Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Erlindita
"Dinamika masyarakat yang kompleks sangat memungkinkan terjadinya konflik sosial antar individu atau kelompok masyarakat. Konflik sosial tidak terjadi apabila kondisi masyarakatnya harmonis atau memiliki keselarasan sosial (social harmony). Masyarakat Jawa memiliki kaidah sikap-sikap untuk menghindari konflik dan menciptakan keselarasan sosial, salah satunya adalah sikap prasaja. Melalui film pendek berjudul Prasaja karya Paniradya Kaistimewan dapat diketahui realitas kelompok masyarakat di Yogyakarta yang didalamnya terdapat implementasi sikap prasaja. Tujuan penelitian adalah mengungkap adanya implementasi sikap prasaja dalam film pendek Prasaja yang dapat menciptakan keselarasan sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif. Menggunakan kerangka teori filsafat nilai moral atau etika untuk membedah sikap prasaja dalam pandangan Jawa, teori keselarasan atau harmoni sosial Hartoyo serta konsepsi keselarasan sosial Franz Magnis Suseno berupa prinsip rukun dan hormat. Hasilnya, sikap prasaja yang diimplementasikan oleh seorang individu dapat memberikan konstruksi positif untuk menciptakan rasa sungkan, hormat, dan rukun yang menciptakan keselarasan sosial, sebaliknya sikap tidak prasaja akan menimbulkan konflik. Maka sikap prasaja ini dapat digunakan sebagai strategi dalam menciptakan keselarasan sosial atau menghindari adanya konflik sosial dalam kehidupan masyarakat.

The complex dynamics of society make it possible for social conflict to occur between individuals or community groups. Social conflict does not occur if the condition of society is harmonious or has social harmony. Javanese society has rules of attitude to avoid conflict and create social harmony, one of which is the prasaja attitude. Through the short film entitled Prasaja by Paniradya Kaistimewan, the reality of community groups in Yogyakarta can be seen in which the prasaja attitude is implemented. The aim of the research is to reveal the implementation of the prasaja attitude in the short film Prasaja which can create social harmony. This research uses a qualitative descriptive method with an objective approach. Using a philosophical theoretical framework of moral or ethical values ​​to dissect prasaja attitudes in the Javanese view, Hartoyo's theory of social harmony or harmony as well as Franz Magnis Suseno's conception of social harmony in the form of the principles of harmony and respect. As a result, a modest attitude implemented by an individual can provide a positive construction to create a sense of respect, respect and harmony which creates social harmony, whereas an inappropriate attitude will lead to conflict. So this prasaja attitude can be used as a strategy in creating social harmony or avoiding social conflict in people's lives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Danang Siswandono
"Tesis ini mencoba melihat jetentuan-ketentuan yang terdapat dalan WTO terkait dengan adnya pngecualian-pengevualian yang memperbolehkan suatu negara anggota WTO menyimpang dari aturan yang ada. Indonesia sejak meratifikasi WTO, selain untuk kepentingan nasional juga harus menyelaraskan kebijakan-kebijakan yang ada agar sesuai dengan yang diamanatkan WTO. Pembatasan yang dibuat oleh suatu negara pada prinsipnya tidak diperbolehkan namun perkembangan yang terjadi akibat pengaruh kepentingan internasional sanga mempengaruhi kebijakan yang dibuat untuk kepentingan nasional dengan pertibangan sebagai bentuk dari perlindungan terhadap industri domestik sehingga para regulator harus dituntut untuk membuat kebijakan yang bijaksana yang bertujuan untuk meminimalisir adanya ketidakharmonisan antara kepentingan internasional dengan kepentingan nasional
This thesis attempts to observe the regulations which are stated in WTO d
exceptions of WTO's members to cross the regulations. Since ratif Indonesia has to harmonize its regulations to the WTO. Basically, The limitations which are made by a country are not allowed. However, international's nterests
e very influencing the policy that is made for national's interest gulators ought to make wise policies which is aimed to minim disharmonization between international's and national's interests.
