Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisayoesti Puspa
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana jangkauan pelayanan factory outlet yang dilihat berdasarkan karakteristik factory outlet dan karakteristik konsumen di Kota Bogor. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis keruangan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah jangkauan pelayanan factory outlet Kota Bogor mencakup daerah Jabodetabek dan dibagi menjadi 3 kelas yaitu <20 km, 20-40 km, dan 40-60 km. Jika dilihat dari karakteristik factory outlet terdapat perbedaan persentase jumlah konsumen antara kategori yang satu dengan yang lainnya pada masing-masing jangkauan. Sedangkan jika berdasarkan karakteristik konsumen tidak terlihat perbedaan pada tiap jangkauannya. ......This thesis describes how the range of services is seen factory outlet based on the characteristics of factory outlet and characteristics of consumers in Bogor City. This research was a qualitative descriptive with a spatial analysis. The results of this research is range of services factory outlet in Bogor City covers Jabodetabek areas and divided into 3 classes which is <20 km, 20-40 km, and 40-60 km. When viewed from the characteristics of factory outlet there is a difference between the percentage of consumers that category to another at each range. Whereas, if based on consumer characteristics there is not seen significant differences on each reach.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Legowo
Abstrak :
Berkembangnya suatu kota dapat dilihat dari kegiatan ekonominya. Saat ini kita melihat adanya suatu perkambengan besar dalam bisnis retail dl kota Bandung dengan menyebamya Factory Outlet di berbagai sudut kota Bandung, misalnya saja di JI. Ir. H. Juanda, JI. Otten, JI. Setiabudi, JI. Sukajadi, JI. R.E. Martadinata. dll. Fenomena bisnis retail di bidang garmen int mutai bermunculan pada saat keadaan ekonomi di negara ini mengalami masa kemunduran, krisis moneter. Kegiatan komarsial yang bisa mencapai omset pakalan sampai 100.000 potong ini atau ratusan ribu rupiah perharinya, merupakan usaha yang menjanjikan di tengah keadaan ekonomi negara yang buruk, sehingga bukan hat yang mengherankan jika kondisi menjamurnya Factory Outlet juga secara Iatah muncul di kota-kota besar Iainnya di P. Jawa termasuk Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Khairunnisa
Abstrak :
Dalam pemilihan lokasi suatu usaha, perlu pertimbangan yang lebih dari pemilik usaha. Bisnis fashion merupakan salah satu usaha yang selalu berkembang mengingat fashion merupakan bagian dari kebutuhan sandang seluruh manusia. Lokasi dapat menjadi faktor penting agar bisnis fashion yang berjalan dapat bersaing secara efektif (Handoko, 2000). Kota Bogor merupakan salah satu kota perdagangan (Khairunnisa, 2011) dengan industri tekstil dan pakaian yang menonjol, salah satunya adalah bisnis fashion berupa factory outlet. Perkembangan bisnis factory outlet yang cukup pesat menyebabkan diperlukannya strategi pemasaran terukur. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari lokasi terhadap kesuksesan bisnis factory outlet di Kota Bogor. Peneliti melakukan observasi lapangan untuk melihat karakteristik factory outlet yang dilihat dari site (fasilitas dan konsep) dan situation (visibilitas, lahan parkir, dan kondisi lingkungan bisnis) dan alasan pemilihan lokasi. Selain itu, penelitian ini juga melihat nilai lokasi factory outlet sebagai daerah wisata belanja. Adapun variabel pengukur kesuksesan bisnis adalah lama berdirinya usaha, tren penjualan, dan break even point. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap kesuksesan bisnis. Factory outlet yang memiliki karakteristik primary location berkonsep japandi industrial dan modern, fasilitas sangat lengkap, produk casual, harga rata-rata tinggi, dan promosi baik. Factory outlet ini ada di lokasi yang strategis dan memiliki nilai lokasi tinggi sedangkan factory outlet dengan karakteristik secondary location berkonsep industrial dan modern, fasilitas lengkap, dengan produk sporty, chic style dan streetwear, harga rata-rata tinggi, dan promosi baik. Factory outlet ini ada di lokasi yang strategis dan kurang strategis, serta memiliki nilai lokasi rendah. Factory outlet dengan karakteristik primary location memiliki potensi sukses sedangkan factory outlet dengan karakteristik secondary location cenderung kurang berpotensi sukses. Oleh sebab itu, karakteristik lokasi factory outlet memiliki pengaruh terhadap kesuksesan bisnis factory outlet di Kota Bogor ......In the business location decision making process, more consideration is needed from the business owner. The fashion business is always growing considering that fashion is part of the human needs. Location can be