Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
616.891 DAD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmi Anindyojati
Abstrak :
Cinta terbagi ke dalam tiga komponen yakni intimacy, passion, dan commitment. Cinta merupakan aspek penting dalam suatu hubungan, baik pacaran ataupun pernikahan. Selain itu, kesiapan menikah merupakan variabel yang penting bagi keputusan untuk menikah dan merupakan prediktor yang signifikan untuk kepuasan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara cinta dan kesiapan menikah pada dewasa muda yang menjalani long-distance relationship. 52 orang dewasa muda menjadi partisipan dalam studi ini dengan mengisi kuesioner yang mengukur cinta dan kesiapan menikah. Cinta diukur menggunakan alat ukur Triangular of Love Scale berdasarkan teori cinta Sternberg yang terdiri dari 3 subscale yaitu intimacy, passion, dan commitment. Kesiapan menikah diukur dengan menggunakan Inventori Kesiapan Menikah. Adapun area-area kesiapan menikah yang diukur adalah komunikasi, keuangan, anak dan pengasuhan, pembagian peran suami-istri, latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar, agama, area minat dan pemanfaatan waktu luang. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan dan positif antara cinta dan kesiapan menikah pada dewasa muda yang menjalani long-distance relationship. Selain itu, melalui analisis tambahan ditemukan perbedaan mean kesiapan menikah yang signifikan berdasarkan bentuk komunikasi (telepon, instant messaging dan jejaring sosial) dan terdapat perbedaan mean commitment yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. ......Love is consisted of three components which are intimacy, passion and commitment. Love is a prominent aspect in a relationship, dating or marriage. Besides that, readiness for marriage is an important variable for decision to marry and also a significant predictor toward marital satisfaction. This research is conducted to examine the relationship between love and readiness for marriage in young adults who are having long-distance relationship. 52 young adults has participated in this research by taking questionnaire which measure love and readiness for marriage. Love is measured by Triangular of Love scale based on Sternberg theory of love which is consisted by three subscales, intimacy, passion, and commitment. Readiness for marriage is measured by Readiness for Marriage Inventory. The measured readiness of marriage area are communication, finance, child and parental care, a division of husband-wife role, the background of spouse and relation to big family, religion, interest and leisure time activity. The result of this research shows a significantly positive correlation between love and readiness for marriage in young adults who are having ling-distance relationship. An additional analysis finds a significant difference of mean in readiness for marriage based on communication forms (telephone, instant messaging, and social network) and a significant difference of mean commitment based on gender.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku ini menguraikan mengenai sejumlah ?gandrung? sebagai berikut: gandrung nyelir; gandrung sari; gandrung palakrama; gandrung kapegatan kresna; gandrung kayungyun; rumpakan gandrung warni-warni; bantahanipun Pak Besur kaliyan ingkang estri bab royalan wayuh.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0240-PW 65
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Ngabehi Sumahatmaka
Abstrak :
Buku ini berisi ajaran tentang suatu pernikahan yang utama. Juga ajaran bagaimana cara untuk menjadi seorang wanita yang utama. Juga tata cara pergaulan. Melalui cerita yaitu cerita dari negeri Cina, Jepang, juga ada kisah mengenai bangsa Hindu.
Solo: Stoomdrukkerij De Bliksem, 1929
BKL.0044-PW 44
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Inventori Kesiapan merupakan disusun oleh Risnawaty (2003) sebagai alat diagnostik yang bertujuan untuk mengukur kesiapan menikah pada individu yang berada dalam tahap pranikah. lnventori tersebut merupakan inventori kesiapan menikah yang pertama kali disusun di Indonesia. Sebagai alat diagnostik yang baru inventori tersebut memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu peneliti melakukan modifikasi terhadap lnventori Kesiapan Menikah. Modiikasi pertama adalah menambahkan teori yang lebih komprehensiti Dari Iangkah tersebut. peneliti menambahkan tiga aspek kesiapan menikah yaitu "Minat dan pemanfaatan waktu Iuang". "Perubahan pada pasangan dan pola hidup". dan “Latar belakang suku bangsa". Dua aspek pertama dgadikan sebagai domain baru dengan nama yang sama. Aspek yang ketiga dijadikan sebagai bagian dari domain “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". Modifikasi berikutnya adalah menambahkan 16 item yang mengukur ketiga aspek yang baru. serta mengeliminasi I2 item asli dan memodifikasi 11 item asli pada lnventori Kesiapan Menikah. Modilikasi terakhir adalah mengubah pilihan jawaban. instruksi pengerjaan pernyataan dan data kontrol. Alat hasil modifikasi peneliti disebut