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Septia Resmi
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sejauh mana perencanaan
strategis, keselarasan organisasi, dan kepemimpinan dilaksanakan sebagai bagian dari
manajemen sumber daya manusia di PT. XYZ. Metodologi penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Dalam melakukan
penilaian, wawancara dilakukan dengan pemegang saham, seluruh direksi tingkat
tertinggi, dan staf di PT. XYZ. Budaya kerja, hubungan yang kompleks antara
pemegang saham dan top manajemen, dan kurangnya kompetensi dalam human
capital, membuat kinerja karyawan tidak sesuai dengan tujuan perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian, PT. XYZ bisa mendapatkan keuntungan lebih bila
mereka meneliti perencanaan strategis mereka, keselarasan organisasi, dan
kepemimpinan secara lebih komprehensif dan berkesinambungan dalam rangka untuk
menilai dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia mereka.

Abstract
The purpose of this research was to understand to what extent strategic planning,
organizational alignment, and leadership were implemented as part of human capital
management in PT. XYZ. The research methodology used in this study is qualitative
methodology. In doing the assessment, interviews were conducted with the
shareholder, all the highest level directors, and staffs in PT. XYZ. Working culture
issue, complex relationship between shareholder and top management, and lack of
competency in human capital, made the employees? performance cannot align with
the company?s objective. Based on the study results, PT. XYZ can gain more benefit
if they examined their strategic planning, organizational alignment, and leadership in
more comprehensive and continuous manner in addition to assess and develop their
human capital management"
2011
T31542
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parwanto
"Tulisan ini mengkaji keselarasan antara jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan lingkungannya. sebagai jenjang pendidikan nonterminal tugasnya adalah menyelenggarakan pendidikan non-formal yang relevan. kajian ini menggunakan Focus Group Discussion (FGD). ditemukan bahwa kurikulum, program pendidikan, pengelolaan, dan kompetensi guru pendidikan dasar belum mampu berorientasi terhadap lingkungan, dan oleh karena itu belum mampu mengembangkan kompetensi lulusan yang relevan dengan kebutuhan masyarakatnya. hal serupa juga terjadi pada pendidikan menengah bahwa relevansi pendidikan masih menghadapi permasalahan cukup mendasar terkait kurikulum, pembelajaran, dan manajemen sekolah yang mengakibatkan proses belajar siswa rendah kualitasnya (rote learning). siswa lebih banyak menghafal teori dan pengetahuan dengan muatan yang sangat banyak dan memberatkan."
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
507 JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Zainurahmalia
"Permasalahan land reform (reformasi agraria) yang terjadi pada tahun 1960-an membuat petani Jawa harus
kehilangan lahan untuk bekerja. Akibat permasalahan tersebut, Presiden Ir. Soekarno menerbitkan Undang-
Undang Pokok Agraria dan membagikan lahan secara terbatas. Menteri Pertanian, Azis Saleh, pun meminta Ki
Nartosabdho untuk dibuatkan tembang bertema pertanian sebagai sindiran kepada para tuan tanah. Penelitian ini
akan mengkaji bagaimana relasi timbal balik antara ketiga tembang karya Ki Nartosabdho dengan kondisi sosial
masyarakat ketika tembang tersebut diciptakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif serta teori Sosiologi Sastra yang diungkapkan oleh Sapardi Djoko Damono. Adapun, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan objektif. Kerangka konsep Etika Keselarasan dari Franz Magnis Suseno
digunakan untuk menerangkan relasi timbal balik manusia dengan alam dan Tuhan. Kesimpulan pada penelitian
ini bahwa tembang Caping, Lumbung Desa, dan Lesung Jumengglung menggambarkan situasi sosial
masyarakat Jawa tahun 1960-an dengan menanamkan nilai budaya Jawa kepada masyarakat desa. Budaya
pertanian mempersatukan masyarakat Jawa dengan mewujudkan nilai kerja keras, kebersamaan, dan kerukunan
untuk memperoleh keselarasan hidup. Keselarasan hidup menjadi sistem nilai yang berorientasi pada wujud
kemanunggalan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Hidup dalam
kemanunggalan dibangun untuk mencapai kesempurnaan.