an important factor in which the fashion business can compete effectively (Handoko, 2000). Bogor City is one of the well-known trading cities (Khairunnisa, 2011) with a prominent textile and clothing industry, one of which is in the form of factory outlets. The rapid development of the business needs a measurable marketing strategy. This research’s purpose is to determine the effect of location on the success of the factory outlet business in Bogor City. By that, the researcher did a field observation to see the characteristics of factory outlets as seen from the site (facilities and concepts) and situation (visibility, parking, and business environment conditions) and the reason why the location chosen. In addition, this research also looks at the value of the factory outlet location (accessibility, traffic, and land value). The variables for measuring the business success are the length of business establishment, sales trend, and breakeven point. The results of the study found that location has an influence on business success. Factory outlets that have the characteristics of a primary location with a japanese industrial and modern concept, very complete facilities, casual products, high average prices, and good promotions. This factory outlet is in a strategic location and has a high location value while the factory outlet with secondary location characteristics has an industrial and modern concept, complete facilities, with sporty, chic style and streetwear products, high average prices, and good promotions. This factory outlet is in a strategic and less strategic location, and has a low location value. Factory outlets with primary location characteristics have the potential for success, while factory outlets with secondary location characteristics tend to have less potential for success. Therefore, the characteristics of the factory outlet location have an influence on the success of the factory outlet business in Bogor City
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Amalia
Abstrak :
ABSTRAK
Kota Bandung merupakan salah satu kota seni di Indonesia yang mampu mengembangkan dunia fashion. Bandung tidak pernah tertinggal dalam perkembangan produk ndash;produk fashionnya. Tersedianya fasilitas belanja produk tekstil maupun busana siap pakai dalam jumlah yang banyak menciptakan citra kota mode sebagai salah satu citra Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran outlet penjualan barang-barang mode di Kota Bandung dan bagaimana persebaran tersebut dikaitkan denga variabel keruangan seperti aktivitas perekonomian yang digambarkan oleh jarak terhadap tempat wisata, penggunaan lahan dan aksesibilitas yang digambarkan oleh kelas fungsi jalan. Data sekunder didapatkan dari instansi-instansi terkait, sedangkan data primer didapatkan dengan observasi lapang dan menitikkan seluruh lokasi outlet penjualan barang mode di Kota Bandung. Data dianalisis secara spasial dan didukung oleh analisis kuantitatif menggunakan uji Chi_Square kemudian menggunakan ukuran koefisien kontingensi untuk mengetahui besarnya hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran outlet penjualan barang mode di Kota Bandung cenderung mengumpul dan mendekati tempat wisata. Di samping itu, jarak dari tempat wisata, fungsi jalan, dan penggunaan lahan mempengaruhi secara signifikan terhadap pola sebaran outlet penjualan barang mode yang terbentuk.
ABSTRACT
Bandung city is one of art city in Indonesia that able to develop fashion world. Bandung is never left behind in the development of its fashion products. The availability of textile and clothing shopping facilities ready to use in large numbers create the image of the city of fashion as one image of Bandung. This study aims to determine the pattern of distribution outlet sales of fashion goods in the city of Bandung and how the spread is associated with spatial variables such as economic activity described by distance to the tourist attractions, land use and the accessibility described by the class of road functions. Secondary data obtained from related institutions, while the primary data obtained by field observation and mengatkan all locations of fashion goods sales outlets in the city of Bandung. Data were analyzed spatially and supported by quantitative analysis using Chi Square test then using contingency coefficient size to know the relation. The results showed that the pattern of distribution outlet sales of fashion goods in the city of Bandung tend to collect and approach tourist attractions. In addition, distance from tourist attractions, road functions, and land use significantly affects the pattern of distribution outlets for the sale of fashion goods that are formed.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library