Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Gunda ochracea walkr (Lepidoptera : Bombycidae) in this report , has been recorded for the first time from Gunung Halimun - salak National Park..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Astit Karmawati
"ABSTRAK
Kelengkapan pengisian dokumen pengkajian keperawatan sangat rendah. Saat ini belum diketahui sejauh mana persepsi perawat terhadap pelaksanaan dokumentasi pengkajian di 6 ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus yang menekankan pada persepsi perawat mengenai pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan. Pengumpulan data mengenai faktor masukan, proses, dan keluaran dari pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan dilakukan melalui wawancara terhadap 1 orang ketua komite keperawatan, 6 perawat pelaksana, dan 6 kepala ruangan, pengamatan terhadap proses pengkajian, serta Pengamatan terhadap dukumen pengkajian di 6 ruang rawat inap.
Hasil penel i tian menunjukkan kelengkapan dokumen pengkajian keperawatan masih rendah. Persepsi perawat terhadap tenaga perawat yang melakukan pendokumentasian pengkajian, memerlukan pendidikan D.III Keperawatara. Sarana pendokumentasian berupa formulir yang disederhaanakan tidak dapat memunculkan kebutuhan .data pasien secara menyeluruh, sedangkan buku pedoman penulisan yang ada jarang dibaca. Metode pendokumentasian pengkajian sama untuk seluruh ruangan, namun kurang jelas dalam,car.a pengumpulan maupun penulisan kebutuhan data pasien secara menyeluruh.
Manajemen keperawatan dinilai masih kurang dalam menjalankan proses manajemen baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, maupun pengawasan, terhadap pelaksanaan proses keperawatan.
Kesimpulannya pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan menurut persepsi perawat dipengaruhi oleh kekurangan dalam faktor tenaga perawat, sarana, metode, dan manajemen keperawatan.
Untuk itu saran dari penelitian ini adalah penambahan dasar pengetahuan bagi perawat SPK, perbaikan sarana dan metode pendokumentasian pengkajian keperawatan, dan penataan kembali manajemen keperawatan.

ABSTRACT
Nurse's Perception On Nursing Assessment Documentation Of In-Patient Care Department at Pasar Rebo HospitalThe complete of nursing assessment documentation is found very poor. There is no trace of nurse's perception on nursing assessment documentation in 6 units of in-patient department at Pasar Rebo Hospital.
This was a study case design of qualitative method, which concerned on nurse's perception on nursing assessment documentation. Data about input, process, and output factors of the documentation were gathered by interviewing the chief of nursing committee, 6 technical nurses, and 6 chief of nursing units; observing the process of nursing assessment; and observing the nursing assessment documents of 6 in-patient units.
This study found that the completeness of nursing assessment documentation was poor. The nurse's perception on nursing personnel who did the documentation have to be a D.1I1 of Nursing graduates. The fac_i l i ties of documentation such as a simplified form cannot perform proper patient's data collection thoroughly. In the mean Lime, the guidance of documentation has been rarely read. The same method of documentation has been established, but it contains not clear enough to fulfill patient's data collection in collecting itself, as well as completing. The nursing management has not properly run, as seen in the lack of planning, organizing, directing, or controlling of nursing care process.
In conclusion, nurse's perception on nursing assessment documentation has been influenced by the lack of nursing personnel, facilities, method, and nursing management.
Therefore, this study recommends an improvement of basic knowledge'for nursing personnel SPK graduates, facilities and method of nursing assessment documentation, and a reformation of nursing management.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otty Mitha Sevianti
"Salah satu fungsi yang paling utama dari sebuah rumah sakit adalah untuk menyediakan perawatan berkualitas tinggi terhadap semua orang termasuk pasien. Badan pemerintahan di rumah sakit, dalam hal ini pimpinan rumah sakit bertanggungjawab secara hukum maupun moral atas kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien ataupun mereka yang datang ke fasilitas pelayanan tersebut. Tanggungjawab ini kemudian didelegasikan kepada tenaga medis, keperawatan dan staf medis professional lainnya.
Staf di dalam fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit berpegang pada praktisi informasi kesehatan untuk menganalisis dokumentasi rekam medis dan yang memperingatkan mereka akan adanya kekurangan atau inkonsistensi sehingga menyebabkan rekam medis menjada tidak lengkap atau tidak akurat. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan berhak memutuskan jenis analisis yang akan dilakukan dan mengacu pada cara dokumentasi mereka dan kebijakan dari staf medis. Salah satu dari jenis analisis tersebut adalah analisis kuantitatif.