Land reform problems that occurred in the 1960s made Javanese farmers involuntarily lose their land to work
on. In the existence of this problem, President Ir. Soekarno issued Basic Agrarian Law and distributed the
limited amount of land. Because of that, the Minister of Agriculture, Azis Saleh, asked for Ki Nartosabdho's
help to compose agricultural-themed songs as a way to condemn the landlords. This study will examine how the
reciprocal relationship between the three songs composed by Ki Nartosabdho and the social conditions of the
community when the song was created. The research method used is the descriptive qualitative method and the
theory of Sociological Literature proposed by Sapardi Djoko Damono. The approach used is objective. Ethical
harmony concept by Franz Magnis Suseno is used to explain the relationship between humans with nature and
God. The conclusion of this study that the song of Caping, Lumbung Desa, and Lesung Jumengglung illustrate
the social situation of the Javanese people in the 1960s who instilled Javanese cultural values to the villagers.
Agriculture unites the Javanese society by establishing several values, such as hard work, collectiveness, and
concord to obtain harmony. Harmony becomes a value system that emphasize on the unity of humans to
humans, humans to nature, and humans to God. Living in unity is a way to reach perfection.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Irawati Febriana
"
ABSTRAK
Manusia adalah bagian dari alam. Oleh karena itu, wajar kalau manusia memiliki perasaan dekat dan cinta dengan alam. Perasaan dekat dan cinta ini diwujudkan dalam berbagai bentuk perbuatan atau kegiatan dan salah satu bentuknya adalah seni. Melalui seni manusia menuangkan berbagai pengalaman hidup yang pernah ia peroleh, melalui pemanfaatan berbagai elemen yang menurutnya paling menarik yang dapat dijumpainya di alam. Salah salunya adalah bunga. Kecintaan manusia terhadap bunga dapat ditemui di belahan dunia manapun. Bunga sering dibawa oleh manusia dalam berbagai kesempatan untuk mewakili perasaan manusia ketika ia membawa bunga bersamanya Demikian pula di Jepang. Jepang memilih alam yang indah dan cuaca yang lembut dengan empat musim yang secara berkala datang bergantian, yang memungkinkan tumbuhan berbunga tumbuh dengan subur. Di Jepang, berkembanglah semi merangkai bunga Ikebana. Secara harafiah arti ikebana adalah bunga hidup dan memang bunga yang dipergunakan dalam rangkaian bunga Ikebana adalah bunga hidup. Perkembaggan seni merangkai bunga Ikebana ini berawal dari persembahan dalam kegiatan ritus keagamaan orang Jepang pada jaman dahulu. Dalam persembahan itu, orang Jepang percaya bahwa dewa akan turun dari langit ke bumi melalui pohon yang tinggi besar dan senantiasa hijau sepanjang tahun. Pohon tersebut berfungsi sebagai yorishiro atau tempat bersemayamnya para dewa selama mereka berada di bumi. Berdasarkan pandangan seperti ini, maka di Jepang kebanyakan yashiro atau Jinja dibaugun di tempat yang tinggi dan banyak terdapat pohon cemara.
Bunga itu sendiri dianggap mempunyai kekuatan misterius yang dapat memberikan daya untuk hidup. Dalam Nihon Shoki, bunga juga dipergunakan dalam upacara pemujaan terhadap Dewi Izanami Mikoto.
Perkembangan selanjutnya, seiring masuknya agama Budha ke Jepang sekitar abad ke-6, bunga juga digunakan dalam persembahan bunga untuk Budha ynag disebut kuge. Kuge terdiri atas sange, nenge dan keman. Akan tetapi lama-kelamaan, bunga tidak hanya dipersembahkan untuk dewa atau Budha saja. Bunga mulai dipersembahkan di hadapan patung-patung yang merupakan simbol orang yang sudah meninggal.
Kehadiran bunga dalam kehidupan masyarakat Jepang semakin luas dimana kemudian tumbuh perhatian yang istimewa dari para bangsawan terhadap tumbuhan bunga. Dalam keterangan yang terdapat pada Makura no Soshi, mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tumbuhan bunga.
