekatan kualitatif Data diperoleh melalui observasi, penelusuran data sekunder, dan wawanoara mendalam dengan 10 [nforman di Puskesmas Kecamatan Tebet dan 6 informan di Puskesmas Kecamatan Jatinegnra. Informan ini adalah orang-orang yang berkepentingan dan memahami proses pembahan yang texjadi di kedua Puskesmas ini ketika menjadi Puskesmas Swadana - meskipun dalam SK Gubemur No. 39 Tahun 2000 masih disebut sebagai uji coba unit swadana daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara persamaan antara sebelum dan sesudah swadana adalah proses perencanaan mengikuti tahapan-tahapan mulai dad analisis situasi sampai pada penyusmman rencana operasional dan sumber peneximaan fungsional berasal dan reuibusi pasien. Sementara ing perbedaan antara sebelum dan sesudah menjadi Puskesmas Swadana antara lain bahwa setelah menjadi Puskesmas Swadana terdapat kemandirian dalam proses percncanaan (bottom up planning; integrated planning with budgetting dan target-based budgettfng), pengelolaan 100% penerimaan fimgsional, berlaku reward system, kapasitas sumber daya manusia diperhatikan, dan perubahan struktur organisasi yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan, dibandingkan bila sebelum swadana, tidak ada kemandirian dalam proses perencanaan (top dawn planning, _fragmented planning with budgetting dan budget- based activities), tidak memiliki wewenang dalam xnengelola penerimaan fmmgsional (l00% disetor kc kas daerah), tidak berlaku reward system secara jelas, pautisipasi staf rendah dan struktur organisasi sama dengan struktur organisasi Puskesmas lainnya di Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa di antara kedua Puskcsmas swadana jugs mcmiliki persamaan mendasar, antara lain kemandirian proses perencanaan (bottom up planning, integrated planning with budgetting target-tiased activities), pengelolaan pcnerimaau imgsional (sistem sam pintu, transparan, ada kriteria pexnbagian insentif), proses dimulainya keswadanaan (1 April 2000), legal aspect (SK. Gubernur No. 39 Tahun 2000) dan tahapan-tahapan yang dilalui untuk mcnjadi Puskesmas Swadana (tahap intemal dan ekstemal). Sementara itu, perbedaannya terletak pada optimalisasi partisipasi staf pada proses permcanaan (tinggi vs. cukup tinggi, teamwork solid vs. kurang solid, dukungan tinggi vs. rendah, manajemen partisipatif vs. representative), pola dalam pengelolaan pcnedmaan fungsional (sentralistik vs_ desentralistik), kedisiplinan staf (ketat vs. longgar, sistem amano vs. absen tertulis), teknik pencatatan keuangan (komputerisasi vs manual), proses keswadanaan (sudah slap sebelumnya vs. bclum begitu siap sebelumnya), perubahan (segmental vs. mcnyeluruh), serta pola pembagian insentif Pada dasamya, Puskesmas Swadana membawa banyak manfaat, - texutama bagi peningkatan kemandirian dan mutu pelayanan -, sehingga dapat dikembangkan lcbih lanjut pada masa mendatang.
Abstract
Reformation issues has pointed desentralization willing in an district autonomous type being larger. At last, this district autonomous will bring some impacts to health sector, like public health centre. Therefore, to anticipate the bigger problems, public health centre is directed to self financed organization. This research aims at identifying self financed public health centre transformation, focused at planning and revenue management process. This reaserch is located at self financed public health centre in Jakarta, those are Tebet and Jatinegara. Both of process will be compared lvertically and horizontally. This research is case study with qualitative approach It used observation, secondary data collection, and indepth interview to collect data. Indepth interview was conducted with ten informants in Tebet Public Health Centre and six informants in Iatinegara Public Health Centre. They were chosen because they had been considered lmow well about the process explored. For information, these Public Health Centres is called self iinanced, although the Decree of District Government is still in the process. The results show that generally, there are the some processes that similar before and afier become self financed public health centre, they are 1). Planning process follows the same steps from situational analysis to plan of action arrangement and 2). The revenue is gotten hom patients retribution. The diierences are that alter become an self financed organization their planning process use bottom up planning approach more, integrated planning with budgetting and target-based budgetting, 100% of their revenue is managed by themselves, reward system, care of human resources capability, and the change of organizational structure is suitable with the needs. Before become a self financed organization, their planning are dominated by top down planning approach, fiagmented planning with hudgetting and budget-based activities, have no authority to managed their own revenue (I00% is given to the district government), there are no clear reward system, lower staffs participation and the same of organizational structure with another public health centre in Indonesia. Beside that, the result also shows that between them have the basic same, comprises of planning process (bottom up planning, integrated planning with budgetting, target based activities, revenue management (a door, more transparant, using incentive criterions), the beginning of self financed process (1 ? of April 2000), legal aspect (District Govemment No. 39/2000) and the stage (intern and extern stage). The diEerencess between them are optirnalization of staifs participation in planning process (higher vs. lower, solid teamwork vs. not, higher support vs. lower, participative vs. representative management), revenue management form (sentralized vs. decentralized), staH`s discipline (higher vs. lower, amano va manual), financial recording and reporting system (computerized vs. manually), self Hnanced process (ready vs. not ready), gradation of change (segmental- vs comprehensive) and reward system formula. Basically, the change being self financed public health centre is very useiiill., - mainly to increase their autonomy and quality of care - , so that can be developed more in the future.
