Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Partini Sardjono Pradotokusumo
Abstrak :
Gajah Mada sebagai tokoh sejarah kiranya tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, tetapi Gajah Mada sebagai tokoh karya sastra (kuna) pada umumnya, kakawin khususnya, mungkin jarang atau lama sekali tidak dikenal. Dengan ditemukan naskah Kakawin Gajah Mada yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuna dan ternyata merupakan hasil gubahan pada abad ke-20, kami sebagai pecinta bahasa dan sastra Jawa Kuna sangat tertarik untuk menelitinya lebih mendalam, yang kemudian kami kembangkan menjadi disertasi ini. Apakah gerangan yang diceritakan penggubah tentang tokoh sejarah yang termashur di Indonesia dalam suatu gubahan yang digurat di atas lontar yang dipuja dan disimpan dalam pamrajan sebuah puri di Ubud, Bali? Suntingan naskah dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia mungkin dapat membuka jalan bagi peminat untuk menikmati cerita tentang tokoh besar ini. Namun kepekatanggapan kami yang utama ialah meneliti kakawin sebagai suatu karya sastra, khususnya kakawin abad ke-20 ini, yang tentunya telah mengalami perubahan dengan lajunya zaman. Semoga melalui hasil usaha kami yang sederhana ini, warisan kebudaysan daerah yang amat berharga yang berupa kakawin dapat lebih dikenal, dengan harapan dapat menggugah dan mendorong peneliti lain untuk meneliti sastra kuna umumnya, kakawin khususnya, sehingga dapat menyelamatkan salah satu bagian harta karun kebudayaan bangsa, yang terancam kepunahan karena semakin langka penggali dan penelitinya.
1984
D1158
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aris Munandar
Bogor: Akademia, 2009
930.1 AGU g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyati D. Pradipta
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dyonisius Beti
Abstrak :
P.T. Arta Buana Sakti sebagai pemilik dan pengelola pusat pertokoan Gajah Mada Plaza menghadapi kenyataan bahwa persaingan di bidang bisnis penyewaan pusat pertokoan makin ketat. Pada saat ini pusat pertokoan Gajah Mada Plaza menikmati tingkat pengisian yang tinggi yaitu 98% dengan harga sewa yang relatif tinggi, harga sewa ini hanya lebih murah dan Pusat Pertokoan Plaza Indonesia. Pusat Pertokoan Gajah Mada Plaza mula-mula dibangun hanya melihat adanya suatu peluang, dengan mencontoh pusat-pusat pertokoan sebelumnya yang lebih berhasil tanpa mengerti sifat sifat dari suatu lembaga eceran. Manajemen hanya mencontoh yang kelihatannya berhasil dan berusaha memuaskan pengunjung dan penyewa tanpa adanya pengertian mengenai sifat-sifat lembaga eceran. Tentu saja cara ini cukup sulit mencapai sepenuhnya apa yang diharapkan untuk menghaðapi perubahan lingkungan di masa yang akan datang. Untuk mempertahankan tingkat pengisian di dalam persaingan yang semakin ketat maka dicoba untuk mengenali sifat lembaga eceran dengan Teori Roda Eceran (The Wheel of Retailing). Dengan dimengertinya sifat-sifat suatu lembaga eceran maka diharapkan dapat clirumuskan suatu strateji pemasaran yang kompetitif sehingga dapat