Analisis kuantitatif dilakukan oleh praktisi informasi kesehatan dengan mengidentifikasi lembaran rekam medis yang tidak lengkap. Komponen dasar dari analisis kuantitatif meliputi telaahan rekam medis untuk: identifikasi penderita yang benar di setiap lembarnya, keberadaan seluruh laporan yang diperlukan, bukti keabsahan di semua lembaran dan praktek pencatatan yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi angka ketidaklengkapan rekam medis rawat inap .dan untuk mengidentifikasi faktor - faktor penyebab terjadinya ketidaklengkapan rekam medis rawat inap Rumah sakit Duren Sawit.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan checklist dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan 62,50% nama penderita tidak tercantum, 72,22% nomor rekam medis tidak ada, 79,17% laporan - laporan yang diperlukan tidak ada dalam berkas rekam medis, 65,25% laporan keperawatan hilang, 84,72% tanpa nama pengisi rekam medis, 79,17% tidak mencantumkan waktu pemberian pelayanan medis dan 100% praktek pengkoreksian yang tidak sesuai acuan. Jumlah petugas rekam medis yang bertugas untuk mengevaluasi setiap berkas rekam medis yang rnasuk sangat kurang. Petugas tidak mempunyai SOP yang inendasari pekerjaannya sehingga tugas analisis tidak dapat dilakukan setiap hari. Evaluasi pelaksanaan rekam medis tidak mempunyai jadwal tertentu. Petugas rekam medis mempunyai kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan tenaga medis dan pararnedis, terutama yang berkaitan dengan hasil evaluasi kelengkapan berkas rekam medis. Kelalaian dokter dan perawat dalam menyalin identitas penderita, kehadiran laporan yang perlu, bukti keabsahan dan praktek pencatatan yang baik. Kebijakan yang dikeluarkan panitia rekam medis tentang sanksi kedisiplinan belum ada serta evaluasi kerja panitia dan tindak lanjut hasil telaahan belum dapat berjalan dengan lancar. Pimpinan rumah sakit perlu membenahi kebijakan khususnya untuk panitia rekam medis dan SOP bagi staf, serta penyediaan tenaga rekam medis yang memadai.
Saran yaitu peningkatan kemampuan dan ketrampilan petugas rekam medis dengan adanya pelatihan, pembuatan formulir pemberitahuan untuk tenaga pengisi rekam medis yang lalai untuk melengkapinya, memeriksa rekam medis sebelum dikembalikan ke subsie rekam medis, mengadakan seminar sehari untuk staf medis dan perawat untuk mensosialisasikan instruksi pengisian rekam medis yang benar, pertemuan rutin untuk mengevaluasi hasil telaahan analisis kuantitatif, membuat kebijakan tentang sanksi kedisiplinan serta membuat SOP untuk semua personil yang terkait. Hal terpenting adalah adanya manajemen resiko untuk meminimalkan resiko yang ditimbulkan oleh rekam medis yang tidak lengkap.
Daftar Pustaka: 25 (1986 -- 2004).

Analyzing the Completeness of Inpatient Medical Record in Duren Sawit Hospital 2004 JakartaThe primary function of a hospital is to provide high quality patient care to all persons, including inpatients. The governing body of the hospital is both legally and morally responsible for the quality of care rendered to all patients within or attending a facility. This responsibility is in turn delegated to medical, nursing and other health professional staff.
A health care facility's staff relies on health information practitioners to analyze medical record documentation and notify them of omissions or inconsistencies which make the medical record incomplete or inaccurate. Each health care facility decides on the type of analyses to be done according to their documentation and medical staff policies. One of the analyses type is quantitative analysis.
Quantitative analysis is performed by health information practitioners to identify areas of the medical record that are incomplete. The basic components of quantitative analysis include a review of the medical record for: correct patient identification on every form, presence of all necessary reports, required authentication on all entries, and good recording practice.
The objective of this research is to identify the incompleteness of inpatient medical records and to identify factors that caused incompleteness of inpatient medical records in Duren Sawit Hospital.
