Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Wulansari
Abstrak :
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk menentukan berapa proporsi masing-masing aset untuk setiap tingkat return yang diharapkan oleh investor dimana proporsi tersebut merupakan proporsi yang efisien yaitu proporsi yang akan meminimumkan risiko portfolio (dimana portfolio ini merupakan diversifikasi dari keempat aset yang diteliti). Hasil penelitian yang didapat adalah bahwa terdapat 5 korelasi antar aset yang negatif dan hanya 1 yang positif yaitu antar deposito rupiah dengan deposito dolar AS. Untuk setiap tingkat return portfolio yang diinginkan proporsi saham dan logam mulia adalah negatif. Hal ini dikarenakan expected return saham dan logam mulia relatif rendah sedang risikonya relatif tinggi (terutama pada saham) dibandingkan dua aset lainnya. Oleh karena short selling yang seharusnya dilakukan terhadap aset yang proporsinya negatif tidak diperbolehkan maka pilihan investor untuk melakukan diversifikasi kini terbatas hanya pada aset yang proporsinya positif dalam hal ini adalah aset deposito rupiah dan deposito dolar AS. Kesimpulan dan saran dari tulisan ini bahwa semakin rendah korelasi antar aset dalam suatu portfolio maka akan semakin baik karena usaha untuk meminimumkan risiko akan semakin efektif. Hasil penelitan seperti diatas banyak dipengaruhi oleh kondisi bursa saham yang lesu sebagai akibat situasi perekonomian seat itu seperti TUP, adanya koreksi pasar dan masalah-masalah struktural lainnya yang dihadapi oleh BEJ. Sebaliknya dengan adanya TUP menyebabkan suku bunga deposito membumbung tinggi. Agar saham dapat menjadi alternatif yang menarik maka kegiatan di bursa harus dibangkitkan kembali caranya antara lain dengan penyempurnaan peraturan, sistem informasi pasar, efisiensi transaksi (melalui komputerisasi) kesemuanya diharapkan dapat menarik para investor potensial untuk bermain di bursa sehing9a dapat mendorong sisi permintaan dan selanjutnya meningkatkan harga-harga saham di bursa .
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus Koosherlan
Abstrak :
Pasar modal merupakan alternatif baru pembiayaan pembangunan yang mencakup segi-segi idealisme Pancasila. Tetapi investasi dalam bentuk kepemilikan saham di pasar modal mengandung resiko yang besar karena kondisi ketidakpastian. Untuk itu perlu dilakukan diversifikasi investasi dalam bentuk portofolio optimal saham. Data penelitian diperoleh dari Bursa Efek Jakarta, BAPEPAM dan studi kepustakaan. Portofolio optimal saham ditentukan nielalui Single Index Model dan Mean Variance Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimal saham dapat mengurangi resiko investasi dalam bentuk kepemilikan saham. Jadi portofollo optimal saham dapat meminimalisir resiko karena fluktuasi yang terjadi di pasar modal akibat systematic dan unsystematic risk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athor Subroto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winnie Rahmi Maulidya
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shita Astari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Patuan Mangaraja
Abstrak :
ABSTRAK
Investasi asing dalam bentuk portofolio dibedakan dengan definisi penanaman modal dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penamanam Modal. Hal ini diatur dalam pasal 2 yang berbunyi: “Ketentuan dalam undang-undang ini berlaku bagi penanaman modal di semua sektor di wilayah Negara Republik Indonesia.” Dalam penjelasannya berbunyi ”Yang dimaksud dengan penanaman modal di semua sektor di wilayah Negara Republik Indonesia adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau portofolio.” Dengan demikian, investasi portofolio atau foreign portfolio investment dikecualikan dari batasan kepemilikan asing di Indonesia. Namun pada pelaksanaanya tidak seluruh investasi asing berbentuk portofolio dikecualikan, hal ini disebabkan adanya kepentingan nasional yang harus dijaga. Skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis normatif melalui studi dokumen serta tinjauan terhadap norman tertulis yang mencakup penelitian mengenai perbandingan pengaturan penanaman modal asing antara Indonesia dengan negara lain. Hasil dari penelitian ini adalah masih terdapatnya kelemahan pengaturan di Indonesia, khususnya dalam hal foreign portfolio investment.