Universitas Indonesia, 2001
T5640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Rulyawan
Abstrak :
Rumah Sakit Pendidikan pada sistem kesehatan nasional mempunyai kedudukan yang sangat penting, yaitu selain sebagai pusat rujukan regional dan nasional, juga merupakan tempat dihasilkannya sumber daya manusia di bidang kesehatan, khususnya menjadi sarana pendidikan untuk melaksanakan dan membina sikap keterampilan profesional kedokteran. Dengan posisi yang penting serta misi strategis yang diembannya rumah sakit pendidikan senantiasa perlu diupayakan pengembangannya sehingga dapat berfungsi lebih baik lagi. Berdasarkan hasil pertemuan CHS, Sirektur RS Pendidikan, Dekan Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia serta Depkes pada tahun 1996, disusunlan Standar RS Pendidikan Tingkat Pengembangan Awal, untuk memberikan kejelasan arti dan strategi bagi sebuah rumah sakit pendidikan dalam rangka menunjang dan meningkat fungsi Rumah Sakit Pendidikan. Tetapi Standar tersebut hanya mempersiapkan instrumen apa Saja yang dibutuhkan oleh suatu Rumah Sakit apabila mengembangkan dirinya menjadi RS Pendidikan Tingkat Awal saja, belum untuk tingkatan yang selanjutnya. Standar tersebut juga belum memperlihatkan bagaimana aspek organisasi dan manajemen dari suatu organisasi RS Pendidikan yang dilihat dengan cara pendekatan sistem. Standar RS Pendidikan yang dilihat berdasarkan konsep pendekatan sistem yaitu dari input, proses dan outputnya menjadi sangat penting untuk menjawab dan mengantisipasi masalahah-masalah yang timbul akibat adanya perubahan yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis input dari sistem manajemen pelayanan dan pendidilian dokter di RSUPN Cipto Mangunkusomo dan FKUI sebagai institusipelayanan dan pendidnkan dokter. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Peneliti membatasi diri hanya untuk mendapatkan gambaran input dari sistem manajemen pelayanan / pendidikan dokter Rumah Sakit RSUPN/FKUI dengan analisis thematic approach untuk melihat kecukupan dan kesesuaian faktor input tersebut. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara pengumpulan data sekunder dan wawancara mendalam sebanyak 8 informa. Hasil penelitian mem[erlihatkan bahwa input RSUPN yang sudah cukup dan sesuai dengan berdasarkan Standar RS Pendidikan yang ada, dengan tujuan dan renstra rumah sakit serta dari kepustakaan yang ada adalah dokter, sarana dan prasaranan serta kerjasama antara RSUPN dan FKUI tetapi dari segi keuangannya kerjasama ini sudah tidak sesuai lagi bagi RSUPN, sementara input RSUPN yang masih belum cukup dan sesuai adalah peraturan, keuangan dan pasien. Sedangkan input dari FKUI yang sudah cukup dan sesuai adalah dari peraturanm star pengajar, sarana dan prasarana, mahasiswa serta kurikulum. Keuangan untuk proses pelaksanaan program PPDU masih belum cukup sehingga masih harus disubsidi dana yang bersumber dari PPDS dan program D3 FKUI. Kesimpulan hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada sebagian input yang dimiliki RSUPN dan FKUI ternyata sulit dipisahkan. Input tersebut adalah dokter dan staf pengajarnya, serta sarana dan prasarana RSUPN dan FKUI. Melihat hubungan antara RSUPN dan FKUI yang sudah berlangsung cukup lama sekali (77 tahun) apabila kedua institusi tersebut akan pisahkan seharusnya dengan berdasarkan status badan hukumnya masing-masing, akan menjadi sangal sulit. Saran dari hasil penelitian ini adalah perlunya peninjauan ulang kerjasama RSUPN dan FKUI yang lebih bcrdasarkan pada fakta, memperkuat hubungan antara RSUPN dan FKUI dengan mengoptimalkan inputnya masing-masing dan perlunya penyempurnaan Standar RS Pendidikan yang Iebih baik lagi. Sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan oleh peneliti lain dengan melihat proses dan output dari sistem rumah sakit pendidikhn yang ada, sehingga diharapkan mendapat masukan yang lebih lengkap lagi dan berguna bagi penyusunan konsep Sistem Rumah Sakit Pendidikan.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T6333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. B. Wahyudi Roesbandi
Abstrak :
Rumah sakit memerlukan sumber daya manusia yang profesional. Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, mclalui pcndidikan dan pelatihan. Umuk kepcrluan ini dilakukan pelatihan PBK, pelatihan ini diiakukan terhadap pcrawat dan bidan yang bckerja di UPF Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Husada. Tujuan pelatihan PBK ini untuk meningkatkan kompetensi perawat dan bidan dalam mclaksanakan Standar Pclayanan Kcbidanan, dirnana pelaksanaannya, dikerjakan oleh perawat dan bidan dalam betuk tim kelja. Evaluasi pelatihan PBK ini dengan melihat kineija tim kerja perawat dan bidan dalam mélaksanakan Standar Pelayanan Kebidanan Kinerja ini diukur berdasarkan Buku Pedoman Standar Pclayanan Kebidanan dan Audit Instmmcn yang diterbitkan Ikatan Bidan Indonesia (2000), dimana pedoman ini akan menjadi Standar Pelayanan Kebidanan di Indonesia. Penerapan Standar Pelayanan Kebidanan, diperlukan dalam rangka mengetahui pelaksanaan pekeijaan terscbut telah memenuhi Standar Peiayanan Kebidanan, dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketcrampilan dalam melaksanakan Standar Pclayanan Kebidanan di UPF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Husada_ Masalah utama yang diteliti apakah ada pengaruh Pelatihan PBK dengan kinenja perawat dan bidan dalam melaksanakan Standar Pelayanan Kebidanan, scbelum dan setelah mendapat Pelatihan PBK_ I Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi ekspcrimen pre-les! dan pos!