Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Y.B. Suhartoko
Abstrak :
Krisis ekonomi yang mulai terjadi pada pertengahan tahun 1997 diperkirakan mempunyai dampak buruk terhadap berbagai bidang, tennasuk diantaranya bidang pendidikan. Dampak adanya krisis ekonomi diperkirakan sebagai berikut : 1. Drop out meningkat, sehingga APK turun 2. Pelayanan pendidikan turun, sehingga mutu pendidikan turun 3. Biaya ]angsung pendidikan meningkat, sehingga kesadaran masyarakat dalam investasi pendidikan turun. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah mencanangkan program Jaring Pengaman Sosial Bidang Pendidikan, yang juga disebut Program Aku Anak Sekolah yang berupa Dana Bantuan Operasional dan beasiswa bagi sekolah-sekolah tidak rnampu dan siswasiswa tidak mampu. Program jaring pengaman sosial banyak mengalami kebocoran dan ketidaktepatan sasaran di dalam pelaksanaannya, dan oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengevaluasinya agar pada kemudian hari pelaksanaannya nienjadi lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut, tesis ini melakukan penelitian ketepatan sasaran penerimaan beasiswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakar data primer yang didapatkan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang bekerja sama dengan British Council. Sebagai responden dalam penelitian ini adalah orang tua siswa baik yang meneriina beasiswa, maupun yang tidak menerima beasiswa yang berasal dari sekolah-sekolah yang mendapatkan DBO. Daerah penelitian meliputi Kotamadya Surabaya, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Trenggalek. Metode pengambilan sampelnya dilakukan secara bertahap sebagai berikut : 1. Pemilihan propinsi 2. Pemilihan kabupaten 3. Pemilihan sekolah 4. Pemilihan siswa 5. Pemilihan orang tua siswa Data yang didapatkan dipilih yang mencerminkan kemampuan orang tua siswa dalam membiayai anaknya bersekolah, seperti tingkat pendidikan kepala rumah tangga, tingkat pendapatan kepala rumah tangga, proporsi pendapatan untuk konsumsi makanan, kesulitan pembiayaan sekolah dan kekayaan . Untuk keperluan penelitian, data tingkat pendidikan kepala rumah tangga, tingkat pendapatan kepala rumah tangga, proporsi pendapatan untuk konsumsi makanan, kesulitan pembiayaan sekolah dilakukan analisis data deskriptif dengan memisahkan antar daerah penelitian . Sedangkan data tingkat pendapatan dan kekayaan digunakan untuk model regresi logistik dengan variabel dependen responden anaknya mendapatkan beasiswa atau tidak. Model regresi logistik dipisahkan menurut tingkat sekolah, SD, SLTP dan SLTA. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan semakin tinggi kemampuan (wealth) orang tua siswa semakin rendah kemungkinan anaknya mendapatkan beasiswa . Namun demikian penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu terjadinya "bias seleksi sampel" (Sample Selectivity Bias), karma hanya nmenggunakan data dari orang tua yang berasal dari anak di mana sekolahnya mendapatkan beasiswa
2000
T20525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albar Meky Pondalus
Abstrak :
Krisis finansial yang dialami BUMN pada tahun 2017, membuat banyak BUMN menjadi lebih selektif dalam membuat program. Disaat banyak BUMN mengurangi dan bahkan menghentikan program CSR, PT. Krakatau Steel, salah satu BUMN yang mengalami masalah finansial terbesar masih tetap berkomitmen pada program CSRnya agar tetap berjalan. Salah satu program CSR PT. Krakatau Steel yang masih berjalan adalah Program CSR Beasiswa Pendidikan yang Bermitra dengan LP3I Cilegon. Program yang sudah berjalan sejak 2007 ini merupakan bentuk komitmen PT. Krakatau Steel terhadap pemecahan masalah sosial masyarakat Cilegon yaitu pendidikan rendah, kemiskinan dan pengangguran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Komitmen Perusahaan dalam pelaksanaan program CSR beasiswa pendidikan di LP3I Cilegon dan faktor pendukung dan penghambatnya. Hasil penelitian menunjukkan implementasi komitmen serta faktor-faktor pendukung komitmen perusahaan dalam program CSR beasiswa pendidikan yaitu Faktor Eksternal, Faktor Interaksi dan Faktor Internal. Dalam menjalankan komitmennya, perusahaan menghadapi hambatan-hambatan yang dapat mengancam keberlangsungan program, seperti: Anggaran Terbatas, Rendahnya Komitmen Penerima Beasiswa, Kurangnya Komunikasi PT. Krakatau Steel dengan LP3I dan Penerima beasiswa. ......The financial crisis in 2017, made many SOEs more selective in making