This is a qualitative research with a cross sectional approach using checklist and in depth interviews.
Results are 62,50% blank patient's names, 72,22% blank medical record numbers, 79,17% incomplete reports, 65,28% missing nursing reports, 8432% without provider's name on it, 79,17% didn't write time of care given by the provider and 100% bad recording practice. Numbers of health information practitioners are below the standard, practitioners do not have SOP for their work guidance, there is no monthly schedule to evaluate medical record. Practitioners have difficulties to communicate with doctors and nurses. Doctors and nurses do not write correct patient identification. Presence of all necessary reports, required authentication on all entries, and good recording practice. There is no disciplinary action to be taken for those who have incomplete medical records. Hospital director must set SOP for all the hospital staff.
Suggestions: more in-house training for the medical record practitioners, query for the medical staff and nurses to warn them about incomplete medical record, check status before return the medical record, to hold an internal one day seminar for medical staff and nurses, routine meeting to evaluate the findings from quantitative analysis, SOP for the medical record practitioners. The most important thing is to have a risk based management to minimized the risk occurred by the incomplete medical records.
Bibliography: 25 (1986 -- 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paul Boekitwetan
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data/ informasi dari rekam medik. Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isiannya, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
RSUP Fatmawati Jakarta adalah rumah sakit kelas B pendidikan, seyogyanya petugas yang menangani penderita rawat jalan maupun rawat inap menyelenggarakan rekam medik yang bermutu. Untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu rekam medik Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta, telah dilakukan penelitian cross sectional, dengan telaahan rekam medik dari 1 Januari 1994 hingga 31 Desember 1994, secara retrospektif untuk memperoleh gambaran mutu rekam medik, serta wawancara petugas pengisi rekam medik untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor karakteristik petugas pengisi rekam medik (dokter/paramedis perawatan), faktor pemantauan yang berhubungan dengan mutu rekam medik Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa didapatkan rekam medik yang kurang bermutu sebesar 76,4% di Instalasai Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. Hal ini terutama disebabkan oleh karena pengisian rekam medik yang kurang lengkap (77,8%). Sedangkan karakteristik dokter yang berhubungan dengan mutu rekam medik adalah, tambahan pengetahuan, beban kerja akibat tugas tambahan di Bagian lain dan pemantauan dari Kepala Staf Medis Fungsional. Dari karakteristik paramedis perawatan yang berhubungan dengan mutu rekam medik adalah faktor pelatihan, beban kerja jumlah penderita rata-rata yang dilayani perharinya.
Perlu adanya prosedur kerja tetap rekam medik (SOP) yang sangat membantu peningkatan mutu rekam medik. Selain itu perlu diadakan pemberian pelatihan dan tambahan pengetahuan rekam medik yang berkelanjutan, penghargaan dan sangsi terhadap petugas pengisi rekam medik perlu dibudayakan, pembagian tugas yang merata, pemantauan pengisian rekam medik perlu ditingkatkan. Rekam medik yang diisi oleh dokter, paramedis perawatan dan mahasiswa perlu diisi lengkap, karena rekam medik adalah bukti pertanggungjawaban hukum dalam pelayanan dan proses belajar/ mengajar.

ABSTRACT
Factors Correlated With The Quality Of Inpatient Medical Record In The Department Of Internal Medicine, Fatmawati Hospital Jakarta.Rapid advances in the medical science and technology and the improvement in social economic conditions and education increase public awareness for high quality of health care. Good health care quality in hospital is reflected by good medical record. Good medical record must be complete, accurate, timely and must comply with the legal requirements.
Fatmawati hospital is a class B teaching hospital, therefore it should maintain a high quality of medical record. To obtain overview correlating factors of the quality of medical record in the inpatient unit, Department of Internal Medicine, Fatmawati Hospital Jakarta. A cross sectional retrospective study of the medical record has been performed from 1 January through 31 December 1994. This effort is directed towards determining the correlation between the quality of the medical record and the characteristics of the health personal involved (medical doctor, nurses) in producing the medical record and monitoring health personal. It is concluded from this study that about 76,4% the quality of the medical record there is still unsatisfactory, the majority of which {77,8%) is caused by the incompleteness of the medical record.