- resr, yaitu melihat pengaruh pelatihan PBK, terhadap perubahan kinerja perawat dan bidan dalam melaksanakan Standar Pelayanan Kebidanan, dengan intefvensi pelatihan PBK. Hasil penelitian diolah clengan komputer menggunakan program SPSS vcrsi 6.1 dengan tcknik analisa Student t-paired test dan Mann Whitney, menurnukkan bahwa pelatihan PBIQ mempengaruhi peningkatan kinerja perawat dan bidan, dalam melaksanakan Standar Pelayanan Kebidanan yang bermakna, yang diukur dcngan Intmmcn Audit bcrdasarkan Buku Pedoman Insmmen Audit [BI (2000), yang telah dimodifikasi untuk penelitian ini_ Khusus dalam Instmmcn Audit yang telah dimodiiikasi ini: a) ada peningkatan, bidan dalam mengerjakan Partograi bex-makna, b) tetapi dalam melaksanakan Catatan Pelayanan Penolongan persnlinan oleh bidan dan Catatan Standar Pelayanan Kebidanan, yang dikerjakan perawat dan bidan, keduanya tidak bennakna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengemukakan saran; 1) agar dilakukan penelitian Iebih Ianjut, untuk mengevaluasi, tingkat kompetensi perawat dan bidan, yang bckelja di UPF Obstetri dan Ginekologi, untuk menentukan pelatihan selanjutnya 2) Untuk Rumah Sakit Husada periunya pendidikan berkclanjutan untuk mcnunjang profesionalisme, tenaga keperawatan dan 3) memperbaiki sistern jenjang karicr dan imbalan bagi tenaga keperawatan.
Abstract
The influence of training for nurse and midwife performance in carrying out of standard practice of midwifery at obgyn department of I-lusada Hospital. Hospital needs professional human resource, is through training. For has need Competency Based Training is arranged for nurse and midwife who are working at obgyn/ maternity care department. The objective of this training is to promote nurse and midwife capability in carrying out standard practice of midwifery, in which applied in a team work (nurse and midwife). Competency Based Training is the performance of the nurse and midwife team work in carrying out standard practice of midwifery, which is measured based on standard practice of midwifery hand book and audit instrument published by indonesia midwifery association ( 2000). These handbook will be referenced i`or standard practice of midwiI`eiy. The evaluation of carrying out standard practice of midwifery, is needed to know whether the carrying out the standard has achieved or not, in respect with promoting of knowledge attitude and skill efi`orts The main problem to be search is there is Competency Based Training to nurse and midwife perlbrmancc in carrying out standard practice of midwifery pre and post training. The method of this research is experiment quotation pre and post namely to see the influence of training, to the nurse and midwife performance charge in carrying out the standard practice of midwifery, ' The result of this research, which is processed by computing with SPSS 6.1 version by using Mann Whitney and Student paired test analyses technique shows that Competency Based Training influences significant promotion of nurse and midwifery performance. The result is measured by modified instrument audit hand book_ Especially in this modified audit instmment shows : a. Cure in significant improvement of midwife in partoraf assessing. b. But in assessing both of delivery?s note and standard practice of midwifery note there is no significant changes. Based on this research, recommend and following suggestion 1 l. lt is necessary to arrange a sustainable training/ continous education to support professionalism. 2. Arranging/ following up this research to evaluate nurse capability in obgyn dept. 3. Improving opportunity system and reward and punisment
Universitas Indonesia, 2001
T6300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmini
Abstrak :
Sehubungan dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan kesehatan, maka fungsi pelayanzm kesehatan secara bertahap harus terus ditingkatkan. Supervisi keperawatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kctrampilan petugas pelayanan kesehatan khususnya perawat pelaksana Pcrawat yang trampil akan berdampak pada mutu asuhan keperawatan yang diberikan. Supervisi keperawalan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya umur, pendidikan, lamakerja penyelia, pelatihan, sarana dan pmsarana, SOP dan bimbingan, serla perawat pelaksana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran faktor pada penyelia, faktor pada perawat pelaksana, faktor sarana, faktor SOP, faktor bimbingan dan pelaksanaan supervisi keperawatan. Rancangan pcnelitian adalah croxs sectional, dilakukan di ruang rawat inap Rumah sakit dr Cipto Mangunkusumo pada bulan Mei dan Juni 2001. Populasi penelitian semua kepala ruang rawat inap, adapun sampei total populasi yaitu 47 respondcn. Hasil penelitian rnenunjukl-can bahwa pclaksanaan supervisi keperawatan di mang rawat inap Rumah Sakit dr Cipro Mangunkusumo berjalan tidak efek1i£ Dari sepuluh variabel indepcndcn yang diteliti, hanya satu yang bermakna yaitu variabel bimbingan terdapat hubungan bcrmakna dengan pelaksanaan supervisi keperawatan. Adapun faktor yang paling dominan berhubungan dengan pelaksanaan supervisi keperawatan adalah bimbingan Pcningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan harus dilakukan SCC312 terus menerus, salah satu upaya adalah dcngan mcngefektiikan pelaksanaan supervisi keperawatan. Melalul program pelatihan khusus supcrvisi keperawatan diharapkan kepala mang rawat inap dapat bekerja sesuai fhngsinya sebagai supervisor tingkat tcrbawah.