programs. While many SOEs have reduced and even stopped their CSR programs, PT Krakatau Steel, one of the largest SOEs experiencing financial difficulties remains committed to its CSR program to keep it going. One of PT Krakatau Steel's CSR programs that is still running is an educational scholarship in partnership with LP3I Cilegon. The program, which has been running since 2007, is a form of PT Krakatau Steel's commitment to solving the social problems of the people of Cilegon, namely low education, poverty and unemployment. This research uses a qualitative approach with descriptive type. The Purposive of this study is to describe the implementation of company commitment in CSR Educational Scholarships along with its supporting and inhibiting factors. The results showed that there are supporting factors, namely External Factors, Interaction Factors and Internal Factors. In carrying out its commitments, the company cannot be separated from obstacles that can threaten program sustainability, such as: Limited Budget, Lack of Commitment by Scholarship Recipients, Lack of Communication between Company and Partner, and Scholarship Recipients.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Dhiya Fauzia
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah melihat kontribusi pengalaman parentification terhadap keberfungsian keluarga pada mahasiswa penerima Bidikmisi di perguruan tinggi negeri. Parentification diukur menggunakan Parentification Inventory (Hooper, 2011) yang telah diadaptasi, sedangkan keberfungsian keluarga diukur menggunakan General Functioning Family Assessment Device atau GF-FAD (Epstein et al., 1983). Partisipan penelitian ini berjumlah 482 orang dengan rentang usia 18-25 tahun (M= 20,02, SD= 1,376). Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa parentification (β = 0,226, p<0,05) memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keberfungsian keluarga. Oleh karena itu, semakin tinggi parentification yang dialami maka semakin tinggi persepsi keberfungsian keluarga yang dimiliki. Hasil analisis penelitian juga menunjukkan bahwa dimensi emotional parentification (β = 0,228, p<0,01) memiliki kontribusi yang signifikan dan positif terhadap keberfungsian keluarga, sedangkan instrumental parentification (β = -0,192, p<0,01) memiliki kontribusi yang signifikan dan negatif terhadap keberfungsian keluarga. ......This study aim to examine the contribution of parentification on the perception of family functioning among students of Bidikmisi scholarship. Parentification is measured by the Parentification Inventory (Hooper, 2009) and the perception of family functioning is measured by General Functioning Family Assesment Device or GF-FAD (Epstein et al., 1983). The participant of the study consist of 428 participant with the range of age between 18 to 25 years old (M= 20,02, SD= 1,376). This study result indicate that parentification (β = 0,226, p<0,05) positively influence the family functioning, which means that the higher parentification, the higher perception of family functioning. Furthermore, the result indicate that emotional parentification (β = 0,228, p<0,01) positively influence the family functioning and instrumental parentification (β = -0,192, p<0,01) negatively influence the family functioning of Bidikmisi scholarship students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Yayasan Mata Air Biru, 2016
371.223 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Program Bidikmisi adalah salah satu program yang diluncurkan Kemdikbud sejak tahun 2010. Kebijakan ini lahir dalam semangat reformai birokrasi yang memiliki misi untuk menghidupkan harapan orang kurang mampu dan mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai kejenjang pendidikan tinggi serta menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program Bidikmisi studi kasus di Universitas Padjadjaran ditinjau dari mekanisme pemberian beasiswa Bidikmi di universitas Padjadjaran (2) prestasi akademik penerima beasiswa bidikmisi, kebijakan yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dalam rangka implementasi program bidik misi sehingga dapat memberikan pelaya yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan unit penelitian (1) place, yakni kampus Universitas Padjadjaran, (2) actor, yakni pelaksanaan kebijakan program Bidik Misi di Unitersitas Padjadjaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara terstruktur dan observasi untuk data primer sedangkan pengumpulan