Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 48 Document(s) match with the query
cover
Arie Ardiningrum
"Konteks masa depan dengan berbagai perkembangan dan kemajuan teknologi turut mempengaruhi berkurangnya interioritas dalam pembentukkan ruang arsitektur. Crafting memiliki potensi untuk memberikan jiwa ke dalam arsitektur dengan kedalaman yang dimilikinya. Tugas akhir ini membahas tentang metode crafting seperti apa yang dapat menghasilkan desain yang tetap memiliki interioritas walaupun berada dalam konteks masa depan yang serba modern dan cepat. Apakah konfigurasi dalam crafting musik dan lukis dapat menghasilkan kualitas ruang yang memiliki kedalaman dalam mempertahankan interioritas suatu ruang. Berdasarkan studi crafting yang dilakukan dalam tugas akhir ini, didapatkan bahwa kedalaman dalam crafting didapatkan melalui proses pembuatannya dan proses menemukan teknik yang tepat untuk menghasilkan crafting yang baik. Narasi menjadi alat untuk menciptakan alur dalam crafting sehingga crafting tersebut memiliki kedalaman yang dapat menghisap siapapun yang mengalaminya. Metode baru ini mampu menghasilkan ruang relaksasi yang memiliki kedalaman tanpa kehilangan interioritasnya.

Technologies development in the future context also gives effects in interiority decreasing of the formation of architectural space. Crafting has potencies to give a soul into architectural space with its depth. This final project discusses how the crafting method could produce a design that still has its interiority in the future context that so modern and fast. Wether configuration in music and painting crafting could produce a space that has a depth inside and still keep its interiority. According to some crafting studies on this final project, found that the depth in crafting method is produced in the making process and inside the process of finding the best method to produce the best craft. Narrative becomes the tools to create a crafting plot so it has a depth that could sucks people into it. This new method could produce a relaxation space that has a depth and still keep its interiority."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Rahma Adriani
"Perusahaan startup dihadapi kemungkinan kegagalan yang besar, sehingga para pegawainya terancam dengan kemungkinan hilangnya status kepegawaian. Keadaan ini membuat pegawai startup memerlukan employability tinggi melalui perilaku job crafting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara job crafting dan employability pada pegawai startup di Indonesia. Penelitian dilakukan secara kuantitatif kepada 196 partisipan yang merupakan pegawai startup dengan masa kerja minimal 1 tahun dan usia perusahaan di bawah atau sama dengan 5 tahun. Perhitungan korelasi menggunakan Spearman Correlation antara job crafting dan employability menunjukkan hasil rs=0.52 dan p=0.00, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian dapat menjadi perbandingan hasil hubungan antara job crafting dan employability dalam populasi yang berbeda pada penelitian selanjutnya.

Startup companies are faced with a high probability of failure which caused their employees to also faced a possibility of losing their job. This situation urged the need of startup employees to have high employability through job crafting behavior. The purpose of this research is to see the relationship between job crafting and employability of startup employees in Indonesia. The research was conducted with quantitative measure to 196 startup employees with a minimum working period of 1 year and with the age of the company below or equal to 5 years. Calculation of the correlation using Spearman Correlation between job crafting and work ability showed positive and significant results rs=0.52 and p=0.00, indicating that there was a relationship between the two variables. The result of the study can be used as a comparison between different population in further research of the relationship between job crafting and employability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Wulansari
"Kondisi pandemi COVID-19 mengharuskan pekerja sosial di Balai Besar, Balai dan Loka Rehabilitasi Sosial Instansi X untuk tetap bekerja dan menghadapi berbagai kebutuhan mengenai layanan sosial yang semakin tinggi. Pekerja sosial harus dapat responsif dan adaptif terhadap kondisi kerja yang sulit ini sehingga membutuhkan strategi kerja job crafting untuk dapat berkontribusi bagi organisasi dan masyarakat. Penelitian ini terdiri dari studi 1 dan 2. Studi 1 bertujuan untuk mengetahui hubungan antara job crafting dan kinerja pekerja sosial. Pengumpulan data yang dilakukan pada studi 1 dengan cara menyebarkan kuesioner secara online melalui gform kepada pekerja sosial yang memiliki kriteria PNS, telah diangkat sebagai jabatan fungsional tertentu sebagai pekerja sosial serta memiliki masa kerja minimal 1 tahun. Jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak 259 pekerja sosial. Pengukuran kinerja pada penelitian ini bersifat subyektif yang merupakan persepsi pekerja sosial terhadap kinerjanya. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian pada studi 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara job crafting dan kinerja pekerja sosial dengan nilai korelasi sebesar 0.48 (p=0.00, p<0.05). Selain itu, Job crafting memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pekerja sosial (p=0.00<0.05). Studi 2 bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi job crafting yang berupa pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman job crafting. Peserta pelatihan sejumlah 25 pekerja sosial yang memiliki skor job crafting rendah. Evaluasi pada pelatihan ini dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan mengenai job crafting yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0.03 (p<0.05). Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pekerja sosial mengenai job crafting pada praktik pekerjaan sosial.