ABSTRACT
Foreign Portfolio Investment is distinguished from the definition of foreign investment on Investment Law Number 25/2007. Article 2 reads “The provisions in this law apply to investments in all sectors in the territory of the Republic of Indonesia. The explanation reads "shall mean investment in all sectors in the territory of the Republic of Indonesia is a direct investment and does not include indirect investment or portfolio." It means that foreign portfolio investment does not govern in Investment Law. Therefore, foreign portfolio investment does not have to comply with maximum foreign ownership regulation (negative list). But, in fact, this condition does not apply to all foreign investment cases, because Government is trying to protect national interest. This thesis is conducted by using the method of juridical normative through study of documents and review of the written legal norms to discover the comparison of Foreign Investment Regulation Towards Foreign Portfolio Investment between Indonesia and another countries. The result of this research is Indonesia still has weak regulations regarding foreign portfolio investment.
2014
S59952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sandianto
Abstrak :
Warren Buffet merupakan orang terkaya kedua di dunia (Forbes, 2007). Dia mendapatkan kekayaannya dengan berinvestasi pada perusahaan ? perusahaan baik publik maupun tertutup. Dalam emilihan portfolio perusahaan di mana ia berinvestasi, Buffett memiliki perangkat aturan (ruled-based investment system) yang harus dilalui oleh sebuah perusahaan sebelum perusahaan tersebut masuk ke dalam portfolio Warren Buffett. Salah satu buku yang paling rinci membahas metode pemilihan portfolio Warren Buffett adalah ?The Warren Buffett Way? karya Robert G. Hagstrom (2005), yang menjadi referensi utama penelitian ini. Aplikasi pemilihan portfolio Warren Buffett di pasar modal Indonesia dan menghitung risk-adjusted return portfolio yang terbentuk merupakan tujuan dari penelitian ini. Martin (2008) meneliti bahwa pemilihan portfolio menurut prinsip Warren Buffett telah menghasilkan portfolio yang menghasilkan return tahunan yang melebihi return tahunan market portfolio (S&P 500) sebanyak 11,4% dan portfolio yang terbentuk memiliki Sharpe?s Measure lebih tinggi dari Sharpe?s Measure market portfolio (S&P 500) (64,40% vs 40,19%). Dalam penelitian ini, penulis akan membuat replikasi dari portfolio Warren Buffett dengan menggunakan prinsip ? prinsip yang ada dalam buku ?The Warren Buffett Way? pada pasar modal Indonesia. Portfolio yang terbentuk ternyata menghasilkan return yang lebih rendah dari return market portfolio (IHSG). Hal ini terlihat pada Holding Periode Return (HPR) portfolio yang lebih rendah dari HPR market portfolio pada 9 periode penelitian (total 15 periode). Tetapi portfolio yang terbentuk ternyata menghasilkan risk-adjusted return yang lebih tinggi dari risk-adjusted return market portfolio (IHSG). Hal ini dapat terlihat dari Sharpe?s Measure portfolio yang lebih besar dari Sharpe?s Measure merket portfolio pada 9 periode penelitian (total 15 periode). Dan Treynor?s Measure portfolio juga lebih besar dari Treynor?s Measure market portfolio pada semua periode penelitian (15 periode). Nilai Jensen?s Alpha juga menunjukkan nilai yang positif dan signifikan pada 4 periode penelitian.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6056
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Ramos Michael Immanuel