Abstract
As the increase of public demand for the quality of health services, the function of health services shall be gradually improved. Nursing supervision is one etfort to improve the skill of health service officers specially the nurse. The qualified nurse will effect to the quality of nursing care. Nursing supervision is influences many factors, such as age, education, experiences, training, intra structure, standard operating procedures, guidance and the nurse itself. The purpose of this research is to gain infomation between factors of experience, nurse, infra structure, standard procedure, and tutorial to which have more influence to the performance of nursing supervision. Research design is carried out by cross sectional the ward in Dr Cipto Mangunkusumo Hospital during May to June 200l. Research population are all head nurse ofthe wards and total samples population are 47 respondent. The result of this research shows that nursing supervision at wards of Dr Cipto Mangunlcusumo hospital was done effectively. From ten of independent variable to be analysed, only one of which is tutorial give a.n effect to perfonnance of nursing supervision. The improvement of the nursing ServiCCS quality Shall be continually carried out by implementing effective nursing supervision. By special training program of the nursing supervision, head of wards are hoped to with comply to their function as the supervisor to their subordinate.
Universitas Indonesia, 2001
T6392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawati
Abstrak :
Berdasarkan hasil survei akrcditasi rumah sakit tahun 2000 salah satu hasilnya menunjukkan pelaksanaan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Padang menunj ukkan belum semuanya memenuhi standar dan parameter yang ditetapkan. Ruang gaduh gelisah di Rumah Sakit Jiwa Padang merupakan tempat membcrikan asuhan keperawatan yang bersifat akut terutama pasien yang bam rnasuk setelah dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) selama 24 jam, maupun dari ruangan rawatan lainnya, tapi belum mencapai stadium tenang. berasal dan ruangan lain. Ruang khusus untuk gaduh gelisah belum tersedia lrarena selama ini dapat dirawat di UGD tapi saat ini kapasitas UGD tersebut tidak memungkinkan lagi sehingga pihak rumah sakit mcrnanfaatkan ruangan lain dimana fasilitas dan sarana yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di mangan ini belum sesuai dengan standar pelayanan kepcrawatan untuk pasien akut_ Masalah yang ditemui dalam penelitian ini belum diketahui penéptahuan, persepsi dan sikap pelaksana Iceperawatan terhadap Standar Operasional Prosedur Keperawatan di ruang gaduh gelisah rawat inap Rumah Sakit Jiwa Pusat Padang Tujuan penelitian ini adaiah dipcrolchnya gambaran tenlang pcngetahuan, persepsi dan sikap pelaksana keperawatan terhadap Standar Operasional Proscdur Kcperawatan di ruang gaduh gelisah rawat inap Rwnah Sakit J iwa Pusat Padang Penelitian ini dilakukan dcngan pendekaian kualitalif, dimana pengumpulan data djlakukan dengan Fokus Group Diskusi pada tenaga pclaksana kcperawatan dan wawancara mendalam terhadap Kepala Ruangan Gaduh Gelisah, Kasi Keperawatan, Kabid Keperawatan dan Direktur, untuk menggali infonnasi secara mendalam tentang pengetahuan, persepsi sdan sikap pelaksana keperawatan terhadap Standar Open-:sional Prosedm Keperawatan di ruang gaduh gelisah rawat ini Rumah Sakit .Iiwa Pusat Padang. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa semua pelaksana keperawatan sudah mengetahui Standar Operasional Prosedur secara umum, namun demikian pengetahuan tentang langkah-Iangkah Standar Operasional Proscdur masih kurang.Selain itu ditemuinya perbedaan persepsi antara tim manajemen dengan pelaksana kepemwatan tentang pembuatan Standar Opcrasional Prosedur Keperawatan yang menyebabkan Standar Operasional Prosedur tidak bisa diterapkan sepcrti scharusnya. Di sisi lain semua tim manajemen dan pelaksana keperawatan telah mempunyai sikap yang positif terhadap Standar Operasional Prosedur Keperawatan, namun dapat alau tidaknya Standar Operasional tcrsebut diterapkan tergantung pada ketersediaan sarana yang ada. Dengan hasil penelitian ini diharapkan tim manajemen mempcrhatilcan penempatan petugas, merencanakan alokasi dana khusus umuk peningkatan kemampuan petugas, membual nmngan khusus untuk gaduh gclisah, penyamaan persepsi antara awsan dan bawahan tentang pelaksanaan S1andar Operasional Prosedur Keperawatnn. mclakukan pembinaan dan pembentukan komite keperawatan. U 6 1 4 5.