mempertahankan tingkat pengisian seperti sekarang ini, dengan pengertian memperpanjang siklus roda dan lembaga. Di dalam mengembangkan strategi pemasaran yang kompetitif, maka langkah-langkah yang dilakukan : - Mengumpulkan data-data pesaing dan brosur-brosur yang diter bitkan oleh masing-masing pusat pertokoan, lalu menanyakan kepada pengelola secara informal dan akhirnya dikonfirmasikan dengan pengecekan di lokasi. - Mengumpulkan data lingkungan dari Biro Pusat Statistik dan media massa. - Menggunakan model ?Grand Strategy Clusters? dari Thompson dan Strichiand sehingga diperoleh ?grand strategy? yang dapat digunakan oleh lembaga. Grand strategy ini ditentukan dan posisi kekuatan bersaing dengan pertumbuhan industri sehingga didapat alternatif grand Strategy. Untuk menetap kan grand strategy yang tepat diperlukan telaah lebih lanjut dan basil temuan data-data pesaing dan lingkungan umum. - Mempelajani teori-teori dan lembaga eceran untuk memberikan gambaran mengenaf sifat suatu lembaga eceran. Teori roda eceran merupakan salah satu dan teori-teori mengenai lembaga eceran dan pada karya akhir ini akan digunakan sebagai alat untuk menganalisis sifat-sifat perkembangan lembaga eceran di Jakarta. - Menemukan keunggulan komparatif pusat pertokoan Gajah Mada Plaza yang akan dicapai sebagai dasar pengembangan strategi pemasaran yang kompetitif. - Mengembangkan Strateji Pemasaran Kompetitif dengan menggabungkan : a. Keunggulan komparatif Pusat Pertokoan Gajah Mada Plaza b. Hasjl analisis teori roda eceran c. Pemanfaatan peluang dan lingkungan luar d. Antisipasi ancaman dari lingkungan luar. Dari langkah-langkah pengembangan ini dihasilkan suatu strateji pemasaran kompetitif yang diharapkan dapat memperta hankan tingkat pengisian dan Pusat Pertokoan Gajah Mada Plaza.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richardus Handojo Wiwoho
Abstrak :
Salah satu kerajaan terbesar di Indonesia pada masa lampau adalah kerajaan Majapahit. Pada abad XIV, yaitu pa_da masa pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatihnya Gajah Mada, kerajaan ini telah mencapai puncak kebesaran dan keemasannya. Pada masa itu, daerah pengaruh kerajaan Majapahit meliputi hampir seluruh Nusantara dan bahkan mem_pengaruhi pula negara-negara tetangganya di Asia Tenggara dalam bentuk persahabatan. Kekuasaan dan kebesaran Majapahit pada masa itu, tanpa mengecilkan usaha yang dilakukan para penguasa sebe_lumnya dan HayamWuruk sendiri, adalah hasil perjuangan mahapatihnya, Gajah Mada. Gajah Mada sebagai patih amangkubumi kerajaan mempunyai saham yang sangat besar, dalam tugas_nya selaku tenaga pelaksana pemerintahan dan panglima ter-tinggi angkatan perang kerajaan. Pengaruh Gajah Mada tidak saja dalam masalah politis kerajaan, juga dalam hal-hal lain terlihat.Membicarakan tokoh pemimpin besar adalah suatu hal yang menarik. Apalagi kalau orang itu dalam usahanya mewujudkan ambisi pribadi, dapat mempengaruhi raja serta rakyatnya, dan berhasil pula mengangkat kerajaan ke arah kebesarannya. Tokoh Hayam Wuruk sendiri, juga merupakan persoalan...