The condition of the COVID-19 pandemic requires social workers at the Balai Besar, Balai and Loka of Social Rehabilitation of Institution X to keep working and to face various needs regarding social services that are getting higher and higher. Social workers must be responsive and adaptive to these difficult working conditions, so they need a job crafting work strategy to be able to contribute to the organization and society. This study consists of studies 1 and 2. Study 1 aims to determine the relationship between job crafting and the performance of social workers. Data collection was carried out in study 1 by distributing online questionnaires through the gform to social workers who have the criteria for civil servants, have been appointed as certain functional positions as social workers and have a minimum service period of 1 year. The number of respondents who filled out the questionnaire was 259 social workers. Performance measurement in this study is subjective which is the perception of social workers on their performance. The research design used is quantitative using correlation and regression analysis. The results of research in Study 1 show that there is a relationship between job crafting and the performance of social workers with a correlation value of 0.48 (p=0.00, p<0.05). In addition, job crafting has a positive and significant effect on the performance of social workers (p=0.00) <0.05) Study 2 aims to determine the effectiveness of the job crafting intervention in the form of training to improve knowledge and understanding of job crafting. The training participants were 25 social workers who had low job crafting scores. Evaluation in this training was carried out by giving pretest and posttest before and after After being given training, the evaluation results showed that there was a significant effect on the knowledge and understanding of the trainees regarding job crafting which was indicated by a significance value of 0.03 ( p<0.05). This finding showed that the training provided could increase the knowledge and understanding of social workers regarding job crafting in social work practice."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkulung, Joshua Gustaf
"Pandemi Covid-19 memaksa sebagian karyawan di Indonesia untuk bekerja dari rumah.
Perubahan ini menciptakan beberapa tantangan baru yang perlu dihadapi para karyawan
untuk mempertahankan kesejahteraan serta performanya. Modal psikologis dapat menjadi
faktor pelindung untuk membantu para karyawan menghadapi tantangan-tantangan baru
tersebut. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kreasi pekerjaan dengan
modal psikologis. Penelitian ini mengambil 291 sampel karyawan yang bekerja dari rumah
dari berbagai industri dengan rentang umur 19-61 tahun. Penelitian ini menggunakan
Psychological Capital Questionnaire-12 (PCQ-12) untuk mengukur modal psikologis dan
Job Crafting (JCS) untuk mengukur kreasi pekerjaan. Hasil analisis korelasi Spearman rankorder
menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kreasi pekerjaan
ekspansif dan non-ekspansif dengan modal psikologis. Hubungan positif yang signifikan
antara kreasi pekerjaan non-ekspansif dengan modal psikologis menjadi pembahasan yang
menarik sebab bertentangan dengan hipotesis penelitian. Temuan ini memberikan implikasi
penting dengan memberikan informasi terkait strategi yang tepat untuk diaplikasikan
organisasi guna meningkatkan modal psikologis karyawannya yang bekerja dari rumah

Covid-19 pandemic forced some of the Indonesian workers to work from home. This change
created new challenges that those workers need to face in order to maintain their well-being
and performance. Psychological capital (PsyCap) could become a protective factor to help
those workers to face the new challenges. This research focused on identifying the correlation
between job crafting and PsyCap. This research gathered 291 samples of work from home
(WFH) workers from many industries with age ranging from 19-61. This research used
Psychological Capital Questionnaire-12 (PCQ-12) to measure PsyCap and Job Crafting Scale
(JCS) to measure job crafting. The result from Spearman rank-order analysis showed a
significant positive correlation between expansive and non-expansive job crafting with
PsyCap. The significant positive correlation between non-expansive job crafting and PsyCap
became an interesting discussion because it rejected one of this research hypotheses. This
finding gave organizations crucial information about the right strategy to increase WFH
workers' PsyCap.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyyah Adhikaputri
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali hubungan pengaruh antara job satisfaction yang dimediasi oleh job crafting behavior terhadap work engagement pada dosen di salah satu universitas negeri di Indonesia. Penelitian ini menitik beratkan pada peran job crafting behavior, yang masih jarang diteliti di negara berkembang seperti Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, didapatkan responden sejumlah 175 dosen yang tersebar di berbagai fakultas yang ada dalam Universitas XYZ. Pengolahan data menggunakan regresi linear berganda menunjukkan hasil bahwa job satisfaction secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap work engagement. Terbukti juga bahwa job crafting behavior memediasi hubungan antara job satisfaction dan work engagement secara parsial. Sebagai penutup, studi ini menjelaskan implikasi manajerial terkait job satisfaction, job crafting behavior, work engagement pada dosen di universitas negeri. 