Abstract
Based on the survey conclusion of the hospital akreditated at the year 2000 that one of that conclusion proved the nursing performer at the Central Padang Psyche Hospital is not qualifying the standart and parameter that had been confirmed. The noise and nervous room in the Psyche hospital of Padang is a place that give nursing for seriously character especially the new patient that have taking care from the Emergency Room Unit ( ER ) for 24 horns, even from other nursing room, but havcn?t reach calm stadium yet_ Special room for noise and nervous haven?t prepare yet because it can be taking care at the ER for a while but for now the ER capacity isn?t possible, there for the hospital side using other room where the facility and equipment that related to the nursing accomplishment in this room is not suitable with the standart nursing service of seriously patient. The problem that seen in this research is undiscovered the knowledge, perseption and attitude of nursing performer to The Nursing Prosedurc of Operational Standart in the noise and nervous room lodging care of Central Padang Psyche Hospital. This research purpose is to have picture about knowledge, perseption and attitude of the nursing performer to The Nursing Prosedure of Operational Standart in the noise and nervous roorn lodging care of Central Padang Psyche Hospital. This research doing with qualitative approximation, where the data collecting is doing with the Focus Discuss Group to the nursing performer activity and deepen interview to the Chief of Noise and Nervous Room; Chief of Nursing Section, Chief of Nursing Department and The Director, to digging information decpenly about knowledge, perseption and attitude of the nursing performer to the Nursing Prosedure of Operational Standart in this noise and nervous room of Central Padang Psyche Hospital. From the result of this research seen that every nursing performer have known the Nursing Prosedure of Operational Standart generally, but thus the knowledge about Prosedure of Operational Standart steps is still low. Besides that the difference perseption between the management team with the nursing performer about for-mating The Nursing Prosedure of Operational Standart that causing The Prosedure of Operational Standart can?t be employ the way it should be. ln the other side, all the management team and nursing performer had possitive attitude to The Nursing Prosedure of Operational Standart, but able or disable that Operational Standart employed depend on the supported equipment that exist. With the result of this research expected that the management team concerning about the stat? occupation, planning the special ftmd location for increased staff ability, make spacial room for noise and nervous, equalizing perseption between the superior and the inferior about the accomplishment Nursing Prosedure of Operational Standart, nursing performer and forming nursing cornity
Universitas Indonesia, 2001
T6391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Sinto
Abstrak :
Kepuasan yang dirasakan pelanggan akan sangat mempengaruhi perkembangan bisnis rumah sakit ke depannya. Berdasarkan survei kepuasan yang selama ini sudah dijalankan, didapatkan angka kepuasan pasien berkisar 80%. Angka ini belum mencapai angka kepuasan yang ditetapkan Eka Hospital yaitu 100%. Penelitian ini bertujuan menilai karakteristik pasien di Eka Hospital, bagaimana kesenjangan antara harapan pasien dan persepsi yang telah diterimanya, faktor -faktor yang menyebabkan ketidakpuasan pasien, bagaimana kesenjangan antara penilaian manajemen terhadap harapan pasien dibandingkan dengan harapan pasien yang sesungguhnya, menetapkan apa yang harus menjadi prioritas perbaikan bagi manajemen rumah sakit dan menilai bagaimana karakteristik pasien berpengaruh terhadap kepuasan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode cross sectional. Data primer didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 116 pasien rawat inap pada semua kelas perawatan dan juga kuesioner berisi penilaian manajemen terhadap pentingnya faktor-faktor tersebut bagi pasien serta implementasinya di Eka Hospital Pekanbaru kepada pihak manajemen. Sedangkan data sekunder didapatkan dari pihak manajemen Eka Hospital Pekanbaru. Dari hasil penelitian tampak bahwa ada kesenjangan yang bermakna antara harapan dan persepsi pasien dengan kesenjangan terbesar pada dimensi reliability. Sedangkan antara persepsi manajemen dan harapan pasien tidak didapatkan perbedaan yang bermakna, walaupun implementasi layanan masih banyak yang belum sesuai dengan persepsi manajemen Eka Hospital Pekanbaru. Untuk karakteristik responden yang dinilai bermakna dalam penentuan kepuasan adalah pendidikan. Prioritas utama perbaikan harus difokuskan terhadap perbaikan jadwal layanan dokter dan juga kepentingan pelanggan rumah sakit. ......Customer satisfaction will influence the development of the hospital business in the future. Based on the satisfaction survey which has been conducted, the