Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Partrijunianti Gularso
"Pokok pembicarran dalam skripsi ini adalah suatu usaha untuk memberikan gambaran mengenai nilai ekonomis anak dalam keluarga di daerah padesaan di wilayah Selatan Jakarta, yaitu daerah desa Cilangkap dan daerah Ciracas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S12775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto Nagawidjaja
"RSUD Pasar Rebo Jakarta merupakan Rumah Sakit Unit Swadana Daerah Kelas B Non Pendidikan yang memiliki Pelayanan Medik. Salah satu Pelayanan Medik yang ada di RSUD Pasar Rebo Jakarta adalah Instalasi Kamar Operasi. Berdasarkan Gambaran Keuangan Pelayanan Medik pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000 (April-September) didapatkan Pendapatan Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 548.964.000. Sedangkan Pengeluaran Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 649.148.000. Dengan demikian, Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi rendah mencapai (Rp 100.184.000) atau (3,90%) dari Total Sisa Hasil Usaha seluruh Pelayanan Medik.
Kamar Operasi merupakan salah satu Unit Pelayanan Medik yang seharusnya memberikan Kontribusi Keuangan yang baik sebagai Revenue Center. Dengan demikian, didapatkan masalah penelitian yaitu Rendahnya Kontribusi Keuangan di Instalasi Kamar Operasi. RSUD Pasar Rebo Jakarta pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 1999/2000. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan menelaah data yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi berhubungan dengan Utilisasi Kamar Operasi yang rendah, Tarif yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, Piutang Pasien operasi yang besar dan Pembiayaan yang Iebih besar daripada pendapatan Kamar Operasi. Selain itu berhubungan dengan Jenis Pembayaran Pasien, Jenis Pemilihan Kelas, Jenis Operasi, Golongan Operasi dan Kebijakan di Instalasi Kamar Operasi RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi perlu adanya Kebijakan dari Manajemen Rumah Sakit dan Kegiatan Operasional untuk menanggulangi hal yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan.
Saran yang diusulkan adalah perlu adanya Kebijakan mengenai Jenis Pembayaran Pasien, Penggolongan Operasi dan Piutang yang dapat dijadikan pedoman. Selain itu disarankan untuk meningkatkan Manajemen Kamar Operasi, memberlakukan Tarif operasi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, membentuk team untuk menangani masalah Piutang dan memperbaiki Sistem Farmasi di Kamar Operasi. Yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Daftar bacaan : 32 (1971-1999).

Factor Analysis in Case of Low Financial Contribution from Operation Room Unit in RSUD Pasar Rebo Jakarta Year 1999/2000RSUD Pasar Rebo Jakarta is declared as a self-funding, B-class as well as non educational hospital which offers various type of medical services. One of the medical services in this hospital is the Operation Room Unit (ORU). Based on-the Financial Description for April - September 1999/2000, this unit has contributed of Rp.548.964.000,-. Unfortunately, this Operational Room Unit (ORU) has spend Rp.649.148.000,-. This number causes a negative contribution for about Rp.100.184.000,- or 3,90 percent of the Medical Services Income.
The Operation Room has been expected to become hospital revenue center. But this research has found the significant problem which is the low of financial contribution of the unit in the year of 1999/2000.
Using description analytical research with qualitative appraisal, this research aims to have the description of factors causes the low of financial contribution. Primary data is provided by deep interview and secondary data is provided by analyzing an available data.
The research shows the factors resulted in low of financial contribution has significant correlated with the low of utilization of the Operation Room, liability of operation patient and the cost of pharmacy and employee's salary. In addition patient payment,. decision of room class, type of operation, operation class and policy has contributed to the low of financial contribution.
This research suggested that to increase the financial contribution, the hospital is recommended to have policy which is used to overcome the problem causing the low of financial contribution.