sekunder menggunakan teknik analisa dokumen. Hasil penelitian menunjukan (1) mekanismenya adalah calon mengajukan permohonan bidikmisi melalui sekolah, kemudian diseleksi melalui 3 jalur, yakni SNMPTN (jalur undangan tanpa ujian tulis), SBMPTN (jalur ujian tulis), seleksi Mandiri PTN (satu PT) (2) prestasi akademik penerima bidikmisi secara umum sudah cukup bagus, yakni angkatan 2010 dengan IPK 3,23 pada semester 6. Angaktan 2011, 3,13 pada semester 4, dan angkatan 2012, 3,23 pada semester 2. Namun masih terdapat penerima bidikmisi yang memiliki IPK kurang dari 2,5 yang perlu mendapatkan perhatian. (3) Kendala- kendala kendala-kendala dalam pelaksanaan program bidikmisi (a) Kesulitan dalam memverifikasi data. (b) Masih terdapat penerima bidikmisi yag tidak tepat sasaran. (c)Keterlambatan pencairan dana bidikmisi. (d) Penyampaian informasi mengenai bidikmisi kurang tersebar kepada seluruh penerima bidikmisi. Padahal sudah ada Koordinator tiap angkatan bahkan tiap fakultas. (3) Kebijakan yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dalam rangka implementasi program bidikmisi: (a) Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pelaksana. (b) Strategi Pemenuhan kuota dengani melanisir Pencairan Keterlambatan verifikasi dan penggantian. (c) Penanggulangan dengan bekeria sam adengan pertunkan. (d) Pambinaan Softskill dan Kewirausahaan.
JPAN 4:4 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Amiratania Bastari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerima beasiswa sebagai salah satu stakeholder kebijakan luar negeri Tiongkok mempersepsikan diplomasi publik dan citra negara Tiongkok selama pandemi COVID-19. Pertama, diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok dalam kerangka informasional dan relasional diidentifikasikan. Diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok sebagai alat komunikasi krisis juga akan dilihat melalui Image Repair Theory. Selanjutnya, wawancara mendalam dengan tiga penerima beasiswa dan narasumber ahli dilakukan untuk menganalisis persepsi mereka terkait diplomasi publik dan citra negara Tiongkok selama pandemi COVID-19, di mana citra negara terdiri dari empat aspek; fungsional, estetik, normatif, dan emosional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tiongkok telah melakukan networking, messaging, bolstering dan corrective action. Secara informasional, selain dari sumber informasi domestik Tiongkok, informan juga mencari informasi pada media sosial Kedutaan Tiongkok di Indonesia. Secara relasional, vaccine diplomacy dinilai efektif untuk memperbaiki citra negara Tiongkok, walaupun belum dieksploitasi secara maksimal. Dalam persepsi citra negara, hanya tiga aspek yang teridentifikasikan, di mana aspek normative merupakan aspek yang paling menonjol. ......This study aims to analyze how scholarship recipients as one of China's foreign policy stakeholders perceive public diplomacy and the country image of China during the COVID-19 pandemic. First, China's public diplomacy in an informational and relational framework is identified. China's public diplomacy as a crisis communication tool will also be seen through the Image Repair Theory. Furthermore, in-depth interviews with three scholarship recipients and expert resource person were conducted to analyze their perceptions regarding public diplomacy and the China’s country image during the COVID-19 pandemic, where country image consists of four aspects; functional, aesthetic, normative, and emotional. The results showed that China had carried out networking, messaging, bolstering, and corrective action. Informationally, apart from Chinese domestic sources of information, informants also seek information on social media of the Chinese Embassy in Indonesia. Relationally, vaccine diplomacy is considered effective in improving the image of the Chinese state, although it has not been exploited to its full potential. Regarding perception of China’s country image, only three aspects were identified, of which the normative aspect is the most prominent aspect
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Aris Harmawan
Abstrak :
ABSTRAK