average satisfaction score is approximately 80%. This score has not reached the satisfaction score that has been targeted by Eka Hospital, which is 100%. This research is aimed to study the characteristics of patients of Eka Hospital, the discrepancy between patient's hopes and the perception they received, the factors that caused patient's dissatisfaction, how is the discrepancy between the management's judgments towards the patient's hope compared to the real patient's hope, to establish what needs to be priority improvements on the hospital management, and to study how patient's characteristics affect satisfaction. This research is applying quantitative and qualitative approach using cross sectional method. Primary data is obtained by spreading questionnaire to 116 inpatient unit's patients at all class of care on hopes and perceptions and also a questionnaire to the management side containing the management's judgment towards the importance of those factors to the patient and their implementation in Eka Hospital. Meanwhile, secondary data is obtained from Eka Hospital Pekanbaru's management. From the results of the research, there is a significant discrepancy between the hopes and perceptions of the patients with the greatest discrepancy in the reliability dimension. Meanwhile, there is no significant discrepancy between the management's perception and the patient's hopes even though the service implementation is still lacking in Eka Hospital Pekanbaru. For respondent's characteristics, the thing that is deemed significant in determining satisfaction is the respondent's education. The main priority of service improvement must be focused by the management on fixing the physician's service schedule, and also the need of the customer.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Dewanto Tjatur Rahardjo
Abstrak :
Perubahan lingkungan suatu organisasi, baik lingkungan ekstemal maupun internal akan memberikan pengaruh pada kinerja organisasi itu sendixi. Demikian pula halnya dengan RS. Mata AINI yang telah berdiri sejak awal 1ahun 1980, juga tidak lepas dari pengaruh pcrubahan lingkungan yang tezjadi. Dimana pada awalnya RS. Mata AINI dikenal sebagai salah satu tujuan utama para pasien yang menderita pcnyakil mata di wilayah DKI Jakarta dan sekitamya, maka saat ini dengan semakin banyaknya pilihan penyedia jasa pelayanan kesehatan mam yang memiliki fasllitas pengobatan mata yang modem dan canggih, RS. Mata AINI tidak lagi meljadi tujuan utama para pasien mata yang tinggal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk menyusun sebuah perencanaan bisnis bagi scbuah produk unggulan yang belum dimiliki oleh RS. Mata AINI, yang didasari oleh sebuah analisa siluasi yang menghasilkan posisi siratejik RS. Mata AINI untuk menghadapi kondisi persaingan yang ada melalui penggunaan matrik TOWS dan matriks IE. Dari matching dua mauik ini dihasilkan sebuah strategi Pengembangan Produk yang kemudian dilakukan penentuan kelayakan bagi produk yang telah ada dengan menggunakan matrik BCG sebagai dasar penentuan produk unggulan terpilih. Setelah dapat menentukan produk unggulan yang layak melalui anaiisa pangsa pasar tertinggi yang berbanding dengan pertumbuhan pendapatan kotor yang tertinggi pula (kuadran bintang matrik BCG), maka tindakan operasi Katarak terpilih sebagai dasar pengembangan sehuah produk unggulan yang dikombinasikan dengan Glaukoma sebagai produk pendampingnya. Yang kesemuanya itu akan dikemas dalam sebuah perencanaan bisnis produk unggulan yang berupa sebuah layanan terpadu yang diberi nama “Pusat Emas Katnrak dan Glaukoma RS. Mata AINI. Perencanaan bisnis produk unggulan ini, akan memaparkan empat elemen yaitu Rencana Organisasi dan Sumber Daya, Rencana Pemasamn, Rencana Keuangan dan Sistem Inforrnasi. Dimana Rencana Organisasi dan Sumber Daya menentukan posisi tim khusus pmduk lmggulan dalam stmktur organisasi RS. beserta alokasi sumber daya, khususnya SDM dengan kompetensi tertentu bagi pelayanan produk unggulan ini sepeni: dokter spesialis mata, medical account executive dan customer assist. Sedangkan Rencana Pemasaran lebih kearah menentukan target pasar yang dituju, beserta samna dan strategi pemasaran yang akan digunakan. Pada tahap Rencana Keuangan, ditentnkan langkah-langkah penentuan surnber dana dan investasi, proyeksi penerimaan dan biaya, dan aliran dana tunai yang akan menggambarkan tingkat keuntungan atau kerugian beserta tingkat pengembalian investasi. Sedangkan tahap Sistem Informasi akan menggambarkan Iangkah-langkah yang diperlukan bagi pengembangan sistem informasi yang terintegrasi beserta sumber daya yang diperiukan. Penelitian ini menyarankan manzqemen RS. Mata AINI untuk dapat mengaplikasikan perencanaan bisnis produk unggulan pelayanan tcrpadu Katarak dan Glaukcma ini karena paling sesw kondisi ekstemal dan intemai ofganisasi. Terutama karena tidak memerlukan biaya yang terlalu besar dan hanya memerlukan komiunen yang tinggi dad segenap jaiaran tenaga medis, non-medis dan manajemen RS. Mata AINI.