It is also suggested to reevaluate the policy of the patient payment, operation classification, and standardized liability. In addition, the RSUD Pasar Reba Jakarta should consider to manage operation room better than it is today, to evaluate current price of the services, and build the team to handle the liability and pharmacy system in room operation. This recommendation will help the management of the hospital to increase the financial contribution in RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Bibliographies : 32 (1971-1999)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barkah Sunarjo
"BLK Idustri Singosari Malang dengan Politeknik Negeri Malang dan BLK Industri Pasar Rebo Jakarta dengan Politeknik Negeri Jakarta telah menyelenggarakan kerjasama pendidikan dan pelatihan teknisi jenjang Diploma III. Tujuan kerjasama ini adalah untuk menyiapkan dan mengisi tenaga kerja profesional tingkat menengah pada masa mendatang dan dalam menghadapi era globalisasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana hubungan kompetensi teori, indeks prestasi akhir, jumlah jam kehadiran (presensi) dan usia mahasiswa dengan kompetensi praktek mahasiswa secara parsial maupun simultan, selain itu, dapat diketahui pula perbedaan kelima variabel di kedua BLKI tersebut.
Penelitian ini merupakan deskriptif korelasional yang bersifat ex-post facto sedang lokasi penelitian adalah BLKI Singosari Malang dan BLKI Pasar Rebo Jakarta, sedangkan sebagai subyek penelitian seluruh mahasiswa politeknik angkatan pertama yang lulus tahun 2000 dan mengikuti uji kompetensi sejumlah 95 orang, karena itu penelitian ini disebut juga "panelitian populasi".
Perolehan data seluruh variabel menggunakan metode dokumentasi memakai data skunder. Adapun teknik analisis data yang dipakai adalah "correlation analisis" untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial, untuk melihat perbedaannya dengan "mean analisis", sedangkan "multiple regression stepwise" digunakan melihat prediksi hubungan semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pada uji signifikansi koefisien korelasi, taraf signifikansi yang digunakan a 5%, yang diolah dengan program (computer SPSS versi 10.0.)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara variabel kompetensi teori, indek prestasi akhir, presensi dan usia mahasiswa denganlterhadap kompetensi praktek secara regresi stepwise hanya indek prestasi akhir saja yang ada hubungan signifikan dengan nilai R = 0.225 (koefisien stadar Beta) dan kontribusinya rendah yaitu 5 %. Sehingga perlu hati-hati dalam mempredeksi nilai prestasi akhir diploma III. Sedangkan untuk nilai kompetensi teori, jumlah jam kehadiran / presensi dan usia mahasiswa tidak ada hubungan yang signifikan.
Nilai rerata kompetensi praktek (78.25) dan indek prestasi (2.70) mahasiswa di BLKI Pasar Rebo lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai mahasiswa BLKI Singosari, dan hasil korelasinya pun tidak ada yang signifikan. Sedangkan di BLKI Singosari nilai rerata yang menonjol adalah kompetensi teori (65.53) dan sangat signifikan terhadap kompetensi praktek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Karakteristik individu, dan Pasar Kerja terhadap Motivasi dalam memilih Kejuruan di Balai latihan Kerja. Selain itu juga untuk melihat hubungan antara sub-sub variabel dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua yang dilihat dari aspek pendidikan, pekerjaan dan Ekonomi orang tua, Karakteristik Individu; aspek pendidikan dan pengalamannya dan Pasar Kerja; adanya informasi kesempatan kerja, tersediannya lapangan kerja dan kesempatan kerja yang dapat diperoleh dengan Motivasi peserta pelatihan dalam memilih kejuruan di Balai Latihan Kerja. Untuk mengetahui beberapa hal tersebut di atas, sampel yang diambil untuk penelitian sebanyak 64 orang peserta pelatihan dan berbagai kejuruan, yaitu Tata Niaga, Listrik, Otomotif dan Teknologi Mekanik.
Pembahasan yang mengacu pada data hasil penelitian yang menggunakan Personal Computer program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 10.0, maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari frekuensi hasil jawaban menggambarkan, faktor Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor yang paling dominan. Sedangkan melalui analisis hubungan ditemukan bahwa hubungan antara Status sosial ekonomi orang tua dengan Motivasi dalam memilih kejuruan bersifat sedang. Sementara itu hubungan antara Karakteristik individu dan pasar kerja, menunjukkan hubungan yang sangat rendah.
Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut, agar peserta pelatihan memiliki motivasi yang tinggi terhadap kejuruan-kejuruan yang ditawarkan oleh Balai Latihan Kerja, maka dalam menyelenggarakan pelatihan, Balai Latihan Kerja perlu memperhatikan hal-hal berikut ini; meningkatkan kerjasama dengan swasta, meningkatkan kualitas instruktur, fasilitas latihan kerja dan memperbaiki sistem rekrutmen peserta pelatihan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Noviati
"Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo merupakan rumah sakit pemerintah. Kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat rata-rata perhari 78 pasien. Persentase jumlah kunjungan tahun 1999-2000 kasus non bedah 21286 (94,06%) dan bedah 1344 (5,94%), tahun 2000-2001 kasus non bedah 26664 (91,21%) dan kasus bedah 2570 (8,79%) serta tahun 2002 kasus non bedah 27653 (93,18%) dan kasus bedah 2025 (6,82%). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan dan melihat bagaimana hubungan antara kepuasan melalui pengukuran harapan dan persepsi pasien. Penelitian menggunakan rancangan penelitian manajemen data primer dengan pengisian kuisioner oleh pasien yang datang berobat ke gawat darurat . Untuk kuisioner A (harapan) kemudian dilanjutkan pertanyaan B (persepsi) setelah pasien dirawat 1 hari Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Variabel independen yang dianalisis adalah karakteristik pasien diantaranya jenis kelamin, umur dan persepsi pasien berdasarkan 5 (lima) dimensi service quality serta variabel dependennya adalah kepuasan pasien. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis Univariat, bivariat (uji chi-square) serta analisis Kartesius.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi pasien yang puas seimbang dengan yang tidak puas, yaitu 50 %. Karakteristik pasien yang lebih banyak adalah umur < 25 tahun (76,2%). Uji bivariat dengan chi-square secara garis besar didapat karakteristik pasien yang berhubungan dengan harapan adalah umur pasien, pendidikan dan penghasilan pasien, sedangkan yang berhubungan dengan persepsi adalah umur dan jenis kelamin. Adapun hasil uji chi-square antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien didapatkan hubungan yang bermakna pada umur pasien dan penghasilan.
Analisis kartesius menempatkan sebagai bagian prioritas utama adalah faktor tempat parkir, petunjuk arah IGD, ruang tunggu yang luas dan nyaman , perawat berpenampilan rapi dan bersih, perawat membantu pasien menghadapi masalah dengan cepat tanggap terhadap keluhan, penampilan dokter menimbulkan percaya, dokter dan perawat ramah senyum dan sopan, dokter memahami dan memberi kesempatan konsultasi sesuai kebutuhan pasien. Untuk bagian pertahankan prestasi dimana pasien merasa puas adalah faktor ruang tunggu yang baik dan bersih, pelayanan sesuai dengan prosedur yang tidak berbelit-belit, pasien tidak menunggu lama, perawat dan dokter berperilaku baik, dokter memiliki kemampuan dalam menangani pasien, petugas tidak pilih kasih.
Dari hasil penelitian, saran untuk semua pihak terkait untuk memperhatikan pasien yang mempunyai harapan tinggi tetapi berpersepsi rendah, dimana hal tersebut menggambarkan tingginya tingkat ketidak puasan pasien.

Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo (RSUD PASAR REBO) represent governmental hospital in which the percentage from total visitor's patient in the emergency room are 78 patients everyday. Percentage sum up visit of year 1999-2000 case of non surgical operation 21286 (94,06%) and surgical operation 1344 (5,94%), year 2000-2001 case of non surgical operation 26664 ( 91,21%) and the case operate on 2570 ( 8,79%) and also year 2002 case of non surgical operation 27653 ( 93,18%) and the case operate on 2025 (6,82%). This research aim to get picture mount satisfaction and see how relation between satisfaction through patient measurement of expectation and perception use design management data research of primary with admission questionnaire filling by incoming patient in the emergency room. Questionnaire A (hope) then continued questionnaire B (perception) after patient to be cared one day sum up sample as much 100 respondents. Independent variable which the analyst characteristic of patient that is gender, age and patient perception pursuant to 5 (five) of dimension service quality and also dependent variable patient satisfaction. Data collected to be processed quantitatively. Analysis of statistic is using Univariat analyzed, Bivariate (chi-square test) and also Cartesius analisys.
Result of this research show that proportion of well-balanced satisfied patient with dissatisfying, that is 50 %. Characteristic of Patient which is more amount age < 25 year ( 76,2%). Test of Bivariate by chi-square marginally got characteristic of patient which deal with expectation old age patient, education and patient production, which deal with perception age and gender as for result chi-square among characteristic' of patient with storey level of patient satisfaction got relation having a meaning age of patient and production. Now, the result of the chi-square test between patient's characteristics with patient's satisfaction level found the meaningful connection on patient's age and salary.
