Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Reading activity especially in Indonesia
n
students
is still r
eceiving special attention from
educational institutions. It has known that schools
in Indonesia
have implemented programs in
reading activities that associate with academic activities (Traditional Instruction)
and
also
schools that
of reading activities that are not associated with aca
demic activities (Free
Voluntary Reading).
Certainly i
t has
an impact on student's reading behavior. The phenomenon
cause
attention of researchers to describe the difference between
student
?
s
behavior
who apply
FVR and student
?
s
behavior
who apply IT. This study use descr
iptive quantitative method
.
Research
location in SMAN 5 Surabaya as schools implement FVR program and SMAN 17
Surabaya
as schools implement IT programs.
Using
systematic
random sampling
with 100
respondents.
The
Results show
th
at
allocation of t
ime
in
FVR
program
reading books 1
-
2 hours
per
-
day
,
is able to read two books in one month, classified as a type of regular readers (Heavy
Readers).
While
in
IT programs
,
just spending
i
n
time
less than 30 minutes a day
to read a book
,
able to read one book within one month, classified as type readers rather routine (Moderate
Readers). Then to
reading
motivation, students have the program FVR classified as Aesthetic
Reading as a motive to leisure reading and have fun rea
ding
,
while the IT program students
classified as Efferent Reading for reading motive to understand the subject matter
.
So,
the
reading programs FVR (Free Voluntary Reading) is providing support
the
student?s
activities
reading and more likely to bring u
p
the reading habit in student?s
behavior.
Kegiatan membaca terutama di kalangan siswa di Indonesia masih mendapat perhatian dari
pelbagai kal
angan khususnya institusi pendidikan, terlihat dari upaya pihak sekolah dalam
meningkat
k
an minat baca siswa
melalui
program yang dijalankan di masing
-
masing sekolah.
Beberapa
sekolah di Indonesia
ditemui telah
menerapakan p
rogram kegiatan membaca yang
di
kaitkan dengan kegiatan akademik
(Traditional Instruction)
dan
ada yang menerapkan
program kegiatan membaca yang tid
ak di
kaitkan dengan kegiatan akademik
(Free Voluntary
Reading).
P
erbedaan p
rogram kegiatan membaca
tentunya
akan berdampak pada perilaku
mem
baca siswa. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui gambaran perilaku membaca siswa
dan
dampak program FVR
maupun TI
terhadap minat baca siswa
, dengan
menggunak
an
metode kuantitaif deskriptif.L
okasi penelitian yaitu di SMAN 5 Surabaya
dengan
program FVR
dan SMAN 17
Surabaya
dengan
program TI. Metode pengambilan sampel menggunakan
S
ystematic
R
andom sampling
dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Hasil
penelitian
ini
menunjukkan perilaku membaca siswa program FVR
cenderung meng
alokasi
kan
waktu membaca buku 1
-
2 jam perhari
,
mampu membaca 2 buku
per
bulan
yang
tergolong tipe
pembaca rutin
(Heavy Readers.)
Sedangkan s
iswa program TI
alokasi waktu membaca buku
kuran
g dari 30 menit
perhari
, mampu me
mbaca 1 buku
per
bulan
nya
yang
tergolong tipe
p
embaca agak rutin
(Moderate Readers).
M
otivasi
membaca
siswa program FVR tergolong
Aesthetic Reading
karena motif membaca untuk memanfaatkan waktu luang dan
mendapat kesenangan
.
S
edangkan siswa program TI tergolong
Efferent Reading
karena
motif membaca untuk
memenuhi tugas dari guru
dan pemahaman materi
.
H
asil
penelitian"
2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aniq Zuhri
"Kegiatan membaca terutama di kalangan siswa di Indonesia masih mendapat perhatian dari pelbagai kalangan khususnya institusi pendidikan, terlihat dari upaya pihak sekolah dalam meningkatkan
minat baca siswa melalui program yang dijalankan di masing-
masing sekolah. Beberapa sekolah di Indonesiaditemui telah menerapakan program kegiatan membaca yang dikaitkan dengan kegiatan akademik (Traditional Instruction) dan ada yang menerapkan
program kegiatan membaca yang tidak dikaitkan dengan kegiatan akademik (Free Voluntary Reading). Perbedaan program kegiatan membaca tentunya akan berdampak pada perilaku membaca siswa. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui gambaran perilaku membaca siswa dan dampak program FVR maupun TI terhadap minat baca siswa, dengan menggunakan metode kuantitaif deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di SMAN 5 Surabaya dengan program FVR dan SMAN 17 Surabaya dengan program TI. Metode pengambilan sampel menggunakan Systematic Random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku membaca siswa program FVR cenderung mengalokasikan waktu membaca buku yang tergolong tipe pembaca agak rutin (Moderate Readers). Motivasi membaca siswa program FVR tergolong Aesthetic Reading karena motif membaca untuk memanfaatkan waktu luang dan mendapat kesenangan. Sedangkan siswa program TI tergolong Efferent Reading karena motif membaca untuk memenuhi tugas dari guru dan pemahaman materi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa program FVR LEBIH MENBERIKAN DUKUNGAN terhadap kegiatan membaca siswa dan berpeluang untuk memunculkan perilaku gemar membaca pada siswa."