Organization environment change, whether for extemal or internal will atfect the organizatiorfs performance. Similiary with AINI Eye Hospital who has been established since 1980, also aH`ectedly by ever changing business competitive condition. In the old days, AINI Eye Hospital was consider as one of main destination for Eyc's Health Service patient in DKI Jakarta area. Consequently with rapid growth of a new and modern private Eye Clinic in DKI Jakarta area, made AIN I Eye Hospital no longer the main destination holder. The goal of this study is to compose a business plan for the eminent product which AINI Eye Hospital did not have one, that based on ctureni hospital strategic positioned by analyzing the situational condition using TOWS matrix and IE matrix. From matching these two matrixes will lead to Product Development strategy, that followed by determine the current product feasibility for getting eminent product criteria using BCG matrix. After getting the BCG matrix result which described the highest market share and the highest gross revenue growth, the Cataract operation procedure was determine as a Product Development fotmdation and will combined with Glaukoma as a supporting product. And every aspect will wrap in one eminent product called "Cataract and Glaucoma Gold Center" AINI Eye Hospital. The business plan of this eminent product will consist several elements such as: Organizational and Resource Plan, Marketing Plan, Financial Plan and System Information. Organizational and Resource Plan will describe the special team which consist with several member who will have direct responsible to AIN! Eye Hospital President Director. Also allocating the supporting resources, especially high and certain competency based Human Resources such as: Eye Specialist Doctors, Medical Account Executives and Customer Assists. While Marketing Plan will describe certain steps such as: determine the target market, the marketing tools and facilities, and market strategy that will be use. In Financial Plan, will be determine the investment resource, cost and revenue projection, and cash flow which will describe profit or loss level and as well as return on investment rate. While ini System Information will describe the steps that need to bc taken for developing the integrated informational system, along with the resources which needed. This study gives recommendation to AIN! Eye Hospital management, to implement the Business Plan of "Cataract and Glaucoma Gold Center", as this eminent product is considered as the most compatible with external and intemal organization condition. Primarily because this product will not have to draw huge invest:-nent and just only need the upmost commitment from the management and all AINI Eye Hospita1's medical and non medical staff.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Efo Prapiatna
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit sebagai bagian dari jasa pelayanan kesehatan masyarakat dituntut mempunyai manajemen pengelolaan yang baik untuk mengantisipasj tuntutan lingkungannya melalui perencanaan strategis dengan memformulasi, implementasi, evaluasi keputusan fungsional untuk mencapai tujuan.

RSU Restu Ibu sebagai rumah sakir swata di Kodya Padang menempati lahan 2.500 M2 dengan fasilitas 3 buah gedung seluas 5.000 M2, mempunyaì 52 tempat tidur digerakkan oleh 140 rang SDM, dirintis 34 tahun yang lalu oleh Bidan Hj.Nurhima D.Muzbar berbentuk rumah bersalin.

Tahun 1990 RSU Restu ibuu, diresmikan menjadi rumah sakit swasta dibawah pengelolaan Yayasan Restu Ibu, tumbuh dengan manajemen kekeluargaan, dan kemudian clilebur tahun 1995 menjadi PT Restu Ibu Citra Husada dibawah afiliasi manajemen Bunda Indonesia.

Berjalan 5 tahun, kinerja RSU Restu Ibu makin membaik, tetapi disisi keuangan tidak sesuai, turn over perawat cukup tinggi, perencanaan investasi dan pengelolaan sumber daya tidak terencana, berakibat terjadinya inefisiensi dan misinfestasi. Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan perencanaan strategi RSU Restu Ibu tahun 2001-2006, rnelalui analisa Iingkungan ekstemal dan internal. Hash analisa lingkuugan melalui data primer dengan mewawancarai direksi dan data sekunder dari BPS, data Keuangan dan RM RSU Restu Ibu untuk menentukan peluang (jusnlah penduduk,angkatan kerja SUMBAR dan Kodya Padang, Pasien berdasarkan urnur, pendidikari, dan cara pembayaran, kinerja pesaing, dan dukungan pemasok), ancanian (RKU, pendapatan perkap ita, biaya RT dan Kesehatan, serta kebijakan pemerintah), kekuatan (Visi dan misi, citra dart flama baik, fasilitas fisik, produk pelayanan, serta sistem informasi), dan kelemahan (SDM, keuangan, organisasi, Litbang, dan pemasaran) sebagai bahan tahap diaghnosis dan diolah dengan analisa SWOT, External dan internal Factor Evaluation (EFE dan IFE). Kemudian dilakukari tahap penggabungari dengan menggumaRan matriks TOWS dan TE, dimana menghasillcan strategi Product Devalopment, yang selanjutnya dilakukan tahap penetapan rencana strategis dengan Qantitatìve StrategicPlanning Matrix (QSPM) yang menghasilkan strategi prioritas One Day Surgery (ODS).

Kebijakan diambil tidak melakukan intervensi melalui investasi baru kecuali inendukung program ODS, yang secara tekimis menentukan jenis pelayanan, struktur organisasi, penggung jawab, penetapan tarif, dan pemasarnya.