The process of selecting scholarship recipients is a process that must be carried out in the context of providing educational scholarships. For the Navy, education is a very important thing in an effort to increase capability and professionalism in running an organization. The provision of educational scholarships for Navy personnel, especially in the environment of professional informatics, is carried out through selection of candidates' criteria that have been registered. Scholarship recipient data is processed to find the order of the candidates who will be determined as scholarship recipients. Prospective recipient data is considered by looking at certain criteria. Each criterion has a different weight. Based on the weights of each criterion, we can get weights that can be sorted according to certain priorities. For decision makers, many factors influence in determining a decision, so by using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method and the Fuzzy C-Means (FCM) method a sequence and grouping of prospective scholarship recipients can be generated from each method. Based on the calculation results, in the AHP data that was entered as many as 747 candidate data, in the initial selection process obtained as many as 107 candidate data whose profession is informatics. All candidate data can be sorted based on the calculation of the assessment of eight criteria and ranking, from rank 1 to ranking 107. For processing time, the AHP method requires a longer time, which is ± 3 minutes, weighting process ± 1 minute, and ranking process ± 1 minute. Whereas in the FCM method, with the same amount of data it takes around ± 5 minutes until the iteration is complete or until the difference in objective function is smaller than epsilon. For the grouping results, this FCM method found that 43 candidates (40.19%) were strongly recommended, 31 candidates (28.97%) were recommended, and 33 candidates (30.84%) were not advised to receive scholarships with cluster validation in this study was 0.604. Hope in the future can simplify the calculation process for ranking and grouping selection, because it is already a computer application that is easy to use, and is expected to accelerate the selection process.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidivera
Abstrak :
Sampai saat ini, permintaan tenaga perawat untuk bekerja ke luar negeri masih terbuka lebar. Namun, Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan perawat dari aspek kuantitas karena kualitas sumber daya manusia tenaga keperawatan di Indonesia masih dibawah standar internasional. Terdapat kesenjangan yang cukup lebar antara perawat yang mendaftar untuk bekerja di luar negeri dengan perawat yang berhasil lulus seleksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kelulusan seleksi lulusan D-111 Keperawatan yang mendaftar untuk bekerja di luar negeri tahun 1999. Desain penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Lokasi penelitian adalah di Jakarta, di lingkungan Departemen Kesehatan RI di tempat diadakannya ujian seleksi perawat untuk bekerja di Uni Emirat Arab. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden sebesar 203 orang. Sedangkan dalam penelitian ini sampel yang digunakan hanya sebanyak 185 orang atau responden yang lulusan D-III Keperawatan saja. Variabel-variabel yang diteliti adalah: faktor Kelulusan Seleksi, Umur, Status Perkawinan, Asal Kota, Asal Institusi, Pelatihan, Status Pekerjaan, Nilai Bahasa Inggris, Nilai Mutu, Proporsi Waktu Belajar, Motivasi, dan Frekuensi Ikut Seleksi. Analisis data terdiri dari analisis data univarial dan analisis data bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pelatihan, status pekerjaan, nilai mutu dengan kelulusan seleksi. Pada hasil uji estimasi resiko, didapat nilai Odds Ratio (OR) pelatihan = 3,455 artinya responden yang pernah mengikuti pelatihan kemungkinan untuk lulus adalah 3,455 kali lebih tinggi dari responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan, dan nilai OR status pekerjaan = 3,886 artinya responden yang belum bekerja kemungkinan untuk lulus seleksi adalah 3,886 kali lebih tinggi dari responden yang sudah bekerja. Saran yang diusulkan: Memberi kesempatan kepada perawat yang belum bekerja untuk mengikuti ujian seleksi; Pelatihan yang berbentuk bimbingan tes perlu diberikan pada semua peserta ujian seleksi; Pelatihan dengan sistem yang sesuai dengan kebutuhan perawat yang ingin bekerja di luar negeri. Selanjutnya, perlu diteliti lebih jauh tentang pengaruh jenis dan lama pelatihan, serta instrumen pengukuran bahasa Inggris menggunakan tes kemampuan bahasa Inggris. Dalam hal persyaratan, sebaiknya Departemen Kesehatan membuat simplifikasi persyaratan yang akan dipakai dalam persyaratan perawat yang ingin bekerja di luar negeri.