dengan Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Caranya adalah dengan melakukan pengambilan data terhadap 52 individu yang akan melangsungkan pernikahannya yang pertama kali dalam jangka waktu maksimal 6 bulan mendatang. Validitas yang diiqi adalah construct valdity. Metode yang digunakan adalah infernal consistency yaitu mengkorelasikan skor total tiap domain kesiapan menikah dengan skor total kesiapan menikah. Rumus yang digunakan adalah pr-oducl-moment Pearson. Reliabilitas yang diuji adalah infernal consistency reliability. Metode yang digunakan adalah koefisien alpha Cronbach. Pengolahan data dilal-tukan dengan program komputer SPSS 1 1.O. Hasil yang diperoleh adalah Modifikasi lnvemori Kesiapan Menikah merupakan alat diagnoslik yang bertujuan untuk rnengukur ringkat kesiapan menikah individu. Wakru yang diperlukan untuk mengerjakannya kurang lebih 30 menit. Inventori ini lerdiri dari 8 domain. yaitu "Komunikasi"- “Keuangan". “Anak dan Pengasuhan". “Pembagian Peran Suami-Istri". "Latar Belakang Pasangan dan Relasi dengan Keluarga Besar". "Agama". "Minat dan Pemanfaalan Waktu Luang". “Perubahan pada Pasangan dan Pola Hidup". Hasil uji validitas menunjukkan bahwa domain “Komunikasi". “Keuangan". “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". serta "Minal dan pemanfaatan waktu luang" memiliki validitas yang cukup balk. Domain "Anak dan pengasuhan". “Pembagian peran suami istri". serta "Agama" memiliki validitas yang sedang. Sedangkan domain “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" tidak valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa domain "Komunikasi". “Anak dan pengasuhan". sorta “Minat dan pemanfaatan waktu luang" memiliki reliabilitas yang cukup baik. Namun domain ‘'Keuangan". “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". "Agama". Serta “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" memiliki reliabilitas yang kurang balk. Hasil terakhir adalah ada 19 item yang perlu direvisi arau dieliminasi unruk meningkatkan reliabilitas Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Secara keseluruhan domain yang dapat langsung digunakan dalam mengukur kesiapan menikah pada individu adalah "Komunikasi'’. “Anak dan pengasuhan". serla “Minat dan pemanfaalan waktu Iuang". Domain lainnya masih perlu direvisi dan ditelaah lebih Ianjut. Sebagai saran praktis. Modifikasi lnvenlori Kesiapan Menikah dapat digunakan oleh individu dan konselor pernikahan unnuk mengetahui tingkat kesiapan menikah dan aspek-aspek kesiapan menikah yang masih perlu dikembangkan. Untuk penelitian selanjutnya. disarankan agar melakukan perbaikan alat dan menggunakan metodologi penelitian yang lebih rinci.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Risnawaty
Abstrak :
Fenomena Wedding Package yang kian marak beberapa tahun terakhir ini merupakan salah satu indikator bahwa pernikahan masih menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya meningkatnya kuantitas pernikahan tidak disertai peningkatan kualitas pernikahan itu sendiri. Berdasarkan survei tahun 1995, fakta menunjukkan bahwa 1 dari 11 pernikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu tindakan preventif, dan persiapan pernikahan merupakan salah satu bentuk pencegahan perceraian yang disarankan. Dalam rangka menyikapi fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu inventori yang dapat mengukur kesiapan pasangan yang akan menikah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan uji coba awal di lapangan guna melihat keterbatasan-keterbatasan inventori tersebut. Inventori ini berperan sebagai alat untuk menyeleksi dan mengidentifikasi pada domain mana pasangan yang bersangkutan mengalami masalah atau pada domain mana pasangan tersebut belum melakukan persiapan pernikahan. Penelitian ini melibatkan 5 pasangan (10 subjek penelitian), yang terdiri atas 5 perempuan dan 5 laki-laki. Mereka berusia 25 tahun ke atas dan akan menikah dalam jangka waktu maksimal 6 bulan ke depan. Pernikahan tersebut merupakan yang pertama bagi mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pada awalnya, ditetapkan dahulu domain-domain yang akan diukur, kemudian menuliskan item-itemnya serta skala respons yang sesuai. Selanjutnya, inventori ini diserahkan pada dosen pembimbing selaku expert judgment yang berperan menganalisis inventori tersebut untuk mendapatkan masukan. Setelah mengalami revisi, inventori ini diujicobakan pada subjek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa inventori ini cukup berfungsi untuk melakukan identifikasi masalah, yaitu mendeteksi pada domain mana pasangan yang bersangkutan masih bermasalah atau kurang melakukan persiapan berkaitan dengan hal-hal yang diukur dalam domain tersebut. Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, disarankan untuk mengurangi jumlah item, menambah keluasan cakupan teori, dan melanjutkan penelitian sampai tersusun norma kelompok.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusung, Zoya Dianaesthika
Abstrak :