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hanura Suari
Abstrak :
ABSTRAK
Walaupun lima tahun terakhir ini kinetja keuangan dan kinerja medik menunjukkan hasil yang relatif baik, namun untuk menghadapi semakin kompetitif persaingan pada industri rumah sakit di Cirebon, Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon (RSPC) harus mengevaluasi strategi bersaingnya. Evaluasi strategi bersaing dilakukan dengan pendekatan sumber daya (resources based) melalui inventarisasi sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki RSPC.

Dari evaluasi terhadap sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki, telah ditemukan sumber daya reputasi pelanggan, sebagai sumber daya dan kapabilitas yang mempunyai karakteristi berharga, jarang, sukar ditiru, dan tidak ada penggantinya, sehingga merupakan kompetensi inti RSPC.

Berdasarkan kompetensi inti yang diperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing, harus dilaksanakan strategi-strategi untuk menciptakan superior efisiensi, superior kualitas, superior inovasi, dan superior kepuasan konsumen melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunities, Threats) yang dirangkum dengan matrik TOWS.

Dari hasil analisis SWOT tersebut disarankan agar RSPC meningkatkan kepemimpinan manajemen, menambah fasilitas dan kualitas klinik spesialis, dan membentuk divisi riset/manajemen strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Catherine Malonda
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya tingkat persamgan dalam industri jasa seperti rumah sakit mendorong rumah sakit untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan kemampuan pelayanan medik yang berperan dalam penentuan klasifikasi akreditasi rumah sakit. Salah satu fasilitas pelayanan medik adalah instalasi radiologi yang mengacu pada perkembangan teknologi industri electro medical equipment, yang mengandalkan high technology diagnostic services. Bagaimana memilih peralatan radiologi yang applicable merupakan alasan mengapa topik ini ditelaah. Tujuan penulisan adalah memberi masukan kepada rumah sakit mengenai metode analisa dalam pemilihan dan pembiayaan investasi terhadap electro medical equipment khususnya computed tomography yang beresiko tinggi, dalam arti membutuhkan dana besar. Penelaahan dan studi literatur dilakukan dengan studi kasus pada ru'mah sakit "X" khususnya divisi CT scan pada instalasi radiologi.

Dari hasil penelaahan mennjukkan bahwa rumah sakit telah memiliki CT scan merek General Electric yang selama ini ditempatkan pada instalasi radiologi yang merupakan divisi profit center. Dan berdasarkan kebijakan pihak manajemen rumah sakit divisi ini harus menghasilkan expected return sebesar 25%. Dengan melihat kondisi ini, maka langkah terbaik guna mempertahankan profitabilitas divisi perlu adanya efisiensi biaya, mengingat tarif yang dibebankan kepada pasien tidak dapat dinaikkan sedemikian rupa karena tingkat persaingan yang cukup tinggi antar rumah sakit khususnya rumah sakit swasta.

Untuk mempertahankan profitabilitas divisi, pihak manajemen rumah sakit perlu mengadakan analisa strategi pemilihan dan pembiayaan CT scan. Analisa ini ditinjau dari tiga perspektif yaitu manajemen strategik, akuntansi manajemen dan manajemen keuangan. Dari sisi manajemen strategik digunakan analisa bussiness unit strategy terhadap hospital's life cycle guna menentukan strategi bersaing yang ditunjang dengan analisa five forces, serta analisa penilaian berdasarkan sistem bobot terhadap berbagai altematif merek CT scan yang terbaik di dunia yang akaN membantu dalam pemilihan merek CT scan yang paling applicable. Tahap selanjutnya membalias divisi CT scan rumah sakit "X" sebagai p_ro 1t center dengan pendekatan efisiensi iaya melalui indikator contribution margin. Dalam hal efisiensi biaya, Qengurangan non value added cost berdasarkan pemilihan merek CT scan yang tepat akan meningkatkan profitabilitas. Pada tahap akhir P.enulisan dibahas pendekatan dari sisi manajemen keuangan yaitu pemilihan altematif pembiay: an yang tepat untuk electro medical equipment yang bersifat high technology.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa temyata ICasus non emergency lebih besar dari kasus emergency. Kedua, reaserch and developmet sangat mempengaruhi kemampuan CT scan dalam efisiensi biaya.

Oleh sebab itu berdasarkan analisa dari ketiga perspektif di atas, CT scan Siemens lebih applicable daripada General Electric untuk kondisi kasus non emergency. Dan untuk melakukan pembiayaan, sewa guna usaha dengan hak opsi adalah metode yang tepat untuk electro medical equipment yang bersifat high technology, karena metode pembiayaan tersebut memberi kesempatan kepada lessee untuk menukar alat yang dilease dengan alat baru yang sejenis dan berteknologi lebih tinggi. Di samping itu tidak tertutup kemungkinan adanya fluktuasi return pada profit center. Untuk mengantisipasi keadaan ini, WACC dapat digunakan jika pada suatu periode return tidak mencukupi untuk pembayaran angsuran sewa guna usaha dengan cara meminjam dana dari rumah sakit.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>