Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nur Khofifah
"Wilayah Kecamatan Candi memiliki jumlah usia lanjut terbanyak se-Kabupaten Sidoarjo-Jatim. Sebagian besar tinggal bersama keluarga. Belum diketahui bagayma-na kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan karakteristik usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut.
Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan crosssectional study. Populasi penelitian adalah keluarga dengan usia lanjut berjumlah 1020 keluarga. Jumlah sampeI sebanyak 319 keluarga yang ditentukan dengan two stage cluster sampling. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji kai kuadrat, sedangkan untuk mengetahui subvaraibel yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan 48,3% keluarga mampu merawat usia lanjut di rumah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bey atara status ekonomi, pendidikan, pekerjaan istri, pengetahuan, sikap, umur usia lanjut dan status kesehatan usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut di rumah.
Hasil analisis multivariat mendapatkan sub variabel yang paling dominan berhubungan dengan kemampuan keluarga yaitu sikap keluarga terhadap perawatan usia lanjut setelah dikontrol dengan subvariabel status ekonomi, pendidikan dan sikap keluarga serta umur usia lanjut.
Saran untuk keluarga, hendaknya berpartisipasi aktif terbadap semua kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk perawatan usia lanjut. Bagi pelayanan keperawan komunitas, perlu dilakukan pengembangan Posyandu Usia Lanjut dengan meiibatkan keluarga dan pembentukan paguyuban keluarga dengan usia lanjut. Melalui wadah tersebut perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan dan memberdayakan keluarga secara optimal.
Perlu penelitian lanjutan untuk factor reinforcing dan action research terkait dengan model perawatan usia lanjut di rumah yang dapat dipraktikkan keluarga sesuai dengan kapasitas yang dimiliki dengan mengaplikasikan transkultural nursing sebagai kerangka konsep penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Wijayanti
"Lansia merupakan saiah satu kelompok rawan dipandang dari segi kesehatan. Perubahanperubahan fisik dan psikologis akibat proses menua membutuhkan proses adaptasi. Ketidakmampuan lansia beradaptasi terhadap perubahan ini dan ketidak adekuatan dukungan keluarga dapat menimbulkan gangguan psikososial yaitu kehilangan. Adapun tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara dukungan keluarga dengan respons kehilangan pada lansia di desa Pekaja, Kalibagor Kabupaten Banyumas lama Tengah. Penelitian ini menggunakan disain diskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Total sampel 150 lansia, dengan kriteria inklusinya adalah lansia yang berusia 60 tahun ke atas. sehat, tinggal bersama keluarga, bersedia menjadi responden, dan bertempai tinggal di desa Pekaja, Kalibagor. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data sebelumnya dilakukan uji instrumen dengan metode pearson product moment (r > 0,361) dart tingkat reliabilitas serta validitasnya ditetapkan dengan melihat nilai alpha chronbach, untuk kuesioner B (r = 0,9593) dan kuesioner C (r = 0,9121). Hubungan antara dukungan keluarga dengan respons kehilangan pada lansia digunakan uji Kai kuadrat. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa tingkat kejadiin lansia yang mengalami respons kehilangan adaptif sebanyak 80 orang (53,3%), sedangkan lansia yang mengalami respons kehilangan maladaptif sebanyak 70 responden (46,7%). Dari tujuh jenis dukungan keluarga yang terbukti secara bermakna mempengaruhi tingkat respons kehilangan pada lansia adalah dukungan keluarga melalui interaksi sosial (p=0,009), dukungan keluarga dalam upaya penyediaan transportasi (p = 0,019), dukungan keluarga dalam menyiapkan makanan (p = 0,017) dan dukungan keluarga melalui finansial (p = 0,04). Sedangkan dukungan keluarga yang paling dominan berpengaruh terhadap respons kehilangan lansia berdasarkan hasiI uji analisis Regresi logistik ganda adalah dukungan keluarga melalui interaksi sosial. Dan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lansia membutuhkan dukungan keluarga khususnya interaksi sosial guna menghadapi perubahan sebagai akibat proes menua. Hasil studi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan terhadap lansia melalui pemberdayaan keluarga dalam memberikan dukungan yang lebih efektif.