Cartesius analysis place as shares of especial priority factor of place parking area to emergency room, large waiting room and convenience, nurse of have natty appearance and the cleanness, nurse assist patient face problem swiftly listen carefully to sigh, appearance of doctor generate trust, friendly nurse and doctor smile and respectably, doctor comprehend and give a break consultancy according to patient requirement. To maintain the prestigious of patient's satisfaction are factor clean waiting room and good one, services on schedule and procedural not many handicap, doctors and nurses are always hospitable and delight.
Base on the research it is suggested to all who might concern to give more attention to patient with high expectation but with low perception, where as it described the high level of patients unsatisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hermiyanti Junizarman
"ABSTRAK
Pelayanan antenatal merupakan suatu kegiatan penting dalam upaya peningkatan kesehatan ibu hamil. Pelayanan antenatal dilaksanakan melalui sarana pelayanan kesehatan antara lain posyandu dan puskesmas. Dalam kebijaksanaan upaya peningkatan kesehatan ibu hamil Repelita V ini diutamakan pelayanan antenatal melalui posyandu disamping melalui puskesmas dan dukungan rujukannya, pada,kenyataannya saat ini cakupan ibu hamil di posyandu masih rendah bila dibandingkan dengan cakupan di puskesmas. Tentunya banyak faktor yang berhubungan dengan cakupan tersebut, namun sejauh ini faktor-faktor tersebut belum diketahui.
Adanya gambaran tentang hubungan antara faktor-faktor pada ibu hamil dengan kunjungan baru antenatal pada posyandu dan puskesmas serta adanya informasi tentang perbedaan faktor-faktor tersebut, merupakan tujuan umum dari gambaran mengenai hubungan dan adanya perbedaan faktor-faktor pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pekerjaan suami, pengetahuan ibu, sikap ibu, serta persepsi ibu terhadap faktor tenaga pelayanan, persepsi ibu terhadap jenis pelayanan, persepsi ibu terhadap ketersediaan peralatan dan persepsi ibu terhadap jarak lokasi pelayanan, dengan kunjungan baru antenatal di posyandu dan puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian adalah didapatnya gambaran tentang hubungan dan informasi perbedaan faktor-faktor pada ibu hamil dengan kunjungan baru antenatal pada posyandu dan puskesmas yakni faktor pendidikan ibu, pekerjaan suami, pengetahuan ibu, sikap ibu, persepsi ibu terhadap jarak puskesmas, persepsi ibu terhadap ketersediaan peralatan antenatal posyandu, dan persepsi ibu terhadap jenis pelayanan antenatal posyandu.
Saran yang diberikan, perlu peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan mengaktifkan kegiatan Kelompok Peminat KIA (KP-KIA); peningkatan penggunaan pelayanan antenatal di posyandu antara lain dengan penajaman sasaran sesuai segmentasinya; peningkatan mutu pelayanan antenatal di posyandu melalui peningkatan penyuluhan, penyediaan kelengkapan peralatan yang diperlukan, pemeriksaan kehamilan secara benar oleh petugas kesehatan yang datang ke posyandu atau dukun bayi terlatih yang ditempatkan di posyandu, dan peningkatan penggerakkan peran serta BKIA swasta, Rumah Bersalin swasta, Bidan praktek swasta dalam upaya pembinaan posyandu; serta perlu adanya pengembangan dan penyebar luasan komunikasi, informasi dan motivasi tentang kesehatan ibu hamil, pelayanan antenatal di posyandu khususnya dan KIA umumnya baik melalui jalur formal maupun nonformal.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain diluar faktor-faktor yang telah diteliti.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Chaidir
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila jumlah kunjungan penderita jantung ke rumah sakit baik yang ringan sampai yang berat menunjukkan gejala peningkatan. Rencana pengembangan poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo yang beberapa tahun yang mengalami peningkatan memerlukan beberapa paradigma baru dalam pelayanan pemasaran jantung. Pada penelitian kali ini disusun stretagi pemasaran yang tepat untuk Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis. Penyusunan strategi dtlakukan dalam tiga tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan melalui proses Consensus Decision Making (COM) dengan menggunakan alat Bantu TOWS, IE, BCG, Grand Strategi Matrik.