ABSTRACT
This study discusses the effect of job satisfaction towards work engagement with the mediating effect of job crafting behavior in lecturers at one of the state universities in Indonesia. Locus of this study is the mediating effect of job crafting behavior, that remains under explored in the developing countries, such as Indonesia. Data was collected by survey method, with 175 lecturers as respondents spread across various faculties at XYZ University. Using multiple linear regression, this study shows that job satisfaction has a significant effect on work engagement. It is also evident that job crafting behavior partially mediates the relationship between job satisfaction and work engagement. The closing of this study explains the managerial implications related to the human resources management at state universities in terms of job satisfaction, work engagement and job crafting behavior."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadia Trisia Effendi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi intrinsik dengan intervensi turnover pada karyawan di Divisi X PT ABC serta bentuk intervensi yang sesuai dalam meningkatkan motivasi intrinsik karyawan. Penelitian dilakukan pada 103 orang karyawan. Pengukuran intensi turnover menggunakan kuesioner intensi turnover 2012 dan pengukuran motivasi intrinsik menggunakan subskala interest/enjoymet pada intrinsic motivation inventory 1982 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik secara signifikan berkorelasi negatif dengan intensi turnover r = -.51, p < .01 . Berdasarkan hasil tersebut, rancangan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan motivasi intrinsik adalah job crafting yang diberikan melalui program workshop. Hasil evaluasi tim SDM mengenai rancangan program intervensi menunjukkan bahwa program intervensi sesuai diterapkan di organisasi.

This study aims to determine relationship of intrinsic motivation and turnover intervention on employees in Division X PT ABC as well as appropriate intervention program to improve employee rsquo s intrinsic motivation. The study was conducted on 103 employees. Measurement of turnover intentions is performed using the turnover intention questionnaire 2012 and intrinsic motivation measurement is performed using interest enjoymet subscale on intrinsic motivation inventory 1982 . The results showed that intrinsic motivation was significantly correlated with turnover intention r .51, p"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donafeby Widyani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara pengubahan kerja terhadap keterlibatan kerja pada karyawan perusahaan manufaktur di Indonesia. Terdapat 187 partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Utrech Work Engagement Scale-9 UWES-9 yang dikembangkan oleh Schaufeli, Bakker dan Salanova 2006 dan Job Crafting Scale JCS yang dikembangkan oleh Tims, Bakker dan Derks 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengubahan kerja dengan keterlibatan kerja pada karyawan perusahaan manufaktur dengan nilai korelasi sebesar r .40. Berdasarkan analisis dengan dimensi-dimensi pengubahan kerja, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dimensi meningkatkan sumber daya struktural, dimensi meningkatkan sumber daya sosial, dan dimensi meningkatkan tuntutan kerja yang menantang dengan keterlibatan kerja. Tidak terdapat hubungan antara dimensi pengubahan kerja mengurangi tuntutan kerja yang menghambat dengan keterlibatan kerja pada karyawan perusahaan manufaktur.

This study examined the relationship of job crafting and work engagement at manufacturing employees in indonesia. Participants were 187 employees working in two manufacturing company in Indonesia. Job crafting were assesed using Job Crafting Scale JCS by Tims, Bakker and Derks 2012 and work engagement were assesed using Utrech Work Engagement Scale 9 UWES 9 by Schaufeli, Bakker, and Salanova 2006. Results indicate that there is a relationship between job crafting and work engagement in employee at manufacturing industry with r correlation r.40. Furthermore, job crafting dimension increasing structural job resource, increasing social job resources, increasing challengin job demands had positively associated with work engagement. Decreasing hindering job demands had no significance relationship with work engagement. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eileenthia Nimas Aryane
"Dibandingkan dengan generasi lainnya, karyawan milenial identik dengan tingkat kecenderungan turnover yang lebih tinggi. Meski begitu, adanya perilaku proaktif dalam mengubah aspek pekerjaan melalui job crafting diketahui dapat mempertahankan keberadaan karyawan pada pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara job crafting dengan turnover intention yang dimediasi oleh keterikatan kerja pada karyawan milenial di Indonesia. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: Job Crafting Scale, UWES Short Version, dan Turnover Intention Scale. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan generasi milenial (usia 24-40 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun, dengan rincian 122 partisipan laki-laki dan 137 partisipan perempuan (N = 259). Melalui analisis regresi mediasi menggunakan Makro PROCESS oleh Hayes, ditemukan hasil bahwa keterikatan kerja memediasi sebagian hubungan antara job crafting dengan turnover intention. Hal ini menggambarkan jika job crafting dapat memberikan dampak secara langsung terhadap turnover intention (c' = .08, p < .05), namun juga dapat berdampak secara tidak langsung melalui adanya peran keterikatan kerja sebagai perantara (ab = -.14, p < .05).