The older people are one of healthy susceptible group. The adaptation process needs to prevent physical and psychological changing that effect of aging process. Lack of ability the older people to adapt and inadequacy the family support make psychosocial problems, such as loss. This study was descriptive core/ational with cross-sectional design that aim to examine the relationship between family support and the older people loss responses at Pekaja village Kalibagor, Banyumas Distric, Central of Java. The population were 150 older people whose equal and more than 60 years old and lived at Pekaja village, Kalibagor. The total sampling was used with inclusion criteria lived with their family, healthy and ready to be respondent. The instruments were tested for validity and reliability, the result r>0,361 with chronbach alpha, for quetlonnair B (r = 0,9593 ) and quelionnire C (r = 0,9121 ). To examine the relationship between family support and the older people loss responses Chi-square was used. The result of this study showed that the older people with adaptive responses were 80 peoples (53,3%), more than the older people with mal-adaptive responses 70 06,7%). There were the significant relationship between the family support and loss response of the older people.Tthere were also significantly correlated between interaction social support (p = 0,009), transportation aids support (p = 0, 019), financial support (p = 0,04) and family support for preparing of some food (p = 0,017). The family support dominant relationship with loss response were the interaction social support. The family support for the older people to aging process, is needed, especially interaction social family support. Finally, this study can used to improve the older people services through family empowerment to give support more effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan G. Agung
"Lansia mempunyai tugas perkembangan yang meliputi penyesuaian diri terhadap ketahanan fisik yang berkurang, pension, kurangnya pendapatan, kemungkinan ditinggal pasangan hidup karena kematian, menjaga hubungan dengan anak serta membina hubungan dengan teman sebaya (Sahar, 1994). Kematian pasangan hidup adalah suatu proses kehilangan orang yang bermakna /orang yang dicintai, dan merupakan suatu pencetus timbulnya kecemasan. Berat ringannya kecemasan yang dialami individual sangat dipengaruhi oleh usia, keluarga, sosio ekonomi, budaya agama, dan penyebab kematian (Stuart & Sundeen, 1998).
Pada penellitian ini, peneliti menggunakan desain deskriptif eksploratif untuk mengidentifikasi pengaruh kehilangan pasangan hidup pada lansia. Uji statistik yang digunakan adalah distribusi frekwensi dan tendensi sentral yaitu untuk mengetahui niiai rata-rata (mean). Dari hasil penelitian diperoleh mean =14,6 (skor 14 -20 = tingkat kecemasan ringan), standart deviasi = 6,6 sehingga dapat disimpuIkan bahwa ada pengaruh kehilangan pasangan hidup lansia terhadap tingkat kecemasan di Panti Wreda Pasar Rebo Jakarta Timur (kecemasan ringan)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5232
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tingkat pendidikan lanjut usia akan mempengaruhi status kesehatan.
Kemandirian dalam merawat diri berkaitan erat dengan keadaan kesehatan dan perilaku
Iansia tersebut. Judul penelitian dalam laporan ini adalah Pengaruh Tingkat Pendidikan
Lanjut Usia Terhadap Keemandirian Dalam Merawat Diri. Tujuan Penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh tingkat pendidikan lanjut usia terhadap
kemandirian dalam merawat diri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
deskripsi sederhana dengan responden lanjut usia di Sasana Tresna Werda Yayasan
Karya Bakti RIA Pembangunan Jakarta. Kuisioner yang digunakan meliputi data
demografi yang memuat tingkat pendidikan dan Barthel ADL lndeks Makin tinggi
tingkat Pendidikan tidak menunjukkan makin tingginya tingkat kemandirian. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada pengaruh tingkat pendidikan lanjut usia terhadap kemandirian dalam merawat diri."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5218
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sul Suprapti
"Perawatan yang dilakukan pada lansia yaitu untuk memelihara kesehatan lansia dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi, menemani dan membantu lansia melakukan aktifitasnya dan merawat kebersihan diri dengan memelihara kebersihan dan kesehatan secara optimal yang memerlukan dukungan dan perhatian dari keluarga. Tujuan penelitian ini ingin mendapatkan gambaran tentang sejauh mana persepsi keluarga tentang perawatan pada Iansia dan tanggapan keluarga tentang perawatan lansia di panti. Penelitian ini menggunakan disain deskriptif sederhana, sample yang digunakan 53 orang, Cara penentuan sample dengan cara acak, instrument yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari 28 pertanyaan, data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan rumus tendensi sentral, distribusi frekuensi, dan strandar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,5% responden berpersepsi negative tentang perawatan lansia dan sisanya (-41,5%) berpersepsi positif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5596
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Waode Hanifah Istiqomah
"Skripsi ini membahas hubungan antara strukur keluarga tanshin setai dan kerenggangan hubungan manusia dengan fenomena kodokushi pada lansia dalam masyarakat Jepang kontemporer. Melalui enam studi kasus kodokushi yang terjadi pada lansia di 23-ku Tokyo, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana struktur keluarga tanshin setai mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metodologi case study.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur keluarga tanshin setai merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya kodokushi pada lansia Jepang. Selanjutnya, kerenggangan hubungan yang dialami oleh lansia dalam struktur keluarga ini turut mempengaruhi terjadinya kodokushi.