Berdasarkan analisis tersebut Posisi pelayanan Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo pada saat ini berada pada posisi future kuadran, Hold Maintain, Stars. Kemudian dengan penyesuaian (matching) antara keempat analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development dan product development. Strategi yang dipilih sebagai prioritas adalah product development. Startegi yang terpilih sebagai prioritas utama, yakni dengan menggunakan QSPM adalah market penetration.
Strategi pengembangan produk yang pertu dikembangkan dalam operasional adalah sebagai berikut : membentuk divisi pemasaran, mengoptimalkan promosi pelayanan jantung, distribusi ditingkatkan, melengkapi fasilitas Rumah Sakit, pasar sasaran diperjelas dengan pemetaan dan meningkatkan kualitas layanan.

Abstract
The Heart Disease is a kind of disease to make died in indonesia. Therefore make more pasient of it come to the Hospital both usually or emergency. The planning of improvement the heart Policlinic RSUD Pasar Rebo many years ago that is to improve some new paradigms for servicing the heart marketing.
These researches is arranged exactly strategic for heart Policlinic RSUD Pasar Rebo by making balanced external and internal factor through analysis SWOT Technic. The arrangement strategic is done in 3 steps namely, input stage to be analysis situation to make chance and strenght also the weakness thing by Consensus Decision Making (CDM) using TOWS, IE, BCG, Grand Strategic Matrix.
Based of this analysis, the service position of heart policlinic RSUD Pasar Rebo now days is future kuadran position hold Maintain and stars. And then to maching between the fourth analysis got some strategic alternative idest ; Market Penetration, Market Development and Product Development. The chosen strategic is product development. The chosen strategic as priority is to used QSPM market penetration.
The product strategic that must be improved in operational is ; to form marketing devision, making optimal promotion of heart service, to increase distribution, to complete facilities of Hospital, to be clear marketing by cartograpy and quality service increased."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Indra Wardhani
"Sehubungan dengan dibukanya pasar bebas khususnya dari segi pelayanan rumah sakit dan akan dikembangkannya Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo sebagai Rumah Sakit Pemerintah Tipe C menjadi Tipe B maka Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lain. Selain itu dalam satu tahun mendatang Rumah Sakit Pasar Rebo akan menjalankan program Akreditasi Rumah Sakit maka banyak hal yang harus dipersiapkan salah satu penilaiannya adalah kegiatan pelayanan keperawatan. Proses keperawatan yang merupakan proses berpikir para perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan merupakan salah satu aspek penting yang dinilai tersebut.
Tujuan Penelitian: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan proses keperawatan di ruang rawat map Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.
Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi dari 3 ruang rawat inap, yaitu Ruang Cempaka, Ruang Dahlia dan Ruang Delima dan hanya pada shift pagi. Ketiga ruangan ini dianggap dapat mewaklili ruangan lainnya, kecuali ruang perawatan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptff analitik dan dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Jenis data baik variabel bebas maupun terikat adalah data primer. Variabel bebas digunakan kuesioner yang mencakup data pribadi perawat serta beberapa pertanyaan tentang pendapatnya mengenai karakteristik situasi pekerjaan sedangkan variabel terikat digunakan formulir pengamatan dari kegiatan proses keperawatan. Formulir berpedoman pada suatu standar penilaian yang disusun oleh American Nursing Association dan National League for Nursing_ Selanjutnya analisa dengan analisa univariat dan bivariat. Analisa Bivariat dengan analisa tabel silang dengan bantuan komputer yaitu program SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat telah melaksanakan proses keperawatan yang baik. Meskipun demikian masih banyak hal yang perlu diperhatikan karena bila dikaji satu-persatu kegiatan yang diamati maka sebagian besar kegiatan proses keperawatan belum dilaksanakan dengan optimal (lebih dari 50% perawat tidak mengerjakan kegiatan yang dimaksud) khususnya kegiatan dokumentasi proses keperawatan yang merupakan hal penting dalam penilaian Akreditasi Rumah Sakit.
Kesimpulan: Pelaksanaan Proses Keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo belum optimal. Hal ini dapat disebabkan karena mayoritas perawat adalah pendidikan SPK, sistem penugasan tim yang sekarang dilaksanakan belum dipahami dengan baik dan juga karena belum adanya uraian tugas khususnya bagi tenaga peiaksana, ketua tim dan kepala ruangan tentang Proses Keperawatan.