Millennials employees tend to have a higher level of turnover intention compared with other generations. However, employees that proactively craft their job was found to have a lower turnover intention. Therefore, this study aims to examine the relationship between job crafting and turnover intention mediated by work engagement among millennial employees in Indonesia. The instruments used in this study include Job Crafting Scale, UWES Short Version, and Turnover Intention Scale. Participants in this study were millennials employees (aged 24-40 years) with a minimum working period of 1 year, with details of 122 male participants and 137 female participants (N = 259). Through mediation regression analysis using the Macro PROCESS by Hayes, it was found that work engagement partially mediates the relationship between job crafting and turnover intention. This illustrates that job crafting can directly affect the turnover intention (c' = .08, p < .05), but also indirectly affect the turnover intention through work engagement as a mediator (ab = -.14, p < .05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Exuperina Melani Caraka Yuda
"Job crafting kini menjadi salah satu strategi yang digunakan dalam meningkatkan work engagement dari para karyawan. Berdasarkan penelitian terdahulu work meaning yang dialami karyawan juga berperan dalam meningkatkan work engagement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh job crafting terhadap work engagement dengan dimediasi oleh work meaning pada karyawan tetap perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 225 responden yang diperoleh melalui kuesioner online. Kuesioner dibagikan kepada responden dengan kriteria berupa karyawan tetap yang bekerja pada perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Teknik analisis data menggunakan Macro PROCESS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job crafting berpengaruh signifikan terhadap work engagement melalui variabel mediasi work meaning. Pada uji mediasi menunjukkan bahwa work meaning memiliki pengaruh mediasi parsial pada hubungan job crafting terhadap work engagement pada karyawan tetap perusahaan di wilayah DKI Jakarta.

Job crafting is now one of the strategies used in increasing the work engagement of employees. Based on previous research, work meaning experienced by employees also plays a role in increasing work engagement. The purpose of this study was to analyze the effect of job crafting on work engagement by mediating work meaning on permanent employees of the formal sector in the DKI Jakarta area. The research method used is a quantitative through purposive sampling technique on 225 respondents obtained through an online questionnaire. Questionnaires were distributed to respondents with criteria in the form of permanent employees who work for companies in the DKI Jakarta area. Data analysis technique using Macro PROCESS. The results showed that job crafting has a significant effect on work engagement through work meaning mediation variables. The mediation test shows that work meaning has a partial mediating effect on the relationship between job crafting and work engagement for permanent employees of the company in the DKI Jakarta area"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Salsabila
"Generasi milenial memiliki perbedaan nilai, sikap dan cara pandang terhadap pekerjaan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Pasalnya, kondisi iklim perusahaan yang dinamis dan kompetitif memicu berbagai perubahan pada pekerjaan. Melihat kondisi pegawai milenial yang rentan terhadap burnout, pegawai milenial perlu memiliki resiliensi dalam bekerja. Dalam hal ini, kreasi pekerjaan merupakan cara dan solusi yang efektif dalam mengatasi kondisi tersebut guna meningkatkan resiliensi pegawai. Penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi antara kreasi pekerjaan dan resiliensi pada populasi pegawai milenial di Indonesia. Didapatkan 259 responden pegawai milenial pada penelitian ini. Kreasi pekerjaan diukur menggunakan Job Crafting Scale (Tims, et al. 2012) dan Brief Resilience Scale (Smith, et al. 2008). Hasil utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kreasi Pekerjaan berhubungan secara signifikan dan positif dengan resiliensi (r=0.38, p<0.05). Dengan demikian, semakin tinggi seorang pegawai mengkreasikan pekerjaannya, maka semakin tinggi pula tingkat resiliensinya. Penelitian ini berguna dalam mengeksplorasi wawasan mengenai kedua variabel terkait. Adapun implikasi praktis penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan organisasi dalam meminimalisir tingkat burnout serta meningkatkan produktivitas pegawai generasi milenial.

Compared to other generations, millennials have different values, attitudes, and perspectives towards their job. Therefore, it is undeniable that company’s dynamic and competitive conditions can trigger various changes in the workplace. In other cases, it is important for millennial employees to be resilient because they are prone to job burnout. Job Crafting is an effective solution to overcome these conditions in order to increase employees' resilience. This study was conducted to see the correlation between Job Crafting and Resilience among millennial employees in Indonesia. 259 data was collected in this research. This study was measured by Job Crafting Scale (Tims, et al. 2012) and Brief Resilience Scale (Smith, 2008). The finding shows that Job Crafting has positively significant correlation with resilience (r=0.38, p<0.05). Thus, the higher employees crafting their job, the more resilient they are. The contribution of this study is that it explores insights about both variables. These includes recommendation for organizational development in order to minimize burnout rates and increasing millennial employee productivity as well."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>