Sebagian besar tugas perkembangan dewasa muda adalah mencari pasangan dan menikah. Salah satu aspek yang penting di persiapkan adalah seksualitas. Seksualitas artinya adalah nilai, sikap dan perilaku indivu sehubungan dengan kepriaan dan kewanitaannya. Dewasa muda yang memperoleh informasi yang .benar mengenai seksualitas, dapat menjalani eksistensinya secara natural. Karena alasan tersebut penlis tertarik melakukan penelitian untuk melihat gambaran wawasan seksualitas dewasa muda saat ini, agar nantinya memudahkan pekerjaan psikolog klinis dalam melakukan konseling pranikah. Penelitian ini juga bertujuan memberikan gambaran pengetahuan mengenai seksualitas agar dapat dikembangkan menjadi pendidikan seks untuk dewasa muda. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif akan digunakan teknik interviu in depth.Interviu in depth merupakan instrumen penelitian yang netral dan empatis dalam proses dan cara pengumpulan datanya dalam penelitian kualitatif, khususnya pada penelitian dengan tema seksualitas sebaiknya peneliti memiliki kepekaan terhadap isu-isu seputar seksualitas dalam melakukan penelitian. Hasil penelitian menggambarkan bahwa wawasan seksualitas dewasa muda saat ini lebih pada seksualitas dalam arti sempit seperti senggama, genital,dan pornoografi. Pria sangat perduli térhadap performa seksual dan wanita lebih perduli pada bentuk tubuhnya. Dewasa muda memiliki kemauan melakukan komunikasi yang baik dalam hubungan seksualnya tetapi kurang pengetahuan mengenai kontrasepsi. Baik yang sudah melakukan hubuhgan seks pranikah ataupun belum kurang mengetahui bagaimana tubuh secara fisik,biologis dan psikologis bekerja dalam tahapan senggama. Padahal dengan mengerti tahapan senggama maka individu dapat memaksimalkan kualitas hubungan saksualnya. Harapan penulis penelitian ini dapat dikembangkan menjadi sebuah modul pendidikan seks untuk dewasa muda dan atau sebagai pendidikan seks untuk persiapan pernikahan juga untuk konseling pranikah.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Febyana Christanti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas proses adaptasi identitas antara suami perwira militer dengan istri warga sipil dalam pernikahan militer. Sebelum menguraikan tahapan identitas, akan dibahas manajemen identitas kedua pasangan yang berdampak pada komunikasi mereka saat beradaptasi. Identitas selalu mengalami perubahan dan identitas setiap pasangan tidak akan sama satu dengan yang lain, seperti: identitas suku, agama, usia, keluarga, lingkungan sosial, organisasi, dll. Setelah mengetahui manajemen identitas yang terjadi diantara kedua pasangan, kemudian diuraikan secara mendalam proses adaptasi dari setiap pasangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis dengan menggunakan teori manajemen identitas dan proses adaptasi model kurva-u (fase honeymoon, kejutan budaya, penyesuaian, adaptasi). Model kurva u bersifat jangka pendek yang sesuai digunakan untuk menganalisa proses adaptasi pasangan yangbaru menikah. Sifat penelitian adalah deskriptif dan memakai metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa persamaan identitas menuntun pada keberhasilan komunikasi saat beradaptasi. Peneliti menemukan bahwa fase penyesuaian dalam model kurva-u paling menentukan bagaimana pasangan mampu mencapai adaptasi identitas yang berdampak pada adaptasi di lingkungan militer. Suami sebagai host membimbing istri dalam memberi informasi tentang kehidupan militer dan istri sebagai pendatang mampu mengurangi ketidakpastian dan kecemasan dengan bersedia membangun komunikasi dengan senior.
ABSTRACT
This thesis discusses about an identity adapt process between a military officer and a civilian in a marriage. Before we started the discussion, the identity’s management of this couple which can influence communication process will be described. An identity always change, and the identity of each marriage couple are absolutely different, such as: tribe’s identity, religion, ages, family, social life, organization, etc. Furthermore, I would elaborate the adapt process of some marriage couple specifically. This research apply the constructivist approach with a management identity theories and u-curve adapt process model (honeymoon phase, culture shock, adjustment, adaptation). The research use descriptive explanations and apply a phenomenological methods. The data gathered technique is through in-depth interview. The results of this study show that the identity similarities lead to success when adapting communication. From the u-curve phase model, the important thing is when a husband acts as a host that can guide his wife entering the military life. And a wife as a new comer, she should reduce her uncertainty and anxiety with build a good communication in military life especially with the higher rank.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Serat wangsalan "silaning akrama" berisi ajaran atau petunjuk tentang sikap pria terhadap wanita (istrinya) dan bakti wanita (istri) terhadap pria (suaminya) yang disajikan dalam aksara Jawa dan bentuk tembang macapat.
Solo: De Bliksem, 1930
BKL.0375-PW 94
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>