Saran: Saran penelitian ini berupa jangka pendek dan jangka panjang:
Jangka pendek dengan memberikan kursus penyegaran proses keperawatan, membuat uraian tugas dari semua jajaran manajemen keperawatan mengenai Proses Keperawatan sekaligus menyempumakan sistem penugasan tim serta memperbaiki kegiatan dokumentasi proses keperawatan; khusus bagi kegiatan pengkajian dapat memakai lembar "Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa? yang dikeluarkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta 1990 dan bagi kegiatan Diagnosa Keperawatan digunakan lembar Diagnosa Keperawatan yang telah disetujui Nanda tahun 1990.
Jangka Panjang, yaitu dengan disusunnya Standar Prosedur Pelaksanaan Proses Keperawatan yang sesuai dengan kondisi Rumah Sakit Pasar Rebo sekarang ini dan menyempumakan sistem penugasan menjadi sistem penugasan primer.

Entering the free market era in the hospital services industry, coupled with the development of Pasar Rebo Hospital from Government Hospital C type to become B type, has forced Pasar Rebo Hospital to improve the quality of services to become the "model? for another similar hospitals. On top of that, in the next year or so, Pasar Rebo Hospital would take part on the Hospital Accreditation program by the government. Among other aspects which are critical for the accreditation process, is the valuation of nursing service activity. Therefore the preparation of the nursing service activity became one of the focuses among other programs which the hospital will prepare for the event. Nursing process is the frame work of nurses on how they deliver the nursing care is one of the most important aspects in that valuation.
Objective: The objective of the research is to identify the factors related to nursing process which are done at the in-patient unit, Pasar Rebo Hospital.
Research Methodology: Research was done on all population from 3 (three) in-patient units, those were: Cempaka, Dahlia, and Delima rooms, during morning shift. These 3 (three) rooms should represent other similar rooms, except: children in-patient rooms.
This is descriptive - analytical research which using crosses sectional approach. Data for independent and dependent variables is a primary data. Independent variables using questionnaire to capture the nurse's demography, experience level, and their opinions to work situation characteristic. The dependent variables using checklist forms which were designed by American Nursing Association and National League for Nursing. The analysis was done using univariat and bivariat analysis. The bivariat analysis was done by cross tabulation with the help of SPSS computer software.
Result(s): In general the research result had shown that more than one half of the nurse had done good nursing process. However there are still many aspects which should be noticed, because more than 50% nurses had not done the activity at the detailed activity checklist, especially in the documenting nursing activity which is the important factor for Hospital Accreditation valuation.
Conclusion: Nursing process at Pasar Rebo Hospital was not yet optimal, which were due to education the level of the majority of the nurse (SPK), the "Team Nursing Assignment° system which are currently employed, had not fully understood by the staff, and there are no job description for all staff in charge in Nursing Management especially about Nursing Process.
Suggestion: There are 2 types of suggestion, short and long term:
For short term, to train Nursing Process course, to form job description for all person staff in nursing management about Nursing Process, to improve ?Team Nursing Assignment? and to revise the documenting activity nursing process. For the documenting activity, they can use ?Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa" which was published by Dinas Kesehatan DKI Jakarta in 1990 and for Nursing Diagnose activity use form that had been approved by Nanda in 1990.
For long term, we should design Procedure Standard for Nursing Process which are suitable with Pasar Rebo Hospital condition right now and to revise uTeam Nursing Assignment? to "Primary Nursing Assignment".