Characteristics of medical doctor, correlated with the medical record quality are the knowledge transverse to colleques, workload ( addition work in outpatient clinic) and monitoring by the Department head. Characteristics of nurses correlated with medical record quality are training in medical record and workload (numbering of patient handle a day).
It is recommended that there should be a standard operating procedure in the medical record which will improve the quality of the medical record. Additionally, there should be a continuous training and transverse of knowledge on medical record. Adequate rewards and sanctions should be gives to personnel who is responsible for the filling the medical record. Equal workload assignments and increase monitoring of the medical record should be instituted. The medical record should be completed by the doctor, nurse and student, because medical record is an evidence of legal accountability in services and education.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.I. Iskhandiningsih
"Selama tahun 1971 hingga 2001, sejumlah undang-undang dan kebijakan di bidang
kearsipan dan manajemen rekod telah dikeluarkan dan ditempuh oleh Pemerintah Indonesia
dan pihak yang berwenang, Sementara itu, perusahaan BUMN pun mengalami berbagai
perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal. Perubahan-perubahan tersebut
sedikit banyak mempengaruhi mannjemen rekod in-aktif dan Pusat Rekod di lingkungan
perusahaan BUMN.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengeksplorasi manajemen rekod in-aktif dan
Pusat Rekod Perusahaan di lingkungan perusahaan BUMN; (2) mengidentifikasi ciri-ciri
manajemen rekod in-aktif di lingkungan perusahaan BUMN (3) memberikan masukan
kepada perusahaan untuk peningkatan kualitas dan pengembangan manajemen rekod in-aktif
dan Pusat Rekod Perusahaan; dan (4) menambah khasanah karya tulis dan pengembangan
bidang ilmu manajemen rekod dan kearsipan.
Subyek penelitian dari penelitian ini adalah perusahaan BUMN yang bergerak di
bidang keuangan non-bank dan jasa konstruksi; logistik dan pariwisata; pertambangan,
industri strategis, energi dan telekomunikasi; agro industri, kehutanan, dan kertas-
percetakan-penerbitan. Obyek penelitiannya adalah manajemen rekod in-aktif dan Pusat
Rekod Perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian terapan dan sekaligus juga merupakan
penelitian lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei-deskriptif;
sedangkan disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional surveys. Karena jumlah
anggota populasi hanya 144, maka semua anggota populasi dijadikan sebagai anggota
sampel ( sampel jenuh ). Metode pengumpulan data yang digmakan adalah studi literasi
untuk data sekunder dan penyebaran kuesioner untuk data primer. Jenis kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup. Analisis data menggunakan statistik deskriptif yang
disajikan dalarn bentuk tabel persentase.
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ; (1) Perusahaan
memberikan dukungan yang diperlukan bagi pengembangan managemen rekod in-aktif dan
Pusat Rekod Perusahaan dalam bentuk keputusan, dana, proses evaluasi dan revisi, dan
pembentukan Pedoman Kerja Managemen Rekod In-Aktif, (2) Perusahaan masih perlu terus
meningkatkan pengembangan manajemen rekod in-aktif dan Pusat Rekod Perusahaan yang
sudah ada (3) manajemen rekod in-aktif di lingkungan perusahaan BUMN memiliki 8 ciri,
yaitu : a). sentralisasi pengelolaan dan penyimpanan rekod in-aktif, b). manajemen rekod
in-aktif merupakan bagian integral perusahaan; c) Tujuan netralisasi adalah kemudahan
proses penelusuran dan temu kembali rekod in-aktif perusahaan; d). Pusat penyimpanan
rekod in-aktif merupakan tujuan dari manajemen rekod in-aktif perusahaan; e). adanya
Panduan Kerja Manajemen Rekod In-Aktif f). pola bottom-no dalam rekrutmen staf, g).
bentuk Pusat Rekod Perusahaan adalah in-house records centre; dan h). tingkat
kemampuam staf lebih menampakkan technical skill.
Dari penelitian ini dihasilkan sebuah check list sederhana yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi Pusat Rekod Perusahaan yang ada dan pengembangannya.

Abstract
Since 1971 until 2001, the Government of Indonesia has produced some laws and
regulations in archives and records management. At the same time, State Owned
Companies ( BUMN ) has changed internally and externally. The changes automatically
influence the State Owned Companies? in-active records management.