The focus of this study is the relation between one single person household and lack of human relationship with the occurance of kodokushi (dying alone) among the elderly in contemporary Japanese society. Regarding to the six case study of the kodokushi among the elderly in 23-ku of Tokyo, the purpose of this research is to understand how one single person household influence kodokushi (dying alone) among the Japanese elderly.
This research's result shows that one single person household is a significant factor influencing the occurance of kodokushi among the Japanese elderly. Moreover, the lack of human relationship also influence the occurence kodokushi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
J.M. Metha
"Pria dan wanita usia lanjut yang tinggal di panti wredha mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan kegiatan di waktu luang sesuai fasilitas yang tersedia. Perawat dalam memberi asuhan keperawatan gerontik tidak membedakan jenis kelamin namun pelaksanaannya perawat harus mampu memahami kecenderungan minat yang berbeda antara pria dan wanita usia lanjut dalam memanfaatkan waktu luangnya agar intervensi yang diberikan lebih optimal. Desain penelitian ini jenis kuantitatif non eksperimental deskriptif perbandingan, jumlah sampel 18 pria dan 35 wanita usia lanjut sesuai dengan kriteria responden yaitu usia di atas 60 tahun dan masih mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari. Metode pengumpulan data menggunakan angket bentuk cek list berisikan delapan pernyataan kegiatan yang dapat dilakukan oleh usia lanjut di panti, tetapi hanya tujuh kegiatan yang diteliti; keterampilan, berkebun, beribadah, olah raga, mendengar radio, nonton tv, dan memainkan alat musik. Kegiatan lainnya tentang rekreasi tidak di­ teliti karena kegiatan tersebut tidak terlaksana di panti ini. Data ter-sebut diolah dengan uji statistis chi-square melalui statistical packge for social science (spss) 7,5 sehingga hasilnya diperoleh perbedaan yang bermakna antara pria dan wanita usia lanjut dalam memanfaatkan waktu luangnya, yaitu pada kegiatan olah raga dan mendengar radio. Minat olah raga pada wanita sebanyak 0,545 kali daripada pria, sedangkan mendengar radio pria lebih banyak 12,179 kali dibandingkan wanita. Sedangkan pada lima kegiat­an lainnya tidak terdapat perbedaan bermakna dimana pria dan wanita usia lanjut sama mempunyai kecenderungan untuk beribadah dan nonton tv, tetapi kurang berminat pada kegiatan keterampilan, berkebun, dan bermain musik. Harapan peneliti, penelitian ini dapat dikembangkan lebih luas, tidak hanya di panti sosial tresna wredha “Budi Mulia" saja. Khususnya bagi perawat dan pengeiola panti agar dapat memberi dorongan pada usia lanjut untuk melakukan kegiatan keterampilan dan berkebun karena kegiatan ini
produktif.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5070
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Supriatini
"Klien lansia yang dirawat di Rumah Sakit akan mengalami perubahan pada kondisi psikologisnya, yang disebut dengan anxietas atau kecemasan. Anxietas adalah ketakutan/kekhawatiran yang tidak jelas yang terjadi secara alami berhubungan dengan perasaan ketidakpastian dan keridakberdayaan, terisolasi, merasa asing serta tidak aman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pada klien lansia yang dirawat di Rumah Sakit. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan 30 orang responden, dengan kriteria para lansia yang telah dirawat 3 hari di rumah sakit, bisa baca dan menulis serta bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner. Setelah data terkumpul, data diolah dan dianalisa dengan menggunakan statistik sederhana. Hasilnya sebagian responden: mengalami kecemasan ringan - sedang yaitu sebanyak 46,67 %, tidak ditemukan kecemasan berat - panik.