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Octaviani
"Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat mungkin dialami oleh setiap pengguna jalan. Hal ini terjadi karena pengemudi kendaraan bermotor, orang yang membonceng, pejalan kaki, dan pengguna jalan lain memiliki kerentanan terhadap kecelakaan (vulnerable users). Selain itu, jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat, mobilitas penduduk yang tinggi, serta kondisi jalan yang rusak merupakan faktor lain yang memungkinkan seseorang mengalami Road Traffic Injury (RTI). Berdasarkan World Report On Road Traffic Injury Prevention (2004), kecelakaan lalu lintas (road accident) yang pada tahun 1990 menjadi penyebab kematian nomor 9 (sembilan) di dunia, maka pada tahun 2020 akan menempati urutan ketiga.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan penerapan injury control pada pelajar tingkat SMU pengguna sepeda motor di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tahun 2008. Sifat dari penelitian ini deskriptif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) terhadap pelajar pengguna sepeda motor tingkat SMU. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dan dilakukan pada bulan Juni 2008. Informan pada penelitian ini adalah pelajar tingkat SMU yang bersekolah atau bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yang menggunakan sepeda motor ke sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamanya pengalaman berkendaraan pada pelajar pengguna sepeda motor yang diwawancarai paling singkat selama 6 bulan sedangkan paling lama selama 7 tahun, dan sebagian dari responden yang diwawancarai mengatakan belum memiliki SIM. Sedangkan pada faktor perilaku berkendaraan yaitu menggunakan HP pada saat mengemudikan motor menunjukkan hasil bahwa lima orang pelajar tidak pernah menggunakan HP, satu orang mengatakan jarang, dan dua orang mengatakan memiliki kebiasaan menggunkan HP pada saat mengemudikan motor. Bila dilihat dari kecepatan berkendaraan, kecepatan tertinggi yang digunakan, dua orang pelajar menggunakan kecepatan 80 km/jam, satu pelajar 65 km/jam, satu pelajar 60 km/jam, tiga pelajar 100 km/jam, dan satu pelajar 110 km/jam. Dalam hal kebiasaan mengebut saat berkendaraan semua responden yang diwawancarai mengatakan sering melakukan hal tersebut, dan bila dilihat dari kepatuhan mereka terhadap rambu-rambu lalu-lintas hanya dua orang responden yang mengatakan selalu mematuhinya sedangkan enam orang lainnya mengatakan tidak pernah mematuhi rambu-rambu yang ada. Bila dilihat dari disain kendaraan terdapat beberapa responden yang memiliki kendaraan yang tidak sesuai dengan standar yang ada. Sedangkan untuk kebiasaan pengguanaan helm sebagai salah satu alat pelindung diri dalam mengendarai motor hanya empat orang yang mengatakan selalu menggunakan helm sedangkan empat orang lainnya mengaku tidak pernah menggunakannya.
Saran untuk pelajar pengguna sepeda motor, agar lebih mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan peraturan yang telah ditetapkan, serta lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan APD pada saat mengendarai sepeda motor. Bagi para polisi, agar lebih menegakkan peraturan yang telah ditetapkan dan lebih tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor, terutama kepada pelajar pengguna sepeda motor. Bagi pihak sekolah, agar memasukkan pendidikan atau pelajaran tentang tata cara berkendara secara aman mengingat semakin banyaknya pelajar SMU yang mengendarai sepeda motor ke sekolah."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hestiningsih
"Predikat status swadana yang telah disandang sejak akhir tahun 1992 oleh Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta akan bergeser menjadi BUMD pada awal tahun 2005. Seiring dengan Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan rumah sakit BUMD, maka pengelolaan rumah sakit akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan adanya issue kemandirian, rumah sakit terus didorong untuk melakukan upaya pembenahan dan peningkatan kinerja di setiap unitnya. Untuk dapat mengukur kinerja pada setiap instalasi di rumah sakit, diperlukan suatu tolok ukur yang tidak hanya bertumpu pada kinerja aspek keuangan, tetapi juga non keuangan. Balanced Scorecard merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur secara seimbang aspek keuangan dan non keuangan, melalui 4 perpektif yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan design metode penelitian deskriptif, yang bertujuan memotret kinerja instalasi rawat inap pada kurun waktu tertentu. Untuk pengambilan data primer, dilakukan wawancara dan survey kepada pasien rawat inap dan karyawan dengan sample masing -masing sebanyak 100 orang. Data sekunder diambil dari laporan keuangan dan protap rumah sakit.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari aspek keuangan, terjadi pertumbuhan tingkat pendapatan di instalasi rawat inap seiring dengan peningkatan biayanya pada periode tahun 2001-2003. Dari aspek pelanggan diketahui bahwa tingkat kepuasan pasien dengan batas median adalah sebesar 66% , pangsa pasar rawat inap selama 3 tahun sebesar 25%, dan retensi pelanggan meningkat dari tahun 2001-2003.