Di jaman Muromachi rangkaian bunga yang disebut tatehana mulai menghiasi zasshiki atau ruang duduk yang terdapat di rumah-rumah para bangsawan. Kemudian pada jaman Edo, rangkaian bunga gaya rikka mulai populer dan menjadi julukan untuk gaya ikebana pada masa itu Kemudian bunga juga mulai hadir di dalam ruangan untuk upacara minum teh dan bunga untuk keperluan ini disebut chabana atau ohana. Di akhir jaman Edo berkembang pola tenchijinsansaikaku yang sebenarnya merupakan pemikiran tentang alam yang terdiri atas ten (langit), chi (bumi) dan jin (manusia). Selanjutnya muncullah berbagai istilah untuk ikebana sesuai gaya yang berkembang pada jamannya.
Meskipun aliran dalam ikebana terus berkembang dalam jumlah yang sangat banyak, sebenarnya yang dapat dipelajari manusia dari bunga adalah hal yang berkaitan dengan hidup. Bunga yang indah itu tidak selamanya akan demikian, karena pada saatnya ia akan layu dan mati, kemudian digantikan oleh kuncup-kuncup yang baru. Demikian pula dengan manusia yang mengalami lahir, hidup dan mati. Pola dasar dalam ikebana yaitu tenchijin melambangkan keharmonisan manusia dengan alam dan keselarasan hubungan antar manusia.
Dalam segala segi kehidupan, orang Jepang hampir tidak bisa lepas dari bunga dan ada sudah sejak lama karena pengaruh alam negeri Jepang yang indah serta pengaruh kuat dari kepercayaan asli orang Jepang yaitu Shinto, yang mengutamakan pemujaan terhadap keagungan alam dan turut membentuk karakteristik orang Jepang dalam memahami alam.
"
1998
S13713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Zulfa Yudhanto
"Indonesia kembali menempati posisi tiga teratas dalam daftar negara yang rentan terhadap dampak climate shocks. Intensitas resiko atas fenomena ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak diikuti dengan perubahan perilaku dari masyarakat. Merujuk pada Undang-Undang Pengelolaan Perlindungan Lingkungan Hidup, salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengatur perilaku tersebut ialah dengan instrumen ekonomi, seperti green tax. Namun, efektivitas green tax akan menjadi sulit dicapai ketika hal ini tidak didukung oleh kerangka pengaturan yang selaras dan kemauan politik dari para stakeholders. Penelitian ini mencoba untuk mengungkap indikasi ketidakselarasan pengaturan green tax di tingkat daerah serta kesenjangan dalam praktiknya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi lapangan berupa wawancara mendalam serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan green tax pada Pajak Kendaraan Bermotor maupun Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor secara garis besar sudah selaras. Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa perolehan dasar pengenaan atas kedua pajak tersebut belum mencerminkan keseluruhan eksternalitas negatif. Temuan lain dari penelitian ini juga memperlihatkan terdapat gap pada penerapan PKB dan PBBKB dengan konsep green tax, diantaranya yaitu pengenaan tarif yang belum optimal, praktik earmarking yang kurang jelas, serta minimnya kesadaran pemerintah daerah dalam memanfaatkan green tax ini. Penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa pemerintah perlu segera mengoptimalkan penggunaan jenis pajak daerah dengan esensi green tax yang sudah ada, merestrukturisasi jenis green tax yang belum memasukan biaya lingkungan, serta memastikan belanja daerah yang berasal dari green tax telah dialokasikan untuk perbaikan lingkungan.

Indonesia once again ranks among the top three countries most vulnerable to the impacts of climate shocks. The intensity of these risks is expected to escalate unless accompanied by behavioral changes from the society. According to the Environmental Protection and Management Law, one of the measures that can be taken to regulate such behavior is through economic instruments, such as green tax.. However, the effectiveness of green taxes can be challenging to achieve without the support of a coherent regulatory framework and the political will from stakeholders. This study aims to reveal indications of regulatory misalignment of green tax at the local government level and the gaps in its practices in Indonesia. The study employs a qualitative approach with data collection techniques including field studies through in-depth interviews. The findings indicate that the regulation of green tax on Vehicle Tax and Fuel Tax is broadly aligned. However, it should be emphasized that the basis for determining these two taxes does not fully reflect the overall negative externalities. Furthermore, the research identifies gaps in the implementation of vehicle tax and fuel tax with the green tax concept, such as suboptimal tariff imposition, unclear earmarking practices, and a lack of awareness among local governments in utilizing green taxes effectively. This research recommends that the government optimize the use of existing local taxes with green tax essence, restructure types of green tax that have not yet incorporated environmental costs, and ensure that regional expenditures derived from green taxes are earmarked for environmental improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Djayanti Rachmawati
"ABSTRAK
Baru-baru ini, praktik endorsement oleh selebriti banyak diadopsi oleh organisasi nirlaba untuk meningkatkan kesadaran sosial dan donasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kredibilitas selebriti terhadap intensi orang untuk berdonasi pada organisasi nirlaba dan melengkapi studi-studi sebelumnya. Untuk mengukur kredibilitas, lima sifat selebriti, yaitu kepercayaan, keahlian, daya tarik, keselarasan, dan dinamisme selebriti, akan dinilai dengan menciptakan iklan video fiktif dengan masing-masing karakteristik dimanipulasi di dalamnya. Kredibilitas selebriti diperkirakan akan mempengaruhi intensi seseorang untuk berdonasi di organisasi nirlaba secara positif.