Up to present, the high demand for local nurses to work overseas is still exist. However, it is difficult for Indonesia to fulfill the required quantity since the existing quality of the local nurse is still under the international standard quality. The total number of nurse who register to work abroad far below the total number of nurses who finally passed the exam. Due to the above facts, this research is aimed to study further details on the factors related to the selection graduates of nurses graduated with Diploma III from Nurses Academy to work overseas in 1999. The design of the research is cross sectional survey. The research is taken place in Jakarta, at Department of Health, Republic of Indonesia, the same place where the test for nurses to work in United Emirates Arab is located. The collection of primary data is conducted by distributing questionnaires to 203 respondents. On this research, samples being used is only 185 samples or total number of nurses who graduates with D-11I from Nurse Academy only. Variables being researched are: Selection Graduates, Age, Marital Status, Birth Origin, Institution, Training, Work Status, English Score, Quality Score, Proportion of Study, Motivation, and Number of Test Taken. Data analysis categorized into Univariate data analysis, and Bivariate data analysis. The result of the analysis showed that there is positive correlation betweentraining, work status, quality score with selection graduates. The risk estimate test showed Odds Ratio (OR) for training = 3,455, which means that the probability of respondent with prior training to pass the test is 3,455 times greater than respondent with no prior training. The OR for Work Status = 3,886 which means that the probability of respondent (who has work experience less than 1 year or has no prior job experience) to pass the test is 1886 times greater than respondent who has work experience. The proposed recommendations are as follows: To give the opportunity and priority to those nurses who currently do not work to take the test. Training in a form of preparation test is deemed necessary to be given to the test participants; such training is designed to meet the required needs for the nurses to work overseas. Furthermore, additional research is required to further understand the affect of type and length of the training, and the measurement being used to test the English skills. Lastly, in regards to the rules and requirements, it is highly recommended that the Department of Health to simplify the requirements for nurse to work overseas.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Oriza
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama periode 2021-2022, guna meningkatkan ketahanan sumber daya manusia (SDM), dalam menghadapi megatren abad ke 21 pada bidang akselerasi teknologi. Perlu analisis mendalam terkait program-program yang akan mendukung peningkatan kualitas SDM unggul yang dapat bersaing secara global dan siap menghadapi megatren. Penelitian ini menggunakan teori kompetitif intelijen untuk melihat keunggulan program-program LPDP disandingkan dengan program beasiswa lembaga lain, seperti Chevening, Fulbright, Djarum, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam mencetak SDM yang menjawab kebutuhan zaman. Penelitian adalah penelitian kualitatif yang dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang spesifik pada program-program LPDP periode 2021-2022, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan lima narasumber kunci, dan studi referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM Indonesia saat ini, belum siap menghadapi megatren, terutama pada bidang akselerasi teknologi, sehingga diperlukan berbagai macam upaya pengembangan untuk menghadapi hal tersebut. Berdasarkan teori intelijen kompetitif, penelitian ini menunjukkan bahwa program-program LPDP lebih unggul dibandingkan lembaga pemberi beasiswa lain di Indonesia, dan telah didesain untuk menunjang kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan megatren abad ke 21, dan telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program. LPDP memiliki peran vital sebagai lembaga investasi pendidikan dalam menciptakan SDM yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif dan berjiwa kepemimpinan sebagai hasil dari berbagai program-program yang telah dicanangkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa investasi jangka panjang di bidang pendidikan yang dilakukan LPDP akan menciptakan lebih banyak SDM Indonesia yang siap menghadapi dinamika perubahan global dan menjawab kebutuhan pembangunan nasional. ......The objective of this research was analysed the enrichment of the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP) scholarship program, for the period 2021-2022, which intended for advancing the resilience of human resources to cope with the 21st century megatrends in the field of technological acceleration. A more in-depth analysis is needed with respect to the programs aimed at elevating the quality of human resources that could compete at global scale and ready to face megatrends. The research employs competitive intelligence theory to understand the advantage of LPDP programs compared to scholarship programs from other institutions, such as Chevening, Fulbright, Djarum, and the Ministry of Communication and Information Technology in creating a new generation of more superior human resources who could endure and respond the need of the challenging times. The research is qualitative research that is analysed descriptively with a case study approach that is specific to LPDP programs for the period 2021-2022, and the data collection technique used was a series of interviews with five key informants as well as a series of studies from relevant literatures and published reports. The result of this research suggests, the current stage of human resources are not resilient to encounter the threat of megatrends, hence, various development programs are needed to deal with the challenges. Based on the theory of competitive intelligence, the research suggests that LPDP programs have offered some competitive advantages comparing to other scholarship providers and have been purposely designed to support the readiness of human resources to cope with the 21st century megatrends, and furthermore, it had also been well-coordinated from time to time with every stakeholder during the preparation of the programs. LPDP plays a pivotal role in creating the more superior, creative, innovative, and leadership-minded talents as a result of the various programs which have been launched. From the research, it has also been concluded that the role of LPDP, particularly in extending a long-term investment in education, would bring a sustainable support to the country in creating the required talents and potential future leaders who are resilient to embrace the contemporary global environment as well as able to overcome the challenge of the national development.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>