Universitas Airlangga. FISIP, 2016
020 PAL 7:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Durrotul Fajri
"ABSTRAK
Pemahaman membaca Bahasa Inggris merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh pemelajar di Indonesia. Namun demikian, pemahaman membaca Bahasa Inggris telah menjadi masalah tersendiri bagi pemelajar di Indonesia. Free Voluntary Reading FVR merupakan dalah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan pemahaman membaca Bahasa Inggris pemelajar. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penyelenggaraan dua tipe FVR, yaitu in-school free reading ISFR dan self-reported free reading SRFR , dengan menggunakan media laman ER-Central. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ISFR lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca pemelajar. Selain itu, dari kuesioner yang disebarkan setelah program ISFR dan SRFR selesai, pemelajar dari kedua kelas memiliki persepsi yang positif terhadap program yang mereka ikuti. Dengan demikian FVR merupakan metode pembelajaran membaca yang patut diterapkan untuk mengembangkan pemahaman membaca pemelajar.

ABSTRACT
English reading comprehension is a very important skill to be acquired by Indonesian students. Indonesian students of all levels would experience English exams including English reading comprehension tests either in national school exams or in university admission exams. However, English reading comprehension has long been a problem for many Indonesian students, especially for high school students. Implementing a Free Voluntary Reading FVR program is one way to enhance English reading comprehension for Indonesian students. This study aims to investigate two types of FVR, in school free reading ISFR and self reported free reading SRFR , which involves using the Extensive Reading Central website. The results show that ISFR is more effective in improving students rsquo English reading comprehension. Questionnaires were distributed to both classes to investigate the students rsquo perception towards the two types of FVR programs. The results show that students from both classes have positive perception towards the program they participated in. Thus, FVR can be a worthy teaching method to promote students rsquo reading comprehension.
"
2017
T48763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Dzikira
"Penelitian ini membahas mengenai kegiatan sukarela yang memperoleh prestise di Radio Telekomunikasi Cipta Universitas Indonesia (RTC UI). Radio ini melakukan transmisi kebudayaan organisasi secara terus-menerus melalui kegiatan perkenalan, seleksi, pengukuhan, pelatihan, ekskursi, dan interaksi sosial sehari-hari. Transmisi kebudayaan berhubungan erat dengan sosialisasi dan enkulturasi sehingga anggota dapat menyerap nilai-nilai organisasi. Proses penyampaian nilai organisasi dilakukan secara tidak kaku antara senior dan junior. Senior memiliki peranan penting dalam membentuk diri junior. Sosialisasi dan enkulturasi juga mendorong pembentukan prestise dalam diri anggota RTC UI. Prestise dilihat melalui penyaluran elemen kesenangan dalam diri anggota, penerapan “standarisasi” baru dalam kehidupan anggota, dan kemunculan eksistensi diri. Selanjutnya, anggota menemukan pemenuhan dirinya terhadap pencarian jati diri, talenta, dan pergaulan. Melalui metode anthropology at home, penelitian ini menganalisis kelima informan di lingkungan sosialkultural pada saat sebelum dan sesudah mengikuti kesukarelawan di RTC UI.

This research focus on the voluntary activity that obtain the prestige at Radio Telekomunikasi Cipta Universitas Indonesia (RTC UI). This radio do the organizational culture transmission constantly through introduction, selection, training, excursion, and daily social interaction. Next, the organizational culture transmission related socialization and enculturation in order to the members pervade organization values. It is delivered by senior to junior happily. The senior has central position to provide junior’s self. And then, socialization and enculturation too provide creating the prestige in RTC UI’self-members. The prestige is seen through spreading happiness element within members, applying new “standardization” in their life, and emerging the self-existence. Furthermore, the members find fulfillment about self-identity, talent, and social intercourse. Based on an anthropology at home method, this research will analyze five informants while before and after participating in volunteerism at RTC UI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library