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S11613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harowi Muhyati
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan memberikan gambaran berbagai karakteristik literatur yang dipakai oleh para mahasiswa Pascasarjana (S2) Jurusan Ilmu Sosial Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Karakteristik literatur tersebut menyangkut bentuk, bahasa, usia serta subjek dokumen. Dengan Mengambil sampel 78 judul tesis diperoleh 3.109 sitiran, rata-rata 39, 86. Ditinjau dari segi bentuk dokumen, buku ternyata menempati peringkat tertinggi dalam pemakaian (76,8%) diikuti majalah (7,3%) kemudian berturu-turut terbitan pemerintah dan publikasi tidak diterbitkan masing-masing mendapat 7,0% dan 6,7%, dan bentuk-bentuk lain 2,2%. Majalah yang disitir terdapat 82 judul. 12 judul majalah (15% dari seluruh judul) telah mendapatkan 54% dari seluruh jumlah sitiran majalah, dengan subjek-subjek ilmu ekonomi, psikologi, sosiologi, pendidikan dan perdagangan. Pemakaian literatur berbahasa Indonesia mencapai 56,82%, bahasa Inggris 42,75% dan bahasa asing lain terdiri atas bahasa Belanda, Jerman dan Perancis hanya mendapat bagian 0,38%. Dokumen yang berusia muda paling banyak digunakan, yakni dokumen berusia 5 tahun ke bawah mencapai 38,79%. Selanjutnya semakin tua usia dokumen semakin kecil frekuensi sitirannya. Hanya untuk majalah yang memperoleh peringkat pemakaian tertinggi adalah yang berusia di atas 5 sampai dengan 10 tahun. Dari penyebaran subjek dokumen ditunjukkan bahasa subjek ilmu hukum merupakan peringkat pertama, diikuti ilmu ekonomi, psikologi dan sosiologi. Subjek administrasi negara pemakaiannya ternyata lebih rendah dibanding manajemen. Penulis menyampaikan saran antara lain perlunya bimbingan kepada para mahasiswa pascasarjana berupa ketrampilan menggunakan perpustakaan, ketrampilan menggunakan literatur sekunder, ketrampilan melakukan penelusuran informasi dan pencatatan data bibliografi. Pembinaan koleksi hendaknya lebih terarah, dengan perhatian khusus pada pengadaan majalah. Kerjasama antar perpustakaan hendaknya dimanfaatkan untuk peningkatan mutu pelayanan baik oleh Perpustakaan Fakultas Pascasarjana maupun Perpustakaan UGM (Pusat).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gajah Mada
050 DIB (1963)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Jaeka
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pemaknaan masyarakat Sasak terhadap Gajah Mada melalui dua petilasannya di Lombok. Tujuannya adalah untuk melihat produksi dan konsumsi makna masyarakat Sasak terhadap dua petilasan Gajah Mada sebagai sebuah strategi untuk mengkonstruksi identitas Orang Sasak terutama kaitannya dengan Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan Cultural Studies. Dengan menggunakan konsep makam sebagai lanskap kultural, dapat dilihat pemaknaan masyarakat Sasak terhadap Gajah Mada melalui ingatan kultural mereka yang hingga saat ini masih menjadikan dua petilasan Gajah Mada sebagai objek pariwisata. Hasil yang diperoleh ialah terdapat pemaknaan yang berbeda terhadap Gajah Mada di Selaparang dan Sembalun. Di Selaparang, terdapat Islamisasi terhadap Gajah Mada. Sementara di Sembalun, pemaknaan lebih mengarah ke sinkretisme Hindu-Islam karena terdapat berbagai lapisan masyarakat yang memaknai petilasan Gajah Mada tersebut, mulai dari masyarakat Hindu, Islam Wetu Telu, hingga Islam Waktu Lima. Selain itu, di Sembalun terdapat kontestasi narasi yang dihadirkan oleh Tetua Adat dan pemerintah tentang ingatan mereka terhadap Gajah Mada yang tampak pada dua papan nama penyebutan objek pariwisata itu. Bagaimanapun, dua petilasan Gajah Mada di Lombok dapat menjadi salah satu strategi konstruksi identitas Orang Sasak terutama berkaitan dengan Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat.