This research has its purpose : 1). to explore the situation of State Owned
Companies ( BUMN ) conceming their in-active records management and of their records
centre; 2). to identify the special characteristics of the in-active records management within
the State Owned Companies; and 3). to give input to those companies, in order to promote
and develop the qualities of their in-active records management and the set up of their
records centre; and 4). to add some new literature on the subject of records science.
The subjects of this research are State Owned Companies in diferent businesses,
like : non-banking financial enterprise and construction service; logistic and tourism;
mining - strategic industry - energy and telecommimications; agrarian industry, forestry,
printing and publishing. The object of this research is the in-active records management
and company?s records centre.
This research is an applied research and at the same time a field study. The
research's method used here is the descriptive - survey method., using the design of cross-
sectional survey. Because the sum of the population?s members are only 144, then
population are regarded as samples (total sampling). The method of data collecting is by
literature reading for secondary data and by circulating questionnaires for primary data.
The questionnaires used are closed-questionnaires. The data analysis takes the form of
descriptive - statistic method, expressed in table of percentage.
From the results of this research some conclusions can be drawn : 1). the
companies the necessary support for developing in-active records management and
company?s records centre, by way of their decision, funds, evaluation and revision, and by
giving out work guidance for in-active records build up; 2) however companies need to
step up their efforts for the better of the existing in-active records management and
company?s records centre; and 3) the in-active records management within State Owned
Companies have the following 8 characteristics : a). the use of centralization; b). in-active
records management form an integral part ofthe company; c). centralization to facilitate the
re-finding and the retrieving of the records; d). the function of the in-active records
management is towards the setting up of a records centre of the company; e). the guidance
book for in-active records management given out by the company is followed strictly; 1).
staff recruitment follows the ? bottom-up ? principle; g). the records centre takes the form
of ? in-house records centre ?; and h). the staff's competence is mostly still at ? technical
skill ? level.
From this research, we are able to provide a simple checklist, which can be used
to evaluate the existing records centre and how to develop it."
2001
T3025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Stefanus
"Waktu tunggu pelayanan rawat jalan merupakan salah satu indikator kualitaspelayanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta. Denganmenggunakan metode kualitatif, penelitian ini melakukan analisis sistempenyediaan berkas rekam medis RM terhitung ketika pasien registrasi awalsampai berkas tersedia di poliklinik rawat jalan yang dituju. Hasil penelitianmenunjukkan waktu penyediaan berkas RM belum sesuai dengan standarpelayanan minimal SPM yang ditetapkan oleh Rumah Sakit. Beberapa kendalayang ditemui antara lain pemberkasan tidak lengkap, nomor antrian tidakberurutan sesuai loket, sistem error, jarak antar rak penyimpanan tidak sesuaistandar, jarak antara instalasi rekam medis ke rawat jalan jauh, berkas RM belumdikembalikan ke rak, SPO penyediaan berkas rekam medis belum ada.
......Outpatient clinic waiting time is one of the important indicators of quality ofservices offered by Sumber Waras Hospital. Using qualitative approach, thisresearch aims to analyze the time needed to provide outpatient medical record MR starting at patient initial registration at the front desk to medical record rsquo savailable at the hospital outpatient clinic. The result of the research indicates thatMR provision time has not fulfilled the minimum serviced standard as suggestedby the hospital. Obstacles include incomplete files, queue numbering sequence,system error, distance between shelves, distance between medical record storageand outpatient clinic, MR files have not been returned to the shelf, and absence ofprocedures for provision of MR files."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Id Hilmy
"Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit merupakan suatu unit dimana setiap harinya terjadi aktivitas pelayanan terhadap pasien baik yang datang karena keinginan sendiri maupun rujukan dari puskesmas, rumah sakit lain, praktek dokter dan bidan.
Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran mengharuskan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi mutu pelayanan dan data diagnosa pelayanan. Data dan informasi pelayanan yang di berikan kepada pasien disimpan di dalam berkas rekam medis.
Rekam Medis merupakan catatan yang berisikan semua informasi tentang identitas dan riwayat pasien selama menerima pelayanan medik di sebuah organisasi kesehatan yang disajikan secara kronologis sesuai dengan kejadian sampai dengan pemeriksaan, diagnosa, tindakan serta pengobatannya. Unit Rawat Jalan berkaitan erat dengan unit rekam medis karena data dan informasi yang disajikan di unit rekam medis di ambil dari unit rawat jalan yang direkapitulasi dalam bentuk laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Permasalahan yang ada dalam Sistem Informasi Rawat Jalan di RSUD Kota Sabang adalah terkait dengan prosedur, basis data, integrasi laporan serta sarana dan prasarana yang belum mendukung dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien serta data/informasi yang belum tepat waktu dan akurat.