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaiaman portofolio optimal saham-saham ESG terbentuk dari indeks ESG Leaders dan selanjutnya dibandingkan portofolio optimal saham-saham indeks LQ45 menggunakan dua metode, yaitu Model Single Indeks dan Model Markowitz, di mana Single Indeks Model menggunakan satu indeks sebagai dasar pembentukan portofolio optimal, sedangkan Model Markowitz mengoptimalkan diversifikasi portofolio dengan mempertimbangkan hubungan antara saham-saham yang ada. Hasil penelitian menunjukan, untuk portofolio ESG Leaders dalam Model Single Indeks, komposisinya terdiri dari TBIG (13,41%), BBCA (79,33%), dan TOWR (7,26%), dengan return yang diharapkan sebesar 1,23% per bulan atau 15,7% per tahun, dan standar deviasi sebesar 5,21% per bulan atau 18,0% per tahun. Nilai Sharpe Ratio adalah 0,1624. Sementara itu, komposisi portofolio LQ45 mencakup ICBP (2,85%), SSMS (3,69%), ADRO (10,94%), ITMG (11,71%), PTBA (8,66%), dan BBCA (62,15%), menghasilkan return yang diharapkan sebesar 1,27% per bulan atau 16,4% per tahun, dengan standar deviasi sebesar 5,16% per bulan atau 17,9% per tahun. Nilai Sharpe Ratio adalah 0,1729. Untuk Model Markowitz, portofolio optimal ESG Leaders memiliki komposisi BBCA (74,11%), TBIG (12,34%), dan TOWR (13,55%), dengan return yang diharapkan sebesar 1,212% per bulan atau 15,56% per tahun, dan standar deviasi sebesar 4,9% per bulan atau 15,6% per tahun. Nilai Sharpe Ratio adalah 0,167. Komposisi portofolio optimal LQ45 terdiri dari ADRO (5,1%), BBCA (69,0%), ICBP (5,6%), ITMG (12,0%), KLBF (4,8%), SSMS (1,7%), dan TPIA (1,8%), dengan return yang diharapkan sebesar 1,2225% per bulan atau 15,70% per tahun, dan standar deviasi sebesar 5,1% per bulan atau 17,7% per tahun. Nilai Sharpe Ratio adalah 0,165. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa saham-saham ESG Leaders dan LQ45 memiliki komposisi portofolio yang berbeda dalam kedua model yang digunakan. Meskipun terdapat perbedaan dalam kinerja portofolio, keduanya menunjukkan potensi untuk menghasilkan kinerja yang baik. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah adanya pilihan strategi investasi yang beragam bagi investor yang tertarik pada saham-saham ESG Leaders dan LQ45. Pemilihan model yang sesuai akan membantu investor dalam membentuk portofolio yang optimal sesuai dengan tujuan dan preferensi mereka. ......This study aims to analyze how optimal portfolios of ESG stocks are formed from the ESG Leaders index and then compare them with the optimal portfolios of stocks from the LQ45 index using two methods, namely the Single Index Model and the Markowitz Model, where the Single Index Model uses a single index as the basis for forming the optimal portfolio, while the Markowitz Model optimizes portfolio diversification by considering the relationships between the stocks. The results of the study show that for the ESG Leaders portfolio in the Single Index Model, the composition consists of TBIG (13.41%), BBCA (79.33%), and TOWR (7.26%), with an expected return of 1.23% per month or 15.7% per year, and a standard deviation of 5.21% per month or 18.0% per year. The Sharpe Ratio value is 0.1624. On the other hand, the LQ45 portfolio composition includes ICBP (2.85%), SSMS (3.69%), ADRO (10.94%), ITMG (11.71%), PTBA (8.66%), and BBCA (62.15%), resulting in an expected return of 1.27% per month or 16.4% per year, with a standard deviation of 5.16% per month or 17.9% per year. The Sharpe Ratio value is 0.1729. For the Markowitz Model, the optimal ESG Leaders portfolio consists of BBCA (74.11%), TBIG (12.34%), and TOWR (13.55%), with an expected return of 1.212% per month or 15.56% per year, and a standard deviation of 4.9% per month or 15.6% per year. The Sharpe Ratio value is 0.167. The optimal LQ45 portfolio composition includes ADRO (5.1%), BBCA (69.0%), ICBP (5.6%), ITMG (12.0%), KLBF (4.8%), SSMS (1.7%), and TPIA (1.8%), with an expected return of 1.2225% per month or 15.70% per year, and a standard deviation of 5.1% per month or 17.7% per year. The Sharpe Ratio value is 0.165. Based on the results of the study, it can be concluded that ESG Leaders stocks and LQ45 stocks have different portfolio compositions in both models used. Although there are differences in portfolio performance, both show potential for achieving good performance. The practical implication of this research is the availability of diverse investment strategy options for investors interested in ESG Leaders and LQ45 stocks. Choosing the appropriate model will assist investors in forming an optimal portfolio according to their goals and preferences.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>