This thesis discusses the meaning-making of the Sasak community towards two burial sites of Gajah Mada in Lombok. By conducting ethnographic methods with a Cultural Studies approach, this qualitive research aims to see the meaning-making of the Sasak community towards two burial sites of Gajah Mada in Lombok as a strategy to construct the identity of the Sasak people, particularly in accordance with Halal Tourism in West Nusa Tenggara. The concept of cemetery as a cultural landscape was used in this study to see the meaning-making of the Sasak people towards two burial sites of Gajah Mada through their cultural memories. The findings show that there are the different meanings toward two burial sites of Gajah Mada both in Selaparang and Sembalun. In Selaparang, there is Islamization towards Gajah Mada. While in Sembalun, there is more syncretism (Hindu-Islamic) meaning, because there are Hindu society, Wetu Telu community, and Islam Waktu Lima community were interpreted the meaning towards Gajah Mada. Besides that, there is a narrative contest presented by the Customary Council Village of Sembalun and the local government regarding memories of Gajah Mada which can be seen from the two nameplates mentioning the tourism objects in Sembalun. However, the two burial sites of Gajah Mada in Lombok can be one of the strategies for constructing the identity of the Sasak people, particularly related to Halal Tourism in West Nusa Tenggara.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
Abstrak :
ABSTRAK
Permasa1ahan pokok yang di bahas da1am penelitian ini adalah masalah penokohan Kebo Iwa (Kebo Taruna) dalam KKTN, dan terkait dengan itu dimaksudkan juga untuk mengungkapkan citra tokoh termasuk dalam beberapa karya sastra dan cerita rakyat Bali khususnya. Pentingnya permasalahan di atas dikaji, terutama didasarkan pada alasan, karena Kebo Iwa sebagai protagonis dalam karya sastra tersebut. Di samping itu, ia juga tokoh sejarah, sekaligus tokoh yang banyak mendapat perhatian dalam legenda atau cerita rakyat setem­pat, misalnya berkaitan dengan pendirian bendungan irigasi, atau pura-pura kuno atau peninggalan purbakala lainnya.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkapkan penokohan Kebo Iwa sebagai protagonis dalam KKTN, baik dari aspek fisiologis, psikologis, dan secara sosiologis. Di sampng KKTN, sumber data pendukung juga dambil dari kakawin Gajah Mada(KGM) dan cerita rakyat yang meceritakan tokoh termaksud.

Untuk kepentingan pene1itian tersebut, maka metode pendekatan yang di terapkan berkaitan dengan permasa1ahan di atas adalah pendekatan struktural sastra, yang dalam hal ini dipusatkan pada salah satu unsurnya yaitu aspek tokoh. Namun secara tidak 1angsung juga tetap menyinggung unsur yang lainnya, misalnya alur, dan tema, ataupun latar. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan wujud verbal dari teknik penokohan Kebo Iwo sebagai Protagonis, bahwa ia adalah tokoh bulat (round character).

Citra dirinya sebagai tokoh dalam karya sastra dan cerita rakyat setempat menunjukkan adanya variasi sudut pandang. Hal ini bisa saja terjadi karena ia adalah tokoh dalam masyarakat kolektif. Sebagai Protagonis dalam KKTN, ia dicitrakan sebagai tokoh yang jujur, sakti/kuat dan ikhlas berkorban demi cita-cita persatuan Nusantara. Sementara dalam cerita rakyat ia dikatakan tokoh raksasa, tetapi sifat kemanusiannya sangat tinggi, sehingga ia lebih sebagai tokoh legendaris yang dihubungkan dengan asal-usul pendirian bendungan irigasi, permandian, atau pura-pura kuno yang ada di Bali.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gomperts, Amrit
Abstrak :
Desa Madakaripura adalah desa milik Patih Gajah Mada, patih Kerajaan Majapahit yang sangat terkenal. Namun, hingga saat ini belum jelas lokasi Desa Madakaripura itu. Menurut Prapañca pada tahun 1359 desa itu berada di wilayah Pasuruan. Tulisan ini mengupayakan penemuan desa itu. Dengan metode analisis toponim dan peta-peta akan dicoba untuk dipastikan letak Madakaripura dengan seteliti mungkin agar ahli arkeologi Indonesia bisa mencari situsnya. Sebagai kesimpulan, kemungkinan besar Madakaripura terletak di sebelah tenggara enam kilometer dari kota Pasuruan.
Faculty of Humanities University of Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>