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metodologi / model incremental, yang menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan linear / System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi iteratif dari metoda prototipe. Metode ini terbagi dalam 4 tahap yaitu analisis sistem, desain sistem, pengkodean sistem dan uji coba sistem.
Identifikasi dan analisis masalah sistem dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi pada instalasi pendaftaran, instalasi rekam medis dan beberapa informan yang terkait. Perancangan prototype dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data mysql yang bersifat open source. Uji coba prototype dilakukan menggunakan data sampel di Laboratorium Komputer Fakultas Kesehatan Masayarakat Departemen Biostatistika Universitas Indonesia.
Prototipe yang dihasilkan dapat mengintegrasikan data/informasi dari instalasi pendaftaran, instalasi rekam medis dan direktur rumah sakit dengan menggunakan Lacal Area Network. Komitmen staf instalasi pendaftaran, rekam medis serta direktur rumah sakit sangat diperlukan untuk memberikan masukan dalam pemeliharaan dan pengembangan sistem.
......Hospital is one of health instrument that function to do elementary health's effort or reference health and or effort of support health. Outpatient in Hospital is unit where do service activity to the patient both for come because desire its self or reference from puskesmas, other hospital practice doctor and midwife.
According Health Law Number 29 of Year 2004 about doctor practice, health care was given in hospital must be responsible from facet of service quality and data of service diagnosis. Data and service information that given to patient is in binded medical record.
Medical Record is note that comprising of all informations about identify and patient history during accept medical service in a health organization that presented chronologically in accordance with occurence up to inspection, diagnosis, its action and medication. Ambulatory health care have correlation with medical record unit because data and information that presented in medical record unit is taken away from ambulatory health care unit that summarized in the form of monthly report, quarter and annual.
Method as used in system development this is the methodologies / model incremental, that join elements in model of linear sequence / System Development Life Cycle (SDLC) with philosophy iteratif from prototype method. This Method is divided into 4 phase that is system analysises, system design, coding system and system test-drive.
Identification and analysis of the system were performed by depth interview, document survey and observation of ambulatory health care installation, medical record installation, director and related informant. Prototype design is performed by using PHP programming language and open source mysql database. Prototype testing is performed by using sample data in Computer Laboratory of Biostatistic Departement of Public Health Science Faculty, University of Indonesia.
Existing Prototipe will be related between registratition installation, medical record and general hospital manajement by using Local Area Network. The comitment of registration installation staff and record medical in hospital director have been needed to give input maintenance and development system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T30832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhawary
"Rekod kepesertaan adalah rekod bisnis mengenai pemegang polis yang mempunyai kontrak asuransi jiwa dengan AJB Bumiputera mengenai jiwanya sendiri. Rekod kepesertaan diciptakan oleh perusahaan asuransi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya. Biasanya rekod kepesertaan diciptakan dalam jumlah besar. Penciptaan tersebut perlu diikuti dengan pemeliharaan yang baik termasuk sistem penyimpanan dan temu balik di dalam suatu manajemen rekod. Sehuhungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen rekod kepesertaan dalam hal penciptaan dan penerimaan, serta pemeliharaan di AJB Bumi Putera 1912. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan sistem pengelolaan rekod yang berkaitan dengan penciptaan dan penerimaan, serta pemeliharaan rekod kepesertaan yang telah diterapkan oleh AJB Bumi Putera. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen rekod kepesertaan yang telah diterapkan di AJB Bumi Putera pada tahap penciptaan dan pemeliharaan pada umumnya telah berjalan dengan baik. Upaya yang perlu dilakukan supaya manajemen rekod kepesertaan dapat memperoleh hasil yang optimal, diperlukan upaya-upaya peningkatan pemahaman mengenai fungsi rekod kepesertaan, penyediaan sarana dan prasarana yang cukup bagi pemeliharaan rekod, serta perlu adanya penambahan staf yang dikhususkan menangani pengelolaan arsip, baik di kantor Pusat, Kantor Cabang, maupun kantor operasional."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S15696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Magellanica
"Skripsi ini membahas pengelolaan Rekam Medis rawat inap di RSUD Kota Bekasi pada tahun 2012. Proses pengelolaan rekam medis rawat inap yang terdiri dari yang terdiri dari pencatatan, pengelolaan data medis, penyimpana RM, dan pengembalian RM. Proses tersebut digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan lengkap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif (univariat). Sampel yang digunakan adalah 100 berkas rekam medis rawat inap. Adapun hasil data yang diperoleh waktu pengembalian berkas rekam medis periode Januari-Oktober 2012 dari ruangan perawatan adalah Tepat Waktu sebesar 20% (8961 RM) dan Tidak Tepat Waktu sebesar 80% (4892 RM). Sedangkan hasil evaluasi kelengkapan berkas rekam medis rawat inap periode Januari-Oktober 2012 adalah Lengkap sebesar 84% (84 RM) dan Tidak Lengkap 16% (16 RM).