Peneliti menyimpulkan sebagian besar responden yang dirawat di rumah sakit mengalami cemas ringan sampai sedang. Peneliti juga memberikan rekomendasi pada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian Iagi dengan jumlah responden yang lebih besar dan pada berbagai rumah sakit, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat digeneralisasikan. Peneliti juga menberikan saran kepada rumah sakit terkait supaya diadakan ruangan rawat khusus bagi para lansia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5395
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Widyaningsih
"Penyakit yang sering muncul pada lansia antara lain hipertensi, baik ringan, sedang dan berat. Berdasarkan hasii riset, prevalensi hipertensi pada lansia semakin tinggi. Pada umur > 60 tahun prevalensi hipertensi 64,5% (Katari D.S, l993). Demikian juga di RW 04 Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur sebagian besar lansia mengalami hipertensi. Berdasarkan data tersebut pemnlis melakukan penelitian untuk mengetahui “sejauhmana pengetahuan keluarga teutaug hipeztensi dengan derajat hipertensi pada lansia” dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar adalah hipertensi sedang (63,33%) dan sebagian kecil hipertensi berat (6,67%). Sedangkan pengetahnan keluarga temang hipertensi pada lansia tergolong bailc 46,67% , cukup 43,33% dan kurang 10%. Dari uji korelasi Sntara pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan derajat hipertensi menunjukkan korelasi “sangat rendah" (r = 0,020). Selanjutnya hasil uji kemaknaan (t-tea) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan derajat hipertensi (t= 0,12 dengan konfidensi 95 %). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik tentang hipertensi belum dapat menjamin untuk tidak terjadinya hipertensi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, BB, lingkungan, jenis pekeajaan, faktor sosial ekonomi, sosial budaya, suku bangsa, konsumsi garam, dan lain-lain (WHO)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
TA4960
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Subekti
"ABSTRAK
Perpindahan usia lanjut ke panti werda merupakan masa transisi pengalaman
hidup, dimana pertimbangan penempatannya adalah karena alasan
terbatasnya sumber pendukung dari keluarga dan ketergantungan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang arti dan makna
dari pengalaman tiga bulan pertama usia laujut tinggal di panti werda,
Penelitian ini menggunakan metode riset kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif terhadap tujuh orang partisipan di panti werda Griya
Asih Lawang. Metode pengumpulan data adalah wawancara secara mendalam
dan menggunakan catatan lapangan, serta menggunakan metode analisis data
studi Fenomenologi Colaizzi (1978). Hasil penelitian: peneliti dapat
mengidentifikasi sembilan tema yaitu 2 alasan tinggal di panti werda, perasaan
tinggal di panti werda, masalah yang dirasakan di panti werda, perubahan
sejak tinggal di panti werda, makna terhadap diri sendiri dan makna terhadap
keluarga, sumber dukungan, bentuk dukungan dan harapan terhadap hasil
pelayanan. Kesimpulan : arti dan makna pengalaman tiga bulan pertama usia
lanjut tinggal di panti werda yang digambarkan dalam tema-tema yang
muncul, harus dipahami secara mendalam dan dimaknai secara utuh dan
sebagai dasar untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada usia lanjut di
panti werda. Hasil penelitian ini mempakan isu penting yang dapat
teridentifikasi dan menjadi masukan bagi perawat, petugas panti, pengelola
panri untuk melaksanakan program orientasi, tindakan pencegahan primer
dan sekunder yang tepat untuk mengurangi dampak merugikan dari masa
transisi perpindahan usia lanjut ke panti werda. Perlu mengembangkan hasil
penelitian ini agar berguna untuk mengembangkan model asuhan keperawatan
komunitas pada agregat usia lanjut khususnya di area panti werda."
2007
T22881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>