ABSTRACT
Celebrity endorsement is recently being adopted by non profit organizations to increase awareness and donations. The aim of this study is to investigate what effects credibility has on people rsquo s intention to donate on the organization. To measure credibility, trustworthiness, expertise, attractiveness, congruence, and dynamism of the celebrity will be assessed by creating a fictive video advertisement with each characteristic manipulated within it. It is expected that celebrity rsquo s credibility will positively influence the intention to donate for non profit organizations."
2016
S66505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Firdaus
"Proses resiliensi yang selama ini dibangun sebagian besar berfokus pada pemulihan pasca bencana dan belum dilakukan perincian bagaimana proses resiliensi dibangun sebelum, saat dan sesudah terjadinya terjadinya bencana, khususnya pada aspek kearifan lokal masyarakat. Hal ini terjadi pada upaya masyarakat untuk resiliensi terhadap Gunung Berapi Anak Krakatau yang sangat rendah baik dari segi fisik, pengetahuan dan nilai-nilai masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis aspek fisik; pengetahuan, kesadaran dan praktik; nilai-nilai masyarakat; dan resiliensi untuk membuat model resiliensi pra-bencana erupsi Gunung Berapi Anak Krakatau, sehingga terciptanya masyarakat yang tanggap akan bencana. Riset ini menggunakan analisis permodelan sosial dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk memperlihatkan pemahamaman dan hubungan dari keempat aspek tersebut. Hasil riset menunjukkan bahwa perlu adanya intervensi kearifan lokal masyarakat dari dua hal yaitu infrastruktur bangunan yang tahan akan bencana alam dan pemahaman masyarakat terhadap tanda-tanda alam sebelum terjadinya bencana alam. Hasil tersebut menghasilkan model yang terintegrasi antara nilai-nilai masyarakat serta pengetahuan dan kebijakan kebencanaan untuk membangun kapasitas masyarakat terhadap bencana alam. Kesimpulan penelitian ini adalah model resiliensi pra-bencana diprediksi dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana erupsi Gunung Berapi Anak Krakatau untuk meminimalkan jumlah korban dan kerusakan yang dihasilkan.

The established resilience process primarily emphasizes recovery efforts following a catastrophe; however, the specific methods employed to build resilience prior to, during, and subsequent to the disaster, with particular emphasis on the community's local wisdom, remain unspecified. It is occurring in a public endeavor to bolster the Anak Krakatau Volcano's resilience, which is physically, intellectually, and socially deficient. In order to develop a society that is resilient to disasters, the purpose of this research is to examine and assess physical aspects—knowledge, awareness, and practice; societal values; and resilience—in order to construct a model of the pre-catastrophic resiliency of the Anak Krakatau Vulcan eruption. By employing a model analysis of social and the Confirmatory Factor Analysis (CFA), the research illustrated the correlation and comprehension of the four facets. The results indicate that local community wisdom intervention is necessary in two ways: first, in the form of natural disaster-resistant infrastructure development; and second, in the form of public awareness regarding the indicators of impending natural disasters. As a result of the Anak Krakatau Vulcan eruption calamity, the predicted pre-disaster resilience model could enhance the level of preparedness and vigilance, thereby reducing the number of fatalities and property damage, according to the study's findings."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>