Dari aspek proses bisnis internal diketahui bahwa inovasi yang telah dilakukan terhadap pengembangan jenis dan jumlah ruangan, adalah dengan menambah ruangan dan jumlah TT untuk kelas I dan VIP serta bare dikembangkan VVIP. Rencana ke depan akan dibentuk CVCU dan ICU serta NICU anak. Kinerja pelayanan yang dilihat dan angka indikator pelayanan menunjukan bahwa BOR selama tiga tahun diatas 60% (BOR tahun 2001 dan 2002 sebesar 78% dan tahun 2003 sebesar 63%). TOI 2001 dan 2003 sebesar 3 dan 2002 sebesar 1. LOS 2001 sebesar 12 hari, 2002sebesar 4 hari, 2003 sebesar 4 hari. BTO tahun 2001 25x, 2002 sebanyak 67x, dan 2003 sebanyak 56x. Angka GDR perseribu pada tahun 2001 sebesar 60 , 2002 sebesar 20 dan 2003 sebesar 30. NDR tahun 2001 sebesar 30, tahun 2002 dan 2003 sebesar 10. Jumlah komplain pasien belum tercatat dan layanan puma jual dilakukan sebatas keringanan pembayaran berupa pembayaraan cicilan.
Pada perpektif pertumbuhan dan pembelajaran diketahui kapabilitas karyawan dari tingkat kepuasan karyawan di instalasi rawat inap 93% puns, retensi karyawan tinggi, turn over yang rendah (tahun 2001-2002 tidak ada turn over). Kapabilitas informasi di instalasi rawat inap dalam hal kecepatan penyeberan informasi dan sosialisi informasi ke karyawan dirasakan masih kurang baik oleh karyawan. Keempat perpektif kinerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal dan pertumbuhan pembelajaran pada instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pasar Rebo secara keseluruhan menunjukan nilai positif yang bagi kemajuan rumah sakit.

Pasar Rebo Jakarta District Hospital Fund Autonomy status which had been gained since 1992 will be changed to District Owned Enterprise in the beginning of 2005. In line with the Presidential Decree No. 40 I2001 concerning District Owned Hospital, then the hospital management will tend to the autonomy and independent service operation. In the raise of the independency issue, hospital has been urged to undertake the restructuring and the performance enhancement in each unit. In order to measure the performance of each hospital unit, it is a need to have a measurement which not only relies on the financial performance aspect but also non financial aspect. Balanced Scorecard is a tool which could be used to measure booth financial and non financial aspects in balance through 4 perspectives; finance, customers, internal business process, and learning and growth.
This study is using descriptive research methodology, which aimed to portrait the inpatient performance during the specific period. Primary data was taken by interview and survey to the inpatient patients and employees by samples 100 respectively. Secondary data was taken from the hospital financial report and hospital manual procedures.
The result from this study pinpoints that from the financial aspect, there is a growth in the revenue in the inpatient installation in line with the increase in its cost during the period 2001-2003, From the customers aspect, it is known that patient satisfaction degree with the median border of 66%, inpatient market share during 3 years 25%, and customers retention increase from the years 2001-2003. From the internal business process, it is discovered that the innovation had been done in terms of the development in the room kind and amount, that is by adding the rooms and TT amount for Class I and VIP and the new developed VVIP. In the future it is planned to develop CVCU, ICU and children NICU. Service performance which could be seen from the service indicator showed that BOR during 3 years had been above 60% (BOR 2001 and 2002 reached 78% and 2003 reached 63%). TDI 2001 and 2003 was 3 and 2002 was 1. LOS 2001 was 12 days, 2002 was 4 days and 2003 was 4 days. BTO 2001 was 25x, 2002 was 67x and 2003 was 56x. GDR per thousand in 2001 was 60, 2002 was 20 and 2003 was 30. NDR 2001 was 30, 2002 and 2003 was 10. Patients complaints had not yet been recorded and after sales service was done limited to the installment payment.
From the learning and growth perspective, it was found out that employee capability, from the employee satisfaction in the inpatient unit was 93% satisfy, employee retention was high, low turn over ( year 2001-2002 there was no turn over). Information capability in the inpatient unit in terms of the speed of information spread and informing the employees, need to be improved. The four perspective performance consists of financial, customers, internal business process and learning and growth in the inpatient unit of Pasar Rebo Jakarta District Hospital in general shows the positive value for the development of the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>