......This thesis discusses the management of inpatient Medical Record Bekasi District Hospital in 2012. Process management of inpatient medical records consisting of consisting of records, medical records management, RM last save, and return RM. The process used to produce information quickly and completely. The research was conducted using qualitative and quantitative research (univariate). The samples used were 100 inpatient medical record file. The results of the data obtained medical record file payback period January to October 2012 from the treatment room is the Right Time by 20% (8961 Medical Record) and Not the Right Time by 80% (4892 Medical Record). While the results of the evaluation of the completeness of the medical record file hospitalization period January to October 2012 is a full 84% (84 Medical Record) and Incomplete 16% (16 Medical Record). "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Ajeng Aryanti
"Rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan harus terus meningkatkan mutu dari pelayanan kesehatannya salah satunya dapat dilihat dari mutu rekam medis. Mutu rekam medis yang baik dapat dilihat dari kelengkapan pengisian berkas rekam medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di RSAU dr.Esnawan Antariksa Tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah berkas rekam medis pasien rawat inap bulan Januari dan Februari tahun 2014 yang telah dikembalikan ke Bagian Rekam medis sebanyak 90 berkas rekam medis. Teknik sampling yang digunakan dengan sampel acak sistematis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata kelengkapan pengisian rekam medis sudah cukup lengkap namun masih kurang dari standar kelengkapan yang ditetapkan Depkes RI sebesar 100%. Disamping itu, faktor pendukung kelengkapan pengisian rekam medis yang terdiri dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, bahan, metode dan biaya masih kurang mendukung kegiatan kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap. Oleh karena itu, untuk mendapatkan angka kelengkapan pengisian rekam medis 100% sesuai dengan standar Depkes maka perlu dilakukan pengembangan kemampuan tenaga medis dan paramedis dengan pengadaan pelatihan mengenai kelengkapan pengisian rekam medis, penambahan jumlah petugas rekam medis, sosialisasi SOP kelengkapan pengisian rekam medis pemberian sanksi dan reward serta pengembangan teknologi rekam medis yang terkomputerisasi untuk meningkatkan mutu dari rekam medis pasien rawat inap.
......Hospitals as health care providers should continue to improve the quality of health care one of which can be seen from the quality of medical records. Good quality of medical record can be seen from filling completeness of medical record document. The purpose of this study is to describe the completeness filling of the inpatients medical record document in RSAU dr.Esnawan Antariksa of 2014. This is a descriptive observational study with quantitative and qualitative approaches. The sample was medical record document of inpatients in January and February of 2014 that has been restored a total of 90 medical records. The sampling technique used by systematic random sampling.
The results showed that the averages of completeness filling inpatients medical records are quite complete, but still less than the standard set by Ministry of Health Republic of Indonesia completeness of 100%. In addition, the supporting factors of completeness filling inpatients medical records consisting of human resources, facilities, materials, methods and costs are still lacking. Therefore, to obtain medical record numbers 100% of filling completeness in accordance with the standards of the Department of Health is necessary for the development of medical and paramedical personnel capability with procurement training on completeness filling of medical records, increasing the number of medical records clerk, socialization SOP completeness filling of medical records, sanctions and reward as well as the development of a computerized medical record technology to improve the quality of inpatients medical record."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>